KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PELATIHAN PEMIJAHAN INDUK IKAN HIAS
MODUL
STRIPING INDUK MATANG GONAD
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - i KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras penyusun telah berhasil menyusun Modul Striping Induk Matang Gonad, yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan oleh lembaga pelatihan pemerintah maupun masyarakat yang lebih dikenal dengan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP). Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga modul ini siap untuk digunakan.
Modul merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyelenggaraan suatu pelatihan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Kami berharap modul ini akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan dari penyelenggaraan Pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini masih banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul tersebut di masa mendatang.
Jakarta, Oktober 2012 Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan,
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi ... 1
B. Peta Kedudukan Modul ... 1
C. Prasyarat ... 1
D. Tujuan ... 2
E. Petunjuk Penggunan Modul ... 2
F. Materi Elemen Kompetensi ... 3
G. Waktu ... 3
BAB II. MENGAMATI TINGKAH LAKU INDUK IKAN HIAS A. Lembar Informasi ... 5
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ... 6
C. Lembar Penilaian/Evaluasi ... 9
D. Lembar Kemajuan Berlatih ... 10
BAB III. MEMILIH INDUK JANTAN DAN BETINA A. Lembar Informasi ... 13
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ... 14
C. Lembar Evaluasi ... 15
D. Lembar Kemajuan Berlatih ... 16
BAB IV. MENSTRIPING INDUK MATANG GONAD A. Lembar Informasi ... 17
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ... 18
C. Lembar Evaluasi ... 23
D. Lembar Kemajuan Berlatih ... 24
BAB V. PENCAMPURAN TELUR DAN SPERMA A. Lembar Informasi ... 27
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ... 28
C. Lembar Evaluasi ... 30
D. Lembar Kemajuan Berlatih ... 31 BAB VI. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA TIM PENYUSUN MODUL
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 1 BAB I
PENDAHULUAN A. Deskripsi
Modul ini menjelaskan tentang proses menstriping telur dan sperma ini menjelaskan tentang mengamati tingkah laku induk jantan dan betina, memilih induk jantan dan betina, menstriping telur dan sperma serta pencampuran telur dan sperma yang telah di striping.
B. Peta Kedudukan Modul
C. Prasyarat
Prasyarat yang harus dipenuhi dalam mempelajari modul ini adalah peserta telah mempelajari modul penyuntikan hormon, modul pengontrolan proses perangsangan pemijahan.
Pemijahan Induk Ikan
Hias
Modul Penyuntikan Hormon
Modul Cara Pembenihan Ikan yang Baik Modul Striping Induk Matang Gonad Modul Pengontrolan Proses
Perangsangan Pemijahan Modul Pemijahan Ikan
Modul Memilih Induk Ikan Hias Siap Pijah Modul Penyiapan Sarana Pemijahan Induk Ikan Hias
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 2 D. Tujuan
Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu mampu mengamati tingkah laku induk jantan dan betina, memilih induk jantan dan betina, melakukan striping telur dan sperma serta mencampur telur dan sperma yang telah di striping.
E. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petunjuk bagi peserta
a. Mempelajari modul mulai dari awal hingga akhir secara berurutan dan kerjakan tugas yang telah disediakan.
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan pada masing-masing kegiatan berlatih.
c. Menanyakan kepada pelatih jika menghadapi hal-hal yang tidak dimengerti dari modul ini.
d. Memperhatikan dan memahami langkah kerja pada modul ini sebagai panduan dalam berlatih.
2. Petunjuk bagi Pelatih
a. Memahami secara baik isi modul yang akan diajarkan
b. Memfasilitasi Peserta selama proses belajar berlangsung.
c. Tidak mendominasi proses berlatih.
d. Memberikan tugas baik secara kelompok maupun individu.
e. Memberikan arahan, bimbingan dan contoh kepada peserta
menyelesaikan tugas-tugas pada setiap tahap berlatih.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 3 F. Materi Elemen Kopetensi
JUDUL MODUL : STRIPING INDUK MATANG GONAD
No. Elemen
Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengamati Tingkah Laku Induk Jantan dan Betina
1. Tingkah laku ikan setelah penyuntikan
diamati
2. Kanulasi dilakukan
3. Kondisi telur dan sperma yang siap
striping (sperma berwarna putih susu kental, telur menyebar individual) diamati
2. Memilih Induk Jantan dan Betina
Induk jantan dan betina dipilih sesuai hasil pengamatan
3. Menstriping Induk
Matang Gonad
1. Pembiusan induk jantan dan betina
dilakukan
2. Striping telur induk betina dilakukan
3. Striping sperma jantan dilakukan
4. Mencampur
Sperma dan Telur
Sperma dan telur dicampur sesuai prosedur
G. Waktu
Alokasi waktu pelatihan untuk mata pelatihan Striping Induk Matang Gonad sebanyak 12x45 menit.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 5 BAB II
MENGAMATI TINGKAH LAKU INDUK JANTAN DAN BETINA A. Lembar Informasi
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 1. : Mengamati Tingkah Laku Induk Jantan dan
Betina A. Informasi Pokok
1. Tingkah laku ikan setelah penyuntikan
Pengamatan tingkah laku induk jantan dan betina setelah penyuntikan hormon ovaprim atau kelenjar hipopisa dilakukan setelah 10 – 14 jam penyuntikan terakhir. Adapun ciri-ciri ikan yang sudah siap untuk dilakukan striping antara lain ; ikan gelisah, ikan berputar-putar, ekor ikan dikibas-kibaskan.
2. Kanulasi
Untuk akurasi atau lebih telitinya maka cara kanulasi atau kateterisasi yaitu pengambilan contoh telur akan dapat menentukan kondisi telur dan sperma ikan dalam tingkat kematangan yang lebih tinggi. Penggunaan kateter dilakukan
dengan memasukkan selang kateter sedalam 5 – 7 cm dan telur
disedot kedalam kateter, setelah itu melakukan pengamatan pada telur dan sperma yang diperoleh.
3. Kondisi telur dan sperma yang siap striping
Ciri-ciri telur yang sudah cukup matang umumnya berkisar antara 1,0- 4,0 mm (tergantung jenis ikannya), warna tergantung jenis ikannya (warna lebih tua menandakan telur lebih matang), telur lebih jernih dan terpisah satu dengan yang lainnya. Sedangkan untuk warna sperma umumnya berupa cairan putih seperti susu. B. Informasi Penunjang
Ukuran kateter dapat disesuaikan dengan ukuran lubang kelamin ikannya, untuk induk ikan hias yang jantan tingkat kematangan gonad bisa dilihat dengan cara pengurutan perut kearah alat kelamin
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 6 B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 1. : Mengamati induk jantan dan betina sesuai dengan tingkah laku ikan
Alat dan Bahan : 1. Alat : Serokan Induk, Baskom/ Bak plastik, handuk/lap, kateter/kanula
2. Bahan :
- Induk matang gonad jantan dan betina
- Antastesi (phenoxy ethanol/ MS 222/ minyak cengkeh/ eugenol)
Informasi : Pengamatan induk jantan dan betina sesuai dengan tingkah lakunya
Waktu : 3 JP @ 45 menit No. Kriteria Unjuk
Kerja
Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu
1. Tingkah laku ikan
setelah penyuntikan diamati
Amati perubahan tingkah laku ikan setelah disuntik (gelisah, berputar-putar, ekor ikan dikibas-kibaskan)
Visual
2. Kanulasi dilakukan 1. Pisahkan induk jantan dan betina kedalam wadah yang
berbeda.
2. Pegang bagian kepala ikan dengan menggunakan lap/handuk basah.
3. Letakkan ikan pada matras dengan posisi perut menghadap keatas. Induk, serok induk, baskom, lap/handuk basah, matras, selang kanula
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 7 Gambar 1. Cara memegang induk ikan
4. Masukkan selang kanula kedalam alat kelamin induk jantan dan betina,
5. Sedot selang kanula agar telur atau sperma masuk kedalam kanula.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 8
3. Kondisi telur dan
sperma yang siap striping (sperma berwarna putih susu kental, telur menyebar
individual) diamati
1.Amati kondisi telur dan sperma yang siap striping
(sperma berwarna putih susu kental, telur menyebar individual). Untuk pengamatan secara individual dengan cara keluarkan telur yang ada pada selang kateter letakkan pada tangan lalu disisir satu arah (telur yang matang akan terpisah dengan yang lainnya) pindah ke lembar informasi
Gambar 4. Cara Pengamatan Kondisi telur
Visual, selang kateter/kan ula, senter, mikroskop
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 9 C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 1. : Mengamati induk jantan dan betina sesuai
dengan tingkah laku ikan Tugas:
Jelaskan urutan pengecekan telur dengan menggunakan kanula
Nilai K :Kompeten BK :Belumkompeten
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 10 D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta :
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 1. : Mengamati induk jantan dan betina sesuai dengan tingkah laku ikan
No. Kriteria UnjukKerja Urutan Kerja Tingkat kemajuan yg dicapai Catatan K BK 1. Tingkah laku ikan setelah penyuntikan diamati
Amati perubahan tingkah laku ikan setelah disuntik (gelisah, berputar-putar, ekor ikan dikibas-kibaskan)
2. Kanulasi
dilakukan
1. Pisahkan induk jantan dan betina kedalam wadah yang berbeda.
2. Pegang bagian kepala ikan dengan menggunakan lap/handuk basah.
3. Letakkan ikan pada matras dengan posisi perut menghadap keatas.
4. Masukkan selang kanula kedalam alat kelamin induk jantan dan betina,
5. Sedot selang kanula agar telur atau sperma masuk kedalam kanula.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 11 3. Kondisi telur dan sperma yang siap striping (sperma berwarna putih susu kental, telur menyebar individual) diamati
1.Amati kondisi telur dan sperma yang siap striping (sperma berwarna putih susu kental, telur menyebar individual). Untuk pengamatan secara individual dengan cara keluarkan telur yang ada pada selang kateter letakkan pada tangan lalu disisir satu arah (telur yang matang akan terpisah dengan yang lainnya) pindah ke lembar informasi
Keterangan :
Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 13 BAB III
MEMILIH INDUK JANTAN DAN BETINA A. Lembar Informasi
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 2. : Memilih induk jantan dan betina sesuai
dengan hasil pengamatan A. Informasi Pokok
Induk yang telah dilakukan penyuntikan diletakkan dalam wadah
yang terpisah, dan dibiarkan selama 10 – 14 jam. Sebelum
dilakukan striping maka perlu dilakukan pengamatan terlebih dahulu baik secara visual dan melakukan pengurutan perut induk secara hati.
Untuk induk yang sudah siap untuk dilakukan striping jika perut diurut secara perlahan akan dengan mudah keluar telur atau sperma, jika belum maka tunggu sampai induk benar-benar siap dilakukan striping.
B. Informasi Penunjang
Pemilihan induk yang siap untuk dilakukan striping harus dipilih secara teliti, karena sangat berpengaruh dengan tingkat keberhasilan pemijahan secara buatan.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 14 B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 2. : Memilih induk jantan dan betina sesuai
dengan hasil pengamatan
Alat dan Bahan : 1. Alat : Serokan Induk, Baskom/ Bak
plastik, 2. Bahan :
- Induk matang gonad jantan dan
betina
Informasi :
Perlakuan striping telur dan sperma pada pemijahan semi buatan dan buatan sesuai dengan prosedur yang benar
Waktu : 2 JP @ 45 menit No. Kriteria Unjuk
Kerja
Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu
1. Induk jantan dan
betina dipilih sesuai hasil pengamatan
1. Ambil induk yang telah dicek tingkat
kematangan gonadnya dengan menggunakan serok
2. Letakkan induk kedalam baskom atau tampah secara terpisah antara induk jantan dan induk betina Serok, baskom/ta mpah
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 15 C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Elemen Kompetensi
: Memilih induk jantan dan betina sesuai dengan hasil pengamatan
Tugas:
Jelaskan proses pemilihan induk jantan dan betina setelah dilakukan pengamatan!
Nilai K :Kompeten BK :Belum kompeten
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 16 D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta :
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 2. : Memilih induk jantan dan betina sesuai dengan
hasil pengamatan No. Kriteria UnjukKerja Urutan Kerja Tingkat kemajuan yg dicapai Catatan K BK 1. Induk jantan dan betina dipilih sesuai hasil pengamatan
1. Ambil induk yang telah dicek tingkat
kematangan gonadnya dengan menggunakan serok 2. Letakkan induk
kedalam baskom atau tampah secara terpisah antara induk jantan dan induk betina
Keterangan :
Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 17 BAB IV
MENSTRIPING INDUK MATANG GONAD A. Lembar Informasi
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 3. : Menstriping telur induk betina dan sperma
induk jantan sesuai prosedur A. Informasi Pokok
Proses striping dilakukan dengan cara pengurutan, yakni dengan cara mengurut perut induk kearah alat kelamin, cara striping cocok dan lebih efisien digunakan untuk memijahkan ikan yang berukuran besar.
Wadah yang digunakan untuk menampung telur dan sperma dibersihkan terlebih dahulu dan dilap sampai kering begitu juga dengan induk yang akan dilakukan striping. agar induk merasa lebih nyaman maka bagian kepala induk ditutupi atau diselimuti dengan menggunakan lap basah, pada proses pengurutan tangan/jari yang digunakan untuk mengurut perut dianjurkan dibasahi dengan larutan fisiologis dengan tujuan agar telur atau sperma tidak tercampur air sehingga masa aktif terutama sperma lebih panjang.
B. Informasi Penunjang
Penyimpanan sperma didalam garam fisiologis/larutan NaCl 0,9% membuat sperma tidak bergerak dan tahan sampai sekitar 4 – 24 jam pada suhu 4 – 15 ᵒC.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 18 B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 3. : Menstriping telur induk betina dan sperma induk jantan sesuai prosedur
Alat dan Bahan : 1. Alat : Serokan Induk, Baskom/ Bak plastik, handuk/lap, kateter/kanula, bulu
ayam
2. Bahan : Induk matang gonad jantan dan betina, Antastesi (phenoxy ethanol/ MS 222/ minyak cengkeh/ eugenol)
3. Media : Air
Informasi :
Perlakuan striping telur dan sperma pada pemijahan semi buatan dan buatan sesuai dengan prosedur yang benar
Waktu : 4 JP @ 45 menit No. Kriteria Unjuk
Kerja
Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu
1. Pembiusan induk jantan dan betina dilakukan
1. Siapkan media anantesi/pembiusan Isi wadah dengan air dengan volume yang menyesuaikan ukuran ikan dan kapasitas wadah anastesi (untuk peminsanan).
2. Masukan media anastesi ke dalam wadah pembiusan 3. Bahan anastesi/peminsanan (phenoxy ethanol/ MS222/
eugenol) dimasukkan ke dalam air dengan dosis 0,3 ml/L air (tambahkan ke informasi pokok)
4. Masukan Induk ikan ke dalam media anastesi wadah hingga pingsan dengan tanda-tanda berenang melayang atau terbalik Baskom/ bak, bahan anastesi, air, spuit atau pipet volumetrik
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 19
2. Striping telur induk
betina dilakukan
1. Bersihkan/keringkan wadah (mangkok,piring, nampan, dll) dengan menggunakan lap/tissu
2. Keringkan tubuh induk betina dengan lap/tissu.
3. Selimuti induk dengan kain halus yang telah dibasahi dengan larutan fisiologi.
4. Pegang induk dengan tangan, bagian kepala di pegang dengan tangan kiri
Gambar 5. Cara Memegang Induk yang akan distriping 5. Perut induk betina diurut/distriping dengan cara menekan
secara perlahan dari bagian pangkal perut ke bagian pangkal ekor (telapak tangan sebaiknya dibasahi dengan larutan fisiologis)
6. Tampung telur hasil striping ke dalam wadah (baskom plastik/mangkuk) Mangkok kapasitas 500 ml, kain lap terbuat dari bahan halus (sejenis handuk, katun,kaos) , tissu, larutan fisiologis (NaCl 0,9%),
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 20 Gambar 6. Menampung telur induk
3. Striping sperma
jantan dilakukan
1. Siapkan spuit injection (sesuaikan dengan ukuran induk jantan)
2. Bersihkan Spuit dengan menggunakan larutan fisiologis/ NaCl 0,9%
Gambar 7. 3. Keluarkan larutan dari spuit injection 4. Keringkan tubuh induk jantan dengan tissu
Spuit injection, larutan fisiologis/N aCl 0,9%, wadah, lap
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 21 5. Selimuti induk dengan kain halus yang telah dibasahi
dengan larutan fisiologi.
6. Siapkan wadah yang telah diisi larutan fisiologis/NaCl 0,9% 7. Ambil sperma dengan cara menekan perut kearah alat
kelamin secara perlahan memasukkan spuit injection (tanpa jarum) pada alat kelamin induk jantan kemudian ambil sperma dengan cara menarik spuit injection
Gambar 8. Cara pengambilan sperma
8. Tampung sperma kedalam wadah (mangkok/tabung) yang telah di isi larutan fisiologis (untuk mempertahankan umur sperma)
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 22 Gambar 9. Sperma yang telah diencerkan dengan larutan
fisiologis
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 23 C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 3. : Menstriping telur induk betina dan sperma
induk jantan sesuai prosedur Tugas:
Jelaskan prosedur proses striping telur dan sperma ! Nilai K :Kompeten
BK :Belum kompeten
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 24 D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta :
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 3. : Menstriping telur induk betina dan sperma induk jantan sesuai prosedur
No. Kriteria UnjukKerja Urutan Kerja Tingkat kemajuan yg dicapai Catatan K BK 1. Menganastesi induk jantan dan betina
1. Air diisi dengan volume yang menyesuaikan ukuran ikan dan kapasitas wadah anastesi (untuk peminsanan)
2. Bahan anastesi (phenoxy ethanol/ MS222/ eugenol) dimasukkan ke dalam air dengan dosis 0,3 ml/L air
3. Induk ikan dimasukkan ke dalam wadah hingga pingsan dengan tanda-tanda berenang melayang atau terbalik.
2. Menstriping
telur induk betina
1. Bersihkan mangkok dari air dengan menggunakan lap/tissu sampai kering
2. Keringkan tubuh induk betina dengan tissu, lalu basahkan lap dengan larutan fisiologis (untuk memegang tubuh induk). Perut induk betina diurut/distriping dengan cara menekan secara perlahan dari bagian pangkal perut ke bagian pangkal ekor (telapak tangan sebaiknya dibasahi dengan larutan fisiologis).
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 25 3. Telur induk betina ditampung ke dalam wadah (baskom
plastik/mangkuk)
3. Menstriping
sperma jantan
1. Siapkan spuit injection (sesuaikan dengan ukuran induk jantan)
2. Spuit dibersihkan dengan menggunakan larutan
fisiologis/nacl 0,9%
3. Kemudian larutan dikeluarkan dari spuit injection
4. Keringkan tubuh induk jantan dengan tissu, lalu basahkan lap dengan larutan fisiologis (untuk memegang tubuh induk).
5. Siapkan mangkok yang telah diisi larutan fisiolis/NaCl 0,9%. 6. Ambil sperma dengan cara menekan perut kearah alat
kelamin secara perlahan memasukkan spuit injection (tanpa jarum) pada alat kelamin induk jantan kemudian ambil sperma dengan cara menarik spuit injection
7. Tampung sperma kedalam wadah (mangkok/tabung) yang telah di isi larutan fisiologis (untuk mempertahankan umur sperma)
Keterangan :
Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 27 BAB V
MENCAMPUR SPERMA DAN TELUR A. Lembar Informasi
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 4. : Mencampur telur dan sperma sesuai
prosedur A. Informasi Pokok
Agar terjadi pembuahan/fertilisasi maka telur dan sperma diaduk/dicampur secara merata dengan menggunakan bulu ayam yang kemudian campuran sperma dan telur diberi air mineral/akuabides sehingga permukaan telur menjadi teratur dan sperma aktif kembali untuk membuahi telur.
Agar sperma dan telur tercampur secara merata diaduk dengan menggunakan bulu ayam secara perlahan, jika jumlah telur sedikit (karena ikan kecil) cukup dengan cara menggoyang-goyangkan wadah pencampur.
Pada ikan dengan telur yang melekat seperti platidoras maka proses pencampuran dilakukan dengan cepat agar telur tidak melekat pada wadah pembuahan
B. Informasi Penunjang
Setelah penambahan air pada pencampuran sperma dan telur pencampuran dilakukan dengan cepat, mengingat umur spermatozoa yang pendek dan tertutupnya micropyle dalam waktu singkat sesudah kena air.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 28 B. Lembar Praktek Unjuk Kerja
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 4. : Mencampur telur dan sperma sesuai prosedur
Alat dan Bahan : 1. Alat : Baskom/ mangkuk, bulu ayam
-
Informasi :
Pencampuran telur dan sperma sesuai prosedur induk diperlakukan sesuai prosedur pemeliharaan
Waktu : 3 JP @ 45 menit No. Kriteria Unjuk
Kerja
Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu
1. Sperma dan telur
dicampur sesuai prosedur
1. Siapkan telur dan sperma pada wadah yang berbeda
Gb10. Sperma dan Telur 2. Tuang sperma kedalam wadah yang berisi telur
3. Aduk telur dan sperma dengan menggunakan bulu ayam sampai tercampur sempurna
Telur, sperma, wadah, kain lap, larutan fisiologis, bulu ayam
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 29 Gambar 11. Cara mengaduk telur dan sperma
4. Tambahkan air media secukupnya dan aduk secara merata (agar sperma aktif) dan terjadi pembuahan/fertilisasi
5. Bilas campuran telur dan sperma dengan cara membuang air dalam mangkok dan menggantinya dengan air baru.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 30 C. Lembar Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 4. : Mencampur telur dan sperma sesuai
prosedur Tugas:
Jelaskan cara mencampur telur dan sperma ! Nilai K :Kompeten
TK :Tidak kompeten
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 31 D. Lembar Kemajuan Berlatih
Nama Peserta :
Judul Modul : Menstriping Induk Matang Gonad
Kompetensi 4. : Mencampur telur dan sperma sesuai prosedur
No. Kriteria UnjukKerja Urutan Kerja Tingkat kemajuan yg dicapai Catatan K BK 1. Mencampur sperma dan telur sesuai prosedur
1. Siapkan telur dan sperma yang masing-masing udah didalam mangkok
2. Telur dan sperma yang telah distriping dicampur dengan menggunakan bulu ayam
3. Tambahkan air mineral/akuabides secukupnya dan aduk secara merata (akan sperma aktif) dan terjadi
pembuahan/fertilisasi 4. Buang air yang ada
dalam mangkok dan diganti dengan air akuabides yang baru (pembilasan telur) telur siap untuk dimasukkan dalam wadah penetasan Keterangan :
Nilai K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 33 BAB VI
PENUTUP
Modul ini disusun sebagai acuan dalam proses belajar mengajar pada
mata diklat “Menstriping Telur dan Sperma” bagi para pelatih dan
peserta pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias Secara Buatan.
Setelah mengikuti materi ini peserta diharapkan dapat
mengaplikasikanya, sehingga tujuan dan sasaran pelatihan dapat tercapai dengan baik.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 34 DAFTAR PUSTAKA
Bangalore, I. Sundararaj. and S. Vasal. 1976. Photoperiod and
temperature control in the regulation of reproduction in the
female catfish, Hetyeropneustus fosilis. J. Fish Res. Board. Can.
33:959-973.
Hails A.J. and Z. Abdullah. 1982. Reproductive biology of the tropical fish, Trichogaster pectoralis (Regan). J. Fish. Biol. 21:157-170.
Hardjamulia A. 1992. Teknologi pembenihan ikan jelawat (Leptobarbus hoeveni) secara terkontrol. Seri Pengembangan Hasil penelitian perikanan. No. PHP/KAN/PATEK/001/1992. Balitbang Pertanian 25pp.
Komarudin O. and J. Slembrouck. 2003. Fish health management. In. Technical Manual for Artificial Propagation of the Indonesian Catfish, Pangasius jambal. Edited by. J. Slembrouck, O. Komarudin, Maskur and M. legendre. IRD dan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta .11-124.
Kuo C. M., C. E. Nash and Z. H. Shehadeh. 1974. The effects of temperature and photoperiod on ovarian development in captive grey mullet (Mugil cephalus L.). Aquaculture 3: 25-43.
Lam T. J. 1983. Environmental influences on gonadal activity in fish. In. Fish Physiology W. S. Hoar; D. J. Randall and E.M. Donaldson (Editors). Academic Press.New York -Toronto. 65-101.
Lam T. J. 1995. Induced spawning in fish. In. Cheng and Chiu (Editors): Reproduction and Culture of Milkfish. The Oceanic Institute and Tungkang marine Laboratory. Taiwan. 14 - 46.
Lesmana D.S dan I. Dermawan. 2001. Budidaya ikan hias air tawar popular. Cet. II. Penebar Swadaya. Jakarta 160. hal.
Lingga P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air tawar. PN Penebar Swadaya. Jakarta. 55 - 59.
Satyani D. L. dan D. Daelami 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar populer. Penebar Swadaya. Jakarta.266 hal.
Woynarowich E. and L. Hovartyh. 1980. The artificial propagation of
warmwater finfishes. A manual for extension. Fisheries
Technical Paper. No. 201. FAO. Rome.617.
Zairin M. Jr. 2003. Endokrinologi dan perannya bagi masa depan perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bogor. 55 hal.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 35 Zonneveld N.; Rustidja; W. A. J. Viveen and W. Mudana. 1988. Induced
spawning and egg incubation of the asian catfish, Clarias batrachus. Aquaculture 74: 41-47.
Modul Striping Induk Matang Gonad Halaman - 36 TIM PENYUSUN MODUL
No. Nama Institusi
1. Priyantini Dewi, SE., MM. Pusat Pelatihan KP
2. Lusia Dwi Hartiningsih, A.Pi Pusat Pelatihan KP
3. Dra. Darti Satyani, MS Balitbang Budidaya Ikan Hias - Depok 4. Nina Meilisza, S.Pi Balitbang Budidaya
Ikan Hias - Depok
5. Rika Putri, S.St.Pi BPPP Tegal
6. Ady Sabana, S.Pi., M.Sc. Pusat Pelatihan KP
7. Suhana SE. Pusat Pelatihan KP
8. Christien Natalia T., S.St.Pi. Pusat Pelatihan KP