• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Buku Filsafat Ilmu Dan Perkembangannya Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Resume Buku Filsafat Ilmu Dan Perkembangannya Di Indonesia"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME BUKU FILSAFAT ILMU DAN PERKEMBANGANNYA DI RESUME BUKU FILSAFAT ILMU DAN PERKEMBANGANNYA DI

INDONESIA INDONESIA

Karangan Drs.Surajiyo Karangan Drs.Surajiyo Penerbit Bumi Aksara 2013 Penerbit Bumi Aksara 2013

Buku filsafat yang terbit pada bulan September yang merupakan etakan ketuju! ini terdiri Buku filsafat yang terbit pada bulan September yang merupakan etakan ketuju! ini terdiri atas tiga bagian utama" yaitu bagian pertama memba!as tentang pengenalan filsafat ilmu yang atas tiga bagian utama" yaitu bagian pertama memba!as tentang pengenalan filsafat ilmu yang terdiri atas tiga bab" bagian kedua memba!as tentang masala! ilmu pengeta!uan yang terdiri atas terdiri atas tiga bab" bagian kedua memba!as tentang masala! ilmu pengeta!uan yang terdiri atas lima bab dan bagian yang ketiga memba!as tentang pengembangan ilmu pengeta!uan terdiri atas lima bab dan bagian yang ketiga memba!as tentang pengembangan ilmu pengeta!uan terdiri atas tiga bab. #asing$masing bab tersebut akan diba!as di ba%a! ini&

tiga bab. #asing$masing bab tersebut akan diba!as di ba%a! ini&

A.

A. BAGIAN PERTBAGIAN PERTAMA AMA TENTTENTANG PENGANG PENGENALAN FILSAFAENALAN FILSAFAT T ILMUILMU

1.

1. BAB 1BAB 1 Pengantar 'lmu (ilsafat Pengantar 'lmu (ilsafat

a.

a. PePengngerertitian (an (ililsasafafatt Pe

Pengngerertiatian n filfilsafsafat at dadapapat t didititinjanjau u dadari ri dudua a sesegigi" " yayaknkni i sesearara a etietimomolologi gi dadann terimonologi" keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut&

terimonologi" keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut& 1)

1) ArtArti si seearara ea etimtimolologogii *timo

*timologi diartilogi diartikan sebagakan sebagai asal usul i asal usul kata +filsafkata +filsafat,. Kata filsafat beraat,. Kata filsafat berasal dari ba!asasal dari ba!asa arab

arab falsafah falsafah yang dalam ba!asa inggris dikenal dengan istila! yang dalam ba!asa inggris dikenal dengan istila!  philosophy philosophy yang berasalyang berasal dar

dari i ba!ba!asa yunasa yunaniani  philosophia philosophia  yang seara etimologi diartikan inta kebijaksanaan  yang seara etimologi diartikan inta kebijaksanaan (love of wisdom

(love of wisdom).). 2)

2) ArtArti sei seaara tra termermininolologogii

Dalam buku filsafat ilmu dan perkembangannya di 'ndonesia menyebutkan beberapa Dalam buku filsafat ilmu dan perkembangannya di 'ndonesia menyebutkan beberapa def

definisinisi i tententantang g filsfilsafat seara termiafat seara terminolnologi yang ogi yang dardari i bebbeberaerapa pa a!li tersea!li tersebut dapatbut dapat disimpulkan ba!a%a pengertian filsafat seara terminologi adala! ilmu pengeta!uan disimpulkan ba!a%a pengertian filsafat seara terminologi adala! ilmu pengeta!uan yang mempelajari segala

yang mempelajari segala sesuatu. -sesuatu. -ang ang diari dari filsafat adala! !akdiari dari filsafat adala! !akikat dari sesuatuikat dari sesuatu se!i

se!inggngga a kitkita a ditdituntuntut ut untuntuk uk berbersifasifat t refreflekleksi" si" radradikaikal l dan dan intintegregral al ter!ter!adaadap p objobjek ek  tersebut.

tersebut.  b.

 b. bjek (ilsafatbjek (ilsafat

bjek dalam penelitian filsafat antara lain& bjek dalam penelitian filsafat antara lain&

1)

1) bjek mbjek material material menyanenyangkut seggkut segala sesuaala sesuatu yang tu yang ada maupada maupun tidaun tidak ada.k ada. 2)

2) bjek fbjek formal mormal menyanenyangkut dgkut dari suduari sudut mana obt mana objek matejek material tersebrial tersebut disorut disorotot .

. #e#etotodde (e (ililsasafafatt

#etode$metode dalam filsafat dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adala! #etode$metode dalam filsafat dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adala! sebagai berikut&

(2)

1)

1) #etod#etode Kritis yane Kritis yang dikemg dikembangkbangkan ole! Soan ole! Sorates" Plrates" Plato. Bersiato. Bersifat analisfat analisis istila! dais istila! dann  pendapat"

 pendapat" dengan dengan jalan jalan bertanya bertanya /berdialog)" /berdialog)" membedakan" membedakan" membersi!kan"membersi!kan" menyisi!kan" dan menolak" ak!irnya ditemukan !akikat.

menyisi!kan" dan menolak" ak!irnya ditemukan !akikat. 2)

2) #o#ototode de 'n'ntutuitiitif f yayang ng didikekembmbanangkgkan an olole! e! PlPlototininusus" " dadan n BeBergrgsoson. n. DeDengngan an jaljalanan  pemba!aruan

 pemba!aruan antara antara kesadran kesadran dan dan proses proses peruba!an peruba!an se!ingga se!ingga terapai terapai searaseara langsung pema!aman mengenai keyakinan.

langsung pema!aman mengenai keyakinan. 3)

3) #et#etode ode SkoSkolastlastik ik dikdikembembangangkan kan oleole! ! ArArististoteoteles" !omles" !omas as AAuinuinas" as" dan beberadan beberapapa filsafat abad pertenga!an. Bersifat sintesis$deduktif dengan bertitik tolak dari definisi$ filsafat abad pertenga!an. Bersifat sintesis$deduktif dengan bertitik tolak dari definisi$ definisi atau prinsip yang jelas dengan sendirinya ditarik kesimpulan.

definisi atau prinsip yang jelas dengan sendirinya ditarik kesimpulan. )

) #et#etode eomeode eometris dikemtris dikembanbangkagkan n oleole! ! 4en4ene e DesDesartartes es dan pengidan pengikutkutnyanya. . #el#elalualuii analisi

analisis s !al$!a!al$!al l kompkompleks" leks" diapdiapai ai intuisintuisi i akan akan !akik!akikat$!akiat$!akikat kat seder!seder!ana" ana" kemudkemudianian dideduksikan seara matematis segala pengertian lainnya.

dideduksikan seara matematis segala pengertian lainnya. 5)

5) #etod#etode *mpiris dikeme *mpiris dikembangkbangkan ole! 6obban ole! 6obbes" 7oke" Berkes" 7oke" Berkeleyeley" Da8id 6um" Da8id 6ume. 6anyae. 6anya  pengalamanla!

 pengalamanla! yang yang menyajikan menyajikan pengertian pengertian benar" benar" maka maka semua semua pengertian pengertian dalamdalam intro

introspeksi speksi dibandibandingdingkan kan dengadengan n erpenerpen$erpen /impresi) $erpen /impresi) dan dan kemudkemudian ian disusudisusunn  bersama seara geometris.

 bersama seara geometris. 9)

9) #et#etode rode ransansendendentental al oleole! ! 'mm'mmanuanuel Kant el Kant Dan :eo$ SkolDan :eo$ Skolastiastik. Bertitk. Bertitik tolak dariik tolak dari tepatnya pengertian tertentu" dengan jalan analisis diselidiki syarat$syarat apriori bagi tepatnya pengertian tertentu" dengan jalan analisis diselidiki syarat$syarat apriori bagi  pengertian sedemikian.

 pengertian sedemikian. ;)

;) #et#etode (enomode (enomoloologis ole! gis ole! 6us6usserl dan serl dan *ks*ksisteistensiansialismlisme. e. DenDengan jalan bebergan jalan beberapaapa  pemotongan

 pemotongan sistematis" sistematis" refleksi refleksi dalam dalam kesadaran kesadaran menapai menapai pengli!atan pengli!atan !akikat$!akikat$ !akikat murni.

!akikat murni. <)

<) #et#etode Dialeode Dialektiktis s oleole! ! 6u6ugelgel" " dan #ar=dan #ar=. . DenDengan jalan menggan jalan mengikuikuti dinamti dinamika pekirika pekiranan atau alam sendiri" menurut

atau alam sendiri" menurut triadetriade tesis" anititesis" sintesis diapai !akikat kenyataan. tesis" anititesis" sintesis diapai !akikat kenyataan. >)

>) #e#etotode de :e:eo$o$popositsiti8i8ististisis. . KeKenynyataataan an didipapa!am!ami i memenunururut t !a!akikikakatntnya ya dedengngan an jajalalann me

mempmperergugunanakakan n atuaturaran$an$atuturaran n sesepeperti rti beberlarlaku ku papada da ilmilmu u pepengngetaeta!u!uan an popositsitif if  /eksakta).

/eksakta). 10)

10) #et#etode ode AnAnalitalitika ika ba!ba!asa" asa" ?i?ittgttgensensteintein. . DenDengan gan jaljalan an anaanalisilisis s pempemakaiakaian an ba!ba!asaasa se!ari$!ari ditentukan sa! atau tidaknya uapan$uapan filosofis.

se!ari$!ari ditentukan sa! atau tidaknya uapan$uapan filosofis. d.

d. @i@iriri$$iriri (i (ililsasafafatt Adapu

Adapun n iri$iriri$iri i dari berfilsafat menurut Sunoto adala! deskriptifdari berfilsafat menurut Sunoto adala! deskriptif" " kritik atau kritik atau analitianalitik"k" e8aluatik atau normati8e" spekulatif dan sistematik. Sedangkan menurut Drs. Sri Suprapto e8aluatik atau normati8e" spekulatif dan sistematik. Sedangkan menurut Drs. Sri Suprapto ?irodiningrat menyebutkan ba!%a filsafat memiliki tiga iri yaitu menyeluru!" mendasar  ?irodiningrat menyebutkan ba!%a filsafat memiliki tiga iri yaitu menyeluru!" mendasar  dan spekulatif.

dan spekulatif. e.

e. AsaAsal dl dan an peperanranan an (i(ilslsafaafatt 1)

(3)

#anusia berfilsafat berasal dari tiga !al yaitu ke!eranan" kesangsian" kesadaran akan keterbatasan

2) Peranan filsafat

a) (ilsafat tela! mendobrak pintu dan tembok tradisi yang begitu sakral dan selama itu tidak bole! diganggu gugat

 b) (ilsafat membantu manusia keluar dari kebodo!an dan ketidakta!uaannya

) (ilsafat menjalankan perannya sebagai pembimbing dan membantu manusia  berfikir rasional.

f. Pembagian /abang$abang) (ilsafat

(ilsafat seara garis besar dibagi ke dalam dua kelompok" yaitu&

1) (ilsafat sistematis. (ilsafat ini bertujuan dalam pembentukan dan pemberian landasan  pemikiran filsafat. Didalamnya meliputi logika /menyelidiki lurus atau tidak   pemikiran kita)" metodologi" epistemologi /membiarakan tentang terjadinya  pengeta!uan" sumber pengeta!uan" asal mula pengeta!uan" batas$batas" sifat$sifat" metode dan kesa!i!an pengeta!uan)" filsafat ilmu" etika /membiarakan tingka! laku atau perbuatan manusia dalam !ubungannya dengan baik buruk)" estetika /membiarakan tentang keinda!an)" metafisika /membiarakan sesuatu yang ada dan sesuatu di sebalik yang tampak)" filsafat ketu!anan" fiksafat manusia" dan kelompok  filsafat k!usus seperti filsafat sejara!" filsafat !okum" filsafat komunikasi dan lain$ lain.

2) Sejara! filsafat. #erupakan bagian yang berusa!a meninjau pemikiran filsafat di sepanjang masa sejak aman Kuno !ingga aman #odern. Bagian ini meliputi sejara! filsafat -unani /Barat)" 'ndia" @ina" dan sejara! filsafat 'slam.

2. BAB 2 (ilsafat Pengeta!uan /*pistemologi)

*pistemologi adala! bagian filsafat yang membiarakan tentang terjadinya pengeta!uan" sumber pengeta!uan" asal mula pengeta!uan" batas$batas" sifat dan kesa!i!an pengeta!uan. a. Pengertian pengeta!uan

Pengeta!uan dapat diartikan sebagai !asil ta!u manusia" usa!a manusia untuk mema!ami sesuatu. adi objek material epistemology adala! pengeta!uan" sedangkan objek formalnya adala! !akikat pengeta!uan. le! karena itu" sistematika penulisan epistemologi adala! arti  pengeta!uan" terjadinya pengeta!uan" jenis$jenis pengeta!uan dan asal usul pengeta!uan.  b. Proses terjadinya pengeta!uan

Pengeta!uan bera%al mula dari kenyataan yang dapat diindra kemudian dinalarkan. :alar  sendiri merupakan orak berpikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebi! dengan maksud untuk mendapatkan pengeta!uan baru.

(4)

enis$jenis pengeta!uan menurut Plato yaitu terdiri dari pengeta!uan *ikasia /k!ayalan)"  pengeta!uan Pistis /subtansial)" pengeta!uan Dianoya /matematik) dan pengeta!uan :oesis

/filsafat).

d. Asal usul pengeta!uan

Asal$usul pengeta!uan dapat dili!at dari aliran$aliran" metode ilmia! dan sarana berfikir  ilmia! yang dapat dijelaskan sebagai berikut&

1) Aliran$aliran dalam pengeta!uan

Aliran$aliran dalam pengeta!uan yaitu rasionalisme yang merupakan sumber   pengeta!uan yang menukupi dan yang dapat diperaya adala! rasio /akal)" empirisme

menyatakan ba!%a yang menjadi sumber pengeta!uan adala! pengalaman" kritisme" dan positi8isme berpangkal dari apa yang tela! diketa!ui yang fatual dan yang positif. 2) #etode ilmia!

#enakup !al$!al yang mengkaji urutan langka!$langka! yang ditempu! supaya  pengeta!uan yang diperole! memenu!i iri$iri ilmia!. #enurut Soejono Soemargono /1><3) metode ilmia! seara garis besar ada dua maam" yaitu metode ilmia! yang  bersifat umum dan metode penyeledikan ilmia!.

3) Sarana berfikir ilmia!

Sarana berfikir ilmia! dibagi menjadi tiga bagian yaitu ba!asa ilmia!" logika matematika serta logika dan statistik.

3. BAB 3 4uang 7ingkup (ilsafat 'lmu

(ilsafat ilmu adala! penyelidikan tentang iri$iri pengeta!uan ilmia! dan ara untuk  memperole!nya. @abang filsafat yang memba!as tentang ilmu adala! filsafat ilmu. ujuannya menganalisis mengenai ilmu pengeta!uan dan ara bagaimana pengeta!uan ilmia! itu diperole!. Pokok per!atian dari filsafat ilmu adala! proses penyelidikan ilmia! itu sendiri

a. bjek filsafat ilmu

(ilsafat ilmu memiliki dua objek filsafat yaitu objek material filsafat ilmu dan objek  formal filsafat ilmu. bjek material filsafat ilmu yaitu objek yang dijadikan sasaran  penyelidikan ole! suatu ilmu" atau objek yang dipelajari ole! ilmu" objek itu sendiri adala!  pengeta!uan" yaitu pengeta!uan yang tela! disusun seara sistematis dengan metode ilmia! tertentu" se!ingga dapat dipertanggungja%abkan kebenarannya. Dan yang kedua yaitu objek formal filsafat ilmu adala! !akikat ilmu pengeta!uan" maksudnya filsafat ilmu lebi! menaru! per!atian ter!adap problem mendasar ilmu pengeta!uan" seperti apa !akikat ilmu pengeta!uan ituC Bagaimana ara memperole! kebenaran ilmia!C #asala! inila! yang dibiarakan dalam landasan pengeta!uan" yaitu landasan ontologis" epistemologis" dan aksiologis.

(5)

Dalam buku ini disebuktkan beberapa lingkupan filsafat ilmu yang dikemukakan ole! !e 7iag ie /2000) antara lain&

1) Pater Angeles" menurut filsafat ini" filsafat ilmu memiliki empat bidang konsentrasi yang utama yaitu telaa! mengenai beberapa konsep dan metode ilmia!" telaa! dan  pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu berikut struktur   perlambangannya" telaa! mengenai saling keterkaitan diantara berbagai ilmu.

2) #ar= ?artofsky" mengemukakan ba!%a rentangan luas dari soal$soal interdisipliner  dalam filsafat ilmu meliputi perenungan mengenai konsep dasar" struktur formal dan metodologi ilmu. Selain itu" persoalan ontologi dan epistemologi juga menjadi ruang lingkup ilmu filsafat.

3) *rnest :agel" yaitu yang menyebutkan ba!%a filsafat ilmu menakup tiga bidang luas" yaitu pola logis yang ditunjukkan ole! penjelasan dalam ilmu" pembuktian keabsa!an kesimpulan ilmia!.

. #asala! (ilsafat 'lmu

Beberapa masala! filsafat ilmu menurut para filsuf ilmu" antara lain adala! sebagai  berikut&

1) an (raassen dan 6.#argenau" menurut a!li ini masala! utama dalam filsafat ilmu setela! ta!un enam pulu!an adala! metodologi" !al !al yang diperbinangkan iala! mengenai sifat dasar dari penjelasan ilmia! dan tori pengukuran. -ang kedua adala! landasan ilmu" ba!%a ilmu empiris !endaknya melakukan penelitian mengenai landasannya dan menapai sukses seperti !alnya landasan matematika. #asala! selanjutnya yang dikemukakan ole! a!li ini adala! masala! ontologi" yaitu persoalan utama yang dibiarakan adala! yang menakup masala! substansi" proses" %aktu" ruang dan status.

2) iktor 7enen" yang mengajukan dua problem" yaitu struktur ilmu" yaitu metode dan  bentuk pengeta!uan ilmia!" pentingnya ilmu bagi para praktik dan pengeta!uan

mengenai realitas.

d. #anfaat Belajar (ilsafat 'lmu

Dengan mempelajari filsafat ilmu" orang menjadi kritis ter!adap kegiatan ilmia!" maksudnya seorang ilmu%an !arus memiliki sikap kritis ter!adap bidang ilmunya sendiri" se!ingga dapat meng!indarkan diri dari sikap solisiptik" yakni menganggap !anya  pendapatnya yang paling benar" manfaat yang kedua ba!%a ilmu merupakan usa!a mengkritik asumsi dan metode keilmu%an. Sebab keenderungan yang terjadi dikalangan  para ilmu%an menerapkan satu metode ilmia! tanpa memper!atikan struktur ilmu  pengeta!uan itu sendiri. #anfaat selanjutnya ba!%a filsafat ilmu memberikan pendasaran

(6)

logis ter!adap metode keilmu%an. Setiap metode ilmia! yang dikembangkan !arus dapat dipertanggungja%abkan seara logis" agar dapat dipergunakan seara umum.

B. BAGIAN KEDUA MASALAH ILMU PENGETAHUAN

1. BAB 4 Apa itu ilmu pengeta!uan

a. Definisi 'lmu Pengeta!uan

!e 7iang ie /1><;) memeberikan pengertian tentang ilmu" yaitu rangkaian akti8itas  penelaa! yang menari penejelasan suatu metode untuk memperole! pema!aman seara

rasional dan empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya dan keseluru!an  pengeta!uan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.

'lmu penget!uan !arus diusa!akan dengan akti8itas manusia" akti8itas itu !arus dilaksanakan dengan metode tertentu dan ak!irnya akti8itas metodis tersebut meng!asilkan pengeta!uan yang sistematis. Adapun iri$iri ilmu pengeta!uan adala! sebagai berikut menurut !e 7iang ie /1><;) mempunyai 5 iri pokok yaitu empiris" sistematis" objektif" analistis" 8erifikatif. Demi objekti8itas ilmu" ilmuan !arus bekerja dengan ara ilmia! sifat ilmia! dalam ilmu" dapat di%ujudkan" apabila syarat$syarat yang intinya yaitu 'lmu !arus mempunyai objek" 'lmu !arus mempunyai metode" 'lmu !arus sistematis dan 'lmu bersifat uni8ersal

 b. @iri$iri ilmu pengeta!uan

@iri$iri 'lmu Pengeta!uan menurut 7iang ie /1><;) adala! sebagai berikut& 1) *mpiris" diperole! melalui perobaan

2) Sistematis" berbagai data dan keterangan yang tersusun sebagai kumpulan  pengeta!uan itu mempunyai !ubungan ketergantungan dan teratur

3) bjektif" ilmu berarti pengeta!uan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi

) Analitis" pengeta!uan ilmia! berusa!a membeda$bedakan pokok soalnya ke dalam  bagian yang terperini" untuk mema!ami berbagai sifat" !ubungan" dan peranan dari  bagian$bagian iitu

5) erifikatif" dapat diperiksa kebenarannya ole! siapa pun juga . Keragaman dan pengelompokkan ilmu pengeta!uan

