LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA LILY 11
RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. A
Umur : 40 tahun 6 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Munding Rt 01/ Rw 01 Munding Bergas Semarang Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Tanggal Masuk RS : 16-07-2024 Ruangan dirawat : Lily 11
No. RM : 0000**
Tanggal Pengkajian : 24-07-2024
II. ALASAN MASUK
Pasien dibawa ke IGD RSJ Soerojo pada tanggal 16 Juli 2024 oleh kakak kandungnya karena sejak 1 minggu lalu pasien meresahkan orang lain/tetangga, mengancam mau membunuh yang mengganggunya, membakar rumah/dapur (memasukan putung rokok yang masih ada apinya di masukan kedalam lemari baju), mengganggu tetangga malam malam dan mengganggu orang yang baru sholat.
Riwayat penyakit sebelumnya B20, sudah menjalani pengobatan rutin ARV sejak 2017, ambil PKM Bergas Semarang terakhir juni 2024 dengan obat Telado dan pernah rawat inap di RSJ Soerojo Magelang pada tanggal 9 Juli 2024 di bangsal Setyowati.
III. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI 1. Predisposisi
Riwayat gangguan jiwa dimasa lalu : Pasien pernah rawat inap di RSJ Soerojo pada tanggal 9 Juli 2024
Riwayat pengobatan sebelumnya : Pasien putus obat sehingga pengobatan kurang berhasil
Riwayat keluarga dengan gangguan jiwa : Didalam keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
2. Presipitasi
Faktor pencetusnya adalah penurunan kondisi tubuh dan rumahnya diminta oleh budhenya
Faktor pencetusnya adala pasien putus obat sekitar 5 tahun
IV. FISIK
1. Keadaan umum : Baik
2. Tingkat kesadaran : Composmentis 3. TTV :
TD : 110/64 mmHg N : 82x/menit S : 36,5 °C SPO2 : 98%
RR : 20x/menit 4. BB : 75 kg
5. TB : 156 cm
Keluhan fisik : Tidak ada
i. kepala : Mesocepal, rambut panjang sebahu, bergelombang, berwarna hitam . ii. Wajah : Simetris, tidak ada pembengkakan,
iii. Mata :Simetris, sclera non ikterik, konjungtiva non anemis
iv. Mulut : Simetris, gigi berlubang dan kuning , mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
v. Hidung : Simetris, indra penciuman baik
vi. Telinga : Simetris, sedikit kotor, tidak menggunakan alat bantu pendengaran vii. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
viii. Ekstremitas : Tidak ada pembatasan gerak antara ekstremitas bawah dan atas, kekuatan otot
V. PSIKOSOSIAL 1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan --- : serumah
: klien : meninggal 2. Konsep Diri
a. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang perempuan usia 40 tahun b. Peran diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang janda c. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang d. Harga diri
Pasien mengatakan merasa tidak sakit 3. Hubungan Sosial
a. Di rumah
Pasien mengatakan kalau orang terdekatnya adalah saudara kandungnya b. Di rumah Sakit
Pasien mengatakan kalau di rumah sakit jarang berkumpul dan tidak mudah membaur dengan pasien lainya
c. Observasi perilaku terkait berhubungan dengan orang lain Pasien mengatakan sulit berinteraksi dengan orang lain
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan sebagai umat beragama islam b. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan tidak rutin shalat saat di rumah maupun di RSJ.
VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan Fisik
Pasien rambut tampak tidak rapi , bicara sendiri, wajah tegang dan pakaian tidak rapi
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan nada bicara keras, melantur dan sesekali memalingkan pandangannya.
3. Aktivitas Kelompok
Pasien melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan perawat, sering tidur, merasa tegang, gelisah, mondar-mandir, melamun
4. Alam Perasaan
Pasien mengatakan marah 5. Afek
Gampang berubah (labil) 6. Interaksi Selama Wawancara
Pasien saat ditanya dengan sedikit kontak mata dan memalingkan pandangannya, kadang juga tampak bingung dan pasien mudah tersinggung
7. Persepsi
Pasien mengatakan saat di rumah mendengar suara bisikan suara tidak dikenal 8. Proses Pikir
Pembicaraan pasien terbelit-belit, kadang sampai pada tujuan, intonasi tinggi dan lambat
9. Isi Pikir
Pasien mengatakan selalu kepikiran dengan kakaknya 10. Tingkat Kesadaran
Pasien sadar dan mengatakan kalau berada di RSJ Magelang berarti dia lagi sakit.
11. Memori
Terdapat gangguan memori jangka pendek 12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pasien tidak mampu berkonsentrasi 13. Kemampuan Penilaian
Saat ditanya antara sarapan atau mandi terlebih dahulu, pasien memilih sarapan terlebih dahulu.
14. Daya Tilik Diri
Pasien menyangkal penyakit yang diderita
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan
Pasien mengatakan mampu dalam menyiapkan makanan sendiri dan bisa makan sendiri tanpa dibantu oleh perawat
2. BAB/BAK
Pasien mengatakan BAB dan BAK sendiri 3. Mandi
Pasien mengatakan mandi sendiri 4. Berpakaian/Berdandan
Pasien megatakan berpakaian sendiri, pakaian tampak bersih namun lusuh 5. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan bisa tidur dan sesekali terbangun 6. Penggunaan Obat
Dibantu/diawasi perawat 7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan dibawa ke RSJ Prof Dr Soerojo Magelang untuk diberikan pengobatan lebih lanjut
8. Kegiatan di dalam Rumah
Pasien mengatakan bisa cuci piring dan mampu menyapu secara mandiri 9. Kegiatan di dalam Rumah
Pasien mengatakan tidak suka berbincang dengan orang lain
VIII. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan banyak merokok dan mengancam orang lain
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pasien mengatakan jarang berbicara dengan orang sekitar karena merasa terganggu dan hanya di rumah saja.
