DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR DAFTAR ISI... ISI... ... 1 ... 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1DEFINISI 1.1DEFINISI FLUOR... FLUOR... ... 2 ... 2 1 1..22PPEERRAANNAAN N FLFLUUOOR R DDAALLAAMM GIGI... GIGI... . 22 1 1..33JJEENNIIS S FFLLUUOOR R YYAANNG G AADDA A DDAALLAAMM KEHIDUPAN... KEHIDUPAN... .. 22 BAB II ISI BAB II ISI 2 2..11 TTOOPPIIKKAALL FLUORIDE... FLUORIDE... .... 44 2 2..22 OOBBAATT KKUUMMUURR BERFLUORIDE... BERFLUORIDE... ... 44 2 2..3 3 MMAACCAAM M – – MMAACCAAM M OOBBAAT T KUKUMMUURR BERFLUORIDE... BERFLUORIDE... ... 44
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Definisi Fluor
Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang. Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang tinggi di dalam tulang. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam. Ia bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride.
1.2 Peranan Fluor Dalam Gigi
Tubuh kita pasti sangat membutuhkan senyawa gula untuk menjaga stamina dan energi kita didalam tubuh. Kebanyakan orang jika ingin menjaga stamina pasti mengkonsumsi susu. Fluor ini berperan dalam pembentukan email gigi dan membuat struktur gigi lebih kuat sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam. Asam itu sendiri dibentuk ketika bakteri di dalam plak
memecah gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan. Serangan asam yang berulang-ulang akan merusak gigi yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Di sini fluor berperan mengurangi kemampuan bakteri untuk membentuk asam. Fluor juga berfungsi merangsang pembentukkan mineral kembali yang akan menghentikan proses terjadinya gigi berlubang.
1.3 Jenis Flour yang Ada dalam Kehidupan
Fluor yang berbentuk senyawa ada 2 macam, sitemik dan topikal . Yaitu sebagai berikut:
1. Pemberian Fluor Secara Sistemik
Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga memberikan perlindungan topikal karena fluoride ada di dalam air liur yang terus membasahi gigi. Fluoride
sistemik ini meliputi fluoridasi air minum dan melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang berbentuk tablet, tetes atau tablet isap. Namun di sisi lain, para ahli sudah mengembangkan berbagai metode penggunaan fluor, yang kemudian dibedakan menjadi metode perorangan dan kolektif. Contoh penggunaan kolektif yaitu fluoridasi air minum (biasa kita peroleh dari air kemasan) dan fluoridasi garam dapur.
2. Penggunaan Fluor Secara Topikal
Tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi dari karies, fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi kimia : Ca10(PO4)6(OH)2+F →Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan asam sehingga dapat menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi. Remineralisasi adalah proses perbaikan kristal hidroksiapatit dengan cara penempatan mineral anorganik pada permukaan gigi yang telah kehilangan mineral tersebut . Demineralisasi adalah proses pelarutan kristal hidroksiapatit email gigi, yang terutama disusun oleh mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena penurunan pH plak sampai mencapai pH kritis (pH 5) oleh bakteri yang
menghasilkan asam. Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan sejak lama dan telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan mikroorganisme sehingga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam mempertahankan permukaan gigi dari proses karies. Penggunaan fluor secara topikal dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Topikal aplikasi yang mengandung fluor
2. Kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor 3. Menyikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor
BAB II
ISI
2.1
TOPIKAL FLUORIDE
Topikal fluoride
adalah fluoride yang diaplikasikan langsung ke
gigi, misalnya pasta gigi dan obat kumur. Penggunaan fluor
sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan sejak lama dan
telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan
mikroorganisme sehingga menghasilkan peningkatan yang
signifikan dalam mempertahankan permukaan gigi dari proses
karies.
Penggunaan fluor secara topikal dilakukan dengan beberapa cara
yaitu :
1. Topikal aplikasi yang mengandung fluor
2. Kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor
3. Menyikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai penggunaan
topikal fluor dalam bentuk obat kumur.
2.2
OBAT KUMUR BERFLUORIDE
Senyawa fluoride yang paling umum digunakan pada obat
kumur adalah natrium fluoride. Obat kumur lebih efektif bagi
mereka yang berisiko tinggi untuk karies, tapi biasanya kontra
indikasi untuk anak-anak, terutama di daerah dengan air minum
berfluoride. Namun, di daerah tanpa air minum berfluoride, obat
kumur mengandung fluoride ini kadang-kadang diresepkan untuk
anak-anak.
1. KIN Mouthwash
- Deskripsi
KIN mouthwash mengandung
chlorhexidine 0,12%
dan
Natrium Fluoride
0,05%.Chlorhexidine sebagai bahan utama
mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan bakteri plak,
sehingga meningkatkan fungsi jaringan gingiva. Chlorhexidine
merupakan jenis antiseptik yang broad spektrum sehingga
bisa membunuh bakteri gram positif, negatif, aerob dan
anaerob,
yeast serta fungi.Pada pasien rawat ICU,
chlorhexidine berfungsi untuk antiseptik di 3 reservoir VAP
(Ventilator Associated Pneumonia)yaitu di oral,nasal dan
mencegah bakteri dental plak.Fluoride sebagai bahan
sekunder KIN GINGIVAL membuat enamel gigi lebih resisten
terhadap aksi pelarutan asam yang dihasilkan oleh plak,
memblokir mekanisme terjadinya karies, dan secara
bersamaan membuat gigi menjadi tidak terlalu sensitif.
– Keuntungan:
a. Mencegah progresivitas dan relaps kasus periodontal b. Mencegah periimplantitis
c. Mencegah terjadinya VAP pada pasien ICU – Efek samping :
Noda pada gigi dan tumpatan dapat terjadi pasca penggunaan jangka panjang dan pasca kontak dengan tembakau serta beberapa makanan dan
minuman seperti anggur merah dan kopi. Noda ini tidak permanen dan dapat dengan mudah dihilangkan oleh dokter gigi.
– Kemasan : Botol 250ml – Komposisi : Chlorhexidine digluconate...0,12 g Sodium fluoride...0,05 g Sodium Saccharin...0,06 g Exipient s.q.f...100 ml – Indikasi :
Mencegah terbentuknya bakteri plak Mengurangi nafas tak sedap
Sebagai antiseptik mulut pra dan pasca bedah Mencegah terjadinya gigi berlubang
– Cara Pemakaian :
1. 2 kali sehari pagi dan malam kumur dengan 15 ml larutan selama 30 detik
2. Jangan berkumur dengan air setelahnya, 3. Jangan menelan produk ini
1. Listerine Total Care Anticavity Mouthwash, Fresh Mint –
Komposisi :
a. Bahan Aktif: Sodium Fluoride (0,0221% (b 0,01% / v ion
Fluorida))
b. Bahan aktif: Air, Sorbitol Solution, Alkohol (21,6%), Flavor,
Poloxamer 407, Sodium Lauryl Sulfate, Asam fosfat,
Sucralose, Natrium Fosfat Dibasic, D & C Red 33, FD & C
Blue 1
–
Cara pemakaian :
Digunakan 2 kali sehari, dikumur selama 30 detik
–Indikasi :
a. Membantu mencegah gigi berlubang
b. Memperkuat gigi
c. Membunuh kuman bau mulut
d. Menyegarkan nafas
1.
Reach Junior Alcohol Free Fluoride Mouthwash With Yum
Flavour
–
Komposisi :
Aqua, Glycerin, Propylene Glycol, Poloxamer 407,
Polysorbate 80, Aroma, Limonene, Sodium Benzoate
,
Sodium Fluoride
, Sodium Phosphate, Disodium
Phosphate, Benzyl Alcohol, Cetylpyridinium Chloride,
Sodium Saccharin, Calcium Disodium EDTA, CI 17200.
–Cara Pemakaian :
gunakan satu kali sehari setelah menggosok gigi. Kumur
selama 30 detik.
1. AP-24 Mouthwash Fluoride
– Komposisi :Aktif: Sodium Fluoride (0,02%).Plak Fighting: AP-24 *.
Lain: Air, Sorbitol, Glycerin, Flavor, Sodium Fosfat, Asam fosfat, Dinatrium EDTA, Sodium Saccharin, Sodium Benzoate.
– Indikasi :
a. Membersihkan mulut dan membantu melawan plak.
b. Membantu mengurangi plak tanpa merugikan flora normal. c. Mengandung fluoride yang membantu dalam pengurangan gigi
berlubang.
d. Membuat nafas terasa segar tanpa efek negatif dari alkohol. – Cara pemakaian :
Orang dewasa dan anak-anak usia 6 tahun dan lebih tua: Gunakan setiap hari setelah menggosok gigi dengan pasta gigi. Kumur sekitar 1 menit kemudian dikeluarkan dari dalam mulut,jangan ditelan,Jangan makan atau minum selama 30 menit setelah berkumur. Instruksikan anak di bawah usia 12 tahun dalam kebiasaan berkumur (untuk meminimalkan menelan).. Anak-anak di bawah usia 6 tahun: untuk penggunaan konsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu.
1. Tom's Mouthwash Anti-Cavity Fluoride – Komposisi :
Bahan aktif : sodium fluoride
Bahan lain : Air, gliserin, xylitol,Poloxamer 407, Asam benzoat, Teh hijau glycerite, Monosodium fosfat.
– Indikasi :
Pencegahan pada gigi berlubang. Membuat nafas menjadi segar Membantu penderita mulut kering – Cara Pemakaian :
1. ACT® Anticavity Fluoride Rinse – Komposisi :
Sodium Fluoride at 0.05% (0.02% w/v fluoride ion) – Indikasi :
Memperkuat gigi dan mencegah kerusakan gigi – Cara pemakaian :
Digunakan dua kali dalam sehari dan Instruksikan anak-anak di bawah 12 tahun dalam kebiasaan bilasan yang baik dalam rangka meminimalkan menelan. ACT Anticavity bilasan tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 6 tahun kecuali diarahkan oleh dokter atau dokter