• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat Menyekolahkan Anak 1. Pengertian Minat

Menurut yang paling dasar, minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang (Gie, 2002: 28-29). Slameto (1995:180) menjelaskan minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang.

Menurut Slameto (2003: 53), menyatakan bahwa minat berkaitan dengan perasaan yang tidak dapat dipaksakan tetapi minat yang telah ada bila tidak dibangkitkan akan mengendap sehingga seseorang menjadi pasif. Oleh karena itu usaha membangkitkan atau menumbuhkan minat tidak boleh diabaikan. Membangkitkan minat sesuatu objek yang baru menggunakan minat yang telah ada, dengan menarik perhatian menceritakan sedikit tentang hal yang diminati kemudian diarahkan ke hal-hal sesungguhnya.

Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subjek, merasa tertarik pada bidang / hal tertentu, dan merasa senang berkecimpung dalam

(2)

bidang itu (Winkle, 1991: 105). Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa subjek lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat dimaniMinat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah. 1997: 136).

Reber dalam Syah (1997: 136), minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.

Hilgard dalam Slameto (2003: 57), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerusyang disertai dengan rasa senang. Jadi peneliti menyimpulkan bahwa minat dipengaruhi oleh rasa tertarik, rasa senang, perhatian, dan melakukan tanpa disuruh.

Minat menurut Slameto (2003: 180) dapat diartikan sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa minat adalah merupakan suatu keadaan jiwa seseorang yang mengandung unsure rasa senang, rasa tertarik terhadap objek-objek tertentu. Minat ini sangat besar pengeruhnya terhadap keinginan tercapainya sesuatu yang dicita-citakan

(3)

termasuk minat untuk memperoleh sesuatu yang akan dianggap baik dalam bidang pendidikan untuk memperoleh pekerjaan.

Dan minat menyekolahkan anak adalah merupakan suatu keadaan jiwa yang mengandung unsur rasa senang, tertarik terhadap suatu hal seperti kegiatan menyekolahkan anak dengan selalu memperhatikan perkembangan informasi tentang sekolah (pendidikan) yang akhirnya timbul keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam menyekolahkan anaknya.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat

a. Faktor Lingkungan, seseorang yang dilahirkan di lingkungan masyarakat yang telah maju, sangat berbeda dengan masyarakat yang ada di lingkungan terbelakang. Dengan lingkungan pergaulan yang sebaya, mereka juga berbeda minatnya dengan lingkungan yang dewasa. Perhatian seseorang juga sangat besar pengaruhnya terhadap minat, karena seseorang tersebut berada dalam lingkungan dimana ia berbeda. b. Faktor Keturunan, faktor keturunan ini juga turut mempengaruhi minat

seseorang, karena ia juga akan dipengaruhi oleh kehidupan orang tuanya. Misalnya seorang anak yang orang tuanya sebagai Polisi, maka minat anakpun akan berpengaruh atau akan mengikuti orang tuanya, tetapi hal ini tidak mutlak, melainkan hanya kecenderungan berpengaruh terhadap minat anak yang sejak semula telah timbul dalam diri anak itu sendiri. (Purwaningsih. 2004)

(4)

3. Aspek-Aspek Minat

Aspek-aspek minat dibagi menjadi 3 aspek yaitu: a. Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta berbagai jenis media massa. b. Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat.

Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

c. Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat. (Hurlock, 1995 : 117)

4. Ciri-ciri Minat

Ciri-ciri minat menurut Slameto (2003: 180), menjelaskan sebagai berikut: 1) Minat tidak dibawa orang sejak lahir melainkan dibentuk dan

(5)

2) Minat itu dapat berubah-ubah,

3) Minat itu tidak berdiri sendiri melainkan mengandung relasi terhadap sesuatu obyek,

4) Objek minat dapat merupakan tidak satu hal, tetapi dapat merupakan kumpulan hal-hal tertentu, dan

5) Minat mempunyai sisi motivasi dan perasaan.

5. Kondisi Yang Mempengaruhi Minat a. Status Ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, yang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan.Sebaiknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b. Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan.

c. Tempat Tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

(6)

B. Pendapatan Pedagang Es Cincau 1. Pendapatan Pedagang Es Cincau

Pendapatan pedagang es cincau, merupakan penghasilan rata-rata yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan penghasilan rata-rata pekerjaan sampingan setiap bulan. Kondisi cuaca rata-rata sehari pada usaha pedagang es cincau mempengaruhi jumlah pendapatan yang diperolehnya, hal ini berkaitan dengan kondisi cuaca yang cerah. Pedagang es cincau akan memperoleh hasil pendapatan yang lebih banyak pada waktu musim kemarau, karena kondisi cuaca yang panas sehingga banyak orang yang membeli es cincau untuk menyegarkan tubuhnya. Pedagang es cincau dilakukan oleh kaum laki-laki

2. Pengertian pendapatan

Pendapatan adalah total penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu (Rahardja dan Manurung, 2002: 266).

Menurut Kieso menerangkan bahwa: pendapatan adalah arus masuk aktiva dan atau penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan dalam suatu periode (Utami :2012).

Pendapatan merupakan salah satu tujuan didirikannya sebuah usaha atau lainnya yang banyak manfaatnya, yaitu salah satunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah anak. Dengan adanya pendapatan itu berarti

(7)

segala sesuatunya dapat terpenuhi dengan tingkat masing-masing pendapatan yang diperoleh.

Sebelumnya akan dikemukakan pengertian pendapatan menurut para pakar ilmuan di Indonesia antara lain :

a. Menurut Sakerda, menerangkan bahwa pendapatan adalah jumlah pendapatan seseorang dari pekerjaan utama atau pekerjaan tambahan baik dalam bentuk natural maupun fasilitas.

b. Menurut Kuswandi menjelaskan bahwa pendapatan adalah arus masuk dari manfaat ekonomi yang timbul akibat aktivitas normal perusahaan selama satu periode.

c. Menurut Mulyanto (1982: 28), pendapatan Menurut Asal Sumbernya, dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1) Pendapatan yang berasal dari sektor formal yaitu gaji yang diperoleh secara tetap, biasanya berupa gaji bulanan maupun mingguan maupun harian.

2) Pendapatan yang berasal dari sektor informal, yaitu pendapatan yang berupa tambahan yang berasal dari tukang buruh dan pedagang. (Utami : 2012)

Dalam hal ini peneliti menyimpulkan pendapatan adalah upah atau gaji yang didapatkan dari pekerjaan pokok atau pekerjaan sampingan yang berasal dari sektor formal maupun dari sektor informal.Dari pendapatan yang tinggi peneliti menyimpulkan adanya hubungan positif dengan pendidikan, bahwa dari

(8)

pendapatan yang tinggi, orang tua dapat memenuhi kebutuhan anaknya seperti fasilitas dan kepentingan pendidikan. Dan sebaliknya jika pendapatan orang tua rendah bisa memenuhi kebutuhan anak secara maksimal.

3. Sumber Pendapatan

Pendapatan diperoleh dari beberapa sumber (Utami :2012), yaitu: a. Pendapatan Intern

Pendapatan yang diperoleh dari modal para anggota atau juga dari pemegang saham (modal awal) atau semua yang bersangkutan dengan dalam perusahaan itu sendiri.

b. Pendapatan Ekstern

Pendapatan yang diperoleh dari pihak luar yang berperan atau tidaknya kelancaran kegiatan perusahaan. Pendapatan ekstern ini juga bisa berasal dari bunga bank dan lain-lain.

c. Hasil Usaha

Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil aktifitas atau kegiatan

perusahaan. Harga belinya dapat ditanamkan kembali untuk

memperbesar volume usahanya.(Utami.2012: 12) 4. Pengukuran pendapatan

Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau

(9)

yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan.

Adapun cara terbaik untuk mengukur pendapatan adalah dengan menggunakan nilai tukar (exchange value) dari barang dan jasa. Nilai tukar barang atau jasa diukur dengan cash equivalent atau present value dari tagihan-tagihan yang diharapkan dapat diterima. Dengan kata lain, pendapatan diukur dalam nilai uang atau sejumlah uang yang akhirnya akan diterima sebagai hasil dari suatu proses transaksi pendapatan (ukuran bersih).(Utami.2012: 13)

5. Hubungan Pendapatan Pedagang Es Cincau dengan Minat Pendidikan Anak.

Slameto (1995: 63-64) menjelaskan tingkat sosial ekonomi keluarga akan mendorong semangat anak untuk belajar. Selain itu keadaan ekonomi keluarga juga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan, juga harus memenuhi kepentingan pendidikannya.

Di dalam Sistem Pendidikan Nasional tidak membedakan warga Negara menurut jenis kelamin, status sosial, ekonomi, agama, dan lokasi geografis. Namun setiap warga Negara dituntut mau dan mampu melaksanakan pendidikan, sebab pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda, sehingga meskipun mereka memperoleh kesempatan yang sama,

(10)

namun akan selalu terdapat perbedaan kesempatan mengenyam pendidikan karena faktor penghasilan yang diperoleh masing-masing keluarga.

Pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka (Fuad, 2003: 2)

Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, di mana iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi sumber motivasi kehidupan segala bidang (Fuad, 2003: 4).

Tingkat pendidikan ini sangat berpengaruh terhadap jenjang atau tingkat pendidikan anak. Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran. Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.(Fuad, 2003)

(11)

a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau perguruan tinggi.

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang bersifat akademik dan atau profesional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan manusia (Kepmendikbud No, 0186/P/1984, Fuad.2003: 23).

(12)

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

No Peneliti / Tahun

Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1. Akhmad

Saheri. 2003

Untuk mengetahui

PengaruhTingkat

Pendapatan Orang

Tua terhadap Minat Menyekolahkan Anak Ke SLTP di Desa Salamerta, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara.

Dalam penelitian ini

digunakan model proporsional random sampling , sebanyak 50 % atau 52 orang (dibulatkan). Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik

tabulasi silang dan

korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukan kecenderungan, semakin tinggi

pendapatan orang tua semakin tinggi minat

menyekolahkan anak ke SLTP. 2. Puji Arni Astuti. 2005 Tujuan untuk mengetahui hubungan antara pendapatan penambang pasir dengan minat menyekolahkan anak di Desa Pesanggrahan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap

Metode penelitian yang

digunakan adalah

penelitian survei

dengan pendekatan

korelasional. Populasi dalam penelitian ini

adalah penambang

pasir yang sudah

berkeluarga dan

Hasil penelitian ini adalah semakin tinggi

tingkat pendapatan

penambang pasir

semakin tinggi pula minat menyekolahkan anak.

(13)

mempunyai anak di

Desa Pesanggrahan

sejumlah 22 orang,

pengambilan sampel

secara quota sampling sejumlah 22 orang.

Pengumpulan data

menggunakkan angket dan dokumentasi, dan analisis data dilakukan dengan teknik regresi dan korelasi.

3. Dyah Safitri Nurwahidah. 2013

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui keterkaitan antara pendapatan pedagang es cincau dengan minat menyekolahkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di

Desa Kecepit Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara. 2) untuk mengetahui upaya masyarakat

desa Kecepit untuk menyekolahkan anak

Metode penelitian

metode penelitian yang

di gunakan adalah

penelitian survei

dengan pendekatan

korelasional. populasi dalam penelitian ini adalah pedagang es

cincau yang sudah

berkeluarga dan mempunyai anak.pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi.analisis data di gunakan dengan

menggunakan teknik

Hasil penelitian ini

adalah terdapat hubungan Positif antara pendapatan pedagang es cincau dengan minat menyekolahkan anak sebesar 0,453.

(14)

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

korelasi atau kolerasi pearson(pearson product moment correlation).selanjutnya di buat persamaan regresi sederhana. D. Kerangka Pikir Tempat Tinggal Pendidikan Status Ekonomi Minat Tingkat Pendidikan

(15)

E. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan di atas yang digunakan sebagai kerangka pikiran maka diajukan hipotesis sebagai berikut: “terdapat hubungan positif antara pendapatan pedagang es cincau dengan minat menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Desa Kecepit, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara.

Referensi

Dokumen terkait

Tentang berapa jumlah hakam yang ideal, Pasal 76 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama tidak menentukan secara rinci, hanya menyebut

Sehubungan dengan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Alfamidi Malang).. Maka dengan hormat, saya mohon

Lembaga Ombudsman Republik Indonesia adalah Lembaga Negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara Negara

Ekspresi Boolean yang menspesifikan suatu fungsi disajikan dalam dua bentuk yaitu fungsi Boolean yang merupakan jumlah dari hasil kali atau dikenal dengan

Suatu foto udara diambil dari ketinggian 6000 ft di atas permukaan rata-rata dengan fokus kamera 6 in (152.4 mm) dan format ukuran 9 in (23 cm).. INTERPRETASI FOTO UDARA.  Definisi

Dengan ini penulis akan mencoba merancang, membuat serta mengimplementasikan sistem pengambilan keputusan ke dalam bentuk yang terkomputerisasi yaitu dalam bentuk

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa praktik jual beli kapsul cacing menurut Fatwa MUI Perspektif BPOM studi kasus di desa 15 Polos

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara religiusitas dengan tingkat kecemasan mahasiswa tingkat akhir ilmu keperawatan menghadapi skripsi di STIKES