• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal. 12 Hal. 18 Hal. 24

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hal. 12 Hal. 18 Hal. 24"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

DAFTAR

ISI

daftar

isi

02

SALAM

REDAKSI

JALUR

UTAMA

04

Plester Patching Inovasi KPM ME & TM Cabang Jagorawi

Uji Polusi Udara

12

PESAN

MANAJEMEN

JALUR

KHUSUS

JALURKHUSUS

REST

AREA

JALUR

KHUSUS

REST

AREA

3

9

Semangat 1000 Km

Redaksi menunggu tulisan Anda, baik tulisan ilmiah popular, berita kegiatan maupun naskah lain

yang ada kaitannya dengan penyelenggaraan jalan tol.

website : www.jasamarga.com

PATROLI

VARIA

SK

14

18

19

20

16

17

24

22

26

27

Tata Kelola Teknologi Informasi

Kegagalan Tidak Selalu Berarti Buruk Jalan Kita Menuju Konsesi 1000 Km

Aneka Info dan Peristiwa Seputar Cabang Surabaya-Gempol

KATA

KITA

RAGAMCABANG

JALUR

KHUSUS

APA

KABAR

Christantio Prihambodo Bekerja Ibarat Melukis

SIAPA

DIA

Tubuh Pun Punya Jam Biologis

@PTJASAMARGA Jasa Marga Traffic Information Centre 021 80880123, Live streaming www.jasamargalive.com

Pembina: Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Pemimpin Redaksi: David Wijayatno Wakil Pemimpin Redaksi: Wasta Gunadi Redaktur Pelaksana: Lisye Octaviana, Imad Zaky Mubarak Editor: Anasta Rahmarwati, Iman Juansyah, Yudha W. Pramuka, Herald Galingga W, Marlina Ririn Indriyani, Irra Susiyanti, Budi Idrial, Alce Agustina Fotografer: Ubaidillah, Anang Kontributor/Reporter: Edi Sukardi (Jagorawi), Yulianti (CTC), Dondi (Semarang), Iwan Abrianto (Jakarta-Cikampek), Djuarta Dinata (Jakarta-Tangerang), Agus Tri Antyo (Surabaya-Gempol), Rayadi (Belmera), Heri Yulianto (Purbaleunyi), Dodo Adroni (Palikanci), Sintia Putranti (PT Trans Marga Jateng), Pepen M. Yusuf (PT Marga Kunciran Cengkareng), Wijaya (PT JLJ), Nurnaningsih (Marga Lingkar Jakarta), Marga Trans Nusantara, Sri Urini (Marga Nujyasumo Agung), Ryan (PT Marga Sarana Jabar), PT Jasa Layanan Pemeliharaan, Drajad Hari Suseno (Jasamarga Bali Tol), Roedi Poerwanto (Transmarga Jatim Pasuruan) Unit Produksi dan Distribusi: Pinta Yulianti Diterbitkan Oleh: Departemen Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, berdasarkan SK Direksi Nomor 152/KPTS/2014 Konsultan Media: PT TIPEKS Dicetak Oleh: PT TIPEKS Izin Terbit: SK Menteri Penerangan RI Nomor 1085/SK/DITJEN/PPG/STT/1987 Alamat Redaksi: Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550. Telp. (021) 8413 630, 8413 526. Fax. (021) 8779 3976

Srikandi Jalan Tol

Tim JLJ Racing Team Unjuk Gigi di Ajang Drag Race IFO Saat Cipularang Menjadi Saksi

Perjalanan Konferensi Asia-Afrika

Galeri Kegiatan Korporat

Target Pembangunan Jalan Tol Tahun 2015

Menuju Konsesi 1000 Km

S

AAT INI Jasa Marga memiliki 13 hak pengusahaan jalan tol yang dioperasikan 9 Cabang dan 10 hak pengusahaan jalan tol yang dikelola oleh Anak Perusahaan dengan total panjang tol sekitar 800 km. Insya Allah, sisa 200 km segera dicapai Jasa Marga dengan cara mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja lebih kurang 10 km.

Selain itu, akuisisi saham PT Thiess Contractors Indonesia pada PT Solo Ngawi Jaya selaku pemegang konsesi Jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 92 km dan PT Ngawi Kertosono Jaya selaku pemegang konsesi Jalan Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km serta akuisisi saham PT Cinere Serpong Jaya selaku pemegang konsesi Jalan Tol Cinere-Serpong sepanjang 10 km.

Jasa Marga tetap memegang saham mayoritas di Badan Usaha Jalan Tol. Dengan menambah hak pengusahaan jalan tol meningkatkan aset perusahaan, memberi peluang karir bagi karyawan, dan menjaga posisi Jasa Marga untuk tetap menjadi operator jalan tol terkemuka di Indonesia.

Untuk mencapai target tersebut berbagai kendala harus kita hadapi, kita harus bekerja bersama dan membagi tugas seoptimal mungkin dengan personil yang ada. Lalu, berkoordinasi dengan divisi-divisi terkait lainnya.

154

Bagai pelari marathon yang sedang berlari dengan sangat cepat, Jasa Marga pun demikian seiring dengan target memiliki konsesi lebih dari 1000 km di akhir tahun 2015. Seperti diketahui saat ini Jasa Marga memiliki 13 hak pengusahaan jalan tol yang dioperasikan 9 Cabang dan 10 hak pengusahaan jalan tol yang dikelola oleh Anak Perusahaan dengan total panjang tol sekitar 800 km.

(3)

PESAN

MANAJEMEN

03

Dok. Corcomm

T

AK LAMA LAGI Jasa Marga mencapai konsensi 1000 km. Sungguh ini kado menyenangkan di usianya yang ke-37. Mari kita jadikan momentum ini sebagai tonggak pemupuk semangat untuk terus maju dan berlari mencapai konsesi yang lebih banyak lagi. Kita berharap agar tahun-tahun mendatang titik-titik utama di Indonesia telah tersambung dengan jalan tol milik kita.

Seperti kita ketahui, Perusahaan baru saja berhasil mengakuisisi saham PT Solo Ngawi Jaya, pemegang konsesi Jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 92 km dan PT Ngawi Kertosono Jaya pemegang konsesi Jalan Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km serta PT Cinere Serpong Jaya pemegang konsesi Jalan Tol Cinere-Serpong sepanjang 10 km.

Semua proyek ini sangat prospektif, cukup baik

kelayakannya dan terintegrasi dengan ruas eksisting Jasa Marga sehingga dapat saling meningkatkan volume lalu lintas. Dan, seperti telah menjadi kesepakatan, Jasa Marga mayoritas dalam kepemilikan saham di Badan Usaha Jalan Tol.

Dengan menambah hak pengusahaan jalan tol berarti aset perusahaan meningkat. Kalau sudah seperti ini, Insya Allah karyawan memiliki peluang karir yang lebih baik dan kita bisa menjaga posisi Jasa Marga untuk tetap menjadi operator jalan tol terkemuka di Indonesia.

Perjuangan kita untuk meraih semua ini cukup keras. Untuk mendapatkan Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono, kita harus berhitung sungguh-sungguh sehingga nilai akuisisi saham atas ruas tersebut secara finansial memenuhi syarat kelayakan. Setelah itu semua selesai dilaksanakan, maka segera kita melakukan Perjanjian Peningkatan Jual Beli Saham (CSPA). Begitupun untuk mendapatkan Ruas Tol Cinere-Serpong.

Harapan Presiden

Usai mengakuisisi Jalan Tol Solo-Ngawi dan Jalan Tol Ngawi-Kertosono, kita dihadapkan pada kerja yang luar biasa. Hal ini terjadi karena Presiden Joko Widodo sangat mengharapkan jalan tol yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa tersebut segera selesai dua setengah tahun mendatang. Namun, mengingat kita leader di jalan tol, janji itu kita percepat menjadi 1,5 tahun. Kita yakin bahwa kita bisa!

Kita bersyukur karena masalah lahan telah selesai sekitar 80%, semua ini berkat bantuan pemerintah memang sejak dulu hendak mengurai berbagai hambatan yang ada. Pemerintah juga meminta Jasa Marga dan Waskita Karya, partner Jasa Marga dalam membangun Jalan Tol Solo-Ngawi dan Jalan Tol Ngawi-Kertosono dalam mengambil alih pembangunan kedua ruas tol tersebut melalui mekanisme B2B (Business to Business) untuk bekerjasama dengan baik.

Perjalanan tidak selalu mulus, kendala selalu ada, dimanapun dan kapanpun. Kendala itu eksternal dan internal. Kendala eksternal berkaitan dengan proses pembebasan lahan di beberapa ruas yang belum bebas secara keseluruhan dan belum berjalan sesuai rencana awal.

Sedangkan kendala internal, kita harus menyiapkan sedini mungkin pemetaan dan penyiapan personil SDM. Kemudian menjaga pengendalian keuangan anak-anak perusahaan dan juga pengendalian selama dalam masa pembangunan.

Akhirnya salam kreatif...

Hasanudin

Direktur Pengembangan

Usaha

Semangat 1000 Km

(4)

JALUR

UTAMA

04

Dok. Cabang Semarang

Target Pembangunan

Jalan Tol Tahun 2015

Menuju Konsesi

1000 Km

Jalan Tol Semarang-Solo yang kelak tersambung dengan Jalan Tol Ngawi dan Kertosono.

Bagai pelari marathon yang sedang

berlari dengan sangat cepat,

Jasa Marga pun demikian seiring

dengan target memiliki konsesi

lebih dari 1000 km di akhir tahun

2015. Seperti diketahui saat ini Jasa

Marga memiliki 13 hak pengusahaan

jalan tol yang dioperasikan 9

Cabang dan 10 hak pengusahaan

jalan tol yang dikelola oleh Anak

Perusahaan dengan total panjang

tol sekitar 800 km.

(5)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

05

SISA 200 KM ini akan dicapai dengan cara mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja lebih kurang 10 km, akuisisi saham PT Thiess Contractors Indonesia pada PT Solo Ngawi Jaya yakni pemegang konsesi Jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 92 km dan PT Ngawi Kertosono Jaya yakni yang memegang konsesi Jalan Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km serta PT

Cinere Serpong Jaya pemegang konsesi Jalan Tol Cinere-Serpong sepanjang 10 km,” ujar Truly Nawangsasi, Vice President Toll Road Business Development.

Mengenai status proyek jalan tol tersebut, Truly menjelaskan, status Solo-Ngawi-Kertosono dalam tahap pembelian saham, saat ini sedang dalam proses melengkapi persyaratan/conditions yang disepakati dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (CSPA).

Sedangkan status Ruas Cinere-Serpong sudah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (CSPA) pada pertengahan bulan Mei 2015.

Terintegrasi dan Saling Meningkatkan Volume Lalu Lintas

Ruas-ruas jalan tol yang akan dimiliki Jasa Marga tersebut, menurut Truly cukup layak dan terintegrasi dengan ruas eksisting Jasa Marga, sehingga dapat saling meningkatkan volume lalu lintas.

Ruas Solo-Ngawi-Kertosono terintegrasi dengan jalan tol eksisting Jasa Marga yakni Jalan Tol Semarang-Solo yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Adapun Ruas Cinere-Serpong terintegrasi dengan jalan tol eksisting Jasa Marga lainya yakni Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan Jalan Tol Serpong-Kunciran serta merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol JORR 2.

Banyak hal yang dilakukan untuk mendapatkan Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono, Jasa Marga harus melengkapi semua persyaratan termasuk ijin/persetujuan Dewan Komisaris sebagaimana persyaratan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (CSPA). Sementara itu untuk mendapatkan Ruas Tol Cinere-Serpong, Jasa Marga harus melengkapi semua persyaratan termasuk ijin/persetujuan Dewan Komisaris dalam CSPA yang sudah ditandatangani bersama

Jalan Tol Jagorawi

Dok. Cabang Jagorawi

JARINGAN JALAN TOL TRANS JAWA

(6)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

JALUR

UTAMA

06

dengan PT Thiess Contractors Indonesia. Target dan Kendala

Mengingat tahun 2015 sudah berada di pertengahan, maka setiap proyek ditargetkan segera tercapai. Saat ditanya, bagaiman target dari ruas-ruas jalan tol yang diambil Jasa Marga, Truly menjelaskan target jual beli Ruas Solo-Ngawi-Kertosono dan Cinere-Serpong berlangsung di semester I tahun 2015 atau Juni 2015.

Lantas, bagaimana cara kita mencapai target itu? “Kita harus bekerja bersama dan membagi tugas dengan seoptimal mungkin dengan personil yang ada. Lalu, berkoordinasi dengan divisi terkait seperti Divisi Operation Management (DMO), Maintenance, Divisi Highway & Trafic Engineering (HTE), Divisi Related Business Development (RBD), Divisi FInance Accounting (FA), Divisi Corporate Secretary (CS), Divisi Corporate Planning (CP), Divisi General Affair (GA), RQM, HCS (Human Capital Sources), dan HCSP (Human Capital Strategy Policy, untuk SDM Jasa Marga Development Center (JMDC) ,” ujar Truly.

Mengingat porsi Jasa Marga selalu mayoritas dalam kepemilikan saham tentunya ini sangat berpengaruh dan membuka karier bagi karyawan Jasa

Marga untuk meraih posisi karena komposisi struktur organisasi perseroan akan didominasi oleh Jasa Marga.

Pembangunan jalan tol selalu berdampak bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi wilayah sekitar. Selaras dengan itu, Jasa Marga pun harus memikirkan peningkatan dan pengembangan usaha lain dengan cara memanfaatkan lahan sekitar. Terhadap pemikiran itu, Truly menjelaskan bahwa sampai saat ini rencana pembangunan jalan tol-jalan tol yang akan ditinjau maupun yang sedang dalam tahap mendapatkan hak pengusahaannya telah diinformasikan kepada Divisi RBD dan PT JMP.

“Mungkin untuk detailnya bisa dicari informasinya langsung ke divisi dan anak perusahaan tersebut,” tandas Truly.

Menyinggung masalah kendala, Truly menegaskan ada dua yakni eksternal dan internal. Kendala eksternal ada pada proses pembebasan lahan di beberapa ruas yang belum bebas secara keseluruhan dan belum berjalan sesuai rencana awal. Sedangkan kendala internal, seperti penyiapan SDM yang mumpuni dan siap dalam pelaksanaan pembangunan, menjaga agar

kemampuan keuangan perusahaan induk yakni Jasa Marga terus stabil dengan

menambahnya Anak Perusahaan yang baru.

Untuk menghadapi kendala terutama kendala eksternal tersebut, pemerintah telah menerbitkan peraturan baru tentang Pembebasan Tanah (UU No 2/2012) dan peraturan pendukung lainnya. Harapannya dengan UU yang baru ini akan banyak membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dalam proses pembebasan lahan.

“Untuk menghadapi kendala internal, kita harus menyiapkan sedini mungkin pemetaan dan penyiapan personil SDM. Kemudian menjaga pengendalian keuangan anak-anak perusahaan dan juga pengendalian selama dalam masa pembangunan,” ujar Truly.

Menyinggung masalah sumber daya, berdasarkan informasi dari Divisi CP untuk atau sampai dengan pencapaian konsesi 1000 km tersebut Jasa Marga telah menyiapkan sumber daya (pendanaan, pengaruh terhadap keuangan perusahaan, kemampuan membayar hutang dan sebagainya). Sedangkan Divisi Human Capital Services, Human Capital Strategy & Policy (HCSP) dan Jasa Marga Development Center (JMDC) telah menyiapkan SDM-nya.

(7)

07

J

ASA MARGA dan PT Waskita Toll Road (Anak Perusahaan PT Waskita Karya) pada April 2015 akhirnya mendapat kepercayaan mengakuisisi Proyek Jalan Tol Solo - Ngawi - Kertosono. Ruas tol yang pembangunannya sempat terkendala ini, progres pembebasan lahannya sudah mencapai 80 persen. Sebagai pemilik baru BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) pemegang konsesi jalan tol ini, Jasa Marga dan Waskita Toll Road yakin bahwa keduanya mampu menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 177,12 km itu lebih cepat dari yang ditargetkan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo saat acara Pembukaan Percepatan Pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi dan

Groundbreaking Jalan Tol Ngawi - Kertosono di Desa Klitik, Geneng,

Ngawi, Jawa Timur, 30 April lalu mengharapkan agar proyek pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi - Kertosono selesai dalam waktu maksimal 2,5 tahun.

Ruas Tol Solo-Ngawi-Kertosono ini merupakan bagian dari rencana pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah dan memberi manfaat penyerapan tenaga kerja, baik selama masa konstruksi maupun setelah beroperasi.

Ruas tol ini terbagi dua, yaitu Ruas Solo - Ngawi sepanjang 90,10 km dan Ruas Ngawi - Kertosono sepanjang 87,02 km. Kelak, sisi Baratnya akan tersambung dengan Jalan Tol Semarang - Solo sementara sisi Timur akan terhubung ke Jalan Tol Kertosono – Mojokerto. Investasi untuk Ruas Tol Solo - Ngawi mencapai Rp.5,14 triliun dan Rp.3,83 triliun untuk Ruas Tol Ngawi - Kertosono.

Jasa Marga 60%

Dengan skema Public Private Partnership atau Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) sepanjang 22,23 km di Ruas Tol Solo - Ngawi menjadi kewajiban pemerintah membangunnya melalui Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. Sementara di Ruas Ngawi - Kertosono kewajiban pemerintah sepanjang 38,69 km.

Untuk membangun sisa ruas tersebut, pemerintah pada tahun 2011 telah mempercayakan kepada PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemegang Ruas Jalan Tol Solo - Ngawi sedangkan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) sebagai pemegang

konsesi Ruas Jalan Tol Ngawi - Kertosono. Pemegang konsesi ruas kedua jalan tol tersebut adalah PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Ferino Putra namun hingga triwulan pertama 2015 proyek ini tidak banyak mengalami kemajuan, padahal proses pembebasan lahan sudah mencapai 80%.

Dari porsi pemerintah di Ruas Tol Solo-Ngawi telah terbangun 8,12 km atau 40% dari total kewajiban, SNJ baru membangun 14 km atau 5% dari kewajibannya. Di Ruas Tol Ngawi - Kertosono, pemerintah telah membangun sepanjang 2,6 km atau 6,7% dari total kewajibannya sementara NKJ belum membangun sama sekali dari porsi yang menjadi kewajibannya.

Sehubungan dengan komitmen Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ingin mempercepat pembangunan infrastruktur, maka pemerintah berusaha mengurai hambatan tersebut dengan meminta Jasa Marga dan Waskita Karya untuk mengambil alih pembangunan kedua ruas tol tersebut melalui mekanisme B2B (Business to Business).

Setelah melalui serangkaian proses, konsorsium Jasa Marga dan Waskita Toll Road membeli saham SNJ dan NKJ dari pemilik pertama. Hasilnya, Jasa Marga memiliki 60% saham sedangkan Waskita Toll Road 40% saham.

Solo-Kertosono Cukup 2,5 Jam

Dengan beralihnya kepemilikan saham dua ruas tol ini membawa angin segar bagi kelancaran pembangunan di tanah air terlebih dengan ditargetkannya oleh pemerintah bahwa tahun 2018 jalan tol ini harus sudah beroperasi.

Adityawarman, Direktur Utama Jasa Marga mengatakan, “Kami optimistis pembangunan Jalan Tol Solo - Ngawi - Kertosono ini rampung tahun 2017 karena lahannya sudah 80 persen dan kemungkinan akhir tahun selesai mencapai 100 persen.”

Jasa Marga bersama Waskita Toll Road optimis dapat mengoperasikan Jalan Tol Solo - Ngawi - Kertosono tahun 2017. Tentunya hal ini akan mempercepat arus barang dan jasa di Solo, Karanganyar, Sragen, Ngawi, Madiun hingga Kertosono. Jika saat ini waktu tempuh Solo-Kertosono mencapai sekitar 6 jam maka jika jalan tol ini rampung waktu tempuh bisa sekitar 2,5 jam saja.

Proyek Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono

Siap Beroperasi 2017

Adityawarman, Direktur Utama Jasa Marga sedang menjelaskan Proyek Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono pada Presiden Joko Widodo.

Dok. Corcomm

(8)

JALUR

UTAMA

08

Jalan Tol Cawang-Tomang-Cengkareng

R

UAS-RUAS jalan tol yang dimiliki Jasa Marga memiliki masa konsesi berkisar antara 35 hingga 45 tahun. Sebanyak 13 ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga mempunyai konsesi 40 tahun sejak tahun 2005 kecuali JORR seksi S.

Dari catatan Laporan Tahunan Jasa Marga tahun 2014 tercatat status dan masa konsesi ruas-ruas jalan tol Jasa Marga adalah sebagai berikut:

Ruas Jagorawi yang beroperasi sejak tahun 1978 dan memiliki panjang jalan 59 km dioperasikan Cabang Jagorawi memiliki masa konsesi 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Jakarta-Tangerang yang dioperasikan Cabang Jakarta - Tangerang sejak tahun 1984 dengan panjang jalan 33 km ini memiliki masa konsesi 40 tahun terhitung sejak tahun 2005.

Ruas Prof. Dr .Ir. Sedyatmo sepanjang 14,30 km yang dioperasikan oleh Cabang Cawang - Tomang - Cengkareng (CTC) sejak tahun 1984 memiliki masa konsesi 40 tahun terhitung sejak tahun 2005.

Ruas Jakarta Inner Ring Road (JIRR) sepanjang 23,55 km yang dioperasikan sejak tahun 1987 oleh Cabang Cawang- Tomang-Cengkareng memiliki masa konsesi 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Jakarta - Cikampek sepanjang 83 km yang dioperasikan Cabang Jakarta - Cikampek sejak tahun 1988 memiliki konsesi 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Padaleunyi (Padalarang - Cileunyi) sepanjang 64,40 km yang dioperasikan Cabang Purbaleunyi sejak tahun 1990 memiliki masa konsesi selama 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Cipularang (Cikampek - Purwakarta - Padalarang) sepanjang 58,80 km yang dioperasikan Cabang Purbaleunyi sejak tahun 2003 memiliki masa konsesi selama 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Palikanci (Palimanan - Kanci) sepanjang 26,30 km yang dioperasikan Cabang Palikanci sejak tahun 1998 memiliki masa konsesi 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Semarang sepanjang 24,75 km yang dioperasikan Cabang Semarang sejak tahun 1983 memiliki masa konsesi 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Surabaya - Gempol sepanjang 49 km yang dioperasikan Cabang Surabaya - Gempol sejak tahun 1986 memiliki masa konsesi selama 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Belmera (Belawan - Medan - Tanjung Morawa) sepanjang 42,70 km yang dioperasikan Cabang Belmera sejak tahun 1986 memiliki masa konsesi 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) sepanjang 43,10 km yang dioperasikan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) sejak tahun 1991 memiliki masa konsesi 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Ulujami - Pondok Aren sepanjang 5,55 km yang dioperasikan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) sejak tahun 1991 memiliki konsesi selama 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Bogor Outer Ring Road (BORR) sepanjang 11 km yang dioperasikan PT Marga Sarana Jabar (MSJ) memiliki masa konsesi 45 tahun sejak tahun 2009.

Ruas JORR W2 Utara sepanjang 7,7 km yang dioperasikan PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) sejak tahun 2014 memiliki masa konsesi 40 tahun sejak tahun 2005.

Ruas Cengkareng-Kunciran sepanjang 14,19 km (konstruksi belum dimulai) yang akan dioperasikan PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) masih dalam tahap pembebasan lahan, memiliki masa konsesi 35 tahun.

Ruas Kunciran-Serpong sepanjang 11,19 km yang dioperasikan PT Marga Trans Nusantara (MTN) memiliki masa konsesi 35 tahun. Saat ini sedang berlangsung pembebasan lahan dan konstruksi belum dimulai.

Ruas Semarang - Solo yang dioperasikan PT Trans Marga Jateng sepanjang 72,64 km beroperasi sejak tahun 2011 untuk Tahap 1 dan tahun 2014 untuk Tahap II memiliki konsesi 45 tahun sejak tahun 2010.

Ruas Surabaya - Mojokerto sepanjang 36,27 km yang dioperasikan PT Marga Nujyasumo Agung sejak tahun 2011 untuk Seksi 1A, memiliki masa konsesi 42 tahun sejak tahun 2007.

Ruas Gempol-Pasuruan sepanjang 34,15 km yang dioperasikan PT Transmarga Jatim Pasuruan dan kini masih pembebasan lahan serta konstruksi memiliki masa konsesi 45 tahun sejak tahun 2013. Ruas Gempol - Pandaan sepanjang 13,61 km yang dioperasikan PT Jasamarga Pandaan Tol dan kini masih pembebasan lahan serta konstruksi mendapat konsesi 35 tahun sejak tahun 2012.

Ruas Nusa Dua - Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km yang dioperasikan PT Jasamarga Bali Tol sejak tahun 2013 memiliki masa konsesi 45 tahun sejak tahun 2012.

Ruas Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi sepanjang 61,70 km yang dioperasikan PT Jasamarga Kualanamu Tol dan masih berstatus pembebasan lahan dan konstruksinya belum dimulai memiliki konsesi 45 tahun.

Konsesi-Konsesi

yang Dimiliki Jasa Marga

(9)

backreaction.blogspot.com

Srikandi-Srikandi

Jalan Tol

Sosok jalan yang kokoh dan tangguh, melahirkan banyak persepsi bahwa Jasa Marga hanya layak

dipimpin kaum Adam. Kalau pun ada kaum hawanya, pastilah hanya wanita-wanita cantik sebagai

pengumpul tol. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Srikandi-srikandi dan kartini-kartini perkasa banyak

menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk keberhasilan Jasa Marga.

S

EPERTI APA dan bagaimana mereka di perusahaan ini? Tiga wanita perkasa ini akan bicara, Ayu Widya Kiswari - VP Highway & Traffic Engineering di Kantor Pusat, Mita Nurani - Senior Manager Head Office Administration - Divisi General Affair dan Maryati Matsuri - Kepala Shift Cabang Jagorawi.

Tak Punya Target

Setiap orang bekerja pasti punya target dan harapan, misalnya lima tahun bekerja sudah menduduki posisi sebagai manajer, untuk itulah bekerja dengan semangat, berusaha meraih prestasi, hingga akhirnya mendapat posisi tertentu. Namun, bagi Ayu Widya Kiswari, VP Highway & Traffic Engineering, ternyata tidak demikian.

“Bagi saya saat mulai bekerja, hanya untuk menyenangkan ibu. Sebab beliau ingin sekali anak perempuannya mandiri meski kelak menikah,” ujar Ayu saat ditemui

Majalah Berita Jalan Tol di ruang kerjanya.

Bisa dimaklumi karena beliau seorang ibu rumah tangga dan istri tentara. Ibu ingin sekali melihat anak-anak perempuannya bekerja, apalagi sudah disekolahkan hingga perguruan tinggi, masak sih jadi pengangguran?

Sebelum masuk Jasa Marga, Ayu yang kuliah di Jurusan Perhubungan ini bekerja di developer. Ayu masuk Jasa Marga atas info dari adiknya,” Saya sempat tanya, apa itu Jasa Marga? Ternyata adik saya yang kerja di bank tahu benar tentang perusahaan jalan tol ini hingga akhirnya saya pun mengirim lamaran kerja dan berhasil lulus seleksi, setelah itu saya bekerja,” cerita Ayu.

Setelah bekerja, beberapa atasanya seperti Hasanudin, selalu bertanya, apa

target kamu dalam bekerja? Ayu sempat bingung,” Bagi saya bekerja itu yang penting bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik sehingga membuat atasan senang, pokoknya tidak membuat susah orang yang menyuruh saya,” tegasnya.

Lantas, bagaimana dengan posisi atau jabatan apakah tidak ingin? Ayu langsung menjawab,” Nah, itulah kelemahan saya, saya tuh bukan wanita ambisi, bagi saya posisi dan jabatan adalah pemberian Allah yang kelak akan meninggalkan kita juga, jadi yang penting bekerja dengan baik dan benar saja...,”ungkap Ayu.

Banyak Dibantu

Dua puluh tahun bekerja di Jasa Marga dan banyak menangani tugas lapangan, buatnya tak ada kendala yang berarti. Ayu bersyukur karena dari tiga atasan yang pernah diikuti yakni Pak Mantri, Pak Jajat dan kini Pak Hasan, mereka semua sangat baik dan penuh pengertian padanya, untuk itulah Ayu merasa sangat menyesal jika tidak bisa membuat pimpinannya puas dengan pekerjaannya.

Diakui olehnya, karakter pimpinan banyak ditiru dari para pemimpinnya dulu dan sekarang,” Kalau dilihat kayaknya mudah dan enak, tapi ketika saya menjalankan ternyata susah, ternyata jadi pimpinan itu susah...” ujar Ayu.

Pekerjaan Ayu banyak melakukan inspeksi ke semua jalan tol yang ada dan dilakukan pagi ataupun malam. Bagi Ayu tak masalah.Begitupun dengan suaminya. Ayu bersyukur karena suami sangat memahami pekerjaan bahkan sangat mendukungnya. Ia dan suami berusaha berbagi tugas dalam mengurus anak-anak.

Saat suami bertugas ke Surabaya, dia

sempat bingung mengurus anak karena dia harus bisa mendidik dan mengawasi anak-anaknya dengan baik sementara pekerjaan juga menuntutnya tinggi. Dia harus melakukan inspeksi ke berbagai tempat,” Saat seperti ini memang sempat panik karena saat-saat seperti inilah saya butuh suami saya tapi suami ada di kota lain, akhirnya saya harus menyelesaikan masalah sendiri,” ungkap Ayu.

Berlakulah Seperti Orang Bodoh

Seperti diketahui, Pimpinan Jasa Marga didominasi kaum Adam. Melihat kondisi ini, Ayu tak mempermasalahkan. Menurutnya, mungkin dari segi kemampuan yang ada saat ini, mereka, kaum lelaki, lebih mampu dibanding perempuan, jadi kesempatan pun ada pada mereka,” Tapi, bukan tidak mungkin perempuan pun bisa menduduki posisi puncak seperti mereka, hanya kita tanyakan diri kita, sudah siapkah kita? Sudah punya kemampuankah? Dan lain-lain,” katanya.

Dok. Corcomm Ayu Widya Kiswari

VP Highway & Traffic Engineering

09

(10)

010

JALUR

KHUSUS

Tentang jenjang karier ini, Ayu berpesan kepada karyawan lain yang lama maupun yang baru jika ingin meningkatkan karier yang terpenting adalah integritas dan loyalitas kepada perusahaan. Jika kita loyal kepada perusahaan, niscaya apa yang kita harapkan tercapai. Harus diingat, bahwa perusahaan tidak akan tinggal diam dengan kemampuan yang kita miliki, perusahaan pasti akan memperhatikan dan mempertimbangkan apa yang telah kita miliki itu.

Ayu menilai Jasa Marga perusahaan yang sangat bagus, dari sisi SDM-nya, struktur organisasi, jenjang karier, dan sebagainya. Memang belum sempurna tapi sudah mengarah ke sempurna,” Untuk itu harapan saya, Jasa Marga ini semoga berkembang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Ayu juga menambahkan, tapi kalau saya melihat jalan tol berlubang saya prihatin, sangat prihatin.Untuk itu Ayu berharap agar Jasa Marga bisa menyediakan jalan yang bagus dan kita berusaha keras untuk mencapai semua itu,” Karena saya di bidang pemeliharaan suka sedih kalau tidak bisa berbuat banyak,” jelasnya.

Dia menyadari bahwa banyak Tim Sapu Lubang sudah dikerahkan, namun lubang tetap timbul hanya karena hujan semalaman, maka besok pun lubang itu kembali ditutup, dan petugas selalu berkejaran dengan lubang.

Ayu wanita yang cerdas, sangat sederhana dan selalu berusaha merendah dalam suasana apapun, dia berusaha menerapkakan falsafah yang pernah diungkapkan Pak Hasan, atasannya, yakni berlakulah seperti orang bodoh dan pandai-pandailah mendengar sebab dengan melakukan hal itu justru banyak ilmu dan manfaat yang akan diraih.

“Saya ini kan tidak pinter-pinter banget, makanya selalu merasa kurang, meski ada yang bilang saya sudah mengerti dan saya sudah bisa, tetapi saya tetap merasa ada yang kurang. Nah, dengan kondisi ini saya jadi terus selalu ingin belajar,” tandas Ayu.

Tak Selamanya Lemah

Dikenal keras dan tegas, itulah Maryati Matsuri, 44 tahun, Kepala Shift Cabang Jagorawi yang dinas di Gerbang Tol Gunung Putri. Ketegasan diperlihatkan kalau ada anak buah yang salah harus ditegur dan harus bertanggungjawab terhadap pekerjaannya,”Kalau ada setoran yang kurang atau ada no tran, mereka harus bertanggungjawab,” jelas Maryati.

Maryati menjabat sebagai kepala shift sejak tahun 2008 di Cabang Jagorawi.

Sebelumnya, sejak tahun 1989, Maryati bekerja sebagai pengumpul tol di Cabang Jakarta-Tangerang. Wanita tangguh ini, sejak kecil ingin sekali jadi polisi karena dia suka sekali dengan pekerjaan lapangan, sayang ayahnya melarang,”Kata bapak saya, jadi polisi kerjaannya kebanyakan di luar, terus pulang malem, bapak saya nggak mau, kata bapak saya kalau bisa kerjaan yang di dalam ruangan, kayak perempuan lainnya,” cerita Maryati.

Kenyataannya? “Sekarang malah saya sering kerja malam, kalau lagi kena shift tiga!” ungkap Maryati tertawa. Bahkan kerjaanya hampir sama dengan polisi karena dia sering harus ke jalan saat kecelakaan lalu lintas terjadi. Jadi, menurutnya, apa yang dicita-citakannya selama ini sudah tercapai, meski tidak harus menjadi polisi.

Bekerja sebagai kepala shift, tidak mengenal perbedaan jenis kelamin, pria maupun wanita, semua sama. Dan, Maryati menerima semua kondisi itu,” Ketika saya memilih pekerjaan ini, saya sudah tahu pekerjaan yang akan saya jalani, bekerja tidak mengenal shift, siang atau malam harus dijalani, bahkan turun ke lapangan saat kondisi lalu lintas terganggu!” jelasnya.

Pernah ada kendala? “Nggak! Selama pekerjaan itu dijalani dengan tanggungjawab penuh, saya tidak pernah mengalami kendala yang berarti, apalagi kendala saya sebagai

perempuan, tidak ada,” ujar ibu berputra tiga ini.

Menurut Maryati, salah kalau ada pandangan bahwa wanita itu lemah sehingga harus didiskriminasikan dalam pekerjaan, “Saya justru melihat selama ini, banyak pria yang lemah, baik karena faktor psikis maupun fisik, sementara sebaliknya wanita justru lebih tangguh dan kuat!” Tambahnya.

Kecelakaan di Pagi Buta

Pekerjaan sebagai kepala shift, bagi Maryati punya kebahagiaan sendiri. Bahagia jika dia sudah menyelesaikan tugasnya untuk satu shift, tak ada masalah, semua berjalan lancar, begitu juga jalanan aman. Namun, menjadi duka saat harus menghadapi masalah seperti kecelakaan yang umum terjadi di jalan dan demonstrasi yang dilakukan sekelompok orang.

“Saya pernah menghadapi kecelakaan truk di jalur Ambon, yaitu arah Bogor ke Jakarta, waktu itu lagi shift malam, saya langsung kunci brankas begitu terdengar teriakan ada kecelakaan, tanpa pikir panjang saya lompat guardraill, dan langsung menuju lokasi, ternyata supirnya sudah tergencet ban, saya bener-bener lemes, tapi saya harus menolong, untung segera datang semua bantuan. Supir truk itu sempet teriak, minta tolong saya dan saya hanya bisa bilang sabar...sabar ya pak,” cerita Maryati hampir menangis karena mengingat kembali kejadian itu.

Hingga kini ingatannya tak lepas dengan kejadian itu. Namun, tak pernah membuatnya takut menghadapi kejadian seperti itu, buktinya jika sudah melihat kecelakaan di jalan tol, Maryati bisa segera bereaksi ke lapangan, seperti saat truk bermuatan galon air mineral mengalami kecelakaan dan galon-galon tersebut berserakan di jalanan, dengan segera Maryati membantu petugas untuk menendangi galon-galon ke pinggir jalan agar tak mengganggu pemakai jalan.

Meningkatkan Pendidikan

Maryati dikenal sebagai wanita yang gigih dan tangguh. Ibu dari tiga putra dan

Dok. BJT

Maryati Matsuri Kepala Shift Cabang Jagorawi

(11)

011

putri, Vicky Fikriawan, Charlis Fahnissa, dan Nur Iswari Safara ini sudah sepuluh tahun menjadi single parent. Semangat untuk membesarkan anak-anaknya luar biasa. Bahkan, sarjana pendidikan ini masih sempat melanjutkan pendidikan S2-nya dan meraih gelar Master Aparatur.

“Selain ingin memotivasi anak-anak agar bisa meraih pendidikan tertinggi, saya juga mempersiapkan diri kalau kemungkinan ada kesempatan untuk meningkatkan karier di pekerjaan saya, “ ujar Maryati.

Meningkatkan karier yang dimaksud, mungkin saja Jasa Marga membuka kesempatan bagi wanita untuk menjadi kepala gerbang atau bagian lain, maka jika saat itu tiba, Maryati sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti tes,” Terserah mau berhasil atau tidak yang penting saya sudah mengikuti tes nya,” ujar Maryati penuh senyum.

Sebagai ibu dari anak-anak dan karyawan dari perusahaan, Maryati mengaku harus bisa membagi waktu. Saat ini dia berusaha mencurahkan perhatiannya pada anak-anak dengan menggunakan waktu seintensif mungkin, “Saya harus mendengarkan keluhan mereka, kebahagiaan mereka, dan harapan-harapan mereka, saya usahakan ketidakhadiran ayahnya mampu saya penuhi,” jelas Maryati.

Maryati mengaku mengerjakan pekerjaan rumah sendiri dari mulai mencuci pakaian, memasak, bahkan

membersihkan rumah, setelah itu baru bekerja“. Di pekerjaan, saya juga tidak mau mengabaikan, saya harus menjalankan tanggungjawab saya dengan baik dan benar,” ujar Maryati.

Harapannya untuk Jasa Marga, terus meningkatkan usaha lain di bidang jalan tol misal membangun rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Siapa tahu bisa membuka kesempatan untuk anak-anak karyawan yang berpotensi untuk terlibat di dalamnya.

Berseteru di Sidang Sengketa Tanah

Wanita satu ini juga tak kalah sibuknya. Saat ditemui Majalah Berita Jalan Tol, Mita Nurani terlihat sangat sibuk namun, semua dijalani dengan senang hati tanpa mengeluh. Karena menurutnya, jabatan adalah amanah, kepercayaan pimpinan yang diberikan padanya, jadi tak mungkin ditolak tapi harus dijalani sepenuhnya.

“Saya sangat terinspirasi dengan Bu Rita, pimpinan yang jabatannya sekarang sedang saya pegang ini. Beliau sudah berumur tapi kerjanya begitu gesit, lincah dan semangatnya luar biasa, saya malu kalau saya tak bisa seperti dia,” ujar Mita semangat.

Mita bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1992. Sarjana Hukum lulusan Universitas Trisakti ini langsung masuk Bagian Hukum yang kemudian berkembang menjadi Divisi Legal. Lingkup pekerjaan yang banyak berurusan dengan perundang-undangan menuntutnya banyak membaca, apalagi ia harus terlibat dengan pengadaan barang dan jasa, Mita pun harus mencermati setiap kontrak yang keluar dan masuk perusahaan.

Setelah bagian ini berkembang menjadi Biro Hukum, permasalahan terkait dengan gugatan khususnya gugatan tanah yang diperuntukkan pembangunan jalan tol maupun tanah yang sudah dibangun jalan tol pun bermunculan. Mita terlibat di dalamnya. Mita mulai banyak keluar kantor, menangani perkara-perkara hukum baik di pengadilan maupun di lokasi tanah yang menjadi sengketa itu.

“Di sini banyak pengalaman berharga. Bertemu dengan pihak penggugat, bertemu pihak tergugat lainnya, hakim dan kadang teman-teman kuliah di fakultas hukum, banyak pengalaman dan pengetahuan berharga,” ujar Mita. Saat itu, Mita juga baru menyadari bahwa setiap gugatan tanah ternyata Jasa Marga tidak sendirian tapi ada pihak lain yang terlibat antara lain Bina Marga.

Berseteru mempertahankan kebenaran di pengadilan sungguh luar biasa, berbagai dalih-dalih hukum dikeluarkan. Butuh

pemikiran dan kerja keras. Bagi Mita ini sangat menantang dan dia sangat menyukai dunianya,” Setiap berhadapan dengan kasus, keinginan saya hanya satu, menang! Tapi, ternyata tak semuanya perkara yang saya hadapi menang, ada juga yang kalah, kalau sudah begini harus ikhlas menerima kenyataan meski kecewa...,” cerita Mita.

Bagi Mita, tantangan yang sangat berarti saat bertugas di lapangan ialah saat berhadapan dengan rekan-rekan kerja yang umumnya didominasi pria. Mereka sangat pintar dan jago berargumentasi. Kondisi ini jelas membuat Mita makin terpacu untuk bisa menyamai bahkan lebih dari mereka. Ternyata Mita mampu.

Tak Ada Beda

Tak ada pekerjaan yang tak menarik dan tak menantang. Bahkan, pekerjaan di balik meja seperti yang kini ditekuni Mita, tetap menarik dan menantang. Bergumul dengan peraturan perundang-undangan baik peraturan pemerintah maupun peraturan perusahaan, belum lagi mengurusi berbagai kebutuhan pimpinan, maupun karyawan lain, dianggap Mita sebagai seni. Repot dan sibuk tak dihiraukan,“ Selama kita menyenangi, pekerjaan seberat apapun terasa ringan,” ujarnya.

Meski menekuni bidang administrasi namun semuanya tetap berkaitan dengan ketentuan-ketentuan hukum dan menurut atasannya memang orang-orang yang menekuni bidang hukumlah yang harus menempati posisinya saat ini. Mita bersyukur karena semua pekerjaannya tak jauh dengan pendidikan, pengetahuan dan pengalamannya bekerja selama ini, sehingga dia hampir tidak menemui kesulitan yang berarti, “Saya suka dengan dinamika kerja di sini, “ jelas Mita pula.

Mita berharap agar semua wanita khususnya di Jasa Marga mampu menekuni pekerjaannya dengan baik, jangan mau kalah dengan pria mengingat kesempatan yang diberikan pada wanita dan pria sama. ***

Dok. BJT Mita Nurani Banyak Mendapat Pengalaman Berharga

(12)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

012

JALUR

KHUSUS

J

ALAN TOL CIPULARANG

(Cikampek-Purwakarta-Padalarang) dan Kongres Asia Afrika (KAA) dua momentum yang tak bisa dipisahkan, untuk itulah setiap peringatan KAA kenangan akan bagaimana jalan tol ini dibangun pun tak akan lepas. Seperti halnya peringatan KAA tahun ini yang kembali diperingati di

Saat Cipularang Menjadi Saksi

Perjalanan Konferensi Asia-Afrika

Jakarta dan Bandung, Jalan Tol Cipularang kembali menjadi saksi sejarah bagi perjalanan para anggota konferensi ini untuk melakukan napak tilas ke Bandung.

Jasa Marga menganggap Jalan Tol Cipularang sebagai proyek bersejarah. Dari awal pembangunannya yang dikebut setelah proyek ini ‘tidur panjang’ hingga niatan Syaifudin Alambai, Direktur Utama

Jasa Marga saat itu yang sangat berharap agar pembangunan jalan tol ini sebagai ajang melatih kepiawaian SDM Jasa Marga kala itu dalam perhitungan investasi dan teknis konstruksi jalan tol sehingga perseroan mampu bersaing di bisnis tol yang makin terbuka.

Jalan Tol Cipularang yang pada 24 April 2005 dilintasi oleh delegasi KAA

(13)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

013

yang hendak bernostalgia ke Bandung ini, dikatakan sebagai proyek spektakuler dan tonggak sejarah konstruksi Indonesia. Seperti yang dikatakan Djoko Kirmanto, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum, ”Pembangunan Jalan Tol Cipularang memberikan kegiatan konstruksi yang sangat berarti, membuka lapangan kerja, memberi multiplier effect yang luar biasa sekaligus menggerakkan industri dalam negeri.”

Proses pengerjaannya yang hanya 12 bulan pun, diulas oleh Djoko Kirmanto dengan bahasa nyeleneh,” Bangsa Indonesia, kalau sudah kepepet membuat apa saja ternyata bisa. Biasanya

membangun jalan tol itu perlu waktu dua atau tiga tahun, tapi begitu dipaksa keadaan ternyata bisa selesai dalam waktu satu tahun.Padahal tingkat kesulitannya sangat tinggi. Harus menerabas gunung, menimbun lembah, dan membangun jembatan dengan ketinggian puluhan meter, semua dikerjakan tenaga ahli kita sendiri. Dan, ternyata kita mampu!” Tegas Djoko Kirmanto.

Kebangkitan Pembangunan Infrastruktur

Jalan Tol Cipularang dibangun untuk mengakomodir lalu lintas padat Jakarta-Bandung. Pembangunan tahap pertama

sepanjang 18 km yang meliputi Ruas Dawuan-Dangdeur, Dangdeur-Sadang, dan Padalarang-Cikamuning atau Padalarang By Pass ini diselesaikan dalam waktu 19 bulan berarti 0.95 km per bulan dan pengoperasiannya berlangsung Januari 2004.

Saat itu Presiden Megawati meminta PT Jasa Marga segera melanjutkan dengan pembangunan tahap kedua yakni Sadang-Cikamuning sepanjang 41 km. Megawati meminta, pembangunan selesai April 2005 agar delegasi KAA yang memperingati HUT KAA ke-50 dan hendak napas tilas ke Bandung bisa melintasi jalan itu.

Kondisi geografis, target penyelesaian yang cepat, serta dana yang tidak sedikit membuat Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang Tahap II memiliki nilai khusus baik dari segi pembiayaan maupun pengerjaannya. Agar proyek ini berjalan sesuai target dibagi menjadi sembilan paket yang dilaksanakan saat bersamaan. Masing-masing paket dipimpin oleh Pimpinan Proyek (Pimpro) yang membawahi kontraktor dan konsorsium konsultan sehingga terdapat sembilan kontraktor dan puluhan konsultan serta ratusan sub kontraktor yang terlibat. Semua dikendalikan oleh seorang Direktur Proyek.

Saat itu, sekitar 50.000 tenaga kerja berhasil diserap dalam proyek ini selain juga penggunaan material yang tidak sedikit seperti semen sekitar 620 ribu ton, split sekitar 500 ribu m3 , pasir sekitar 500

ribu m3, dan besi baja 27 ribu ton.

Selesainya Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang Tahap II ini merupakan salah satu keberhasilan pemerintah dalam membangkitkan kembali roda perekonomian melalui pembangunan infrastruktur.

(Sumber : Jalan Tol Cipularang, Perjuangan Putra Pertiwi Tiada Gunung Terlalu Tinggi, Tiada Jurang Terlalu Dalam, Penerbit: Jasa Marga).

(14)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

PATROLI

014

GALERI KEGIATAN KORPORAT

Dok. Corcomm

FUN WALK

& FUN BIKE 2015

HUT SKJM KE-16

M

EMPERINGATI HUT ke-16 Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM) di Anjungan Jawa Barat, TMII, Jakarta Timur berlangsung acara

Fun Walk & Fun Bike yang diikuti karyawan

Jasa Marga. Pada kesempatan ini, Direktur Utama, Adityawarman mengatakan, Jasa Marga saat ini sudah memegang konsesi hampir 1000 km dan sudah melakukan

groundbreaking ruas Tol

Solo-Ngawi-Kertosono sepanjang 178 km. Untuk itulah ia mengajak seluruh karyawan bekerja dengan jujur dan berintegritas serta lebih mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi.

JASA MARGA RAIH

PENGHARGAAN

SERVICES QUALITY

AWARD 2015

P

T JASA MARGA (Persero) Tbk kembali membuktikan sebagai perusahaan yang mengedepankan pelayanan kepada para pengguna jalan tol, dengan mendapatkan penghargaan prestisius service quality award, dalam ajang Service Quality Award 2015 yang diselenggarakan Carre - Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL) dan Majalah Service Excelence. Dalam acara ini Jasa Marga memperoleh Service Quality Diamond Award 2015 untuk kategori Toll Road, yang diterima oleh Nixon Sitorus, pada Jumat (22/05) di Hotel Mulia, Jakarta. Jasa Marga berhasil meraih indeks kepuasan pelanggan untuk perusahaan jalan tol dengan nilai Index 4.0574.

(15)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015 Dok. Corcomm Dok. Corcomm

015

Dok. Corcomm Dok. Corcomm

JASA MARGA DITUNJUK SALAH

SATU KONSORSIUM PROYEK HSR

P

EMERINTAH berencana membangun Proyek Kereta Api Super Cepat (High Speed Railway) yang akan menghubungkan Jakarta-Bandung. Konstruksi proyek yang rencananya dilaksanakan Konsorsium Indonesia-China ini dilaksanakan awal tahun 2016 dan selesai tahun 2018. Sehubungan dengan itulah beberapa perusahaan melakukan rapat koordinasi di Jasa Marga Development Center (JMDC), Selasa (5/5). Hadir dalam acara ini antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Industri Kereta Api (Persero).

BNN AJAK IIK

WASPADA NARKOBA

D

UNIA KEDOKTERAN melaporkan sekitar 70 persen pelaku penyalahgunaan narkotika adalah para remaja. Sebagai upaya memberi pemahaman terhadap istri karyawan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di lingkungan rumah dan tempat tinggalnya, Ikatan Istri Karyawan Jasa Marga (IIKJM) bekerjasama dengan BNN mengadakan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba, Jumat, (08/05) di Ruang Bima Kantor Pusat. Dalam sambutannya, Ny. Diah Adityawarman, menyampaikan mengenai peran penting seorang ibu dalam menjaga anak agar tidak terjerumus narkoba.

SHARING SESSION MANAGING

METROPOLITAN EXPRESSWAY DI

JMDC

M

ETROPOLITAN EXPRESSWAY Co.Ltd (MEX), salah satu perusahaan jalan tol terkemuka di Jepang, Selasa 12 Mei mengadakan sharing session dengan manajemen Jasa Marga. Dalam kesempatan ini,Mr.Nakamura dan Mr.Mashiko dari MEX menjelaskan tentang pemeliharaan jalan tol yang umumnya merupakan jalan layang, jembatan dan terowongan ini. Acara yang diadakan di JMDC ini dihadiri Irwan Prasetyo, General Manager Jasa Marga Development Center, Reza Fabriano, Vice President Maintenance serta calon karyawan baru Jasa Marga.

RAPAT KINERJA INDUK JASA MARGA

TRIWULAN 1 TAHUN 2015

JASA MARGA melaksanakan Rapat Kinerja Triwulan 1 Tahun 2015 Induk Perusahaan, padaJumat (08/05) di Ruang Jasa Marga Development Center (JMDC). Rapat itu dihadiri oleh seluruh Direksi, Kepala Unit Kantor Pusat, dan perwakilan dari Cabang. Dalam rapat itu dibahas mengenai pencapaian kinerja perusahaan selama Triwulan 1.

(16)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

VARIA

SK

016

T

eknologi Informasi (TI) atau yang akrab dengan sebutan IT (Information technology) saat ini memegang peranan penting dalam berbagai sendi kehidupan manusia. Begitupun dalam perusahaan yang hampir semua bagian ‘digerakan’ oleh teknologi informasi. Sehubungan dengan itulah TI mendapat perhatian penuh dari lembaga pemerintahan seperti BUMN yang dalam pengelolaannya harus dilaksanakan efisien dan efektif.

Agar pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi di BUMN berdasarkan pada suatu sistem tata kelola, termuat dalam sebuah master plan dan dikembangkan secara bersinergi sesama BUMN, maka pemerintah pun telah menerbitkan

Tata Kelola

Teknologi Informasi

Sumber : Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk No. 208/KPTS/2014 tanggal 24 Desember

2014 Tentang Kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara.

Sejalan dengan inilah PT Jasa Marga (Persero) Tbk memandang perlu untuk mengatur kembali Tata Kelola Teknologi Informasi Perusahaan. Tujuannya untuk memberikan panduan proses pengelolaan TI yang standar secara menyeluruh sesuai lingkup kebutuhan bisnis Perusahaan dan memenuhi kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Sedangkan sasarannya adalah tingkat kedewasaan proses pengelolaan TI Perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun mendatang berada minimal pada tiga angka.

(17)

Dok. Cabang Surgem

017

KATAKITA

Sebuah kebanggaan, tahun ini Jasa Marga berhasil mencapai

konsesi 1000 km. Lantas, apa dan bagaimana pendapat Anda?

Jalan Kita Menuju

Konsesi 1000 Km

Nama : Meitulus Simarmata NPP : 03886

Jabatan : SO Corespondensi Human Resources Administration Cabang Balmera

“PASTINYA sangat senang! Dengan demikian terjadi peningkatan perekonomian masyarakat, menambah pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar dan membuka peluang karier bagi karyawan untuk menduduki formasi jabatan yang lebih tinggi. Tapi jangan di Pulau Jawa saja, seluruh pelosok tanah air harus merasakan juga,”

Nama : Dikdik Rohendi NPP : 06322

Jabatan : DGM Human Resources and General Affair Cabang Surgem

“INSYA ALLAH tercapai mengingat tahun ini setidaknya ada 4 ruas yang akan diresmikan di Jawa Timur belum lagi ditambah dengan ruas yang lain. Semoga Jasa Marga terus menambah panjang jalannya, aamiin!”

Nama : Yusra Alfitri NPP : 05245

Jabatan : Senior Officer Facility Building and Office Maintenance Cabang CTC “SAYA YAKIN Jasa Marga bisa segera mewujudkan harapan mencapai konsesi 1000 km ini. Harapan saya semoga segera terwujud dan kendala yang umumnya terjadi karena masalah lahan dapat segera diatasi...Aamiin.”

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015 Dok. Cabang Belmera

(18)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

SIAPA

DIA

018

BEKERJA ITU IBARAT MELUKIS, harus dihayati, dinikmati, dan disukai...,” ujar Christantio Prihambodo saat ditemui Majalah Berita Jalan

Tol di ruang kerjanya. Lelaki

bertubuh tinggi dengan senyum khasnya, menambahkan, saat kita melukis, kita selalu ingin hasil karya kita bagus agar orang bisa membeli dengan harga tinggi. Begitupun dalam bekerja, jika kita menghasilkan kerjaan yang baik dan bagus, perusahaan pasti akan memberi nilai lebih pada kita.

“Jangan pikirkan gaji dulu tapi pikirkan hasil kerja kita dulu...,” tambah Christantio. Agaknya falsafah itulah yang akhirnya membawa Christantio menduduki posisi Direktur Operasi saat ini.

Lelaki yang dikenal pekerja keras dan berkali-kali pindah tempat dan bagian sejak tahun 1988 di Jasa Marga ini mengaku setiap tempat dan setiap bagian kerja memberi banyak pengalaman dan pelajaran yang berarti.

Awal masuk Jasa Marga, Christantio yang pernah bekerja di perusahaan kontraktor ini ditempatkan di Divisi Pengelolaan untuk meng-update volume lalu lintas, kemudian diperbantukan di Divisi Teknik melakukan survei lalu lintas di Cabang Jagorawi, Cabang Jakarta-Cikampek dan Cabang Semarang.

Setelah itu Christantio diperbantukan di Puslitbang kantor pusat sebelum akhirnya mengerjakan survei karena Jasa Marga bekerjasama dengan konsultan dari Jepang. Hanya setahun, setelah itu Christantio dipindahkan ke Divisi Pengelolaan Lalu Lintas, pekerjaannya mengamati lalu lintas di seluruh jalan tol di Indonesia, hasilnya di bawa ke Kantor Pusat karena saat itu sifatnya masih sentralisasi.

Selanjutnya tahun 1990 Chris pindah ke Bandung dengan jabatan Ka. Subbag Manajemen Lalu Lintas Cabang Padaleunyi, setelah itu menjadi Kepala Seksi Layanan Lalu Lintas di kantor pusat tahun 1994. Tahun 2013 Chris kembali ke Bandung menjadi Kepala Cabang Purbaleunyi.” Inilah pertama kalinya saya menjadi Kepala

Christantio Prihambodo

Direktur Operasi

Bekerja Ibarat Melukis

Cabang,” ujar Christantio dengan wajah berseri. Selama hampir 4,5 tahun Chris memimpin, seminggu sekali pulang ke Bogor, tempat tinggalnya. Datang ke Bogor hari Sabtu , Minggu sudah harus kembali ke Bandung. Lumayan jauh karena masih melintasi kawasan Puncak,” Tapi, tetap saya nikmati,” ujar pria kelahiran Jakarta, 4 Mei 1963 ini.

Delapan Tahun Tanpa Cuti Lebaran

“Jangan pernah bilang tidak pernah ada tantangan dalam setiap pekerjaan, kalau ada yang mengatakan itu, berarti salah orang,” tegas Christantio. Dia berani mengatakan itu, karena selama ‘perjalanannya’ ke beberapa cabang dan bagian, Christantio merasa selalu ada tantangan.

Saat menjadi kepala cabang di Cabang Surgem yang lalu lintasnya nyaman dan dikatakan aman, Christantio tidak merasa tidak ada tantangan, selalu ada,” Justru di tempat seperti ini saya bisa berkreasi, mempelajari banyak hal, dan menambah pengetahuan,” ujar ayah tiga anak, Risna Pratiwi Putri (24), Rifki Tantyo Putra (21), dan Reihan Tantyo Putra (18) dari pernikahannya dengan Adolina Iriani Martha ini.

Diakui oleh lulusan Politeknik UI dan Teknik Sipil UI ini, Jalan Tol Surgem itu sangat nyaman untuk jabatan General Manager. Dikatakan demikian karena struktur jalan bagus, lalu lintas tidak berat, kalau lebaran sepi dan pemakai jalan menurun, begitupun Hari Sabtu dan Minggu.

Berbeda terbalik dengan saat Christantio menjabat sebagai Kepala Cabang Jakarta-Cikampek. Arus lalu lintas sangat padat, dua hari bisa tidak pulang ke rumah. Terlebih saat lebaran, bisa dua minggu Christantio tak pulang ke rumah karena mengurusi lalu lintas. Saking padatnya, ia pernah ikutan terjebak macet. Waktu itu, Christantio berangkat

dari kantornya di Bekasi menuju Cikampek. Berangkat dari jam 3 sore, tiba di Cikampek jam 4 besok pagi. Sungguh, pengalaman luar biasa. Bahkan delapan kali lebaran, Christantio tak bisa cuti lebaran. Baru bisa cuti ketika dia naik haji.

Sementara itu, saat di Kantor Cabang CTC, pengalaman menarik ketika Jakarta diserbu banjir tahun 2002. Dua hari dua malam di kantor mengurusi banjir di jalan tol. Sedangkan di Kantor Cabang Padaleunyi, tak jauh beda dengan Kantor Cabang Jakarta-Cikampek, kepadatan lalu lintas saat arus mudik. Di tempat ini, Christantio pernah berjuang hingga ke Cianjur mencari uang receh untuk kembalian.

“Jadi, sebenarnya banyak hal yang menarik dari perjalanan

pekerjaan saya,” jelas penggemar sepeda dan

badminton ini.

Christantio Prihambodo

Direktur Operasi Dok. Corcomm

(19)

019

L

AYAKNYA MANUSIA yang sudah memiliki jadwal aktivitas sehari-hari, tubuh pun mempunyai hal yang sama. Jadwal aktivitas tubuh ini kerap disebut jam biologis tubuh manusia. Mengingat betapa besarnya pengaruh kondisi tubuh terhadap aktivitas manusia, wajib hukumnya untuk memahami jam biologis Anda. Ketidaksesuaian

aktivtias dengan kinerja organ tubuh akan menyebabkan energi Anda tidak termanfaatkan secara optimal.

Jam biologis berfungsi mengatur kapan tubuh harus beristirahat, membutuhkan asupan makanan atau kegiatan lainnya yang dilakukan tubuh selama seharian penuh. Semuanya dapat berjalan karena adanya Suprachiasmatic Nuclei (SCN) yang mengambil alih tubuh Anda. Misalnya, ketika hari sudah menjelang gelap, SCN akan menginstruksikan hormon melantonin keluar dari tubuh. Selanjutnya hormon tersebut memerintahkan tubuh untuk segera beristirahat.

Namun tubuh manusia cukup mudah untuk beradaptasi dengan keadaan sekitar. SCN pada seseorang yang harus bekerja malam hari akan menyesuaikan dalam mengeluarkan hormon melatonin, sehingga mereka tetap dapat terjaga meskipun hari sudah gelap. Semakin larut, rasa kantuk akan lebih terasa, menandakan hormon

melatonin yang dikeluarkan tubuh semakin meningkat, seiring menurunnya suhu tubuh dan tekanan darah.

Berikut beberapa fakta menarik lainnya mengenai jam biologis tubuh.

Olahraga pagi

Semakin pagi berolahraga akan semakin baik. Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar. Waktu berolahraga yang paling baik pukul 07.00, dimana tubuh menghasilkan hormon serotonin yang mampu meningkatkan

mood. Ketika tubuh dipaksa beraktivitas

tinggi pada pukul 05.00, suhu tubuh masih rendah dan otot belum panas sehingga sulit mengeluarkan hormon tersebut.

Mulai Beraktivitas

Ketika bangun kesiangan dan dituntut untuk langsung bekerja, Anda cenderung akan lebih mudah lelah dan mengantuk di siang harinya. Tubuh kita berada pada

kondisi optimal tiga jam setelah bangun sehingga ketika Anda harus masuk ke kantor pukul 09.00, bangunlah maksimal pukul 06.00. Di saat itu, aliran darah sudah berjalan sempurna sehingga seluruh zat yang dibutuhkan tubuh mampu terpenuhi dengan baik.

Detoksifikasi

Air yang dikonsumsi 20 menit sebelum sarapan akan membantu tubuh untuk mendorong enzim-enzim yang ada di mulut ke dalam lambung untuk proses detoksifikasi. Racun-racun yang berada di dalam tubuh pun akan keluar, terutama ketika Anda meminum segelas air hangat.

Perawatan Kulit

Tubuh berada dalam suhu yang paling tinggi pada pukul 16.00. Sangat disarankan bagi Anda untuk melakukan perawatan pada waktu tersebut, karena saat itu pori-pori terbuka dan nutrisi terserap sempurna.

Pengobatan

Pukul 17.00 merupakan waktu tepat bagi Anda untuk ke dokter gigi ataupun ke dokter umum untuk disuntik, karena tubuh sedang berada dalam kondisi kebal dalam menahan rasa sakit.

Olahraga Sore

Tubuh berada dalam kondisi terkuat pada saat menjelang malam, yaitu pukul 18.00, sehingga cocok untuk berolahraga sore seperti fitness. Pada jam ini kandungan glikogen yang berfungsi sebagai salah satu sumber energi banyak tersedia di dalam tubuh.

Tubuh Pun

Punya Jam Biologis

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

(20)

RAGAM

CABANG

020

Dok. JLJ

D

alam lomba yang diikuti 217 pembalap tingkat nasional dari beberapa kota besar di Jawa, Lampung dan Makasar ini, Tim JLJ Racing Team menurunkan Bannu Priyambudi dan Fransiskus. Bannu Priyambudi menjuarai kelas Drag Race mobil di Kelas 1.500 cc

standard dan juara ketiga Kelas 1.500 cc modified. Sedangkan Fransiskus berhasil

menduduki peringkat kelima Kelas 1.500

standard.

Tim JLJ Racing Team Unjuk Gigi

Yang Penting Filosofinya

Sebuah acungan jempol langsung ditujukan pada PT JLJ saat Tim JLJ Racing Team berhasil meraih juara

di Drag Race IFO (Indonesia Forum Otomotif) Competition & Autofest Serie II tahun 2015 yang dilaksanakan

di Landasan Udara TNI AU Atang Senjaya Bogor, 21-22 Maret 2015 lalu.

Sebelumnya di kejuaraan Serie-I yang diadakan di tempat sama pada 10-11 Januari 2015 lalu, Tim JLJ Racing Team yang juga diwakili Bannu Priyambudi menyabet juara I di kelas 1.500 cc

standard. IFO Competition & Autofest Serie

II tahun 2015 diselenggarakan Pemda Bogor bekerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Lanud TNI AU Atang Sanjaya.

Dengan penghargaan ini, Septerianto Sanaf, Direktur Utama PT JLJ mengatakan

sangat bangga dan senang karena Tim JLJ Racing Team berhasil unjuk gigi di luar lingkungan Jasa Marga.

Yang Penting Filosofinya

Mengapa drag race atau balap mobil?Apakah itu artinya kita

menyediakan jalan tol untuk arena kebut-kebutan? Septerianto Sanaf yang biasa disapa Aan Sanaf langsung berkata,”Tidak! Tidak ada maksud demikian, yang jelas antara mobil, pengemudi, dan jalan tol

Arena lomba Drag Race IFO di Atang Senjaya, Bogor

(21)

021

merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan apalagi semua itu terkait dengan bisnis kita selaku penyedia layanan jalan tol,” ungkap Septerianto Sanaf di Ruang Kerjanya saat Majalah

Berita Jalan Tol mengunjunginya.

Menurut Septerianto Sanaf, apapun aktivitas yang dilakukan karyawan selama itu meraih manfaat bagi karyawan dan perusahaan, tidak masalah. Perusahaan siap menyediakan fasilitas karyawan dalam meraih prestasi. Tercatat kegiatan yang difasilitasi perusahaan antara lain tenis, futsal, dan pencinta alam.

“Saya pikir, kalau seseorang punya hobi, punya kegiatan, punya aktivitas, lantas diberi fasilitas untuk menyalurkannya mereka akan merasa sangat dihargai sehingga mereka selalu terpacu untuk meraih prestasi,” tambah Septerianto Sanaf.

Begitupun komunitas drag race yang usianya masih seumur jagung ini, Septerianto Sanaf menjelaskan drag

race itu bukan hanya balapannya saja

yang diliat, tapi dibalik semua itu ada

filosofinya, “ Ada persiapan di mana setiap pengendara harus tahu soal mesin kendaraan, batas kemampuan kendaraan, ada teknik berkendara, ada teknik menyelamatkan diri, dan sebagainya, “ urai Septerianto Sanaf.

Jika pengendara sudah paham benar bagaimana berkendaraan di jalan raya, maka dia akan memotivasi teman-temannya untuk melakukan hal yang sama. Kemudian ketika dia kumpul ke masyarakat lebih luas lagi, dia juga akan menjadi cermin bagi masyarakat bagaimana berkendara yang baik dan benar di jalan raya.

“Kelak saya mengharapkan Bannu dan teman-teman lainnya menjadi Duta Keselamatan dari PT JLJ,” ujar Septerianto Sanaf penuh semangat.

Sarana Komunikasi dan Promosi

Diakui oleh Septerianto Sanaf, dengan keberhasilan Tim JLJ Racing Team melahirkan juara balap, secara langsung membawa nama baik bagi PT JLJ selaku pengelola Jalan Tol JORR. Jika sudah demikian, bukan tidak mungkin kita bisa mempromosikan apa yang menjadi kebutuhan kita, misal promosi tentang menggunakan kendaraan dengan baik di jalan raya khususnya jalan tol agar tingkat kecelakaan menurun.

“Kalau yang bicara mereka yang terlibat di dunia otomotif seperti pembalap, pasti pemakai jalan akan memahami dan mengikuti, beda halnya kalau yang bicara orang biasa. Makanya saya mengharapkan Bannu maupun karyawan lain yang terlibat di aktivitas ini bisa menjadi panutan dan mampu menunjukan prestasi di bidangnya,” jelas Septerianto Sanaf lebih lanjut.

Untuk kegiatan drag race ini PT JLJ berusaha mensponsori dengan harapan orang akan melihat sejauhmana partisipasi PT JLJ selaku pengelola jalan tol peduli pada aktivitas yang tujuannya untuk kampanye keselamatan ini yang

content-nya beragam.

“Di sini kita masuk dulu ke lingkungan mereka, kalau sudah berada di dalam lingkungannya akan lebih mudah memberi berbagai info yang kita ingin infokan ke masyarakat termasuk mungkin tentang kenaikan tarif tol, kenapa harus naik, kita juga bisa infokan sejauhmana pentingnya keberadaan jalan tol, berbagai aktivitas sosial kita, dan lainnya,” tambah Septerianto Sanaf.

Untuk itu, Septerianto Sanaf sangat berharap agar anggota komunitas ini eksis di bidangnya, bisa membawa nama perusahaan dengan baik, kemudian berprestasi, dikenal banyak orang maupun media, setelah itu apapun yang mereka bicarakan tentang kegiatan perusahaan pasti akan didengar masyarakat.

Selain komunitas racing team, PT JLJ juga memiliki komunitas lainnya seperti komunitas menembak, komunitas pencinta motor, komunitas pencinta alam, dan lainnya. Untuk komunitas motor, akhir April ini PT JLJ mendatangkan khusus pembicara dari sebuah perusahaan motor untuk menjelaskan seputar cara aman mengendarai motor di jalan raya.

Septerianto Sanaf

Direktur Utama PT JLJ

Tim Racing JLJ

Dok. JLJ

Dok. BJT

(22)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

Dok. Cabang CTC

JALUR

KHUSUS

022

U

JI POLUSI UDARA merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Cabang dan Anak Perusahaan Jasa Marga setiap tahunnya. Kegiatan yang berlandaskan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini paparan potensi bahaya faktor lingkungan kerja dari bahan kimia, fisika dan biologi di tempat kerja. Dengan demikian dapat dicegah adanya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang disebabkan dari

Uji Polusi Udara

Menghindari Penyakit

Akibat Kerja

Pagi itu petugas dari Hiperkes dan KK (Pusat Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

mendatangi Gerbang Tol Halim, Gerbang Tol Cililitan dan Gerbang Tol Kapuk. Berbagai peralatan

mengandung bahan-bahan kimia langsung dipasang di gardu sementara petugas pultol tetap bekerja

tanpa terganggu. Sedang apakah mereka? Ternyata sedang melakukan Uji Polusi Udara.

faktor bahaya yang ada di perusahaan. Menurut Sardjono, Human Resources Manager Cabang CTC, kegiatan Uji Polusi Udara yang berlangsung di Kantor Cabang CTC dilakukan selain berlandaskan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja khususnya Pasal 3 ayat 1, juga dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap timbulnya berbagai risiko akibat pemaparan faktor bahaya kimia, fisika juga untuk meningkatkan derajat keselamatan kerja.

“Artinya keselamatan tenaga kerja

itu harus kita jaga terus, kalau tidak akan berakibat buruk pada kinerja. Kalau kinerjanya buruk berakibat pada produktivitas yang otomatis berdampak pada perusahaan,” ujar Sardjono.

Adapun isi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 itu antara lain mencegah dan mengurangi kecelakaan; mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang

Saat uji coba polusi udara berlangsung di salah satu gardu di Cabang CTC

(23)

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015 Dok. Cabang CTC

berbahaya; memberi pertolongan pada kecelakaan ; memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu; kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran, serta lainnya.

Dampak Kimia dan Fisika

Seperti diketahui bahaya kimia muncul sebagai akibat adanya pajanan (paparan) kontaminan di udara (Airborne Contaminant). Pajanan bahaya kimia terhadap pekerja dapat masuk ke dalam tubuh pekerja melalui berbagai jalur. Pada tempat kerja, jalur pernapasan atau inhalasi adalah yang terbesar. Jalur pajanan lainnya dapat melalui kulit, tertelan atau termakan (ingesti).

Pajanan terhadap bahaya kimia ini dapat menimbulkan dampak negatif maupun penyakit terhadap kesehatan pekerja. Sumber bahan kimia dapat bersumber dari alam seperti bahan kimia yang terdapat di dalam kerak bumi, racun binatang, dan tanaman (toksin) dan bahan kimia buatan manusia. Bahan kimia airborne ini dapat berbentuk cair, padat, gas, uap, aerosol, fume, mist, partikulat dan bentuk lainnya.

Sementara itu bahaya fisika merupakan bahaya yang disebabkan karena adanya energi fisika yang dibebankan kepada tubuh seseorang akibat aksi-aksi tertentu di tempat kerja seperti temperatur (thermal/heat), getaran (vibration), radiasi elektromagnetik (electromagnetik force = EMF), radiasi ultraviolet, kebisingan (noise) dan iluminasi/ pencahayaan (illumination). Minimnya kontrol terhadap faktor-faktor fisika ini tidak hanya dapat berpengaruh ke produktivitas kerja namun dapat berpengaruh

ke kesehatan pekerja bahkan dapat

berkontribusi pada timbulnya kecelakaan apa saja.

Sedangkan faktor biologi berkaitan dengan mikroorganisme, kultur sel, atau endoparasit manusia termasuk yang sudah dimodifikasi secara genetik yang dapat menyebabkan infeksi, reaksi alergi, atau menyebabkan bahaya dalam bentuk lain yang mengganggu kesehatan manusia. Bahaya biologi berpotensi menimbulkan efek kesehatan, mulai dari iritasi kulit, alergi dan infeksi seperti TBC, kanker, dan sebagainya.

Lima Tahun Kemudian

Uji Polusi Udara biasa dilakukan minimal setahun sekali. Hal ini penting mengingat volume lalu lintas terus bertambah, kendaraan sering padat di gardu, akibatnya asap yang dikeluarkan menumpuk. Kondisi seperti ini pastinya akan mengganggu tenaga kerja yang dikenal dengan sebutan PAK atau Penyakit Akibat Kerja seperti paru-paru yang antara lain disebabkan karena sering menghisap debu atau tuli akibat kebisingan, dan sebagainya.

“Penyakit akibat kerja ini terdeteksinya bukan hari ini melainkan sekitar lima atau sepuluh tahun lagi. Untuk itulah kita berusaha mengantisipasi gangguan penyakit itu dengan cara salah satunya adalah mengenakan APD atau alat pelindung diri,” jelas Sardjono.

Dijelaskan Sardjono, penyakit akibat kerja itu tidak bisa hilang. Selalu kambuh meski telah diobati karena obat hanya pengendali. Kondisi ini jelas merugikan dan membahayakan karyawan.

Tanggal 23 Maret itu, Uji Polusi Udara yang dilakukan di Cabang CTC itu adalah mengukur tingkat kebisingan, tingkat resapan debu dan pencahayaan. Uji Polusi

Udara dilakukan lembaga yang sudah termasuk dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yakni Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (Hiperkes dan KK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI. Lembaga ini sudah ditunjuk langsung oleh pemerintah.

CTC Aman

Dalam pelaksanaannya, petugas menggunakan alat dan bahan dari bahan-bahan Laboratorium Pusat Hiperkes dan KK Disnakertrans Provinsi DKI. Tahapan pelaksanan pengujian dibagi tiga yakni

Sardjono Human Resources Manager Cabang CTC

BERITA

jalan

tol

NO. 154 2015

023

Dok. Cabang CTC

survei pendahuluan, pengujian dan pengukuran di tempat kerja, dan analisa di laboratorium, pengolahan data serta evaluasi hasil pengujian.

Parameter yang diuji yakni kadar gas SO2, NO2, CO, NH3, H2S, Pb, debu/partikel logam lainnya. Hasilnya untuk jenis uji kualitas udara di lingkungan kerja, intensitas kebisingan, dan intensitas penerangan rata-rata aman dan semua dibawah ambang batas.

Sebagai contoh, Gerbang Tol Kapuk untuk Gardu No.5 untuk CO (Karbon Oksida) hasilnya 0.09 mg/m3 sementara Nilai

Ambang Batas (NAB) 29 mg/m3, untuk Pb

(Timbal) hasil pengujiannya dibawah 0,05 mg / m3 sedangkan NAB-nya 0,05 mg/m3.

Untuk nilai hasil pengujian debu sebesar 0,05 mg/m3 sedangkan NAB-nya 10 mg/m3.

“Alhamdulilah Cabang CTC dibawah dari Nilai Ambang Batas, jadi artinya udara di lingkungan kerja kita aman,” ujar Sardjono merasa tenang.

Tahun ini Uji Polusi Udara di lingkungan Kantor Cabang CTC diwakili 3 gerbang yakni Gerbang Kapuk, Gerbang Halim, dan Gerbang Cililitan. Pemilihan tiga cabang itu didasarkan wilayah Kapuk berdekatan dengan Cengkareng sehingga mewakili bagian Barat, sedangkan Gerbang Tol Halim mewakili Bagian Tengah dan Gerbang Tol Cililitan mewakili wilayah Bagian Selatan. Meski dinyatakan aman, tingkat kewaspadaan tetap tinggi terhadap polusi udara maupun lainnya tetap tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun kesulitan siswa dalam materi tersebut, yaitu: tidak memahami definisi jarak antara titik dengan titik lainnya, tidak memahami definisi jarak antara titik dengan garis,

Pengelompokan Berdasarkan Nilai Investasi (NI) Pengelompokan berdasarkan nilai investasi dengan menghitung jumlah pemakaian dikalikan harga rata-rata obat selama periode

Jika saya berada di rumah rasanya saya kurang nyaman karena dirumah tidak ada suasana hangat antara orang tua dengan anak.. Orang tua saya dengan lembut

Salim (1999), dalam penelitian tentang analisis faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh, menyatakan bahwa variabel

73 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintahan Gampong Panton Krueng (Kec.. 87 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintahan

Selanjutnya lakukan pengaturan pada DHCP Server yang berguna untuk membagi IP Address kepada client yang nantinya akan terhubung pada salah satu interface dalam router

Orang yang memiliki Kepribadian Ekstrovert adalah orang yang perhatiannya diarahkan ke luar dari dirinya. Ciri ciri atau sifat yang dimiliki oleh orang

Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diatas telah nyata-nyata terjadi politik uang yang bersifat sistematis, terstruktur, dan masif yang merusak sendi-sendi