• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek PT.Cometa Can 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kerja Praktek PT.Cometa Can 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

SISTEM KERJA MESIN AUTOMATIC WELDING BODYMAKER CASTOR VAA-K

3.1 Requierment

Kondisi penyetelan yang harus dipenuhi untuk memastikan pengoperasian mesin bebas dari problem :

1. Penyetelan pressure gauge :

Feeder (1) 4.0 bar

Wire compensation cylinder (2 dan 3) 1.5 bar 2. Penyetelan rounding time dan cycle time harus tepat 3. Penyetelan interval produksi dan can body harus tepat 4. Burr body blank sesuai standar

5. Penyetelan rounding body tepat

6. Pawl Traveler sudah diset terhadap tinggi body blank

7. Appropriate tool dan countered channels terpasang dan diset 8. Welding Roll dan Z- bar sudah diset akurat

9. Kawat tembaga ditarik dengan benar dan diprofil 2.10 + 0.02 mm 10.Variator speed dari wire profiling device sudah diset

11.Tekanan angin (min.5 bar) ; Pressure gauge ( 2 dan 3 ) diset pada 1.5 bar

12.Flow rate air pendingin 4.0 l/min 13.Tension semua rantai dan belt sesuai 14.Level oli pada gearbox dan variator bagus

(2)

3.2 Control Panel

Mesin Automatic Welding Bodymaker Castor VAA-K mempunyai beberapa system monitoring. Bagian dari appropriate electrical –

electronic monitoring systems (consequence : Emegency Stop ) dimonitor oleh :

Gbr.3.1 Control Panel

(3)

Keterangan : 1. Frequency converter ON / OFF 2. Machine 3. Rollformer 4. Welding current 5. Blank feeder 6. Set Up operation 7. Emergency Stop 8. Monitoring Lamp

Wire / air pressure 9. Monitoring Lamp

Temperature / current tyristor 10.Automatic wire running 11.Single operation mode

ON / OFF 12.Feed and pause 13.Resseting 14.Feed 15.Blank feeder 16.Wire Manual/ Automatic 17.Batch counter 18.Current fine setting

19.Pillot lamp of current setting system 20.Ammeter

(4)

3.3 Flowchart set up operation off

Gbr.3.2 Flowchart set up operation off

Sumber : Manual Book Automatic Welding Bodymaker Castor VAA-K Production Wire automatic ON Rollformer ON Welding Current ON Compressed air ON Water ON Main Switch ON Frequency convert ON Machine ON Set up Operation ON

Maindrive drive runs crank returns to itsstarting position

Feed Pause OFF

Single Release OFF

Feeder ON

Feed Pause ON

Single Release OFF

Feeder ON

Feed Pause ON/Off

Single Release ON

Feeder ON

Min.cycle Unsuitable forproduction

Production Feeding,Rollforming and

welding of 1blank Frequency convert ON Machine ON Set up Operation ON Frequency convert ON Machine ON Set up Operation ON Compressed air ON Water ON Main Switch ON

(5)

3.4 Flowchart Set Up Operation ON

Gbr.3.3 Flow chart set up operation ON

Sumber : Manual Book Automatic Welding Bodymaker Castor VAA-K Series Release Operation

Only 1 Body Compressed air ON Water ON Main Switch ON Machine ON Set Up Operate ON Rollformer ON Wire E 16 ON/Off Weld Cuerrent ON Feeding of 1 body

Single Release ON/Off

Feed Pause ON

Feeder E15 ON

Feed E14 ON

Feeder ON

The rollformed body stops in the rollformed unit

After the 2nd Cycle Feed E14 OFF

The body can be gradually conveyed up to the welding zone

Feed E 14 ON/OFF

Wire E 16 ON/Off

Weld Current ON

Feeding of 1 body

Single Release ON/Off

Feed Pause ON

Feeder E15 ON

Feed E14 ON

Feeder ON

Continous feeding of body

Feeder E 15 OFF

N o blank feeding

Feed E 14 ON/OFF

Stopping of the body on the conveying system

(6)

Gbr.3.4. Mesin Automatic Welding BodyMaker Castor VAA-K Sumber : http ://www.soudronic.com

(7)

3.5 Sistem kerja bagian mesin dan fungsinya :

1 Feeder, flexer, rollformer

Unit ini harus membentuk sheet mejadi bulat sebelum masuk ke push in pawls. Silinder pneumatic digunakan untuk menggerakkan suction cup beam dan feed finger. Magazine body diisi dari atas. Single sheet diambil oleh vaccum suction cup dan ditempatkan pada feed table, kemudian dibawa oleh 2 feed finger menuju flexer roll. Flexer terdiri dari kombinasi roll dan deflecting wedge yang merelaxsasi sheet sehingga bentuknya seragam. Rollformer menerima sheet dari flexer. Dua roll menghantarkan sheet ke bending wedge untuk dibentuk menjadi bulat.

2 Double Sheet Detection

Setelah masuk ke sepasang roll, sheet melewati elektronik double sheet detection ( transmitter dan receiver ). Rollformer di switch off jika lebih dari satu sheet melewati double sheet detection.

3 Body Conveyor

Body body dibawa oleh gerakan kebelakang dan kedepan pawl trevelers. Ketika pawl treveler bergerak ke arah belakang pawl mengayun keluar. Pawl traveler dilindungi oleh mechanic safety clutch

4 Body Guide

External guidance dari rounding body diberikan oleh countered channel dan calibrating tool. Countered channel dapat dibuka dengan

(8)

mudah. Kedua sisi body dibawa menuju alur z-bar.Countered channel berfungsi mempertahankan rounding body yang dibawa oleh chaindog menuju calibrating untuk diwelding.

5 Calibrating Tool

Overlap welding ditentukan oleh z-bar. Selama proses welding body dibawa menuju calibrating tool. Ini memastikan bahwa overlap dipertahankan

6 Welding Roll

Welding roll berfungsi untuk menghantarkan arus welding dan meneruskan welding force ke material body ( overlap body ), kemudian membawa body melalui calibrating tool dengan kecepatan kawat dan membawa body keluar menuju run out belt line.Welding roll ada 2 yaitu welding roll atas dan welding roll bawah yang digerakkan oleh kawat tembaga yang menempel pada groovenya. Kedua welding roll didinginkan pada sirkulasi air pendingin

7 Can Conveyor

Flat belt begerak dengan kekuatan magnet untuk memastikan body pada posisi yang benar dan presisi. Flat belt digerakkan oleh variable motor, dengan kecepatan 1 % lebih banyak daripada kawat.

8 Wire

Kawat bergerak dari wire magazine ke welding roll melalui wire brake dan profiling device.Profil kawat digunakan sebagai intermediate electrode. Setelah kawat digunakan pada welding prosses kemudian dipotong kecil kecil pada wire chopper.

Kecepatan kawat ditentukan oleh welding roll atas dan step pulley dari penggerak kawat. Step pulley mempengaruhi tension kawat sehingga

(9)

perlu disesuaikan settingannya dan dimonitor dengan melihat spring mounted roller.

9 Water Cooling

Sirkuit water cooling berfungsi untuk menghilangkan panas pada mesin. Suhu maximum air adalah 12 0c.Kedua welding roll didinginkan dengan sirkuit pendinginan dan dapat dimonitor outletnya pada water flow control instrument. Posisi switch “ OFF” diset pada 3.5 l/min, sedangkan posisi switch “ON” diset pada posisi 4 l/m. Aliran air pendingin pada posisi ON pada rollformer ON.

10 Air Connection

Tekanan angin dapat dimonitor dengan switch. Jika tekanan angin dibawah 4 bar , mesin otomatis akan OFF melalui sirkuit “ Machine OFF. 11 Pneumatic Instalation

A. Air inlet B. Air filter

C. Pressure switch D. Distributor

E. Pressure reducing valve F. Wire compensation cylinder G. Air reservoir

H. Pressure gauge

I. Pressure reducing valve J. Air oiler

K. Electro magnetic valave for feed in cylinder L. Feed in cylinder

M. Sucker vaccum unit N. Separating air blast

(10)

3.6 Prinsip Kerja Resistant Welding

Prinsip dasar resistant welding adalah berbasis pada fakta bahwa semua material panas ketika arus listrik mengalirinya. Seam welding terbentuk pada putaran upper welding roll dan lower roll.

Welding roll mempunyai 3 fungsi : 1. Welding current ( I ) transmission 2. Welding force ( F ) transmission 3. Feed Motion ( Vs ) transmission

Arus listrik AC disupplay dari sebuah transformer. Dibawah ini adalah aplikasi aliran arus pada aliran arus yang sama :

1. Material sebagai penghantar arus yang baik, sebuah material seperti kawat tembaga dipilih karena mempunyai resistant material yang rendah, secara konsekuen dan fluktuasi panas yang kurang

2. Material sebagai pengahantar arus yang kurang, seperti steel/besi mempunyai resistant material yang tinggi secara konsekuen ,panas berlebih

Aliran arus welding adalah sebagai berikut : Arus disupplay oleh transformer ( 1) dan mengalir melalui current rail (2), welding roller ( 3 dan 5 ), work piece ( 4 ), lower arm ( 6 ), dan kemudian kembali ke transformer.

Overlap dari work piece (4) dipanaskan dengan arus listrik (I) pada kondisi setengah meleleh terutama pada arus puncak.Permukaan overlap ditekan oleh welding force F yang menyebabkan keduanya menjadi satu setelah pendinginan.Current rail, lower arm, dan diatasnya, roller heads secara intensif didinginkan dengan water cooling (11) untuk melindungi dari panas yang tinggi.Roller head dilindungi dari kontaminasi oleh intermediate electrode. Secara terus menerus kawat yang baru (7) bergerak memutar pada groove welding roll. Liquid contact medium (10) digunakan untuk meneruskan arus dari stationary (9) pada rotasi (8) bagian bagian rangakaian welding

(11)

Gbr.3.5 Fundamental Resistant Welding

Sumber : Dokumen Pribadi

Gbr.3.6 Aliran arus litrik pada welding roll

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang tak kalah pentingnya yaitu sistem instrumentasi yang disebut safe guarding system yaitu suatu sistem instrumentasi yang berfungsi mendeteksi variabel-variabel proses

Dari hasil pengamatan selama Kerja Praktek di bagian material preparation PT Djarum Kudus yang bertempat di OASIS, mengenai produktivitas pekerja wanita regu A,

ODP Pole adalah sebuah kotak terminal kabel fiber optik yang di pasang pada tiang kabel telepon yang berfungsi sebagai tempat untuk membagi core serat optic dari kabel utama

Magnetic Penetrant Test (MPT) adalah salah satu pengetesan yang berfungsi untuk mengecek indikasi keretakan hasil las, salah satunya dibagian bracket pada ramp

Adapun beberapa usaha penanggulangan yang dilakukan untuk menurunkan emisi debu di dalam pabrik yang berfungsi untuk menghisap debu di dalam pabrik digunakan

8 Impeller Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara

43 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan PHB-TR merupakan perangkat pendistribusian listrik yang berfungsi sebagai penghubung dan pembagi tenaga listrik dari output trafo sisi tegangan

Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, misalnya kabel