Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
1
B A B I
P E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menjadi kewajiban Pemerintah Provinsi / Kabupaten/Kota untuk menyusun Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai salah satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Rencana Strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif dan mengorganisasikannya secara sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang sistematis.
Rencana Strategis mempunyai fungsi, yaitu : menjamin Keterkaitan dan Konsistensi antara Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan dan Pengawasan, menjamin terciptanya Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergi antar Program dan kegiatan maupun antara Departemen Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara transparan, efisien, efektif berkeadilan dan berkelanjutan.
Proses penyusunan renstra dilaksanakan secara berjangka, meliputi :
1 Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu
20 tahun yang memuat Visi, Misi dan arah Pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional.
2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5
tahun, yang merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dengan berpedoman RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional
3 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu satu tahun.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
2
5 Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renja SKPD )
Keterkaitatan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2012 – 2016 dengan Dokumen Perencanaan lainnya ( Renstra K/L, Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Demak ), dapat digambarkan sebagai berikut :
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Demak untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas-tugas dan fungsinya, dan dengan memperhatikan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014 serta memperhatikan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2013.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2012 – 2016 menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Demak untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan digunakan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran Pembangunan Daerah (RAPBD).
Hubungan antara Dokumen-dokumen perencanaan dan Dokumen Penganggaran dapat diketahui dari gambar dibawah ini ;
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
3
Gambar 1.1
Alur Perencanaan Program dan Penganggaran
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa :
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak, yang telah disusun berdasarkan Perencanaan Jangka Panjang Daerah Demak dan memperhatikan Rencana Pembangunan Menengah (RPJM) Nasional.
Dengan kata lain harus ada kesesuaian antara Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta harus mendukung program-program pemerintah pusat sehingga Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tetap dalam kerangka Kabupaten Demak sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Demak nomor ...tahun 2010 tanggal ... 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2016, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Demak menyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN
RENSTRA KL RENJA KL RPJP NASIONAL RPJM NASIONAL RKP RKA-KL RINCIAN APBN
RAPBN APBN Pemerintah
Pusat RPJP DAERAH Kab.DEMAK RPJM DAERAH Kab.DEMAK RKPD RENSTRA SKPD DKK Kab. Demak RENJA SKPD DKK Kab. Demak KUA RAPBD D APBD RKA – SKPD PENJABARAN APBD Pemerintah Daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
4 tahun 2012 – 2016. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2012 – 2016 adalah dokumen perencanaan yang merupakan penjabaran lebih lanjut Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah Kabupaten Demak tahun 2012 – 2016 dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk mencapai target standar pelayanan minimal (SPM) dan Millenium Developments Goals (MGGs) 2015.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak berlandasakan pada :
1 Undang – undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Demak dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 42);
2 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
Keuangan Negara
5 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah
7 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
8 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
9 Peraturan Pemerintah Nomor 58 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10 Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
11 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
5 12 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal. 13 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan di
Daerah sebagaiman dirubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.
14 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 / Menkes / Per / VII / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
15 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah; 16 Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor …. tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Demak tahun 2012 – 2016. 17 Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
18 Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana pembangunan daerah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2012-2016 adalah untuk memberi kerangka serta arah pembangunan untuk 5 (lima) tahun ke depan dalam kerangka pencapaian Visi, Misi dan Program yang dituangkan dalam bentuk kegiatan sebagai tolok ukur pertanggung jawaban Kepala Dinas pada akhir tahun anggaran.
Tujuan disusunnya Rencana Strategis yaitu :
a Menjabarkan visi, misi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak kedalam program dan kegiatan untuk jangka waktu lima tahun;
b Sebagai acuan/pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dalam
menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahunan sehingga perencanaan lebih terarah;
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
6
c Sebagai media akuntabilitas dalam rangka menciptakan Tata Pemerintahan
yang baik (Good Governance). Agar terjamin sinergisitas, sinkronisasi, dan Integrasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Demak tahun 2012 – 2016.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN.
2.1 Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Demak 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DKK Demak
3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Demak
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
7 3.3 Telaah Renstra Kementrian Kesehatan RI dan Renstra Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
