• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan keperawatan klien kelompok khusus gelandangan.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan keperawatan klien kelompok khusus gelandangan.docx"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

sosial, ketika orang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan,pada gilirannya dapat sosial, ketika orang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan,pada gilirannya dapat menimbulkan

menimbulkan ketegangan ketegangan (( stress stress) ) pada pada dirinya. dirinya. Ketegangan Ketegangan merupakan merupakan faktorfaktor  pencetus, pen

 pencetus, penyebab atayebab atau u akibat dari akibat dari suatu suatu penyakit penyakit mental,sehingga tmental,sehingga taraf araf kesehatan kesehatan fisikfisik dan kesehatan jiwa seseorang dapat berkurang atau menurun.

dan kesehatan jiwa seseorang dapat berkurang atau menurun. Para

Para pemerhati pemerhati gelandangan gelandangan telah telah sepakat sepakat bahwa bahwa gelandangan gelandangan merupakanmerupakan  permasalahan

 permasalahan multidimensional. multidimensional. Berbagai Berbagai kajian kajian tentang pola tentang pola dan stdan strategi rategi terpadu untukterpadu untuk mencari alternatif penanggulangan masalah gelandangan telah dilakukan Lembaga Riset mencari alternatif penanggulangan masalah gelandangan telah dilakukan Lembaga Riset sejak tahun 19

sejak tahun 1982, 82, menyebutkan menyebutkan bahwa gelandangan bahwa gelandangan mempunyai berbagai stigmempunyai berbagai stigma sosialma sosial (Ramdlon, 1983: 12). Gelandangan tergolong sebagai anggota masyarakat ya

(Ramdlon, 1983: 12). Gelandangan tergolong sebagai anggota masyarakat ya ng “tunang “tuna mental tanpa keterampila

mental tanpa keterampilan”, k n”, k elompok individu yang menunjukkan salah satu cirielompok individu yang menunjukkan salah satu ciri sebagai tuna wisma,tunakarya, dan mengikuti pola hidup yang menyimpang dari dan atau sebagai tuna wisma,tunakarya, dan mengikuti pola hidup yang menyimpang dari dan atau di bawah pola hidup yang berlaku dalam

(2)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(3)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 Pengertian 2.1 Pengertian A. A. PSIKOTIKPSIKOTIK

Menuru Karnadi, 2014. Psikotik (sakit jiwa) adalah bentuk disorder mental atau Menuru Karnadi, 2014. Psikotik (sakit jiwa) adalah bentuk disorder mental atau kegalauan jiwa yang dicirikan dengan adanya disintegrasi kepribadian dan kegalauan jiwa yang dicirikan dengan adanya disintegrasi kepribadian dan terputusnya hubungan jiwa dengan realitas. Seseorang dikatakan sakit jiwa apabila ia terputusnya hubungan jiwa dengan realitas. Seseorang dikatakan sakit jiwa apabila ia tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-harinya, dirumah, tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-harinya, dirumah, disekolah,

disekolah, di di tempat kerja, tempat kerja, atau atau dilingkungan dilingkungan sosialnya. sosialnya. Ciri yCiri yang ang menonjol menonjol daridari sakit jiwa adalah tingkah laku yang menyolok, berlebih-lebihan pada seseorang sakit jiwa adalah tingkah laku yang menyolok, berlebih-lebihan pada seseorang sehingga

sehingga menimbulkan menimbulkan kesan kesan aneh, aneh, janggal janggal dan dan berbahaya berbahaya bagi bagi orang orang lain. lain. PadaPada umumnya

umumnya apa apa yang yang disebut disebut pasien pasien jiwa jiwa sebenarnya sebenarnya menderitamenderita emotionalmaladjustment 

emotionalmaladjustment , yaitu orang-orang yang tidak dapat menyesuaikan diri, yaitu orang-orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan wajar dan tidak sanggup memahami masalah secara realistis. Dalam dengan wajar dan tidak sanggup memahami masalah secara realistis. Dalam  perspektif

 perspektif psikologi, psikologi, sakit sakit jiwa jiwa (( psikotik  psikotik ) dibedakan menjadi dua: 1) Psikosis) dibedakan menjadi dua: 1) Psikosis Organik; dan 2) Psikosis

Organik; dan 2) Psikosis Fungsional.Fungsional.

Penyandang psikosis organik pada umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi Penyandang psikosis organik pada umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi  jaringan otak yang menyebabkan berkurang

 jaringan otak yang menyebabkan berkurang atau rusaknya fungsi-fungsi peatau rusaknya fungsi-fungsi pengenalan,ngenalan, ingatan, intelektual, perasaan dan kemauan, beratnya gangguan dan kekalutan mental ingatan, intelektual, perasaan dan kemauan, beratnya gangguan dan kekalutan mental tersebut tergantung pada parahnya kerusakan organik pada otak. Sementara tersebut tergantung pada parahnya kerusakan organik pada otak. Sementara  penyandang psikosis

 penyandang psikosis fungsional disebabkan fungsional disebabkan oleh oleh faktor-faktor non-organik, faktor-faktor non-organik, ditandaiditandai oleh disintegrasi dengan dunia realitas, disintegrasi pribadi dan kekalutan mental oleh disintegrasi dengan dunia realitas, disintegrasi pribadi dan kekalutan mental yang progresif, sering kali dibayangi oleh macam-macam halusinasi, ilusi, dan yang progresif, sering kali dibayangi oleh macam-macam halusinasi, ilusi, dan delusi, sering mengalami

delusi, sering mengalami  stupor stupor (tidak bisa merasakan sesuatupun, keadaannya(tidak bisa merasakan sesuatupun, keadaannya seperti terbius).

seperti terbius). Kriteria psikotik: Kriteria psikotik:

 Psikotik organikPsikotik organik

adalah psikotik

adalah psikotik yang yang penyebabnya penyebabnya adalah adalah gangguan gangguan pada susunpada susunan syaraf an syaraf pusat danpusat dan  psikotik yang

 psikotik yang disebabkan oleh disebabkan oleh kondisi fisik kondisi fisik , gangguan met, gangguan metabolisme dan abolisme dan intoksikasiintoksikasi obat.

(4)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(5)

Psikotik yang disebabkan oleh gangguan pada kepribadian seseorang yang bersifat Psikotik yang disebabkan oleh gangguan pada kepribadian seseorang yang bersifat  psikogenetik

 psikogenetik yaitu yaitu skizofrenia skizofrenia (perpecahan (perpecahan kepribadian) kepribadian) seperti seperti psikotik psikotik paranoidparanoid dan curiga.

dan curiga.

Faktor penyebab psikotik Faktor penyebab psikotik

1. Tekanan-tekanan kehidupan ( emosional) 1. Tekanan-tekanan kehidupan ( emosional)

2.

2. Kekecewaan yang Kekecewaan yang tidak pernah tidak pernah terselesaikanterselesaikan 3.

3. Adanya Adanya hambatan yang hambatan yang terjadi pada terjadi pada masa tumbuh masa tumbuh kembangkembang 4. kecelakaan yang menyebabkan kerusakan gangguan otak 4. kecelakaan yang menyebabkan kerusakan gangguan otak 5.

5. Tidak mampu Tidak mampu menyesuaikan diri dmenyesuaikan diri dengan lingkungengan lingkungan masyarakat.an masyarakat.

B.

B. GELANDANGANGELANDANGAN Gelandangan

Gelandangan sebagai sebagai identitas identitas sosial sosial merupakan merupakan orang-orang orang-orang yang yang hidup hidup dalamdalam keadaan

keadaan yang yang tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan norma norma kehidupan kehidupan yang yang layak layak dalamdalam masyarakat setempat serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap masyarakat setempat serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap diwilayah tertentu dan hidup mengembara ditempat umum tentang Penanggulangan diwilayah tertentu dan hidup mengembara ditempat umum tentang Penanggulangan Gelandangan

Gelandangan dan dan Pengemis). Pengemis). Penyebutan Penyebutan istilah gistilah gelandangan elandangan psikotik psikotik adalahadalah  penderita

 penderita gangguan gangguan jiwa jiwa kronis kronis yang yang keluyuran keluyuran dijalan-jalan dijalan-jalan umum, umum, dapatdapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan li

mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan lingkungan. (Karnadi, 2014).ngkungan. (Karnadi, 2014).

C.

C. PSIKOTIK GELANDANGANPSIKOTIK GELANDANGAN a.

a. PengertianPengertian

Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di  jalan-jalan

 jalan-jalan umum, umum, dapat dapat mengganggu ketertmengganggu ketertiban iban umum umum dan dan merusak merusak keindahankeindahan lingkungan. Menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Ilmu lingkungan. Menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Ilmu Kedokteran Jiwa bahwa munculnya gelandangan psikotik disebabkan oleh faktor Kedokteran Jiwa bahwa munculnya gelandangan psikotik disebabkan oleh faktor keluarga tidak peduli, keluarga malu, keluarga tidak tahu, obat tidak diberikan, keluarga tidak peduli, keluarga malu, keluarga tidak tahu, obat tidak diberikan, tersesat ataupun karena urbanisasi yang gagal. Ciri-ciri gelandangan psikotik ini tersesat ataupun karena urbanisasi yang gagal. Ciri-ciri gelandangan psikotik ini ditandai dengan tubuh yang kotor sekali, rambutnya seperti sapu ij

ditandai dengan tubuh yang kotor sekali, rambutnya seperti sapu ij uk, pakaiannyauk, pakaiannya compang- camping, membawa bungkusan besar yang berisi macam-macam compang- camping, membawa bungkusan besar yang berisi macam-macam  barang,

 barang, bertingkah bertingkah laku laku aneh aneh seperti seperti tertawa tertawa sendiri sendiri serta serta sukar sukar diajakdiajak  berkomunikasi.

 berkomunikasi.  b.

(6)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(7)

Dikenal sebagai orang dengan tubuh yang kotor sekali, rambutnya seperti sapu Dikenal sebagai orang dengan tubuh yang kotor sekali, rambutnya seperti sapu ijuk, pakaiannya compang-camping, membawa bungkusan besar yang berisi ijuk, pakaiannya compang-camping, membawa bungkusan besar yang berisi macam-macam barang, bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri, serta sukar macam-macam barang, bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri, serta sukar diajak berkomunikasi.

diajak berkomunikasi. d.

d. Layanan yang dibutuhkan oleh gelandangan dan psikotikLayanan yang dibutuhkan oleh gelandangan dan psikotik

 Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian, perumahan danKebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan

kesehatan kesehatan

 Kebutuhan Kebutuhan layanan psikis layanan psikis meliputi terapi mmeliputi terapi medis psikiatris. edis psikiatris. keperawatan dankeperawatan dan

 psikologis  psikologis

 Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan olah ragaKebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan olah raga 

 Layanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan usaha, ketrampilan kerjaLayanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan usaha, ketrampilan kerja

dan penempatan dalam masyarakat. dan penempatan dalam masyarakat.

 Kebutuhan rohaniKebutuhan rohani

e.

e. LangkahLangkah –  – langkah Rehabilitasi sosial pada psikotik dan gelandanganlangkah Rehabilitasi sosial pada psikotik dan gelandangan

 Tahap identifikasi : Masalah sosial merupakan fenomena yang muncul dalamTahap identifikasi : Masalah sosial merupakan fenomena yang muncul dalam

kehidupan masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah lama yang kehidupan masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah lama yang mengalami perkembangan ataupun masalah baru yang muncul akibat mengalami perkembangan ataupun masalah baru yang muncul akibat  perkembangan dan perubahan

 perkembangan dan perubahan kehidupan sosial, ekonomi dan kulturalkehidupan sosial, ekonomi dan kultural

 Tahap diagnosis :Tahap diagnosis : setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akansetelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan

mendorong timbulnya respon masyarakat berupa tindakan bersama untuk mendorong timbulnya respon masyarakat berupa tindakan bersama untuk memecahkan masalah bersama.

memecahkan masalah bersama.

 Tahap treatment: terdiri dari beberapa tahap yaitu :Tahap treatment: terdiri dari beberapa tahap yaitu :

-- Pendekatan awal : Razia oleh petugas dan kemitraan dengan lembagaPendekatan awal : Razia oleh petugas dan kemitraan dengan lembaga atau pihak lain rumah sakit dan dinas sosial.

atau pihak lain rumah sakit dan dinas sosial.

-- Penerimaan dan pengasramaan : Pengungkapan masalah danPenerimaan dan pengasramaan : Pengungkapan masalah dan Pelaksanaan rehabilitasi sosial, Pelaksanaan rehabilitasi sosial terdiri Pelaksanaan rehabilitasi sosial, Pelaksanaan rehabilitasi sosial terdiri dari: Bimbingan fisik, Bimbingan mental, Bimbingan sosial

dari: Bimbingan fisik, Bimbingan mental, Bimbingan sosial

 Resosialisasi : Serangkaian bimbingan yang bertujuan untuk mempersiapkanResosialisasi : Serangkaian bimbingan yang bertujuan untuk mempersiapkan

klien agar dapat berintergrasi penuh dalam kehidupan masyarakat secara klien agar dapat berintergrasi penuh dalam kehidupan masyarakat secara normatif dan juga mempersiapkan masyarakat untuk dapat menerima klien normatif dan juga mempersiapkan masyarakat untuk dapat menerima klien

 Penyaluran : Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikanPenyaluran : Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikan

klien kedalam kehidupan masyarakat secara normatif klien kedalam kehidupan masyarakat secara normatif

 Bimbingan lanjut : Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk lebihBimbingan lanjut : Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk lebih

memantapkan klien kembali dalam kehidupan mas

memantapkan klien kembali dalam kehidupan masyarakatyarakat

 evaluasi : Bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan rehabilitasi sosialevaluasi : Bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan rehabilitasi sosial

 berjalan dengan baik  berjalan dengan baik

(8)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(9)

 Faktor presipitasi: Biologis, Sosial kutural, PsikologisFaktor presipitasi: Biologis, Sosial kutural, Psikologis 

 Penilaian terhadap stresor:Penilaian terhadap stresor:

Rentang respon neurobiologis Rentang respon neurobiologis

Respon

Respon adaptif adaptif Respon Respon mal mal adaptifadaptif

Berfikir logis Berfikir logis Persepsi akurat Persepsi akurat

emosi konsisten dengan emosi konsisten dengan

 pengalaman  pengalaman Perilaku sesuai Perilaku sesuai Berhubungan sosial Berhubungan sosial

Pemikiran sesekali terdistorsi Pemikiran sesekali terdistorsi

Ilusi Ilusi

Reaksi emosi berlebih Reaksi emosi berlebih

Dan tidak bereaksi Dan tidak bereaksi

Perilaku aneh dan penarikan tidak biasa Perilaku aneh dan penarikan tidak biasa

Gangguan pemikiran waham/ Gangguan pemikiran waham/

halusinasi halusinasi

Kesulitan pengolahan emosi Kesulitan pengolahan emosi Perilaku kacau dan isolasi sosial Perilaku kacau dan isolasi sosial

 Sumber koping: Disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif ), PencapaianSumber koping: Disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif ), Pencapaian

wawasan, Kognitif yang konstan, Bergerak menuju prestasi kerja wawasan, Kognitif yang konstan, Bergerak menuju prestasi kerja

 Mekanisme koping: Regresi( berhubungan dengan masalah dalam prosesMekanisme koping: Regresi( berhubungan dengan masalah dalam proses

informasi dan pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola informasi dan pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola anxietas), Proyeksi ( upaya untuk menjelaskan presepsi yang

anxietas), Proyeksi ( upaya untuk menjelaskan presepsi yang

membingungkan dengan menetapkan tanggung jawab kepada orang lain), membingungkan dengan menetapkan tanggung jawab kepada orang lain), Menarik diri dan mengingkaran

Menarik diri dan mengingkaran

-- Diagnosis keperawatan yang sering ditemukan pada klien gelandangan danDiagnosis keperawatan yang sering ditemukan pada klien gelandangan dan  psikotik

 psikotik

 GSp : halusinasiGSp : halusinasi 

 Isolasi sosialIsolasi sosial 

(10)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(11)

 Defisit perawatan diriDefisit perawatan diri

-- Tindakan keperawatanTindakan keperawatan

 Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawataTindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawata n yang din yang di

temukan temukan

 Tindakan keperawatan dalam Tindakan keperawatan dalam tahap pemeliharaan tahap pemeliharaan berfokus berfokus adaada

 pendidikam manajemen dan peng

 pendidikam manajemen dan pengendalian diri dari gejala danendalian diri dari gejala dan mengidentifikasi gejala yang berhubungan dengan kekambuhan mengidentifikasi gejala yang berhubungan dengan kekambuhan -- Tahapan kekambuhanTahapan kekambuhan

 Tahap 1 : kewalahan berlebih ( mengeluh kewalahan, gejala anxietas Tahap 1 : kewalahan berlebih ( mengeluh kewalahan, gejala anxietas yangyang

intensif) intensif)

 Tahap 2 : pembatasan kesadaran (gejala anxietas sebelumnya bergabungTahap 2 : pembatasan kesadaran (gejala anxietas sebelumnya bergabung

dengan gejala depresi) dengan gejala depresi)

 Tahap 3 : rasa malu ( biasanya hipomania dan halusinasi dan klien tidakTahap 3 : rasa malu ( biasanya hipomania dan halusinasi dan klien tidak

 bisa mengendalikan)  bisa mengendalikan)

 Tahap 4 : disorganisasi Psikotik( Tahap 4 : disorganisasi Psikotik( tahap ini gejala gtahap ini gejala gangguan jiwa jelasangguan jiwa jelas

terjadi, halusinasi, waham) terjadi, halusinasi, waham)

 Tahap 5 : resolusi Psikotik ( tahap ini di rumah sakit dan terjadiTahap 5 : resolusi Psikotik ( tahap ini di rumah sakit dan terjadi

 penyembuhan psikotik )  penyembuhan psikotik )

(12)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(13)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Asuhan keperawatan klien kelompok khusus: psikotik

Asuhan keperawatan klien kelompok khusus: psikotik

gelandangan dengan masalah keperawatan gangguan

gelandangan dengan masalah keperawatan gangguan

komunikasi verbal

komunikasi verbal

I.

I. Kasus (Masalah Utama)Kasus (Masalah Utama)

Kerusakan komunikasi verbal Kerusakan komunikasi verbal

II.

II. Proses Terjadinya MasalahProses Terjadinya Masalah A.

A. PengertianPengertian

Kerusakan komunikasi verbal merupakan suatu keadaan dimana individu Kerusakan komunikasi verbal merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami penurunan, keterlambatan atau ketidakmampuan dalam menerima atau mengalami penurunan, keterlambatan atau ketidakmampuan dalam menerima atau memproses komunikasi dalam berinteraksi dengan orang lain

memproses komunikasi dalam berinteraksi dengan orang lain B.

B. Rentang ResponsRentang Respons

RESPONS

RESPONS ADAPTIF ADAPTIF RESPONS RESPONS MALADAPTIFMALADAPTIF

Koheran

Koheran Tangensial Tangensial Flight Flight of of ideaidea Inkoheran

Inkoheran Asosiasi Asosiasi longgar longgar BlockingBlocking

Sirkumtansial Irelevan

Sirkumtansial Irelevan

C.

(14)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(15)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

3.

3. Sosial BudayaSosial Budaya

 Kemiskinan.Kemiskinan. 

 Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan) 

 Kehidupan terisolasi dan stressor.Kehidupan terisolasi dan stressor.

D.

D. Faktor PresipitasiFaktor Presipitasi

Umumnya sebelum timbul gejala, klien mengalami konflik dengan orang di Umumnya sebelum timbul gejala, klien mengalami konflik dengan orang di sekitarnya. Selain itu ada juga tekanan, isolasi, pengangguran yang disertai sekitarnya. Selain itu ada juga tekanan, isolasi, pengangguran yang disertai  perasaan tidak berguna, putus asa, dan merasa tidak berdaya.

 perasaan tidak berguna, putus asa, dan merasa tidak berdaya. E.

