• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN KUNDUR BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN KUNDUR BARAT"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

KECAMATAN KUNDUR BARAT

2011 – 2016

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Renstra Kecamatan Kundur BaratKabupaten Karimun Tahun 2011-2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi rahmat karunia-Nya atas selesainya Penyusunan Rencana Strategis SKPD Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016.

Rencana Strategis Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 adalah sebagai implementasi dari amanat Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Undang-undang no.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana Pembangunan daerah. Penyusunan Renstra Kecamatan Kundur Barat ini berpedoman kepada Surat Edaran Permen no. 54 Tahun 2010, tentang Petenujuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah.

Rencana Strategi Kecamatan Kundur Barat pada hakikatnya adalah komitmen bersama yang lahir dari nilai dan norma organisasi melalui proses dan pemahaman yang bersifat incremental (senantiasa meningkat dan terus menerus) dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan di masa depan.

Rencana Strategis Kecamatan Kundur Barat yang telah tersusun ini, semoga menjadi arah dan pedoman serta motivasi peningkatan kinerja bagi para karyawan Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun, didalam melaksanakan tugas Pokok dan Fungsinya. Amin.

CAMAT KUNDUR BARAT

BAGINDA ACHMADSYAH LUBIS,S.Sos NIP.19740418 199402 1 001

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR I S I ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 1

1.2 Maksud dan tujuan 2

1.3 Landasan Hukum 3

1.4 Sistimatika Penulisan 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KUNDUR BARAT

2.1 Tugas dan fungsi 6

2.2 Sumber Daya 12

2.3 Pelayanan Umum 16

BAB III ISU – ISU STRATEGIS

3.1 Terbatasnya Kapasitas Pemerintah Daerah 20

3.2 Terbatasnya Sarana dan prasarana Perkantoran

3.3 Masih lemahnya kualitas dan aksesbilitas basis data strategis 21

3.4 Agama dan Budaya

BAB IV VISI,MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi 25

4.2 Tujuan dan sasaran Jangka Menengah 25

4.3 Strategi dan Kebijakan 26

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Indsikasi Rencana Program Prioritas 28

5.2 Kebutuhan Pendanaan 30

BAB VI INDIKATOR KINERJA KECAMATAN YANG MENGACU PADA

TUJUAN DQAN SASARAN RPJMD

BAB XI PENUTUP

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kecamatan Kundur Barat merupakan salah satu dari 9 Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Karimun. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah, Undang-Undang 25 Tahun 2004 tentang Sisitim Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diwajibkan menyusun suatu Dokumen perencanaan Daerah jangka menengah bersifat strategis yang disebut dengan Rencana Strategi (RENSTRA).

RENSTRA Kecamatan Kundur Barat merupakan bentuk dokumen perencanaan yang mencoba menjawab pertanyaan dasar tentang siapakah kita ? kemana kita akan pergi? Bagaimana kita pergi? Serta menjelaskan apa makna keberadaan kita ? Dari beberapa pertanyaan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa RENSTRA Kecamatan Kundur Barat dapat membantu Organisasi dalam mengungkapkan visi dan mengidentifikasi langkah-langkah menuju visi tersebut, menciptakan fokus serta kemampuan organisasi terhadap perubahan internal dan eksternal.

Proses penyusunan RENSTRA Kecamatan Kundur Barat berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 diawali dengan pembentukan Tim Penyusun, pengumpulan informasi, penyusunan rancangan, perumusan rancangan, pengolahan data/informasi, analisis gambaran pelayanan, perumusan isu-isu strategis. perumusan Misi-Visi, tujuan, sasaran, merumuskan strategi,kebijakan,program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun, melaksanakan FGD antar bidang pembangunan, penyusunan rancangan akhir, verifikasi, Pengesahan Bupati serta penetapan oleh Camat untuk dapat dilaksanakan.

RPJPD Kabupaten Karimun 2006-2026 merupakan perencanaan Jangka panjang Daerah yang menjadi acuan Penyusunan dokumen perencanaan Jangka Menengah (RPJMD).Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang akan diselesaikan tanpa mengabaikan permasaalahan lainnya. Oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan jangka panjang.

(10)

Kabupaten Karimun sampai tahun 2016 diarahkan untuk “Terwujudnya

Kabupaten Karimun yang berdaya saing yang berlandaskan Iman dan Takwa”

(Perda Nomor : 8 Tahun 2011) oleh Bupati cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang terintegrasi dengan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang telah disepakati bersama. Hal tersebut merupakan sebuah pilihan yang telah menjadi komitmen bersama sebagaimana tercantum didalam RPJP, sehingga dalam pencapaiannya harus dilakukan secara bersama–sama antara berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu Camat dengan Kelompok-kelompok masyarakat baik yang bergerak dibidang sosial budaya, ekonomi, maupun politik dan keamanan. Untuk mencapai harapan dimaksud, proses pembangunan daerah harus dilaksanakan secara sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasinya sampai dengan tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud.

1. Menjamin keterkaitan dan Konsistensi antara perencanaan, Penganggaran, Pelaksaan dan Pengawasan di Kecamatan Kundur Barat pada setiap tahun Anggaran selama 5 (lima) Tahun;

2. Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka lima tahun kedepan;

3. Menjamin terciptanya Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergi antar dokumen Perencanaan;

4. Menjamin tercapaianya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien dan berkelanjutan;

5. Memberikan Indikator untuk melakukan evaluasi kenerja pembangunan daerah.

Tujuan.

1. Tersedianya Dokumen Perencanaan Jangka Menengah yang merupakan penjabaran Visi Misi Kecamatan Kundur Barat untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan selama periode 5 (lima) tahun mendatang;

2. Sebagai pedoman /acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahunan bagi Kecamatan Kundur Barat

(11)

1.3. LANDASAN HUKUM

Dalam meyusun Renstra Kecamatan Kundur Barat Mengacu pada peraturan per- Undang-undangan berlaku yaitu :

1. Landasan idiil Pancasila,

2. Landasan Konstitusional UUD’45, serta 3. Landasan operasional

Landasan operasional terdiri dari :

1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999, Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902) yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Undang - Undang 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 2008, Nomor 107, Tamabahan Lembaran Negara Nomor 4880) 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasiona;

4. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengasn undang-undang Nomor 12 tahun 2008;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antar Pemerintahan pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri dalam negeri Nomor 59 Tahun 2007;

(12)

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintan Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 19 Tahun 2007 tentang pokok - pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2007 Nomor 19);

11. Peraturan Bupati Karimun Nomor 13 Tahun 2010 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Kabupaten Karimun (Lembaran Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2010 Nomor 18)

12. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor : 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011- 2016.

(13)

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Landasan Hukum 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KUNDUR BARAT 2.1 Tupoksi Struktur Organisasi

2.2 Sumberdaya

2.3 Pelayanan Umum

BAB III ISU – ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN 3.1 Permasalahan Berdasarkan Tupoksi

3.2 Rumusan Permasalahan Strategis

3.3 Telaah Misi dan Misi RPJMD Kabupaten Karimun 3.4 Penentuan isu-isu Strategis

BAB IV VISI MISI,TUJUAN,SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3 Strategi dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KENERJA KECAMATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(14)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

KECAMATAN KUNDUR BARAT

Kecamatan Kundur Barat Sebagaimana Peraturan Bupati Kabupaten Karimun Nomor : 20 Tahun 2008, Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan yang cukup strategis, hal ini karena Fungsi Kecamatan bukan lagi sebagai perangkat wilayah melainkan merupakan perangkat Daerah yang diperkuat dengan beberapa pejabat struktural eselon III dan IV, sehingga secara umum tugas dan fungsi organisasi Kecamatan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Sebagi Pembina administrasi Umum dan Pemerintahan. 2. Memberikan rekomendasi perijinan.

3. Memberikan pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan

Pembangunan,pemerintahan dan Kemasyarakatan.

4. Memberi Pelayanan legalisasi Kartu Penduduk dan Kartu Keluarga,

5. Memberikan Pelayanan Umum terkait dengan peningkatan SDM dan Kesejahteraan Masyarakat,

6. Selain tugas sebagaimana tersebut diatas,melaksanakan juga urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati,

7. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Camat bertanggung jawab kepada Bupati.

2.1 Tugas dan Fungsi

Dalam Peraturan Daerah Nomor : 01 tahun 2004 tentang

Pembentukandan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah. Kecamatan merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai kerja tertentu, dipimpin oleh camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris daerah, secara umum, sebagai berikut :

Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah untuk menagani sebagian urusan pemerintahan dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :

1. Mengkoordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat ;

2. Mengkkordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

(15)

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayananumum; 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

kecamatan

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;

7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/ atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan:

Selain itu juga camat juga melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas.

Secara spesifik tugas dan fungsi Kecamatan telah diatur dalam Peraturan Bupati Karimun Nomor : 1 Tahun 2006 tentang kedudukan, Tugas pokok dan tata kerja Kecamatan Kundur Barat, dengan ketentuan di dalamnya sebagai berikut :

Alur Kerja Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun

Surat-surat/Peleyanan dari Masyarakat Sekcam Kundur Barat Camat Kundur Barat Pelaksanaan Pelayanan Kepada Masyarakat Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kasubbag Perencanaan dan Keuangan Kasi Pemerintahan Kasi Kesos

Kasi LH Kasi Keamanan dan Trantib

Lurah /Kades Se-kecamatan Kundur Barat

Pelaksanaan teknis Kebijakan Kepala Daerah dan melaporkan

Kepada Camat melalui Sekcam Kasi

(16)

1. CAMAT

(1) Camat mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan, kewenangan

Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai dengan karakteristik Wilayah, kebutuhan daerah dan tugas pemerintahan lainnya berdasarkan Peraturan Perundang - undangan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1), Camat mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan tugas - tugas pemerintah umum dam membina Pemerintahan Desa / Kelurahan.

b. Melaksanakan tugas-tugas kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati;

c. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan Ketertiban, Pemberdayaan Masyarakat, Kesejahteraan Sosial dan Lingkungan Hidup;

d. Melakukan Koordinasi dengan Instansi lain dalam rangka pelaksanaan penataan dan pembinaan;

e. Menyusun rencana pembangunan di wilayah kerja kecamatan;

2. SEKRETARIS KECAMATAN

a. Sekretaris mempunyai tugas membantu camat dalam melaksanakan tugas pemerintah dan memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat/ aparatur Kecamatan;

b. Untuk melenggarakan tugas tersebut, seskretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja mengendalikan dan mengevaluasi

pelaksaannya;

b. Mengurus dan melaksanakan segala sesuatu yang berkaitana dengan pelayanan jetatausahaan, administrasi kepegawaian perlengkapan dan rumah tangga;

c. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh pimpinan. Sekretaris membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

(17)

Masing-masing bagian sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas:

a. Melaksanakan urusan surat menyurat , kearsipan, perlengkapan kerumahtanggaan, dan administrasi Kepegawaian Kecamatan. b. Uraian tugas dimaksud , sebagai berikut :

a. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan dan administrasi kepegawaian Kecamatan:

b. Melaksanakan urusan perlengkapan, pemeliharaan dan inventarisasi; c. Menyiapkan bahan rencana dan mengusulkan kenaikan pangkat dan gaji

berkala.

d. Menyiapkan bahan rencana,dan mengusulkan penilaian prestasi kerja kepegawaian Kecamatan ;

e. Menyiapkan bahan rencana pengusulan pendidikan dan pelatihan pegawai Kecamatan;

f. Menyiapkan bahan rencana pengusulan peningkatan kesejahteraan pegawai Kecamatan;

g. Menyiapkan bahan pencatatan prestasi pelanggaran kedisiplinan dan kasus pegawai Kecamatan;p

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris .

2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas:

a. Melakukan perumusan perencanaan kegiatan dan pengelolaan keuangan Kecamatan.

b. Uraian tugas dimaksud, sebagai berikut :

c. Melakukan perumusan perencaan kegiatan Kecamatan;

d. Melaksanakan penyusunan perencanaan kegiatan Kecamatan;

e. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang menunjangan perumusan perencanaan Kecamatan;

f. Melakukan rapat koordinasi perencanaan dengan insdtansi lain dalam menunjang kegiatan Kecamatan;

g. Melaksanakan kerjasama dengan instansi lain untuk menunjang pelaksaan penyusunan rencana dan pengelolaan keuangan Kecamatan; h. Menyiapkan bahan rencana dan pengusulan anggaran;

(18)

j. Melaporkan penggunaan dan mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan Kecamatan;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris

3. SEKSI PEMERINTAHAN, mempunyai tugas :

1. Membantu camat dalam menyiapkan perencanaan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan;

2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, seksi pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Melaksanakan dan membina pemerintahan umum kependudukan dan catatan sipil;

b. Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang merupakan wewenang Kecamatan;

c. Memberikan pelayanan, rekomendasi kependudukan; d. Melaksanakan administrasi kependudukan;

e. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan.

4. SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, mempunyai tugas :

1. Membantu Camat dalam meyiapkan perencanaan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan masyarakat.

2. Untuk menyelengarakan tugas tersebut seksi pemberdayaan masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Membina kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. Melalkukan koordinasi dengan instansi terikat;

c. Melakukan pengawasan, pembinaan dan memfasilitasi kegiatan program kesehatan masyarakat;

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan swadaya masyarakat; e. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oloeh pimpinan.

5. SEKSI KESEJAHTERAAN SOSIAL, mempunyai tugas :

1. Membantu camat dalam menyiapkan perencanaan bahan perumusan

kebijakan, pelaksaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan urusan

(19)

2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, seksi kesejahteraan sosial mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Melaksanakan penggulangan masaalah sosial;

b. Melakukan Pencegahan dan penanggulan bencana alam;

c. Melaksakan koordinasi pembinaan kegiatan organisasi sosial/ kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat

d. Melakukan tugas lainnya yang ditugaskan oleh pimpinan.

6. SEKSI LINGKUNGAN HIDUP, Mempunyai tugas,

1. Membantu camat dalam menyiapkan perencanaan bahan perumusan kebijakan, pelaksaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan urusan lingkungan hidup;

2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, seksi lingkungan hidup mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan pencegahan atas pengambilan sumber alam tanpa izin dan dapat mengganggu serta membahayakan lingkungan hidup;

b. Melakukan koordinasi dalam pembinaan dan pengawasan serta pelaporan langkah-langkah penanggulangan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan ;

c. Melakukan Pengawasan kebersdihan di lingkungan wilayah Kecamatan; d. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan.

7. SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN, Mempunyai tugas :

1. Membantu camat dalam menyiapkan perencanaan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan pembinaan, evaluasi dan pelaporan urusan ketenteraman dan ketertiban;

2. untuk menyelenggarakan tugas tersebut, seksi Ketenteraman dan Ketertiban mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan pembinaan Ketenteraman dan Ketertiban;

b. Melakukan Koordinasi dan membina Kesatuan Pelindung Masyarakat (LINMAS) di wilayah kerja Kecamatan;

(20)

KELURAHAN/DESA

CAMAT

STAF STAF

STAF

KASI TRANTIB KASI PMD KASI KESOS KASI LH

KASUBAG KEU KASUBAG UMUM

SEKRETARIS STAF STAF STAF STAF FUNGSIONBPS) KASI PEM 2.2. Sumberdaya Kecamatan 1). Struktur organisasi

Susunan organisasi Kecamatan Kundur Barat mengacu pada Peraturan Bupati Karimun Nomor 20 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan fungsi Kecamatan dan Kelurahan, terdiri dari :

a. Camat

b. Sekretaris Camat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan c. Seksi Pemerintahan

d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat e. Seksi Kesejahteraan Sosial f. Seksi Lingkungan Hidup

g. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Adapun Struktur Organisasi SKPD Kecamatan Kundur Barat adalah sebagai berikut :

(21)

2). Susunan kepegawaian

Secara Keseluruhan Personil kecamatan Kundur Barat Sampai Desember 2011 adalah sebanyak 47 Orang dengan Komposisi pegawai sebagai berikut :

No Kedudukan Dalam Organisasi

Komposisi Pegawai

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Camat 1 - 1

2. Sekretaris

2.1 Sekrataris Kecamatan 1 - 1

2.1.1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - 1 1

2.1.2. kepala Sub bagian Perencanaan dan keuangan - - -

3. Seksi-Seksi

3.1 Kepala Seksi Tata Pemerintahan - - -

3.1.1 Staf Pendukang PNS 2 2 4

3.2 Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat - 1 1

3.2.1 Staf Pendukung PNS 2 1 3

3.3 Kepala Seksi Kessos - - -

3.3.1 Staf Pendukung PNS - 1 1

3.4 Kepala seksi LH - - -

3.4.1 Staf Pendukung PNS 1 2 3

3.5 Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1 - 1

3.5.1 Staf Pendukung PNS - - -

4. Kelompok Jabatan Fungsional - - -

5. Lurah 1 - -

Sekrataris - - -

5.1 Sekrataris Lurah - - -

6. Saksi-Seksi

6.1 Kepala Seksi Pemerintahan - - -

6.1.1 Staf Pendukung PNS 1 2 3

6.2 Kepala Seksi PMD - 1 1

6.2.1 Staf pendukung PNS 2 - 2

6.3 Kepala Seksi Kesos - - -

6.3.1 Staf Pendukung PNS 2 1 3

6.4 Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1 - 1

(22)

3). Pegawai Menurut Status, Pangkat dan Golongan

Jumlah Pegawai Menurut Status, pangkat dan Golongan pada organisasi Kecamatan Kundur Barat dtunjukkan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Menurut Status, pangkat dan Golongan

4). Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Mengacu pada klasifikasi status pegawai, maka tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh pegawai Kecamatan Kundur Barat, adalah sebagai berikut :

Pegawai Negeri Sipil (PNS) /Honorer Terdapat :

 1 Orang Berpendidikan S-2  6 Orang Berpendidikan S-1  3 Orang Berpendidikan D-3

 29 Orang Berpendidikan SMA / Sederajad  1 Orang berpendidikan SMP/Sederajat N

o

Status

kepegawaian Gol / Ruang

Unit Kerja di Lingkungan Kecamatan Kundur Barat Ca mat Sekcam/ Seklur Lurah Seksi PEM Seksi PMD Seksi Kesos Seksi LH Seksi Trantib Kasu bsi Staf 1 Pembina IV.a - - - - Penata Tkt I III.d 1 1 1 - - - - Penata III.c - - - - 1 - - 1 - -

Penata Muda Tkt I III.b - - - -

Penata Muda III.a - - - 1 -

Pengatur Tkt I II.d - - - 1

Pengatur II.c - - - 3

Pengatur Muda Tkt I II.b - - - 2

Penghatur II.a - - - 13

Juru Tkt I I.d - - - -

Juru I.c - - - 1

Juru Muda Tkt I I.b - - - -

Juru Muda I.a - - - -

2 Honorarium Daerah - - - 14

(23)

Tabel 2.3.

Jumlah pegawai Menurut latar belakang Pendidikan

2.3 Pelayanan Umum

Dalam rangka meningkatkan kinerja Aparatur Kecamatan Kundur Barat menuju

pelaksanaan tata Pemerintahan yang baik serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya dibidang pemerintahan, pembangunan dan masyarakat perlu adanya Standar Pelayanan Minimal.

Kinerja Pelayanan Masa Kini Pada Kecamatan Kundur Barat N

o

Status kepegawaian

Unit Kerja di Lingkungan Kecamatan Kundur Barat

Camat Sekretariat Kecamatan-Kelurahan Lurah Seksi PEM Seksi PMD Seksi Kesos Seksi LH Seksi Trantib Kasub si Staf

1 Pegawai Negri Sipil

1. Strata–3 - - - - 2. Strata-2 - 1 - - - - 3. Strata-1 1 - - - 1 - - - 1 4. Diploma-4 - - - - 5. Diploma-3 - - - 3 6. SMA/Sederajat - - 1 - - - - 1 - 16 7. SLTP/Sederajat - - - 1 8. SD/Sederajat - - - - 2 Honorariun 1. Strata-1 - - - 3 2. SMA - - - 11 3. SMP - - - - 4. SD - - - - TOTAL 1 1 1 - 1 - - 1 1 34

(24)

1).Kelemahan dan Kekuatan Internal

 Kekuatan Internal

a. Memiliki kewenangan berdasarkan Keputusan Bupati Karimun Nomor 38 B Tahun 2007 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat. b. Memiliki Tugas Pokok dan Fungsi yang jelas berdasarkan Keputusan Bupati

Karimun Nomor 01 Tahun 2006

c. Memiliki mekanisme prosedur pelayanan yang jelas dan baku. d. Struktur Organisasi yang sesuai kebutuhan.

e. Adanya komitmen bersama dari seluruh stake holder untuk menuju mewujudkan visi dan misi kecamatan

 Kelemahan Internal

a. Kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai. b. Anggaran kecamatan terbatas.

c. Terbatasnya sarana/prasarana kantor

1 2 3 4 5

Administrasi Kependudukan :

 Pembuatan KTP Terbitnya KTP 10 – 15 Hari

 Pembuatan KK Terbitnya KK 10 – 15 Hari

 Surat Keterangan Pindah Terbitnya Surat Keterangan Pindah 60 Menit

 Surat Keterangan Kematian Terbitnya Surat Keterangan

Kematian

60 Menit

 Suirat Keterangan lainnya Terbitnya surat keterangan lainnya 60 Menit

2. Perizinan

 Rekomendasi IMB

 Surat Izin Lingkungan

 Surat izin Keramaian

 Rekomendasi SIUP

 Rekomendasi

Penyelenggaraan Pendidikan

 Rekomendasi Tempat

Pengobatan

Terbitnya Rekomendasi IMB Diberikannya izin oleh masyarakat Terselenggaranya keamanan dan ketertiban. Tertibnya Rekomendasi Tertibnya Rekomendasi Terselenggaranya Pendidikan Terselenggaranya pengobatan 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 1 Hari 3.Pertanahan

 Surat Keterangan Kredit

Bank

 Surat Pernyataan

Pelepasan Hak

 Surat Keterangan Ahli

Waris

Terlayaninya permohonan kredit bank

Terlayaninya pelepasan hak atas tanah

Terbitnya keterangan ahli waris

3 Hari

2 Hari

(25)

2). Peluang dan Tantangan Eksternal

 Peluang Eksternal

a. Tingkat partisipasi masyarakat yang cukup tinggi. b. Tersedianya potensi/ lahan.

c. Kondisi wilayah yang cukup strategis.

d. Kebijakan Pemerintah Daerah yang mendukung.  Ancaman Eksternal

a. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang cenderung tidak menentu. b. Peraturan Perundangan yang mengalami perubahan.

3). Rumusan Permasalahan Strategis yang Dihadapi Masa Kini

Berdasarkan analisis lingkungan yang berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi, baik secara internal maupun eksternal, ada beberapa permasalahan strategis yang dihadapi masa kini, yaitu:

a. Struktur Organisasi Perangkat Daerah yang mengalami perubahan; b. Pedoman pengelolaan daerah yang berubah-ubah aturan;

c. SDM Aparatur yang ada tidak sesuai kebutuhan.

d. Kecendrungan penurunan moralitas dan rendahnya keteladanan pimpinan di semua lapisan.

e. Dampak krisis finansial global.

f. Menurunnya kualitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup akibat pemanasan global dan rendahnya pemeliharaan lingkungan.

g. Semakin tingginya ancaman penyakit.

h. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan merata.

i. Tuntutan akan pendidikan yang berkualitas dan tejangkau di berbagai lapisan masyarakat.

j. Adanya tuntutan terhadap ketahanan pangan yang bermutu, sehat, merata dan terjangkau.

k. Meningkatnya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

l. Peningkatan pemerataan kondisi infrastruktur dan lingkungan bagi kehidupan masyarakat yang sehat dan nyaman.

m. Tingginya tuntutan profesionalisme kinerja aparat pemerintah dalam pelayanan mayarakat.

(26)

4). Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang Berpengaruh Pada Tupoksi .

Berdasarkan rumusan, permasalahan strategis yang dihadapi masa kini, diperlukan beberapa rumusan perubahan untuk mencapai tujuan pada lima tahun yang akan datang.

a. Tugas Pokok dan Fungsi kecamatan perlu penyesuaian karena merupakan SKPD sebagaimana tercantum dalam UU No. 32 Tahun 2004;

b. Perlu adanya beberapa perubahan berkaitan dengan kewenangan;

c. Perlu pemahaman bersama kewenangan yang diberikan kepada kecamatan khususnya oleh SKPD terkait;

d. Penyesuaian anggaran berdasarkan pedoman pengelolaan keuangan daerah yang baru

5.) Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang Perlu Dilakukan.

a. Menambah jumlah pegawai yang berkualitas sesuai keahliannya; b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan sesuai bidang tugasnya;

c. Menambah jumlah anggaran sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku; d. Meningkatkan tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat;

e. Peraturan Perundangan yang mendukung visi dan misi tidak berubah-ubah; f. Menjadikan Kecamatan sebagai SKPD murni

g. Penambahan sarana dan prasarana kantor yang memadai (Tambahan ruangan kerja, meubeller kantor, dan perangkat telekomunikasi)

(27)

BAB. III

ISU - ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembangaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang (Permendagri 54/2010).

Adapun isu strategis yang diperhatikan untuk Kecamatan Kundur Barat adalah :

3.1. Permasalahan berdasarkan Isu Strategis

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Kundur Barat mengalami beberapa kendala yang dirangkum ke dalam beberapa isu – isu strategis, antara lain :

1. Terbatasnya kapasitas pemerintah daerah

Terbatasnya kapasitas pemerintah daerah ditunjukkan dari kurangnya pemahaman dan keterampilan pegawai di bidang-bidang tugas yang membutuhkan keahlian khusus, diantaranya adalah operator komputer, arsiparis, dan administrasi kependudukan. Sementara mutasi antar SKPD juga menjadi salah satu penyebab, karena kaderisasi menjadi terbatas dilakukan bagi pegawai di lingkungan Kantor Camat Kundur Barat. Selain itu terdapat pula keterbatasan anggaran bagi pengembangan sumber daya manusia pegawai.

Keterbatasan kualitas adalah satu sisi, sedangkan keterbatasan kuantitas ada di sisi lainnya. Kurangnya jumlah aparatur yang mempunyai keadilan dibidangnya ini terutama dirasakan pada staf kantor camat umumnya dan kantor camat Kundur Barat khususnya.

Minimnya penguasaan teknologi informasi juga menjadi satu keterbatasan mengingat penguasaan teknologi informasi menjadi prasyarat dasar bagi peningkatan pengetahuan dan efektivitas serta efisiensi kerja. Lemahnya penguasaan tentu diikuti dengan kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dan prinsip-prinsip serta teknologi e–Government di kalangan aparatur pemerintahan. Perkembangan yang cepat dari teknologi informasi dan komunikasi belum ditangkap

(28)

sebagai peluang dan kekuatan dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, khususnya guna mengatasi sulitnya komunikasi daerah kepulauan.

Selain kapasitas sumber daya manusia, terdapat pula masalah terkait kelembagaan. Salah satu masalah kelembagaan yang terekam adalah masih dirasa belum jelasnya ketentuan-ketentuan daerah yang mengatur pelimpahan wewenang dari Bupati kepada Camat. Camat dan Lurah bekerja melaksanakan tugas-tugas eksekutif, namun perlindungan hukum atas pelaksanaan tugas-tugas itu dirasakan masih kurang, termasuk juga pelrindungan prosedural jika terdapat pemanggilan-pemanggilan Camat dan Lurah dari instansi-instansi lain.

2. Terbatasnya sarana dan prasarana perkantoran

Masih dijumpai permasalahan mengenai sarana dan prasarana yang belum optimal, Fasilitas teknologi informasi juga belum optimal tersediakan padahal manfaatnya besar untuk menunjang kinerja dan meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat.

Sejalan dengan usia alat/barang, maka kualitasnya pun semakin menurun sehingga banyak dibutuhkan penggantian atau pemeliharaan.

Belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam penyediaan pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Belum banyak kerjasama antar daerah yang dilaksanakan dalam penyediaan pelayanan publik dan menangkap dampak multiplier positif (spill over) terutama di daerah perbatasan antar daerah, termasuk dengan kabupaten-kabupaten perbatasan di bagian selatan dan barat.

3. Masih lemahnya kualitas dan aksesibilitas basis data strategis

Basis data yang valid dan reliable guna menunjang pengambilan keputusan dirasakan masih lemah. Beberapa contoh basis data yang masih lemah diantaranya adalah luas wilayah kecamatan dan data kependudukan.

Selain basis data yang masih lemah, aksesibilitas terhadap data juga cukup sulit. Masyarakat masih sulit mengakses data dan informasi pembangunan yang pada akhirnya berdampak kepada distribusi pembangunan yang tidak tepat sasaran dan minimnya partisipasi masyarakat untuk mendukung dan terlibat dalam pembangunan daerah.

Untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja aparat pemerintah sangat diperlukan data-data perkembangan pembangunan. Minimnya data menyebabkan sulitnya mengukur capaian-capaian pembangunan.

(29)

4. Agama dan Budaya

Persoalan lain dalam hal budaya yang dapat menjadi ancaman ke depan adalah dengan diberlakukannya Free Trade Zone (FTZ) di kabupaten karimun. Dikhawatirkan bahwa ancaman ini jika tidak diantisipasi dengan baik dapat

melemahkan adat dan budaya setempat karena belum adanya kesiapan masyarakat baik kesiapan dalam hal kapasitas maupun kesiapan dalam hal benteng moralitas.

Adapun isu permasalahan yang berkembang sekarang adalah sebagai berikut: a. Masih kurang memadainya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

ajaran agama di tengah masyarakat.

b. Adanya arus sekularisasi akibat dari globalisasi yang mendangkalkan nilai-nilai keagamaan.

c. Masih kurangnya jumlah guru agama di sekolah-sekolah.

d. Masih kurangnya sarana prasarana pendidikan agama di sekolah-sekolah.

 Pengembangan FTZ

Sebagai kabupaten yang sebagian wilayahnya ditetapkan masuk dalam kawasan Free Trade Zone (FTZ), salah satu tantangan terbesar pembangunan di Kabupaten Karimun adalah bagaimana menciptakan kawasan yang memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang kondusif dan cukup menarik bagi para pengusaha untuk berinvestasi.

Tantangan terkait dengan pengembangan usaha dan ekonomi daerah yang lainnya adalah berupa tantangan menumbuhkan perekonomian masyarakat khususnya golongan kecil dan menengah (ekonomi kerakyatan) yang sebisa mungkin terintegrasi dan bersinergi dengan perkembangan FTZ.

Saat ini Karimun sedang mempersiapkan masa transisi untuk menggantikan sektor pertambangan dengan sektor jasa. Untuk mendukung hal ini, perlu adanya sinergitas antara daerah dan instansi vertikal dalam upaya peningkatan pelayanan jasa-jasa maritim Infrastruktur perkotaan yang dekat dengan kawasan industri dan tingkat keamanan menjadi daya tarik Karimun. Karimun juga melihat adanya peluang dari pergeseran industri di Singapura dan pelimpahan kapal yang melintas akibat reklamasi Singapura

Untuk meningkatkan keterkaitan antara FTZ dan ekonomi kerakyatan, salah satunya adalah dengan memprioritaskan industri-industri yang bahan bakunya merupakan komoditas lokal. Menyongsong pelaksanaan FTZ yang akan menjadikan Kabupaten Karimun menjadi pusat ekonomi memerlukan manusia-manusia yang berkualitas baik dari segi jasmani maupun rohani. Program peningkatan insan yang beriman dan bertakwa harus selalu terus-menerus dilaksanakan.

(30)

 Pertanian

Permasalahan yang terekam pada sektor pertanian adalah daya saing. Harga produk pertanian lokal kalah bersaing dengan produk dari luar, karena tingginya biaya produksi. Perlu dilakukan terobosan-terobosan untuk menekan biaya produksi ini, misalnya dengan bantuan mekanisasi pertanian dan subsidi pupuk.

Hal ini akan membuat produk pertanian lebih memiliki daya saing sekaligus menguntungkan konsumen karena harga yang semakin terjangkau.

Permasalahan selanjutnya adalah banyaknya lahan tidur (idle). Lahan-lahan tersebut menjadi tidur baik karena ditelantarkan pemiliknya maupun karena pemiliknya kekurangan modal untuk menggarap. Lahan tidur yang sebenarnya produktif ini tentu saja menyebabkan potensi pertanian menjadi tidak teroptimalkan.

Permasalahan lain yang disampaikan oleh para petani adalah kurangnya pembinaan teknis dilakukan. Karena kurangnya pembinaan tersebut, maka yang petani lakukan adalah trial and error yang menyebabkan biaya menjadi semakin besar karena kemungkinan gagal yang semakin besar. Pembinaan yang dirasakan dibutuhkan adalah dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, percontohan dan pendampingan teknis dan manajemen usaha. Salah satu permasalahan teknis seputar budidaya tanaman yang dihadapi petani saat ini adalah hama penyakit tanaman, khususnya pada komoditas sayur-sayuran.

Saat ini, pemenuhan komoditas-komoditas pertanian masih banyak didatangkan dari luar. Tingkat permintaan (demand) akan komoditas ini demikian tinggi dan belum dapat terpenuhi.Hal ini dapat ditangkap sebagai peluang untuk meningkatkan sektor pertanian. Dukungan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah banyak lahan-lahan tidur yang sebenarnya subur tetapi tidak dimanfaatkan, adalah modal berharga untuk menignkatkan sektor ini. Sumber daya manusia petani pun menjadi satu kekuatan, terutama ketika semakin banyak orang tertarik untuk bertani ketika melihat contoh-contoh kesuksesan yang diraih petani-petani lainnya.

Beberapa permasalahan yang perlu dihadapi dalam upaya mengoptimalkan sektor pertanian adalah rendahnya daya saing produk akibat tingginya biaya produksi, pembinaan teknis kepada petani yang masih kurang dilakukan, aksesibilitas petani dan nelayan terhadap modal yang terbatas, ketersediaan infrastruktur yang belum memadai dan aspek-aspek teknis budidaya seperti hama penyakit tanaman.

 Pariwisata

Salah satu fakta yang menonjol dari sektor pariwisata adalah semakin turunnya jumlah wisatawan. Kondisi ini teramati semenjak tahun 2004 dan terus berlangsung

(31)

hingga saat ini. Kondisi ini bisa jadi terkait dengan pelarangan kegiatan judi karena sebelumnya banyak wisatawan yang menunjungi Karimun untuk alasan ini.

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata adalah:

1. Pengembangan objek-objek wisata terkendala oleh masalah pembebasan lahan sehingga di beberapa titik belum dilakukan pembebasan lahan wisata pantai;

2. Belum optimalnya pemanfaatan pesisir dan laut dalam pengembangan wisata bahari dan keunggulan wilayah lainnya;

3. Kurangnya pelayanan prima dalam pelayanan wisatawan dan perhotelan; 4. Belum tertatanya transportasi tradisional untuk kepentingan wisata;

5. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung sektor kepariwisataan dan kebudayaan daerah. Sedangkan infrastruktur yang terbangun belum dikelola dengan sistem manajemen yang baik;

Kendala-kendala yang dihadapi untuk merevitalisasi sektor ini adalah terbatasnya destinasi pariwisata, belum dijadikannya budaya dan adat setempat sebagai bagian dari destinasi wisata, dan degaradasi pesisir dan laut mengancam oyek-obyek wisata bahari seperti terumbu karang.

 Kemiskinan

Beragam faktor yang melatarbelakangi terjadinya kemiskinan di wilayah Kecamatan Kundur Barat tersebar di Kelurahan Sawang, Desa Sawang Laut, dan Desa Kundur. Daerah pantai dilatarbelakangi oleh pembangunan yang kurang merata, kurangnya informasi dan kesempatan kerja, dan faktor tidak maksimalnya program keluarga berencana.

Kurangnya pemerataan pembangunan penduduk yang tinggal di wilayah pesisir menjadi salah satu yang berdampak pada kemiskinan. Kurangnya pemerataan pembangunan dapat menyebabkan kurangnya akses penduduk terhadap program pembangunan. Kantong-kantong lapangan pekerjaan yang terkonsentrasi pada pusat-pusat pembangunan sulit di akses, akibatnya informasi mengenai pengembangan usaha sangat minim dan perekrutan tenaga kerja tidak berimbang, sehingga kesempatan kerja bagi masyarakat local kurang.

Munculnya berbagai persoalan sosial tidak terlepas dari masalah kemiskinan atau pengangguran yang kini masih dihadapi sebagian masyarakat. Persoalan bertambah rumit karena perekrutan tenaga kerja dengan menggunakan sistem kontrak (outsourcing) tidak memberi kepastian terhadap masa depan tenaga kerja.

Kemiskinan telah dicoba diatasi dengan berbagai pendekatan. Salah satu di antaranya adalah program perbaikan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang dilakukan

(32)

oleh Dinas Sosial dan pengelola BAZ (Badan Amil Zakat). Diharapkan perbaikan RTLH di tahun-tahun yang akan datang dapat ditingkatkan jumlah dan jangkauannya.

BAB IV

VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi.

Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD, melalui pelengaraan Tugas dan Fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) Tahuan yang akan dataing. Adapun Visi Kantor Kecamatan Kundur Barat Tahun 2011 -2016 adalah Terwujudnya Kecamatan Kundur Barat yang Profesional dalam

pelayanan, menuju masyarakat tangguh, beriman dan berbudaya yang berbasis usaha keras dan kebersamaan”.

Yang dimaksud dengan Misi SKPD adalah Rumusan umum mengenai upay-upaya yang akan dilaksanakan oleh SKPD untuk mewujudkan Visi tersebut. Misi yang akan dilaksanakan Kantor Camat Kundur Barat adalah :

1. Mewujudkan Pelayanan Prima kepada Masyarakat.

2. Mewujudkan Masyarakat Kundur Barat yang berkualitas, berdayaguna dan berhasil guna.

3. Mewujudkan Masyarakat Kundur Barat yang beriman, taat beribadah sesuai dengan agama yang di anut.

4. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya yang ditutukberatkan pada pelestarian budaya melayu.

5. Mewujudkan masyarakat yang mau bekerja keras dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.

6. Mewujudkan Kundur Barat yang aman, indah, damai, sejuk dan sejahtera. 7. Mewujudkan masyarakat yang mentaati hukum dan perundang-undangan; 8. Melaksankan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas pelayanan umum;

9. Mengoptimalkan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan;

10. Mengoptimalkan pembinaan pelenggaraan pemerintah Desa

(33)

Tujuan adalah Pernyataan – pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk menvccapaqi Visi, melaksanakan Misi, memecahkan Persoalan dan menangani isu Strategis daerah yang dihadapi. Adapan Tujuan yang ingin diapai Kantor Camat Kundur Barat adalah :

1. Meningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat

2. Meningkatkan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat; 3. Meningkatkan Ketentraman dan Ketertiban Umum;

4. Meningkat Kesadaran dan partisipasi dalam penerapan dan penegakan peraturan per undang-undangan;

5. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas prasarana dan fasilitas pelayanan umun;

6. Meningkatakan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat Kecamatan;

Sasaran adalah Hasil yang diharapkan dari Suatu tujuan yang di fermentasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, Rasional uantuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan, sasaran yang akan dicapai Kantor camat Kundur Barat Adalah :

1. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat

2. Terwujudnya Peningkatan kesadaran dan partisipasi Masyarakat; 3. Terwujudnya Ketentraman dan Ketertiban Umum;

4. Terwujudnya Kesadaran dan partisipasi dalam penerqapan dan penegakan peraturan Per undang-undangan;

5. Terwujudnya Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

6. Terwujudnya Peningkatan penyelengaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan;

7. Terwujudnya Peningkatan penyelengaraan Pemerintah Desa;

Pernyatan Tujuan dan sasaran Jangka Menegah SKPD beserta Indikator Kinerja disajikan dalam tabel IV.1. (Pada daftar lampiran)

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program Indikatif untuk mewujudkan Visi dan Misi atau cara untuk mewujudkan tujuan yang dirancang secara konseptual, analistis, rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan

(34)

dan program oleh SKPD yang bersangkutan guna mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran Kantor Camat Kundur Barat . Adapaun strategi yang ditempuh adalah :

1. Melaksanakan Kegiatan Pemerintah, pembangunan dan pembinaan Kemasyarakatan dilaksanakan dengan transparansi dan Akuntabilitas yang bersih dan berwibawa;

2. Mengusulkan Peningkatanj Alokasi Anggaran bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi;

3. Meningkatkan Kualitas dan kuantitas aparatur

4. Meningkat Kualitas dan penyediaan Fasilitas Pelayanan;

5. Meningkatkan Parisipasi aktif dari masyarakat dan sektor swasta pada semua lini pembangunan.

Kebijakan adalah arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan untuk mencapai tujuan.Kebijakan kantor Kecamatan Kundur Barat dalam rangka melaksanakan Tugas Pokok dan Funsi, meliputi :

1. Kebijalkan Internal, yaitu kebijakan SKPD dalam upaya peningkatan Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut :

a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia aparatur; b. Penyediaan Sarana dan prasarana Kantor yang memadai; c. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas;

d. Penegakan aturan yang berlaku. (disiplin)

2. Kebijakan Eksternal, yaitu Kebijakan yang diterbitkan oleh SKPD dalam rangka mengatur, mendorong dan menfasilitasi kegiatan masyarakat sebagai berikut :

a. Peningkatan Kesadaran Masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan;

b. Peningkat peran sektor swasta;

c. Peningkatan Koordinasi antar instansi diwilayah Kecamatan; d. Optimalisasi penyelenggaraan Pemerintahan Dese/Kelurahan e. Meningkatkan Kapasitas Masyarakat;

(35)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA ,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pelaksanaan Rencana strategis Kantor Camat Kundur Barat Tahun 2011-2016 membutuhkan kerangka Sistimatis yang berisi indikasi Rencana Program Prioritas berikut kegiatan-kegiatan yang mendesak untuk dilakukan, oleh karena itu perlu disusun indikasi rencana program prioritas dan perkiraan dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan program tersebut selama 5 (lima) tahun kedepan. Indikasi rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan diuraikan sebagai berikut :

5.1 . Indikasi Rencana Program Prioritas

A. Melaksanakan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat, meliputi : 1. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

- Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 2. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

- Penyelenggaraan Musrenbang Kecamatan dan Fasilitasi

Musrenbang Desa/Kelurahan

- Memfasilitasi masyarakat sebagai pelaku Ekonomi melalui kegiatan PNPM maupun kegiatan UKM lainnya.

3. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan/

Kelurahan

- Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan

B. Melaksanakan Upaya Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum ,meliputi :

1. Program Pencegahan Penyalahan Penggunaan Narkoba

- Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi remaja, bekerjasama dengan organisasi pemuda dan sekolah-sekolah, serta Instansi terkkait.

2. Program Peningkatan Keamanan dan Ketentraman Lingkungan - Pembinaan bagi anggota Hansi/Linmas

C. Melaksanakan Penerapan dan Penegakan Peraturan Perundangan-undangan, meliputi :

(36)

1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan kualitas anak dan perempuan.

-. Pelaksaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

D. Melaksanakan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Pelayanan umum, meliputi :

1. Program Pembangunan sarana gedung pertemuan

- Pembangunan Gedung Serba Guna di Kantor camat Kundur Barat 2. Program Pembangunan gedung pelengkap.

- Pembangunan tempat parkir kendaraan

3. Program Peningkatan sarana dan prasarana olah raga. - Pembelian meja Tenis meja serta pelengkapan

E. Mengoptimalkan Penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di tingkat Kecamatan, meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

- Penydiaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik - Penyediaan alat tulis kantor

- Penyediaan barang cetakan dan Penggandaan

- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

- Penydiaan peralatan dan perlengkapan kantor.

- Penyediaan bahan bacaan umum maupun agama dan peratuaran perundang-undangan.

- Penyediaan makanan dan minuman.

- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah. - Penyediaan jasa Pegawai tidak tetap.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur. - Penambahan ruangan Gedung Kantor.

- Pengadaan Kendaraan Dinas/operasional - Pengadaan Kenderaan pengangkut sampah - Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/Dinas - Pengadaan Perlengkapan gedung Kantor - Pengadaan Peralatan rumah jabatan /Dinas - Pengadaan peralatan gedung kantor.

(37)

- Pemeliharaan rutin/berkala Rumas dinas - Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas /Operasional - Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor - Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor - Pemeliharaan rutin/berkala instalasi air, listrik dan telepon

3. Program Peningkatan Pengembangan system Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan.

- Penyusunan laporan capaian kinerja dan intisari realisasi kinerja SKPD;

- Penyusunan pelaporan keuangan Semesteran; - Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun;

- Penyusunan Rencana Strategis , rencana kinerja dan Penetapan kerja SKPD;

- Penyusunan Laporan Akutantabilitas kinerja SKPD; (LAKIP) - Penyusunan RKA-SKPD dan DPA-SKPD.

4. Program Koordinasi dan Pelayanan pada Kecamatan.

- Koordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan dan desa;

- Koordinasi Penyelenggaraan ketenraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan;

- Koordinasi Penerapan dan Penegakan Peraturan perundang-undangan diwilayah Kecamatan;

- Koordinasi pemeliharaan prasaran dan fasilitas umum di wilayah Kecamatan;

- Koordinasi penyelengaraan kegiatan pemerintahan ditingkat Kecamatan;

- Pembinaan penyelengaraan pemerintahan desa dan Kelurahan; - Pelayanan kepada msyarakat yang belum dapat dilaksanakan

pemerintah Desa dan Kelurahan.

F. Mengoptimalakan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, meliputi :

1. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolan Keuangan Desa - Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa; - Monitoring, evaluasi pengelolaan ADD dan keuangan Desa; - Asistansi pengelolaan bantuan keuangan bagi Desa.

(38)

2. Program Koordinasi bidang pemerintahan Desa.

- Fasilitas dan koordinasi bidang pemerintahan desa;

- Sosialisasi kepada aparatur pemerintahan desa tentang peraturan – peraturan Pemerintahan desa

3. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah Desa.

- Pelatihan Aparature pemerintah desa dalam bidang pengelolaan keuangan desa;

- Pelatihan Aparatur pemerintahan desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa;

- Realokasi pengisian kepala desa; - Realisasi pengisian perangkat desa.

G. Meningkatkan Pelayanan kepada masyarakat., meliputi : 1. Program peningkatan saran dan prasarana aparature.

- Pengadaan mebelair;

- Pengadaan tanah kas desa bagi desa tidak mampu. 2. Proram pembangunan insfrastruktur Pedesaan.

- Rehabilitasi / Pemeliharaan pasar Pedesaan; - Rehab kantor/ balai desa.

5.2 .Kebutuhan Pendanaan

Dalam rangka mencapai program prioritas dalam pencapaian visi dan misi dibutuhkan alokasi dana bagi kegiatan-kegiatan dalam program tersebut adalah sebagai tabel v.1 (Pada halaman Lampiran)

(39)

BAB. VI

INDIKATOR KENERJA KECAMATAN KUNDUR BARAT

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN KARIMUN

Pada bagian ini dikemukaan indicator kinerja Kantor camat Kundur Barat yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Karimun.

Indikator kinerja kantor Camat Kundur Barat yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Iini ditambpilkan dalam tabel VI.1

No

Indikator

Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD

Target capaian setiap Tahun

Kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD Tahun 0 (2011) 1 (2012) 2 (2013) 3 (2014) 4 (2015) 5 (2016) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Swadaya Gotong royong masyarakat meningkat 60 64 % 68 % 72 % 76 % 80 % 80 2. Menurunnya angka Kriminalitas 70 65 % 55 % 45 % 40 % 35 % 30 3. Menurunnya pelangaran peraturan perundang-undangaqn 60 55 % 50 % 40 % 30 % 20 % 20 4. Kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana meningkat 60 64 % 68 % 72 % 76 % 80 % 80 5 Kondisi Pelayanan meningkat,kenyama nan kantor, administrasi semakin baik 60 64 % 68 % 72 % 76 % 80 % 80 6 Kienerja pemerintah Desa, administrasi keuangan desa semakin baik 60 64 % 68 % 72 % 76 % 80 % 80 7 Kepuasan Masyarakat , kondisi tempat pelayanan semakin meningkat 60 64 % 68 % 72 % 76 % 80 % 80

(40)

BAB VII

P E N U T U P

Rencana Strategis Kecamatan Kundur Barat Tahun 2011–2016 merupakan dasar pedoman rencana jangka menengah kedua yang harus dioperasionalisasikan melalui Rencana Kerja Tahunan (RKT). Berbagai bentuk strategi yang telah dipilih baik yang berupa kebijakan maupun program dan kegiatan dalam dokumen Rencana Strategis ini harus dimplementasikan secara tuntas dan jelas kedalam rencana kegiatan tahunan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sampai dengan tahun 2016. Renstra ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi Bupati untuk pembangunan daerah 5 tahun kedepan.

Mengingat bahwa upaya yang harus ditempuh tidaklah mudah maka Kecamatan sebagai salah satu SKPD yang mempunyai tugas mrmbantu perencanaan pembangunan daerah harus berupaya semaksimal mungkin menggunakan rencana strategis ini sebagai pedoman perencanaan, mengingat bahwa Rencana Strategis ini pada hakekatnya merupakan panduan tidak saja bagi aparat Kecamatan tetapi juga bagi segenap pihak-pihak yang berkepentingan dengan proses perencanaan pembangunan di Wilayah Kecamatan Kundur Barat. Rencana Strategis ini juga merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan dari kinerja tahunan dan lima tahunan Kecamatan Kundur Barat. Dengan demikian, setelah rencana strategis ini ditetapkan, Kecamatan Kundur Barat telah mempunyai pedoman atau arah yang lebih tegas dan jelas didalam melaksanakan rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan.

CAMAT KUNDUR BARAT

BAGINDA ACHMADSYAH LUBIS,S.Sos PENATA TK.I NIP.19740418 199402 1 001

(41)

1 2 3 4 5 2012 2013 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Meningkatkan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Terwujudnya Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat

Swadaya Gotong royong

masyarakat meningkat 64% 68% 72% 76% 80%

2 Meningkatkan Ketentraman dan

Ketrertiban Umum

Terwujudnya Ketentraman dan Ketertiban umum

Menurunnya angka

Kriminalitas 65% 55% 45% 40% 35%

3 Meningkatkan Kesadaran dan

partisipasi dalam Penerapan dan penegakan peraturan per undang-undangan

Terwujudnya Kesadaran dan partisipasi dalam penerapan dan penegakan peraturan Per undang-undangan

Menurunnya pelangaran peraturan

perundang-undangaqn 55% 50% 40% 30% 20%

4 Meningkat kan Kualitas dan Kuantitas prasaran dan Fasilitas pelayanan umum

Terwujudnya peningkatan Kualitas dan Kuantitas prasarana dan Fasilitas pelayanan umum

Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

meningkat 64% 68% 72% 76% 80%

Indikator sasaran

No Tujuan Sasaran

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun ke-

(42)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

5 Meningkatkan Penyelenggaraan

pemerintah di Tingakat Kecamatan

Terwujudnya Peningkatan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di Tingkat Kecamatan Kondisi Pelayanan meningkat,kenyamanan kantor, administrasi semakin baik 64% 68% 72% 76% 80% 6 Meningkatkan penyelenggaran pemerintahan Desa Terwujudnya Peningkatan penyelenggaraan pemerintah Desa

Kienerja pemerintah Desa, administrasi keuangan desa semakin baik

64% 68% 72% 76% 80%

7 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat

Terwujudnya Peningkatan Kualitas pelayanan masyarakat

Kepuasan Masyarakat , kondisi tempat pelayanan

Referensi

Dokumen terkait

melaksanakan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan

Besarnya tantangan terhadap pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No.24 Tahun 2014,

DATA MASYARAKAT YANG MELAKSANAKAN ISOLASI MANDIRI SE KABUPATEN (KECAMATAN KUNDUR

8 Kegiatan usaha Membuat Batik Tulis. 9 Alamat rumah Cilibende

1) Sosialisa si Sistem Pengendalian Inte rnal Pemerintah (SPIP ). 2) Sertifika si Auditor dan Investigasi Tenaga Pemeriksaan. Kebijakan : Men goptimalkan pe la ya nan

Batik Puri Ngadirojo adalah salah satu perajin batik tulis di kota Pacitan yang bergerak dibidang pemasaran, penjualan, dan penyediaan batik tulis, dengan visi menjadi perajin

Sub-Menu “Fodik SD”merupakan menu yang akan menampilkan keseluruhan nama seluruh SD berdasarkan kecamatan , jika kita memilih/mengklik salah satu nama kecamatan

[4.1] Menimbang aduan Pengadu pada pokoknya mendalilkan bahwa Para Teradu telah melakukan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu atas tindakan yang dilakukan oleh Para