3.4 Telaah Rancangan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Stategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran 4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN.
BAB VII PENUTUP Lampiran-Lampiran
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, merupakan salah satu Dinas daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Demak.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugas seperti tersebut diatas, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Pengoordinasian dan pelaksanaan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;
c. Pengendalian pelaksanaan program di bidang kesehatan; d. Pengelolaan tata usaha Dinas;
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
9
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dapat digambarkan sebagai berikut :
Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi Gizi Seksi Kesehatan Keluarga Seksi Penyehatan Lingkungan Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit SEKSI
BINDAL KOSMETIK & ALAT KESEHATAN Seksi Pembinaan dan Pengendalian Makanan
dan Minuman dan Bahan Berbahaya Seksi Pembinaan dan
Pengendalian Obat dan Obat Tradisional
SEKSI UKS dan JPK Seksi Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat; KESEHATAN Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan UPTD 26 PUSKESMAS DAN 1 LABKESDA KEPALA DINAS Bidang Kesehatan Keluarga dan Pelayanan Kesehatan Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan lingkungan
Bidang Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Sekretariat Subbag Keuangan Subbag Umum dan Kepegawaian Subbag Program KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
10
2.2 Sumber Daya SKPD
Tenaga di Dinas kesehatan Kabupaten Demak tahun 2010 dapat digolongkan menurut jenis pendidikannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan
Pendidikan Dinas Kesehatan Puskesmas Jumlah
A. Pendidikan Umum  Pendidikan dasar 1 22 23  SMP 5 33 38  SMTA 16 96 112  D III Akutansi 0 1 1  D III Kearsipan 1 0 1  D III Manajemen 0 1 1  D III Komputer 0 1 1  S1 Manajemen 0 1 1  S1 Sospol 6 6 12  S1 Ekonomi 3 5 8  S1 Ilmu Komunikasi 1 0 1  S1 Hukum Islam 0 1 1  S2 Manajemen SDM 1 0 1 Jumlah A 34 167 201 Pendidikan Kesehatan  SMF 2 8 10  SPAG 0 1 1  SPK 1 21 22  SPRG 0 9 9  D 1 Kebidanan 0 135 135  D III Akafarma 0 5 5  D III Akfarm 0 7 7  D III Analis 3 16 19  D III Gizi 2 18 20  D III Kebidanan 0 76 76
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
11
 D III Keperawatan 4 134 138
 D III Kesling 3 17 20
 D III Rekam Medik 0 1 1
 D IV Gizi 0 3 3  D IV Kebidanan 0 12 12  D IV Keperawatan 0 1 1  D IV Keperawatan Gigi 0 2 2  S1 Kedokteran Umum 3 53 56  S1 Kedokteran Gigi 0 13 13  S1 Farmasi 1 0 1  S 1 Keperawatan 0 4 4  S1 Gizi 0 1 1  S1 Kesmas 10 30 40  Apoteker 4 0 4  S2 Manajemen RS 1 0 1  S2 Kesmas 5 3 8 Jumlah B 38 584 622 JUMLAH A + B 72 751 823
Selain pegawai diatas juga terdapat pegawai tidak tetap (PTT) yaitu Tabel 2.2
Pendidikan Dinas Kesehatan Puskesmas Jumlah
 Dokter 0 2 2
 Dokter Gigi 0 0 0
 Bidan 0 128 128
Jumlah 0 130 130
Pada tahun 2010 jumlah puskesmas yang merupakan UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, adalah sebanyak 26 buah, yang dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu :
1. Puskesmas dengan Rawat Inap, yaitu :
1) Puskesmas Karangawen I 2) Puskesmas Mijen I
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak 12 3) Puskesmas Guntur I 4) Puskesmas Wedung I 5) Puskesmas Gajah 6) Puskesmas Dempet 7) Puskesmas Kebonagung
2. Puskesmas non Rawat Inap, yaitu :
1) Puskesmas Mranggen I 2) Puskesmas Mranggen II 3) Puskesmas Mranggen III 4) Puskesmas Sayung I 5) Puskesmas Sayung II 6) Puskesmas Guntur II 7) Puskesmas Karangawen II 8) Puskesmas Karangtengah 9) Puskesmas Demak I 10) Puskesmas Demak II 11) Puskesmas Demak III 12) Puskesmas Wonosalam I 13) Puskesmas Wonosalam II 14) Puskesmas Mijen II 15) Puskesmas Karanganyar I 16) Puskesmas Karanganyar II 17) Puskesmas Bonang I 18) Puskesmas Bonang II 19) Puskesmas Wedung II
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
13 Selain itu terdapat 53 pustu yang tersebar di wilayah Kabupaten Demak dan 26 pusling. Yang jelasnya dapat diketahui dari tabel dibawah ini :
Tabel 2.3
Banyaknya Prasarana dan SDM Kesehatan Kabupaten Demak. No Sarana/ Prasarana 2006 2007 2008 2009 2010 Prasarana Kesehatan
1 Rumah Sakit Umum 3 3 3 3 3
2 Puskesmas R. Inap 6 6 6 7 7
3 Puskrmas non R. Inap 20 20 20 19 19
4 Puskesmas Pembantu 53 52 53 53 53 5 Puskesmas Keliling 29 39 39 28 27 6 Posyandu 1.225 1.225 1226 1225 1241 7 PKD/polindes 173 189 173 173 173 8 Rumah Bersalin 19 23 23 24 19 9 BP/Klinik 36 37 39 37 39 10 Apotik 19 18 28 37 41 11 Toko Obat 5 5 5 4 0 12 Praktek Dokter Perorangan 127 178 232 275 296
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
14
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Sama dengan isi rancangan Renstra SKPD dengan koreksi seperlunya atau tambahan informasi.
Jumlah kunjungan Puskesmas dari tahun 2006– 2010 di Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4
Kunjungan pasien berdasarkan tahun
TAHUN JUMLAH KUNJUNGAN
2006 2007 2008 2009 2010 1.210.720 1.122.119 1.234.384 1.313.570 881.772
Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas
Keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah dicapai Kabupaten Demak dapat dilihat dari berbagai indikator derajat kesehatan sebagai berikut :
Tabel 2. 5
Perkembangan Indikator Derajat Kesehatan
No INDIKATOR Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
1 Umur Harapan Hidup ( UHH )
68,9 th 68,9 th 68,9 th 69 69
2 Angka Kematian Bayi (AKB) 6,57 per 1000 kel hidup 6 per 1000 kel hidup 5,1 per 1000 kel hidup 4,5 per 1000 kel hidup 5,4per 1000 kel hidup 3 Angka Kematian Ibu
(AKI) 85 per 100.000 kel hidup 75 per 100.000 kel hidup 90 per 100.000 kel hidup 144 per 100.000 kel hidup 98,8 per 100.000 kel hidup 4 Status gizi
 Gizi balita lebih
 Gizi balita baik
 Gizi balita kurang
 Gizi balita buruk
2,04% 80,13% 15,98% 1,84% 1,86% 80,67% 15,52% 1,95% 1,11 % 82,84% 14,70% 1,71% 1,37% 79,45% 15,32% 1,29% 0,837% 85,91% 12,09% 1,17%
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
15 Dari data di atas menunjukkan bahwa derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Demak mengalami peningkatan berdasarkan indikator umur harapan hidup yang semakin meningkat, angka kematian ibu yang semakin menurun, kematian bayi yang cenderung menurun serta status gizi masyarakat yang semakin membaik.. Kondisi tersebut akan terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga hal tersebut tersebut tetap menjadi prioritas penanganan pada lima tahun berikutnya.
Selain indikator derajat kesehatan sebagaimana pada tabel 2.1 tersebut, kondisi capaian indikator kinerja pembangunan kesehatan di Kabupaten Demak ditunjukkan dengan :
1. Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan pada tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
16
Tabel 2.6
Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
No Urusan/
Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan dan Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2006 Capaian Tahun 2007 Capaian Tahun 2008 Capaian Tahun 2009 Capaian Tahun 2010 1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi  Cakupan kunjungan ibu hamil K4
 Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes  Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
 Cakupan kunjungan neonatus  Cakupan kunjungan bayi
 Cakupan bayi berat lahir rendah yang ditangani
96,11% 96,18% 100% 100% 100 % 100% 95,88% 96,77% 100% 99,80% 82,93% 100% 91,34 % 92,87 % 100 % 100 % 99.25 % 100 % 97.72 % 99.87 % 100 % 100 % 95.36 % 100 % 97,11% 97,78% 100% 100% 99,20% 100% 2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah Dan Usia Sekolah
 Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah  Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI  Cakupan pelayanan kesehatan remaja
23,28% - 10,95% 55,96% - 41,96% 32,27 % 83,27 % 45 % 57,54 % 83,27 % 44,32 % 83,41% 99,68% 78,3% 3. Pelayanan Imunisasi
 Cakupan desa/kelurahan UCI 86,75% 96,79% 99,60 % 100 % 100 %
4. Pelayanan Pengobatan/Perawatan  Cakupan rawat jalan
 Cakupan rawat inap
37,12% 0,28% 30,30% 0,23% 21,42 % 0,24 % 14 % 1,5 % 20,4% 2,1%
2 5. Pemantauan Pertumbuhan Balita
 Balita yang datang dan ditimbang  Balita yang naik berat badannya  Balita Bawah Garis Merah
74,28% 78,76% 1,02% 73,83% 76,37% 1,37% 81,22 % 78,89 % 1,48 % 81,22 % 78,89 % 1,48 % 81,72% 81,45% 2,05%
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
17
No Urusan/
Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan dan Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2006 Capaian Tahun 2007 Capaian Tahun 2008 Capaian Tahun 2009 Capaian Tahun 2010 6. Pelayanan Gizi
 Cakupan balita (12-59 bln) mendapat kapsul Vit A 2 kali
 Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI bagi bayi BGM dari keluarga miskin
 Balita gizi buruk mendapat perawatan
98,03% 92,70% 100% 100% 78,25% 90,73% 100% 100% 83,37 % 94,79 % 53,48 % 19,14 % 83,37 % 94,79 % 53,48 % 74,28% 99,76% 96,61% 100% 100% 3 Penyeleng garaan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang
7. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif
 Akses ketersediaan darah untuk Bumil dan neonatus  Ibu hamil resiko tinggi yang ditangani
 Neonatal resiko tinggi yg ditangani
- 100% 100% - 100% 100% - 100% 100% - 100% 100% - 100% 100% 8. Pelayanan Gawat Darurat
 Prosentase sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat
 Pemenuhan darah di Rumah Sakit
25,93% - 25,93% - 23,3% - 23,3% - 34,48% - 4 Penyelenggaraan Pemberan tasan Penya kit Menular
9. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB dan Gizi Buruk
 Desa/kelurahan mengalami KLB ditangani <24 jam  Kecamatan bebas rawan gizi
100 % 57,14% 100 % 35,70% 100 % 35,71% 100 % 36% 100 % 71,43% 10. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Folio
 AFP rate per 100.000 penduduk < 15th 4,16% 2,17 % 2.07% 3.84% 6,3% 11. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru
 Kesembuhan penderita TBC BTA positif (Cure Rate)  Penemuan kasus TBC BTA Positif (CDR)
92,93% 53% 92,78 % 53% 93,3% 54% 95% 59 % 96,3% 67%
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
18
No Urusan/
Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan dan Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2006 Capaian Tahun 2007 Capaian Tahun 2008 Capaian Tahun 2009 Capaian Tahun 2010 12. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA
 Cakupan balita dengan pneumonia yg ditangani 3.1 % 80 % 80 % 100 % 100 % 13. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS
 Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS
 Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati
100% (5 kasus) 100% (13 kasus) 100% ( 8 kasus) Tidak ada kasus 100 % 3 ks (100 %) 95.65 % (23 kasus) Tidak ditemukan kasus 100%) Tidak ditemukan kasus 14. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD
 Penderita DBD yang ditangani  Incident Rate DBD  CFR/ Angka kematian DBD 100% 1,36% 4,25% 100% 39,58% 1,41% 100% 5,58% 1,19% 100% 4,40% 1,27% 100% 5.77% 1,41% 15. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare
 Balita dengan diare yang ditangani  CFR/ Angka kematian diare
100% 0% 100% 0% 100 % 0 % 100 % 0.00 % (1kasus) 100 % 0.00 % (1kasus) 5 Penyeleng garaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
16. Pelayanan Kesehatan Lingkungan  Institusi sehat
 Rumah sehat
 Penduduk yang memanfaatkan jamban  Rumah yang mempunyai SPAL
 Rumah yang memiliki persediaan air bersih
64,29% 61,15% 34,31% 25,22% 63,94% 53,92% 60,67% 57,61% 34,85% 52,25% 49,7% 57,15% 50,94% 33,42% 68,11% 63.13% 68.69% 55,36% 43,15% 67.71% 72,34% 68.37% 57,89% 40,80% 67.30%
17. Pelayanan Pengendalian Vektor
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
19
No Urusan/
Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan dan Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2006 Capaian Tahun 2007 Capaian Tahun 2008 Capaian Tahun 2009 Capaian Tahun 2010 18. Pelayanan Higiene Sanitasi di Tempat Umum
 Tempat umum yang memenuhi syarat 69,73% 67,63% 73,72 % 62.87 % 71,47 % 6 Penyeleng garaan
Promosi Kesehatan
19. Penyuluhan Perilaku Sehat  Rumah tangga ber PHBS
 Bayi yang mendapat ASI eksklusif  Desa dengan garam beryodium baik  Keluarga sadar gizi
 Posyandu purnama dan mandiri
31,60% 30,53% 5,77% 11,70% 26,04% 45,00% 33,21% .4,80% 11,70% 26,04% 51 % 12,31 % 7,55 % 17,09% 26,04% 66,8 % 50,64 % 17,07,55 28% 27.73% 68.56% 69,94% 12,82% 60,97% 38,70% 7 Pencegahan dan penang-gulangan penyalahgunaan NAPZA
20. Penyuluhan Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA  Penyuluhan P3 NAPZA 12,50% 12,50% 9,73% 64,44% 33,98% 8 Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasi an (Obat)
21. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan  Ketersediaan obat sesuai kebutuhan
 Pengadaan obat esensial  Pengadaan obat generik
100% 100% 100% 100% 100% 100% 94,09% 93,51% 93,92% 92.54% 95.24% 93,52% 99,04 100 98,09 22. Pelayanan Penggunaan Obat Generik
 Penulisan resep obat generik 100% 100% 93,92% 100% 100%
9 Penyediaan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
23. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan
 Cakupan penduduk yg menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar
0% 0,06% 4,93% 4,93% 4,93
24. Penyelenggaraan pembiayaan untuk keluarga miskin dan masyarakat rentan
 Cakupan jaminan pemeliharaan keluarga miskin dan masyarakat rentan
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
20
No Urusan/
Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan dan Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2006 Capaian Tahun 2007 Capaian Tahun 2008 Capaian Tahun 2009 Capaian Tahun 2010 25. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
 Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut
27,70% 37,03% 57,76% 63,88% 70%
26. Pelayanan Gizi
 Cakupan wanita usia subur yg mendapat kapsul yodium
- - - -
27. Pencegahan dan pemberantasan HIV-AIDS
 Donor darah diskrining terhadap HIV-AIDS 2046 2046 1308 1308 1832
28. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit malaria
 Penderita malaria diobati 100% 100% 100% 100% 100%
29. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta
 Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT rate) 82% 84,00% 90,91% 90,91% 90%
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
21
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Dalam rangka pencapaian indikator tersebut beberapa tantangan dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Demak adalah :
a. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kondisi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat adalah faktor penting yang berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk disuatu daerah, karena selain kondisi lingkungan yang buruk perilaku merupakan faktor yang mempunyai kontribusi besar terhadap derajad kesehatan masyarakat di suatu daerah. Dari data Profil Kesehatan Kabupaten Demak menunjukkan bahwa PHBS tatanan rumah tangga baru mencapai 31,60 % tahun 2006 dan meningkat menjadi 68,56% tahun 2010 . Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan secara kuantitas yang signifikan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat walaupun secara kualitas masih belum menunjukkan angka sebesar tersebut. Hal ini erat kaitannya dengan berbagai permasalahan kesehatan yang ada di kabupaten Demak yang masih sering terjadi seperti masih cukup tingginya kasus kasus penyakit menular seperti antara HIV/AIDS, Demam berdarah Dengue, Malaria lintas batas, Leptospirosis, TBC maupun penyakit tidak menular seperti antara lain Diabites melitus, Stroke, Jantung. Kondisi Kesehatan ibu dan anak yang antara lain ditunjukkan dengan persentase bayi usia 4-6 bulan yang memperoleh ASI eksklusif pada tahun 2006 sebanyak 30,53% dan meningkat menjadi 69,94% pada tahun 2010, namun masih jauh dari target nasional pada tahun 2010 sebesar 80%. Hal ini menunjukkan perilaku yang memprihatinkan seorang ibu dan keluarganya untuk perkembangan bayi dan prevalensi gizi kurang pada anak tahun 2010 mencapai 12,09 %. Sedangkan partisipasi masyarakat melalui berbagai kegiatan UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ) dengan adanya posyandu purnama dan mandiri baru mencapai 26,08 pada tahun 2006 dan menjadi 38,70 % pada tahun 2010.
b. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan dan permukiman
Faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari indikator kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. Kondisi kesehatan lingkungan di Kabupaten Demak masih belum menggembirakan yang ditunjukkan dari indikator rumah sehat baru mencapai 68,37 %. Penduduk yang memanfaatkan jamban keluarga sebesar 57,89 %, rumah yang mempunyai saluran pembuangan air limbah baru mencapai 40,80 % serta keluarga yang mempunyai akses
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
22 terhadap air bersih baru mencapai 67,30 % pada akhir tahun 2010. Selain indikator tersebut, pengendalian vektor dan pelayanan sanitasi tempat-tempat umum juga mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan. Pada tahun 2010, dari rumah/bangunan di Kabupaten Demak yang di sampel menunjukkan angka bebas jentik nyamuk aedes mencapai 75,02 % yang seharusnya mencapai lebih dari 95 % tahun 2016. Sedangkan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 71,47 %. Kondisi ini berkaitan erat dengan berbagai masalah penyakit seperti TBC, DBD, Leptospirosis, Kusta, Malaria, Flu Burung, Diare, Pneumonia ,Filariasis dan penyakit menular lainnya.
c. Rendahnya status kesehatan masyarakat ( AKI dan dan Gizi )
Angka kematian bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2006 adalah 6,57 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2010 angka kematian bayi dapat ditekan menjadi 5,4 per 1.000 kelahiran hidup. Banyak faktor yang menjadi penyebab kematian ibu/bayi seperti SDM kesehatan, sarana prasarana pendukung, perilkaku petugas dan perilaku masyarakat. Penyakit infeksi yang menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita seperti ISPA, diare, tetanus neonatorum dan penyulit kelahiran mempunyai faktor resiko lebih tinggi pada masyarakat miskin.
Angka kematian ibu di kabupaten Demak pada tahun 2006 adalah 85 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2010 menjadi 98,8 per 100.000 kelahitran hidup. Peningkatan angka ini dapat dikategorikan dalam dua penyebab yaitu penyebab kebidanan seperti PE dan Perdarahan dan penyebab non kebidanan seperti penyakit jantung, anemi dan sosial kultural masyarakat dan secara umum menunjukkan kinerja kebidanan dan kesiapan tempat rujukan yang kurang optimal.
Kondisi gizi masyarakat khususnya pada balita mempunyai kecenderungan semakin membaik. Status gizi masyarakat mencerminkan kondisi kesejahteraan masyarakat dan status kesehatan masyarakat. Gizi lebih pada balita pada tahun 2006 terdapat 2,04% dan mengalami perbaikan menjadi 0,837%, Gizi balita baik 80,13% pada tahun 2006 meningkat menjadi 85,91% pada tahun 2010, Gizi balita kurang 15,95% membaik menjadi 12,09% dan Gizi balita buruk 1,84% pada tahun 2006 membaik menjadi 1,17%. Walaupun demikian masalah gizi tetap menjadi ancaman dan menjadi perhatian karena masih terjadi kantong kantong rawan gizi.
Oleh karena itu kinerja pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Tinggi rendahnya kinerja pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
23 kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah, pelayanan imunisasi dan proporsi penemuan kasus (CDR) tubercolusis paru. Pada tahun 2006, persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di Kabupaten Demak mencapai 96,88 % dan menjadi 97,28 % tahun 2010. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk mencapai 100 % pada tahun 2010., hal ini sesuai target nasional pada tahun 2010 sebesar 100 %.
d. Penyakit Menular dan Tidak Menular
Masalah utama yang harus segera ditangani adalah masih tingginya penyakit penyakit infeksi / menular di masyarakat walaupun kecenderungannya semakin menurun / membaik disamping penyakit tidak menular seperti diabetis mellitus, strok yang cenderung meningkat sehingga tetap masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit infeksi/menular ( lihat pencapaian pada tabel 2.2 diatas ) seperti penyakit tubercolusis paru, demam berdarah, HIV/AIDS, Polio, Malaria, ISPA, Pneumonia, Kusta, Lepstopirosis, Anthrax,Diare, Chikungunya, Flu Burung, Filariasis dan penyakit menular lainnya masih manjadi masalah serius yang harus ditangani dan dikendalikan secara komprehensif dengan keterlibatan berbagai program dan sektor. Pengendalian faktor resiko terjadinya penyakit haruslah ditangani secara tepat. Penguatan surveylance penyakit untuk deteksi dini timbulnya suatu penyakit dalam rangka untuk pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat ,serta sistem informasi /jejaring informasi yang tepat dengan semua pemegang kepentingan menjamin penanganan dini , cepat dan tepat.
Penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti Polio, Campak, TBC, Diphteri, Tetanus dan Pertusis . Capaian secara kuantitas menunjukkan telah diatas 80%, namun secara kualitas dimana masih terjadinya kantong kantong rawan yang belum mencapai target imunisasi yang akan menimbulkan outbreak penyakit seperti campak, polio dan diphteri yang berasal dari kantong kantong rawan tersebut.. Pengelolaan cold chain menjamin ketersediaan kualitas vaksin dan kesinambungan logistik yang dapat dipertanggung jawabkan. Safe injection menjamin terhindarnya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), keamanan bagi provider dan masyarakat secara luas, lebih khusus terbentuknya imunitas bagi sasaran imunisasi.
Sedangkan peluang, adalah semua yang terkait dengan penyelesaian tantangan dan permasalahan tersebut baik secara internal maupun eksternal. Peluang secara internal sering disebut sebagai kekuatan ( Strength ) tersebut antara lain adalah:
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
24
1. Peraturan perundang-undangan yang menjamin keberadaan dan legalitas renstra dan
program-program pembangunan kesehatan, antara lain UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan UU No.7/1998 tentang pangan, dan berbagai peraturan pemerintah dan keputusan Menteri yang berkaitan dengan kesehatan.
2. Struktur dan kelembagaan organisasi kesehatan sudah terbentuk dan tertata dengan rapi
sampai ke tingkat yang paling bawah (desa).
3. Komitmen politis pemimpin politik dan pemerintah nasional untuk melaksanakan otonomi
daerah termasuk dalam pengelolaan dan penggunaan dana pembangunan bagi sektor kesehatan.
4. Komitmen lintas sektor yang berkaitan dengan pembangunan kesehatan sudah tertata baik
secara kelembagaan, maupun program-program pembangunan di lapangan yang mesti berwawasan kesehatan.
5. Perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang makin mantap karena tersebarnya
pembangunan sarana kesehatan secara lebih merata, seperti tampak dari rasio puskesmas dengan penduduk di Demak tahun 2010 adalah untuk Puskesmas 40.991 orang/Puskesmas. Untuk Puskesmas Pembantu 20.108 Orang/Puskesmas Pembantu. Untuk Rumah Sakit 3.494 orang/tempat tidur.
6. Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang bermakna.Seperti bidan desa di
Kabupaten Demak.
7. Semakin disadarinya peran dan posisi strategis pembangunan khususnya penanganan
kesejahteraan anak, keluarga,fakir miskin, usia lanjut, sehingga memberi peluang meningkatnya pengertian,kepedulian dan dukungan kegiatan peningkatan anak, keluarga, fakir miskin dan penyandang cacat serta lanjut usia.
Sedangkan peluang ekternal atau Peluang Usaha (Opportunity), yang mendukung
pembangunan kesehatan adalah perubahan kependudukan yang menunjukan hal-hal yang mengembirakan yaitu :
1. Laju pertumbuhan penduduk yang semakin rendah,
2. Tingkat pendidikan masyarakat makin meningkat, terlihat dari tingginya angka melek huruf, partisipasi murni sekolah anak-anak berusia 7-12 tahun serta makin meningkatnya anak-anak yang dapat menamatkan pendidikan tingkat SD, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) dan Akademi/Universitas.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
25
3. Makin meningkatnya pendapatan perkapita penduduk yang diikuti penurunan persentase
penduduk miskin secara bermakna, walaupun keadaan ini akan terganggu pada saat Indonesia memasuki krisis moneter.
4. Makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup yang sehat dan terus
berkembangnya kewaspadaan dini terhadap bahan berbahaya dan dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan akan sangat menunjang pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
5. Komunikasi, Informasi dan transportasi yang makin membaik juga memberi peluang untuk
mempercepat pencapaian pemerataan pelayanan kesehatan.
6. Kemajuan di bidang teknologi pertanian berupa penerapan bioteknologi pertanian ditunjang
dengan peningkatan upaya pertanian lainnya diharapkan dapat mempertahankan swasembada pangan meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan makanan sehingga dapat meningkatkan status gizi masyarakat.
7. Adanya hasil dari berbagai deregulasi, debirokratisasi dan desentralisasi di bidang kesehatan .
Dengan demikian maka penanggulangan masalah akan lebih spesifik untuk setiap wilayah tertentu sehingga akan lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat.
8. Meningkatnya peran serta Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan Masyarakat secara fisik dan
emosional, seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi profesi, termasuk swasta dalam pengorganisasian, penggerakan kegiatan kesehatan merupakan peluang yang harus terus dimantapkan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
26
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Permasalahan yang timbul dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Demak adalah :
a. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kondisi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat adalah faktor penting yang berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk disuatu daerah, karena selain kondisi lingkungan yang buruk perilaku merupakan faktor yang mempunyai kontribusi besar terhadap derajad kesehatan masyarakat di suatu daerah. Dari data Profil Kesehatan Kabupaten Demak menunjukkan bahwa PHBS tatanan rumah tangga baru mencapai 31,60 % tahun 2006 dan meningkat menjadi 68,56% tahun 2010 . Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan secara kuantitas yang signifikan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat walaupun secara kualitas masih belum menunjukkan angka sebesar tersebut. Hal ini erat kaitannya dengan berbagai permasalahan kesehatan yang ada di kabupaten Demak yang masih sering terjadi seperti masih cukup tingginya kasus kasus penyakit menular seperti antara HIV/AIDS, Demam berdarah Dengue, Malaria lintas batas, Leptospirosis, TBC maupun penyakit tidak menular seperti antara lain Diabites melitus, Stroke, Jantung. Kondisi Kesehatan ibu dan anak yang antara lain ditunjukkan dengan persentase bayi usia 4-6 bulan yang memperoleh ASI eksklusif pada tahun 2006 sebanyak 30,53% dan meningkat menjadi 69,94% pada tahun 2010, namun masih jauh dari target nasional pada tahun 2010 sebesar 80%. Hal ini menunjukkan perilaku yang memprihatinkan seorang ibu dan keluarganya untuk perkembangan bayi dan prevalensi gizi kurang pada anak tahun 2010 mencapai 12,09 %. Sedangkan partisipasi masyarakat melalui berbagai kegiatan UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ) dengan adanya posyandu purnama dan mandiri baru mencapai 26,08 pada tahun 2006 dan menjadi 38,70 % pada tahun 2010.
b. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan dan permukiman
Faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari indikator kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. Kondisi kesehatan lingkungan di Kabupaten Demak masih belum
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
27 menggembirakan yang ditunjukkan dari indikator rumah sehat baru mencapai 68,37 %. Penduduk yang memanfaatkan jamban keluarga sebesar 57,89 %, rumah yang mempunyai saluran pembuangan air limbah baru mencapai 40,80 % serta keluarga yang mempunyai akses terhadap air bersih baru mencapai 67,30 % pada akhir tahun 2010. Selain indikator tersebut, pengendalian vektor dan pelayanan sanitasi tempat-tempat umum juga mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan. Pada tahun 2010, dari rumah/bangunan di Kabupaten Demak yang di sampel menunjukkan angka bebas jentik nyamuk aedes mencapai 75,02 % yang seharusnya mencapai lebih dari 95 % tahun 2016. Sedangkan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 71,47 %. Kondisi ini berkaitan erat dengan berbagai masalah penyakit seperti TBC, DBD, Leptospirosis, Kusta, Malaria, Flu Burung, Diare, Pneumonia ,Filariasis dan penyakit menular lainnya.
c. Rendahnya status kesehatan masyarakat ( AKI dan dan Gizi )
Angka kematian bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2006 adalah 6,57 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2010 angka kematian bayi dapat ditekan menjadi 5,4 per 1.000 kelahiran hidup. Banyak faktor yang menjadi penyebab kematian ibu/bayi seperti SDM kesehatan, sarana prasarana pendukung, perilkaku petugas dan perilaku masyarakat. Penyakit infeksi yang menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita seperti ISPA, diare, tetanus neonatorum dan penyulit kelahiran mempunyai faktor resiko lebih tinggi pada masyarakat miskin.
Angka kematian ibu di kabupaten Demak pada tahun 2006 adalah 85 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2010 menjadi 98,8 per 100.000 kelahitran hidup. Peningkatan angka ini dapat dikategorikan dalam dua penyebab yaitu penyebab kebidanan seperti PE dan Perdarahan dan penyebab non kebidanan seperti penyakit jantung, anemi dan sosial kultural masyarakat dan secara umum menunjukkan kinerja kebidanan dan kesiapan tempat rujukan yang kurang optimal.
Kondisi gizi masyarakat khususnya pada balita mempunyai kecenderungan semakin membaik. Status gizi masyarakat mencerminkan kondisi kesejahteraan masyarakat dan status kesehatan masyarakat. Gizi lebih pada balita pada tahun 2006 terdapat 2,04% dan mengalami perbaikan menjadi 0,837%, Gizi balita baik 80,13% pada tahun 2006 meningkat menjadi 85,91% pada tahun 2010, Gizi balita kurang 15,95% membaik menjadi 12,09% dan Gizi balita buruk 1,84% pada tahun 2006 membaik menjadi 1,17%. Walaupun demikian
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
28 masalah gizi tetap menjadi ancaman dan menjadi perhatian karena masih terjadi kantong kantong rawan gizi.
Oleh karena itu kinerja pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Tinggi rendahnya kinerja pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah, pelayanan imunisasi dan proporsi penemuan kasus (CDR) tubercolusis paru. Pada tahun 2006, persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di Kabupaten Demak mencapai 96,88 % dan menjadi 97,28 % tahun 2010. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk mencapai 100 % pada tahun 2010., hal ini sesuai target nasional pada tahun 2010 sebesar 100 %.
d. Penyakit Menular dan Tidak Menular
Masalah utama yang harus segera ditangani adalah masih tingginya penyakit penyakit infeksi / menular di masyarakat walaupun kecenderungannya semakin menurun / membaik disamping penyakit tidak menular seperti diabetis mellitus, strok yang cenderung meningkat sehingga tetap masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit infeksi/menular (lihat pencapaian pada tabel 2.2 diatas ) seperti penyakit tubercolusis paru, demam berdarah, HIV/AIDS, Polio, Malaria, ISPA, Pneumonia, Kusta, Lepstopirosis, Anthrax,Diare, Chikungunya, Flu Burung, Filariasis dan penyakit menular lainnya masih manjadi masalah serius yang harus ditangani dan dikendalikan secara komprehensif dengan keterlibatan berbagai program dan sektor. Pengendalian faktor resiko terjadinya penyakit haruslah ditangani secara tepat. Penguatan surveylance penyakit untuk deteksi dini timbulnya suatu penyakit dalam rangka untuk pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat ,serta sistem informasi /jejaring informasi yang tepat dengan semua pemegang kepentingan menjamin penanganan dini , cepat dan tepat.
Penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti Polio, Campak, TBC, Diphteri, Tetanus dan Pertusis . Capaian secara kuantitas menunjukkan telah diatas 80%, namun secara kualitas dimana masih terjadinya kantong kantong rawan yang belum mencapai target imunisasi yang akan menimbulkan outbreak penyakit seperti campak, polio dan diphteri yang berasal dari kantong kantong rawan tersebut.. Pengelolaan cold chain menjamin ketersediaan kualitas vaksin dan kesinambungan logistik yang dapat dipertanggung jawabkan. Safe injection menjamin terhindarnya kejadian ikutan pasca
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
29 imunisasi (KIPI), keamanan bagi provider dan masyarakat secara luas, lebih khusus terbentuknya imunitas bagi sasaran imunisasi.
3.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Demak pada akhir tahun 2016 adalah mangatasi masalah pokok kesehatan yaitu kematian ibu dan bayi, gizi, penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan , imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta jaminan asuransi kesehatan masyarakat melalui pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM ) kesehatan dan Millenium Developments Goal (MDGs) yang dapat diukur melalui indikator kesehatan sebagai berikut :
1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 69 tahun pada tahun 2010 menjadi 72 tahun pada tahun 2016
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 5,4 menjadi 4,5 per 1.000 kelahiran hidup
3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 98,8 menjadi 85 per 100.000 kelahiran hidup 4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari 12,09 % menjadi 10% dan KEP total
dari 13,26% menjadi 10% pada akhir 2016.
5. Meningkatkan angka penemuan kasus TBC dari 70 menjadi 85% pada tahun 2016.
6. Meningkatkan mutu kesehatan lingkungan dengan menurunnya kasus penyakit akibat sanitasi yang buruk. 80%
7. Tercapainya UCI desa 100% secara merata.
8. Meningkatkan penemuan dan penanganan kasus HIV/AIDS dimasyarakat 100% 9. Pengendalian dan penanganan penyakit malaria 100%
10. Pengendalian kejadian penyakit tidak menular dan menular lainnya 100% 11. Meningkatnya cakupan UKS dan PHBS di sekolah 100%
12. Pemberdayaan UKBM (Posyandu Purnama dan Mandiri ) dari 38,70 menjadi 80 %.
13. Memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kompetensi sebesar 90 % pada tahun 2016
Pembangunan kesehatan memprioritaskan upaya promotif dan preventif yang dipadukan secara seimbang dengan upaya kuratif dan rehabilitatif. Perhatian khusus diberikan kepada pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, desa tertinggal serta daerah bencana dengan memperhatikan kesetaraan gender.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
30
Kondisi yang diinginkan 5 tahun kedepan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Program ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, kosmetika., alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
2) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan 3) Peningkatanan mutu pelayanan farmasi di puskesmas
4) Peningkatan mutu penggunaan obat, perbekalan kesehatan dan sediaan farmasi lainnya.
