• Tidak ada hasil yang ditemukan

This application is created using MatLab 7.0 (R2010b). This application shows each of the stages that occur in the process of edge detection of cervic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "This application is created using MatLab 7.0 (R2010b). This application shows each of the stages that occur in the process of edge detection of cervic"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI DETEKSI TEPI LESI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN

METODE SOBEL

Webby Mandala. *), Lulu Chaerani Munggaran, Dr **)

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Universitas Gunadarma

Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi, 17133, Indonesia

Email :

webby_strife@yahoo.com

*) Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Gunadarma

**) Dosen Sistem Informasi Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang

banyak melibatkan persepsi visual salah satunya dalam bentuk tekstur, demikian

pula dalam bidang kedokteran sering mengandalkan proses visualisasi yang lebih

dikenal dengan pencitraan medis (medical imaging). Pengolahan citra sering juga

digunakan untuk mendeteksi kanker serviks. Kanker serviks atau kanker leher

rahim adalah kanker pada sistem reproduksi wanita. Pendeteksian kanker serviks

dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah deteksi tepi. Karena

itu penulis tertantang untuk membuat aplikasi yang dapat membantu mendeteksi

dini penyakit tersebut.

Aplikasi pengolahan citra ini dibuat untuk mendeteksi tepi lesi kanker

serviks menggunakan metode Sobel, sehingga diharapkan dapat membantu bidang

kedokteran dalam mendeteksi dini kanker serviks.

Aplikasi ini dibuat menggunakan MatLab 7.0 (R2010b). Aplikasi ini

memperlihatkan setiap tahapan yang terjadi pada proses deteksi tepi lesi kanker

serviks. Tampilan aplikasi di desain dengan menarik. Dengan demikian

mempermudah user dalam mengenali tepi lesi kanker serviks.

Kata Kunci : Metode Sobel, Citra, Citra Digital, Segmentasi, Deteksi Tepi.

ABSTRACT

Image processing is the processing and image analysis involve visual

perception one of them in the form of textures, as well as in the medical field

frequently rely on the visualization process more commonly known as medical

imaging (medical imaging). Image processing is often also used to detect cervical

cancer. Cervical cancer is a cancer of the female reproductive system. The

detection of cervical cancer can be done in various ways, one of which is edge

detection. Because the authors were challenged to create applications that can help

detect the disease early.

Image processing applications are made to detect the edge of cervical

cancer lesions using Sobel method, which is expected to help the field of medicine

in the early detection of cervical cancer.

(2)

This application is created using MatLab 7.0 (R2010b). This application

shows each of the stages that occur in the process of edge detection of cervical

cancer lesions. Display applications in the design with appealing. Thus facilitate

the user in identifying the edges of lesions of cervical cancer.

Keywords : Sobel Method, Image, Digital Image, Segmentation, Edge Detection.

I.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Saat

ini

perpaduan

antara

perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi sudah banyak dilakukan

orang khususnya dalam pengolahan

citra. Pengolahan citra merupakan

proses pengolahan dan analisis citra

yang banyak melibatkan persepsi

visual salah satunya dalam bentuk

tekstur, demikian pula dalam bidang

kedokteran

sering

mengandalkan

proses visualisasi yang lebih dikenal

dengan pencitraan medis (medical

imaging). Proses ini mempunyai ciri

data masukan dan informasi keluaran

yang berbentuk citra. Pencitraan saat

ini banyak digunakan dalam bidang

kesehatan untuk mendeteksi berbagai

penyakit, seperti tumor dan kanker.

Di Indonesia, kaum wanita yang

mengidap

kanker

cukup

tinggi

terutama

pada

kanker

serviks.

Kanker serviks atau kanker leher

rahim adalah kanker pada sistem

reproduksi wanita. Kanker serviks

sampai saat ini merupakan salah satu

penyebab kematian kaum wanita

yang cukup tinggi, baik di

negara-negara

maju

maupun

negara

berkembang

seperti

Indonesia.

Bahkan di Indonesia, kanker serviks

merupakan kanker nomor satu yang

umum diderita wanita Indonesia.

Untuk

mengatasi

tingginya

wanita

yang

mengidap

kanker

serviks, para ahli kanker serviks

telah membuat beberapa metode

untuk mendeteksi kanker serviks

dengan mendeteksi tepi citra digital

kanker serviks. Metode deteksi tepi

tersebut antara lain, metode Robert,

Canny, Prewitt, Sobel, Gonzalez, dan

Laplace.