X. PENGETAHUAN
Saat ditanya mengenai penyakit, obat, dan manajemen sehat pasien menjawab kurang mengetahuinya.
XI. ASKEP MEDIK
a. Diagnosa Medis : B20 b. Terapi Medis :
Telado
Cloxapine 25
Lodomer 5 Mg Inj (Haloperidol 5 Mg Inj)
Diazepam 10 Mg Inj
Risperidon 2 (Rpd 2) Guardian/Dexa
XII. ANALISA DATA Hari/
Tanggal Jam
Data Fokus Masalah Keperawatan
TTD
Rabu, 24Juli 2024 08.00 WIB
DS : Pasien
mengatakan ada rasa ingin marah
DO :
• Nada bicara keras
• Afek labil
Risiko Perilaku Kekerasan
Fryka
Rabu, 24 Juli 2024 09.00 WIB
DS: pasien
mengatakan malas menjaga kebersihan
Defisit
Perawatan Diri
Fryka
diri
DO: pasien tampak kurang bersih dan kurang rapi
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko perilaku kekerasan (D.0132)
XIV. INTERVENSI KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
1 Resiko Perilaku kekerasan (D.0132)
Kontrol diri meningkat (L.09076)
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x7 jam diharapkan mampu mengelola dan meningkatkan status orientasi dengan baik dengan kriteria hasil:
1. Verbalisasi ancaman kepada orang lain menurun 2. Verbalisasi umpatan menurun
3. Perilaku menyerang menurun
4. Perilaku melukai diri sendiri/orang lain menurun
Manajemen Pengendalian Marah (1.09290)
Observasi:
1. Identifikasi penyebab kemarahan 2. Identifikasi harapan perilaku terhadap ekspresi kemarahan 3. Monitor potensi agresif tidak konstruktif dan lakukan tindakan sebelum agresif
4. Lakukan monitor kemajuan dari perilaku pasien
Terapeutik:
1. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
2. Fasilitasi megekspresikan marah secara adaptif
3. Cegah kerusakan fisik akibat ekspresi marah
4. Cegah aktifitas pemicu agresif 5. Lakukan kontrol eksterna (pengekangan, seklusi, timeout jika perlu)
6. Dukung penerapan strategi
pengendalian marah dan dan ekspresi marah adaptif
7. Berikan penguatan atas keberhasilan penerapan strategi pengendalian marah
Edukasi:
1. Jelaskan makna, fungsi marah, frudtasi dan respon marah
2. Anjurkan meminta bantuan perawat atau keluarga selama ketegangan meningkat
3. Ajarkan strategi untuk mencegah ekspresi marah maladaptif
4. Ajarkan metode untuk memodulasi pengalaman emosi yang kuat
Kolaborasi :
1.Kolaborasi pemberian obat
XV. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN Hari/
Tanggal Jam
DX Implementasi Evaluasi Paraf
Selasa, 23 Juli 2024 12.30 WIB
1 1. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat teratur.
2. Membantu pasien mengontrol perilaku kekerasan pasien dengan minum obat secara teratur. Memberikan obat sesuai advice.
- Telado - Cloxapine 25
- Lodomer 5 Mg Inj (Haloperidol 5 Mg
S : Pasien mengatakan tidak marah , sholat kalau disini kalau di rumah bolong - bolong O: -Pasien bisa
menjelaskan tentang 5 benar minum obat
-Pasien mengatakan akan patuh untuk minum obat A: Resiko Perilaku Kekerasan belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi
Fryka
Inj)
- Diazepam 10 Mg Inj
- Risperidon 2 (Rpd 2) Guardian/Dexa 3. Menjelaskan 5 benar minum obat
• Evaluasi 5 Benar minum obat
• Latih kontrol kekerasan secara verbal
Rabu, 24 Juli 2024 10.00 WIB
1 1.Membantu pasien untuk
mengungkapkan penyebab marah dan jengkel.
2.Menganjurkan Pasien
mengungkapkan apa yang dialami saat marah.
3.Mengobservasi tanda perilaku kekerasan pada pasien.
4.Menganjurkan pasien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan oleh pasien.
5.Mengajak pasien untuk menceritakan perasaan setelah tindakan kekerasan terjadi.
6.Membicarakan dengan pasien apakah cara pasien yang dilakukan agar masalahnya selesai (pukul bantal).
S : Pasien mengatakan ada rasa ingin marah O: Tidur Cukup , pasien kooperatif , ekspresi wajah tegang, bicara seperlunya, Pasien
mampu menyebutkan dan mendemonstrasikan cara mengontrol kekerasan dengan pukul bantal A: Resiko Perilaku Kekerasan Belum Teratasi P: Lanjutkan Intervensi
• Evaluasi teknik pukul bantal
Fryka
Kamis, 25 Juli 2024
15.30
1 1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya.
2. Membantu pasien mengontrol perilaku kekerasan pasien dengan minum obat secara teratur.
Memberikan obat sesuai advice.
-Telado -Cloxapine 25
-Lodomer 5 Mg Inj (Haloperidol 5 Mg Inj)
-Diazepam 10 Mg Inj
S : Pasien mengatan sudah baik , dan tidak jengkel
O : - Pasien tampak bisa melakukan pukul bantal secara mandiri
-pasien tampak bisa menjelaskan penyebab marah yang dialaminya A: Resiko Perilaku Kekerasan Teratasi P: Lanjutkan Intervensi
• Evalusi kontrol kekerasan secara verbal
Fryka
-Risperidon 2 (Rpd 2) Guardian/Dexa 3. Mengevaluasi kegiatan latihan pukul bantal.
• Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual .