• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Bengkulu berhasil menyelesaikan tugas dan fungsinya pada tahun 2019 dengan baik. Kinerja LPMP tertuang dalam LAKIP ini dibuat seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain itu dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap UPT diamanatkan untuk menyusun laporan kinerja setiap tahun.

Laporan ini menyajikan informasi kinerja terhadap pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja dalam Perjanjian Kinerja LPMP Bengkulu tahun 2019 yaitu 2 (dua) sasaran kegiatan (SK) dan 14 (empat belas) indikator kinerja kegiatan (IKK). Secara umum LPMP Bengkulu telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tersebut.

Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan di tahun mendatang. Permasalahan tersebut mencakup pada delapan Standar Pendidikan dan Program Prioritas nasional. Laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif tentang kinerja yang dihasilkan LPMP Bengkulu pada tahun 2019. Semoga laporan kinerja ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan dan anggaran

(3)
(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iv IKHTISAR EKSEKUTIF v BAB I PENDAHULUAN……… 1 A. GAMBARAN UMUM……… 1 B. DASAR HUKUM………... 2

C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI... 3

D. PERMASALAHAN……….………... 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA……….…….. 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………....……… 13

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI……… 13

B. REALISASI ANGGARAN……… 85

BAB IV PENUTUP……… 86 LAMPIRAN

Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2019 Dokumen Pengukuran Kinerja

(5)

vi

IKHTISAR EKSEKUTIF

Secara umum capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) LPMP Bengkulu tahun 2019 bernilai positif, hal ini dijelaskan dengan tidak adanya nilai IKK yang kurang dari target, capaian IKK tahun 2019 minimal sama dengan target dan realisasi Capaian IKK tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:

Capaian kinerja Keuangan LPMP Bengkulu tahun 2019 dapat dilihat pada nilai IKPA yang terangkum dalam website Smart kementerian keuangan, Nilai IKPA LPMP Bengkulu mencapai 93,58 % dengan serapan dana sebesar 86,45 %.

(6)

vii

Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi LPMP Bengkulu adalah 1) LPMP Bengkulu tidak memiliki akses pengelolaan data PMP sehingga tidak dapat membantu sekolah dalam mendalami akar masalah untuk membuat rekomendasi tingkat sekolah, kabupaten/kota, dan provinsi; 2) Masih banyak sekolah di Provinsi Bengkulu belum memperoleh peta mutu (rapor mutu) dikarenakan Satgas PMP di pusat mengalami kendala teknis pengolahan rapor mutu; 3) Peta capaian mutu sekolah yang dihasilkan pada tahun 2018 sebagian besar lebih rendah daripada tahun 2017. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat kesadaran sekolah untuk mengisi instrumen pemetaan mutu pendidikan semakin baik sehingga peta capaian mutu sekolah di tahun 2018 terkoreksi; 4) Adanya keterlambatan dalam menampilkan rapor peta mutu oleh satgas PMP sehingga LPMP harus memundurkan jadwal pelaksanaan kegiatan penyusunan peta mutu, analisis data mutu, penyusunan rekomendasi mutu, dan desiminasi hasil pemetaan mutu; 5) Jumlah sekolah di Provinsi Bengkulu bergerak dinamis sehingga mempengaruhi jumlah sekolah yang berhasil dipetakan; 6) Sekolah yang sudah tutup masih tercatat datanya di aplikasi Dapodik sehingga mengakibatkan persentase sekolah yang dipetakan tahun 2018 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2017;

LPMP Bengkulu melakukan langkah-langkah teknis untuk menyelesaikan permasalahan di atas dengan tindakan bereikut : 1) Mengusulkan kepada pusat (Satgas PMP) agar memberikan akses dalam pengelolaan data mutu kepada LPMP; 2) Menekankan kepada sekolah melalui pengawas agar pengentrian data mutu dilakukan oleh setiap responden dan penjadwalan entri data oleh setiap responden; 3) Pengawas Sekolah perlu lebih memahamkan pimpinan sekolah tentang pentingnya data mutu; 4) Mengusulkan agar penyederhanaan instrumen pemetaan dengan mengurangi jumlah pertanyaan dengan cara menggabungkan pertanyaan sejenis dalam satu variabel; 5) Mengusulkan agar Satgas pusat menyusun milestones pelaksanaan peta mutu hingga presentasi datanya menyesuaikan dengan jadwal yang ada di LPMP dan Satgas menaati milestones yang disusun tersebut; 6) Mengusulkan agar Satgas pusat menghapus data sekolah yang sudah tutup berdasarkan usulan dari LPMP.

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bengkulu pada awalnya bernama Balai Penataran Guru (BPG) Bengkulu berdiri pada tahun 1992 yang berlokasi di Jalan Zainul Arifin Nomor 02 Kota Bengkulu, dipimpin pertama kali oleh Drs. Suwarna sampai tahun 1995. Setelah Drs. Suwarna pensiun, tahun 1995 pimpinan diisi oleh Drs. Zairin Rasul, M.M. Seiring dengan bertambahnya peran Balai Penataran Guru, berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/0/2003 tanggal 4 Juli 2003 tentang Organisasi dan Tata kerja LPMP, dilakukan restrukturisasi dan refungsionalisasi fungsi dan peran dari Balai Penataran Guru (BPG) menjadi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Perubahan nama dari BPG sebagai Badan Pelatihan berubah pula menjadi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang fokus pada pendataan, pemetaan dan supervisi, serta fasilitasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. Pada tahun 2004, Drs. Zairin Rasul pensiun dan digantikan oleh Drs. Sauki TD, M.M.

Pada tahun 2004 Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan berubah menjadi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dan pada Tahun 2007 dikeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. LPMP dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen PMPTK) yang kemudian terjadi restrukturisasi di lingkungan Depdiknas yang menempatkan LPMP berada di bawah Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDM-PMP).

(8)

Kemudian pada tahun 2008 Drs. Sudirman AS, M.Pd., M.M. ditugaskan menjadi kepala LPMP Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2016 LPMP Bengkulu dipimpin oleh Sa’adah Ridwan, M.Pd. Pada tahun 2018 LPMP dipimpin oleh Bapak Herman, S.Sos sampai dengan 2019 dan sejak bulan september 2019 sampai dengan sekarang Bapak Drs. Djohan Achmadi, M.Ed. ditetapkan sebagai Kepala LPMP Bengkulu.

Sampai dengan saat ini LPMP merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang memiliki tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di Provinsi Bengkulu berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. LPMP Bengkulu memiliki pegawai sebanyak 96 orang dengan kualifikasi pendidikan yang sangat variatif, mulai dari tingkat SD sampai strata 3, jumlah pegawai yang belum memiliki kualifikasi sarjana berjumlah 13 orang, sementara yang memiliki kualifikasi sarjana berjumlah 83 orang dan 23 orang tenaga honorer. Dengan tingkat pendidikan yang ada pegawai LPMP Bengkulu memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu melaksanakan semua kegiatan dan program yang telah dirumuskan pada setiap tahunnya.

Sejak tahun 2018, LPMP Bengkulu telah menyiapkan diri untuk dapat diusulkan sebagai satker yang akan memperoleh sertifikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). B. DASAR HUKUM

 Peraturan Presiden RI Nomor 135 Tahun 2014 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

 Permendikbud RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkngan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(9)

 Permendikbud RI Nomor 14 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.

 Permendikbud RI Nomor 27 Tahun 2018 tentang Rincian Tugas Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.

 Permendikbud No 12 Tahun 2018 tentang Renstra  Rencana Strategis LPMP Bengkulu Tahun 2015-2019.

 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) LPMP Bengkulu Tahun 2019. C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

Tugas dan fungsi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam melaksanakan tugas LPMP menyelenggarakan fungsi: 1. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

2. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

3. Supervisi satuan Pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan;

4. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pen didikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan; 5. Pelaksanaan kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan; dan, 6. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP.

(10)

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi LPMP Bengkulu sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan sebagai berikut:

Mekanisme Kerja Internal

(11)

Mekanisme Kerja Eksternal

Mekanisme Kerja Eksternal LPMP Bengkulu dapat dijelaskan pada gambar berikut ini ;

D. PERMASALAHAN

Dalam upaya pencapaian sasaran strategis LPMP Bengkulu, maka permasalahan pendidikan harus dapat diselesaikan dengan baik. LPMP Bengkulu telah mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi selama tahun 2019 seperti dijelaskan berikut ini.

Kualitas lulusan di semua satuan pendidikan belum memenuhi kompetensi yang diharapkan. Capaian SKL berdasarkan peta mutu pendidikan SD (5,64), SMP (5,83), SMA (6,21), dan SMK (6,00). Semua jenjang satuan pendidikan Provinsi Bengkulu belum dapat mencapai angka 7,00 (standar nasional pendidikan). Masalah mendesak yang perlu diatasi adalah peningkatan kompetensi aspek pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.

