• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tipe Tipe Kepribadian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tipe Tipe Kepribadian"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TIPE-TIPE KEPRIBADIAN DAN CARA

MENGUKURNYA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik

Disusun oleh:

1. Akbar Rokhim M (K2311003) 2. Aurora Mega (K2311009) 3. Dina Nur Adilah (K2311019) 4. Suci Novira A. (K2311074) 5. Yenni Kusuma M (K2311084)

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap orang memiliki kepribadian dasar. Kepribadian seseorang telah terbentuk sejak nafas pertama ditiupkan di dalam kandungan. Kepribadian seseorang memang dapat berkembang tetapi tidak akan keluar dari sifat-sifat inti atau dasarnya. Kepribadian adalah inti pikiran dan perasaan didalam diri seseorang yang memberitahu bagaimana ia membawa diri. Kepribadian merupakan daftar respon berdasarkan nilai-nilai dan kepercayaan yang dipegang kuat. Kepribadian akan mengarahkan reaksi emosional seseorang disamping rasional terhadap setiap pengalaman hidup. Dengan kata lain, kepribadian adalah proses aktif didalam setiap hati dan pikiran seseorang yang menentukan bagaimana ia merasa, berpikir dan berperilaku.

Berbicara tentang kepribadian manusia, masing- masing manusia pasti punya tipe- tipe kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang berkarakter lembut,ramah, periang, dan ada pula yang berbanding terbalik dengan karakter itu seperti berkarakter keras kepala, pemalu dan lain sebagainya. Melalui tipe kepribadian manusia inilah kita dapat mengenal kepribadian orang lain.

Manusia bisa diterima atau tidaknya di lingkungannya masyrakatnya tergantung dengan kepribadiannya. Jika kepribadiannya baik, maka orang-orang yang hidup di sekelilingnya akan menerimanya dan menyenanginya. Begitu juga sebaliknya, jika kepribadiannya tidak baik ia tidak disenangi atau bahkan tidak diterima untuk hidup di lingkungan mereka. Oleh karena itu, untuk mengukur apakah kepribadian kita baik atau tidak baik sebaiknya kita mempelajari tentang kepribadian manusi itu sendiri.

Pada makalah ini akan ditelaah lebih mendalam tentang tipe-tipe kepribadian manusia dan cara mengukur kepribadian manusia.

(3)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa sajakah tipe-tipe kepribadian manusia? 2. Bagaimana cara mengukur kepribadian manusia?

C. TUJUAN

1. Mengetahui tipe-tipe kepribadian manusia. 2. Mengetahui cara mengukur kepribadian manusia.

(4)

BAB II

ISI

A. TIPE-TIPE KEPRIBADIAN

Masing-masing manusia memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang berkarakter lembut,ramah, periang, dan ada pula yang berbanding terbalik dengan karakter itu seperti berkarakter keras kepala, pemalu dan lain sebagainya. Ada banyak tipe kepribadian, seperti diungkapkan oleh parah ahli, diantaranya adalah Hiprocates dan Gelanus, C.G. Jung, Gerart Heymans, dan Eduard Spranger. Masing masing ahli ini memandang dan memberikan pendapat tentang tipe kepribadian dari sudut pandang yang berbeda.

1. Tipe-Tipe Kepribadian Menurut Hiprocates dan Gelanus

Hiprocates dan Gelanus membagi tipe-tipe kepribadian menjadi empat bagian, yaitu:

a. Sanguinis

Tipe kepribadian sanguinis ditandai dengan sifat hangat, lincah, bersemangat, meluap-luap, dan pribadi yang menyenangkan. Pengaruh/kejadian luar dengan gampang masuk ke pikiran dan perasaan yang meledak-ledak. Orang sanguinis sangat ramah kepada orang lain, sehingga dia biasanya dianggap seorang yang sangat eksrovert.

Kekuatan:

 Suka bicara

 Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif  Antusias dan ekspresif

 Ceria dan penuh rasa ingin tahu  Hidup di masa sekarang

(5)

 Berhati tulus dan kekanak-kanakan

 Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)  Umumnya hebat di permukaan

 Mudah berteman dan menyukai orang lain

 Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian  Menyenangkan dan dicemburui orang lain

 Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)

 Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan

 Menyukai hal-hal yang spontan

Kelemahan:

 Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)  Membesar-besarkan suatu hal / kejadian  Susah untuk diam

 Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)

 Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele  RKP (Rentang Konsentrasi Pendek)

 Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)

 Mudah berubah-ubah

 Susah datang tepat waktu jam kantor  Prioritas kegiatan kacau

 Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas

 Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya

(6)

 Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama

 Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".

b. Koleris

Tipe kepribadian koleris tampil hangat, serba cepat, aktif, pasif, berkemauan keras, dan sangat independen. Dia cenderung tegas dan berpendirian keras, dengan gampang dapat membuat keputusan bagi dirinya dan bagi orang lain. dia tidak butuh digerakan dari luar, malah mempengaruhi lingkungannya dengan gagasan-gagasannya, rencana, tujuan, dan ambisinya yang tak pernah surut.

Kekuatan:

 Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif  Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan  Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target  Bebas dan mandiri

 Berani menghadapi tantangan dan masalah

 "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini"

 Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat

 Mendelegasikan pekerjaan dan Orientasi berfokus pada produktivitas

 Membuat dan menentukan tujuan  Terdorong oleh tantangan dan tantangan  Tidak begitu perlu teman

 Mau memimpin dan mengorganisasi  Biasanya benar dan punya visi ke depan  Unggul dalam keadaan darurat

Kelemahan:

 Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)  Senang memerintah

(7)

 Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai  Menyukai kontroversi dan pertengkaran  Terlalu kaku dan kuat/ keras

 Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik  Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci  Sering membuat keputusan tergesa-gesa

 Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain

 Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan  Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya)

 Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf  Mungkin selalu benar tetapi tidak populer

c. Melankolis

Tipe kepribadian melankolis adalah suka berkorban, analisis, betipe perfektionis dengan sifat emosi yang sangat sensitif. Tidak seorang pun yang dapat menikmati keindahan karya seni melebihi seorang melankolis. Apabila sedang bergembira maka sifatnya lebih ekstrovert. Namun, apabila sedang murung, maka ia bisa menjadi seorang yang begitu antagonis.

Kekuatan:

 Analitis, mendalam, dan penuh pikiran

 Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal  Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)  Sensitif

 Mau mengorbankan diri dan idealis  Standar tinggi dan perfeksionis

 Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)  Hemat

 Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)

(8)

 Kalau sudah mulai, dituntaskan.  Berteman dengan hati-hati.

 Puas di belakang layar, menghindari perhatian.  Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi  Sangat memperhatikan orang lain

Kelemahan:

 Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)

 Mengingat yang negatif & pendendam

 Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah  Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan  Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah

 Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan  Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan

 Hidup berdasarkan definisi  Sulit bersosialisasi

 Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya

 Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)

 Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)  Memerlukan persetujuan

d. Phlegmatis

Seseorang yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis adalah seorang yang hidupnya tenang, gampangan, tak pernah merasa terganggu sehingga dia hampir tak pernah marah. Dia adalah seorang dengan tipe yang mudah bergaul , dan paling menyenangkan diantara semua temperamen. Baginya hidup adalah suatu kegembiraan, dan kadang menjauh dari hal-hal yang tidak menyenangkan. Dia begitu

(9)

tenang dan agak diam, sehingga tak pernah kelihatan terhasut, bagaimanapun keadaan sekitarnya.

Kekuatan:

 Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh  Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik  Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana

 Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)

 Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi

 Penengah masalah yg baik

 Cenderung berusaha menemukan cara termudah  Baik di bawah tekanan

 Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan  Rasa humor yg tajam

 Senang melihat dan mengawasi  Berbelaskasihan dan peduli  Mudah diajak rukun dan damai Kelemahan:

 Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru  Takut dan khawatir

 Menghindari konflik dan tanggung jawab

 Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)  Terlalu pemalu dan pendiam

 Humor kering dan mengejek (Sarkatis)  Kurang berorientasi pada tujuan

 Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri  Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat  Tidak senang didesak-desak

(10)

2. Tipe-Tipe Kepribadian Menurut C.G. Jung

C.G Jung membagi kepribadian ke dalam dua tipe, yaitu:

a) Ekstrovert

Orang yang memiliki Kepribadian Ekstrovert adalah orang yang perhatiannya diarahkan ke luar dari dirinya. Ciri ciri atau sifat yang dimiliki oleh orang ekstrovert adalah ia lancar dalam berbicara, mudah bergaul, tidak malau mudah menyesuaikan diri, ramah dan suka berteman.

b) Introvert

Orang yang memiliki kepribadiannya Introvert merupakan kebalikan dari kepribadian ekstrovert. Perhatiannya lebih mengarah pada dirinya. Sifat yang dimiliki oleh orang yang berkpribasian seperti ini adalah cendrung diliputi kekhawatiran, mudah malu dan canggung, lebih senang bekerja sendiri, sulit menyesuiakan diri dan jiwanya agak tertutup.

3. Tipe-Tipe Kepribadian Menurut Gerart Haymens

Gerart Haymens menggolongkan kepribadian ke dalam tujuh tipe yaitu:

a. Gapasioneerden

Ciri orang yang memiliki kepribadian seperti ini akan terlihat sifat antara lain selalu bersikap keras, ambisius, egois, dan emosional. Selain itu sifat yang terlihat dari orang yang mempunyai kepribadian ini antara lain memiliki rasa kekeluargaan yang baik, dan suka menolong yang lemah.

b. Cholerici

Sifat yang terlihat dari orang yang memiliki kepribadian seperti ini antara lain orangnya agresif, giat bekerja, pemberani, optimistis, dan suka pada hal hal yang bersifat nyata. Selain itu ciri lainnya adalah bahwa orang ini mempunyai sifat boros dan suka bertindak ceroboh.

(11)

Ciri-cirinya adalah emosional, pintar berbicara, senang dengan kehidupan alam, dan tidak suka keramaian.

d. Nerveuzen

Sifat yang terlihat dari kepribadian semacam ini adalah mudah naik darah, suka memprotes, tidak mau berfikir panjang, dan tidak pendendam.

e. Flegmaciti

Sifat yang terlihat pada orang yang memiliki kepribadian ini adalah antara lain selalu bersikap tenang dan sabar, tekun bekerja, memiliki pemikiran yang luas, rajin dan cekatan.

f. Sanguinici

Orang yang memiliki kepribadian sanginici memiliki sifat seperti anak-anak. Sifat yang terlihat antara lain sukar atau plinlan dalam mengambil keputusan, ragu ragu dalam bertindak dan suka menyendiri.

g. Amorfem

Sifatyang terlihat dari tipe kepribadian ini adalah intelektualnya kurang, picik, tidak praktis, tidak punya jati diri dan terombang ambing.

4. Tipe-Tipe Kepribadian Menurut Eduard Spranger

Eduard menggolongkan tipe-tipe kepribadian seseorang berdasarkan sikap manusia yang hidup di dalam masyarakat. Tipe-tipe kepribadian tersebut antara lain :

a. Manusia Politik

Seseorang yang memiliki kepribadian seperti ini cendrung mempunyai sifat ingin menguasai orang lain, dan setiap langkanya selalu berbau hal politik.

b. Manusia Ekonomi

Orang yang memiliki tipe kepribadian seperti ini segala sesuatunya dipertimbangkan dengan hitung-hitungan bisnis. Kalau kita ingin mengetahui orang orang bertipe kepribaidan ekonomi kita

(12)

bisa melihat pada ras china yang hidup di negara kita ini. Kebanyakan para etnik china ini selalu mencari hal hal baik dan berpotensi bisnis.

c. Manusia Sosial

Orang yang memiliki kepribadian ini biasanya mudah dan suka bergaul (supel), suka menolong, dan rela berkorban untuk orang lain.

d. Manusia Seni

Orang yang memiliki kepribadian seni adalah orang yang jiwanya dipengaruhi oleh nilai-nilai keindahan. Untuk melihat orang yang memiliki kepribadian seni bagi kita tidak sulit. Kita bisa melihat para musisi, penyanyi, pelukis dan lain sebagainya, atau kita bisa melihat orang orang yang dalam kesehariannya menghabiskan waktunya untuk keindahan.

e. Manusia Agama

Orang yang memiliki kepribadian agama, yang terpenting bagi mereka adalah menghambakan diri dan menghabiskan hidupnya demi Tuhan Yang Maha Kuasa. Orang yang memiliki kepribadian seperti ini antara lain para ulama, pastur, pendeta dan pemuka atau tokoh tokoh agama lainnya.

f. Manusia Teori

Ciri-ciri dari orang yang memili kepribadian teori antara lain ia adalah seorang pemikir, suka membaca, dan mengabdi pada ilmu.

(13)

B. MENGUKUR KEPRIBADIAN

Melakukan pengukuran terhadap kepribadian seseorang bertujuan untuk dapat mengetahui corak kepribadian secara pasti dan terinci. Dengan mengetahui corak atau tipe kepribadian seseorang, berarti pengenalan kita terhadap dirinya menjadi lebih sempurna, sehingga proses pendidikannya dapat disesuaikan dan lebih lancar. Sifat kepribadian biasa diukur melalui angka rata-rata pelaporan dari (self-report) kuesioner kepribadian (untuk sifat khusus) atau penelusuran kepribadian seutuhnya (personality inventory, serangkaian instrumen yang menyingkap sejumlah sifat). Ada beberapa macam cara untuk mengukur atau menyelidiki kepribadian. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :

1. Observasi Direct

Observasi menilaian kepribadian dengan cara mengganti/memperhatikan langsung tingkah laku serta kegiatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan, terutama sikapnya, caranya, bicara, kerja, dan juga hasilnya. Observasi direk berbeda dengan observasi biasa. Observasi direk mempunyai sasaran yang khusus , sedangkan observasi biasa mengamati seluruh tingkah laku subjek. Observasi direk memilih situasi tertentu, yaitu saat dapat diperkirakan munculnya indikator dari ciri-ciri yang hendak diteliti, sedangkan observasi biasa mungkin tidak merencanakan untuk memilih waktu.

Observasi direct diadakan dalam situasi terkontrol, dapat diulang atau dapat dibuat replikasinya. Misalnya, pada saat berpidato, sibuk bekerja, dan sebagainya. Ada tiga tipe metode dalam observasi direk yaitu: a. Time Sampling Method

Dalam time sampling method, tiap-tiap subjek diselidiki pada periode waktu tertentu. Hal yang diobservasi mungkin sekadar muncul tidaknya respons, atau aspek tertentu.

b. Incident Sampling Method

Dalam incident sampling method, sampling dipilih dari berbagai tingkah laku dalam berbagai situasi. Laporan observasinya mungkin

(14)

berupa catatan-catatan dari Ibu tentang anaknya, khusus pada waktu menangis, pada waktu mogok makan, dan sebgainya. Dalam pencatatan tersebut hal-hal yang menjadi perhatian adalah tentang intensitasnya, lamanya, juga tentang efek-efek berikut setelah respons. c. Metode Buku Harian Terkontrol

Metode ini dilakukan dengan cara mencatat dalam buku harian tentang tingkah laku yang khusus hendak diselidiki oleh yang bersangkutan sendiri. Misalnya mengadakan observasi sendiri pada waktu sedang marah. Syarat penggunaan metode ini, antara lain, bahwa peneliti adalah orang dewasa yang cukup inteligen dan lebih jauh lagi adalah benar-benar ada pengabdian pada perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Wawancara (Interview)

Menilai kepribadian dengan wawancara (interview) berarti mengadakan tatap muka dan berbicara dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Dalam psikologi kepribadian, orang mulai mengembangkan dua jenis wawancara, yakni:

a. Stress interview

Stress interview digunakan untuk mengetahui sejauh mana seseorang dapat bertahan terhadap hal-hal yang dapat mengganggu emosinya dan juga untuk mengetahui seberapa lama seseorang dapat kembali menyeimbangkan emosinya setelah tekanan-tekanan ditiadakan. Interviewer ditugaskan untuk mengerjakan sesuatu yang mudah, kemudian dilanjutkan dengan sesuatu yang lebih sukar.

b. Exhaustive Interview

Exhaustive Interview merupakan cara interview yang berlangsung sangat lama; diselenggarakn non-stop. Cara ini biasa digunakan untuk meneliti para tersangka dibidang kriminal dan sebagai pemeriksaan taraf ketiga.

(15)

3. Tes Proyektif

Cara lain untuk mengatur atau menilai kepribadian adalah dengan menggunakan tes proyektif. Orang yang dinilai akan memprediksikan dirinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya. Tes proyektif pada dasarnya memberi peluang kepada testee (orang yang dites) untuk memberikan makna atau arti atas hal yang disajikan, dapat dikatakan pula tidak ada pemaknaan yang dianggap benar atau salah.

Jika kepada subjek diberikan tugas yang menunut penggunaan imajinasi, kita dapat menganalisis hasil fantasinya untuk menguur cara dia merasa dan berpikir. Jika melakukan kegiatan yang bebas, orang cenderung menunjukkan dirinya, memantulkan (proyeksi) kepribadiannya untuk melakukan tugas yang kreatif. Jenis yang termasuk tes proyektif adalah:

a. Tes Rorschach

Tes yang dikembangkan oleh seorang dkter psikiatrik Swiss, Hermann Rorschach, pada tahun 1920-an, terdiri atas sepuluh kartu yang masing-masing menampilkan bercak tintan yang agak kompleks. Sebagian bercak itu berwarna; sebagian lagi hitam putih. Kartu-kartu tersebut diperlihatkan kepada mereka yang mengalami percobaan dalam urutan yang sama. Mereka ditugaskan untuk menceritakan hal apa yang dilihatnya tergambar dalam noda-noda tinta itu. Meskipun noda-noda itu secara objektif sama bagi semua peserta, jawaban yang mereka berikan berbeda satu sama lain. Ini menunjukkan bahwa mereka yang mengalami percobaan itu memproyeksikan sesuatu dalam noda-noda itu. Analisis dari sifat jawaban yang diberikan peserta itu memberikan petunjuk mengenai susunan kepribadiannya.

b. Tes Apersepsi Tematik (Thematic Apperception Test/TAT)

Tes apersepsi tematik atau Thematic Apperception Test (TAT), dikembangkan di Harvard University oleh Hendry Murray pada tahun 1930-an. TAT mempergunakan suatu seri gambar-gambar. Sebagian adalah reproduksi lukisan-lukisan, sebagian lagi kelihatan sebagai

(16)

ilustrasi buku atau majalah. Para peserta diminta mengarang sebuah cerita mengena tiap-tiap gambar yang diperlihatkan kepadanya. Mereka diminta membuat sebuah cerita mengenai latar belakang dari kejadian yang menghasilkan adegan pada setiap gambar, mengenai pikiran dan perasaan yang dialami oleh orang-orang didalam gambar itu, dan bagaimana episode itu akan berakhir. Dalam menganalisis respon terhadap kartu TAT, ahli psikologi melihat tema yang berulang yang bisa mengungkapkan kebutuhan, motif, atau karakteristik cara seseorang melakukan hubungan antarpribadinya.

4. Inventori Kepribadian

Inventori kepribadian adalah kuesioner yang mendorong individu untuk melaporkan reaksi atau perasaannya dalam situasi tertentu. Kuesioner ini mirip wawancara terstruktur dan ia menanyakan pertanyaan yang sama untuk setiap orang, dan jawaban biasanya diberikan dalam bentuk yang mudah dinilai, seringkali dengan bantuan komputer. Menurut Atkinson dan kawan-kawan, investori kepribadian mungkin dirancang untuk menilai dimensi tunggal kepribadian (misalnya, tingkat kecemasan) atau beberapa sifat kepribadian secara keseluruhan.

Investori kepribadian yang terkenal dan banyak digunakan untuk menilai kepribadian seseorang diantaranya:

a. Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)

MMPI terdiri atas kira-kira 550 pernyataan tentag sikap, reaksi emosional, gejala fisik dan psikologis, serta pengalaman masa lalu. Subjek menjawab tiap pertanyaan dengan menjawab “benar”, “salah”, atau “tidak dapat mengatakan”. Pada prinsipnya, jawaban mendapat nilai menurut kesesuaiannya dengan jawaban yang diberikan oleh orang-orang yang memiliki berbagai macam masalah psikologi. MMPI dikembangkan guna membantu klinis dalam mendiagnosis gangguan kepribadian. Para perancang tes tidak menentukan sifat mengukurnya, tetapi memberikan ratusn pertanyaan tes untuk mengelompokkan individu. Tiap kelompok diketahui berbeda dari normalnya menurut

(17)

kriteria tertentu. Kelompok kriteria terdiri atas individu yang telah dirawat dengan diagnosis gangguan paranoid. Kelompok kontrol terdiri atas orang yang belum pernah didiagnosis menderita masalah psikiatrik, tetapi mirip dengn kelompok kriteria dalah hal usia, jenis kelamin, status sosioekonomi, dan variabel penting lain.

b. Rorced-Choice Inventories

Rorced-Choice Inventories atau Inventori Pilihan-Paksa termasuk klasifikasi tes yang volunter. Suatu tes dikatakan volunter bila subjek dapat memilih pilihan yang lebih disukai, dan tahu bahwa semua pilihan itu benar, tidak ada yang salah (Muhadjir,1992). Subjek, dalam hal ini, diminta memilih pilihan yang lebih disukai, lebih sesuai, lebih cocok dengan minatnya, sikapnya, atau pandangan hidupnya.

c. Humm-Wadsworth Temperament Scale (H-W Temperament Scale) H-W Temperament Scale dikembangkan dari teori kepribadian Rosanoff (Muhadjir, 1992). Menurut teori ini, kepribadian memiliki enam komponen, yang lebih banyak bertolak dari keragaman abnomal, yaitu:

1) Schizoid Autistik, mempunyai tendensi tak konsisten, berpikirnya lebih mengarah pada khayalan.

2) Schizoid Paranoid, mempunyai tendensi tak konsisten, dengan angan bahwa dirinya penting.

3) Cycloid Manik, emosinya tidak stabil dengan semangat berkobar. 4) Cycloid Depress, emosinya tak stabil dengan retardasi dan

pesimisme.

5) Hysteroid, ketunaan watak berbatasan dengan tendensi kriminal. 6) Epileptoid, dengan antusiasme dan aspirasi yang bergerak terus.

5. Biografi dan Autobiografi

Riwayat hidup yang ditulis orang lain (biografi) dan ditulis sendiri (authobiografi) dapat juga untuk menilai kepribadian. Sejenis authobiografi yang paling sederhana dapat dibuat oleh murid-murid

(18)

dengan judul tulisan pengalaman yang tak terlupakan atau cita-citaku setelah tamat sekolah dan lain sebagainya.

6. Catatan Harian

Catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan penelitian kepribadian seseorang.

(19)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Tipe-tipe kepribadian menurut Hiprocates dan Gelanus ada 4 tipe, yaitu: sanguinis, koleris, melankolis, dan phlegmatic

2. Tipe-tipe kepribadian menurut C.G. Jung ada 2 tipe yaitu: ekstrovert dan introvert

3. Tipe-tipe kepribadian menurut Gerart Haymens ada 7 tipe, yaitu: Gapasioneerden, Cholerici, Sentimentil, Nerveuzen, Flegmaciti, Sanguinici, dan Amorfem

4. Tipe-tipe kepribadian menurut Eduard Spranger ada 6 tipe, yaitu: manusia politik, manusia ekonomi, manusia social, manusia seni, manusia agama dan manusia teori.

5. Cara-cara untuk mengukur kepribadian ada beberapa macam, antara lain: observasi direct, wawancara (interview), tes proyektif, inventori kepribadian, biorgrafi dan autobiografi

B. SARAN

Dari penjelasan tentang kepribadian di atas tadi, setidaknya kita sudah mengetahui sedikit tentang tipe-tipe kepribadian manusia. Kita bisa mengukur bagaimana kepribadian diri kita dan kepribadian orang-orang yang ada di sekitar kita. Semoga dengan sedikit pengetahuan tentang kepribadian ini kita bisa merubah kepribadian kita yang kurang baik dan bisa mengingatkan orang yang kepribadiannya kurang baik dalam rangka menjadi manusia yang lebih baik.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan M. Umar. 2004. Psikologi Umum. Surabaya: PT. Bina Ilmu Kartini Kartono. 1999. Teori Kepribadian. Bandung: Alumni

Koswaro, E. 1991. Teori–Teori Kepribadian. Bandung: PT. Erisco Sumadi, S.1980. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers http://syafir.com/tipe-tipekepribadian

(21)

SOAL-SOAL BAB TIPE-TIPE KEPRIBADIAN DAN CARA MENGUKURNYA

DINA NUR ADILAH (K2311019)

1. Seorang yang hidupnya tenang, gampangan, tak pernah merasa terganggu sehingga dia hampir tak pernah marah. Dia adalah seorang dengan tipe yang mudah bergaul , dan paling menyenangkan diantara semua temperamen. Tipe kepribadian seperti ini, digolongkan ke tipe kepribadian…. a. sanguinis b. koleris c. melankolis d. phlegmatic e. Amorfem Jawaban : d. phlegmatic

2. Berikut ini yang merupakan tes proyektif untuk mengukur kepribadian seseorang adalah..

a. Tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) b. Tes Apersepsi Tematik (Thematic Apperception Test/TAT) c. Tes Sampling Method

d. Tes Exhaustive

e. Tes Humm-Wadsworth Temperament Scale

Jawaban : b. Tes Aperssepsi Tematik (Thematic Apperception Test/TAT)

3. Menurut Eduard Spranger, orang yang jiwanya dipengaruhi oleh nilai-nilai keindahan sehingga ia sering menghabiskan waktunya untuk keindahan termasuk golongan kepribadian tipe…

a. Manusia Sosial b. Manusia Ekonomi

(22)

c. Manusia Agama d. Manusia Sosial e. Manusia Seni

Jawaban : e. Manusia Seni

4. Orang yang cenderung diliputi kekhawatiran, mudah malu dan canggung digolongkan ke dalam kepribadian…

a. Introvert b. Ekstrovert c. Melankolis d. Cholerici e. Sanguinici Jawaban : a. Introvert

5. Tipe kepribadian Gapasioneerden, Cholerici, Sentimentil, Nerveuzen, Flegmaciti, Sanguinici, dan Amorfem merupakan tipe kepribadian menurut.. a. C.G. Jung b. Hipocrates c. Gerart Haymens d. Eduard Spranger e. Gelanus Jawaban : a. C.G. Jung

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, sumber data berupa tindakan berasal dari orang-orang atau suatu hal yang menjadi subjek penelitian yang diamati oleh peneliti secara langsung, dan dilengkapi

Oleh sebab itulah, untuk tujuan penyimpanan karbon pada ekosistem pesisir, maka lahan yang tergenang dan ditumbuhi oleh vegetasi mangrove lebih baik dan stabil dibandingkan

Lubrikasi adalah proses pencmpuran zat pelicin dengan bahan obat agar dalam proses pencetakan obat tidak lengket dan akan menghasilkan obat yang akan lebih

Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan ( komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka

pengguna jasa mereka.Baik pelayanan dari para sopir maupun pelayanan dari dalam armada taksi itu sendiri.Jenis armada yang memiliki kondisi fisik yang masih baru, masih terlihat

Dari penjabaran definisi tersebut  dapat ditarik kesimpulan bahwa Studi Kasus ialah suatu serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang

Output diatas ( ANOVA ), terbaca nilai Fhitung sebesar 3,145 > Ftabel 1,486 maka disimpulkan menolak H o , yang berarti ada pengaruh yang signifikansi secara statistik

Abdul Moeloek Bandar Lampung yang mengalami pre-eklampsia berat adalah lebih sedikit jika dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami pre-eklampsia berat