• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI FSLDK

Dalam dokumen 27360949-Blue-Print-Gamais-2007-2013.pdf (Halaman 109-112)

Posisi Jaringan di GAMAIS ITB

KOMISI FSLDK

Dalam memudahkan pemetaan ranah kerja FSLDK, dibentuklah 3 komisi di FSLDK :

A. Komisi A : Isu Keumatan

Komisi keumatan atau saat ini disebut komisi isu nasional merupakan bagian dari FSLDK dalam menjalani perannya sebagai khidamul ummah.

Komisi isu nasional merupakan bagian terpenting dari kerja nasional lembaga dakwah kampus. Wilayah gerak komisi ini meliputi isu lokal isu nasional dan internasional. Isu-isu tersebut di tingkat nasional diolah sebuah lembaga dalam FSLDKN, yakni Media Center Puskomnas (MCP) kemudian diteruskan oleh MCD dan atau LDK-LDK di masing-masing daerah. Sejak FSLDKN XII di Universitas Andalas Padang, komisi isu nasional selama rentang waktu 2002-2005 telah melakukan penyikapan terhadap beberapa isu sentral, seperti disintegrasi bangsa, kristenisasi, musuh global umat islam, amoralitas dan lain-lain. Namun dalam kurun waktu tersebut, tidak semua isu dapat diblow up dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya rekontruksi dari manajemen isu nasional tersebut. Hal ini bisa disikapi dengan pengelolaan isu yang lebih baik dan massif baik di internal maupun eksternal LDK. Juga perlu adanya alur komunikasi yang jelas agar isu-isu tersebut bisa massif.

Ranah kerja komisi A meliputi penyikapan media, solidaritas umat, isu Palestina, pemurtadan, syariat Islam, juga anti pornografi-pornoaksi.

B. Komisi B : ke-LDK-an

Komisi ini merupakan komisi yang sangat strategis, karena disinilah dapur LDK diolah dan diserap. Permasalan-permasalan LDK dan jaringannya, FSLDKN akan banyak dibicarakan di komisi ini. Dalam menghadapi tantangan ke depan, LDK diharapkan mampu menjawab tuntutan masyarakat yang membuat LDK harus menglami akselerasi. LDK harus mampu menjadi lembaga yang memproduksi kader-kader unggulan yang memiliki basis kompetensi keilmuan yang memadai dan dibutuhkan masyarakat.

Komisi B membahas tentang percepatan dan pendampingan LDK, ekspansi dakwah LDK, jaringan komunikasi LDK, permentoringan kampus, juga revolusi akademik (Dakwah Kampus Berbasis Kompetensi)

C. Komisi C : Jaringan Muslimah

Jaringan Muslimah (JARMUS) sebagai bentuk interaksi antar LDK khususnya bidang kemuslimahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari FSLDKN. Jaringan muslimah (jarmus) FSLDK Nasional lahir pada pertemuan FSLDKN X di Universitas Muhammadiyah Malang tahun 1998. Dengan semakin bertambahnya usia, jarmus diharapkan mengevaluasi kerja-kerja yang telah dilakukan guna optimalisasi peran. Setelah FSLDKN XII jarmus telah mampu memberi pewacanaan isu terutama tentang pornografi dan jilbab. Oleh karena itu jarmus kedepan diharapkan mampu menindaklanjuti isu-isu tersebut dengan tetap kritis terhadap isu-isu kemuslimahan lain dan melakukan advokasi sesuai kapasitasnya sebagai bagian dari LDK.

“Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka baiklah negara itu dan apabila wanitanya rusak maka rusaklah negara itu.” Itulah yang mendasari jarmus FSLDKN untuk mengambil langkah strategis dalam penyelesaian masalah kemuslimahan. Muslimah seharusnya melakukan sebuah pergerakan dakwah yang berusaha mengembalikan muslimah pada kemuliaan harkatnya.

Kondisi muslimah kontemporer menuntut terlaksananya peran strategi komprehensif oleh muslimah yang peduli kaumnya. Peran dakwah muslimah memiliki misi strategis dalam upaya memperbaiki kondisi umat dalam masyarakat dan mengarahkan peradaban dengan pemberdayaan muslimah menuju kompetensi global. Visi Jarmus adalah Adanya kesatuan gerak muslimah LDK secara Nasional untuk menampilkan Islam sebagai realitas sistem nilai yang mampu memberi solusi bagi permasalahan perempuan. Misi Jarmus diantaranya adalah peningkatan jaringan internal melalui pola komunikasi dan koordinasi kemuslimahan LDK, peningkatan jaringan eksternal dengan membangun jaringan eksternal kemuslimahan dan memberikan kontribusi terhadap permasalahan muslimah.

Komisi Jaringan Muslimah meliputi pembahasan tentang Pengembangan Potensi Muslimah (PPM), isu & legalitas jilbab, serta isu kontemporer kemuslimahan.

Posisi Gamais di FSLDK

 GAMAIS ITB sebagai bagian dari LDK penggagas FSLDK

Dalam sejarah berdirinya FSLDK, GAMAIS memegang peranan penting. Karisma Salman pada Sarasehan LDK di UGM menjadi wakil ITB sebagai Lembaga Dakwah Kampus ITB yang ada pada saat itu. Berikutnya pada sarasehan kedua LDK, Salman ITB menjadi tuan rumah peyelenggaranya yang selanjutnya ditetapkan sebagai koordinator pusat LDK se-Jawa. FSLDK terus mengalami perkembangan hingga GAMAIS pernah juga diamanahi sebagai Puskomnas.  GAMAIS adalah LDK yang bernaung dibawah koordinasi FSLDK

GAMAIS merupakan LDK, dan FSLDK adalah forum yang menaungi LDK. Itu sebabnya GAMAIS berada dalam naungan dan koordinasi FSLDK sesuai alur komunikasi nasional.

 GAMAIS pernah menjadi Puskomnas FSLDK, BP-Nas Jawa Barat, Puskomda, dan SC

Dapat dikatakan bahwa GAMAIS ITB adalah LDK yang sangat terlibat dalam FSLDK. GAMAIS pernah diamanahi sebagai Puskomnas, Puskomda, BP Jawa Barat, BK SPMN, BK Web, dan sebagainya.

 Dalam struktur FSLDK, GAMAIS saat ini diamanahi sebagai :

o Badan Khusus (BK) Standarisasi Pelatihan Manajerial Nasional (SPMN) (2007/2010)

BK SPMN memiliki fungsi utama dalam percapatan LDK nasional. Beberapa tugas yang diamanahi sebagai BK SPMN ialah membuat buku Manajemen Dakwah Kampus dan memberikan training manajemen LDK ke kampus-kampus. Dahulu BK SPMN GAMAIS ITB bekerja sama dengan SALAM UI dalam membuat buku “Risalah Manajemen Dakwah Kampus”. Untuk saat ini, BK SPMN diamanahi kepada GAMAIS ITB saja. Program yang akan diluncurkan ialah membuat buku Manajemen Lembaga Dakwah Kampus serta membentuk SPMN Training Center.

o Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) Bandung Raya (2006/2008)

Puskomda Bandung Raya merupakan LDK yang ditunjuk sebagai koordinator LDK-LDK di Daerah Bandung Utara. Puskomda Bandung Raya periode 2006-2008 adalah GAMAIS ITB yang terpilih saat FSLDKD XIX di UNSIL Tasikmalaya tahun 2006.

o LDK pendamping sektor Bandung Tengah

GAMAIS ITB bertanggung jawab terhadap LDK-LDK yang berada di sektor Bandung Tengah. Bersama LDK Unisba, GAMAIS bertugas melakukan percepatan dan pendampingan LDK-LDK seperti di Polman, STKS, ST Inten, dan lain sebagainya.

GAMAIS ITB adalah LDK di Indonesia yang dinilai mapan, mandiri, dan mempunyai potensi lebih di Indonesia. Dalam konstelasi nasional tidak banyak LDK yang telah sampai pada level LDK mandiri. Potensi ini menjadikan GAMAIS ITB dituntut untuk dapat berperan dalam mengakselerasi LDK lain di Indonesia agar mencapai level mandiri dalam waktu yang cepat. Berbagai pencapaian yang telah dilakukan GAMAIS ITB telah membuktikan bahwa GAMAIS ITB sudah siap untuk melakukan pelebaran sayap ke seluruh Indonesia. Dengan sistem Intenal yang sudah lengkap, GAMAIS ITB diharapkan bisa menstimulus kemampuan manajemen pengelolaan LDK dalam bentuk training, coaching maupun konsultasi serta penyusunan buku-buku panduan dakwah yang berisfat operasional dan menginspirasi para stakeholder LDK di seluruh Indonesia. GAMAIS ITB akan melakukan fungsi akselerasi ini dalam naungan panji FSLDK yang dimana GAMAIS ITB bergabung di dalamnya.

Selain itu GAMAIS ITB diharapkan bisa menjadi pemegang kebijakan strategis bagi kemajuan dan pertumbuhan LDK se-Indonesia. Kontribusi nyata GAMAIS ITB di dalam kancah FSLDK ini harus terus teruji dan meningkat. GAMAIS ITB harus bisa menjadi inisiator ulung dalam isu-isu atau agenda dakwah yang bisa diterapkan. GAMAIS ITB juga akan selalu memberikan masukan yang berarti untuk FSLDK. Sebagai sebuah LDK mandiri, GAMAIS ITB siap menjadi akselarator dakwah dalam hal pengelolaan LDK yang cerdas, sistematis, sinergis serta terarah.

Dalam dokumen 27360949-Blue-Print-Gamais-2007-2013.pdf (Halaman 109-112)

Dokumen terkait