(12)

Standar isi pendidikan di Provinsi Bengkulu masih belum mencapai standar yang ditetapkan. Data PMP tahun 2018 menunjukkan SD (4,66), SMP (4,84), SMA (4,92), dan SMK (4,62). Masalah utama terkait standar isi yang perlu diatasi adalah kemampuan sekolah dalam mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi sesuai ketentuan kurikulum yang berlaku.

Pengelolaan proses pembelajaran di sekolah masih perlu ditingkatkan. Capaian standar proses Provinsi Bengkulu tahun 2018 berdasarkan PMP adalah SD (5,84), SMP (5,9), SMA (6,11), dan SMK (5,82). Masalah yang perlu segera diatasi adalah pengawasan dan penilaian otentik pada proses pembelajaran di sekolah.

Standar penilaian belum terlaksana secara baik di semua sekolah. Kondisi pencapaian standar penilaian Provinsi Bengkulu adalah SD (5,26), SMP (5,36), SMA (5,65), dan SMK (5,19). Masalah yang terjadi adalah guru belum melakukan penilaian sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di Bengkulu merupakan masalah krusial yang perlu segera diatasi. Capaian standar PTK berdasarkan PMP tahun 2018 adalah SD (4,06), SMP (3,57), SMA (3,62), dan SMK (3,44). Masalah yang perlu segera diatasi adalah kompetensi guru belum sesuai dengan harapan dan ketersediaan tenaga kependidikan belum sesuai dengan ketentuan yang ada.

Kondisi sarana dan prasarana sekolah Provinsi Bengkulu menghendaki perbaikan segera. Capaian mutu standar sarpras berdasarkan PMP tahun 2018 adalah SD (4,81), SMP (4,95), SMA (5,31), dan SMK (3,76). Masalah utama yang terjadi adalah kapasitas daya tampung sekolah kurang memadai, sekolah belum memiliki sarana dan prasarana utama dan pendukung yang lengkap dan layak.

(13)

Capaian mutu standar pengelolaan di Bengkulu masih amat perlu ditingkatkan. Berdasarkan rapor PMP tahun 2018 adalah SD (4,54), SMP (4,6), SMA (4,83), dan SMK (4,44). Masalah utama yang terjadi adalah kepala sekolah belum dapat melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan maksimal. Selain itu, sebagian besar sekolah belum memiliki sistem informasi manajemen yang lengkap sesuai persyaratan.

Masalah pembiayaan sekolah Provinsi Bengkulu juga masih menjadi kendala. Capaian mutu standar pembiayaan di SD (5,80), SMP (5,57), SMA (5,76), dan SMK (5,6). Masalah utama yang perlu segera mendapat perhatian adalah kemampuan sekolah dalam mengelola dana dengan baik, meliputi dana yang berasal dari APBN/APBD, yayasan, atau sumber dana lainnya.

Masih teramat sedikit sekolah yang menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di tingkat sekolah di Provinsi Bengkulu masih perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Jumlah sekolah yang menerapkan PPK masih perlu ditambah. Sekolah yang telah menerapkan PPK masih perlu dilakukan pendampingan oleh LPMP Bengkulu.

(14)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. VISI

Visi LPMP Bengkulu adalah “Terwujudnya penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang berstandar nasional, berkarakter, berlandaskan semangat gotong-royong dan berwawasan global di provinsi” B. MISI

Misi LPMP Bengkulu adalah:

1. Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi;

2. Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi;

3. Melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan Pendidikan menengah di provinsi;

4. Melaksanakan pengembangan model penjaminan mutu Pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provi nsi;

5. Melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait dalam usaha pengembangan mutu pendidikan di provinsi;

6. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pe ndidikan menengah di provinsi;

7. Melaksanakan tata kelola kelembagaan yang bersih dan akuntabel untuk mendukung pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan.

(15)

C. TUJUAN STRATEGIS

Tujuan Strategis LPMP Bengkulu :

1. Meningkatkan mutu Pendidikan dasar dan menengah melalui peningkatan capaian delapan standar nasional Pendidikan (SNP) di Provinsi Bengkulu. Tujuan Strategis pertama (TS1) ini mendukung pelaksanaan misi:

(M1) Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi Bengkulu. (M2) Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan endidikan menengah di provinsi Bengkulu. (M3) Melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi Bengkulu. (M4) Melaksanakan pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi Bengkulu.

2. Mewujudkan tata kelola LPMP Bengkulu yang baik dengan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.

Tujuan Strategis pertama (TS2) ini mendukung pelaksanaan misi:

(M5 ) Melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait dalam usaha pengembangan mutu pendidikan di provinsi. (M6 ) Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi. (M7) Melaksanakan tata ke lola kelembagaan yang bersih dan akuntabel untuk mendukung pelaksanaan penjaminan mutu Pendidikan.

Dalam rangka mencapai tujuan strategis, LPMP Bengkulu menetapkan target tahunan yang akan dicapai, yaitu melalui perjanjian kinerja tahun 2019 antara Kepala LPMP Bengkulu dengan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud sebagai berikut:

(16)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

ANGGARAN (Rp) Meningkatnya mutu Pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Bengkulu

Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu

Pendidikannya 2051 sekolah 1.121.318.000 Satuan Pendidikan yang Terverifikasi Mutu

Pendidikannya 2051 sekolah 2.454.950.000 Persentase SD yang telah dipetakan mutunya 100%

Persentase SD yang meningkat indeks

efektivitasnya 95%

Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya 100% Persentase SMP yang meningkat indeks

efektivitasnya 95%

Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya 100% Persentase SMA yang meningkat indeks

efektivitasnya 95%

Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya 100% Persentase SMK yang meningkat indeks

efektivitasnya 95%

Satuan Pendidikan yang telah disupervisi dalam

pencapaian SNP 1800 sekolah 3.296.517.000 Satuan Pendidikan yang telah Difasilitasi

Berdasarkan 8 SNP 1800 sekolah 9.525.606.000 9. Persentase SD yang telah disupervisi dan

difasilitasi dalam pencapaian SNP 85% 10. SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP 85% 11. SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP 85% 12. SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP 85%

Terwujudnya tata kelola LPMP yang baik

Layanan Sarana dan Prasarana Internal 4 layanan 2.246.273.000 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 layanan 990.948.000 Layanan Perkantoran 12 layanan 17.605.465.000 13. Nilai SAKIP LPMP Bengkulu 75

14. Kegiatan yang mendapat dukungan manajemen dan layanan teknis di LPMP Bengkulu

12 LAYANAN

(17)

PENTAHAPAN PENCAPAIAN RENSTRA LPMP BENGKULU 2015-2019

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

(IKK) SAT. TARGET (%) 2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

1 Persentase dipetakan mutunya SD yang telah % 90, 2 100 100 100 100 2 Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya % 0 0 40 75 95 3 Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya % 71,5 100 100 100 100 4 Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya % 0 0 60 80 95 5 Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya % 71,5 100 100 100 100 6 Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya % 0 0 60 80 95 7 Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya % 59,6 65 80 90 100 8 Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya % 0 0 45 70 95 9 Persentase disupervisi dan difasilitasi dalam SD yang telah

pencapaian SNP

% 16. 8 25 40 60 85

10

Persentase SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam

pencapaian SNP % 16. 8 25 40 60 85 11

Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

% 16. 8 25 40 60 85

12

Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

% 16. 8 25 40 60 85

Terwujudnya tata kelola LPMP yang baik

13 Nilai SAKIP LPMP Bengkulu Nilai 60 63 65 70 75 14

Kegiatan yang mendapat dukungan manajemen dan layanan teknis di LPMP Bengkulu

Keg. 12 12 12 12 12

Jumlah satuan pendidikan di Provini Bengkulu berdasarkan data Dapodik tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Nomor Jenjang Jumlah

1 SD 1379

2 SMP 420

3 SMA 139

4 SMK 103

(18)

Sasaran Strategis#1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Sesuai perjanjian kinerja tahun 2019, LPMP Bengkulu menetapkan dua sasaran srtategis kegiatan dengan 14 indikator kinerja. Berikut informasi tingkat ketercapaiannya selama tahun 2019.

Sasaran Strategis pertama (SS1) adalah Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Ketercapaian SS1 ini terdiri dari 12 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dengan penjelasan perhitungan nilai kinerja untuk 12 IKK tersebut dijelaskan berikut ini.

Indeks Kinerja

Kegiatan (IKK) Definisi Operasional Perhitungan Nilai 1. Persentase SD

yang telah dipetakan

mutunya

SD yang dimaksud adalah Seluruh Sekolah Dasar di Provinsi Bengkulu

Dipetakan yang dimaksud adalah SD yang telah diukurketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Satuan= (persentase, %)

Jumlah SD yang dipetakan di Provinsi Bengkulu dibagi dengan jumlah seluruh SD di Provinsi Bengkulu dikalikan 100%.

