• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

38 BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan bagaimana perancangan sistem untuk perangkat keras dan sistem perangkat lunak pada sistem jaringan, juga hasil yang akan didapatkan PT Pesona Edukasi.

4.1 Spesifikasi

Pada bab ini akan dijelaskan tentang apa saja spesifikasi yang digunakan dalam perancangan jaringan pada PT Pesona Edukasi. Apa saja perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan, akan dijelaskan pada subbab di bawah ini.

4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam jaringan berbasis router Mikrotik pada PT Pesona Edukasi antara lain:

Spesifikasi RouterBoard

RouterBoard Mikrotik yang akan digunakan oleh PT Pesona Edukasi adalah RouterBoard tipe 1100 AH. Spesifikasi RouterBoard tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

(2)

Tabel 4.1 Spesifikasi RouterBoard Mikrotik RB1100AH

Spesifikasi Switch

Switch yang digunakan adalah produk keluaran 3-COM dengan tipe Baseline Switch 2816. Spesifikasi lengkap switch tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

CPU PowerPC P2020 dual core 1066MHz network CPU with IPsec accelerator

Memory SODIMM DDR Slot, 2GB installed (RouterOS will use only up to 1.5GB)

Boot loader RouterBOOT, 1Mbit Flash chip

Data storage Onboard NAND memory chip, one microSD card slot

Ethernet

Thirteen 10/100/1000 Mbit/s Gigabit Ethernet with Auto-MDI/X

Includes switch to enable Ethernet bypass mode in two ports

MiniPCI None

Extras Reset switch, beeper, voltage and temperature sensors Serial port One DB9 RS232C asynchronous serial port

Fan Built in fans, and Fan headers

Power options Built-in power supply (IEC C14 standard connector 110/220V), PoE (12- 24V on port 13)

Dimensions 1U case: 44 x 176 x 442 mm, 1275g. Board only: 365g Operating

System Mikrotik RouterOS, Level 6 license

IEEE 802.3ab, Compliant Standards IEEE 802.1p, IEEE 802.3u, IEEE 802.3 Status

Indicators Link activity,

Power,

(3)

Tabel 4.2 Spesifikasi Switch 3COM Baseline Switch 2816

Device Type Switch - 16 ports Enclosure Type Desktop - 1 nm Interfaces Gigabit Ethernet Compatible Slots None

Compatible Bays None

Ports 16 x 10/100/1000

MAC Address Table

Size 32K entries Features Full duplex, capability, Auto-negotiation, Flow control

Compliant Standards IEEE 802.3x,

IEEE 802.1D,

IEEE 802.3ab,

IEEE 802.1p,

IEEE 802.3u,

IEEE 802.3

Status Indicators Link activity,

Power,

Port transmission speed

Spesifikasi Wireless Router

Router Wireless yang digunakan adalah produk keluaran LinkSys dengan tipe WRT54G. Spesifikasi router wireless tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(4)

Tabel 4.3 Spesifikasi Router Wireless Linksys WRT54G

Device Type

Wireless router - 4-port switch (integrated)

Enclosure Type Desktop

Compatible Slots None

Connectivity Technology Wireless Data Link Protocol Fast Ethernet,

IEEE 802.11g,

IEEE 802.11b,

Ethernet

Frequency Band 2.4 GHz

Data Transfer Rate 54.0 Mbps

Network / Transport Protocol NetBEUI/NetBIOS,

PPTP,

IPSec,

TCP/IP,

IPX/SPX

Routing Protocol RIP-1,

RIP-2

Encryption Algorithm 128-bit WEP

Features DMZ port,

Stateful Packet Inspection (SPI),

Auto-uplink (auto MDI/MDI-X),

DHCP support, Switching, NAT support, VPN support Compliant Standards IEEE 802.11g , FCC Class B certified, IEEE 802.11b, IEEE 802.3, IEEE 802.3u

Built-in Devices Antenna

Status Indicators Port transmission speed,

Port duplex mode,

Collision status,

Link activity,

(5)

Spesifikasi Server

Server yang digunakan pada saat perancangan adalah spesifikasi dengan menggunakan PC standar dan bukan merupakan server asli yang terdapat pada PT Pesona Edukasi. Spesifikasi lengkap PC tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Spesifikasi PC Server untuk testing Processor Intel Core i3-2120 CPU

3.30 GHz Memory 2048 MB RAM Operating

System Windows 7 Starter 32-bit Grafic

Card Intel HD Graphics Family Hardisk 250 GB

Display Samsung Syncmaster SA 10 1366x768 (32 Bit)

Network

Integrated 10/100/1000 Gigabit Ethernet LAN (RJ-45 connector)

4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Dalam perancangan jaringan PT Pesona Edukasi menggunakan Squid Proxy Server dalam router Mikrotik digunakan beberapa jenis perangkat lunak, antara lain:

Aplikasi WinBox

Aplikasi WinBox yang digunakan untuk melakukan konfigurasi pada router Mikrotik yaitu versi 2.2.18, Dengan WinBox lebih mudah untuk melakukan konfigurasi daripada menggunakan CLI (Command Line Interface).

(6)

Gambar 4.1 Aplikasi Winbox Untuk Konfigurasi Router Mikrotik

Sistem Operasi

Sistem operasi yang digunakan untuk mendukung kinerja proxy server adalah Linux Centos versi 6.4. Aplikasi Squid Proxy Server yang terinstal didalam sistem operasi digunakan untuk melakukan konfigurasi proxy server.

4.2 Perancangan Sistem Jaringan Menggunakan Mikrotik

4.2.1 Konfigurasi Perangkat Keras RouterBoard Mikrotik

Perangkat keras yang digunakan pada topologi yang akan digunakan adalah router wireless sebanyak 4 buah (setiap lantai) dan switch sebanyak 4 buah (setiap lantai). RouterBoard 1100AH yang terhubung dengan router modem penyedia jasa internet.

(7)

4.2.2 Konfigurasi Perangkat Lunak RouterBoard Mikrotik

4.2.2.1 Konfigurasi Awal Router Mikrotik

Perangkat lunak menggunakan Mikrotik yang telah terinstall di dalam router RB1100AH. Sebelum melakukan konfigurasi pada router Mikrotik dilakukan download WinBox. WinBox dapat diperoleh di http://Mikrotik.co.id/download.php lalu download:

• winbox-2.2.16.exe bisa juga yang lebih baru.

(8)

Setelah semua file selesai di download jalankan WinBox

Gambar 4.3 Tampilan Login WinBox

Untuk masuk ke dalam aplikasi WinBox yang pertama kali akan dilakukan adalah menekan tombol “…”, lalu pulih mac address router yang akan dikonfigurasi. Pada kolom login diisi dengan “admin”, dan kosongkan kolom password. Setelah itu tekan tombol connect.

(9)

Gambar 4.4 Tampilan WinBox 4.2.2.2 Pengaturan IP

Setting Interface

Hal pertama yang akan dilakukan setelah masuk aplikasi WinBox adalah mengubah nama interface. Klik menu Interface yang terdapat pada menu di sebelah kiri. Pada menu ini akan terlihat semua interface yang tersedia dari router Mikrotik yang digunakan, untuk router Mikrotik RB 1100AH tersedia 13 buah interface.

(10)

Setelah masuk pada menu interface kita akan mengganti nama pada ether6 menjadi “publik”, karena pada ether6 nantinya akan dibuat sebagai interface yang akan disambungkan ke internet secara langsung. Caranya adalah dengan meng-klik 2 kali pada ether6, lalu mengganti namanya menjadi “publik”

Gambar 4.6 Tampilan Interface Property

Setting DHCP Client

Setelah selesai mengubah nama interface sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya akan dilakukan adalah pengaturan agar interface publik dapat menerima IP secara dynamic dari internet. Untuk melakukan pengaturan tersebut dapat di lakukan dengan memilih pilihan IP pada menu di sebelah kiri, lalu pilih menu DHCP Client.

(11)

Gambar 4.7 Tampilan DHCP Client

Setelah masuk ke dalam tampilan DHCP Client maka kita akan menambahkan interface yang akan digunakan untuk menerima IP dari internet secara dynamic, pada kantor ini adalah interface “publik”. Caranya adalah menekan tombol Add (+).

(12)

Setelah selesai menambahkan, akan keluar hasil bahwa interface “publik” menerima IP dari internet. Seperti yang terlihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Tampilan DHCP Client Setelah Ditambah

Setting IP Address

Setelah selesai mengubah nama interface sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya akan dilakukan adalah pengaturan agar pengaturan IP. Untuk melakukan pengaturan IP, pilih IP pada menu di sebelah kiri, lalu pilih menu Address.

(13)

Selanjutnya yang akan dilakukan adalah menambahkan IP address kepada setiap interface dengan cara menekan tombol Add (+).

Gambar 4.11 Tampilan Menambahkan IP Address

Pada kolom Address diisi dengan range IP Address yang diinginkan dan pada kolom Interface dipilih interface yang diinginkan memakai IP Address tersebut. Setelah itu pilih OK.

(14)

Setting DHCP Server

Selanjutnya lakukan pengaturan pada DHCP Server yang berguna untuk membagi IP Address kepada client yang nantinya akan terhubung pada salah satu interface dalam router Mikrotik. Untuk melakukan pengaturan tersebut dapat di lakukan dengan memilih pilihan IP pada menu di sebelah kiri, lalu pilih menu DHCP Server.

Gambar 4.13 Tampilan DHCP Server

Setelah masuk pada tampilan DHCP Server, tekan menu DHCP Setup di menu bagian atas.

Gambar 4.14 Tampilan DHCP Setup

Pada menu seperti pada gambar 4.14, menu ini adalah untuk mengatur interface mana yang akan dilakukan pengaturan. Pilih interface yang akan dilakukan pengaturan. Lalu tekan tombol Next.

(15)

Gambar 4.15 Pengaturan DHCP Setup Address Space

Setelah itu akan terlihat tampilan seperti pada gambar 4.15, pada menu ini akan ditentukan network address manakah yang akan digunakan. Masukan Address yang akan diberikan kepada Client pada interface yang sudah dipilih. Lalu tekan tombol Next.

Gambar 4.16 Pengaturan DHCP Setup Gateway DHCP Network

Selanjutnya adalah pengaturan untuk menentukan jalan keluar dari network address sebelumnya atau yang biasa disebut gateway. Masukan gateway dari network address yang sudah dimasukan sebelumnya. Lalu tekan tombol Next.

Gambar 4.17 Pengaturan DHCP Setup IP Address Range

Selanjutnya akan tampak tampilan seperti gambar 4.17, menu ini adalah untuk menentukan range IP Address yang dapat diberikan

(16)

oleh interface tersebut. Pada bagian ini akan keluar secara otomatis dan dapat diatur sesuai kebutuhan. Setelah selesai mengatur tekan tombol Next.

Gambar 4.18 Pengaturan DHCP Setup DNS Server

Menu ini adalah untuk mengatur DNS (Domain Name System) yang akan digunakan pada interface yang diatur. Pada gambar 4.18 DNS yang digunakan adalah DNS lokal dari PT Pesona Edu. Selanjutnya tekan tombol Next.

Gambar 4.19 Pengaturan DHCP Setup Lease Time

Menu ini digunakan untuk mengatur jangka hidup dari interface yang diatur. Dalam pengaturan ini kami tidak mengatur apapun dan melanjutkan ke menu berikutnya.

(17)

Apabila sudah terlihat gambar seperti pada gambar 4.20 maka pengaturan DHCP Setup sudah selesai.

Gambar 4.21 Tampilan DHCP Server Setelah Dikonfigurasi

4.2.2.3 Konfigurasi Hotspot

Konfigurasi Hotspot dilakukan untuk membuat IP address untuk hotspot, DHCP Server, Address pool, DNS Name. Untuk melakukan pengaturan tersebut dapat di lakukan dengan memilih pilihan IP pada menu di sebelah kiri, lalu pilih menu Hotspot.

(18)

Setelah masuk pada tampilan menu Hotspot seperti yang tampak pada gambar 4.22 pilih menu Hotspot Setup.

Gambar 4.23 Tampilan Hotspot Setup

Pada menu seperti gambar 4.23 merupakan menu untuk memilih interface yang akan dijadikan hotspot. Pada contoh disini digunakan ether1 yang sebelumnya tidak dibuat DHCP Server.

Gambar 4.24 Tampilan Setup Hotspot Address

Menu pada gambar 4.24 digunakan untuk memasukan IP address yang akan dijadikan gateway pada jaringan hotspot. IP address yang dimasukan adalah IP address yang sesuai dengan konfigurasi interface yang dipilih. Lalu tekan tombol Next.

(19)

Menu pada gambar 4.25 digunakan untuk melakukan konfigurasi range IP address untuk jaringan hotspot. Pada bagian ini akan keluar secara otomatis dan dapat diatur sesuai kebutuhan. Setelah selesai mengatur tekan tombol Next.

Gambar 4.26 Tampilan Setup Hotspot Select Certificate

Menu pada gambar 4.26 merupakan tampilan untuk konfigurasi untuk mengubah pilihan SSL certificate pada hotspot setup, pada bagian ini isi Certificate dengan none. Lalu pilih Next.

Gambar 4.27 Tampilan Hotspot Setup Set SMTP Server

Selanjutnya dilakukan konfigurasi untuk memasukan IP Address pada SMTP Server. Pada menu ini IP Address SMTP dibiarkan saja lalu tekan tombol Next.

(20)

Gambar 4.28 Tampilan Hotspot Setup Set DNS Server

Menu ini adalah sama seperti pengaturan DHCP Server sebelumnya yaitu untuk mengatur DNS yang akan digunakan. DNS yang digunakan adalah DNS lokal dari PT Pesona Edu. Selanjutnya tekan tombol Next.

Gambar 4.29 Tampilan Hotspot Setup Set DNS Name

Pada menu ini digunakan untuk memberikan nama DNS yang digunakan, pada menu ini DNS Name dapat dikosongkan. Lalu tekan tombol Next.

(21)

Selanjutnya akan diminta untuk memasukan local user untuk sebagai akun dasar hotspot.

Gambar 4.31 Tampilan Hotspot Setup Success

Pada gambar 4.31 merupakan tampilan yang memberitahu bahwa pengaturan telah berhasil. Setelah konfigurasi Hotspot akan menjadi seperti gambar berikut:

Gambar 4.32 Tampilan Hotspot Submenu Server Profile

Pada gambar 4.32 merupakan tampilan Server Profile yang belum dikonfigurasikan. Untuk mengkonfigurasinya klik 2 kali pada hsprof1.

(22)

Gambar 4.33 Tampilan Profile Server Hotspot

Ketika sudah terlihat menu seperti pada gambar 4.33, lakukan konfigurasi dengan merubah username menjadi PesonaEdu lalu pilih tab Login.

Gambar 4.34 Tampilan Profile Server Hotspot Login

Menu ini adalah menu untuk melakukan konfigurasi bagaimana user dapat masuk ke dalam jaringan hotspot.

(23)

Matikan check pada bagian Cookie, dan nyalakan check pada HTTP CHAP, HTTP PAP dan HTTPS. Lalu tekan tombol OK.

Gambar 4.35 Tampilan Profile Server List Hotspot

Pada gambar 4.35 adalah tampilan profile server list yang dimana berisikan list-list profile hotspot yang telah dibuat dan sudah dikonfgurasi. Pada gambar terdapat 2 buah profile yaitu PesonaEdu dan default. Profile PesonaEdu adalah konfigurasi yang sudah di konfigurasi sebelumnya dari hsprof1.

4.2.2.4 Pengaturan Bandwidth Hotspot

Pada jaringan Hotspot PesonaEdu akan ditetapkan kecepatan akses pada account admin akan memiliki bandwidth sebesar 3 Mbps untuk upstream dan downstream dan account client memiliki bandwidth sebesar 64Kbps untuk upstream dan downstream . Pengaturan bandwidth pada jaringan Hotspot 1 Mbps dibagi menjadi 2 profile yaitu untuk admin dan client. Untuk konfigurasi melakukan konfigurasi pilih tab user profiles dalam menu Hotspot.

(24)

Gambar 4.36 Tampilan Hotspot User Profiles List

Gambar 4.36 adalah tampilan hotspot user profiles list. Pada gambar ini terdapat profile default yang merupakan setting konfigurasi default dari router Mikrotik. Untuk melakukan konfigurasi klik 2 kali pada profile default, lalu akan masuk ke dalam konfigurasi seperti pada gambar 4.37.

(25)

Pada menu ini akan dilakukan konfigurasi untuk mengatur konfigurasi user profile yang akan digunakan. Pada kolom nama akan kita ganti menjadi “admin”. Lalu tentukan Address pool yang akan digunakan, pada gambar 4.37 digunakan “hs-pool-3”. Setelah itu pada bagian Rate Limit masukan angka 3.000.000 atau yang merupakan satuan untuk 3Mbps. Lalu tekan tombol OK. Setelah konfigurasi penambahan profile akan menjadi seperti gambar berikut:

Gambar 4.38 Tampilan Hotspot User Profiles List Setelah Dikonfigurasi Setelah selesai melakukan konfigurasi pada User Profiles maka kita akan berpindah ke tab Users.

(26)

Menu Users adalah menu untuk mendaftarkan user yang nantinya akan dipakai sebagai ID untuk dapat masuk ke dalam jaringan hotspot. Pada gambar 4.39 terdapat user admin yang sudah kita tambahkan ketika melakukan konfigurasi hotspot. Untuk menambah user yang ada, klik tombol Add (+).

Gambar 4.40 Tampilan Hotspot Property User

Pada menu konfigurasi seperti yang ada pada gambar 4.40, tentukan server yang akan digunakan, lalu pada kolom Name masukan nama alias yang nantinya akan digunakan sebagai ID, lalu pada kolom Password masukan kata sandi sebagai pengaman. Lalu tekan tombol OK.

(27)

Gambar 4.41 adalah tampilan dari Users yang terdaftar, pada gambar ini terdapat 2 pengguna yaitu “admin” dan “client”.

4.2.2.5 Pengaturan Firewall

Setting NAT

NAT (Network Address Translation) berfungsi untuk meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan atau sebaliknya. Untuk konfigurasi pilih menu IP lalu ke bagian Firewall

Gambar 4.42 Tampilan Konfigurasi NAT

Apabila dilakukan pengaturan pada Firewall setelah mengatur Hotspot maka akan keluar beberapa konfigurasi seperti yang terlihat pada gambar 4.42 . Untuk menambah konfigurasi NAT pilih tombol Add (+).

(28)

Gambar 4.43 Tampilan Konfigurasi NAT

Pada tab General masukkan “srcnat” pada kolom Chain. Lalu pilih interface “publik” pada kolom Out.Interface. Pada tab action pilih masquerade lalu tekan OK.

(29)

4.2.2.6 Bloking Situs

Bloking situs ini dibuat untuk menjaga agar koneksi yang ada tidak terganggu akibat membuka website yang tidak berkepentingan dalam kegiatan sekolah. Selain itu dengan adanya bloking situs ini diharapkan beberapa situs atau halaman website yang mengandung virus atau spyware dapat terblok.

Gambar 4.45 Bloking Situs

Pada pengaturan di PT Pesona Edukasi, dilakukan bloking situs dengan cara pengaturan Web Proxy. Untuk masuk ke menu Web Proxy, pilih menu IP lalu Web Proxy, setelah itu akan keluar tampilan menu seperti pada gambar 4.45. Nyalakan check pada pilihan Enabled. Lalu pilih menu Access pada menu di sebelah kanan.

(30)

Gambar 4.46 Tampilan Web Proxy Access

Menu Web Proxy Access, digunakan untuk mengatur akses suatu web yang nantinya akan diarahkan ke proxy untuk dilakukan pengecekan apakah web tersebut boleh diakses apa tidak. Untuk menambahkan Rule Pada menu ini, pilih tombol Add (+).

Gambar 4.47 Tampilan Web Proxy Rule

Pada menu ini akan dilakukan pengaturan untuk menentukan peraturan atas website yang nantinya akan dicek.

(31)

Pada gambar 4.47 website yang akan di block adalah facebook, maka pada kolom Dst. Host diisikan dengan *facebook* dan pada kolom Action pilih pilihan deny.

Gambar 4.48 Tampilan Web Proxy Access Setelah Dikonfigurasi Selanjutnya untuk mengaktifasi Web Proxy Rule, akan dilakukan pengaturan pada firewall NAT. Lakukan pengaturan untuk NAT seperti cara yang sudah dilakukan sebelumnya, dan ditambahkan pengaturan NAT.

Gambar 4.49 Tampilan Konfigurasi NAT

Pada konfigurasi NAT untuk Web Proxy, masukan “dstnat” pada kolom Chain, pada kolom Protocol pilih pilihan

(32)

“6(tcp)”, dan pada kolom Dst.Port masukan angka “80”. Lalu tekan tab Action.

Gambar 4.50 Tampilan Konfigurasi NAT

Pada kolom Action, pilih pilihan “dst-nat”, lalu masukan IP gateway hotspot yang digunakan pada kolom To Addresses, dan masukan “8080” pada kolom To Ports. Tekan tombol OK.

(33)

4.3 Uji Coba Hasil Konfigurasi Hotspot RouterBoard Mikrotik

4.3.1 Tampilan Halaman Login

Untuk menggunakan koneksi internet dari hotspot PT PesonaEdu, akan di bawa langsung ke halaman login hotspot. Pada halaman login hotspot, masukkan username dan password sesuai dengan yang sudah didaftarkan pada pengaturan sebelumnya. Lalu pilih “OK”.

Gambar 4.52 Tampilan Halaman Hotspot Login

4.3.2 Uji Coba DHCP Server

Untuk melakukan setting Auto DHCP, dapat dilakukan dengan masuk ke menu Wireless Network Connection Properties kemudian klik pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) kemudian tandai bulatan pada pilihan “Obtain an IP address automatically”.

(34)

Setelah melakukan setting Auto DHCP, komputer klien akan mendapat alokasi IP dari IP Pool pada DHCP Server. Untuk melihat IP yang diberikan oleh DHCP Server, dan membuktikan bahwa klien sudah terhubung ke jaringan, maka dicoba melakukan pengecekan IP dari cmd.exe dengan mengetikan ipconfig.

Gambar 4.54 IP Address Klien Yang Didapat Dari DHCP Server

Pada gambar 4.54 adalah merupakan tampilan dari command prompt penggunaan tools ipconfig yang berisikan IP address komputer yang terhubung dengan jaringan wireless memalui DHCP server.

4.3.3 Uji Coba Bloking Website

Berikut adalah uji coba untuk mengecek apakah pengaturan untuk blocking website sudah berjalan apa belum.

(35)

Gambar 4.56 Website Youtube Diblokir

Pada gambar 4.55 dan 4.56 merupakan tampilan halaman uji coba pengetesan akses ke facebook.com dan youtube.com yang tidak dapat diakses karena telah diblok.

4.3.4 Uji Coba Limitasi Bandwidth Hotspot

Pada uji coba ini akan di lakukan testing limitasi Bandwidth Hotspot yang sudah dikonfigurasi sebelumnya, dilakukan pengetesan dengan website www.speedtest.net.

Gambar 4.57 Uji Coba Pengecekan Kecepatan Bandwidth “admin”

Gambar 4.58 Uji Coba Pengecekan Kecepatan Bandwidth “client”

Dari gambar 4.57 dan 4.58 dapat dilihat bahwa limitasi bandwidth sudah berjalan dimana pada user profile “admin” akan mendapat limitasi

(36)

downrate dan uprate sebesar 3Mbps, sedangkan pada user profile “client” akan mendapat limitiasi downrate dan uprate sebesar 64Kbps.

4.4 Perancangan Bandwidth Management Dengan Squid Proxy Server

4.4.1 Instalasi Linux Centos v6.4

Instal Centos ke dalam hard disk dengan memilih icon Install to Hard Drive

Gambar 4.59 Tampilan Awal Linux Centos Sebelum Diinstall

Memilih U.S English untuk standar keyboard Centos, setelah selesai pilih Next.

(37)

Pilih Basic Storage Devices, setelah selesai pilih Next.

Gambar 4.61 Tampilan Tipe Instalasi

Pilih Yes, discard my data

(38)

Membuat nama host komputer. Nama yang diberikan adalah PesonaEdu

Gambar 4.63 Tampilan Membuat Hostname

Memilih lokasi zona waktu, Asia/Jakarta. Setelah selesai pilih Next.

(39)

Membuat root password, setelah selesai pilih Next.

Gambar 4.65 Tampilan Membuat Password Root

Pilih Replace Exixting Linux System, setelah selesai pilih Next.

(40)

Pilih Next dan setelah itu pilih Format.

Gambar 4.67 Tampilan Format

Pilih Next.

(41)

Proses instalasi Centos selesai, komputer di restart dan akan muncul tampilan seperti berikut. Langkah ini untuk konfigurasi User Client Centos.

Gambar 4.69 Tampilan Setelah Selesai Install Linux Centos v6.4

Setelah melakukan konfigurasi user maka proses instalasi Centos selesai.

(42)

4.4.2 Instalasi Squid Proxy Server

Instalasi aplikasi Squid Proxy Server dilakukan karena di dalam sistem operasi Linux belum ada aplikasi Squid Proxy Server. Instalasi dilakukan dalam terminal. Berikut adalah langkah-langlah instalasi dalam terminal.

Pada layar desktop Linux pilih Application -> System Tools -> Terminal

Gambar 4.71 Tampilan Membuka Terminal

Setelah terminal terbuka, lakukan login sebagai super user dengan mengetik perintah

[PesonaEdu@localhost ~]$ su - Password: 123456

(43)

Gambar 4.72 Tampilan Login Super User

Bukti bahwa dalam Linux tersebut belum memiliki aplikasi Squid Proxy Server adalah dengan mengecek file dalam directory /etc dengan perintah

[root@localhost ~]# cd /etc [root@localhost etc]# ls

Gambar 4.73 Tampilan Squid Proxy Server Belum Terinstal Dalam Linux Centos

Maka folder squid tidak terlihat dalam direktori /root/etc. Oleh karena itu perlu dilakukan penginstalan dengan perintah

(44)

Maka proses download akan terlihat sperti berikut:

Gambar 4.74 Tampilan Instalasi Squid Proxy Server

Setelah download dan instalasi Squid Proxy Server selesai maka dengan perintah

[root@localhost ~]# cd /etc [root@localhost etc]# ls

Folder squid sudah ada dalam direktori /etc :

(45)

Setelah aplikasi squid telah di install, selanjutnya konfigurasi squidnya melalui file squid.conf yang ada didalam direktori /etc/squid. File squid.conf dibuka dengan perintah:

[root@localhost etc]# cd squid

[root@localhost squid]# gedit squid.conf

4.4.3 Konfigurasi Squid

4.4.3.1 Konfigurasi Dasar

Setelah file squid.conf telah dibuka, sinilah konfigurasi squid diatur dengan command-line agar squid bisa berjalan dengan baik.

Berikut adalah command-line konfigurasinnya:

http_port 8080 icp_port 0

cache_dir ufs /var/spool/squid 2000 16 256 cache_mem 8 MB cache_swap_low 90 cache_swap_high 95 cache_log /var/log/squid/access.log cache_store_log /var/log/squid/access.log cache_store_log /var/log/squid/store.log

acl manager proto cache_object acl localhost src all

acl SSL_ports port 443 # https acl SSL_ports port 563 # snews acl SSL_ports port 873 # rsync acl Safe_ports port 80 # http acl Safe_ports port 21 # ftp acl Safe_ports port 443 # https acl Safe_ports port 70 # gopher

(46)

acl Safe_ports port 210 # wais

acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports acl Safe_ports port 280 # http-mgmt

acl Safe_ports port 488 # gss-http acl Safe_ports port 591 # filemaker acl Safe_ports port 777 # multiling http acl Safe_ports port 631 # cups

acl Safe_ports port 873 # rsync acl Safe_ports port 901 # SWAT acl purge method PURGE

acl CONNECT method CONNECT acl jaringan src 10.10.10.0/24

Command-line diatas berfungsi untuk membuka akses port protokol dan pengaturan cache log sehingga squid dapat berjalan dengan baik.

4.4.3.2 Konfigurasi Menghubungkan Dengan Database

Setelah pengaturan cache dan port, selanjutnya menghubungkan squid dengan database sesuai kebutuhan kantor untuk otentifikasi user. Agar setiap user yang ingin browsing harus login terlebih dahulu. Maka perintahnya adalah sebagai berikut:

auth_param basic program /usr/lib/squid3/squid_db_auth --dsn "DBI:mysql:host=10.10.10.2; database=squid" user squid --password JcUBHNHda5VLUHmD --plaintext --persist

auth_param basic children 5

auth_param basic realm SQUID Proxy-Caching auth_param basic credentialsttl 30 minute auth_param basic casesensitive off acl db-auth proxy_auth REQUIRED http_access allow db-auth

(47)

Pada konfigurasi tersebut maka program akan mencari data otentifikasi dari folder “/user/lib/squid_bd_auth” dan dicari dari program mysql dengan host 10.10.10.2 dan database bernama squid. Untuk akses data tersebut maka akan login dengan username squid dan password JcUBHNHda5VLUHmD dan tipe penulisan dengan plaintext.

4.4.3.3 Konfigurasi Kecepatan Bandwidth dan Limitasi Download

Setelah menghubungkan squid dengan database, selanjutnya pengaturan kecepatan bandwidth sebesar 3 Mbps untuk satu gedung dan 64 Kbps untuk download konten, pengaturan request_timeout atau batas waktu permintaan, dan deny akses untuk SSL-port dan Safe-port Maka perintahnya adalah sebagai berikut:

delay_pools 3 delay_class 1 2

delay_parameters 1 8000/8000 4000/4000 delay_access 1 allow download

delay_access 1 allow !jaringan delay_access 1 deny lokal delay_access 1 deny all

delay_class 2 1

delay_parameters 2 375000/375000 delay_access 2 allow jaringan delay_access 2 allow !download delay_access 2 deny lokal delay_access 2 deny all

(48)

quick_abort_max 0 KB request_timeout 5 minutes shutdown_lifetime 30 seconds http_access deny !Safe_ports

http_access deny CONNECT !SSL_ports acl lokal dstdomain "/etc/squid/serverlokal.txt" http_access allow lokal

delay_class 3 1

delay_parameters 3 -1/-1 delay_access 3 deny jaringan delay_access 3 allow lokal delay_access 3 deny all

http_access deny !Safe_ports

http_access deny CONNECT !SSL_ports

Konfigurasi diatas bahwa delay_pools 3 menunjukan bahwa terdapat 3 opsi atau kelas dalam pengaturan bandwidth, yaitu terdiri dari pembagian bandwidth sebesar 3 Mbps secara merata, limitasi download konten sebesar 64 Kbps, dan limitasi download konten sebesar 64 Kbps. Delay_class 1 2 adalah opsi konfigurasi limitasi download konten sebesar 64 Kbps. Dimana kelas 2 dimaksudkan bahwa pemakaian bandwith dibatasi dari total bandwidth yang ada, dan bandwith yang diperuntukan squid akan dibagi semua user dengan sama rata dengan parameter 8000 / 8000 (alokasi total bandwidth) dan 4000 / 4000 (minimum bandwidth / maximum bandwidth) akan terbagi sama rata apabila lebih dari satu user.

Delay_class 2 1 adalah opsi konfigurasi pembagian bandwidth sebesar 3 Mbps. Dimana kelas 1 dimaksudkan bahwa semua bandwidth yang ada akan dibagi sama rata untuk semua user squid dengan parameter 375000 / 375000 (minimum bandwidth / maximum bandwidth).

(49)

Delay_class 3 1 adalah opsi konfigurasi user mendapatkan bandwidth maksimum (3 Mbps) untuk server lokal. Dengan kelas yang sama yaitu kelas satu dan parameternya -1/1 menunjukan bahwa user mendapat bandwidth maksimal yang tersedia dikantor.

4.4.3.4 Konfigurasi Block Website

Konfigurasi ini bertujuan untuk memblock website sesuai keinginan kantor. Memblok website dengan memasukan URL website ke dalam satu file dengan nama ruleskantor.txt.

acl rules_kantor dstdomain "/etc/squid/ruleskantor.txt" http_access deny rules_kantor

Dari konfigurasi diatas menunjukan bahwa program akan mencari file di direktori etc/squid/ruleskantor.txt.

4.4.3.5 Konfigurasi Ijin Akses

Konfigurasi ini bertujuan untuk memberikan ijin akses cache manager hanya dari localhost.

http_access allow manager localhost http_access deny manager

Konfigurasi ini bertujuan untuk membersihkan cache hanya pada jaringan localhost.

http_access allow purge localhost http_access deny purge

Konfigurasi ini bertujuan untuk satu jaringan LAN kantor terhubung dalam proxy

(50)

http_access allow jaringan http_access allow localhost

Konfigurasi ini untuk menutup proxy apabila session telah berakhir

http_access deny all icp_access deny all

Dan terakhir adalah pengaturan cache yang dikonfigurasi secara default.

acl QUERY urlpath_regex cgi-bin \? cache deny QUERY

refresh_pattern ^ftp: 1440 20% 10080 refresh_pattern ^gopher: 1440 0% 1440 refresh_pattern . 0 20% 4320 acl apache rep_header Server ^Apache coredump_dir /var/spool/squid

4.5 Uji Coba Hasil Konfigurasi Squid

Testing kinerja Squid Proxy Server dilakukan setelah dikonfigurasi. Testing yang dilakukan berupa tes bandwidth management, blok website, dan otentifikasi login dengan email.

4.5.1 Uji Coba Bandwidth Management pada Squid

Uji coba bandwidth dilakukan dilakukan dengan menggunakan aplikasi speedtest yang ada di website. Uji coba dilakukan pada tanggal 11 Desember 2013 pada pukul 9.10 WIB dan dilakukan sebanyak lima kali dan lima user. Hasil tes bandwidth dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(51)

Gambar 4.76 Uji Coba Bandwidth Dengan Satu User

Gambar 4.77 Uji Coba Bandwidth Dua User Bersamaan

Gambar 4.78 Uji Coba Bandwidth Tiga User Bersamaan

(52)

Gambar 4.80 Uji Coba Bandwidth Dengan Lima User Bersamaan

4.5.2 Uji Coba Blok Website pada Squid

Uji coba blok website dilakukan dengan menuliskan URL website pada browser. Contoh website yang diujikan adalah www.facebook.com dan www.youtube.com. Maka hasilnya akan terlihat digambar dibawah ini.

(53)

Gambar 4.82 Tampilan Youtube Diblok

4.5.3 Uji Coba Otentifikasi Login dengan Email

Uji coba otentifikasi dilakukan dengan membuka browser dan mengetik URL apapun, contohnya www.google.com. Maka akan muncul layar login otentifikasi.

Contoh email yang digunakan [email protected] dan password 12345. Seperti pada gambar dibawah ini.

(54)

4.5.4 Uji Coba Limitasi Download

Uji coba download dilakukan dengan meng-donwload contoh file sebanyak dua kali oleh dua user. Maka hasil uji coba dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.84 Uji Coba Limitasi Bandwidth Oleh Satu User

Pada gambar 4.84 menunjukan user yang meng-download bahwa user mendapatkan bandwidth download yang mendekati maksimal yaitu sebesar 54,8 Kbps.

Gambar 4.85 Uji Coba Limitasi Bandwidth Oleh Dua User

Pada gambar 4.85 menunjukan bahwa user mendapatkan bandwidth download yang terbagi sama rata karena dua user meng-download konten secara bersamaan. Maka bandwidth yang didapat sebesar 30 kbps.

4.6 Evaluasi Perancangan

Evaluasi hasil perancangan yang telah dibuat dengan menggunakan Squid Proxy Server dan Mikrotik adalah sebagai berikut.

Setelah menggunakan Squid Proxy Server yang telah dikonfigurasi pembagian bandwidth dapat berjalan dengan baik. Terbukti dari hasil uji coba (hasil rata-rata dari jumlah bandwidth) yang dilakukan sebanyak lima kali oleh lima user yang tertera pada table dibawah ini.

(55)

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Bandwidth Management

Jumlah

User

Bandwidth Latency Rata-rata

1 3.03 Mbps 0 ms 3.03 Mbps 2 1.87 Mbps 10 ms 1.68 Mbps 1.49 Mbps 16 ms 3 1.19 Mbps 5 ms 1.09 Mbps 1.18 Mbps 5 ms 0.90 Mbps 45 ms 4 1.11 Mbps 6 ms 0.83 Mbps 0.74 Mbps 10 ms 0.73 Mbps 26 ms 0.74 Mbps 28 ms 5 0.81 Mbps 5 ms 0.734 Mbps 0.63 Mbps 5 ms 0.89 Mbps 5 ms 0.65 Mbps 95 ms 0.62 Mbps 15 ms

Pada tabel hasil uji coba diatas menunjukan bahwa Squid Proxy Server sudah berjalan dengan baik dalam hal bandwidth management. Terlihat pada jumlah user yang menggunakan bandwidth mempengaruhi jumlah bandwidth yang didapat setiap user. Sebagai contoh bila hanya satu user yang menggunakan bandwidth maka user akan mendapat sebesar 3 Mbps. Bila ada dua user maka masing-masing user mendapat bandwidth sebesar 1.87 Mbps dan 1.49 Mbps dengan rata-rata 1.68 Mbps.

(56)

Squid Proxy Server juga dapat memblok situs yang dilarang oleh kantor seperti facebook.com dan youtube.com. Konfigurasi Squid Proxy Server untuk login otentifikasi dengan email juga berjalan dengan baik. Dan terakhir untuk limitasi download konten terbukti dapat membatasi bandwidth sebesar 64 Kbps yang dibagi sama rata sesuai dengan jumlah user yang melakukan download konten. Kumpulan hasil uji coba dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Limitasi Download

Jumlah User Bandwidth Download

1 54,8 Kb/sec

2

30 Kb/sec 30 Kb/sec

Tabel diatas menunjukan bahwa Squid Proxy Server telah berhasil membatasi bandwidth untuk download dengan tipe-tipe file yang sudah ditentukan. Terlihat bila hanya satu user melakukan download maka bandwidth yang didapat sebesar 64 kbps. Dan user mendapat 30 Kbps bile terdapat dua user yang melakukan download.

Hasil konfigurasi Mikrotik telah membuat Squid Proxy Server dapat bekerja dengan baik untuk proxy servernya. Dan konfigurasi hotspot di Mikrotik dalam hal pembagian bandwidth untuk koneksi wireless dapat berjalan dengan baik.

Gambar

Tabel 4.4 Spesifikasi PC Server untuk testing  Processor  Intel Core i3-2120 CPU
Gambar 4.6 Tampilan Interface Property
Gambar 4.8 Tampilan Penambahan DHCP Client
Gambar 4.9 Tampilan DHCP Client Setelah Ditambah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adanya kasus korupsi juga karena ketidaksesuaian peran yang dilakukan oleh Kepala Desa dan Bendahara Desa yang seharusnya Bendahara desa melakukan tugasnya sesuai

 Siklus perolehan dan pembayaran dimulai dengan pengajuan permintaan pembelian oleh seorang pegawai berwenang yang membutuhkan barang atau jasa

Formulir sehubungan dengan pemesanan pembelian Unit Penyertaan harus dilengkapi dengan bukti pembayaran, fotokopi Bukti Jati Diri (KTP untuk perorangan lokal, Paspor untuk

Pada jalur pengaruh tidak la- ngsung, hampir semua jalur memiliki penga- ruh signifikan terhadap niat pembelian, kecuali pada pengaruh citra merek yang dimediasi oleh

Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah dengan pengamatan langsung, wawancara serta partisipasi aktif pada kegiatan di laboratorium kuda laut

the difference of mean (learning achievement between the students those stayed with their parents=71.0) was higher than the learning achievement of the students

Data primer dalam penelitian ini adalah isi teks cerbung Ngonceki Impen karya Sri Sugiyanto berdasarkan unsur-unsur struktural yang meliputi fakta- fakta

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Dari hasil yang diperoleh koordinasi mata dan