BEBAN GEMPA BEBAN GEMPA 1. Beban dan Bangunan Gedung
1. Beban dan Bangunan Gedung 1.1 Jenis beban pada bangunan 1.1 Jenis beban pada bangunan
Beban yang bekerja pada struktur
Beban yang bekerja pada struktur bangunan (khususnya bangunan gedung) dibedakanbangunan (khususnya bangunan gedung) dibedakan at
atas as 2 2 mamacacam, m, yayaititu u bebbeban an ververtitikaka dadan n bebbeban an h!h!riri"!"!ntntaa# # BeBebaban n ververtitikaka tetersrsebebutut merupakan beban gravitasi yang terdiri atas beban mati dan beban hidup, sedangkan beban merupakan beban gravitasi yang terdiri atas beban mati dan beban hidup, sedangkan beban h!ri"!nta merupakan beban yang diakibatkan !eh beban angin ataupun ge
h!ri"!nta merupakan beban yang diakibatkan !eh beban angin ataupun gempa#mpa#
Beban$beban yang disebutkan di atas merupakan beban n!mina yang bekerja pada Beban$beban yang disebutkan di atas merupakan beban n!mina yang bekerja pada ban
bangungunan an gedgedungung# # MenMenuruurut t %ta%tandandar r PerPerencencanaanaan an &et&etahaahanan nan GemGempa pa 'nt'ntuk uk %tru%truktukturr Bangunan Gedung %N$*2+$22 (%P&G'%BG$22), beban$beban tersebut dide-nisikan Bangunan Gedung %N$*2+$22 (%P&G'%BG$22), beban$beban tersebut dide-nisikan sebagai beriknt.
sebagai beriknt. )
) Beban Beban mati mati n!min!mina na (Pasa(Pasa /# /##2#/ #2#/ %P&G'%P&G'%BG$2%BG$22)2)
Beban mati n!mina yaitu beban yang berasa dari berat sendiri semua bagian dari Beban mati n!mina yaitu beban yang berasa dari berat sendiri semua bagian dari gedung yang bersi0at tetap, termasuk dinding dan sekat pemisah, k!!m, ba!k, gedung yang bersi0at tetap, termasuk dinding dan sekat pemisah, k!!m, ba!k, antai, atap, penyeesaian, mesin dan peraatan yang merupakan bagian yang tidak antai, atap, penyeesaian, mesin dan peraatan yang merupakan bagian yang tidak terpis
terpisahkaahkan n dari gedung, dari gedung, yang niai yang niai seuruseuruhnya adaah hnya adaah sedemsedemikiaikian n rupa rupa sehinsehinggagga pr!babiitas untuk diampauinya daam kurun 1aktu tertentu terbatas pada suatu pr!babiitas untuk diampauinya daam kurun 1aktu tertentu terbatas pada suatu persentase tertentu#
persentase tertentu#
Pada umumnya, pr!babiitas beban tersebut untuk diampaui adaah daam kurun Pada umumnya, pr!babiitas beban tersebut untuk diampaui adaah daam kurun 1aktu umur gedung tahun, dan ditetapkan sebesar 3# Namun demikian, beban 1aktu umur gedung tahun, dan ditetapkan sebesar 3# Namun demikian, beban mati rencana yang biasa ditetapkan daam standar pembebanan struktur gedung, mati rencana yang biasa ditetapkan daam standar pembebanan struktur gedung, dapat dianggap sebagai beban mati n!mina#
dapat dianggap sebagai beban mati n!mina# 2)
2) Beban Beban hidup hidup n!min!mina (na (Pasa Pasa /##2#/##2#2 %P&G'2 %P&G'%BG$22%BG$22))
Beban hidup n!mina yaitu beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan Beban hidup n!mina yaitu beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan gedung tersebut, baik akibat beban yang berasa dari !rang maupun dari barang yang gedung tersebut, baik akibat beban yang berasa dari !rang maupun dari barang yang dapat berpindah atau mesin dan peraatan serta k!mp!nen yang tidak merupakan dapat berpindah atau mesin dan peraatan serta k!mp!nen yang tidak merupakan bagian yang tetap dari gedung,