2. Persentase SD yang meningkat indeks

efektifitasnya

SD yang dimaksud adalah Seluruh Sekolah Dasar yang telah dipetakan mutunya di Provinsi Bengkulu.

Indeks efektitifas adalah nilai perbandingan ketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)dari tahun sebelumnya

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SD diprovinsi Bengkulu yang meningkat SNP-nya dibagi dengan Jumlah SD yang dipetakan dikalikan 100%.

(19)

3. PersentaseSMP yang telah dipetakan

mutunya

SMP yang dimaksud adalah Seluruh Sekolah Menengah Pertama di Provinsi Bengkulu Dipetakan yang dimaksud adalah SMP yang telah diukurketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMP dipetakan dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%.

4. Persentase SMP yang meningkat indeks efektifitasnya

SMP yang dimaksud adalah Seluruh Sekolah Menengah Pertamayang telah dipetakan mutunya di Provinsi Bengkulu Indeks efektitifas adalah nilai perbandingan ketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dari tahun sebelumnya

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMP diprovinsi Bengkulu yang meningkat SNP-nya dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%.

5. Persentase SMA yangtelah dipetakan

mutunya

SMA yang dimaksud adalah Seluruh Sekolah Menengah Atas di Provinsi Bengkulu

Dipetakan yang dimaksud adalah SMA yang telah diukurketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMA dipetakan dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%.

6. Persentase SMA yang meningkat indeks efektifitasnya

SMA yang dimaksud adalah Seluruh Sekolah Menengah Atasyang telah dipetakan mutunya di Provinsi Provinsi Bengkulu

Indeks efektitifas adalah nilai perbandingan ketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)dari tahun sebelumnya

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMA diprovinsi Bengkulu yang meningkat SNP-nya dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%.

7. Persentase SMK yang telah dipetakan

mutunya

SMK yang dimaksud adalah Seluruh Sekolah Menengah Kejuruandi Provinsi Bengkulu Dipetakan yang dimaksud adalah SMK yang telah diukurketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMK dipetakan dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%.

(20)

8. Persentase SMK yang meningkat indeks efektifitasnya

SMK yang dimaksud adalah Seluruh Sekolah Menengah Kejuruanyang telah dipetakan mutunya di Provinsi Bengkulu Indeks efektitifas adalah nilai perbandingan ketercapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)dari tahun sebelumnya.

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMK diprovinsi Bengkulu yang meningkat SNP-nya dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%. 9. Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasidalam pencapaian SNP

SD yang dimaksud telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP adalah Seluruh Sekolah Dasar di Provinsi Bengkulu.

Disupervisi yang dimaksud adalah SD yang telah memperoleh arahan,bimbingan, bantuan dan pembinaan oleh LPMP Bengkulu dalam upaya pemenuhan Peningkatan SNP Difasilitasi dalam pencapaain SNP yang dimaksud adalah pemberian bantuan, bimbingan teknis, pelatihan, konsultasi serta pendampingan kepada Guru, Pengawas, Kepala Sekolah serta tenaga kependidikan lainnya di satuan pendididikan dalam upaya pencapaian SNP.

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SD yang telah disupervisi dan/atau difasilitasi dalam pencapain SNP dibagi dengan jumlah seluruh SD dikalikan 100%. 10. PersentaseSMP yang telah disupervisi dan difasilitasidalam pencapaian SNP

SMP yang dimaksud telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP adalah Seluruh SMP di Provinsi Bengkulu. Disupervisi yang dimaksud adalah SMP yang telah memperoleh arahan,bimbingan, bantuan dan pembinaan oleh LPMP Bengkulu dalam upaya pemenuhan Peningkatan SNP Maksud difasilitasi adalah pemberian bantuan, bimbingan teknis, pelatihan, konsultasi serta pendampingan kepada Guru, Pengawas, Kepala Sekolah serta tenaga kependidikan lainnya di satuan pendididikan dalam upaya pencapaian SNP.

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapain SNP dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%.

(21)

11. Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasidalam pencapaian SNP

SMA yang dimaksud telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP adalah Seluruh SMA di Provinsi Bengkulu. Disupervisi yang dimaksud adalah SMA yang telah memperoleh arahan,bimbingan, bantuan dan pembinaan oleh LPMP Bengkulu dalam upaya pemenuhan Peningkatan SNP Difasilitasi dalam pencapaain SNP yang dimaksud adalah pemberian bantuan, bimbingan teknis, pelatihan, konsultasi serta pendampingan kepada Guru, Pengawas, Kepala Sekolah serta tenaga kependidikan lainnya di satuan pendididikan dalam upaya pencapaian SNP.

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapain SNP dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%.

12. Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

SMK yang dimaksud telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP adalah Seluruh SMK di Provinsi Bengkulu Disupervisi yang dimaksud adalah SMK yang telah memperoleh arahan,bimbingan, bantuan dan pembinaan oleh LPMP Bengkulu dalam upaya pemenuhan Peningkatan SNP Difasilitasi dalam pencapaain SNP yang dimaksud adalah pemberian bantuan, bimbingan teknis, pelatihan, konsultasi serta pendampingan kepada Guru, Pengawas, Kepala Sekolah serta tenaga kependidikan lainnya di satuan pendididikan dalam upaya pencapaian SNP.

Satuan= (persentase, %)

Jumlah sekolah SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapain SNP dibagi dengan jumlah total sekolah dikalikan 100%.

(22)

Penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Bengkulu menunjukkan kecenderungan meningkat. Peningkatan terlihat dari makin meningkatnya nilai capaian SNP, khususnya pada jenjang pendidikan menengah. Sementara itu, pada jenjang pendidikan dasar, rata-rata skor SNP mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, akan tetapi capaian SNP masih berada pada rentang kategori level 4. Penurunan skor ini merupakan capaian skor terkoreksi.

Secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja LPMP Bengkulu dapat dijelaskan sebagai berikut :

Indikator kinerja persentase Sekolah Dasar (SD) telah dipetakan mutu pendidikannya di Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu 100% atau sejumlah 1.379 SD. Dari 1.379 sekolah, sebanyak 1.359 sekolah (98,54%) berhasil mengirimkan data hasil pemetaan mutunya. Dari jumlah tersebut, terdapat 1.168 sekolah (85,94%) yang berhasil diolah rapor mutunya. Jika dibanding dengan tahun 2017 target SD yang telah dipetakan mengalami kenaikan sejumlah empat SD. Tahun 2017 jumlah SD yang dipetakan sebanyak 1.355 SD, sedangkan pada tahun 2018 sejumlah 1.359 SD. Realisasi 2018 Tahun 2019 Target Renstra 2019 Capaian Renstra 2019

Target Realisasi %Capaian

100% 100% 40% 40% 100% 100%

Persentase SD yang telah dipetakan mutunya

(23)

Untuk mencapai target IKK-1 ini LPMP pada tahun 2019 memiliki beberapa kegiatan pendukung yaitu :

1. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu 2. Pengolahan Data Mutu

3. Analisis Data Mutu

4. Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu 5. Diseminasi Hasil Pemetaan Mutu

6. Bimbingan Teknis Pengawas

7. Bimtek Fasilitator Daerah Pengumpulan Data 8. Pelaksanaan Pengumpulan Data

9. Verifikasi dan Validasi

Data diatas menjelaskan bahwa secara umum jumlah SD yang berhasil dipetakan mutunya meningkat dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2018. Namun pada tahun 2019 terjadi penggabungan aplikasi Dapodik dan PMP sehingga terjadi penundaan pengumpulan data dari sekolah, sampai dengan bulan Januari tahun 2020 proses penggabungan belum selesai dan total pengumpulan data mutu sekolah di provinsi Bengkulu baru berada di posisi 40 %.

*Tahun 2015 belum dilakukan pemetaan

*Tahun 2019 Masih Proses sinkronisasi Aplikasi Dapodik dan PMP

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa adanya tren peningkatan jumlah SD di Provinsi Bengkulu yang berhasil mengirimkan hasil pemetaan

(24)

mutunya dari tahun 2016, 2017, 2018 sementara untuk tahun 2019 proses aplikasi masih belum bisa di sinkronkan dengan aplikasi dapodik.

Berikut progres pengiriman data Peta Mutu Pendidikan (PMP) Jenjang SD di Provinsi Bengkulu tahun 2018

*Tahun 2015 belum dilakukan pemetaan

*Tahun 2019 Masih Proses sinkronisasi Aplikasi Dapodik dan PMP

Hasil pencapaian target diatas disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 1. Fungsi koordinasi berjalan dengan baik antara LPMP Bengkulu dengan

Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, khususnya Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah; dengan beberapa rangkaian kegiatan yaitu sosialisasi penjaminan mutu Pendidikan dan bimbingan teknis fasilitator daerah pengumpul data.

2. Mengoptimalkan fungsi pengawas dan melibatkan unsur diluar

pengawas seperti Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Jumlah pengawas SD yang dilatih untuk mendampingi kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2018 sejumlah 131 pengawas SD. Setiap pengawas memiliki kewajiban mendampingi 10 sekolah dari sisi akademik, yakni terkait kualitas data hasil pemetaan. Sehingga terdapat 1.379 sekolah yang

(25)

didampingi dalam pelaksanaan pengisian data PMP. Sementara untuk menjangkau SD yang pengawasnya tidak dilatih, LPMP Bengkulu juga melatih 10 operator kabupaten/kota dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu untuk mendampingi SD lainnya dan juga bertugas mendampingi seluruh sekolah dari sisi teknis. Pengawas sekolah yang dilatih dan Dinas Pendidikan bertugas untuk mengimbaskan hasil pelatihan kepada pengawas sekolah lainnya yang tidak dilatih di LPMP.

Gambaran Umum Capaian SNP

Dari 1.359 yang dipetakan mutunya, 1168 sekolah diolah data peta mutunya. Sekolah yang tidak dapat diolah peta mutunya disebabkan karena (1) ada sekolah yang data pemetaan mutunya tidak sampai ke pusat, (2) ada juga sekolah yang mengirimkan data pemetaan mutunya melewati batas waktu yang ditetapkan, sehingga proses pengolahan datanya belum bisa dilakukan pada akhir tahun 2018 ini. Peta capaian mutu jenjang SD 3 (tiga) tahun terakhir (2016, 2017, 2018) di Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Peta capaian mutu jenjang SD 3 (tiga) tahun terakhir (2016, 2017, 2018) Capaian SNP

Category 2016 2017 2018

Standar Kompetensi Lulusan 3.83 5.75 5.64

Standar Isi 4.41 5.21 4.66

Standar Proses 4.56 6.08 5.84

Standar Penilaian Pendidikan 3.83 5.52 5.26

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3.47 3.93 4.06

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.63 4.04 4.81

Standar Pengelolaan Pendidikan 3.95 5.26 4.54

Standar Pembiayaan 3.53 5.5 5.5

*Tahun 2015 belum dilakukan pemetaan

(26)
(27)

Grafik Perbandingan Capaian SNP Satuan Pendidikan SD Provinsi Bengkulu tahun 2016, 2017 dan 2018

Secara umum capaian mutu SNP jenjang SD di 10 kabupaten/kota pada tahun 2018 meningkat dari 2 (dua) tahun sebelumnya, umumnya sudah "menuju SNP 4" terdapat 704 sekolah atau sebesar 51,80 % dari 1168 Sekolah Dasar yang diolah datanya di provinsi Bengkulu. Sementara itu 355 Sekolah atau sebesar 26,12 % sekolah capaian SNP nya "menuju SNP 3", 89 sekolah atau sebesar 6,55 % sekolah menuju SNP 2, sementara masih tersisa 20 sekolah atau 1,47% capaian SNP nya "menuju SNP 1". Dari Sekolah Dasar yang ada di Provinsi Bengkulu belum ada sekolah yang capaian memenuhi SNP.

(28)

Secara umum tren capaian SNP tahun 2016, 2017 dan 2018 dapat dilihat pada grafik berikut:

*Tahun 2015 belum dilakukan pemetaan

*Tahun 2019 Masih Proses sinkronisasi Aplikasi Dapodik dan PMP

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa adanya peningkatan capaian mutu jenjang SD di Provinsi Bengkulu dari tahun 2016 ke tahun 2017, bila dibandingkan dengan tahun 2018, capaian mutu tahun 2018 terkoreksi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017. Penurunan capaian mutu ini disebabkan oleh meningkatnya pemahaman operator dan pihak sekolah dalam pengisian data PMP, adanya ketelitian dan ketepatan pengisian data PMP pada tahun 2018.

Hambatan dan Kendala Pemetaan Mutu jenjang SD, SMP, SMA, SMK.

Pelaksanaan pemetaan mutu untuk semua jenjang mempunyai

permasalahan yang sama, yaitu:

1. desain pemetaan mutu pendidikan, terutama terkait waktu pelaksanaan masih belum memperhatikan kalender pendidikan dan jadwal penyusunan RKS/RKAS oleh sekolah.

2. LPMP tidak punya akses terhadap data mentah dari sekolah sehingga tidak mengetahui secara detail permasalahan yang terjadi di sekolah.

(29)

3. banyaknya jumlah pertanyaan pada instrumen pemetaan memicu ketidakjujuran dalam pengisian oleh responden.

4. masih ditemui permasalahan pada aplikasi pemetaan mutu, di antaranya terlalu tingginya spesifikasi yang dibutuhkan. Sedangkan banyak sekolah, utamanya jenjang SD, yang masih memiliki sarana komputer yang berada di bawah spesifikasi.

5. server pusat masih kurang memadai dalam menerima data dari sekolah, hal ini ditandai dengan adanya bottleneck situation di masa-masa tertentu.

6. adanya keterbatasan tampilan, rapor mutu untuk tahun 2018 tidak bisa membandingkan dengan tingkat nasional.

7. belum seluruh sekolah diberi diseminasi tentang pengumpulan data mutu, karena belum semua pengawas mengikuti pelatihan. Di samping itu, pelatihan tentang pemetaan mutu pendidikan belum menyentuh hingga operator sekolah. Pelatihan baru diberikan kepada operator kabupaten/kota (mewakili jenjang SMP), operator kecamatan (mewakili jenjang SD) dan perwakilan operator untuk jenjang SMA dan SMK.

Langkah antisipasi yang dilakukan ke depan.

Untuk memecahkan kendala pemetaan mutu jenjang SD, SMP, SMA, SMK, hal yang harus dilakukan adalah:

1. pemerintah perlu memperbaiki desain penjaminan mutu yang dimotori oleh Satgas Pusat PMP. Utamanya terkait waktu, diharapkan pelaksanaan pemetaan mutu bisa dilaksanakan lebih awal sehingga rapor mutu bisa keluar tepat waktu.

2. perlu penyempurnaan instrumen pemetaan dengan memperhatikan reliabilitasnya, terutama dengan memperhatikan tingkat keterlaksanaan di lapangan.

3. LPMP sebaiknya diberi akses untuk mengelola row data sekolah. 4. aplikasi pemetaan mutu perlu dibenahi sehingga sekolah-sekolah yang

(30)

memiliki keterbatasan sarana komputer tetap bisa menggunakan aplikasi tersebut tanpa mengalami kendala berarti.

5. server pusat sebaiknya lebih disiapkan kinerjanya untuk menerima data dari seluruh sekolah di Indonesia.

6. pusat perlu menampilkan perbandingan rapor mutu dengan tingkat nasional.

7. seluruh pengawas perlu mengikuti pelatihan tentang pengumpulan data mutu pendidikan. Operator kebupaten/kota hingga operator sekolah juga dilatih tentang pelaksanaan pemetaan mutu Pendidikan terutama dari segi teknis, yaitu penggunaan dan troubleshooting aplikasi PMP.

(31)

Indikator kinerja persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya di Provinsi Bengkulu telah melampaui target yang ditetapkan. Dari target Perjanjian Kinerja sebesar 75% berhasil terealisasi 91%. Hasil yang diharapkan dalam kegiatan penjaminan mutu oleh sekolah itu sendiri adalah adanya peningkatan mutu pada satuan pendidikan secara berkelanjutan. Seperti telah dipaparkan sebelumnya, jumlah SD di Provinsi Bengkulu yang menjadi target pemetaan mutu pendidikan Tahun 2016 sebanyak 1.378 SD, pada Tahun 2017 sebanyak 1.378 SD dan Tahun 2018 sebanyak 1.379 SD. Gambaran jumlah SD yang berhasil diolah data mutu pendidikannya pada Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018.

Tabel Rekapitulasi Jumlah SD di Provinsi Bengkulu Yang Diolah Data Mutu Pendidikannya Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018.

Tahun Jumlah SD

Target Pemetaan Diolah Mutu Pendidikannya

2016 1.378 1.360

2017 1.378 1.377

2018 1.379 1.168

Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa ada perbedaan jumlah SD yang berhasil diolah data mutunya, yaitu pada Tahun 2016 sebanyak 1.360 SD, pada Tahun 2017 sebanyak 1.377 SD dan pada Tahun 2018 sebanyak

1.168 SD. Untuk perhitungan indeks efektivitas kegiatan penjaminan mutu

Realisasi 2018 Tahun 2019 Target Renstra 2019 Capaian Renstra 2019

Target Realisasi %Capaian

91% 95% 95% 95% 100% 100%

Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya

(32)

pendidikan di Provinsi Bengkulu didasarkan pada jumlah SD pada Tahun 2016 yang diolah mutu pendidikannya yaitu sebanyak 1.360 SD.

Efektivitas kegiatan penjaminan mutu pendidikan jenjang SD di Provinsi Bengkulu dari Tahun 2016 ke Tahun 2018 dapat terlihat pada Grafik berikut ini.

Grafik Indeks Efektivitas Jenjang Sekolah Dasar (SD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018

Dari Grafik di atas dapat diketahui persentase jumlah SD yang meningkat indeks efektivitasnya sebesar 91%, melebihi dari target dalam PK (yaitu sebesar 75%). Data ini menunjukkan terjadi peningkatan mutu pendidikan pada Tahun 2018 dibandingkan tahun 2016 dan 2017. Ini terlihat pula pada gambaran capaian mutu pendidikan pada tahun 2016 dan 2017 sebagian besar SD di Provinsi Bengkulu memiliki kategori capaian mutu “menuju SNP level 1”. Sementara pada Tahun 2018, sebagian besar SD capaian mutunya meningkat menjadi “menuju SNP level 4”.

(33)

5,16 5,03 4,02

Peningkatan Indeks Efektifitas mutu pendidikan Jenjang SD di Provinsi dapat dilihat dalam capaian indeks 8 Standar Nasional Pendidikan berikut ini:

Grafik diatas menjelaskan ada tren dan indikasi kenaikan Indeks capaian efektifitas setiap tahunnya.

Capaian Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya Tahun 2017 s.d 2019

IKK-2 Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Target Renstra 0 % 0 % 40 % 75 % 95 % Target DIPA 0 0 555 1041 1319 Target DIPA (%) 0 % 0 % 40 % 75 % 95 % Capaian 0 0 555 1263 1319 Capaian (%) 0 % 0 % 40 % 91 % 95 %

Jumlah SD = 1388 (data DAPODIK 2019)

Indeks 8 SNP SD

(34)

Hambatan dan Kendala pengukuran indeks efektivitas

Beberapa hambatan yang ditemui dalam mengukur indeks efektivitas jenjang SD, SMP, SMA dan SMK:

a. Terdapat perbedaan jumlah sekolah yang berhasil mengirimkan data PMP dan diolah menjadi rapor mutu antara tahun 2016, 2017 dan 2018. Dengan perbedaan tersebut analisis terhadap indeks efektivitas tidak bisa langsung dilakukan.

b. Terjadi keterlambatan keluarnya rapor mutu tahun 2019 yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan indeks efektivitas. Konsekuensinya perhitungan indeks efektivitas dihitung dengan memanfaatkan data tahun 2017 dan data PMP 2018.

Langkah Antisipasi yang Dilakukan ke Depan

Langkah antisipasi yang perlu dilakukan dalam mengatasi kendala- kendala pengukuran indek efektivitas jenjang SD, SMP, SMA dan SMK adalah:

Untuk memecahkan masalah pertama, dilakukan penyamaan data baik dari segi jumlah maupun nama sekolah yang akan diukur indeks efektivitasnya, dan menyampaikan saran perbaikan kepada Tim Satgas PMP Ditjen Dikdasmen untuk menyediakan data yang diperlukan dan tersedia pada web PMP sehingga kendala serupa kedepan diharapkan tidak terjadi lagi.

Memastikan dengan tim satgas PMP Ditjen Dikdasmen bahwa pergerakan data tidak lagi terjadi sebelum melakukan pengambilan data rapot mutu. Setelah kondisi stabil, dilakukan download data rapor mutu maupun data mentah melalui web PMP. Ke depan diharapkan akhir bulan November rapor mutu dan data mentah hasil pemetaan mutu pendidikan sudah tersedia di web PMP.

(35)
(36)

Berikut progres pengiriman data PMP Jenjang SMP Provinsi Bengkulu tahun 2017 dan 2018.

Hasil capaian ini, didukung oleh bebarapa hal sebagai berikut: 1) Fungsi koordinasi berjalan dengan baik antara LPMP Bengkulu dengan Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, khususnya Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah; 2) Adanya strategi pencapaian dengan mengoptimalkan fungsi pengawas dan unsur diluar pengawas seperti Dinas

(37)

Pendidikan kabupaten/kota. Jumlah pengawas SMP yang dilatih untuk mendampingi kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2018 sejumlah 66 pengawas SMP. Setiap pengawas memiliki kewajiban mendampingi 10 sekolah dari sisi akademik, yakni terkait kualitas data hasil pemetaan. Sehingga terdapat 420 sekolah yang didampingi dalam pelaksanaan pemetaan mutu. Sementara untuk menjangkau SMP yang pengawasnya tidak dilatih, LPMP Bengkulu melatih 10 operator kabupaten/kota dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu untuk mendampingi SMP lainnya dan juga bertugas mendampingi seluruh sekolah dari sisi teknis.

Dari 414 SMP yang dipetakan mutunya, sebanyak 358 sekolah yang dapat diolah peta mutunya. Sekolah yang tidak dapat diolah peta mutunya disebabkan karena (1) ada sekolah yang data pemetaan mutunya tidak sampai ke pusat, (2) ada juga sekolah yang mengirimkan data pemetaan mutunya melewati batas waktu yang ditetapkan, sehingga proses pengolahan datanya belum bisa dilakukan pada akhir tahun 2018 ini. Peta capaian mutu jenjang SD 3 (tiga) tahun terakhir (2016, 2017, 2018) di Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Peta capaian mutu jenjang SMP 3 (tiga) tahun terakhir (2016, 2017, 2018)

*Tahun 2015 belum dilakukan pemetaan

*Tahun 2019 Masih Proses sinkronisasi Aplikasi Dapodik dan PMP Capaian SNP

Category 2016 2017 2018

Standar Kompetensi Lulusan 4.26 5.57 5.83

Standar Isi 4.38 5.13 4.84

Standar Proses 4.64 5.94 5.9

Standar Penilaian Pendidikan 3.79 5.4 5.36

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3.36 4.24 3.57

Standar Sarana dan Prasarana Kependidikan 4.56 4.05 4.95

Standar Pengelolaan Pendidikan 4,00 5.15 4.6

(38)

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui perbandingan 3 (tiga) tahun terakhir capaian mutu SNP jenjang SMP di 10 kabupaten/kota yang ada di provinsi Bengkulu, ada indikasi kenaikan dan penurunan capaian yang signifikan dari setiap kategori, dapat juga dilihat perbandingan capaian kategori dalam gambar capaian mutu sebagai berikut;

Gambar Perbandingan Capaian SNP Satuan Pendidikan SMP Provinsi Bengkulu tahun 2016, 2017 dan 2018

Seperti dalam gambar diatas terlihat bahwa capaian SNP tahun 2018 jenjang SMP pada standar sarana dam prasarana, standar penilaian pendidikan, Standar pembiayaan dan standar Kelulusan meningkat dari 2 (dua) tahun sebelumnya, sementara untuk standar yang lain terdapat penurunan capaian dari tahun sebelumnya.

Bila dilihat dari jumlah sekolahnya dapat digambarkan dalam grafik berikut ini:

(39)

Secara umum capaian mutu SNP jenjang SMP di 10 kabupaten/kota pada tahun 2018 meningkat dari 2 (dua) tahun sebelumnya, umumnya sudah "menuju SNP 4" terdapat 222 sekolah atau sebesar 62,01 % dari 358 Sekolah yang diolah data mutunya di provinsi Bengkulu. Sementara itu 110 Sekolah atau sebesar 30,73 % sekolah capaian SNP nya "menuju SNP 3", 23 sekolah atau sebesar 6,46 % sekolah capaian SNP nya "menuju SNP 2" sementara masih ada sekolah yang capain mutu nya “menuju SNP level 1” yaitu 3 sekolah atau 0,84 %. Dari SMP yang ada di Provinsi Bengkulu belum ada sekolah yang capaian memenuhi SNP.

Secara umum tren capaian SNP tahun 2016, 2017 dan 2018 dapat dilihat pada grafik berikut:

(40)

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa adanya peningkatan capaian mutu SNP jenjang SMP di Provinsi Bengkulu dari tahun 2016 ke tahun 2017, bila dibandingkan dengan tahun 2018, capaian mutu tahun 2018 terkoreksi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017. Penurunan capaian mutu ini disebabkan oleh meningkatnya pemahaman operator dan pihak sekolah dalam pengisian data PMP, adanya ketelitian dan ketepatan pengisian data PMP pada tahun 2018.

(41)
(42)

4,07 5,11 5,07

Indeks 8 SNP SMP

2016 2017 2018

pendidikan di Provinsi Bengkulu didasarkan pada jumlah SMP pada Tahun 2016 yang diolah mutu pendidikannya yaitu sebanyak 417 SMP.

Efektivitas kegiatan penjaminan mutu pendidikan jenjang SMP di Provinsi Bengkulu dari Tahun 2017 ke Tahun 2018 dapat terlihat pada Grafik berikut ini.

Dari Grafik di atas dapat diketahui persentase jumlah SMP yang meningkat indeks efektivitasnya sebesar 93%, melebihi dari target persentase peningkatan indeks efektivitas (yaitu sebesar 80%). Data ini menunjukkan terjadi peningkatan mutu pendidikan pada Tahun 2018 dibandingkan Tahun 2016. Ini terlihat pula pada gambaran capaian mutu pendidikan dimana pada Tahun 2016 sebagian besar SMP di Provinsi Bengkulu memiliki kategori capaian mutu “menuju SNP level 1”. Sementara pada Tahun 2018, sebagian besar SMP capaian mutunya meningkat menjadi “menuju SNP level 4”.

Peningkatan Indeks Efektifitas mutu pendidikan Jenjang SMP di Provinsi dapat dilihat dalam capaian indeks 8 Standar Nasional Pendidikan berikut ini:

Grafik diatas menjelaskan ada tren dan indikasi kenaikan Indeks capaian efektifitas setiap tahunnya.

(43)

IKK-4 Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Target Renstra 0 % 0 % 60 % 80 % 95 % Target DIPA 0 421 420 421 399 Target DIPA (%) 0 % 0 % 60 % 80 % 95 % Capaian 0 417 419 358 Capaian (%) 0 % 99 % 100 % 85 %

(44)

Realisasi 2017 Tahun 2019 Target Renstra

2019

Capaian Terhadap Renstra 2019

Target Realisasi % Capaian

(45)

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa adanya tren peningkatan jumlah SMA di Provinsi Bengkulu yang berhasil mengirimkan hasil pemetaan mutunya dari tahun 2016, 2017 dan 2018. Namun pada tahun 2019 terjadi penggabungan aplikasi Dapodik dan PMP sehingga terjadi penundaan pengumpulan data dari sekolah, sampai dengan bulan Januari tahun 2020 proses penggabungan belum selesai dan total pengumpulan data mutu sekolah di provinsi Bengkulu baru berada di posisi 40 %.

Berikut progres pengiriman data PMP Jenjang SMA Provinsi Bengkulu tahun 2017 dan 2018.

Hasil pencapaian target disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini: 1) Fungsi koordinasi berjalan dengan baik antara LPMP Bengkuludengan Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, khususnya Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah; 2) Mengoptimalkan fungsi pengawas dan melibatkan unsur diluar pengawas seperti Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Jumlah pengawas SMA yang dilatih untuk mendampingi kegiatan pemetaan

(46)

mutu pada Tahun 2018 sejumlah 24 pengawas SMA. Setiap pengawas memiliki kewajiban mendampingi 10 sekolah dari sisi akademik, yakni terkait kualitas data hasil pemetaan. Sehingga terdapat 139 sekolah yang didampingi dalam pelaksanaan pemetaan mutu. Dengan asumsi bahwa di jenjang SMA responden kegiatan PMP sudah cukup mahir dalam pengoperasian komputer dan aplikasi PMP, maka jenjang SMA tidak mendapatkan bantuan teknis dari operator dinas Pendidikan Provinsi. Pengawas sekolah yang dilatih dan Dinas Pendidikan bertugas untuk membiaskan hasil pelatihan kepada pengawas sekolah lainnya yang tidak dilatih di LPMP. Gambaran Umum Capaian SNP Dari 136 SMA yang dipetakan mutunya. Peta capaian mutu jenjang SMA 3 (tiga) tahun terakhir (2016, 2017, 2018) di Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel Peta capaian mutu jenjang SMA 3 (tiga)tahun terakhir (2016, 2017, 2018)

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui perbandingan 3 (tiga) tahun terakhir capaian mutu SNP jenjang SMA di 10 kabupaten/kota yang ada di provinsi Bengkulu, ada indikasi kenaikan dan penurunan capaian yang signifikan dari setiap kategori, dapat juga dilihat perbandingan capaian kategori dalam gambar capaian mutu sebagai berikut;

Capaian SNP

Category 2016 2017 2018

Standar Kompetensi Lulusan 5.17 5.79 6.21

Standar Isi 4.54 4.92 4.92

Standar Proses 4.69 6.11 6.11

Standar Penilaian Pendidikan 3.8 5.64 5.65

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3.59 4.14 3.62

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.8 4.32 5.31

Standar Pengelolaan Pendidikan 4.25 5.38 4.83

(47)

Gambar Perbandingan Capaian SNP Satuan Pendidikan SMA Provinsi Bengkulu tahun 2016, 2017 dan 2018

Seperti dalam gambar diatas terlihat bahwa capaian SNP tahun 2018 jenjang SMA hanya pada standar Pengelolaan dan PTK yang tidak mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, sementara untuk standar yang lain terdapat kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya.

Bila dilihat dari jumlah sekolahnya dapat digambarkan dalam grafik berikut ini:

(48)

Grafik Perbandingan Jumlah sekolah Capaian SNP Satuan Pendidikan SMA Provinsi Bengkulu tahun 2016, 2017 dan 2018

Secara umum capaian mutu SNP jenjang SMA di 10 kabupaten/kota yang ada di provinsi Bengkulu pada tahun 2018 meningkat dari 2 (dua) tahun sebelumnya, umumnya sudah "menuju SNP 4" terdapat 81 sekolah atau sebesar 66,94 % dari 121 Sekolah yang diolah data mutunya di provinsi Bengkulu. Sementara itu 37 Sekolah atau sebesar 30,58 % sekolah capaian SNP nya "menuju SNP 3", 2 sekolah atau sebesar 1,65 % sekolah capaian SNP nya "menuju SNP 2" sementara masih ada sekolah yang capain mutu nya “menuju SNP level 1” yaitu 1 sekolah atau 0,83 %.

Dari SMA yang ada di Provinsi Bengkulu belum ada sekolah yang capaian mutunya memenuhi SNP.

(49)

Secara umum tren capaian SNP tahun 2016, 2017 dan 2018 dapat dilihat pada grafik berikut:

*Tahun 2015 belum dilakukan pemetaan

*Tahun 2019 Masih Proses sinkronisasi Aplikasi Dapodik dan PMP

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa adanya tren peningkatan capaian mutu SNP jenjang SMA di Provinsi Bengkulu dari tahun 2016, 2017 dan 2018, capaian mutu tahun 2018 terkoreksi mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017. Peningkatan capaian mutu ini diikuti dengan peningkatan pemahaman operator dan pihak sekolah dalam pengisian data PMP, adanya ketelitian dan ketepatan pengisian data PMP pada tahun 2018.

(50)

IKK-6

Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya

Indikator kinerja persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya di Provinsi Bengkulu telah melampaui target yang ditetapkan yaitu 98% dari target Perjanjian Kinerja sebesar 80%. Hasil yang diharapkan dalam kegiatan penjaminan mutu oleh sekolah itu sendiri adalah adanya peningkatan mutu pada satuan pendidikan secara berkelanjutan. Seperti telah dipaparkan sebelumnya, jumlah SMA di Provinsi Bengkulu yang menjadi target pemetaan mutu pendidikan Tahun 2016 sebanyak 640 SMA, pada Tahun 2017 sebanyak 854 SMA dan pada Tahun 2018 sebanyak 859 SMA. Gambaran jumlah SMA yang berhasil diolah data mutu pendidikannya pada Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel Rekapitulasi Jumlah SMA di Provinsi Bengkulu Yang Diolah Data Mutu Pendidikannya Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018

Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa ada perbedaan jumlah SMA yang berhasil diolah data mutunya, yaitu pada Tahun 2016 sebanyak 130 SMA, pada Tahun 2017 sebanyak 137 SMA dan pada Tahun 2018 sebanyak 121 SMA. Untuk perhitungan indeks efektivitas kegiatan penjaminan mutu

Realisasi 2017 Tahun 2018 Target

Renstra

2019

Capaian Terhadap Renstra

2019

Target Realisasi % Capaian

98,3% 80% 98% 122,5% 95% 93,9%

Tahun Jumlah SMA

Target Pemetaan Diolah Mutu Pendidikannya

2016 139 130

2017 139 137

(51)

pendidikan di Provinsi Bengkulu didasarkan pada jumlah SMA pada Tahun 2016 yang diolah mutu pendidikannya yaitu sebanyak 130 SMA.

Efektivitas kegiatan penjaminan mutu pendidikan jenjang SMA di Provinsi Bengkulu dari Tahun 2016 ke Tahun 2018 dapat terlihat pada Grafik berikut ini.

Grafik Indeks Efektivitas Jenjang SMA Provinsi Bengkuu Tahun 2018

Dari grafik di atas dapat diketahui persentase jumlah SMA yang meningkat indeks efektivitasnya sebesar 98%, melebihi dari target persentase peningkatan indeks efektivitas (yaitu sebesar 80%). Data ini menunjukkan terjadi peningkatan mutu pendidikan pada Tahun 2018 dibandingkan Tahun 2016. Ini terlihat pula pada gambaran capaian mutu pendidikan dimana pada Tahun 2016 sebagian besar SMA di Provinsi Bengkulu memiliki kategori capaian mutu “menuju SNP level 1”. Sementara pada Tahun 2018, sebagian besar SMA capaian mutunya meningkat menjadi “menuju SNP level 4”.

(52)

5,22 5,30 4,32

Indeks 8 SNP SMA

2016 2017 2018

Peningkatan Indeks Efektifitas mutu pendidikan Jenjang SMA di Provinsi dapat dilihat dalam capaian indeks 8 Standar Nasional Pendidikan berikut ini:

Grafik diatas menjelaskan ada tren dan indikasi kenaikan Indeks capaian efektifitas setiap tahunnya.

(53)

Indikator kinerja persentase Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah dipetakan mutu pendidikannya di Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 telah melebihi target yang ditetapkan, yaitu 100% atau sejumlah 103 sekolah dari target yang ditetapkan, yaitu 90% atau sejumlah 93 sekolah dengan persentase capaian 111,1%. Dari 103 sekolah, sebanyak 97 sekolah (94,17%) berhasil mengirimkan data hasil pemetaan mutunya. Dari jumlah tersebut, 79 sekolah berhasil diolah rapor mutunya. Jika dibanding dengan tahun 2017 target SMK yang telah dipetakan mengalami kenaikan sejumlah enam sekolah.

*Tahun 2015 belum dilakukan pemetaan

*Tahun 2019 Masih Proses sinkronisasi Aplikasi Dapodik dan PMP

Realisasi 2017 Tahun 2018 Target Renstra

2019

Capaian Terhadap Renstra 2019 Target Realisasi % Capaian

(54)

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa adanya tren peningkatan jumlah SMK di Provinsi Bengkulu yang berhasil mengirimkan hasil pemetaan mutunya dari tahun 2016, 2017 dan 2018.

Namun pada tahun 2019 terjadi penggabungan aplikasi Dapodik dan PMP sehingga terjadi penundaan pengumpulan data dari sekolah, sampai dengan bulan Januari tahun 2020 proses penggabungan belum selesai dan total pengumpulan data mutu sekolah di provinsi Bengkulu baru berada di posisi 40 %. Berikut progres pengiriman data PMP Jenjang SMK Provinsi Bengkulu tahun 2017 dan 2018.

Hasil capaian target diatas disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 1) Fungsi koordinasi berjalan dengan baik antara LPMP Bengkulu dengan Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, khususnya Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah; 2) Adanya strategipencapaian dengan mengoptimalkan fungsi pengawas dan melibatkan unsur diluar pengawas seperti Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Jumlah pengawas SMK yang dilatih

(55)

untuk mendampingi kegiatan pemetaan mutu pada Tahun 2018 sejumlah 15 pengawas SMK. Setiap pengawas memiliki kewajiban mendampingi 8 sampai dengan 10 sekolah dari sisi akademik, yakni terkait kualitas data hasil pemetaan. Sehingga terdapat 103 sekolah yang didampingi dalam pelaksanaan pemetaan mutu. Dengan asumsi bahwa di jenjang SMK responden kegiatan PMP sudah cukup mahir dalam pengoperasian komputer dan aplikasi PMP, maka jenjang SMK tidak mendapatkan bantuan teknis dari operator dinas Pendidikan Provinsi. Pengawas sekolah yang dilatih dan Dinas Pendidikan bertugas untuk mengimbaskan hasil pelatihan kepada pengawas sekolah lainnya yang tidak dilatih di LPMP.

Gambaran Umum Capaian SNP

Dari 97 SMK yang dipetakan mutunya, peta capaian mutu jenjang SMK di Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Tabel Peta capaian mutu jenjang SMK 3 (tiga) tahun terakhir (2016, 2017, 2018)

Capaian SNP

Category 2016 2017 2018

Standar Kompetensi Lulusan 4.44 5.5 6,00

Standar Isi 4.66 4.81 4.62

Standar Proses 4.83 5.75 5.82

Standar Penilaian Pendidikan 3.76 5.31 5.19

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3.23 3.6 3.44

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3.71 3.15 3.76

Standar Pengelolaan Pendidikan 3.86 4.95 4.44

Standar Pembiayaan 3.7 5.26 5.6

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui perbandingan 3 (tiga) tahun terakhir capaian mutu SNP jenjang SMK di 10 kabupaten/kota yang ada di provinsi Bengkulu, ada indikasi kenaikan dan penurunan capaian yang signifikan dari setiap kategori, dapat juga dilihat perbandingan capaian kategori dalam gambar capaian mutu sebagai berikut;

(56)
(57)

Secara umum capaian mutu SNP jenjang SMK di 10 kabupaten/kota yang ada di provinsi Bengkulu pada tahun 2018 menurun dari 2 (dua) tahun sebelumnya, secara persentase (%) umumnya pada tahun 2017 sudah "menuju SNP 4" terdapat 41 sekolah sementara pada tahun 2018 hanya 33 sekolah, artinya ada penurunan secara jumlah sekolah terhadap capaian SNP SMK, walaupun terlihat di dalam grafik bahwa tidak ada sekolah yang capain mutu nya “menuju SNP level 1”. Dari SMK yang ada di Provinsi Bengkulu belum ada sekolah yang capaian mutunya memenuhi SNP.

Secara umum tren capaian SNP Jenjang SMK tahun 2016, 2017 dan 2018 dapat dilihat pada grafik berikut:

*Tahun 2015 belum dilakukan pemetaan

*Tahun 2019 Masih Proses sinkronisasi Aplikasi Dapodik dan PMP

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa adanya tren peningkatan capaian mutu SNP jenjang SMK di Provinsi Bengkulu dari tahun 2016, 2017 dan 2018, capaian mutu tahun 2018 terkoreksi mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017. Peningkatan capaian mutu ini diikuti dengan peningkatan pemahaman operator dan pihak sekolah dalam pengisian data PMP, adanya ketelitian dan ketepatan pengisian data PMP pada tahun 2018.

(58)
(59)

Untuk perhitungan indeks efektivitas kegiatan penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Bengkulu didasarkan pada jumlah SMK pada Tahun 2016 yang diolah mutu pendidikannya yaitu sebanyak 88 SMK.

Efektivitas kegiatan penjaminan mutu pendidikan jenjang SMK di Provinsi Bengkulu dari Tahun 2016 ke Tahun 2018 dapat terlihat pada Grafik berikut ini.

Grafik Indeks Efektivitas Jenjang SMK Provinsi Bengkulu Tahun 2018

Dari Grafik di atas dapat diketahui persentase jumlah SMK yang meningkat indeks efektivitasnya sebesar 94%, melebihi dari target persentase peningkatan indeks efektivitas (yaitu sebesar 70%).

IKK-8 Persentase SMK yang Meningkat Efektifitasnya

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Target Renstra 0 % 0 % 45 % 70 % 95 % Target DIPA 0 97 97 103 103 Target DIPA (%) 0 % 100 % 100 % 100 % 100 % Capaian 0 88 97 79 97 Capaian (%) 0 % 91 % 100 % 94 % 100 %

(60)

IKK-9 Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Target Renstra 16.8 % 25 % 40 % 60 % 85 % Target DIPA 100 200 300 350 399 Target DIPA (%) 16.8 % 25 % 40 % 60 % 85 % Capaian 100 200 300 350 459 Capaian (%) 115 %

(61)

Indikator kinerja persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP sampai tahun 2019 telah melebihi target sebesar 79,26 atau sejumlah 1.094 sekolah dari target sampai tahun 2019 sebesar 85% atau 1.172 sekolah, dan realisasi sampaia tahun 2018 sudah dilaukan supervisi dan fasilitasi sebanyak 827 sekolah sehingga target pada tahun 2019 sebesar 345 sekolah, target tersebut telah terealisasi dengan persentase capaian 132. Jumlah SD di Provinsi Bengkulu sebanyak 1.379 sekolah. Khusus capaian tahun 2019 sebanyak 550 sekolah dari target 345 sekolah yang ditetapkan.

Capaian realisasi tersebut ditunjang dengan beberapa program/kegiatan yaitu : 1. Realisasi kegiatan satuan pendidikan sekolah dasar yang telah disupervisi

dalam pencapaian SNP sebanyak 396 sekolah

2. Realisasi kegiatan satuan pendidikan sekolah dasar yang telah fasilitasi berdasarkan delapan SNP sebanyak 123 sekolah;

0 88 97 79 97 0 20 40 60 80 100 120 2015 2016 2017 2018 2019 Capaian

(62)

Satuan Pendidikan Jenjang SD yang Telah Disupervisi dan Difasilitasi dalam Pencapaian SNP tahun 2019

No. Nama Kegiatan Jumlah

(Sekolah)

A. SUPERVISI

1 Supervisi Satuan Pendidikan Sekolah 396

B. FASILITASI

1 Pendampingan pelaksanaan SPMI di Satuan

Pendidikan Penerima Bantuan Pemerintah 63

2 Bimtek SPMI bagi Sekolah Menuju SNP 50

3 SD Berbasis Zonasi 10

Total 529

1. SD yang telah disupervisi dalam pencapaian SNP.

Berikut adalah kegiatan yang mendukung capaian diatas: a. Penyusunan Bahan Supervisi Penjaminan Mutu b. Bimbingan Teknis fasilitator Supervisi

c. Rapat Koordinasi Supervisi

d. Supervisi Satuan Pendidikan sebanyak 500 sekolah e. Analisis Supervisi Mutu Pendidikan

f. Diseminasi dan Rekomendasi Hasil Supervisi 2. SD yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP

Sebaran Sekolah Model SPMI Jenjang SD Tahun 2019

No. Kab./Kota Jumlah Sasaran

1 Kota Bengkulu 7

2 Kab. Seluma 7

3 Kab. Bengkulu Selatan 7

4 Kab. Kaur 5

5 Kab. Bengkulu Tengah 5

6 Kab. Kepahiang 7

7 Kab. Rejang Lebong 6

8 Kab. Lebong 5

9 Kab. Bengkulu Utara 6

10 Kab. Mukomuko 8

(63)

1. BIMTEK IMPLEMENTASI SPMI BAGI SEKOLAH MENUJU SNP

(Yang menerima Bantuan Pemerintah dari tahun 2016 s.d 2019 dari direktorat SD, SMP, SMA) NO KAB/KOTA SASARAN PER JENJANG (SEKOLAH) JUMLAH SD SMP SMA SMK SEKOLAH 1 KOTA BENGKULU 5 15 15 15 50 2 KAB. SELUMA 5 10 10 5 30

3 KAB. BENGKULU SELATAN 5 15 10 5 35

4 KAB. KAUR 5 10 10 0 25

5 KAB. BENGKULU TENGAH 5 15 10 0 30

6 KAB. KEPAHIANG 5 15 10 5 35

7 KAB. REJANG LEBONG 5 15 10 10 40

8 KAB. LEBONG 5 15 10 0 30

9 KAB. BENGKULU UTARA 5 15 10 10 40

10 KAB. MUKOMUKO 5 10 10 0 25

TOTAL 50 135 105 50 340

Berikut adalah beberapa kegiatan yang mendukung capaian diatas: A. Sekolah Yang Difasilitasi Melalui LPMP

1) Rapat Koordinasi SPMI

2) Bimtek Penulisan KTI untuk PTK

3) Penandatanganan Mou Bantuan Pemerintah Bagi Sekolah Model SPMI dan Sekolah Rujukan

4) Bimbingan Teknis fasda tingkat provinsi

5) Pendampingan pelaksanaan SPMI di Satuan Pendidikan Penerima Bantuan Pemerintah

6) Verifikasi sekolah model

7) Bimtek SPMI bagi sekolah imbas

8) Bimtek SPMI bagi Sekolah Menuju SNP 9) Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Sekolah

(64)

11) Monitoring dan Evaluasi

12) Bimtek Pembelajaran Berbasis TIK Memanfaatnakn Rumah Belajar B. Sekolah yang Difasilitasi Melalui Kemitraan

1) Rapat Koordinasi TPMPD 2) Diseminasi Hasil

3) Minitoring dan Evaluasi

C. Sekolah yang Difasilitasi melalui Direktorat dan kegiatan pendukung lainnya: 1) Koordinasi Pelaksanaan lomba, festival, dan olimpiade Jenjang SMP 2) Pelaksanaan Gala Siswa Indonesia SMP (GSI)

3) Training OSN Jenjang SMP

4) Koordinasi Pelaksanaan Lomba, Festival dan Olimpiade TIngkat Provinsi 5) Koordinasi Pelaksanaan FLS2N Jenjang SD

6) Koordinasi Pelaksanaan O2SN Jenjang SD 7) Penilaian Angka Kredit Guru

8) Sosialisasi Penilaian Angka kredit Guru

Sekolah model SPMI jenjang SD Provinsi Be ngkulu sejumlah 61 sekolah. Setiap sekolah model wajib melaksanakan kegiatan pengimbasan untuk 5 sekolah yang be rada di dalam wilayah binaan yang sama, sehingga total terdapat 305 sekolah imbas SPMI jenjang SD.

Kegiatan utama dari program pengembangan sekolah model ini adalah melakukan bimbingan teknis bagi sekolah model Baru SPMI dan Pendampingan Sekolah Model. Sebagai hasil evaluasi dari kegiatan Bimtek SPMI tahun 2017, maka pada tahun 2018 ini telah ditetapkan 15 orang fasilitator daerah (fasda) dari unsur LPMP Bengkulu dengan mengurangi 15 orang fasda 2017 yang dari unsur pengawas. Hal ini dilakukan sebagai akibat adanya beberapa keluhan dari sekolah model bahwa narasumber kurang menguasai materi yang disajikan dan materi yang disajikan di TPK- TPK relatif berbeda karena narasumber memberikan materi sesuai pemahaman yang relatif kurang berbeda pula. Selain dari pertimbangan tersebut, pertimbagan lain adalah karena fasda 2017 semua dari

(65)

unsur pengawas maka menjadi kurang memaksimalkan sumber daya manusia LPMP yang sebenarnya justru relatif lebih baik. Selain itu, tanpa keterlibatan LPMP saat bimtek SPMI 2017, maka LPMP tidak memiliki kesempatan akses/kontak langsung dengan sekolah model, sehingga permasalahan dan perkembangan penerapan SPMI tidak terdata. Dengan ditetapkannya fasda dari unsur LPMP ini, maka bimtek SPMI hanya didampingi oleh narasumber dari LPMP. Sedangkan fasda dari unsur pengawas hanya menjadi narasumber saat sekolah model melaksanakan kegiatan dengan dana bantah 2018.

Hasil positif dari kegiatan bimtek yang didampingi fasda LPMP adalah: 1) materi yang disajikan relatif sama karena fasda LPMP telah diberikan materi dan skenario yang disepakati bersama, 2) kompetensi fasda LPMP relatif lebih mumpuni sebagai pembicara. Fasda yang dipilih berasal dari widyaiswara, PTP, dan staf yang memiliki latar belakang pendidikan dan biasa menjadi narasumber (memiliki/pernah memiliki pekerjaan sampingan dosen/guru), 3) adanya narasumber dari LPMP memungkinkan adanya kepanitiaam yang mendampingi untuk mengoordinir pelaksanaa kegiatan dan mengumpulkan data yang diperlukan, seperti data sekolah imbas masing-masing sekolah model.

Kegiatan sekolah model SPMI dan pengimbasan dapat berjalan karena ada dukungan melalui blockgrant/dana bantuan pe merintah sekolah model SPMI yang dapat menopang sebagian dari kebutuhan pemenuhan 8 SNP.

Kegiatan Pendampingan Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Internal bagi Sekolah Model Tahun 2018 memiliki tujuan untuk:

1) Memastikan bahwa implementasi penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah model dan sekolah imbas dapat terlaksana sesuai dengan tahap/jadwal yang direncanakan;

2) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam implementasi penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah model dan sekolah imbas; 3) Memberikan advokasi/saran terhadap permasalahan dalam implementasi

Gambar

Tabel Peta capaian mutu jenjang SD 3 (tiga) tahun terakhir (2016, 2017, 2018)  Capaian SNP
Grafik Perbandingan Capaian SNP Satuan Pendidikan SD Provinsi Bengkulu  tahun 2016, 2017 dan 2018
Tabel Rekapitulasi Jumlah SD di Provinsi Bengkulu  Yang  Diolah  Data  Mutu  Pendidikannya Tahun 2016, Tahun 2017 dan Tahun 2018
Grafik Indeks Efektivitas Jenjang Sekolah Dasar (SD) Provinsi Bengkulu Tahun  2018
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja dari relai tersebut ialah mendeteksi adanya arus lebih yang melebihi nilai setting yang telah ditentukan, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan

1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang di ukur pada posisi.. terlentang atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih. Pengukuran. sekurang kurangnya dua kali pemeriksaan

Yang berada di lingkaran I sampai dengan V adalah kerjasama yang sudah dirintis dan program sudah tersusun, sedang yang berada diluar lingkaran I – V, tapi berada dalam lingkaran

Laporan Akhir ini merupakan penyempurnaan dari Laporan Antara yang merupaka satu rangkaian kegiatan dalam Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan

Kepala DInas Penelitian dan Pengem bangan Angkatan Laut, Pusat Peneli tian dan Pengembangan, Departemen Pertahanan dan Keamanan, Jakarta. Ketua

Jadi, persepsi politik organisasi pada STT sangkakala dalam kaitan dengan pengambilan keputusan dipahami sebagai sesuatu dinamika yang berguna untuk mencapai

Permasalahan yang berkenaan dengan akibat hukum pembatalan perkawinan terhadap anak dimuat dalam pasal 28 (2) UUP, sebagai berikut: Keputusan tidak berlaku surut