5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 % ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90 % 75 95 % 98 % 100 % 100 % 100 % Pengadaan obat esensial-generik sesuai
DOEN 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 %
% ketersediaan obat narkotika-psikotropika
sesuai kebutuhan 80 %
75
85 % 85 % 90 % 90 % 90 % %Penulisan resep obat generik 90 % 96 91 % 92 % 93 % 94 % 95 % % puskesmas yang melaksanakan pengelolaan
obat sesuai standar 70 %
35
75 % 80 % 80 % 85 % 85 % % puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar 0
35
40 % 50 % 55 % 60 % 65 % % produsen kosmetik yang memenuhi standar 90 % 100 95 % 98 % 98% 98 % 98 % % distributor kosmetik yang memenuhi standar 90 % 11,77 95 % 98 % 98% 98 % 98 % % Sardis Alkes,PKRT yang memenuhi syarat 0% 40% 50% 60% 70% 80%
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
31
2. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling , PKD/Polindes dan bidan desa
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya 2) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
3) Revitalisasi sistem kesehatan 4) Peningkatan kesehatan masyarakat
5) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana 6) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 7) Penyediaan biaya oprasional dan pemeliharaan
8) Penyelenggaraan penyehatan lingkungan 9) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Proyeksi Kinerja
2010 2011 (Mei)
2012 2013 2014 2015 2016
Cakupan rawat jalan 20 % 4,72 19 % 18 % 17 % 16 % 15 %
Cakupan rawat inap 2,0 % 0,31 2,3% 2,6% 3,0% 3,5 % 4 %
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin 100 %
100
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % % adanya system informasi kesehatan
kabupaten 100 %
100
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % % adanya profil kesehatan 100 % 100 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
32
3. PROGRAM PENGAWASAN OBAT & MAKANAN
Program ini ditujukan untuk menjamin terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan/khasiat produk terapetik/obat dan obat tradisional, produk makanan minuman dan bahan berbahaya dalam rangka perlindungan konsumen dan masyarakat.
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1) Peningkatan pemberdayaan konsumen / masyarakat di bidang obat dan makanan 2) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
3) Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan air, makanan dan minuman 4) Peningkatan pembinaan di bidang obat dan makanan
5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
2010 2011(Mei) 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah kasus keracunan obat 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah kasus keracunan
makanan-minuman 0 0 0 0 0 0 0
% distributor obat yang memenuhi
standar 15% 10 20% 25% 30% 40% 50%
% distributor obat tradisional yang
memenuhi standar 25%
20
30% 35% 40% 50% 60%
Cakupan Pemeriksaan Fisik ( air
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
33
Cakupan Pemeriksaan Kimia ( air
minum, air bersih, air kolam renang) 68% 70% 75% 80% 85% 90%
Cakupan Pemeriksaan Bakteriologi air ( air minum, air bersih, air kolam renang)
90% 95% 100 % 100 % 100 % 100 %
Cakupan Pemeriksaan Makanan dan
Minuman 0% 25% 50% 60% 75% 80%
Cakupan Pemeriksaan Klinis ( Darah,
Urin, Dahak ) 0 % 33 % 40 % 50% 60% 75%
4. PROGRAM PENGEMBANGAN OBAT ASLI INDONESIA
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pemanfaatan tanaman obat Indonesia Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Pengembangan sistem dan layanan informasi obat asli Indonesia
2) Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan obat bahan alam Indonesia 3) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
2010 2011(Mei) 2012 2013 2014 2015 2016  Jumlah Puskesmas yang
memanfaatkan obat asli Indonesia 26 pkm 26 pkm
27 pkm 27 pkm 27 pkm 27 pkm 27 pkm
 Jumlah Puskesmas dengan
pelayanan jamu 0 pkm 0 0 pkm 0 pkm 0 pkm 1 pkm 1 pkm
 % ketersediaan obat asli Indonesia 0
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
34
sesuai kebutuhan
 % ketersediaan jamu sesuai
kebutuhan 0
0
0 0 0 60 % 70
5. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Program ini ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1). Pengembangan media promosi kesehatan dan informasi sadar hidup sehat 2). Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
3). Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan 4). Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
5). Pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (posyandu dan posyandu lansia, polindes, UKK, Desa Siaga aktif, Pos Kesehatan pondok pesantren dan pengobat tradisional, Saka Bhakti Husada) dan generasi muda
6). Peningkatan peran dan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah 7). Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat 8). Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
2010 2011 (Mei) 2012 2013 2014 2015 2016  Cakupan PHBS tatanan rumah tangga 65 % 27% 66 % 67 % 68 % 69 % 70 %
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
35 Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
2010 2011 (Mei) 2012 2013 2014 2015 2016 dan institusi
 Cakupan bayi mendapat ASI eksklusif 30 % 42,18 % 30 % 35 % 35 % 40 % 40 %
 Cakupan keluarga sadar gizi 40% 16% 40 % 42 % 42 % 45 % 45 %
 Cakupan posyandu purnama dan
mandiri 45 %
48%
25 % 30 % 35 % 40 % 45 %
 Cakupan penjaringan Pemeriksaan
Kesehatan anak sekolah 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100%
 Cakupan penduduk yg menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar
35 % 35% 35 % 35 % 35 % 35 % 35 %
 Cakupan Desa Siaga Aktif 33 32 50% 60 % 70 % 75% 80 %
 Persentase Penyuluhan NAFZA
6. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi 2) Pemberian tambahan makanan dan vitamin
3) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemi gizi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
4) Pemberdayaan masyrakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 5) Peningkatan gizi lebih
6) Perbaikan gizi masyarakat 7) Peningkatan surveilens gizi
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
36 Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD Target Kinerja Indikatif
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016  Kecamatan bebas rawan gizi 35,71 % 40 % 55 % 70 % 85 % 100%
 Cakupan ibu hamil mendapat
90 tablet Fe 90 % 42,39 91 % 92 % 93 % 94 % 95 %
 Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan 100%
100%
100% 100% 100% 100% 100%  Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI bagi bayi BGM dari keluarga miskin
100 %
100%
100 % 100% 100% 100 % 100 %
 Prevalensi Gizi Buruk 1,2 % 1,227% < 1 % < 1 % < 1 % < 1 % < 1 %
 Prevalensi gizi kurang 12,06 % 12,91 % <12 % <11,5
% <11 %
< 10,5
% < 10 %  Prevalensi gizi lebih 1 % 1,43 % < 1 % < 1 % < 1 % < 1 % < 1 %  Prevalensi KEP total 13,26 14,18 % 13 12,5 12 11 10 %  Cakupan ibu hamil KEK yang
ditangani 100 %
(410ks) 100%
100 % 100 % 100 % 100 %
100 %
7. PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT
Program ini ditujukan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup dan tempat-tempat umum yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
37 Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1) Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 2) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 3) Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