Di

sini

penulis

menggunakan metode Sobel. Metode

ini

merupakan

pengembangan

metode Robert dengan menggunakan

filter HPF (High Pass Filter) yang

diberi satu angka nol penyangga.

Metode ini mengambil prinsip dari

fungsi laplacian dan gaussian yang

dikenal

sebagai

fungsi

untuk

membangkitkan HPF. Laplace atau

laplacian adalah metode transformasi

yang digunakan untuk penyelesaian

persamaan differensial yang digagas

oleh Piere Simon Laplace sedangkan

Gaussian adalah satu jenis noise

yang muncul pada citra. Penulis

memilih

metode

ini

karena

mempunyai kelebihan dari metode

lain, kelebihan dari metode sobel ini

adalah

kemampuan

untuk

mengurangi

noise

sebelum

melakukan perhitungan deteksi tepi.

Berdasarkan uraian di atas, maka

fokus

penulisan

ini

adalah

menganalisa tekstur dan mendeteksi

dini kanker serviks.

1.2

Batasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini,

untuk menghindari pembahasan yang

terlalu jauh, penulis membatasi

hanya pada medeteksi tepi lesi citra

(3)

digital kanker serviks dan pembuatan

aplikasi menggunakan matlab.

1.3

Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan membuat

aplikasi yang dapat mendiagnosa

kanker serviks melalui deteksi tepi

lesi dengan metode Sobel, sehingga

di harapkan dapat membantu bidang

kedokteran dalam mendeteksi dini

kanker serviks.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengolahan Citra

Sebuah citra yang diperoleh

melalui hasil scanning (pemindaian)

sinar-x ke dalam komputerisasi

terkadang

mengalami

penurunan

kualitas yang berupa perubahan

kecerahan, peregangan kontras dan

kekaburan.

Karena

beberapa

degradasi tersebut, dokter maupun

pasien tidak dapat memperoleh

informasi yang dibutuhkan. Agar

citra yang mengalami gangguan

mudah diinterpretasi baik oleh

manusia maupun mesin, maka citra

tersebut perlu dimanipulasi menjadi

citra lain yang kualitasnya lebih baik

atau proses tersebut dinamakan

dengan proses image processing

(pengolahan citra).

2.2 Citra Digital

Citra digital dihasilkan melalui

proses digitalisasi sehingga mampu

menghasilkan citra digital, misalnya

CT-Scan (Computer Tomographic

Scan), USG (Ultra Sound Grapic),

kamera digital, scanner, dll. Citra

digital disebut juga citra diskrit. Citra

digital merupakan citra yang telah

disimpan dalam bentuk file sehingga

dapat diolah dengan menggunakan

komputer. Citra digital merupakan

suatu larik dua dimensi atau suatu

matriks

yang

elemen-elemennya

menyatakan tingkat keabuan dari

elemen gambar. Jadi informasi yang

terkandung bersifat diskrit. Citra

digital tidak selalu merupakan hasil

langsung data rekaman suatu sistem.

Kadang-kadang hasil rekaman data

bersifat kontinu seperti gambar pada

monitor televisi, foto sinar-x, dan

lain sebagainya. Suatu citra digital

diperlukan suatu proses konversi

sehingga citra tersebut dapat

diproses dengan komputer.

1.3

Citra Biner

Citra

biner

(binary

image)

adalah citra yang hanya mempunyai

dua nilai derajat keabuan yaitu hitam

dan putih, 0 dan 1 angka 0

menyatakan warna latar belakang

(background) dan 1 menyatakan

warna tinta atau objek atau dalam

bentuk angka 0 untuk hitam dan

angka 1 untuk warna putih [Anonim,

2009]. Meskipun saat ini citra

berwarna

lebih

disukai

karena

memberi kesan yang lebih kaya dari

pada citra biner, namun tidak

membuat citra biner mati. Pada

beberapa aplikasi citra biner masih

tetap dibutuhkan, misalnya pada

proses analisis citra medis ini yang

menggunakan gambar sinar-x.

1.4

Preprocessing

(Pemrosesan

Awal)

Preprocessing (pemrosesan awal)

adalah proses yang memproses

sebuah masukan menjadi sebuah

keluaran

yang

akan

menjadi

masukan bagi proses lain [Anonim,

2009]. Pemrosesan awal merupakan

(4)

operasi

pengolahan

citra

untuk

meningkatkan kualitas citra.

1.5

Matlab

MatLab singkatan dari Matrix

Laboratory.

MatLab

merupakan

bahasa

pemrogaman

yang

dikembangkan oleh The Mathwork,

Inc. Bahasa pemograman ini banyak

digunakan

untuk

perhitungan

numerik

keteknikan,

komputasi

simbolik, visualisasi grafis, analisis

data matematis, statistika, simulasi

pemodelan, dan desain graphical

user interface (GUI).

Pada awalnya, program ini

merupakan interface untuk koleksi

rutin numerik dari proyek LINPACK

dan EISPACK, namun sekarang

merupakan produk komersial dari

perusahaan Mathworks, Inc. MatLab

telah berkembang menjadi sebuah

lingkungan

pemrograman

yang

canggih yang berisi fungsi built-in

untuk melakukan tugas pengolahan

sinyal, aljabar linier, dan kalkulasi

matematis lainnya. Tampilan awal

MatLab

7.0

ditunjukkan

pada

gambar 2.5.

Gambar 1. Tampilan MatLab

Walaupun MatLab khusus digunakan

untuk

penghitungan

numerik,

toolbox pilihan dengan mesin simbol

maple, menjadikan MatLab sebagai

suatu sistem aljabar komputer yang

lengkap.

MatLab

memiliki

kemampuan untuk mengintegrasikan

komputasi,

visualisasi,

dan

pemrograman.

III.

ANALISIS DAN

PERANCANGAN

Pada

bab

ini

akan

dijelaskan

mengenai

perancangan

aplikasi

Deteksi Tepi Kanker Serviks dengan

menggunakan

Metode

Sobel.

Aplikasi ini untuk mendeteksi tepi

lesi terhadap objek citra digital

kanker

serviks

dari

hasil

servikografi. Terdapat tujuh tahap

dalam

pendeteksian

tepi

lesi,

penjelesan tahap-tahap tersebut dapat

dilihat pada sub bab 3.1. Algoritma

dari tahap pendeteksian kanker

serviks dapat dilihat pada sub bab

3.2. Flowchart aplikasi dapat dilihat

pada sub bab 3.3. Dan rancangan

aplikasi yang dibuat dapat dilihat

pada sub bab 3.4.

3.1

Tahap

Pendeteksian

Kanker Serviks

Berikut ini adalah penjelasan tahap

penentuan kanker serviks sebagai

berikut :

1.

Tahap ekstraksi warna

Tahap berikut ini mengambil

fitur warna berupa Red, Green,

dan Blue (RGB) dari gambar

dengan menggunakan tool color

picker dari aplikasi photoshop.

2.

Tahap pemotongan gambar

Tahap berikut ini mengambil

bagian gambar yang terindikasi

lesi dengan fungsi imcrop yang

terdapat pada matlab.

3.

Tahap

deteksi

tepi

dengan

metode Sobel

Pada tahap ini citra yang telah

diketahui batasan RGBnya dan

dipotong sebagian gambarnya

(5)

akan dilakukan deteksi tepi

dengan metode Sobel.

4.

Tahap operasi dilatasi citra

Pada tahap dilatasi citra ini

dilakukan untuk memperjelas

citra yang diperoleh dari hasil

deteksi

tepi

Sobel

dengan

menghilangkan batasan dari citra

dan mempertebal garis deteksi

tepi dari operasi strel dengan

bentuk line.

5.

Tahap pengisian area objek

Pada tahap ini objek yang sudah

dideteksi akan diberi lubang

putih untuk mengisi area yang

ada didalamnya.

6.

Tahap segmentasi citra

Pada tahap ini dilakukan proses

pemisahan objek dari latarnya.

7.

Tahap pembuatan garis luar

Tahap berikut ini adalah tahap

terakhir yang terdapat dalam

aplikasi ini, tahap ini berguna

untuk mencari garis luar dari

objek hasil segmentasi, sehingga

pengguna

dapat

langsung

melihat garis luar lesi pada citra

asli.

3.2

Algoritma

Pendeteksian

Kanker Serviks

Berikut ini adalah alogritma

dari setiap tahap penentuan kanker

serviks sebagai berikut :

1.

Ekstraksi Warna

Warna pokok dalam pengelolaan

citra terdiri dari 3 (tiga)unsur,

yaitu merah (R), hijau (H), dan

biru (B). Jika warna-warna

pokok tersebut

digabungkan,

maka akan menghasilkan warna

lain.

Penggabungan

tersebut

bergantung pada warna pokok

yang tiap-tiap warna memiliki

nilai 256 (8 bit).

Warna

yang

dideskripsikan

dengan RGB adalah pemetaan

yang mengacu pada panjang

gelombang dari RGB. Pemetaan

menghasilkan

nuansa

warna

untuk masing-masing R, G, dan

B. Masing-masing R, G,dan B

didiskritkan dalam skala 256,

sehingga RGB akan memiliki

indeks antara 0 sampai 255.

Ekstraksi

warna

adalah

mengambil fitur warna berupa

R, G, dan B dari gambar.

Pengambilan

nilai

RGB

menggunakan

aplikasi

photoshop,

karena

penulis

menganggap aplikasi photosop

yang

paling

baik

dalam

pengambilan

nilai

warna.

Flowchart

ditujukan

pada

gambar 1.

Gambar 1. Flowchart Ekstraksi

Warna

2.

Tahap Pemotongan Gambar

Pemotongan (Croping) gambar

adalah memotong bagian objek

dari suatu gambar. Dalam proses

pemotongan gambar ini agar

user dapat melihat objek secara

lebih

dekat

dengan

menggunakan

fungsi

imcrop

yang terdapat pada matlab.

(6)

Flowchartnya dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2. Flowchart

Pemotongan Gambar

3.

Deteksi Tepi Metode Sobel

Satu cara untuk menghindari

gradien yang dihitung pada titik

interpolasi

dari

piksel-piksel

yang terlibat adalah dengan

menggunakan jendela 3x3 untuk

perhitungan gradien, sehingga

perkiraan gradien berada tepat di

tengah jendela. Operator Sobel

adalah operator yang paling

banyak

digunakan

sebagai

pelacak

tepi

karena

kesederhanaan

dan

keampuhannya. Bentuk mask

operator Sobel sebagai berikut :

ܵ௫= ൥ −1 0 1 −2 0 2 −1 0 1൩ ܵ௬= ൥ 1 2 1 0 0 0 −1 −2 1൩

Flowchart ditujukan pada

gambar 3.

Gambar 3. Diagram Aktivitas

Deteksi Tepi Metode Sobel

4.

Operasi Dilatasi Citra

Operasi dilatasi citra adalah

memperjelas

citra

dengan

menghilangkan batasan dari citra

yang diperoleh dari fungsi strel

(structuring element) dengan

metode line untuk menentukan

garis-garis yang terdapat dari

sebuah citra sehingga mudah

untuk

dilakukan

segmentasi,

fungsi tersebut hanya terdapat

pada

matlab.

Flowchart

ditujukan pada gambar 4.

(7)

Gambar 4. Flowchart Dilatasi

Citra

5.

Pengisian Area Objek

Tahap

selanjutnya

adalah

pemberian warna ke dalam

garis-garis yang telah terhubung

dengan warna putih dan garis

yang tidak terhubung diabaikan.

Proses pengisian area objek ini

menggunakan

fungsi

imfill

(image fill). Fungsi holes adalah

fungsi yang mengartikan bahwa

objek yang sudah dideteksi akan

diberi semacam lubang putih

yang mengisi area objek di

dalamnya. Flowchart ditujukan

pada gambar 5.

Gambar 5. Flowchart Pengisian

Area Objek

6.

Segmentasi Citra

Segmentasi citra adalah proses

pemisahan objek dari latarnya.

Dimulai dengan membangun

struktur dengan fungsi strel yang

menggunakan bentuk disk dan

objek. Nilai disk yang digunakan

adalah 3. Fungsi disk pada

Matlab bernilai ganjil dan yang

terbaik untuk aplikasi ini adalah

3

karena

apabila

nilainya

dirubah maka hasil yang didapat

kurang

maksimal.

Proses

penghalusan (smoothing) pada

citra

untuk

mempertajam

kualitas

citra

yang

telah

disegmentasi

menggunakan

fungsi

imrode.

Flowchart

ditujukan pada gambar 6.

(8)

Gambar 6. Flowchart Segmentasi

Citra

7.

Garis Luar

Garis

luar

(outline)

adalah

proses pembuatan garis luar dari

objek hasil segmentasi, sehingga

garis luar tersebut dapat terlihat

pada citra asli. Pembuatan garis

luar ini menggunakan fungsi

BWoutline yang hanya terdapat

pada aplikasi matlab. Flowchart

ditujukan pada gambar 7..

Gambar 7. Flowchart

Pembuatan Garis Luar

IV.