E. Mekanisme kopingMekanisme koping

Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif yang maladaptif Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif yang maladaptif dipengaruhi oleh perjalanan masa lalunya. Seseorang yang telah mengembangkan dipengaruhi oleh perjalanan masa lalunya. Seseorang yang telah mengembangkan mekanisme koping yang efektif pada masa lalu akan lebih mampu dalam mekanisme koping yang efektif pada masa lalu akan lebih mampu dalam mengatasi serangan masalah kognitif.

mengatasi serangan masalah kognitif.

Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati

Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati pada pasien gangguan kognitifpada pasien gangguan kognitif (perubahan proses pikir) :

(perubahan proses pikir) : -- regresiregresi

-- denialdenial

-- kompensasikompensasi F.

F. Tanda dan gejalaTanda dan gejala

1. Tidak mampu berbicara dengan bahasa

1. Tidak mampu berbicara dengan bahasa yang dominanyang dominan 2. Tidak mau bicara

2. Tidak mau bicara 3. Menolak untuk bicara 3. Menolak untuk bicara

4. Kesulitan dalam mengungkapkan maksud atau mengekspresikan secara verbal 4. Kesulitan dalam mengungkapkan maksud atau mengekspresikan secara verbal

(aphasia, dysphasia, apraxia, dyslexia) (aphasia, dysphasia, apraxia, dyslexia)

5. Kesulitan dalam membuat kata-kata atau kalimat (aphonia, dyslalia, dysarthria) 5. Kesulitan dalam membuat kata-kata atau kalimat (aphonia, dyslalia, dysarthria) 6. Berbicara tidak sesuai (inkoheren, asosiasi l

6. Berbicara tidak sesuai (inkoheren, asosiasi longgar, flight of idea)onggar, flight of idea) 7. Tidak ada kontak mata

7. Tidak ada kontak mata

8. Disorientasi tempat, waktu dan orang 8. Disorientasi tempat, waktu dan orang

9. Kesulitan dalam menggali dan memahami pola komunikasi yang biasanya 9. Kesulitan dalam menggali dan memahami pola komunikasi yang biasanya

(16)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(17)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

III.

III. A. Pohon MasalahA. Pohon Masalah

B. Data yang perlu dikaji B. Data yang perlu dikaji

1. Perilaku klien 1. Perilaku klien

2. Ekspresi wajah klien saat diajak bicara. 2. Ekspresi wajah klien saat diajak bicara. 3. Respon verbal klien.

3. Respon verbal klien. 4. Perawatan diri klien. 4. Perawatan diri klien. 5. Kepribadian klien. 5. Kepribadian klien. 6. Aktivitas klien 6. Aktivitas klien

7. Intake nutrisi dan cairan sehari-hari. 7. Intake nutrisi dan cairan sehari-hari.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko kekerasan Resiko kekerasan

Perubahan proses pikir Perubahan proses pikir Kerusakan komunikasi verbal Kerusakan komunikasi verbal

(18)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(19)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Kerusakan

1. Kerusakan komunikasi verbal berhukomunikasi verbal berhubungan dengan bungan dengan kekacauan pikiran.kekacauan pikiran. Tujuan :

Tujuan :

Klien mau dan mampu berkomunikasi dengan verbal yang baik dengan perawat, Klien mau dan mampu berkomunikasi dengan verbal yang baik dengan perawat, keluarga, dan orang lain.

keluarga, dan orang lain.  Kriteria Standart :

 Kriteria Standart : A.

A. Klien dapat berkomunikasi yang dapat dipahami oleh keluarga dan orang lain.Klien dapat berkomunikasi yang dapat dipahami oleh keluarga dan orang lain. B.

B. Respon non verbal klien sesuai dengan respon verbal klienRespon non verbal klien sesuai dengan respon verbal klien  Intervensi :

 Intervensi : 1.

1. Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk memahami komunikasi klien.Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk memahami komunikasi klien. 2.

2. Jelaskan pada klien tentang cara berkomunikasi dan pengungkapan bahasaJelaskan pada klien tentang cara berkomunikasi dan pengungkapan bahasa dalam berhubungan.

dalam berhubungan. 3.

3. Jika klien terus menolak bicara, gunakan teknik pengungkapan secara tidakJika klien terus menolak bicara, gunakan teknik pengungkapan secara tidak langsung (berbagi presepsi).

(20)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(21)

Start Free Trial Cancel Anytime. BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalan-jalan Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalan-jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan lingkungan Ciri umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan lingkungan Ciri yangyang menonjol dari sakit jiwa adal

menonjol dari sakit jiwa adalah tingkah laku yang menyolok, berlebih-lebihan padaah tingkah laku yang menyolok, berlebih-lebihan pada seseorang

seseorang sehingga sehingga menimbulkan menimbulkan kesan kesan aneh, aneh, janggal janggal dan dan berbahaya berbahaya bagi bagi orang orang lain.lain. Dan pada pasien psikotik gelandang dapat dipengaruhi karena perilaku kekerasan dan dapat Dan pada pasien psikotik gelandang dapat dipengaruhi karena perilaku kekerasan dan dapat menimbulkan masalah keperawatan dengan gangguan Komunikasi verbal

menimbulkan masalah keperawatan dengan gangguan Komunikasi verbal 3.2 Saran

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu memahami Dengan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu memahami tentang asuhan keperawatan psikotik gelandangan, sehingga kita

tentang asuhan keperawatan psikotik gelandangan, sehingga kita mampu memberikan asuhanmampu memberikan asuhan keperawatan yang maksimal pasien yang mengalami gangguan jiwa. Tentunya dalam

keperawatan yang maksimal pasien yang mengalami gangguan jiwa. Tentunya dalam  pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan sehingg

 pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan sehingga kritik dan saran daria kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan.

(22)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(23)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Abduh, Much.(2013

Abduh, Much.(2013), “), “Tahun 2016Bandung BebasGelendangan Dan PengemisTahun 2016Bandung BebasGelendangan Dan Pengemis ” d” dalamalam http://rehsos.depsos.go.id

http://rehsos.depsos.go.id

Baihaqi, Sunardi, Riksma N.Rinalti Akhlan, danE

Baihaqi, Sunardi, Riksma N.Rinalti Akhlan, danEuisHeryati. (2007),uisHeryati. (2007), Psikiatri Konsep Dasar Psikiatri Konsep Dasar danGangguan-gannguan

danGangguan-gannguan.Bandung: RefikaAditama.Bandung: RefikaAditama

Karnadi. (2014). Model Rehabilitasisosial Gelandangan Psikotik Berbasis Masyarakat. demak Karnadi. (2014). Model Rehabilitasisosial Gelandangan Psikotik Berbasis Masyarakat. demak

Referensi

Dokumen terkait

F dengan Perilaku kekerasan : marah di ruang Ayodya, Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta dengan pendekatan klien yang dimulai dari pengkajian, diagnosa,

b. Tidak mampu berkomunikasi dengan tulisan. Pasien dapat menunjukan pengertian terhadap masalah komunikasi b. Mampu menggunakan bahasa isyarat. Kaji tipe disfungsi misalnya :

Membantu meningkatkan pergerakan/ mobilisasi Menanyakan dan oservasi pasien tentang mengunyah, menelan, buka mulut dan makan yang disukai.. Auskultasi

- Gangguan ciri kepribadian : Suatu sikap dan perilaku yg tidak fleksibel, mal adaptif yg dapat mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan. - Psikosis : suatu kondisi yang

Cara untuk pemberian Terapi Aktivitas Kelompok adalah dengan membentuk kelompok pada pasien yang memiliki masalah keperawatan Resiko Perilaku Kekerasan minimal 5 orang

Dari penelitian terhadap 431 pasien kejang demam sederhana, tidak terdapat kelainan pada IQ, tetapi pada pasien kejang demam yang sebelumnya telah terdapat gangguan perkembangan

b. Tidak mampu berkomunikasi dengan tulisan. Pasien dapat menunjukan pengertian terhadap masalah komunikasi b. Mampu menggunakan bahasa isyarat. Kaji tipe disfungsi misalnya :

Implementasi yang dapat dilakukan untuk pasien dengan resiko perilaku kekerasan yaitu melatih klien untuk melakukan relaksasi: tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal, senam, dan