4) Penyediaan dan pengawasan sarana air bersih dan sanitasi dasar 5) Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
6) Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan 7) Pengembangan wilayah sehat
8) Pengawasan hygiene sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman
9) Pamsimas
10) Program Peningkatan lingkungan sehat dampak tembakau 11) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD Target Kinerja Indikatif 2010 2011
(Mei)
2012 2013 2014 2015 2016
 Cakupan institusi sehat 60,14 % 46,58 76% 77% 79% 80% 81%
 Cakupan akses air bersih 60,50 % 65,35 70% 72% 75% 80% 80%
 Cakupan jamban 47,24 % 51,37 62% 72% 75% 80% 80%
 Cakupan SPAL 23,70 % 34,05 50% 55% 60% 65% 70%
 Cakupan rumah sehat 64,50 % 60,44 70% 72% 75% 80% 81%
 Cakupan TUPM sehat 61 % 78,3 72% 74% 76% 78% 80%
 Cakupan rumah/ bangunan bebas
jentik nyamuk aedes 88 %
61,75 95 % 95 % 95 % 95 % 95 %
 Cakupan tempat sampah sehat di
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
38
8. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Program ini ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah demam berdarah dengue, tubercolusis paru, HIV/AIDS, polio, kusta, pneumonia, diare, malaria, zoonosis, filariasis dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes melitus dan kanker. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1) Penyemprotan / fogging sarang nyamuk
2) Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 3) Pengadaan vaksin penyakit menular
4) Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah 5) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
6) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 7) Pencegahan penularan penyakit endemik / epidemik
8) Pemusnahan / karantina sumber penyebab penyakit menular 9) Peningkatan imunisasi
10) Peningkatan surveilance epidemilogi dan penanggulangan wabah
11) Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan dan pemberantasan penyakit
12) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja Capaian Awal RPJMD Target Kinerja Indikatif
2010 2011 (Mei) 2012 2013 2014 2015 2016
 Desa/kelurahan mengalami KLB
ditangani < 24 jam 100 % 100% 100% 100% 100% 100%
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
39 Indikator Kinerja Capaian Awal RPJMD Target Kinerja Indikatif
2010 2011 (Mei) 2012 2013 2014 2015 2016
 AFP rate polio per 100.000 penduduk
<15 tahun ≥ 2
9
≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2
 Penemuan kasus TBC BTA positif
(CDR) 70%
20
72% 74% 76% 78% 85%
 Kesembuhan penderita TBC BTA
positif (Cure rate) 95 % 95 % 96 % 97 % 98 % 98 %
 Cakupan Penderita HIV/AIDS yang
ditangani 100%
100 % (13
kasus) 100% 100% 100% 100% 100%
 Kasus IMS yang diobati 100% 100% 100% 100% 100% 100%
 Penderita DBD yang ditangani 100% 100% (104
ks) 100% 100% 100% 100% 100%
 Angka kesakitan DBD / 100.000
penduduk < 20 9,7 < 20 < 20 < 20 < 20 < 20
 Angka kematian DBD < 1 % 2ks < 1 % < 1 % < 1 % < 1 % < 1 %
 Kasus Leptospirosis yang ditemukan
dan diobati sesuai prosedur 100%
100
100% 100% 100% 100%
100%
 Kasus suspek Flu Burung pada manusia yang ditemukan dan ditangani
100%
1
100% 100% 100% 100% 100%
 Kasus malaria yang ditemukan dan
diobati sesuai prosedur 100%
6 (impor)
100% 100% 100% 100%
100%
 Kasus TN yg ditangani 100% Tidak ada kasus
100% 100% 100% 100% 100%
 Angka kematian tetanus 0% Tidak ada ks 0% 0% 0% 0% 0%
 Angka kesakitan campak pada balita
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
40 Indikator Kinerja Capaian Awal RPJMD Target Kinerja Indikatif
2010 2011 (Mei) 2012 2013 2014 2015 2016
 Prevalensi kusta / 10.000 penduduk < 1 < 1
< 1 < 1 < 1 < 1
 Kasus filariasis yang ditemukan dan
ditangani 100%
1
100% 100% 100% 100% 100%
 Kasus Anthrax yang
Ditemukan dan ditangani 100%
0
100% 100% 100%
100% 100%
 Kasus Chikungunya yang ditemukan
dan ditangani 100%
1
100% 100% 100% 100% 100%
 Cakupan rumah sakit yang melaporkan pelaksanaan deteksi jantung koroner dan diabetes melitus.
100%
3 RS
100% 100% 100% 100%
100%
 Cakupan imunisasi anak sekolah (
BIAS) 100%
Belum
99,3% 99,5% 99,5% 99,5%
100%
 Cakupan pelayanan imunisasi
Meningitis pada calon jamaah haji 100% 100% 100% 100% 100%
100% Cakupan imunisasi  ibu hamil  WUS 100% 100% 5097 (25,6%) 2600 (10,3%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9. PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN
Program ini ditujukan untuk meningkatkan Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1). Penyusunan Standar Kesehatan
2). Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
3). Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan 4). Penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
41 5). Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan
6). Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
2010 2011 (Mei) 2012 2013 2014 2015 2016 Puskesmas terakreditasi 0 0 0 1 2 3 4
10. PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1). Jamkesmas dan BOK 2). Jamkesda
3). Pendampingan Program Jamkesda 4). Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
2010 2011 (Mei) 2012 2013 2014 2015 2016  Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100 %
100%
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
42
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
2010 2011 (Mei) 2012 2013 2014 2015 2016  Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin 100 % 100% 100 % 100% 100% 100 % 100 %
11. PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA & PRASARANA PUSKESMAS / PUSTU DAN JARINGANNYA
Program ini ditujukan untuk pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / pustu dan jaringannya. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :
1). Pembangunan puskesmas 2). Pembangunan pustu. 3). Pembanguan posyandu 4). Pembangunan PKD
5). Pengada saranan dan prasarana puskesmas 6). Pengadaan sarana dan prasarana pustu
7). Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap 8). Peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas 9). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana puskesmas
10). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana puskesmas pembantu 11). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling 12). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana posyandu
13). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana PKD 14). Rehabilitasi sedang / rusak puskesmas pembantu 15). Rehabilitasi sedang / rusak PKD
16). Perencanaan dan Pengawasan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / pustu dan jaringannya.
17). Adminstrasi pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / pustu dan jaringannya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
43 18. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
19. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016
Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
2010 2011
(Mei)
2012 2013 2014 2015 2016
 Jumlah Puskesmas 26 26 27 27 27 27 27
 Jumlah Puskesmas non rawat inap 19 19 16 11 6 3 0
 Jumlah Puskesmas non rawat inap
dengan PONED 0
0
3 8 13 16 19
 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 7 7 7 8 10 12 14
 Jumlah Puskesmas Rawat Inap
dengan PONED 5 5 7 8 10 12 14
 Jumlah Puskesmas Pembantu 53 53 53 53 53 53 53
 Rasio Posyandu per satuan balita 31,73
31,73 31,73 30 30 30 30
 % Penyediaan Alkes di puskesmas
sesuai standart 0%
35
40% 50% 60% 70% 80%
 % Standarisasi Alkes di fasyankes 0% 35 85% 90% 95% 100% 100%
12. PROGRAM KEMITRAAN PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemitraan dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain :