• Tidak ada hasil yang ditemukan

27360949-Blue-Print-Gamais-2007-2013.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "27360949-Blue-Print-Gamais-2007-2013.pdf"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

BLUE

PRINT

Keluarga Mahasiswa Islam

Institut Teknologi Bandung

GAMAIS ITB

2007-2013

(2)

Bismillah ar rahman ar rahiim

Sebuah perencanaan selalu bermula dari sebuah perencanaan, sebuah perencanaan tidak akan bisa berjalan tanpa sebuah wawasan yang matang. GAMAIS ITB sebagai sebuah lembaga dakwah saat ini mengalamai sebuah fase di persimpangan jalan. Apakah GAMAIS akan sebagai sebuah lembaga syiar Islam dengan pola ekspansi dakwah yang tak berujung ataukah GAMAIS sebagai lembaga kaderisasi bagi kadernya.

Pergerakan dakwah ini membutuhkan dinamisasi yang ber-marhalah. Akan tetapi di sisi lain, tuntutan umat mengalami fluktuasi yang sangat progresif. Dakwah kampus mempunyai sebuah tanggung jawab untuk mengayomi dan memfasilitasi kebutuhan umat, atau lebih tepatnya mendakwahi umat adalah kewajiban seorang da’i.

Dakwah harus progresif, syiar Islam harus dinamis, kekuatan jaringan untuk musyarokah menjadi tuntutan dan keberlimpahan dana adalah keharusan. Serta, kaderisasi yang kokoh, kuat dan berkelanjutan adalah sebuah keniscayaan yang harus dimiliki.

Perjalanan dakwah kampus ITB yang sudah berusia lebih dari dua dekade, akan memasuki sebuah fase baru dalam pergerakannya. Perubahan fungsi serta pemekaran lembaga menjadi sebuah tantangan tersendiri. Perubahan ini akan sangat mempengaruhi paradigma yang ada dan tertanam sejak lama.

Inilah saat nya... saatnya dakwah kampus berbenah... saat ini atau tidak sama sekali Inilah saat nya... sebuah generasi akan menggantikan generasi sebelumnya....

Jika memang janji Allah itu adalah sebuah kepastian, Jika Allah berjanji akan menurunkan kemenangan pada Islam di Kampus ini. Maka, yakinlah, pastikanlah, bahwa Allah akan menurunkannya di zaman kita....

Pilihan itu ada di tangan generasi emas ini.. menggantikan atau digantikan ... maka nikmat Allah mana lagi yang akan kita dustakan ?

(3)

Blue print GAMAIS 2007-2013 Content

Bab I : Mukaddimah a. Dustur Ilahi

b. Sepenggal Nasihat untuk Aktifis Dakwah c. Sekapur Sirih

d. Latar Belakang e. Tujuan

Bab II : Tentang GAMAIS

a. Sejarah Dakwah Kampus ITB b. Sejarah GAMAIS ITB

c. Sejarah Kepala GAMAIS

d. Pandangan GAMAIS terhadap Islam

e. Pandangan GAMAIS terhadap dakwah Islam f. Profil GAMAIS sebagai lembaga dakwah kampus g. Profil Kader GAMAIS

h. Logo GAMAIS Bab III : Dakwah GAMAIS a. GAMAIS goals 2017 b. GAMAIS goals 2027 c. Visi GAMAIS d. Misi GAMAIS e. Jargon GAMAIS f. Posisi GAMAIS g. Peran GAMAIS h. Fungsi GAMAIS

i. Struktur dan pembagian tugas ( MS, DS ,DP, BPH,) j. Manajemen Syuro

k. Mekanisme Iqob

l. Antara pusat dan wilayah Bab IV : internal

a. Visi sektor internal b. Misi Sektor Internal

c. Target dan parameter keberhasilan d. Posisi kaderisasi dalam dakwah GAMAIS e. Grand design Kaderisasi

f. Muwashofat kader GAMAIS

g. Posisi Mentoring dalam dakwah GAMAIS h. Grand design mentoring

i. Pandangan GAMAIS terhadap Urgensi Mentoring

j. Fungsi Sekretariat bagi GAMAIS k. Makna “Keluarga” bagi GAMAIS l. Follow Up Syiar dengan kaderisasi m. Antara pusat dan wilayah

n. Levelisasi LDF dan LDPS dalam kaderisasi Bab V : Syiar dan pelayanan kampus

a. Visi Sektor SPK b. Misi Sektor SPK

c. Target dan Parameter Keberhasilan d. Pandangan GAMAIS terhadap Himpunan e. Pandangan GAMAIS terhadap UKM f. Posisi SPK dalam Dakwah kampus g. Klasifikasi objek dakwah

h. Standarisasi Publikasi i. Perangkat perangkat Syiar

j. Manajemen dan Tahapan kepanitiaan k. Antara pusat dan wilayah

l. Levelisasi LDF dan LDPS dalam SPK Bab VI : kesekretariatan a. Administrasi b. Surat Masuk c. Surat keluar d. Klasifikasi Surat e. Coding surat f. Dokumentasi data

g. Prosedur pembuatan Proposal h. Laporan pertanggungjawaban i. Laporan kegiatan

j. Prosedur pembuatan proker k. Notulensi dalam rapat l. Bundel SOP

Bab VII : Keuangan

a. Visi Sektor Keuangan b. Misi Sketor Keuangan

c. Target dan Parameter Keberhasilan d. Posisi keuangan dalam dakwah kampus e. Pandangan GAMAIS terhadap dana dakwah f. Business Plan jangka Panjang

g. Antara pusat dan wilayah

h. Levelisasi LDF dan LDPS dalam Keuangan i. Sistem Kerja Sektor Keuangan

(4)

j. Alur Distribusi keuangan k. Peningkatan Keuangan l. Peminjaman dana

m. Flow Chart Penyusunan Anggaran GAMAIS n. Flow Chart Penyusunan Anggaran Dept/ BSO o. Flow Chart Penyusunan Anggaran LDF dan LDPS p. Prosedur Pengeluaran dana

Bab VIII : Akademik dan Profesi a. Visi Sektor Akpro

b. Misi Sektor Akpro

c. Target dan Parameter keberhasilan d. Posisi Akpro dalam dakwah kampus e. Peran Akpro untuk kader

f. Peran Akpro untuk syiar

g. Peran Akpro dalam membangun keprofesian h. Grand design Akpro

i. Profil Kader GAMAIS berbasis akpro j. Antara pusat dan wilayah

k. Levelisasi LDF dan LDPS dalam Akpro

Bab IX : jaringan a. Visi sektor Jaringan b. Misi Sketor Jaringan

c. Targer dan parameter keberhasilan d. Antara GAMAIS dan FSLDK

e. Antara GAMAIS dan IA GAMAIS f. Antara GAMAIS dan pemerintah g. GAMAIS go international

h. Posisi Jaringan dalam Dakwah Kampus i. GAMAIS dan Isu lokal

j. GAMAIS dan isu nasional k. GAMAIS dan isu internasional l. Peran musyarokah dalam dakwah m. Antara pusat dan wilayah

n. Levelisasi LDF dan LDPS dalam jaringan Bab X : an nisaa

a. Visi sektor An nisaa b. Misi Sektor An nisaa

c. Target dan Parameter keberhasilan d. Posisi An nisaa dalam Dakwah

e. Keutamaan dan kekhas-an muslimah dalam dakwah

f. Pandangan An nisaa terhadap Muslimah di ITB g. An nisaa sebagai sektor kaderisasi muslimah h. An nisaa sebagai sektor syiar muslimah i. Pandangan An nisaa terhadap urgensi berhijab j. Antara pusat dan wilayah

k. Levelisasi LDF dan LDPS dalam An nisaa

Bab XI : penutup a. Sebuah ikrar b. Sebuah nasehat c. Sebuah harapan d. Sebuah taujih qur’ani e. Untukmu kader dakwah f. Karena kita keluarga

(5)

Bab I

Mukadimah

Dustur Ilahi

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas , lagi Maha Mengetahui. [ al maidah 54 ]

Sepenggal Nasihat Untuk Aktivis Dakwah

تﺎﺌﯿﺳ ﻦﻣوﺎﻨﺴﻔﻧأروﺮﺷ ﻦﻣ ﷲﺎﺑذﻮﻌﻧو هﺮﻔﻐﺘﺴﻧو ﮫﻨﯿﻌﺘﺴﻧو هﺪﻤﺤﻧ ﷲﺪﻤﺤﻟا نإ

ﺎﻨﻟﺎﻤﻋأ

..

ﮫﻟ يدﺎھ ﻼﻓ ﻞﻠﻀﯾ ﻦﻣو ﮫﻟ ﻞﻀﻣ ﻼﻓ ﷲا هﺪﮭﯾ ﻦﻣ ﮫﻧإ

..

هﺪﺣو ﷲاﻻإ ﮫﻟإﻻ نأﺪﮭﺷأو

هﺪﺒﻋ اﺪﻤﺤﻣ نأ ﺪﮭﺷأو ﮫﻟ ﻚﯾ ﺮﺷ ﻻ

ﮫﻟﻮﺳر و

Alhamdilillah, segala puji hanya bagi Alloh. Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi Muhammad beserta ahlul bait, para sahabat, generasi tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan pengikut setia beliau hingga akhir zaman. Amma ba’du...

Ikhwah fillah, para aktivis da’wah. Ketahuilah, ketika engkau memilih jalan da’wah, jalan yang mulia, jalan yang ditempuh para Rasul ini, maka sesungguhnya engkau adalah orang yang dipilih oleh Alloh untuk menjadi salah satu pejuang agama-Nya. Maka jika kalian disibukkan hingga kalian merasa lelah dalam menapaki jalan da’wah ini, jangan khawatir wahai saudaraku, pengorbanan kalian tidak akan pernah disia-siakan Alloh jika kalian ikhlas menjalaninya. Lihatlah Rasulullah dan para sahabatnya juga berkorban yang bisa jadi pengorbanan kita belumlah ada apa-apanya di bandingkan dengan pengorbanan mereka. Mereka harus berkorban waktu, harta, bahkan nyawa. Coba kita lihat pengorbanan kita, sudahkah kita menjadikan setiap waktu kita untuk berda’wah? Sudahkah kita rela untuk menginfakkan sebagian atau bahkan seluruh harta kita untuk berda’wah di jalan-Nya? Sudahkah pengorbanan kita sampai berperang mempertaruhkan nyawa untuk menegakkan kalimat-Nya?.Alloh Subhanahu Wata’alaa berfirman:

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. Ali-Imran: 142) Sungguh, jika kita memang benar-benar beriman kepada Alloh, maka wajar kita ketika mendengar ayat Alloh itu tidak ada kata lain selain kita harus bersungguh-sungguh (jihad) dalam setiap amal da’wah kita. Maka wajar, Rasulullah dan para sahabatnya rela harus mengalami ujian yang berat

(6)

dalam setiap langkah perjuangan mereka. Mereka merasakan surga berada di depan matanya. Mereka merasakan ketika mereka menginjakkan kaki di surga, saat itu pula kelelahan yang pernah mereka rasakan, suka duka yang dulu pernah mereka alami di jalan Alloh sirna seketika. Saat itu ketika ditanyakan kepada mereka,” Apakah anda pernah merasakan penderitaan sebelum ini?”, maka mereka akan menjawab (setelah dimasukkan kedalam surga-Nya),” Demi Alloh, kami tidak pernah merasakan penderitaan sebelum ini”. Kelelahan dan penderitaan mereka tidak ada lagi, sebab segalanya telah berubah menjadi kegembiraan, kebahagiaan, dan kenikmatan. Mereka mendapat pahala dari Alloh, kemudian Alloh Ta’ala menambah dan menyempurnakan karunia-Nya kepada mereka, sesuai dengan kemuliaan dan kedermawanan-Nya. Saat itu, mereka berharap seandainya mereka dulu (ketika di dunia) mencurahkan tenaga dan lelah lebih banyak lagi di jalan agama mereka. Mereka pasti akan berharap seandainya di dunia dulu mereka tidak tidur lebih lama demi agama, bepergian lebih lama, dan berkorban lebih banyak di jalan Alloh. Tidak hanya itu, mereka berharap menjadi syuhada, yaitu dikembalikan ke dunia untuk mati syahid di jalan-Nya, hidup lagi, syahid lagi, hidup lagi, kemudian syahid lagi, dan demikian seterusnya, karena mereka melihat kemuliaan dan bagaimana Alloh Ta’ala memuliakan para syuhada. Alloh Subhanahu Wata’alaa berfirman:

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan

orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa

derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa: 95-96)

Ikhwah fillah, taukah kalian, musuh-musuh Islam melakukan kaderisasi untuk mencetak misionaris yang memperjuangkan agama mereka. Mereka mendirikan sekolah-sekolah teologi, mereka menyusuri hutan dan rawa-rawa masuk ke daerah pedalaman untuk menyebarkan da’wah mereka. Mereka juga melakukan syiar agama mereka melalui berbagai media dan kegiatan sosial. Mereka melakukan itu juga atas dasar keyakinan akan balasan dari Tuhan mereka atas apa yang telah mereka lakukan. Maka bagaimanakah dengan kalian, wahai saudaraku?

(7)

Ikhwah fillah,para aktivis da’wah, ketahuilah bahwa Islam kuat dan akan tegak hanya dengan orang-orang bertekad baja dan universal, bukan dengan orang-orang-orang-orang yang banyak alasan untuk berbuat dan beramal, dan juga bukan dari orang-orang yang pandai beretorika belaka. Bagaimana Islam akan tegak tanpa tekad seperti Anas bin An-Nadhr Radhiyallahu Anhu? Ia berkata,”Jika Alloh mengizinkanku memerangi orang-orang musyrik, Dia akan melihat apa yang akan aku kerjakan.” Betul, ikhwah fillah, Anas bin Nadhr punya kesempatan hadir di perang Uhud. Di perang Uhud, ia betempur habis-habisan hingga diketemukan delapan puluh lebih luka-luka saat ia syahid. Bahkan tubuhnya robek-robek hingga tak ada yang mengenali jenazahnya kecuali oleh saudara perempuannya. Saudara perempuannya mengenalinya dari jari-jarinya. (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim,At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ahmad). Wahai saudaraku, kita butuh tekad yang universal, yaitu tekad mencari ilmu dan mengamalkannya. Tekad berda’wah dan berjihad. Tekad beriman, yakin, sabar, dan ridha. Tekad melakukan amar ma’ruf nahi munkar dan menyatakan kebenaran. Tekad memperbaiki diri sendiri dan memberi petunjuk pada manusia. Berkata Ibnu Al-Qayyim dalam kitabnya,Thariqu Al-Hijratain wa Babu As-Sa’adatain,”Diantara manusia ada orang yang berjalan menuju Alloh di setiap tempat dan sampai pada-Nya dari semua jalan. Ia jadikan aktivitas ibadahnya sebagai poros hatinya dan fokus penglihatannya. Ia cari aktivitas ibadah itu dimana saja berada dan berjalan bersamanya kemana saja aktivitas ibadah berjalan. Setiap kelompok diberi tanda khusus. Dimana saja ibadah berada, orang itu anda lihat disitu. Jika ibadah berbentuk ilmu, Anda mendapatinya bersama orang-orang berilmu. Jika ibadah berbentuk jihad, Anda menemukannya bersama barisan para mujahidin. Jika ibadah berbentuk shalat, Anda mendapatinya bersama orang-orang yang sholat dengan khusyuk. Jika ibadah dalam bentuk dzikir, Anda menemukannya bersama orang-orang yang berdzikir. Jika ibadah berbentuk perbuatan baik, Anda akan menemuinya bersama orang-orang yang berbuat baik. Jika ibadah berbentuk cinta, perasaan selalu diawasi oleh Alloh dan taubat, maka Anda akan menemukannya bersama orang-orang yang cinta kepada Alloh dan bertaubat kepada-Nya. Ia selalu beribadah dimana saja ibadah hendak pergi dan berjalan kepadanya dimana saja ibadah berjalan. Jika ditanyakan kepadanya,’Amal perbuatan apa yang anda inginkan?’ Ia menjawab,’Aku ingin melaksanakan perintah-perintah Tuhanku, apapun bentuknya, dimana saja tempatnya, membawa apa saja,menuntut apa saja,membuatku bersatu, atau membuatku tidak bersatu. Aku ingin melaksanakan perintah-perintah Tuhanku, menunaikannya, merasa selalu diawasi-Nya saat itu, menghadap kepada-Nya dengan ruh, hati, dan badan. Aku telah serahkan barang kepada-Nya dan sekarang aku menunggu pembayaran dari-Nya.’Alloh berfirman:

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau

(8)

siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah: 111) Ikhwah fillah, kuatkanlah tekad kalian, sempurnakanlah amal kalian. Dimana dan apapun yang kalian lakukan jadikan sebagai sarana ibadah kepada-Nya. Jadilah ahlul ibadah, jadilah teknokrat yang sholeh, jadilah entrepreneur yang jujur dan dipercaya, jadilah politikus yang amanah, jadilah mahasiswa yang sholeh dan sholehah. Muliakan agama ini dengan kemuliaan akhlaqmu. Optimalkan potensi kalian, wahai pejuang Islam. Jangan kau jadikan dirimu hanya sebagai “pengamat da’wah” tetapi jadikanlah dirimu menjadi “praktisi da’wah”. Kalian tidak cukup hanya menghadiri halaqah, pertemuan-pertemuan da’wah, seminar, membaca buku, dan buletin da’wah. Jika itu saja yang kalian lakukan, kalian pasif dan tidak memberikan kontribusi. Kadang kalian teledor, tidak menyiapkan diri dari berbagai aspek. Kadang, untuk membaca satu atau dua buku Islam saja, kalian habiskan waktu satu tahun. Padahal untuk selevel kalian, buku-buku itu harus dibaca tidak lebih dari satu pekan. Realita ini, wahai saudaraku, sungguh telah membuang sekian banyak potensi yang semestinya telah kita gunakan di banyak medan amal Islami, da’wah, amar ma’ruf nahi munkar, dan jihad. Orang-orang seperti itu hanya memberikan waktu sisanya untuk Islam, atau sedikit dari harta dan tenaga. Mereka harus tahu bahwa Alloh hanya menerima pengorbanan yang terbaik, sebagaimana Dia tidak menerima makanan jelek yang Anda sedekahkan, Dia juga tidak menerima perbuatan buruk yang kalian pilih untuk diberikan kepada Islam. Alloh Ta’ala berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih

yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah

Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah:267).

Ikhwah fillah, ingatlah jika Alloh hanya menerima pengorbanan hamba-Nya yang terbaik saja, maka janganlah kau kotori amal da’wah yang suci lagi baik ini dengan kemaksiatan. Saudaraku, janganlah kalian sepelekan kemaksiatan. Kemaksiatan kecil jika terus kita tolelir akan berubah menjadi kemaksiatan yang besar. Orang-orang yang mengemban risalah Islam harus lebih bertakwa kepada Alloh Ta’ala, menjauhkan diri dari dosa-dosa kecil, syubhat, dan dosa-dosa besar. Saudaraku, kemaksiatan yang kalian lakukan akan membuat manusia menolak da’wah kalian. Abu Ad-Darda Radhiyallahu Anhu berkata “Jika seseorang bermaksiat kepada Alloh ketika sendirian,Alloh membuatnya dibenci manusia, tanpa ia sadari.” Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah meringkas efek-efek maksiat di dalam kitabnya Al-Fawaid, dengan indah. Beliau berkata,”Diantara efek maksiat adalah pelakunya tidak banyak mendapat petunjuk, pikirannya kacau, ia tidak melihat kebenaran dengan jelas, hatinya rusak, daya ingatnya lemah, waktunya hilang sia-sia, dibenci manusia, hubungannya dengan Alloh renggang, do’anya tidak dikabulkan, hatinya keras, keberkahan rizki dan umurnya musnah, diharamkan mendapatkan ilmu,hina, dihinakan musuh, dadanya sesak, diuji dengan

(9)

teman-teman jahat yang merusak hati dan menyia-nyiakan waktu, cemas berkepanjangan, sumber rezekinya seret, dan hatinya terguncang. Maksiat dan lalai membuat orang tidak bisa berdzikir kepada Alloh, sebagaimana tanaman tumbuh karena air dan kebakaran terjadi karena api.” Oleh karena itu, wahai saudaraku, para aktivis da’wah, jauhilah dosa dan maksiat yang disepelekan. Jika kalian sering melakukan dosa dan kemaksiatan segera bertaubat kepada Alloh dan perbanyaklah beristighfar.

Sekarang, kita membutuhkan kalian wahai aktivis da’wah terutama generasi muda, menolong Islam dan umatnya. Kita memerlukan peran kalian seperti Abu Bakar saat memerangi orang murtad, peran Khalid bin Al Walid saat perang Yarmuk, peran Sa’ad bin Abu Waqash di perang Qadisiyah, peran Shalahudin Al Ayyubi di perang Hiththin, dan peran Sulaiman Al-Halbi saat menyerang Cliber. Kita harus bisa mewujudkan melalui tangan kita dan kader-kader da’wah setelah kita, tegaknya kalimatullah di muka bumi dari ujung barat hingga ujung timur. Kita merindukan masa kejayaan Islam tegak kembali di bumi Alloh. Kita merindukan hari seperti hari Uqbah bin Nafi’ berkata saat memandang langit, “Tuhanku, kalaulah tidak terhalang lautan ini, aku pasti berjalan di banyak negeri, guna berjihad di jalan-Mu.”

Kita merindukan hari-hari seperti itu. Wahai para aktivis da’wah apakah kalian siap merespon harapan ini? Apakah kalian siap menjawab seruan ini? Seorang penyair berkata,

“Dukaku dan duka setiap orang merdeka

Ialah pertanyaan zaman,’Dimana gerangan kaum muslimin berada?’ Akankah masa lalu itu kembali lagi?

Sungguh, aku merindukan masa lalu itu Bebaskan aku dari angan-angan kosong

Aku lihat angan-angan itu tak lebih dari ilusi semata Berikanlah iman sebagai cahaya bagiku

Dan kautkanlah keyakinan pada diriku

Aku sodorkan tanganku dan mencabut gunung

Serta membangun kejayaan, dengan harmonis dan kuat.”

Saatnya mewujudkan medan kata-kata menjadi amal juang yang nyata...Berjuang dan teruslah melangkah walau ujian akan menimpamu, wahai saudaraku, para aktivis dakwah pilihan Alloh. Allohu Akbar!

(10)

Sekapur Sirih

Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum azab yang keras. Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu . Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib". Katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak akan mengulangi ".Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat". ( Saba’ 46-50 ) Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur marilah kita lantunkan pujian kepada Allah Subhanahu wa’ta’ala, dengan izin serta ridho dariNya, nikmat iman, nikmat Islam, nikmat persaudaraan serta nikmat menjadi aktifis dakwah masih melekat pada diri ini. Sebuah kenikmatan yang sungguh tidak bisa ternilai dibandingkan dengan nikmat manapun di dunia.

Dengan segala kerinduan dan kelembutan, marilah kita sampaikan salam dan shalawat terbaik kita kepada pemimpin , murrobbi, serta guru kita Nabi besar Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Seorang yang memiliki pola pikir dan perilaku yang Islami serta menjadi teladan bagi setiap umat Islam di muka bumi ini.

Al Qur’an telah menjelaskan bahwa kaum muslimin sebagai mandataris Allah di hadapan umat manusia, memberikan hak kepemimpinan dan kewenangan atas dunia untuk menunaikan mandat suci ini. Dengan sebuah harapan agar umat Islam memahami dengan benar ajaran Isla dan merealisasikannya dengan tekad yang bulat penuh gelora. Seorang bijak berkata “kekuatan adalah jalan yang paling aman untuk memunculkan kebenaran. Sungguh suatu keindahan yang sempurna apanila suatu saat kekuatan dapat berjalan beriringan dengan kebenaran”. Sebagaimana umat ini membutuhkan kekuatan, ia juga membutuhkan ilmu pengetahuan yang dapat menopang kekuatan tersebut dan mengarahkannya pada tujuan yang utama. Islam mendorong sepenuhnya kegiatan ilmiah dan menjadikan aktifitas ilmiah sebagai salah satu kewajiban seorang muslim.

Pergerakan dakwah di mahasiswa memiliki banyak potensi dan masa depan yang cerah. Mahasiswa sebagai pemuda harapan bangsa bisa menjadi penyambung antara semua lini masyarakat. Mahasiswa pula yang menjadi kelompok orang yang memiliki kapasitas keilmuan yang mapan dan wawasan yang luas. Kekuatan mahasiswa ini sangat diharapkan bisa menjadi pilarbangsa untuk menopang pembangunan bangsa ini di masa yang akan datang.

Dakwah di kampus mempunyai peran penting dalam menanam pemikiran yang visioner serta berafiliasi Islam kepada mahasiswa. Peran pergerakan dakwah kampus sangat terasa dan diharapkan bisa mentransformasi masyarakat kampus menjadi masyarakat yang Islami. Sebuah masyarakat yang memiliki pola pikir dan perilaku yang Islami. Sebuah kumpulan mahasiswa yang menjadika Al Qur’an sebagai pedoman hidup, sehingga pola pikir dan kepahaman seseorang bahwa ia adalah mandataris Allah di muka bumi dapat terinternalisasi.

GAMAIS ITB sebagai sebuah lembaga dakwah kampus menjadi lokomotif dalam perubahan ini. GAMAIS ITB berperan dalam mengorganisir para aktifis dakwah, membinanya dengan segenap hati

(11)

serta mendistribusikannya di posisi-posisi yang bisa berpengaruh pada masyarakat kampus. GAMAIS ITB turut berperan serta dalam penyampaia pemikiran Islam secara masif dan khusus. GAMAIS ITB pula yang mengkoordinir semua elemen dakwah kampus di Itb pada semua level baik tingkat kampus, fakultas, dan program studi.

Dua dekade GAMAIS ITB telah menunaikan tanggung jawabnya sebagai sebuah lembaga dakwah kampus. Sejarah telah membuktikan bahwa GAMAIS ITB bisa bertahan dalam berbagai kondisi periodisasi dan pergolakan kemahasiswaan. Pada usianya yang kedua puluh ini GAMAIS ITB bermaksud menyusun sebuah perencanaan dakwah yang sinergis dan harmonis.

Blue Print GAMAIS ITB adalah sebuah usaha dari kader GAMAIS ITB untuk menyusun agenda dakwah ini lebih sistematis, terarah, dinamis, sinergis serta harmonis. Dengan sebuah harapan dakwah di kampus ITB ini bisa berkelanjutan dan bertahap mencapai sebuah cita-cita besar. Blue Print ini berisikan pandangan, pemikiran , serta langkah-langkah strategis yang dijalankan GAMAIS ITB dalam mencapai sebuah keberhasilan amal di kampus ITB. Blue Print ini disusun pula dalam rangka menurunkan cita-cita besar GAMAIS ITB di masa yang akan datang, dan diharapkan bisa menjadi landasan dalam menyusun dan merangkai agenda dakwah di kampus ITB.

Seorang bijak pernah berkata, sebuah cita-cita besar hanya akan bisa di inspirasikan oleh orang-orang yang bervisi, di laksankan dengan keyakinan dan keikhlasan yang mendalam, dimulai dengan kecerdasan dan keberanian, digerakkan dengan motivasi yang bergelora, di rencanakan dengan matang, dihasilkan oleh kerjasama tim yang militan dan solid serta dilalui dengan kerja tuntas.

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui ( at taubah 41 )

Latar Belakang

Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang‐orang yang beruntung

[ Ali Imron 104 ]

Konsekuensi logis keimanan seorang hamba adalah amar ma’ruf nahi munkar, yaitu menyuruh pada kebajikan dan mencegah kemungkaran. Konsep ini dalam islam disebut dengan da’wah. Da’wah Islam adalah upaya penyelamatan manusia dari kegelapan menuju cahaya, dari kesempitan menuju kelapangan dan dari kejahatan agama‐agama menuju keadilan. Da’wah tidak hanya dilakukan ketika fase kerasulan namun merupakan beban yang diusung oleh muslim di setiap zaman sebagai bagian dari mata rantai risalah Al Islam. Oleh karena itu da’wah merupakan aktivitas yang tidak pernah mengenal kata berhenti hingga kiamat menjelang. Pola dasar dakwah Keluarga Mahasiswa Islam (GAMAIS) ITB adalah kaidah asasi dakwah Islam yang melandasi gerak dakwah GAMAIS ITB di kampus Institut Teknologi Bandung, serta di masyarakat pada umumnya. Karena itu harus dipegang teguh oleh setiap pengurus yang beraktivitas di dalamnya.

Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB yang didirikan pada tahun 1987 berupaya memenuhi seruan da’wah dengan mengukuhkan diri sebagai Lembaga Da’wah Kampus dan menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa ITB pada tahun 1992. Tujuan pendirian unit GAMAIS ITB adalah :

(12)

2. Terbinanya ukhuwah islamiyah di lingkungan Institut Teknologi Bandung menuju kesatuan umat

3. Terciptanya profesionalitas dan intelektualitas yang islami di kalangan anggota 4. Menjadikan kampus sebagai pendukung da’wah kampus

5. Terhayatinya tanggung jawab kemasyarakatan yang dilandasi nilai-nilai Islam di kalangan anggota.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, GAMAIS ITB membuat sistem organisasi yang secara umum termaktub dalam AD/ART. Sebagai lembaga intra kampus, GAMAIS ITB tidak lepas dari hubungan dengan elemen‐elemen kampus baik civitas akademika sebagai objek kerja maupun pihak rektorat dengan segala kebijakan yang dikeluarkannya. Peran GAMAIS sebagai lembaga intra kampus merupakan salah satu faktor yang membuat organisasi ini bergerak dinamis.

Sinergi dalam harmoni merupakan sebuah cita-cita bersama yang diusung GAMAIS ITB dalam perannya sebagai lembaga dakwah kampus. Penyelarasan gerak dan langkah dakwah dengan sebuah tujuan bersama menjadi cikal bakal pemikiran urgensi penyusunan Blue Print GAMAIS ITB ini. Dibutuhkannya sebuah pedoman yang jelas dalam dakwah menjadi bagian dari perencanaan dakwah yang berkesinambungan.

Pedoman dakwah yang hakiki dan selalu GAMAIS ITB pergunakan adalah Al Qur’an dan Al Hadits, selanjutnya agar pedoman ini lebih mudah dipahami, maka GAMAIS ITB membuat sebuah pedoman dakwah operasional yang terdiri dari AD/ART GAMAIS ITB, Blue Print GAMAIS ITB, dan Rencana Strategis Jangka Panjang ( RSJP ) GAMAIS ITB. Ketiga pedoman inilah yang akan digunakan GAMAIS ITB dalam menjalankan amal dakwahnya.

Tujuan

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara hikmah dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tantang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An Nahl 125)

Penyusunan dari blue print ini tidak terlepas dari berbagai tujuan , antara lain :

1. Sebagai sebuah pedoman dakwah operasional yang bisa digunakan selama 6 tahun kedepan oleh GAMAIS ITB

2. Blue print ini diharapkan bisa menjadi gambaran gerak dakwah GAMAIS ITB bagi civitas akademika ITB

3. Sebagai sumber berpikir dan landasan dalam menyusun agenda strategis dakwah 4. Menjadi inspirasi bagi pembangunan Lembaga Dakwah Kampus di seluruh Indonesia

(13)

BAB II – Tentang GAMAIS ITB

Sejarah Dakwah Kampus ITB

---Intisari/ Analisis Perkembangan Strategi Dakwah Kampus di

ITB

---Sejarah GAMAIS ITB

GAMAIS ITB berdiri akibat adanya berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa mulim pada masa awal tahun 80an. Kala itu bisa dikatakan kegiatan di dalam kampus ITB di dominasi oleh kelompok yang tidak akrab dengan kegiatan keislaman. Sebagian aktivis kampus saat itu bahkan secara terang-terangan menyatakan diri sebagai “kelompok kiri” yang cenderung sosialis atau marxis.

Sementara itu, sebagai akibat berbagai pelatihan yang menjangkau kalangan pelajar dan mahasiswa, banyak mahasiswa angkatan 80an yang telah memiliki idealisme keislaman ketika memasuki jenjang kuliah. Mereka yang masuk ke ITB mendapati bahwa ternyata hampir tidak ada ruang bagi mahasiswa muslim untuk mengekspresikan keislamannya di dalam kegiatan kemahasiswaan di kampus ITB.

Upaya pertama yang dijalankan para mahasiswa muslim adalah dengan mengadakan berbagai pengajian kecil di lingkungan jurusan yang disebut usroh, yang paling aktif dalam model kegiatan ini adalah kalangan angkatan 85 pada masa TPB. Dari berbagai komunikasi antar aktifis dari berbagai usroh jurusan, dicapailah sebuah kesepakatan untuk membuat sebuah kegiatan keislaman di kampus ITB. Dibentuklah panitia peringatan Isra’Mi’raj di kampus ITB. Panitia tersebut sepenuhnya mendapatkan dukungan dari aktiis muslim dari berbagai angkatan, khususnya angkatan 83 dan 84. Kegiatan di atas sukses dan menjadi tonggak baru bahwa di kampus ITB bisa diadakan kegiatan keislaman.

Dari berbagai komunikasi antar angkatan pula akhirnya dirancang sebuah kegiatan penting, yaitu Pesantren Mahasiswa. Acara ini dilaksanakan pada masa liburan panjang bulan Juni dan Juli 1986 di Pondok Pesantren At Taqwa di Ujung Harapan, Bahagia, Bekasi. Pesantren mahasiswa ini sepenuhnya dalam bimbingan dari tim yang dibentuk oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang kala itu di bawah pimpinan Bapak Muhammad Natsir. Perhatian besar beliau dalam mendukung acara pesantren itu menyebabkan kegiatan bisa dijalankan hampir 2 bulan lamanya. Para Peserta dalam pesantren mahasiswa inilah yang nantinya menjadi motor berdirinya GAMAIS ITB.

Usai kegiatan ini, angkatan baru datang di kampus ITB, yaitu angkatan 86. Sejatinya kedatangan angkatan inilah yang memaksa munculnya GAMAIS ITB. Kesolidan angkatan ini dalam wadah Keluarga Mahasiswa Muslim 86 (KMM 86) sepanjang menjalani masa TPB mendorong para aktifis

(14)

eks-pesantren mahasiswa membuat inisiatif besar. Adalah Herry Meoljanto (FT’83) yang mengkampanyekan pertama kali tentang perlunya wadah organisasi mahasiswa Islam di Kampus ITB. Salah satu momen kampanyenya bahwa sering dikenang sebagai sumpah setia pendirian GAMAIS ITB dilakukan di bawah menara Salman.

Pertemuan besar menginisiasi munculnya organisasi mahasiswa Islam ITB dilakukan di rumah kos Jauharul Fuad (TI’83). Antusiasme terlihat dengan datangnya sekitar 100 mahasiswa muslim dalam acara ini. Disepakati akan dilakukan pembentukan organisasi mahasiswa muslim ITB melalui sebuah kongres di BLKP Lembang. Untuk mempersiapkannya dibentuk tim perumus AD/ART yang terdiri atas 5 orang, yaitu Heru Prabowo (EL’83), Munawar Kholil (IF’85),Yusri Suhud (MA’85), Budi Hartono (FT’86), dan Budi Youyastri (Si’86). Tim yang dipimpin Munawar Kholil ini berhasil menyusun draft AD/ART sesuai yang direncakan.

Pada akhirnya momen penting sejarah terjadi. Kongres dilaksanakan di BLKP Lembang pada 29-30 Agustus 1987. Kebersamaan yang luar biasa menyebabkan proses pengesahan AD/ART berjalan sangat lancar, termasuk pemilihan nama GAMAIS ITB yang dihasilkan dari proses diskusi yang hangat. Tepat Tengah Malam, Ahad, 30 Agustus 1987, GAMAIS ITB berdiri bersama dengan pekik takbir yang membahana. Keesokan pagi dan sianganya, perangkat organisasi GAMAIS ITB angkatan pertama terbentuk. Jaka Sumanta (IF’85) terpilih sebagai Kepala GAMAIS ITB yang pertama, sedangkan Munawar Kholil (IF’85) terpilih sebagai Ketua MPAS ( Majelis Permusyawaratan Anggota Sementara ).

Sejarah Kepala GAMAIS ITB

1. Jaka Sumintha Teknik Informatika (IF) 1985 2. Ari Diantoro Teknik Sipil (SI) 1984 3. TB Furqon S Teknik Planologi (PL) 1986 4. Budi Youyastri Teknik Sipil (SI) 1986 5. Ismail Ahmad Teknik Fisika (FT) 1987 6. Harto Widodo Teknik Geodesi (GD) 1988 7. Nurochim Fisika (FI) 1989

8. Nico Syafrizal Teknik Informatika (IF) 1990 9. Ibnu Utama Teknik Industri (TI) 1991 10. A.Hafidz R Telnik Perminyakan (TM) 1992 11. Vijaya Vitriyasa Teknik Mesin (MS) 1994 12. Sandro Mihradi Teknik Penerbangan (PN) 1995 13. Febri Nur hidayat Teknik Fisika (FT) 1996

14. Johny Herwan Teknik Material (MT) 1997 15. Dony Berni Teknik Elektro (EL) 1998 16. Egi Bagja Suarga Teknik Geofisika (TG) 1999 17. Imanullah Oseanografi (GM) 2000

18. Jemmi Gumilar Teknik Pertambangan (TA) 2001 19. Romzi Rio Wibawa Teknik Pertambangan (TA) 2002 20. Tri Aji Nugroho Teknik Informatika (IF) 2004 21. Ridwansyah Yusuf Achmad Teknik Planologi (PL) 2005

(15)

Pandangan GAMAIS ITB terhadap Islam

Dengarlah wahai saudaraku!

Sesungguhnya Allah swt telah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya: “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” dan dalam surat Al-Baqarah ayat 208 yang artinya: “…Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan…”. Kedua ayat tersebut menunjukkan kepada kita dua hal: Bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan diridhoi Allah swt, dan kita, umat beriman, diwajibkan memeluknya dan mengimplementasikannya secara keseluruhan.

Untuk itu, maka Keluarga Mahasiswa Islam ITB memiliki pandangan terhadap Islam sebagai berikut:

Islam mempunyai makna yang sangat luas, tidak sebagaimana yang dipahami secara sempit oleh sebagian orang. Kami meyakini bahwa Islam adalah sebuah sistem nilai yang komprehensif, mencakup seluruh dimensi kehidupan. Dia memberi petunjuk bagi kehidupan manusia dalam semua aspeknya, dan menggariskan formulasi sistemik yang akurat tentang hal itu. la sanggup memberi solusi atas berbagai masalah vital dan kebutuhan akan berbagai tatanan untuk mengangkat harkat kehidupan manusia.

Sebagian orang memahami secara salah bahwa Islam itu terbatas pada berbagai ritual ibadah yang bersifat rohaniyah saja. Atau pada kekayaan pemikiran dan harta material saja. Karenanya mereka hanya mengungkung diri dalam pemahaman yang sempit itu. Dan kami tidak ingin memahami Islam dengan cara yang sempit seperti itu. Kami memahami Islam secara integral, mencakup dimensi kehidupan dunia dan akhirat. Ini bukanlah klaim yang dibuat-buat. Tetapi memang itulah yang kami pahami dari Kitab Allah dan hasil napak tilas kami kepada generasi terdahulu Islam.

Islam adalah sistem yang menyeluruh, yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dari umat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana juga ia adalah aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih.

Itulah pandangan kami terhadap islam dan kami bersikap dan beramal berdasarkan pandangan tersebut. Pahamilah wahai saudaraku.

(16)

Pandangan GAMAIS ITB terhadap Dakwah Islam

Dengarlah wahai saudaraku!

Sesungguhnya Allah swt telah berfirman pada surat An-Nahl ayat 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…”, pada surat Ali Imran ayat 110 yang artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…” dan pada surat Al-Baqarah ayat 257 yang artinya: “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)…”. Tiga ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa: Orang-orang yang beriman sebagai umat yang terbaik memiliki kewajiban untuk berdakwah, menyeru manusia kepada jalan Allah swt dengan cara yang terbaik, menyuruh kepada yang baik, mencegah dari yang munkar sehingga manusia menjadi beriman dan Allah berkenan mengeluarkan mereka dari kegelapan Jahiliyah kepada cahaya islam.

Oleh karena itu, maka Keluarga Mahasiswa Islam ITB memiliki pandangan terhadap Dakwah Islam sebagai berikut:

Dakwah kami adalah dakwah islamiyah, dengan segala makna yang tercakup dalam kata itu. Pahamilah apa saja yang ingin kita pahami dari kata itu dengan tetap berpedoman pada Kitab Allah, Sunah Rasulllah saw. dan sirah salafus shalih (jalan hidup pendahulu yang shalih) dari kaum muslimin. Kitab Allah adalah sumber dasar Islam, Sunah Rasulullah saw. adalah penjelas dari kitab tersebut, sedang sirah kaum Salaf adalah contoh aplikatif dari perintah Allah dan ajaran Islam. Dakwah islam memiliki pelaku, sasaran, tujuan, dan tahapan yang jelas. Pelakunya adalah orang-orang yang beriman, sasarannya adalah umat manusia, tujuannya adalah menyeru kepada jalan Allah swt sampai mereka keluar dari kegelapan Jahiliyah menuju keindahan cahaya islam.

Kami juga ingin agar kita dapat mengetahui bahwa Dakwah Islam berarti dakwah yang bersih dan suci; bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu. Ia juga tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, ; tidak mengharap harta benda atau imbalan yang lainnya, tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih. Yang pantas menjadi harapan hanyalah pahala dari Allah, Dzat yang telah menciptakan kita. Ia terus berlalu menapaki jalan panjang kebenaran yang telah digariskan Allah swt. Dalam firman-Nya,

(17)

"Katakanlah, 'inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata.' Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik." (Yusuf : 108)

Itulah pandangan kami terhadap Dakwah Islam, sesuatu yang melingkupinya dan yang mendasarinya. Pahamilah wahai saudaraku.

Profil GAMAIS sebagai Lembaga Dakwah Kampus

 Al ‘Aqidah

aqidah islamiyah dan nilai-nilainya menjadi sumber petunjuk dan pengaraha  Al Hurriyyah ( kemerdekaan )

GAMAIS ITB melaksanakan perannya secara bebas, tanpa ada seorang pun yang boleh menghalanginya dari kebenaran

 Al Wahdah ( kesatuan )

GAMAIS ITB harus menyatukan barisan-barisan, bukan memecah belah, mendekatkan perbedaan sikap, mematangkan pemikiran, dan menyatukan upaya menuju tujuan bersama  Al Binaa ( pembinaan )

GAMAIS ITB bertujuan membina anggotanya secara ruhi ( mental ) , fikri ( pemikiran ) , ilmi ( ilmu ), ijtima’i ( sosial ) dan jasadi ( fisik ) sebagai batu bata yang baik dalam bangunan masyarakat Islam

 Asy Syuuro ( musyawarah )

Syuro yang mengikat dan demokrasi adalah sarana yang benar dalam pengambilan keputusan

 Al Akhlaaq

Anggota GAMAIS ITB harus beramal secara komitmen dengan akhlak dan perilaku yang lurus  AL Hiwaar Laa Al ‘Unf ( dialog , bukan kekerasan )

Bahasa dialog dan saling memahami adalah pedoman yang harus dipegang , bukan kekerasan dan permusuhan. Merubah kemudharatan harus ditempuh dengan cara sebaik mungkin hingga tidak menimbulkan mudharat yang lebih besar.

 Al ‘Alaniyah ( terang-terangan )

Aktifitas yang dilakukan GAMAIS ITB adalah aktifitas yang terang-terangan, jauh dari sembunyi-sembunyi

 Al Intifaah ( terbuka )

GAMAIS ITB harus terbuka dalam menjalin hubungan dengan semua pihak, menjauhi fanatisme sempit yang memecah belah

 Ar Riyaadah ( kepeloporan )

GAMAIS ITB melakukan aktifitas kepeloporan, selalu membawa bendera di depan dan memimpin yang lain di setiap medan amal

 Al Mu Assasiyah ( kelembagaan )

GAMAIS ITB adalah sebuah lembaga yang didasari perencanan yang matang dan manajemen yang benar dengan tujuan keberhasilan amal

(18)

GAMAIS ITB harus serius menempatkan aktifitasnya berdasarkan skala prioritas, mendahulukan yang terpenting.

 Al Wathoniyah ( kebangsaan )

Amal GAMAIS ITB adalah aktifitas kebangsaan yang mulia, dimana ia membela hak-hak dan nilai-nilai luhur bangsanya.

 Al ‘Aalamiyyah ( internasional )

Amal GAMAIS ITB adalah aktifitas yang benar-benar internasional, memiliki hubungan dengan seluruh gerakan mahasiswa di seluruh dunia berdasarkan kaidah “Li kullin zhorfuhuu, wa lil-jamii’i ahdaafun musytarokah” ( masing-masing memiliki situasi dan kondisi, dan semuanya memiliki tujuan yang sama )

 Al Insaaniyah ( kemanusiaan )

Aktifitas GAMAIS ITB bersifat manusiawi seluas-luasnya, membela hak asasi manusia dari berbagai jenis, bangsa, warna kulit, agama, atau pemikiran berlandaskan kemerdekaan, keadilan dan pembela terhadap yang tertindas di manapun mereka berada.

Profil Kader GAMAIS ITB

I

ntelek : Kader GAMAIS ITB harus memiliki kompetensi sesuai dengan disiplin ilmu yang diambil saat kuliah dan wawasan global yang dapat menunjang kehidupan serta aktifitasnya

Q

ur’ani : Kader GAMAIS ITB senantiasa dekat dengan Al-Quran sebagai sebuah pedoman dan media untuk lebih memahami Islam dan dekat dengan Allah dengan cara membaca, membaca tafsir, menghafal, serta mengamalkannya

P

rofesional : Kader GAMAIS ITB cakap dalam beramal

I

nklusif : Kader GAMAIS ITB haruslah bias bergaul dan dekat dengan semua objek dakwah

D

inamis : Kader GAMAIS ITB haruslah mempunyai jiwa dinamis, kreatif dalam berpikir, adaptif dalam bergerak, komunikatif dalam berbicara, serta inovatif dalam berorganisasi

S

ehat : Kader GAMAIS ITB adalah kader yang sehat secara jasmani. Kader GAMAIS ITB memiliki tanggung jawab dalam menjaga kesehatan dan kebugaran diri secara mandiri

(19)

Mars GAMAIS ITB

Cipta : Ma’mun Salman Zainudin Teknik Kimia (TK) 1999 Derap berderap melangkah maju kedepan

Tak akan gentar hadapi semua penghalang Barjuta rintangan yang ada di hadapan Tak kan hentikkan langkah tuk terus berjuang Reff Walau lelah walau perih tetap kulalui

Darah peluh air mata semua tak berarti Jalan terjal penuh duri tetap ku arungi Karena jihad ini kan selalu hidup di hati Menjaga satu tujuan Allah Yang Esa

Teladani panutan Rasul yang mulia Jadikan Al-Quran pedoman kita Satu dijalan jihad fisabilillah

GAMAIS ITB melangkah maju kedepan Tak pernah gentar hadapi semua penghalang Meski berjuta rintangan terus menghadang Takkan henti langkah hingga syahid menjelang Kembali ke Reff

Menjaga satu tujuan Allah Yang Esa Teladani panutan Rasulullah yang mulia Jadikan Al-Quran pedoman hidup kita Satu dijalan jihad fisabilillah

Allahu akbar…Allah Yang Maha Besar… Allahu akbar…Allah Yang Maha Besar… Allahu akbar…Allah Yang Maha Besar… Bergerak…bergerak ….GAMAIS ITB Bergerak…

(20)

Logo GAMAIS ITB

Deskripsi Logo

Lima garis putih menunjukkan lima rukun Islam

Warna dasar hijau menunjukkan bahwa dakwah GAMAIS ITB adalah dakwah yang sejuk dan

moderat

Bentuk ketupat menunjukkan empat dimensi pembinaan GAMAIS ITB : Ruhiyah, Fikriyah,

Jasadiyah, dan Khulukiyah

Tulisan kapital GAMAIS ITB berwarna putih menunjukkan posisi GAMAIS ITB yang teguh

(21)

BAB III – Dakwah GAMAIS ITB

a. Visi GAMAIS ITB 2008-2013

“Satu Keluarga Menjadi Model Lembaga Dakwah Kampus Nasional Berbasis Pembinaan dan Kompetensi, Melingkupi Seluruh Sayap Dakwah Menuju Indonesia Islami”

Penjelasan:

- Satu Keluarga menunjukkan sebuah nuansa yang dibentuk di GAMAIS ITB. Sebuah keluarga dakwah yang saling memahami, berbagi, dan mengasihi satu sama lain dengan landasan kecintaan terhadap Allah Subhanahu Wata’ala

- Model Lembaga Dakwah Kampus maksudnya adalah suatu bentuk/ keadaan lembaga dakwah kampus yang ideal

- Nasional merupakan pernyataan yang menyatakan bahwa GAMAIS ITB sebagai LDK memiliki ruang lingkup yang mencakup nasional dan mampu dijadikan role model bagi LDK-LDK se-nasional

- Berbasis pembinaan menunjukkan bahwa alur kepengurusan di GAMAIS ITB sangat dinamis sehingga proses pembinaan dan kaderisasi merupakan basis dasar yang harus dijalankan dengan optimal. Agar, tongkat ‘estafet’ dakwah mampu dialirkan dengan baik dan target-target dakwah, baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat tercapai.

- (Berbasis) kompetensi menunjukkan bahwa GAMAIS ITB berusaha untuk menerapkan kelimuan-keilmuan spesifik dari kader-kadernya yang lalu diintegrasikan pada aktivitas dakwah GAMAIS ITB, sehingga GAMAIS ITB selalu dinamis dengan perkembangan keilmuan dan teknologi yang ada.

- Melingkupi seluruh sayap dakwah menunjukkan bahwa GAMAIS ITB selaku LDK, memiliki jangkauan peran dan pengaruh dalam semua bidang, yang melingkupi dakwiy, khidamy, faniy, dan siyasi.

- Menuju adalah kata kerja aktif yang melambangkan kedinamisan dan orientasi gerak yang jelas untuk mencapai sebuah proses dan hasil yang baik dan berkah

- Indonesia Islami menunjukkan bahwa GAMAIS ITB memiliki pandangan dan cita-cita yang besar dalam kinerja dakwahnya. Serta menunjukkan peran Gamais ITB sebagai salah satu batu bata di dalam proyek besar pembangunan Indonesia Islami.

b. Misi GAMAIS ITB

- Terbentuknya kader-kader sesuai profil gamais ITB melalui pembinaan yang tepat dan berkelanjutan serta pengokohan ukhwah untuk mendukung suksesnya dakwah di ITB

- Syiar dan pelayanan kampus yang mengakar dan menyentuh seluruh elemen kampus

- Menjadikan GAMAIS sebagai LDK yang Mandiri Finansial 2010 dan Pelayan Ekonomi Ummat 2013 - membentuk mahasiswa ITB yang berprestasi, mencintai ilmu pengetahuan, dan berkontribusi nyata.

- berbasiskan jaringan yang luas dan kuat, menjadikan GAMAIS ITB sebagai akselerator dakwah kampus Nasional serta inisiator dakwah kampus Internasional

- Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami

c. Jargon GAMAIS ITB

“Karena Kita Keluarga”

Penjelasan:

Jargon dilatarbelakangi oleh tujuan organisasi. Maka, dengan ini GAMAIS ITB selaku organisasi dakwah, memiliki esensi tujuan mengajak dalam jargonnya.

1. Karena menunjukkan makna ‘jawaban’ dari apa yang dilakukan oleh GAMAIS ITB 2. Kita mengandung makna ajakan yang tersirat

(22)

d. Posisi GAMAIS ITB

Posisi GAMAIS ITB didasarkan pada posisi umat muslim sebagai Ummatan Wasathon

e. Peran GAMAIS ITB

1. Lokomotif Dakwah 2. Corong Opini Islam 3. Laboratorium Dakwah 4. Markas Dakwah 5. Lembaga Intra Kampus

f. Fungsi GAMAIS ITB

1. Lokomotif Dakwah

Fungsi: Mesin dakwah yang mendinamisasi gerak dakwah pada semua lini di kampus ITB pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya

2. Corong Opini Islam

Fungsi: Sebagai media yang senantiasa menyauarakan opini ketinggian Islam dan penolakan akan kebathilan 3. Laboratorium Dakwah

Fungsi: Garda terdepan dalam memproduksi segala trend Islamisasi kampus serta menjadi pusat riset pengelolaan dakwah kampus

4. Markas Dakwah

Fungsi: Sebagai tempat mengembangkan semua potensi keislaman para anggotanya pada bidang agama, akademik, dan kemampuan lainnya

5. Lembaga Intra Kampus

Fungsi: GAMAIS ITB adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat kampus sehingga harus terlibat aktif dalam dinamika kampus dan ikut andil dalam memberikan solusi penyelesaian permasalahan kampus

g. Antara pusat dan wilayah

LDP LDF/S LDPS

Lingkup

Kerja Kampus, lokal, regional, nasional, dan internasional - Fakultas baik di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional

- TPB

- Untuk LDF/S yang tidak memiliki LDPS, lingkup program studi dihandle oleh LDF/S bersangkutan

Program studi baik di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional

Peran Wajah LDK Elemen LDK di tingkat fakultas/ sekolah Elemen LDK di tingkat program studi

Fungsi - Mengelola dakwah di lingkup kerjanya

- Pusat koordinasi semua elemen LDK

- Mengelola dakwah di lingkup kerjanya

- Mengelola dakwah TPB

- Mengelola dakwah di lingkup kerjanya Objek Khusus:

Civitas akademika kampus lintas fakultas/ sekolah dan program studi di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional

Khusus:

- Civitas akademika satu fakultas di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional - Mahasiswa TPB ITB

Khusus:

Civitas akademika satu program studi di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional

(23)

Umum:

Masyarakat umum di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional

Umum:

- Civitas akademika kampus lintas fakultas/ sekolah dan program studi di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional - Masyarakat umum di tingkat lokal,

regional, nasional, maupun internasional

Umum:

- Civitas akademika kampus lintas fakultas/ sekolah dan program studi di tingkat kampus, lokal, regional, nasional, maupun internasional - Masyarakat umum di

tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional Kekhasan - Heterogen

- Representasi LDK ITB - TPB - Kental akan keilmuan dan keprofesian - Kultural

Potensi - Jaringan yang luas - Multi kompetensi - Massa yang banyak

- Kesamaan kultur objek dalam lingkup fakultas/ sekolah

- Memiliki posisi yang strategis untuk objek TPB

- Kesamaan kultur objek dalam lingkup program studi - Kedekatan dengan objek

dakwah

- Mampu bersinergi dengan himpunan

- Koordinasi lebih mudah

h. Struktur dan pembagian tugas (MS, DS, DP, BPH)

MAJELIS SYURO

Deskripsi Majelis Syuro merupakan pimpinan tertinggi struktur GAMAIS ITB

Majelis Syuro dipilih melalui syuro MS yang lama dengan mempertimbangkan usulan dari kepala GAMAIS ITB dan LDF/S GAMAIS ITB

Kepala Majelis Syuro dipilih oleh anggota MS yang telah terpilih Tugas a. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Kepala GAMAIS ITB

b. Bersama Dewan Syariah memberikan arahan kebijakan GAMAIS ITB c. Mengawasi kinerja Kepala Gamais & bidang kerja GAMAIS ITB

d. Mengumpulkan aspirasi dari seluruh LDPS-LDF/S-GAMAIS ITB dan massa kampus e. Membentuk mekanisme pemilihan anggota MS selanjutnya

DEWAN SYARIAH

Deskripsi Dewan Syariah (DS) terdiri atas 2 orang, yaitu seorang ustdaz dan ustadzah

(24)

Dewan Syariah ditunjuk oleh Majelis Syuro

Tugas a. Sebagai salah satu penentu kebijakan yang dihasilkan di dalam MS

b. DS berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang landasan syariah sebuah aktivitas

DEWAN PEMBINA

Deskripsi Dewan Pembina GAMAIS ITB adalah beberapa orang yang diminta untuk membina GAMAIS ITB Tugas a. Memberikan masukan serta bimbingan dalam rangka menjalankan amal dan aktivitas

b. Sebagai penasihat organisasi agar aktivitas GAMAIS ITB berjalan sesuai dengan kaidah dakwah

MUSYAWARAH PIMPINAN GAMAIS ITB

Deskripsi Kepala GAMAIS, LDF/S GAMAIS, LDPS GAMAIS ITB dan Koordinator akhwat GAMAIS, LDF/S GAMAIS, LDPS GAMAIS ITB dengan Kepala GAMAIS ITB sebagai pemimpin

Bentuknya berupa musyawarah dimana hasilnya akan mempengaruhi keputusan Kepala GAMAIS dalam menentukan kebijakan strategis GAMAIS ITB

Tugas a. Mengevaluasi keberjalanan kinerja GAMAIS ITB b. Mensinergiskan seluruh elemen GAMAIS ITB c. Menyalurkan aspirasi (bottom-up & top-down) d. Mempererat tali silaturahim

a. Melakukan proses sharing, kritik dan saran

KEPALA GAMAIS ITB

Deskripsi Merupakan pimpinan eksekutif tertinggi struktur GAMAIS ITB Bertanggung jawab kepada Majelis Syuro

Tugas Mengkoordinasikan sektor kerja LDP GAMAIS dan kepala LDF/S GAMAIS ITB

Sektor Kerja LDP GAMAIS ITB

Deskripsi Merupakan sektor kerja eksekutif tertinggi struktur LDP GAMAIS ITB Bertanggung jawab kepada Kepala GAMAIS ITB

Tugas a. Menyusun Rencana Strategis Dakwah (RSD) tingkat kampus bersama Kepala GAMAIS dan Kepala LDF/S GAMAIS b. Menurunkan RSD tingkat kampus menjadi RSD tingkat fakultas bersama sektor kerja LDF/S GAMAIS

c. Mengawasi kinerja sektor kerja LDF/S GAMAIS ITB yang sejenis

d. Melakukan pembinaan dan pengembangan sektor kerja LDF/S GAMAIS yang sejenis

Kepala LDF/S GAMAIS ITB

Deskripsi Merupakan pimpinan eksekutif dakwah tingkat fakultas/ sekolah Bertanggung jawab kepada Kepala GAMAIS ITB

Tugas Mengkoordinasikan sektor kerja LDF/S dan Kepala LDPS GAMAIS ITB

Sektor Kerja LDF/S GAMAIS ITB

Deskripsi Merupakan sektor kerja eksekutif tertinggi tingkat fakultas/ sekolah Bertanggung jawab kepada Kepala LDF/S GAMAIS ITB

Tugas a. Menyusun RSD tingkat fakultas/ sekolah bersama Kepala sektor kerja LDP GAMAIS ITB b. Menurunkan RSD tingkat kampus menjadi RSD tingkat fakultas/ sekolah

c. Mengawasi kinerja sektor kerja LDPS GAMAIS ITB yang sejenis

d. Melakukan pembinaan dan pengembangan sektor kerja LDPS GAMAIS ITB yang sejenis

Kepala LDPS GAMAIS ITB

Deskripsi Merupakan pimpinan eksekutif dakwah tingkat program studi Bertanggung jawab kepada Kepala LDF GAMAIS ITB

Tugas Mengkoordinasikan sektor kerja LDPS GAMAIS ITB

Sektor Kerja LDPS GAMAIS ITB

Deskripsi Merupakan sektor kerja eksekutif tertinggi tingkat program studi Bertanggung jawab kepada kepala LDPS GAMAIS ITB

(25)

i. Mekanisme syuro

Jenis-jenis Rapat:

1. Rapat Majelis Syuro’ Gamais 2. Rapat Pengurus Inti Gamais Pusat 3. Musyawarah Pimpinan Gamais 4. Rapat Badan Pengurus Harian Pusat 5. Rapat Sektor Pusat dan Departemen Pusat 6. Rapat Pengurus Wilayah (LDF/S)

7. Rapat Pengurus Daerah (LDPS) Mekanisme Rapat

1. Sosialisasi rapat minimal satu hari sebelumnya disertai dengan agenda yang jelas, kecuali agenda-agenda penting dan genting untuk segera direspon.

2. Setiap anggota rapat melakukan persiapan-persiapan sebelum mengikuti rapat baik ruhiyah maupun fikriyah, termasuk melaksanakan tugas-tugas yang diamanahkan sebelumnya.

3. Agar rapat efektif, setiap anggota rapat mempersiapkan usulan, ide, gagasan, informasi, ataupun solusi sesuai dengan agenda yang telah disepakati.

4. Rapat dihadiri minimal oleh 50 % anggota rapat.

5. Ketidakhadiran rapat tidak menjadi alasan untuk tidak berkontribusi. Kontribusi dilakukan dengan menitipkan pada anggota rapat yang hadir serta menerima segala keputusan yang diambil dalam rapat.

6. Anggota rapat yang tidak bisa hadir wajib berinisiatif menanyakan informasi mengenai rapat yang telah berlangsung, minimal mengenai:

 Hasil rapat yang dilakukan

 Waktu dan tempat rapat selanjutnya  Agenda rapat selanjutnya.

7. Bagi yang berhalangan hadir atau akan terlambat dalam mengikuti rapat, wajib memberitahukan kepada pimpinan rapat dalam tempo minimal 2 jam sebelum rapat. Jika tidak, maka dianggap tidak izin kecuali dengan alasan syar’i yang bisa diterima.

8. Setiap rapat dilakukan pencatatan notulensi rapat sesuai dengan format: a. Tempat, hari dan tanggal

b. Presensi

c. Jam dan durasi pembahasan d. Agenda

e. Pembahasan agenda f. Kesimpulan

g. Tempat, jadwal dan agenda rapat selanjutnya. 9. Sarana rapat (bila dibutuhkan):

 Papan tulis  Spidol

(26)

10. Rapat harus memiliki output/hasil yang jelas baik konseptual dan atau operasional (untuk hasil berupa kesepakatan operasional, PJ-nya harus jelas).

11. Alur rapat:

a) Prolog (minimal basmalah dan shalawat) b) Tilawah

c) Tausiyah

d) Tabayyun kehadiran anggota rapat e) Penjelasan agenda rapat

f) Kesepakatan anggota rapat untuk durasi waktu pembahasan g) Pembahasan agenda

h) Kesimpulan rapat (hasil rapat) i) Penertiban administrasi (presensi) j) Penutup

j. Mekanisme Izin

1. Kriteria izin syar’i

Setiap pengurus berhak mendapatkan izin untuk tidak mengikuti kegiatan atau rapat GAMAIS ITB, jika memiliki alasan sebagai berikut:

1. Sakit

2. Kuliah, praktikum, ujian atau aktivitas akademis lain yang memiliki sanksi akademis yang jelas 3. Mengikuti pengajian rutin

4. Hal syar`i lain yang bisa diterima dan atas persetujuan pimpinan rapat atau penanggungjawab kegiatan. 2. Saluran Perizinan

a. Rapat

Perizinan mengenai ketidakhadiran disampaikan langsung kepada pimpinan rapat. b. Kegiatan

Perizinan disampaikan kepada penanggung jawab kegiatan. 3. Mekanisme penyampaian izin

Izin disampaikan langsung (tanpa diwakilkan) maksimal 2 jam sebelum rapat atau kegiatan berlangsung. Setiap pengurus harus membedakan antara izin dan pemberitahuan. Jika pimpinan rapat atau PJ kegiatan tidak mengizinkan, anggota diwajibkan untuk tetap hadir.

k. Pandangan GAMAIS ITB tentang penghargaan dan hukuman

Penghargaan adalah bentuk apresiasi bagi seseorang yang telah melakukan sebuah keberhasilan dan kesuksesan dalam menjalankan sebuah hal atau tanggung jawab. Apresiasi ini dalam rangka memberikan perhatian serta memahami perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan. Dengan harapan bisa menjadi sebuah pemicu dan memotivasi bagi dirinya. Kekuatan motivasi kader GAMAIS ITB ada pada kekuatan yang timbul dari dalam diri masing-masing kader.

(27)

Dengan penghargaan ini diharapkan bisa memotivasi untuk memberikan lebih baik serta memicu kader lain dalam menjalankan amanah serta amal dakwah dengan baik dan sepenuh hati.

Hukuman diberikan bukan sebagai sanksi atas sebuah kesalahan, hukuman diberikan bukan dengan tujuan untuk intimidasi atau memberikan pelajaran atas kesalahan yang terjadi. Akan tetapi, hukuman diberikan sebagai sebuah usaha untuk merangkul kader dan membantu kader atas kekurangan yang ada agar ia bisa menjalankan amanah dengan baik. Hukuman ini diharapkan berbentuk sesuatu yang bisa mendorong kader untuk lebih produktif dan istiqomah. Jangan sampai sebaliknya, dengan hukuman kader menjadi menghilang dan kecewa atas dakwah ini. Pada dasarnya penghargaan dan hukuman ini di muat dalam rangka membentuk nilai-nilai yang baik kepada semua kader. Seorang kader GAMAIS ITB haruslah produktif, profesional, cerdas , dan ber-etos kerja baik. Peran penghargaan dan hukuman untuk menyeimbangkan dimensi nilai-nilai ini.

(28)

BAB IV

SEKTOR INTERNAL

a. Visi Sektor Internal

Sebelum menentukan visi Sektor Internal, terlebih dahulu didefinisikan posisi, peran, dan fungsi Sektor Internal.  Posisi Sektor Internal berada di bawah kepala GAMAIS dan sekretaris jenderal

 Peran Sektor Internal sebagai koordinator 3 (tiga) bidang kerja dalam struktur LDP, yaitu Departemen Manajemen Sumber Daya Anggota (MSDA), Badan Koordinasi Mentoring (BKM), dan Badan Rumah Tangga dan Kekeluargaan (BRTK) serta sebagai koordinator ketiga bidang kerja tersebut di masing-masing struktur LDFS dan LDPS

 Fungsi Sektor Internal adalah melakukan upaya-upaya koordinasi antara MSDA, BKM, dan BRTK yang terfokus pada bidang kaderisasi, permentoringan, dan kekeluargaan

Berdasarkan Posisi, Peran, dan Fungsi Sektor Internal di atas, maka Visi Sektor Internal adalah,

“Terbentuknya kader-kader yang sesuai dengan profil kader GAMAIS ITB melalui program pembinaan yang tepat dan berkelanjutan serta pengokohan ukhuwah untuk mendukung suksesnya dakwah di ITB“

b. Misi Sektor Internal

Untuk mencapai visi di atas, perlu diturunkan misi-misi sebagai berikut

1. Membentuk instrumen atau sistem pelaksanaan proses kaderisasi sehingga menghasilkan kader yang memiliki syakhsiyah da’iyah

2. Membentuk instrumen atau sistem pelaksanaan proses rektrumen tarbawi sehingga menghasilkan mahasiswa S1 ITB yang Islami

3. Membentuk instrumen atau sistem pelaksanaan proses pengokohan ukhuwah sehingga membangun nuansa kekeluargaan di seluruh kader

4. Melakukan koordinasi antara elemen sektor internal sehingga terbentuk pola pembinaan, kaderisasi, dan pengokohan ukhuwah yang sinergi

c. Target dan Parameter Keberhasilan 1. Permentoringan

a) Segmentasi Peserta Mentoring/usroh  Kader Mula “G”  Mhs Sem 2  Mhs Sem 4  Mhs Sem 6  Mhs Sem 7  Mhs Sem 5  Mhs Sem 3  Mhs Sem 1 b) Kesolidan BKM Pusat

 90% staf hadir pada 80% rapat rutin Dept. (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya)  90 % anggota hadir pada 100 % rapat rutin divisi (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya)  syura rutin 3X/pekan

 syura divisi 2X/pekan  syura external kmpus  silaturahim&tabayun  tak ada yang mendapat iqab lagi  standar amalan yaumy

c) Jumlah BKM Fak/Sek 100% dan mandiri d) Jumlah Staf tiap-tiap BKM Fak/Sek tercukupi e) Jumlah BKM Prodi 100% dan mandiri f) Jumlah Staf tiap-tiap BKM Prodi tercukupi

g) Koordinasi dengan BKM Prodi/Fak,Sek (BKM Wilayah)  Rapat koordinasi 1x / 3 pekan

(29)

 90 % anggota hadir pada 100 % rapat koordinasi rutin (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya) h) Jumlah Mentor 300 orang

i) Jumlah Mentee terbina 25% dari total peserta

j) Prosentase Mentee terbina yang jadi mentor 40% dari mentee terbina

k) Kehadiran mentor dalam briefing/talaqi materi : masing-masing mentor hadir pada 80% talaqi yang diadakan dengan izin ketidakhadiran yang jelas

l) Muwashofat mentee terbina yang pantas masuk halaqoh  Menjalankan yang wajib

 Meninggalkan yang dilarang  Bersedia merubah diri  Memiliki syakhsiyah da’iyah 2. Kaderisasi dan Manajemen SDM

a) Kualitas dan kuantitas kader

 80% mahasiswa muslim S1 ITB menjadi kader mula  80% kader mula menjadi kader muda

 40% kader muda menjadi kader madya  35% kader madya menjadi kader purna b) Kesolidan MSDA LDP

 90% staf hadir pada 80% rapat rutin departemen (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya)  syuro rutin 1 kali per pekan

 Terbudayakannya silaturahim dan tabayun

 Terbudayakannya disiplin (tidak ada yang terkena iqob)  Terbudayakannya kontrol amalan yaumi sesuai standar  Terdapat temu edukasi dan memenuhi 100% kebutuhan  Memenuhi 3 fungsi (litbang, EO, kurikulum) dan stabil c) MSDA Fakultas/Sekolah

 100% LDFS memiliki departemen MSDA dan mandiri d) MSDA prodi

 100% LDPS memiliki departemen MSDA dan mandiri e) Koordinasi LDP dengan LDFS dan LDPS

 Terdapat temu koordinasi rutin seluruh departemen MSDA LDP, LDFS, dan LDPS 1 (satu) kali per bulan dan dihadiri oleh 80% departemen MSDA LDFS dan LDPS.

 Terdapat forum pendampingan rutin untuk seluruh departemen MSDA LDFS dan LDPS level mula ke bawah 1 (satu) kali per bulan dan dihadiri oleh 80% departemen MSDA LDFS dan LDPS level mula ke bawah.

 Terdapat sarana koordinasi dalam bentuk web-forum. f) Keberjalanan program pembinaan

 Kegiatan pembinaan selalu dihadiri oleh 60% peserta pembinaan g) Keberjalanan program tadhrib amal

 Forum angkatan  Kepengurusan Gamais  Kepanitiaan Gamais  Naqib/mentor  Pemateri/Trainer  Organisasi lain  Asisten lab dan dosen

h) Keberjalanan sistem kontrol kader  BELUM

3. Rumah Tangga dan Kekeluargaan  Fungsi sekretariat

 Pusat data LDP, LDFS, dan LDPS  Pusat info LDP, LDFS, dan LDPS

(30)

 Pusat pertemuan koordinasi  Mekanisme pengelolaan sekretariat

 SOP pengelolaan sekretariat sudah lengkap dan terlaksana

 Sekretariat dikelola bersama oleh LDP, LDFS, dan LDPS dengan dikoordinasikan LDP  Jumlah sekretariat

 Memiliki 1 (satu) buah sekretariat di kompleks mesjid Salman ITB  Memiliki 1 (satu) buah sekretariat di kampus ITB

 Pengelolaan musholla

 100% musholla kampus terkelola dengan baik  100% LDPS memiliki musholla

 Musholla umum dikelola oleh LDP

 Musholla prodi dikelola oleh LDPS dan dikontrol oleh LDFS  Program pembinaan ukhuwah

 Terdapat acara kekeluargaan seluruh civitas academica ITB 1 kali per tahun  Terdapat acara kekeluargaan seluruh kader Gamais ITB 1 kali per tahun

 Terdapat acara kekeluargaan pengurus masing-masing LDP/LDFS/LDPS 3 bulan sekali

 Ikatan ukhwah antar kader semakin erat dengan indikator aman, nyaman serta bahagia beraktifitas di gamais  Kesolidan BRTK LDP

 90% staf hadir pada 80% rapat rutin departemen (dengan ketidakhadiran yang jelas izinnya)  syuro rutin 1 kali per pekan

 Terbudayakannya silaturahim dan tabayun

 Terbudayakannya disiplin (tidak ada yang terkena iqob)  Terbudayakannya kontrol amalan yaumi sesuai standar  Terdapat temu edukasi dan memenuhi 100% kebutuhan  Koordinasi Pusat - Wilayah

 BELUM

d. Posisi, Peran, dan Fungsi Kaderisasi dalam Dakwah GAMAIS

Posisi kaderisasi dalam dakwah Gamais berada dalam sektor internal yang terkoordinasi dengan BKM dan BRTK serta

menempati posisi pembinaan strategis pada bagian tarqiyah dan riayah kader.

Peran kaderisasi dalam dakwah Gamais adalah sebagai salah satu elemen pembinaan kader terutama pada bagian

tarqiyah dan riayah kader

Fungsi kaderisasi dalam dakwah Gamais:

1. Menindaklanjuti proses syiar

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kader

3. Mendukung upaya-upaya pencapaiaan muwasofat kader e. Grand Design Kaderisasi

Grand Design Kaderisasi (GDK) GAMAIS terdiri dari, 1. Mukaddimah

2. Landasan Konsepsional 3. Pengertian dan Klasifikasi Kader 4. Tahapan Strategis Aktivitas Kaderisasi 5. Matriks Umum Kaderisasi

6. Muwashshaffat Kader 7. Kurikulum Kaderisasi

8. Aktivitas Kaderisasi dan Manajemen SDM

GRAND DESIGN KADERISASI 1. Mukaddimah

GAMAIS merupakan Organisasi yang mempunyai karakter yang lebih rumit jika dibandingkan dengan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang lain yang ada di kampus ITB. Beberapa karakter itu adalah,

Gambar

Figur muslimah teladan 1. Mendapatkan gambaran sosok muslimah ideal 2. Mengenal tokoh2 muslimah (shahabiyah dan

Referensi

Dokumen terkait