Kumpulan pertanyaan ilmuan mengenai suatu objek yang memuat penget!uan ilmia! ole! !e 7iang ie /2000) mempunyai empat bentuk" yaitu Deskripsi" Preskripsi" *ksposisi pola dan 4ekonstruksi !istoris

(7)

7angka!$langka! dalam ilmu pengeta!uan biasanya dia%ali dengan situasi masala! dan  berlangsung dalam ta!ap$ta!ap sebagai berikut" yaitu perumusan masala! yang

dirumuskan seara tepat dan jelas dalam bentuk pertanyaan" kedua adala! pengamatan dan pengumpulan data atau obser8asi yang !asilnya dituangkan dalam bentuk   pertanyaan$pertanyaan. Ketiga pengamatan dan klasifikasi data yaitu proses

menganalisis" membandingkan dan membedakan data$data !asil temuan. Keempat adala! ta!apan perumusan pengeta!uan /definisi). a!ap kelima adala! adala! ta!ap ramalan dan terak!ir ta!ap pengujian kebenaran.

e. 'lmu dan teknologi

Berdasarakan beberapa pendapat yang mengemukakan tentang ilmu dan teknologi maka dapat disimpulkan !al$!al sebagai berikut yaitu teknologi bukanla! ilmu melainkan  penerapan dari ilmu itu sendiri" teknologi merupakan merupakan ilmu yang selalu dikaitkan dengan aspek eksternal yaitu industri dan aspek internal dikaitakna dengan objek material dari ilmu" teknologi merupakan kea!lian yang terkait dengan realitas ke!idupan se!ari$!ari. Dengan demikian" baik ilmu maupun teknologi merupakan komponen dari kebudayaan" baik ilmu maupun pengeta!uan memilki aspek ideasional maupun fatual" dimensi abstrak maupun konkret dan aspek teoritis maupun praktis. Dengan demikian" terdapat !ubungan timbal balik antara teknologi dan ilmu.

f. ?ujud ilmu

'lmu dapat dipa!ami sebagai akti8itas penelitian" metode kerja dan !asil pengeta!uan. Ketiga pengertian tersebut saling bertautan logis dan berpangkal pada satu kenyataan yang sama ba!%a ilmu !anya terdapat dalam msyarakat manusia" karena masyarakatla! yang melakukan serangkaian metode ilmia! se!ingga di!asilkan suatu pengeta!uan.

2. BAB 5 Sejara! 'lmu Pengeta!uan

a. Eaman Pra -unani kuno

Pada aman ini manusia masi! menggunakan batu sebagai peralatan. Eaman ini  berlangsung sekitar empat juta ta!un sampai dua pulu! ribu ta!un. Pada abad ke$9 S# di -unani mulai munul para filsafat !al ini ditandai ole! faktor$faktor sebagai berikut yaitu& 1) Pada bangsa yunani" seperti juga bangsa yang lainnya terdapat suatu mitologi yang kaya dan luas. #itologi ini dianggap sebagai perinsip yang menda!ului filsafat" karena mite-mite suda! merupakan perobaan untuk mengerti. -ang sangat k!usus dari  bangsa yunani adala! mereka mengadakan beberapa usa!a untuk menyusun mite-mite

yang dieritakan ole! rakyat menjadi suatu keseluru!an yang sistematis. 2) Kesusastraan yunani

Kedua puisi 6omeros yang masing$masing berjudul 'lias dan dyssea mempunyai kedudukan yang istime%a dalam kesustraan yunani.

(8)

3) Pengaru! ilmu pengeta!uan yang pada %aktu itu suda! terdapat di timur kuno

'lmu ukur dan ilmu!itung sebagian berasal dari #esir dan Babylonia pasti ada  pengaru!nya dalam perkembangan perkembangan ilmu astronomi di yunani. :amun orang yunani tela! mengola! ilmu$ilmu tadi dengan ara yang tidak disangka$sangka ole! bangsa #esir dan Babylonia.

Dengan demikian dapat disimpulkan ba!%a pada aman Pra -unani Kuno di dunia ilmu  pengeta!uan diirikan ole! know how  yang dilandasi pengalaman empiris. Selain itu

kemampaun ber!itung ditempu! dengan ara one$to one orrespondeny atau maping   process. Sala! satu !asil temuan pada aman pra yunani kuno adala! kedudukan mata!ari

dan bulan pada %aktu terbit dan tenggelam bergerak dalam rangka odiak tertentu.  b. Eaman -unani Kuno

Eaman -unani Kuno merupakan aman keemasan filsafat" karena pada masa ini orang memilki kebebasan untuk mengungkapkan ide$ide atau pendapatnya. Berikut ini dijelaskan tentang aman keemasan dan masa !elinistis dan roma%i pada aman -unani kuno.

1) Eaman Keemasan (ilsafat -unani

Pada %aktu At!ena dipimpin ole! Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat  berkembang dengan baik. Ada segolong orang yang pandai berpidato /ret!rorika)

dinamakan kaum sofis. Kegiatan mereka adala! mengajarkan pengeta!uan kepada kaum muda. -ang menjadi objek penyelidikannya bukan lagi alam tetapi manusia" sebagaimana yang dikatakan ole! Prot!agoras" manusia adala! ukuran untuk segala$ galanya.

2) #asa 6elinistis dan 4oma%i

Pada aman Ale=ander Agung tela! berkembang sebua! kebudayaan trans nasioanal yang disebut kebudayaan 6elinistis. Dalam bidanng filsafat tetap berkembang namun  pada aman itu belum ada filsuf yang benar$benar besar keuali Plotinus.

. Eaman Abad Pertenga!an

Periode abad pertenga!an mempunyai perbedaan yang menolok dengan abad sebelumnya. Perbedaan itu terutama terletak pada dominasi agama. imbulnya agama Kristen yang diajarkan ole! :abi 'sa memba%a peruba!an besar ter!adap keperayaan keagamaan. Agama Kristen mengajarkan ba!%a %a!yu u!an merupakan kebenaran yang sejati. 6al ini bertentangan dengan pandangan -unani Kuno yang mengatakan  ba!%a kebenaran dapat diapai ole! kemampuan akal. Periode pada aman abad  pertenga!an ini mengalami dua periode yaitu periode patr istik yang mengalami dua ta!ap yaitu permulaan agama keristen dan filsafat Agustinus. Periode kedua adala! periode skolastik yang berlangsung dari ta!un <00$1500 #. Periode ini dibagi menjadi tiga ta!ap

(9)

yaitu periode skolastik a%al yang ditandai ole! pembentukan metode$metode yang la!ir  karena !ubungan yang rapat antara agama dan filsafat. a!ap kedua dari periode skolastik  adala! periode punak perkembangan skolastik yang punak perkembangannya adala! !omas Auinas. a!ap ketiga dari periode skolastik ditandai ole! pemikiran kefilsafatan yang berkembang keara! nominalisme.

d. Eaman 4enaissane

Eaman 4enaissane ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma$dogma agama. #anusia pada aman ini adala! manusia yang merindukan  pemikiran yang bebas. 'lmu pengeta!uan yang berkembang maju pada masa ini adala! astronomi. oko!$toko! yang terkenal seperti 4obert Baon" @apernius" o!anes Keppler" dan alileo alilei.

e. Eaman #odern

Perkembangan ilmu penget!uan pada aman modrn sesunggu!nya suda! dirintis sejak  aman 4enaissane seperti 4ene Desartes toko! yang terkenal sebagai bapak modern. 4ene Desartes juga merupakan seorang a!li ilmu pasti" penemuannya adala! sistem koordinat" selain itu terdapat juga 'saa :e%ton dengan temuannya teori gra8itasi" @!arles Dar%in dengan teorinya Struggle for life /perjuangan untuk !idup)" . !omson dengan temuannya eletron.

f. Eaman Kontemporer /abad ke$20 dan seterusnya)

Diantara ilmu k!usus yang dibiarakan ole! para filsuft" bidang fisika menempati kedudukan yang paling tinggi. Selain itu bidang ilmu lain yang juga mengalami kemajuan  pesat" se!ingga berkembangnya teknologi anggi! dan menyebabkan spesialisasi ilmu

yang semakin tajam.

3. BAB 6 Prinsip$Prinsip #etodologi

#etodologi merupakan !al yang mengkaji peri!al urutan langka!$langka! yang ditempu! supaya pengeta!uan yang diperole! memenu!i iri$iri ilmia!. Dengan kata lain dapat dipa!ami ba!%a metodologi bersangkutan dengan jenis" sifat" dan bentuk umum mengenai ara$ara" aturan dan patokan prosedur jalannya penyelidikan" yang menggambarkan  bagaimana ilmu pengeta!uan !arus bekerja. Adapun metode adala! ara kerja dan langka!$ langka! k!usus penyelidikan seara sistematik menurut metodologi itu agar terapai suatu tujuan yaitu kebenaran ilmia!.

a. Fnsur$unsur metodologi

#enurut Anton Bakker dan A!mad @!arris Eubair dalam buku  Metodologi Penelitian  Filsafat  /1>>) anatara lain dijelaskan sebagai berikut&

1) 'nterprestasi" di!arapkan manusia dapat memperole! pengertian" pema!aman atau verstehen.

(10)

2) 'nduksi dan deduksi" setiap ilmu terdapat penggunaan metode induksi dan deduksi menurut pengertian empiris. Siklus empiris meliputi beberapa ta!apan yakni obser8asi" induksi" deduksi" kajian /eksperimentasi) dan e8aluasi.

3) Ko!erensi intern" usa!a untuk mema!ami seara benar guna memperole! !akikat dengan menunjukkan semua unsure strutural dili!at dalam suatu struktur yang konsisten" se!ingga benar$benar merupakan internal structure atau internal relations. ) 6olistis" tinjauan seara lebi! dalam untuk menapai kebenaran seara utu!.

5) Kesinambungan !istoris" jika ditinjau menurut perkembangannya manusia itu adala! mak!luk !istoris. #anusia disebut demikian karena ia berekambang dalam  pengalaman dan pikiran bersama dengan lingkungan amannya.

9) 'dealisasi" merupakan proses untuk membuat ideal artinya upaya dalam penelitian untuk memperole! !asil yang ideal atau yang sempurna.

;) Komparasi" merupakan usa!a untuk memperbandingkan sifat !akiki dalam objek   penelitian se!ingga dapat menjadi lebi! jelas dan lebi! tajam.

<) 6euristika" merupakan metode untuk menemukan jalan baru seara ilmia! untuk  memea!kan masala!. 6euristika benar$benar dapat mengatur terjadinya  pemba!aruan ilmia! dan sekurang$kurangnya dapat memberikan kaida! yang

mengau.

>) Analogikal" filsafat meneliti arti" nilai dan maksud yang diekspresikan dalam fakta dan data. Dengan demikian" akan dili!at analogi antara situasi atau kasus yang lebi! terbatas dengan yang lebi! luas

10) Deskripsi" seluru! !asi penelitian !arus dideskripsikan agar data tersebut dapat dipa!ami seara mantap.

 b. Pandangan mengenai prinsip metodologi 1) 4ene Desartes

4ene Desartes mengusulkan metode umum yang memiliki kebenaran yang pasti. #enurut 4ene Desartes akal se!at ada yang kurang" ada pula yang lebi! banyak  memilikinya" namun yang terpenting adala! penerapannya dalam akti8itas ilmia!. #etode yang ia temukan merupakan upaya untuk mengara!kan nalarnya sendiri seara optimal. Selain itu 4ene Desartes menjelaskan kaida!$kaida! pokok tentang metode yang akan digunakan dalam akti8itas ilmia! yang terdiri atas empat langka! yaitu janganla! menerima apa saja sebagai benar juka anda tidak mempunyai  pengeta!uan yang jelas mengenai kebenarannya" pea!kan tiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk  mempermuda! penyelesainnya seara lebi! baik setela! itu ara!kan pemikiran anda seara tertib mulai dari objek yang paling seder!ana" lalu meningkat sedikit demi

(11)

sedikit ke pengeta!uan yang lebi! kompleks kemudian buatla! penomoran untuk  seluru! permasala!an selengkap mungkin !ingga and dapat merasa pasti tidak ada sesuatu yang ketinggalan.

Selain itu 4ene Desartes menyebutkan beberapa kaida! moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode tersebut" menegaskan pengabdian kepada kebenaran yang aap kali terkeo! ole! indra" menegaskan peri!al dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua subtansi yaitu ji%a bernalar dan jasmani yang meluas. -ang terak!ir 4ene Desartes menjelaskan tentang dua jenis pengeta!uan yaitu  pengeta!uan spekulatif dan pengeta!uan praktis yang menyaktu !al$!al yang bersifat

filosofis.

2) Alfred ules Ayer 

Ajaran penting dari Alfred ules Ayer adala! yang terkait dengan masala! metodologi alam prinsip 8erifikasi. Perinsip 8erifikasi merupakan pengandaian untuk melengkapi suatu kriteria" se!ingga melalui riteria tersebut dapat ditentukan apaka! suatu kalimat mengandung makna atau tidak. #elalui prinsip 8erifikasi ini tidak !anya kalimat yang teruji seara empiris saja yang dapat dianggap bermakna tetapi juga kalimat yang dapat dianalisis. 6al ini ditegaskan ole! Alfred ules Ayer dalam kalimat  berikut, suatu ara yang seder!ana untuk merumuskan !alite adala! dengan mengatakan ba!%a suatu kalimat mengandung makna " jika dan !anya jika proposi yang dilingkup itu dapat dianalisis atau dapat di8erifikasi seara empiris /4ial #ustansyir" 2001).

3) Karl 4aimund Popper 

Popper mengajukan pembenaran ter!adap teori 8erifikasi yang mana prinsip tersebut diberi nama prinsip falsifikasi sebagai berikut" yaitu Popper menolak anggapan umum  ba!%a suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip 8erifikasi. eori ilmia! selalu bersifat !ipotesis tidak ada kebenaran terak!ir. Dia menyebutkan ba!%a sebua! pernyataan dapat dibuktikan kesala!annya. #aksudnya sebua! !ipotesis" !okum" atauka! teori kebenarannya !anya bersifat sementara" sejau! belum ditemukan kesala!an$kesala!an yang ada di dalamnya. #enurut Popper  apabila suatu !ipotesis dapat berta!an mela%an segala usa!a penyangkalan" maka !ipotesis tersebut semakin diperkoko!.

) #i!ael Polanyi

eori ilmu pengeta!uan #i!ael Polanyi bertitik tolak dari kenyataan ba!%a kita dapat ta!u lebi! dari pada yang dapat kita katakan. 6al ini jelas menunjukkan dalam

(12)

struktur ilmu penget!uan terdapat dua bagian besar jenis ilmu penget!uan yang membentuk struktur itu" yaitu bagian pengeta!uan yang termasuk segi impliit dan  bagian yang termasuk segi eksplisit. Bagian pertama menurut #i!ael Polanyi itula! yang dikatakan sebagai segi yang tidak terungkap ole! ilmu pengeta!uan yang ole!  positi8isme ditolak. adi Polanyi tela! merintis suatu model perekmbangan baru ilmu$ ilmu dengan memadukan seara jerni! antara nilai dan fakta" se!ingga ilmu$ilmu dikembangkan dapat sejalan dengan perkembangan masyarakat. bjekti8itas yang menjadi pokok per!atian dari ilmu$ilmu itu se!ingga mutlak menggunakan subjekti8isme yang pada prinsipnya akan menerminkan objekti8itasnya. Dalam kerangka ini tampak upaya #i!ael Polanyi untuk menunjukkan !akikat ilmu sebagai realitas yang personal.

. BAB 7 Penemuan Kebenaran

a. Definisi mengenai kebenaran

ujuan dari pengeta!uan adala! untuk menari kebenaran . kebenaran adala! suatu sifat keperayaan dan diturunkan dari kalimat yang menyatakan keperayaan tersebut. Kebenaran merupakan suatu !ubungan antara suatu keperayaan dan fakta. #enurut Djaelani /dalam Sofyan" 2010& 25) kebenaran adala! persesuaian antara pernyataan dengan fakta$fakta itu sendiri atau pertimbangan /judgment) dan situasi yang dipertimbangkan itu berusa!a melukiskannya.

 b. @ara penemuan kebenaran

@ara penemuan kebenaran berbeda$beda" kebenaran dapat dili!at seara ilmia! dan non ilmia!. #enurut 6artono Kasmadi dkk /1>>0) adala! sebagai berikut&

1) penemuan seara kebetulan" adala! penemuan yang berlangsung seara tanpa disengaja.

2) penemuan oba dan ralat / trial dan error)" terjadi tanpa adanya kepastian akan  ber!asil atau tidak ber!asil kebenaran yang diari.

(13)

3) penemuan melalui otoritas atau ke%iba%aan" misalnya orang$orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering di terima sebagai kebenaran meskipun pendapatnya tidak di dasarkan pada pembuktian ilmia!.

) penemuan seara spekulatif" ara ini mirip dengan ara oba dan ralat. Akan tetapi"  perbedaannya dengan oba dan ralat memang ada.

5) penemuan kebenaran le%at ara berpikir" kritis dan rasional. @ara berpikir yang di tempu! pada tingkat permulaan dalam memea!kan masala! adla! dengan ara  berpikir analitis dan sintetis.

9) penemuan kebenaran melalui penelitian ilmia!" ara menari kebenaran yang di  pandang ilmia! adla! yang dilakukan melalui penelitian. Penelitian adla! penyaluran

!asrat ingin ta!u pada manusia dalam teraf keilmuan.

Adapun definisi dari kebenaran merupakan !al sentral dari filsafat ilmu karena sebagian merasa ba!%a tujuan pengeta!uan adala! untuk menapai kebenaran. Adapun jenis$jenis kebenaran menurut A.#.?. Pranarka /1><;) tiga jenis kebenaran adala! sebagai berikut& 1) kebenaran epistemologika" kebenaran dalam !ubungannya dengan penget!uan manusia 2) kebenaran ontologikal" kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu

yang ada ataupun diadakan.

3) kebenaran semantikal" kebenaran yang melekat dan terdapat dalam tutur kata dan ba!asa Adapun sifat dari kebenaran itu sendiri menurut Abbas 6amami #intaredja /1><3) kata kebenaran dapat di gunakan sebagai suatu kata benda konkrit maupun abstrak. ika subjek  !endak menuturkan kebenaran artinya proposisi yang benar. eori$teori mengenai kebenaran dan kek!ilafan.

. eori kebenaran

Seara tradisional teori kebenaran itu antara lain sebagai berikut&

1) eori kebenaran saling ber!ubungan" dapat diungkapkan ba!%a suatu proporsi itu benar   bila mempunyai !ubungan dengan ide$ide dari proporsi yang tela! ada atau benar" atau  proporsi itu mempunyai !ubungan dengan proporsi terda!ulu yang benar. Pembuktian

(14)

2) eori kebenaran saling berkesuaian" berkaitan dengan teori kebenaran Aristoteles yang menyatakan segala sesuatu yang diketa!ui adala! segala sesuatu yang dapat dikembalikan pada kenyataan yang dikenal ole! subjek. eori ini berpendapat ba!%a suatu proposisi bernilai benar apabila saling berkesesuain dengan dunia kenyataan

3) eori kebenaran 'n!erensi" pandangan teori ini adala! suatu proposisi bernilai benar  apabila mempunyai konsekuensi yang dapat dipergunakan atau ber manfaat.

) eori kebenaran berdasarkan arti /Semanti !eory f rut!)" proposisi ditinjau dari segi artinya atau maknanya. Apaka! proposisi yang merupakan pangkal tumpunya itu mempunyai referen yang jelas. le! sebab itu" teori ini mempunyai tugas untuk  menguakkan kesa!an dari proposisi dalam referensinya.

5) eori kebenaran sintaksis" teori berpangkal tolak pada keteraturan sintaks atau gramatika yang dipakai ole! suatu pernyataan atau tata ba!asa yang melekatnya. Dengan demikian" suatu pernyataan bernilai benar jika pernyataan itu mengikuti aturan$ aturan sintaksis yang baku.

9) eori kebenaran nondeskripsi" karena pada dasarnya suatu statemen akan mempunyai nilai benar yang amat tergantung pada peran dan fungsi dari pernyataan itu. adi"  pengeta!uan akan memilki nilai benar sejau! pertanyaan itu memiliki fungsi yang amat  praktis dalam ke!idupan se!ari$!ari.

;) eori kebenaran logika yang berlebi!an" setiap proposisi mempunyai isi yang sama" memberikan informasi yang sama dan semua orang sepakat" maka apabila kita membuktikannya lagi !al yang demikian itu !anya merupakan bentuk logis yang  berlebi!an.

d. Kek!ilafan

Dalam pengeta!uan ke!ilafan terjadi karena kesala!an pengambilan kesimpulan yang tidak  runtut ter!adap pengalaman$pengalaman. #enurut (ranis Baon /1591$1929) dengan teorinya yang terkenal yang dinamakan idola yang teremin dalam bentuk ilusi dan  prejudice yang menyele%engkan pemikiran ilmia!. 'dola tersebut antara lain&

(15)

1) 'dola teatri /sandi%ara)" yaitu sesuatu yang sering dili!at se!ari$!ari yang lama$ kelamaan tanpa disadari dan diselidiki dianggap sebagai kebenaran

2) 'dola fori /pasar)"yaitu keadaan dalam pikiran seseorang yang menyebabkan pikirannya tidak dapat berfungsi dengan baik" karena orang tersebut !anya meli!at sesuatu dari segi bentuk dan luarnya saja

3) 'dola speus /gua)" yaitu suatu idola yang diakibatkan ole! indi8idualism manusia ) 'dola tribus" yaitu idola yang diakibatkan kodrat manusia%i se!ingga orang yang

terkena idola ini tidak dapat mema!amiapa yang di!adapinya. 5. BAB 8 Definisi Dan Penalaran

Dalam penalaran ada dua proposisi pokok yang dinalar" yakni proposisi kategoris dan  proposisi majemuk.

a. Definisi

Definisi terdiri atas dua bagian" yakni bagian pangkal disebut defeniendum yang berisi istila! yang !arus diberi penjelasan" dan bagian pembatas disebut disebut definiens yang  berisi uraian mengenai arti dari bagian pangkal. #aam$maam Definisi yaitu definisi

nominalis iala! menjelaskan sebua! kata dengan kata lain yang lebi! umum dimengerti. Sedangakan realis penjelasan mengenai sesuatu !al berdasarkan term. Definisi praktis iala!  penjelasan tentang sesuatu ditinjau dari segi penggunaan dan tujuan yang seder!ana. Syarat$Syarat Definisi adala! sebua! definisi !arus menyatakan iri$iri !akiki dari apa yang didefinisikan" merupakan suatu kesetaraan arti dengan yang didefinisika" !arus meng!indarkan pernyataan yang memuat term yang didefinisikan" sebua! definisi !arus sedapat mungkin dinyatakan seara rumusan positif" dinyatakan seara singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur atau ba!asa kiasan.

 b. Penalaran

Prinsip$prinsip penalaran menurut Aristoteles terdiri dari prinsip identitas" prinsip kontradiksi dan prinsip eksklusi terti.

(16)

Silogisme adala! proses menggabungkan tiga proposisi" dua menjadi dasar penyimpulan" satu menjadi kesimpulan. Dengan demikian" silogisme ategories berarti argument yang terdiri atas tiga proposisi kategoris yang saling berkaitan" menjadi kesimpulan yang ditarik.

d. Proporsi majemuk 

Proporsi majemuk adala! pernyataan yang terdiri atas dua bagian yang dapat dinilai benar  atau sala!. Berdasarkan bentuk !ubungan antara dua bagian itu proposisi majemuk dapat dibedakan menjadi tiga yaitu&

1) Proposisi !ipotik" pernyataan yang terdiri atas dua bagian yang !ubungan keduanya salinng ketergantungan yang satu sebagai premis dan yang lain sebagai kesimpulan. 2) Proposisi disjungtif" Proposisi ini ditandai dengan tanda +atau,.

3) Proposisi konjungtif" proposisi majemuk yang menegaskan ba!%a 2 predikat di!ubungkan dengan subjek yang sama. Proposisi ini ditandai dengan kata +dan,.

e. Silogisme majemuk dan dilemma

Silogisme dibedakan menjadi 5 yaitu silogisme disjungtif inklusif" silogisme eksklusif" silogisme disjungtif alternatif" silogisme !ipotesis kondisional" silogisme !ipotesis  bikondisional. Sedangakan dilemma diartikan sebagai silogisme yang terdiri atas dua  pili!an yang serba sala!. Dilemma selalu ada dua proposisi !ipotetik sebagai premis

mayor. f. Sesat piker 

Sesat piker dapat terjadi ketika menyimpulkan sesuatu lebi! luas daripada dasarnya / latius hos).

C. BAGIAN KETIGA PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

1. BAB 9 6ubungan Dan Peranan 'lmu Pengeta!uan er!adap Pengembangan Kebudayaan

 :asional

(17)

De%asa ini ilmu menjadi sangat berguna dalam ke!idupan se!ari$!ari" seola!$ola! manusia sekarang tidak dapat !idup tanpa ilmu pengeta!uan. Kebutu!an manusia yang  paling seder!ana pun sekarang memerlukan ilmu. 'lmu adala! pengeta!uan. Fntuk 

mendapatkan ilmu diperlukan ara$ara tertentu" iala! adanya suatu metode dan mempergunakan sistem" mempunyai objek formal dan objek material. 'stila! kebudayaan diartikan sebagai !asil kegiatan dan peniptaan batin /akal budi) manusia seperti keperayaan" kesenian" dan adat istiadat

 b. Pengertian dan unsur$unsur kebudayaan

Ki 6ajar De%antaraG kebudayaan berarti bua! budi manusia adala! !asil perjuangan manusia ter!adap dua pengaru! kuat" yakni alam dan aman /kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan !idup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam !idup dan peng!idupannya guna menapai keselamatan dan keba!agiaan yang pada la!irnya bersifat tertib dan damai.

. Pengaru! timbal$balik antara ilmu dan kebudayaan

'lmu adala! dari pengeta!uan. Fntuk mendapatkan ilmu diperlukan ara$ara tertentu" iala! adanya suatu metode dan mempergunakan sistem" mempunyai objek formal dan objek material. Karena pengeta!uan merupakan unsur dari kebudayaan" maka ilmu yang merupakan bagian dari pengeta!uan dengan sendirinya merupakan sala! satu unsur dari kebudayaan. Perkembangan ilmu tergantung dari pada perkembangan kebudayaan" sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaru! pada kebudayaan.

d. Peranan ilmu ter!adap pengembangan kebudayaan nasional

'stila! kebudayaan diartikan sebagai !asil kegiatan dan peniptaan batin /akal budi) manusia seperti keperayaan" kesenian" dan adat istiadat. Pada !akikatnya"  perkembangan kebudayaan nasional adala! peruba!an dari kebudayaan yang sekarang  bersifat kon8ensional keara! situasi kebudayaan yang lebi! menerminkan asprasi dan tujuan nasional. Proses perkembangan kebudayaan ini pada dasarnya adala! penafsiran kembali nilai$nilai kon8ensional agar lebi! sesuai dengan tuntutan aman serta  penumbu!an nilai$nilai bru yang fungsional. Fntuk terlaksananya proses dalam  pengembangan kebudayaan tersebut maka diperlukan sifat kritis" rasional" logis" obyektif"

terbuka" menjunjung kebenaran dan pengabdian uni8ersal e. Strategi kebudayaan

Strategi kebudayaan merupakan upaya bagaimana menangani kebudayaan k!ususnya di 'ndonesia yang beragam budaya. Panasila sebagai paradigma perkembangan ilmu  pengeta!uan dan teknologi. Panasila sebagai paradigma pembangunan nasional

(18)

mengandung arti ba!%a segala aspek pembangunan !arus menerminkan nilai$nilai  panasila.

2. BAB 1 *tika Keilmuan

'lmu berupaya mengungkapkan realitas sebagaimana adanya" sedangkan moral pada dasarnya adala! petunjuk tentang apa yang se!arusnya dilakukan manusia.

a. Antara etika" moral" normal" dan kesusilaan

*tika seara etimologi diartikan sebagai %atak" kesusilaan" atau adat. Seara terminologi etika merupakan abang ilmu filsafat yang membiaran tingka! laku" atau perbuatan manusia dalam !ubungannya dengan baik burk dengan kata lain etika merupakan sebua! ilmu bukan sebua! ajaran. Sedangkan moral diartikan sebagai perbuatan yang sedang dinilai. :orma merupakan garis pengara! atau suatu peraturan. Kesusilaan sendiri diartikan sebagai !asil suatu menjadi yang terjadi didalam ji%a. Dengan demikian" kesusilaan !anya berkaitan dengan batin kita.

 b. Problem etika ilmu pengeta!uan

Perkembangan ilmu pengeta!uan dan teknologi akan meng!ambat ataupun meningkatkan keberadaan manusia tergantung pada menusianya itu sendiri" karena ilmu pengeta!uan dan teknologi dilakukan ole! manusia dan untuk kepentingan manusia dan kebudayaannya. . 'lmu& bebas nilai atau tidak bebas nilai

Bebas nilai atau tidak bebas nilai yang dimaksudkan adala! tuntunan setiap kegiatan ilmia! agar didasarkan pada !akikat ilmu pengeta!uan itu sendiri.

d. Pendekatan ontologisme

ntologis adala! abang filsafat yang membiarakan tentang yang ada. Seara ontologis ilmu membatasi lingkup penelaa! keilmuannya !anya pada daera!$daera! yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia.

(19)

*pistemologi adala! abang filsafat yang membiarakan tentang asal muasal" sumber" metode" struktur" dan 8aliditas atau kebenaran pengeta!uan.

f. Pendekatan aksiologi

Aksiologis adala! abang filsafat yang mempelajari tentang nilai seara umum. g. Sikap ilmia! yang !arus dimiliki ilmuan

'lmu bukanla! merupakan pengeta!uan yang datang demikian saja sebagai barang yang suda! jadi dan datang dari dunia k!ayal.

3. BAB 11 Strategi Pengembangan 'lmu Di 'ndonesia

a. Pengertian paradigma

#enurut K!un" ara kerja paradigma dan terjadinya re8olusi ilmia! dapat digambarkan kedalam ta!ap$ta!ap yaitu pada ta!ap pertama paradigma ini membimbing dan mengara!kan akti8itas ilmia! dalam masa ilmu normal. a!ap kedua menumpuknya anomaly menimbulkan krisis keperayaan dari para ilmuan ter!adap paradigm. Dan a!ap ketiga para ilmuan bias kembali lagi pada ara$ara ilmia! yang sama dengan memperluas dan mengembangkan suatu paradigma tandingan yang dipandang bias memea!kan masala! dan membimbing akti8itas ilmia! berikutnya.

 b. 7andasan ontologisme" epistemologis" a=iologis" dan antropologis panasila

7andasan ontologis panasila adala! u!an" manusia" satu" rakyat dan adil. Sedangakan landasan epistemologis panasila merupakan erminan dari masyarakat 'ndonesia pada saat kela!irannya digali dari budaya bangsa 'ndonesia itu sendiri. 7andasan a=iologis  panasila merujuk kepada nilai$nilai dasar yang terdapat di dalam pembukaan FFD 1>5.

7andasan antropologis panasila memnadang manusia sebagai monopluralis. . Panasila sebagai paradigma perkembangan ilmu pengeta!uan dan teknologi

Pembangunan nasional adala! upaya bangsa untuk menapai tujuan nasionalnya sebagaimana yang dunyatakan dalam pembukaan FFD 1>5. Pada !akikatnya panasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung arti ba!%a segala aspek   pembangunan !arus menerminkan nilai$nilai panasila. Sistem *tika yang erermin

dalam Panasila Sebagi Dasar Perkembangan 'P*K adala!&

1) Sila Ketu!an -ang #a!a *sa" menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai  pusatnya" melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diola!nya.

(20)

2) Sila kemanusiaan yang adil dan beradab" 'P*K !arus dapat diabdikan untuk   peningkatan !arakat dan martabat manusia" bukan menjadikan manusia sebagai

mak!luk yang angku! dan sombong akibat dari penggunaan 'P*K 

3) Sila persatuan indonesia" 'P*K dikembangkan !arus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

) Sila kerakyatan yang dipimpin ole! !ikma! kebijaksanaan dalam permusya%aratan  per%akilan" setiap ilmuan !arus meng!otmati dan meng!argai kebebasan orang lain

dan !arus memilki sikap yang terbuka.

5) Sila keadilan sosial bagi seluru! rakyat indonesia" kemajuan 'P*K !arus mampu menjaga keseimbangan keadilan dalam ke!idupan kemanusiaan.

d. isi ilmu di 'ndonesia

Bagi bangsa 'ndonesia strategi pengembangan ilmu pengeta!uan yang paling tepat menurut Koento ?ibisono /1>>) ada dua !al pokok" yaitu 8isi dan orientasi filosofiknya diletakkan pada nilai$nilai panasila di dalam menga!adai masala!$masala! yang !arus dipea!kan sebagai data atau fakta objektif dalam satu kesatuan integratif.

isi dan orientasi operasionalnya diletakkan pada dimensi$dimensi berikut&

1 eleologis" dalam arti ba!%a ilmu pengeta!uan !anya sekedar sarana yang memang !arus kita pergunakan untuk menapai suatu teleos /tujuan)" yaitu sebagaimana merupakan ideal kita untuk me%ujudkan ita$ita sebagaimana diantumkan dalam  pembukaan Fndang$Fndang Dasar 1>5.

2) *tis" ba!%a ilmu pengeta!uan !arus kita operasionalisasikan untuk meningkatkan !arkat dan martabat manusia.

3) 'ntegral atau integratif" penerapan ilmu pengeta!uan untuk meningkatkan kualitas manusia" sekaligus juga diara!kan untuk meningkatkan kualitas struktur masyrakatnya" sebab manusia selalu !idup dalam relasi baik dengan sesame maupun dengan masyarakat yang menjadi ajangnya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil secara keseluruhan perhitungan response bias pada kedua teknik pengukuran menunjukkan bahwa responden cenderung memberikan respon konservatif dibandingkan respon

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

Tahap pertama yang dilakukan adalah peninjauan kelayakan shell dan head berdasarkan nilai ketebalan aktual yang didapat untuk mencari nilai ketebalan minimum

Jumlah sel inflamasi yang lebih banyak pada RA persisten mungkin dapat menjadi dasar lebih banyaknya jumlah subjek yang mengalami gangguan fungsi penghidu serta lebih

Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi uranium yang besar dan berkualitas baik di Kalimantan Barat, program pengembangan teknologi nuklir

Sehingga komponen yang mempengaruhi besar kecilnya marjin yang akan diterima oleh bank (m) adalah harga dasar pembelian (x), total target pembiayaan tahun berjalan yang telah

Kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pasar dan juga keterbatasan sarana sosialisasi menyebabkan PKL Tlogosari tidak seluruhnya mengetahui program pengaturan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penguasaan pengetahuan pada mata pelajaran laundry oleh peserta didik SMKN 3 Cimahi meliputi pengetahuan, pemahaman dan