IMPLEMENTASI

Pada bab ini penulis akan

menjelaskan spesifikasi perangkat

keras dan lunak yang digunakan dan

implementasi aplikasi. Implementasi

dimulai dari skenario pengujian

aplikasi, pengujian aplikasi dan

terakhir hasil pengujian aplikasi.

4.1

Spesifikasi perangkat keras

dan lunak yang digunakan

Dalam melakukan pengujian ini

penulis

menggunakan

spesifikasi

perangkat keras dan perangkat lunak

yaitu

1. Perangkat keras

Spesifikasi perangkat keras yang

digunakan untuk membuat aplikasi ini

adalah :

1.

Prosesor I5 2400 3,1 Ghz

Cache 6MB.

2.

Ram 4GB PC 10600.

3.

Harddisk 1660 GB sebagai

alat penyimpanan.

4.

Monitor 18,5”.

5.

Mouse dan keyboard sebagai

alat input.

6.

Koneksi ke internet dengan

kecepatan up to 1 Mbps.

7.

Printer

Canon

MP

258

sebagai alat cetak.

2. Perangkat lunak

Spesifikasi perangkat lunak yang

digunakan untuk membuat aplikasi ini

adalah :

1.

Windows 7 Ultimate x64

sebagai sistem operasi.

2.

Matlab 7.0 (R2010b) sebagai

perangkat lunak pengolahan

citra.

4.2

Objek

Citra Digital Kanker

Serviks

Citra yang akan digunakan

sebagai objek untuk penulisan skripsi

ini ada 5 objek citral digital. Citra

digital yang diperoleh adalah citra

(9)

digital kanker serviks yang didapat

dari rumah sakit. Contoh citra digital

kanker serviks yang digunakan untuk

penulisan skripsi ini dapat dilihat pada

table 1.

Tabel 1Citra Digital Kanker

Serviks

4.3

Pengujian Aplikasi Deteksi

Tepi Lesi Kanker Serviks

Menggunakan Metode Sobel

Tahapan

pengujian

yang

dilakukan untuk pendeteksian tepi

lesi kanker serviks dengan metode

sobel :

1.

Tahap pertama adalah mengetik

pada command window, home.fig

lalu enter. Maka akan tampil

seperti gambar 9.

Gambar 9. Tampilan Halaman Menu

utama

2.

Tahap kedua adalah dari halaman

Menu utama, pilih menu Deteksi

Lesi. Menu Deteksi Lesi ini

merupakan

aplikasi

untuk

melakukan pendeteksian tepi lesi

terhadap kanker serviks. Gambar

10 adalah tampilan dari lesi.fig.

Gambar 10. Tampilan Halaman

Deteksi Lesi

3.

Tahap ketiga adalah memilih

citra digital kanker serviks yang

ingin diketahui tepi lesi dengan

cara memilih tombol buka pilih

gambar. Pada aplikasi ini nama

citra yang ingin diuji coba adalah

000007.jpg. Jika tombol buka

pilih gambar di-klik maka akan

tampil gambar 11.

Gambar 11. Tampilan Halaman Buka

File Citra

4.

Tahap keempat adalah setelah

dilakukan pemilihan pada salah

satu citra yang ingin dilakukan

proses

pendeteksian

kanker

serviks, maka akan tampil seperti

pada gambar 12.

(10)

Gambar 12. Tampilan Citra Kanker

Serviks Yang Dipilih

5.

Tahap

kelima

adalah

tahap

terpenting karena tahap ini yang

memproses citra digital kanker

serviks. Untuk melihat hasil

pendeteksian kanker serviks, klik

tombol Proses Gambar, maka

hasilnya seperti pada gambar 13.

Gambar 13. Tampilan Hasil Proses

Deteksi Lesi

6.

Tahap

ini

adalah

lanjutan

penjelesan dari tahap kelima,

pada tampilan diatas hanya

ditampilkan hasil akhir yaitu citra

hasil segmentasi yang diberi

garis tepi dan tidak ditampilkan

proses segmentasi citra, pada

tabel

2

ditampilkan

proses

segmentasi citra kanker.

Tabel 2. Proses Segmentasi Citra

Kanker 000009.jpg

7.

Setelah proses selesai maka pilih

tombol Keluar untuk keluar dari

aplikasi ini. Jika kita pilih menu

Keluar, maka akan tampil kotak

dialog pertanyaan seperti gambar

14.

Gambar 14. Tampilan Kotak Dialog

Pertanyaan untuk keluar dari aplikasi

8.

Di dalam aplikasi ini terdapat 2

sub menu dari menu bantuan

yang berisi petunjuk penggunaan

aplikasi dan informasi tentang

kanker.

Untuk

petunjuk

penggunaan

aplikasi

yang

terdapat pada sub menu bantuan

aplikasi (bantu.fig) dapat dilihat

seperti gambar 15.

Gambar 15. Tampilan Halaman

Bantuan

(11)

9.

Untuk informasi tentang pembuat

aplikasi

mendeteksi

kanker

serviks terdapat pada sub menu

tentang aplikasi (about.fig) dapat

dilihat seperti gambar 16.

Gambar 16. Tampilan Halaman

About Aplikasi

10.

Untuk informasi tentang

tahapan-tahapan

dalam

proses

pendeteksian

kanker

serviks

terdapat pada menu Informasi

Kanker

(informasi.fig)

dapat

dilihat seperti gambar 17.

Gambar 17. Tampilan Halaman

Informasi Kanker

V.

PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Aplikasi untuk mendeteksi tepi

lesi kanker serviks menggunakan

metode sobel. Aplikasi pendeteksian

tepi lesi kanker serviks ini ditentukan

berdasarkan tepi lesinya. Aplikasi

hanya dapat digunakan oleh ahli

yang mengerti mengenai kanker

serviks. Aplikasi ini memperlihatkan

setiap tahapan yang terjadi pada saat

pendeteksian tepi lesi kanker serviks.

Persentase kesalahan deteksi tepi

yang dihasilkan sebesar 40% pada 2

dari 5 citra digital kanker serviks.

Aplikasi ini dapat melihat setiap

tahapan yang terjadi pada proses

pendeteksian

tepi,

akan

tetapi

aplikasi

ini

masih

melakukan

pemotongan gambar secara manual

oleh user.

5.2

Saran

Penulis berharap aplikasi ini

terus dikembangkan, agar aplikasi ini

dapat

lebih

sempurna

dalam

mendeteksi kanker serviks. Saran

dari penulis untuk pengembangan

aplikasi selanjutnya adalah aplikasi

ini dapat mendeteksi tepi lesi lebih

akurat tanpa melakukan pemotongan

gambar secara manual.

DAFTAR PUSTAKA

Aris Sugiharto. 2006. Pemrograman

GUI dengan MATLAB. Yogyakarta :

Penerbit Andi.

Agung

Slamet

Riyadi.

2007.

Flowchart Catatan Kuliah Sistem

Informasi. Universitas Gunadarma.

Gunaidi Abdia Gaway. 2010. The

Shortcut of MatLab Programming.

Bandung : Penerbit Informatika.

Rinaldi Munir. 2004. Pengolahan

CITRA DIGITAL dengan Pendekatan

Algoritmik. Bandung : Penerbit

Informatika.

Usman Ahmad. 2005. Pengolahan

Citra

Digital

dan

Teknik

Pemrogramannya. Penerbit Graha

Ilmu.

Wijaya Marvin Ch. & Prijono Agus.

2007. Pengolahan Citra Digital

menggunakan

MatLab

Image

(12)

Processing Toolbox. Bandung :

Penerbit Informatika.

Gambar

Gambar 1. Tampilan MatLab  Walaupun MatLab khusus digunakan  untuk  penghitungan  numerik,   toolbox pilihan dengan mesin simbol  maple,  menjadikan  MatLab  sebagai  suatu  sistem  aljabar  komputer  yang  lengkap
Gambar 1. Flowchart Ekstraksi  Warna
Gambar 2. Flowchart  Pemotongan Gambar  3.  Deteksi Tepi Metode Sobel
Gambar 4. Flowchart Dilatasi  Citra
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Laporan Akhir ini dibuat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III serta memenuhi kurikulum yang berlaku di jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya. Dalam

Pengelola Administrasi Pelaporan Pelanggaran dalam hal ini Satuan Pengawasan Intern menerima dan menyeleksi Pengaduan yang diterima, apakah terdapat Indikasi Awal

It is easy to visualize the motion of an ocean wave, and how we might measure its wavelength, amplitude, and frequency, but how do we do this with the earth.. On the left are two

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Aceh telah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta kegiatan di Gampong Alue Deah Teungoh

ii) Tunjangan tetap adalah tambahan pendapatan diluar gaji yang diterima oleh Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU yg diberikan berdasarkan prestasi kerja yg tinggi , lokasi kerja

[r]

Pengujian ini bertujuan untuk menetapkan kadar Pirazinamid dalam sediaan tablet menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan kolom Eclipse Plus C 18 (4,6 mm x