bagian yang tetap dari gedung, yang niai seuruhnya adaah sedemikian rupa sehinggayang niai seuruhnya adaah sedemikian rupa sehingga pr!babiitas untuk diampauinya daam kurun 1aktu tertentu terbatas pada suatu pr!babiitas untuk diampauinya daam kurun 1aktu tertentu terbatas pada suatu
persentase tertentu# persentase tertentu#
Pada umumnya, pr!babiitas beban tersebut untuk diampaui adaah daam kurun Pada umumnya, pr!babiitas beban tersebut untuk diampaui adaah daam kurun 1aktu umur gedung tahun, dan ditetapkan sebesar 3# Namun demikian, beban 1aktu umur gedung tahun, dan ditetapkan sebesar 3# Namun demikian, beban hidup rencana yang biasa ditetapkan daam standar pembebanan struktur gedung, hidup rencana yang biasa ditetapkan daam standar pembebanan struktur gedung, dapat dianggap sebagai beban hidup n!mina#
dapat dianggap sebagai beban hidup n!mina# /)
/) Beban Beban gempa gempa n!min!mina (na (Pasa Pasa /##2#/##2# %P&G %P&G'%BG$2'%BG$22)2)
Beban gempa n!mina iaah beban gempa yang niainya ditentukan !eh / ha, yaitu Beban gempa n!mina iaah beban gempa yang niainya ditentukan !eh / ha, yaitu !eh besarnya pr!babiitas beban itu diampaui daam kurun 1aktu tertentu, !eh !eh besarnya pr!babiitas beban itu diampaui daam kurun 1aktu tertentu, !eh ti
tingngkakat t dadaktktiiititas as ststruruktktur ur yayang ng memengngaaamamininya ya dadan n !!eh eh kekekukuatatan an eebibih h yayangng terkandung di daam struktur tersebut# #
terkandung di daam struktur tersebut# #
Menurut %tandar ini (%P&G'%BG$22), peuang diampauinya beban tersebut daam Menurut %tandar ini (%P&G'%BG$22), peuang diampauinya beban tersebut daam kurun 1aktu umur gedung tahun adaah 3 dan gempa yang menyebabkannya kurun 1aktu umur gedung tahun adaah 3 dan gempa yang menyebabkannya dis
disebuebut t GemGempa pa 4en4encancana a (de(dengangan n perperi!di!de e uauang ng tahtahun)un), , tintingkagkat t dadaktiktiitaitass struktur gedung dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, sedangkan 0akt!r kuat struktur gedung dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, sedangkan 0akt!r kuat ebih(0
ebih(0) untuk struktur gedung secara umum niainya adaah ,+#) untuk struktur gedung secara umum niainya adaah ,+#
5engan demikian, beban gempa n!mina adaah beban
5engan demikian, beban gempa n!mina adaah beban akibat pengaruh gempa rencanaakibat pengaruh gempa rencana yang
yang menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya peeehan peeehan pertama pertama didaam didaam struktur struktur gedung, gedung, kemudiankemudian dikaikan dengan 0act!r kuat ebih 0
dikaikan dengan 0act!r kuat ebih 0##
Pada struktur bangunan secara umum, beban gempa n!mina ini bekerja pada pusat massa Pada struktur bangunan secara umum, beban gempa n!mina ini bekerja pada pusat massa bangunan dengan arah h!ri"!nta# &husus untuk bangunan gedung, beban gempa n!mina bangunan dengan arah h!ri"!nta# &husus untuk bangunan gedung, beban gempa n!mina bekerja pada pusat massa antai bangunan#
1.2 Struktur gedung beraturan dan tidak beraturan
Menurut %N$*2+$22 (Pasa 6#2# %P&G'%BG$22), struktur gedung ditetapkan sebagai gedung beraturan, apabia memenuhi ketentuan7persyaratan sebagai berikut.
) 8inggi struktur gedung diukur dari tara0 penjepitan atera tidak ebih dari tingkat atau 6 m#
2) 5enah struktur gedung adaah persegi panjang tanpa t!nj!an dan kaaupun mempunyai t!nj!an, panjang t!nj!an tersebut tidak ebih dari 23 dari ukuran terbesar denah struktur gedung daam arah t!nj!an tersebut#
/) 5enah struktur gedung tidak menunjukkan c!akan sudut dan kaaupun mempunyai c!akan sudut, panjang c!akan tersebut tidak ebih dari 3 dari ukuran terbesar denah struktur gedung daam arah sisi c!akan tersebut#
6) %istem struktur gedung terbentuk !eh subsistem$subsistem penahan beban atera yang arahnya saing tegak urus dan sejajar dengan sumbu$sumbu utama !rt!g!na
denah struktur gedung secara keseuruhan#
) %istem struktur gedung tidak menunjukkan !ncatan bidang muka dan kaaupun mempunyai !ncatan bidang muka, ukuran dari denah struktur bagian gedung yang menjuang daam masing$masing arah tidak kurang dari *3 dari ukuran terbesar denah struktur bagian gedung sebeah ba1ahnya# 5aam ha ini, struktur rumah atap yang tingginya tidak ebih dari 2 tingkat tidak peru dianggap menyebabkan adanya
!ncatan bidang muka#
+) %istem struktur gedung memiiki kekakuan atera yang beraturan, tanpa adanya tingkat unak# 9ang dimaksud dengan tingkat unak adaah suatu tingkat yang kekakuan ateranya kurang dari *3 kekakuan atera tingkat di atasnya atau kurung dari :3 kekakuan atera rata$rata / tingkat di atasnya# 5aam ha ini, yang dimaksud dengan kekakuan atera suatu tingkat adaah gaya geser yang bia bekerja di tingkat itu menyebabkan satu satuan simpangan antar tingkat#
antai tingkat memiiki berat yang tidak ebih dari 3 dari berat antai tingkat di atasnya atau di ba1ahnya# Berat atap atau rumah atap tidak peru memenuhi ketentuan ini#
:) %istem struktur gedung memiiki unsur$unsur vertika dari system penahan beban atera yang menerus, tanpa perpindahan titik beratnya, kecuai bia perpindahan tersebut tidak ebih dari setengah ukuran unsur daam arah perpindahan tersebut# ;) %istem struktur gedung memiiki antai tingkat yang menerus, tanpa ubang atau
bukaan yang uasnya ebih dari 3 uas seuruh antai tingkat# &aaupun ada antai tingkat dengan ubang atau bukaan seperti itu, jumahnya tidak b!eh meebihi 23 dari jumah antai tingkat seuruhnya#
'ntuk struktur gedung beraturan, pengaruh gempa rencana dapat ditinjau sebagai pengaruh beban gempa statik ekuivaen, sehingga anaisisnya dapat diakukan berdasarkan anaisis statik ekuivaen#
Pasa 6#2#2 %P&G'%BG$22 juga menegaskan, bah1a struktur gedung yang tidak memenuhi ketentuan pasa 6#2# di atas, ditetapkan sebagai gedung tidak beraturan, dan pengaruh beban gempa rencana harus ditinjau sebagai pengaruh pembebanan gempa dinamik, sehingga anaisisnya harus diakukan berdasarkan anaisis resp!ns dinamik#
2 Analisis Beban Gempa pada Gedung Beraturan
'ntuk struktur gedung beraturan, beban gempa n!mina yang bekerja pada struktur gedung b!eh dihitung berdasarkan anaisis beban gempa statik ekuivaen# Berikut ini dijeaskan beberapa rumus untuk anaisis beban gempa statik ekuivaen#
2.1 Beban geser dasar nominal statik ekuivalen (V)
V =C 1. I
R . W t (1)
dengan.
< = beban (gaya) geser dasar n!mina statik ekuivaen akibat pengaruh gempa rencana yang bekerja di tingkat dasar struktur gedung beraturan, kN#
> = niai 0akt!r resp!ns gempa yang diper!eh dari spectrum resp!ns gempa rencana untuk 1aktu getar aami 0undamenta dari struktur gedung#
= 0akt!r keutamaan gedung# 4 = 0akt!r reduksi gempa#
?t = berat t!ta gedung, termasuk beban hidup yang sesuai, kN#
2.2 Beban gempa nominal statik ekuivalen pada lantai (Fi)
Beban gempa n!mina statik ekuivaen (@i) ditentukan berdasarkan ketentuan Pasa
+##/ %P&G'%BG$22, yaitu. F i= W i. zi
∑
i=1 n(
W i. zi)
. V (2) dengan.@i = beban gempa n!mina statik ekuivaen yang menangkap pada pusat massa pada tara0 antai tingkat ke$i struktur atas gedung, kN#
?i = berat antai tingkat ke$i struktur atas suatu gedung, termasuk beban hidup yang sesuai, kN#
"i = ketinggian antai tingkat ke$i gedung terhadap tara0 penjepitan atera, m# n = n!m!r antai tingkat paing atas#
Menurut Pasa +##6 %P&G'%BG$22, jika tinggi gedung dinyatakan dengan , ukuran denah daam arah pembebanan gempa dinyatakan dengan B, dan jika 7B ≥ /, maka
F n=0.1∗V + W n∗ zn
∑
i=1
n
(
W i∗ zi)
∗0.9∗V → untuk lantai palingatas(3a)
F i= W i∗ zi
∑
i=1
n−1
(
W i∗ zi)
∗0.9∗V → selainlantai paling atas(3b)
2.3 aktu getar alami !undamental (" 1)
Menurut Pasa 2#6# Ped!man Perencanaan &etahanan Gempa untuk 4umah dan Gedung (PP&G'4G$;:*), 1aktu getar aami gedung dihitung dengan rumus.
T 1=0.085∗ H 3 4
(
untuk portalbaja) (
4a)
T 1=0.06∗ H 3 4(
untuk portalbeton) (
4b)
dengan = tinggi gedung, m
'ntuk mencegah penggunaan struktur gedung yang terau eksibe, niai 1aktu getar aami 0undamenta 8 dari struktur gedung harus dibatasi dengan rumus berikut (Pasa #+
%P&G'%BG$22).
T 1<. n(5a) dengan.
8 = 1aktu getar aami 0undamenta struktur gedung, detik#
ς ("eta) = k!e-sien pengai dari jumah tingkat struktur gedung yang membatasi 8 ,
bergantung pada 1iayah gempa (ihat 8abe#)# n = jumah tingkat struktur gedung#
Cika 1iayah gempa dinyatakan dengan n!tasi DE (D!ne !0 Earthuake), maka k!e-sien ς
dapat dinyatakan dengan rumus berikut.
ς = #2 F #2DE (b)
2.# $ontrol %aktu getar alami gedung beraturan
Cika dimensi p!rta teah ditentukan dengan pasti (misanya. dimensi ba!k dan k!!m teah dihitung mencukupi), maka 1aktu getar aami 0undamenta struktur gedung beraturan dik!ntr! dengan rumus 4ayeigh sebagai berikut (Pasa+#2# %P&G'%BG$22).
T R=6.3∗
√
∑
i=1 n(
W i∗di)
2 g∗∑
i=1 n(
F i∗di)
(5b) dengan.8 4 = 1aktu getar aami 0undamenta gedung beraturan berdasarkan rumus
4ayeigh, detik#
?i dan @i = mempunyai arti sama seperti disebutkan pada Persamaan (2)# G = percepatan gravitasi yang ditetapkan sebesar ;: mm7detH d = simpangan h!ri"!nta antai tingkat ke$i, mm#
Menurut Pasa +#2#2 %P&G'%BG$22, niai 1uku getar aami 0undamenta 8 pada
Persamaan (6) tidak b!eh menyimpang ebih dari 23 dari niai 8 4 pada Persamaan (+a),
atau dinyatakan.
Jika
|
T R−T 1|
≥0.20∗T Rmakabeban gempadihitung ulang dari aal(6!)3 Faktor &enentu Beban Gempa 'ominal
5ari Persamaan () dapat diketahui, bah1a beban geser dasar n!mina akibat gempa < dipengaruhi !eh 0akt!r$0akt!r >, , 4 dan ?t#
3.1 Faktor respon gempa (1)
Niai 0akt!r resp!n gempa > dipengaruhi !eh / ha, yaitu.
) &!ndisi tanah pada gedung yang dibangun
Menurut Pasa 6#+#/ %P&G'%BG$22, k!ndisi tanah sebagai tempat gedung yang dibangun dibedakan atas / jenis, yaitu tanah keras, tanah sedang, dan tanah unak, apabia untuk apisan seteba maksima / m paing atas dipenuhi syarat$syarat yang tercantum daam 8abe#2#
P daam 8abe#2 adaah ndeks Pastisitas tanah empung, 1n adaah kadar air aami tanah
dan %u adaah kuat geser nirair apisan tanah yang ditinjau# %eanjutnya
´
V "# ´ $ # dan ´"u
adaah niai rata$rata berb!b!t besaran itu dengan teba apisan tanah sebagai pemb!b!tnya,
dan dihitung menurut rumus.
´ V "=
∑
i=1 m t i∑
i=1 m t i/%si (7a) ´ $ =∑
i=1 m t i∑
i=1 m t i/ $ i (7b) ´ "u=∑
i=1 m t i∑
i=1 m t i/"ui (7!) 5engan.ti = teba apisan tanah ke$i, #
<si = kecepatan rambat ge!mbang geser meaui apisan tanah keFi, m7det#
Ni = niai hasi 8est Penetrasi %tandar apisan tanah ke$i#
M = jumah apisan tanah yang ada di atas batuan dasar#
2) ?aktu getar aami 0undamenta 8 i #
?aktu getar aami 0undamenta 8 i dari struktur gedung harus dibatasi, bergantung
pada k!e-sien ς dan jumah tingkatnya n, yang dihitung berdasarkan Persamaan (6a)
serta 8abe# atau Persamaan (6b)# /) ?iayah gempa
Menurut Pasa 6#*# %P&G'%BG$22, peta di nd!nesia dibagi menjadi + ?iayah gempa seperti ditunjukkan pada Gambar##
Pembagian ?iayah ini didasarkan atas percepatan puncak batuan dasar akibat pengaruh gempa rencana# ?iayah Gempa adaah 1iayah dengan kegempaan paing rendah, sedangkan ?iayah Gempa + adaah 1iayah dengan kegempaan paing tinggi#
Gempa rencana yaitu gempa yang ditetapkan dengan peri!de uang tahun, agar pr!babiitas terjadinya terbatas pada 3 seama umur gedung tahun#
Gambar.1 ?iayah Gempa nd!nesia dengan Percepatan Puncak Batuan 5asar dengan Peri!de 'ang ,, 8ahun (%P&G'%BG$2,,2)
Cika k!ndisi tanah, 1aktu getar aami 0undamenta struktur gedung dan 1iayah gempa sudah ditentukan, maka niai 0act!r resp!n gempa > dapat ditentukan dari resp!n gempa rencana menurut Gambar#2#
Gambar.2 4esp!ns %pektrum Gempa 4encana 3.2 Faktor $eutamaan ()
@akt!r keutamaan gedung () merupakan 0act!r pengai dari pengaruh gempa rencana pada berbagai kateg!ri gedung, untuk menyesuaikan peri!de uang gempa yang berkaitan dengan pr!babiitas diampauinya pengaruh tersebut seama umur gedung itu dan penyesuaian umur gedung itu# Menurut pasa 6##2 %P&G'%BG$22, 0act!r keutamaan ditentukan dengan persamaan.
I = I 1∗ I 2(8) dengan.
= 0act!r keutamaan untuk menyesuaikan peri!de uang gempa berkaiatan
dengan penyesuaian pr!babiitas terjadinya gempa itu seama umur gedung
2 = 0act!r keutamaam untuk menyesuaikan peri!de uang gempa berkaitan
dengan penyesuaianumur gedung tersebut#
@akt!r$0akt!r keutamaan , 2 dan tersebut ditetapkan menurut 8abe#/#
8abe#/ @akt!r &eutamaan () untuk Berbagai &ateg!ri Gedung dan Bangunan (%P&G'%BG$22)
3.3 Faktor reduksi gempa (*)
@akt!r reduksi gempa ( 4 ) merupakan rasi! antara beban gempa maksima akibat pengaruh gempa rencana pada struktur gedung eastic penuh dan beban gempa n!mina akibat pengaruh gempa rencana pada struktur gedung daktai , bergantung pada 0act!r daktiitas struktur gedung tersebut# Pasa 6#/#/ %P&G'%BG$22 menetapkan 0act!r reduksi gempa ( 4 ) dengan persamaan berikut.
4 = µ0 (;a)
dengan.
4 = 0act!r reduksi gempa yang bergantung pada 0act!r daktiitas struktur gedung tersebut, dan dapat diihat pada 8abe#6
µ = 0act!r daktiitas struktur gedung yang b!eh dipiih menurut kebutuhan, dan
dapat diihat pada 8abe#6#
0 = @akt!r kuat ebih beban dan bahan yang terkandung di daam struktur gedung,
dan niainya ditetapkan sebesar ,+
Pemiihan niai 0act!r daktiitas struktur gedung µ tidak b!eh diambi ebih besar dari niai
0act!r daktiitas maksimum µm yang dapat dikerahkan !eh masing$masing sistem atau
subsistem struktur gedung#
"abel .+. @akt!r 5aktaitas Maksimum dan 4eduksi Gempa Sistem dan subsistem
struktur gedung
,raian sistem pemikul
beban gempa m *m !
1. Sistem dinding penumpu
(%istem struktur yang tidak memiiki rangka
# 5inding geser bet!n
bertuang 2,* 6, 2,:
2#5inding penumpu dengan rangka baja ringan dan
Sistem dan subsistem struktur gedung
,raian sistem pemikul
beban gempa m *m !
gravitasi secara engkap# 5inding penumpu atau sistem bresing memiku hampir semua beban
/#4angka bresing di mana bresingnya memiku beban gravitasi a# Baja 2,: 6,6 2,2 b# Bet!n bertuang (tidak untuk ?iayah I +) ,: 2,: 2,2 2. Sistem rangka gedung
(%istem struktur yang pada dasarnya
memiiki rangka ruang pemiku beban
gravitasi secara
engkap# Beban atera dipiku dinding geser atau rangka bresing)#
# 4angka bresing eksentris baja (4BE)
6,/ *, 2,: 2# 5inding geser bet!n
bertuang /,/ , 2,:
/# 4angka bresing biasa
a# Baja /,+ ,+ 2,2 b# Bet!n bertuang (tidak untuk ?iayah I +) /,+ ,+ 2,2 6# 4angka bresing k!nsentrik khusus a# Baja 6, +,6 2,2
# 5inding geser bet!n bertuang berangkai daktai
6, +, 2,: +# 5inding geser bet!n
bertuang kantiever daktai penuh
/,+ +, 2,: *# 5inding geser bet!n
bertuang
kantiever daktai parsia
Sistem dan subsistem struktur gedung
,raian sistem pemikul
beban gempa m *m !
3. Sistem rangka pemikul momen
(%istem struktur yang pada dasarnya
memiiki rangka ruang pemiku beban
gravitasi secara
engkap# Beban atera dipiku rangka pemiku m!men terutama meaui mekanisme entur) # 4angka pemiku m!men khusus (%4PM&) a#Baja ,2 :, 2,: b#Bet!n bertuang ,2 :, 2,: 2# 4angka pemiku m!men menengah bet!n (%4PMM) /,/ , 2,: /# 4angka pemiku m!men biasa (%4PMB) a#Baja 2,* 6, 2,: b#Bet!n bertuang 2, /, 2,: 6# 4angka batang baja
pemiku m!men khusus (%4BPM&)
6, +, 2,:
#. Sistem ganda (8erdiri dari. ) rangka ruang yang memiku seuruh beban
# 5inding geser a# Bet!n bertuang
dengan %4PM& bet!n bertuang
Sistem dan subsistem struktur gedung
,raian sistem pemikul
beban gempa m *m !
dinding geser atau rangka bresing dengan rangka pemiku m!men# 4angka pemiku m!men harus direncanakan secara terpisah mampu memiku sekurang$kurangnya 23 dari seuruh beban ateraJ /) kedua sistem harus direncanakan untuk memiku secara
bersama$sama seuruh beban atera dengan memperhatikan interaksi 7sistem ganda) c# Bet!n bertuang dengan %4PMM bet!n bertuang 6, +, 2,: 2# 4BE baja a# 5engan %4PM& baja ,2 :, 2,: b# 5engan %4PMB baja 2,+ 6,2 2,:
/# 4angka bresing biasa a# Baja dengan %4PM& baja 6, +, 2,: b# Baja dengan %4PMB baja 2,+ 6,2 2,: c# Bet!n bertuang dengan %4PM& bet!n bertuang (tidak untuk ?iayah I +) 6, +, 2,: d# Bet!n bertuang dengan %4PMM bet!n bertuang (tidak untuk ?iayah I +) 2,+ 6,2 2,: 6# 4angka bresing k!nsentrik khusus a# Baja dengan %4PM& baja 6,+ *, 2,: b# Baja dengan %4PMB baja 2,+ 6,2 2,: # Sistem struktur gedung kolom kantilever. (%istem struktur yang meman0aatkan k!!m %istem struktur k!!m kantiever ,6 2,2 2
Sistem dan subsistem struktur gedung
,raian sistem pemikul
beban gempa m *m !
kantiever untuk memiku beban atera)
+# %istem interaksi dinding geser dengan rangka
Bet!n bertuang biasa (tidak untuk ?iayah /, 6, I +) /,6 , 2,: *# %ubsistem tungga (%ubsistem struktur bidang yang membentuk struktur gedung secara keseuruhan)
# 4angka terbuka baja ,2 :, 2,: 2# 4angka terbuka
bet!n bertuang ,2 :, 2,: /# 4angka terbuka
bet!n bertuang dengan ba!k bet!n pratekan
(bergantung pada indeks baja t!ta)
/,/ , 2,:
6# 5inding geser bet!n bertuang berangkai daktai penuh#
6, +, 2,: # 5inding geser bet!n
bertuang kantiever daktai parsia
/,/ , 2,:
%umber . %tandar Perencanaan &etahanan Gempa 'ntuk %truktur Bangunan Gedung %N ,/ $ *2+ K 2,,2
3.# Berat total gedung ( t )
Menurut Pasa +##2 %P&G'%BG$22, berat t!ta gedung (?t) merupakan k!mbinasi dari
k!e-sien reduksi (kr) yang niainya tercantum pada 8abe#+# Cadi berat t!ta gedung (?t)
dapat dihitung dari k!mbinasi beban mati seuruhnya ditambah beban hidup yang direduksi, dengan rumus.
?t = ?5 L kr? ()
?5 dan ? merupakan berat beban mati dan beban hidup struktur gedung, sedangkan kr
merupakan k!e-sien reduksi beban hidup menurut 8abe#+#
"abel .- &!e-sien 4eduksi Beban Aidup (PPP'4GF;:;)
Penggunaan gedung
&!e-sicn reduksi beban hidup untuk Perencanaan
ba!k7p!rta
Penunjauan gempa
PE4'MAAN7PENG'NAN. 4umah tingga, asrama, h!te, rumah sakit
,* ,/
PEN55&AN.
%ek!ah, ruang kuiah ,; ,
PE48EM'AN 'M'M.
Masjid, gereja, bi!sk!p, rest!ran, ruang dansa, ruang pagearan
,; , &AN84. &ant!r, bank ,+ ,/ PE45AGANGAN. 8!!k, t!serba, pasar ,: ,: PEN9MPANAN.
Gudang, perpustakaan, ruang arsip ,: ,: N5'%84.
Pabrik, bengke , ,;
8EMPA8 &EN5A4AAN.
Garasi, gedung parkir ,; ,
GANG 5AN 8ANGGA.
a# Perumahan7penghunian b# Pendidikan, kant!r c# Pertemuan umum,
perdagangan, penyimpanan, industry, tempat kendaraan
,* ,* ,; ,/ , ,
Berat t!ta pada suatu p!rta antai i (?i) dihitung berdasarkan batas setengah
jarak antara p!rta tersebut dengan p!rta di sebeahnya, dan setengah tinggi k!!m di atas serta di ba1ah antai i, seperti tampak pada Gambar#/#
%ebagai c!nt!h, berat t!ta pada antai / (?/) pada p!rta B dari sebuah gedung kant!r,
maka dihitung beban mati (?5/) dan beban hidup (?/) pada semua bagian yang diarsir dari
Gambar .3 5enah dan P!rta Gedung
Cadi diper!eh.
?5/ = berat peat (termasuk spesi, ubin, dan ainnya) seuas O(72 L b72)c) L berat ba!k
sepanjang O(a72 L b72) L c L berat k!!m dan dinding setinggi ( h/72 L h272 )
?/ = beban hidup seuas O(a72 L b72)c
?/ = ?5/ L ,/?/
.# onto/ 0itungan onto/ .1
Gedung 4umah %akit berdiri di atas tanah unak di daerah %urakarta, direncanakan tahan gempa berdasarkan daktai parsia dengan 0act!r daktiitas µ = 2,#
5imensi p!rta . semua ba!k /7 dan semua k!!m 7#
Beban mati (berat peat dan ba!k$ba!k) pada antai atap = : kg7mQ, antai ainnya = 2/ kg7mQ, sedangkan beban hidup antai atap = + kg7mQ dan antai ainnya = kg7mQ# Berat air hujan seteba cm diatas atap = 2 kg7mQ#
Gedung dari struktur bet!n bertuang dengan bentuk p!rta seperti pada gambar disamping, dan dianggap p!rta tersebut berisi penuh dengan pasangan batu merah 72 batu#
%!a .
itung dan gambarah %@5 akibat beban gempa pada tiap antaiR
Pcnyeesaian.
) itungan gaya gempa n!mina pada tiap antai
Berat antai atap (?+) .
Berat antai dan ba!k = : = : kg
Pasangan bata = #OF(2L2,),(/,72): = 6+ kg Berat k!!m = ,,(/,72)2 S 6 = 6/* kg (L)
?5+ = 2+/; kg
Beban hidup = ?+ = + = + kg#
Berat air hujan seteba cm = ?4 = 2 = 2 kg#
?+ = ?5+ L ,/(?+ L ?4)
= 2+/; L ,/(+ L 2) = 2:;6 kg#
Berat k!!m = ,,/,2 U 6 = /* kg (L) ?5/ T ?5 = /;*// kg
Beban hidup = ?/ T ? = = kg
?/ = ?6 = ? = /;*:/ L ,/% = 662:/ kg#
Berat antai 2 ( ?2 ) .
Berat antai dan ba!k = 2/ = 2/ kg
Pasangan bata = ,O$(2L2,),O(/,L6)72: = :++ kg Berat k!!m = ,,O(/,L6)722 S 6 = ;/* kg (L) ?52 = 6;: kg Beban hidup = ?2 = = kg ?2 = 6;: L ,/% = 6/: kg# Berat t!ta ?t = ?+ L ? L ?6 L ?/ L ?2 = 2:;6 L /#662:/ L 66: = 2*2* kg
8 = ,+/76 = ,+:/76 = ,26 detik, dan ςn = ,: = ,; detik#
Cadi 8 = ,26 detik (V ςn, memenuhi syarat)#
5ari Gambar#2, %urakarta termasuk 1iayah gempa /, gedung di atas tanah unak, dan 8 =
,26 detik, maka diper!eh 0akt!r resp!ns gempa > = ,*# = ,6 (Gedung untuk 4umah %akit, ihat8abe#/)
Gedung daktai parsia µ = 2, FW diper!eh 4 = 6, (ihat 8abe#6)
Beban geser dasar n!mina
V =C 1∗ I
R ∗W t =
0,75∗1,4
4 ∗207271=54409k$
dihitung dengan rumus berikut .
F i= W i∗ zi
∑
(
W i∗ zi)
∗V'ntuk mempermudah hitungan, maka diaksanakan pada tabe# itungan beban gempa n!mina h!ri"!nta pada tiap antai ( @i )
antai (i) ?i (kg) "i (m) ?i#"i (kg#m) @i (kN) Σ@i (kN) + 2:;6 :, 2;/:, /;+ /;+ 662:/ 6, +62/, +6/ 2;2/; 6 662:/ , 6:*/, 226+ 66: / 662:/ *, //222, :/ 6;:/ 2 66: 6, :;26, 6*6 66; ?t=2*2* Σ=2+62, Σ= 66;
dan jarak antar antai 6 m, dibangun di daerah Banyu1angi pada k!ndisi tanah sedang# Gedung tersebut direncanakan dengan sistem eastik penuh#
?i = berat t!ta antai diketahui sebagai
berikut.
?; = * kN#
?2=?/= ######### ##=?g=22 kN#
%!a.
itung dan gambarah %@5 akibat beban gempa n!mina pada tiap antaiR # Penyeesaian.
Banyu1angi termasuk 1iayah gempa 6 (ς = ,*)#
ς#n = ,*: = ,/+ detik
8 = ,+#/76= ,+/2/76= ,:* detik#
Cadi 8 i V ςn (memenuhi syarat)#
&!ndisi tanah sedang# #
5ari Gambar#2, untuk 1iayah gempa 6, k!ndisi tanah sedang, dan 8 i= ,:* detik, diper!eh > = ,6278 = ,627,:* = ,2#
= , (Gedung unuk perkant!ran)# 4 = ,+ ( Perencanaan eastik penuh )#
?t = ?2 L ?/ L ?6 L ? L ?+ L ?*L ?: L ?;
= *#22 L * = * kN# Beban geser dasar n!mina
V =C 1∗ I
R ∗W t =
0,52∗1,0
1,6 ∗17500=5687,50k$
, S < = , S +:*, = +:,* kN W 9∗h9
∑
(
W i∗hi)
∗0,9∗V = 1750∗32 2250∗(4+8+12+16+20+24+28)+1750∗32∗0,95687,50 = ;/,+: kNGaya gempa pada atap = @; = +:,* L ;/,+: =6;;,6/ kN
Gaya gempa pada antai seain atap dihitung dengan rumus berikut.
F i= W i∗ zi
∑
(
W i∗ zi)
∗0,9∗Vitungan diaksanakan pada tabe berikut. antai (i) ?i (kg) "i (m) ?i#"i (kg#m) @i (kN) Σ@i (kN) ; (atap) * /2 ,< = + +:,*L;/,+:= 6;;,6/ 6;;,6/ : 22 2: +/ 6*,2 26+,6 * 22 26 6 :;*,66 /66/,:; + 22 2 6 *6*,:* 6;,*+ 22 + /+ ;:,/ 6*,+ 6 22 2 2* 66:,*2 2/:,*: / 22 : : 2;;, /*,;/ 2 22 6 ; 6;,* +:*, ?t=* Σ=/: Σ@i=<= +:*,
Gaya h!ri"!nta @# %hearing @!rce 5iagram (%@5) Soal ati/an
%!a#.
P!rta gedung, dimensi ba!k dan k!!m sama dengan >!nt!h#, tetapi 0ungsi gedung untuk perpustakaan di daerah %emarang pada k!ndisi tanah unak, serta direncanakan dengan sistem daktai penuh# itung dan gambarah %@5 akibat beban gempa pada tiap antaiR
%!a 2.
Cika p!rta gedung pada >!nt!h#2 direncanakan dengan sistem daktai penuh, maka.
)# Berapakah besar beban gempa untuk perencanaan gedung tersebutR 2)# itungah besar beban gempa yang terjadi pada tiap antaiR
/)# Gambarkan %@5 akibat beban h!ri"!nta gempaR
6)# Beriah k!mentar tentang hasi hitungan dari item ) sampai /) diatas bia dibandingkan dengan hasi hitungan pada >!nt!h#2#
%!a /.
Cika p!rta gedung pada c!nt!h#2 digunakan untuk rumah sakit di k!ta Medan, dan direncanakan dengan system daktai penuh, maka hitung dan gambarkan %@5 akibat beban gempa pada tiap antaiR