• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN (belum bersertifikasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN (belum bersertifikasi)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAMPIRAN 1

DAFTAR PERTANYAAN (belum bersertifikasi) Identitas Narasumber

1. Nama & gelar narasumber

2. Sudah berapa lamakah anda bekerja menjadi dosen akuntansi FE UII? 3. Selama ini, adakah spesialisasi (keuangan, auditing, manajerial, sistem

informasi, dll) mata kuliah yang Anda ampu?

Pertanyaan inti terkait sertifikasi profesi

1. Sebagai Dosen Akuntansi apakah anda mengetahui tentang sertiifikasi profesi akuntansi?

2. Seberapa jauh anda mengetahui tentang sertifikasi profesi akuntansi? 3. Menurut Anda, pentingkah sertifikasi profesi akuntansi?

4. Apakah anda sudah memiliki gelar sertifikasi profesi akuntansi? 5. Adakah keinginan untuk mengambil sertifikasi profesi akuntansi?

6. - Jika berminat, sertifikasi profesi apa yang akan anda ambil? Apa alasannya?

- Jika tidak berminat mengambil sertifikasi profesi, apa alasannya?

7. Apa saja kendala/hambatan/masalah dalam mengambil sertifikasi profesi akuntansi?

8. Menurut anda, apa saja keuntungan yang akan anda dapatkan setelah memiliki sertifikasi profesi akuntansi?

9. Menurut Anda, apakah dengan kepemilikan gelar sertifikasi profesi akuntansi akan memberikan dukungan dalam menjalani profesi sebagai Dosen Akuntansi?

10. Apakah dukungan (penghargaan, reward/tunjangan, dll) yang anda tau disediakan oleh FE UII terkait dengan sertifikasi profesi akuntansi?

11. Jika ada fasilitas dari FE UII ini, akankah hal itu meningkatkan minat Anda untuk mengambil sertifikasi profesi akuntansi?

(3)

12. Menurut Anda, pentingkah seorang Dosen Akuntansi memiliki sertifikasi profesi akuntansi? Apa alasannya?

13. Apakah Anda memiliki pekerjaan diluar selain menjadi Dosen Akuntansi FE UII? Dalam bidang apa?

14. Jika ada, apakah sertifikasi profesi (yang anda miliki) akan berpengaruh terhadap pekerjaan Anda tersebut?

15. Apa saran yang anda berikan untuk Dosen Akuntansi terutama yang belum memiliki sertifikasi profesi terkait dengan sertifikasi profesi akuntansi? 16. Adakah saran yang anda berikan untuk instansi tempat Anda bekerja (FE UII)

(4)

LAMPIRAN 2

DAFTAR PERTANYAAN (sudah bersertifikasi) Identitas Narasumber

1. Nama & gelar narasumber

2. Sudah berapa lamakah anda bekerja menjadi dosen akuntansi FE UII? 3. Selama ini, adakah spesialisasi (keuangan, auditing, manajerial, sistem

informasi, dll) mata kuliah yang Anda ampu?

Pertanyaan inti terkait sertifikasi profesi

1. Sebagai Dosen Akuntansi apakah anda mengetahui tentang sertiifikasi profesi akuntansi?

2. Seberapa jauh anda mengetahui tentang sertifikasi profesi akuntansi?

3. Menurut Anda, pentingkah seorang Dosen Akuntansi memiliki sertifikasi profesi akuntansi? Apa alasannya?

4. Apakah anda sudah memiliki gelar sertifikasi profesi akuntansi?

5. Hal apa yang memotivasi Anda sehingga mengambil sertifikasi profesi akuntansi?

6. Menurut anda, apa saja keuntungan yang akan anda dapatkan setelah memiliki sertifikasi profesi akuntansi?

7. Apa saja kendala yang anda hadapi dalam mengambil sertifikasi profesi akuntansi?

8. Apakah dengan kepemilikan gelar sertifikasi profesi akuntansi memberikan dukungan dalam menjalani profesi sebagai Dosen Akuntansi?

9. Apakah sertifikasi profesi yang anda miliki mempengaruhi penugasan dalam mengampu mata kuliah tertentu (keuangan, auditing, manajerial, sistem informasi, dll)?

10. Adakah perbedaan yang anda rasakan sebelum dan sesudah memiliki gelar sertifikasi, terutama dikalangan akademik?

(5)

11. Adakah dukungan (penghargaan, reward/tunjangan, dll) yang disediakan oleh instansi tempat anda bekerja terkait untuk dosen yang memiliki sertifikasi profesi akuntansi?

12. Adakah fasilitas dari instansi tempat anda bekerja terkait dengan sertifikasi profesi akuntansi?

13. Apakah Anda memiliki pekerjaan diluar selain menjadi Dosen Akuntansi FE UII? Dalam bidang apa?

14. Apakah sertifikasi profesi (yang anda miliki) berpengaruh terhadap pekerjaan Anda diluar tersebut?

15. Adakah keinginan untuk mengambil sertifikasi profesi akuntansi lagi? Dalam bidang apa? Kenapa?

16. Menurut Anda, haruskah Dosen akuntansi terutama di FE UII ini memiliki sertifikasi profesi akuntansi? Apa alasannya?

17. Apa saran yang anda berikan untuk Dosen Akuntansi terutama yang belum memiliki sertifikasi profesi terkait dengan sertifikasi profesi akuntansi? 18. Adakah saran yang anda berikan untuk instansi tempat Anda bekerja (FE UII)

(6)

LAMPIRAN 3

DAFTAR PERTANYAAN (instansi) Identitas Narasumber

1. Nama & gelar narasumber

2. Sudah berapa lamakah anda bekerja menjadi dosen akuntansi FE UII? 3. Sudah berapa lamakah anda menjabat di Prodi Akuntansi FE UII?

Pertanyaan inti terkait sertifikasi profesi

1. Sebagai Dosen Akuntansi yang menjabat di Prodi Akuntansi FE UII, apakah anda mengetahui tentang sertiifikasi profesi akuntansi?

2. Seberapa jauh anda mengetahui tentang sertifikasi profesi akuntansi? 3. Menurut Anda, pentingkah sertifikasi profesi akuntansi?

4. Apakah anda sudah memiliki gelar sertifikasi profesi akuntansi?

5. Apa saja dukungan yang diberikan oleh jurusan bagi dosen yang bersertifikasi profesi?

6. Apa saja kendala/hambatan/masalah dalam mencetak dosen supaya memiliki sertifikasi sertifikasi profesi akuntansi?

7. Menurut anda, apa saja keuntungan Prodi Akuntansi dapatkan ketika dosen akuntansi memiliki sertifikasi profesi akuntansi?

8. Adakah penghargaan dari Prodi Akuntansi FE UII terhadap dosen yang memiliki sertifikasi profesi akuntansi?

9. Fasilitas apa saja yang telah disediakan oleh Prodi akuntansi terkait dengan sertifikasi profesi untuk dosen akuntansi?

10. Sejauh anda menjabat, adakah kemajuan (kebijakan) yang dibuat terkait dengan sertifikasi profesi akuntansi?

11. Apa rencana yang telah dibuat oleh Prodi akuntansi FE UII terkait dengan sertifikasi profesi akuntansi terutama bagi dosen?

(7)

12. Adakah target dari Prodi akuntansi untuk menjadikan dosen yang belum bersertifikasi menjadi bersertifikasi setiap tahunnya?

13. Menurut Anda, pentingkah seorang Dosen Akuntansi memiliki sertifikasi profesi akuntansi? Apa alasannya?

14. Bagaimana menurut penilaian Prodi, terkait animo kesadaran dosen akuntansi terhadap sertifikasi profesi?

15. Adakah harapan/saran yang diberikan prodi akuntansi FE UII bagi dosen akuntansi, terutama yang belum memiliki sertifikasi profesi?

16. Apakah dalam penerimaan dosen baru, kepemilikan sertifikasi profesi menjadi salah satu kualifikasi penilaian?

17. Apa harapan anda sebagai pejabat di Prodi akuntansi terkait dengan sertifikasi, baik untuk dosen akuntansi maupun untuk prodi akuntansi sendiri?

(8)

LAMPIRAN 4

TRANSKRIP INFORMAN 1

Narasumber : Bapak Mahmudi Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Jumat, 27 Nopember 2015 pukul 11.32

Durasi : 00.13.03

Afi : “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya, ee

perkenalkan dulu Pak, nama saya Afi dari Akuntansi 2012. Saat ini saya sedang mengambil skripsi dengan judul kesadaran dosen akuntansi FE UII terhadap sertifikasi profesi akuntansi. Metode penelitian saya kualitatif deskriptif dan objek penelitian saya dari dosen akuntansi FE UII ini. Dan salah satu narasumber untuk penelitian saya adalah bapak sendiri.”

Pak Mahmudi : “Heem”

Afi : “Sebelum memulai interviewnya, saya minta tolong Bapak untuk

memperkenalkan diri terlebih dahulu” Pak Mahmudi : “Saya?”

Afi : “Iya.”

Pak Mahmudi : “Oke, saya... Nama saya Mahmudi saya kerja di UII ini mulai 2002. Akuntansi, bareng sama Pak Hendi satu angkatan masuknya.”

Afi : “Oh iya.”

Pak Mahmudi : “Jadi sudah di UII 13 tahun udah disini.”

Afi : “Cukup lama ya. Kalau selama ini dalam mengajar mata kuliah itu ada spesialisasi tertentu gak? Misalnya Bapak mengajar tentang keuangan, atau auditing..”

(9)

Pak Mahmudi : “Iya ada. Biasanya saya ngajarnya akuntansi sektor publik, dan kadang sama jurusan itu saya ditugaskan untuk mengajar sistem pengendalian manajemen sama eee sistem informasi akuntansi.” Afi : “Jadi lebih ke sistem sama manajerial ya Pak?”

Pak Mahmudi : “Eeeee sebenernya ke sistem, ASP, akuntansi sektor publik sama akuntansi manajerial.”

Afi : “Eeee sekarang masuk ke pertanyaan mengenai sertifikasi profesi akuntansi ya Pak. Sebagai dosen akuntansi ini, Bapak mengetahui gak mengenai sertifikasi profesi akuntansi?”

Pak Mahmudi : “Ya sedikit. Sertifikasi profesi akuntansi kan? Kalo di IAI, eee di Indonesia ya ada CPA, Certified Public Accountant, ada CMA, certified management accountant, ada certified profesional management accountant, CPMA, ada certified, certified Ferb examination atau CFA. Ada juga namanya yang punya lokal itu namanya SAS ya, sertifikasi akuntansi syariah, ada juga untuk yang pemerintahan itu ada juga sertifikasinya. Eeeee saya lupa itu. Ada juga itu Chartered Accountant, CA. Tapi CA itu semacam sertifikasi juga itu.”

Afi : “Kalau saat ini, kalau gak salah Bapak sudah memiliki sertifikasi itu ya?”

Pak Mahmudi : “Ya, saya punya sertifikasi, CMA. Certified Management Accountant.”

Afi : “Tahun berapa ya Bapak dapat sertifikasi itu?”

Pak Mahmudi : “Berapa ya.. 2012 mungkin, ehhh tapi tapi lebih awal, yah 2011. 2011 kayaknya.”

Afi : “Itu dari Indonesia atau dari Australia Pak?”

Pak Mahmudi : “Dari Australi, dari Institut Certified Management Accountant. ICMA di Australi.”

Afi : “Kalau sesuatu hal yang memotivasi Bapak untuk mengambil sertifikasi profesi itu apa sih Pak?”

Pak Mahmudi : “Yah untuk ini aja untuk, kan kalau jurusan kalau misalnya punya sertifikasi internasional itu kan menambah nilai akreditasi. Jadi

(10)

secara institusi itu, untuk meningkatkan akreditasi jurusan. Secara personal ya intuk menambah ini aja, ee menambah kompetensi.” Afi : “Kalau keuntungan yang didapat setelah mendapat gelar

sertifikasi sendiri apa, keuntungan yang Bapak rasakan?”

Pak Mahmudi : “Apa ya? Sebenarnya sertifikasi itu akan bermanfaat kalau dia praktek, dia buat konsultan, gitu ya. Dia punya ini kan, dapat dipercaya kayak gitu. Ya kalau akademisi ya untuk ini aja sih ya, untuk, untuk ini ya untuk jurusan itu yang banyak..”

Afi : “Iya”

(Dering telepon berbunyi)

Pak Mahmudi : “Tolong dipending dulu.”

Afi : “Oh iya Pak.”

(Pending karena Pak Mahmudi sedang mengangkat telepon.) Pak Mahmudi : “Nggih bis dilanjut ya.”

Afi : “Oh iya. Selanjutnya ke pertanyaan berikutnya aja ya Pak.” Pak Mahmudi : “Heem, heem.”

Afi : “Kalau kendala yang Bapak hadapi selama dulu mengambil sertifikasi profesi itu ada gak Pak?”

Pak Mahmudi : “Ya sebenernya itu aja sih, eee kalau kendalanya apa ya, kendalanya itu ya ini ya, tempat tesnya itu kan terbatas ya, misalnya untuk pengambilan ujian CPA itu kan waktu itu kan terbatas, di Jakarta aja. Tapi kalau sekarang udah mulai, udah mulai disini kita ada CPA di UII juga bisa. Jadi di tiap kota ada itu. Biayanya yang masih cukup tinggi sih. Yang juga kendala itu ya biaya, waktu, itu kan. Karena sebelum tes itu kan dia harus ikut ini, persiapan itu ada workshopnya kadang seminggu penuh, itu enam hari penuh dari pagi sampai malem. Trainingnya itu ada semacam persiapan coursenya itu, untuk itu.”

Afi : “Terus tadi kalau, apa dengan kepemilikan gelar itu berarti kurang memberikan dukungan ke profesi dosen yan Pak? Kalau sertifikasi profesi itu? Jadi Cuma ke jurusan aja gitu keuntungannya?”

(11)

Pak Mahmudi : “Ya sebenernya kalau dia ke dosen itu, ya itu untuk institusinya ya, karena kalau stafnya punya sertifikasi profesi internasional akan meningkatkan ini, apa eh...”

Afi : “Akreditasinya..”

Pak Mahmudi : “....akreditasinya. Bagi individunya kalau dia aktif sebenernya juga meningkatkan value dia misal dia mau jadi konsultan, mau jadi ini juga sebenernya juga bermanfaat. Tapi tergantung orangnya juga sih..”

Afi : “Iya pak. Tapi kalau untuk bener bener sebagai dosen itu gak terlalu bermanfaat untuk akademiknya sendiri gitu?”

Pak Mahmudi : “Ya karena sertifikasi itu sebenernya untuk praktisi, kalau dosen kan akademisi ya, banyak teori ya jadi gelar sertifikasi itu untuk praktisi sebenarnya. Tapi kalu dosen yang, dosen karena kan biasanya kan kalau terlalu teoritis kan juga kayak kurang ya kan dia harus tau prakteknya. Jadi bisa balance antara teori dan praktek. Jadi juga bermanfaat, untuk ngajar juga bermanfaat. Karena biasanya kalau dia anggota dari asosiasi itu dia akan dapat kiriman majalah, jurnal, artikel-artikel dari profesi itu, sehingga itu buat pengetahuan melalui ini, wawasan gitu bermanfaat juga untuk ini, untuk digunakan bahan diskusi di kelas.”

Afi : “Kalau untuk sertifikasi yang sudah bapak miliki selama ini berpengaruh gak sama, ee apa penugasan Bapak di mata kuliah yang Bapak ampu, misalnya karena Bapak sudah punya CMA jadi Bapak ditugaskannya untuk mengajar mata kuliah manajerial..” Pak Mahmudi : “Heem, ya ya sedikit ada. Seperti saya disuruh ngajar SPM, dulu

ngajar AM, Akuntansi Manajemen, “ Afi : “Jadi lebih di prioritaskan, gitu pak?”

Pak Mahmudi : “Kayaknya sih gitu, karena ada sertifikasi trus dia di plot pada mata kuliah yang terkait. Kalau udah punya CPA berarti dia ngajarnya di auditing, kalau dia SAS itu Sertifikasi akuntansi syariah ya ngajar syariah kan kompetensinya disitu, sesuai kompetensinya gitu.”

Afi : “Kalau perbedaan yang Bapak rasakan sebelum dan sesudah memiliki sertifikais itu apa Pak?”

(12)

Pak Mahmudi : “Perbedaannya?”

Afi : “Iya.”

Pak Mahmudi : “Apa ya, yah mungkin ini, kalau punya sertifikasi ya lebih ini aja sih, lebih ya ada valuenya, value addednya juga ada. Ada value addednya kita lebih ee lebih apa ya yah lebih confidence. Jadi kita bisa untuk sertifikasi Internasional.”

Afi : “Iya. Kalau dukungan dari instansi sendiri pak? Itu ada gak dukungan?”

Pak Mahmudi : “Ada sebenernya, dari institusi siapa yang mau ujian itu difasilitasi kalau mau ujian.”

Afi : “Fasilitasnya apa aja pak?”

Pak Mahmudi : “Di ini,,, di kirim, terus ujiannya dibayari, terus terus untuk jadi keanggotaan kan tiap tahun kan member itu harus bayar iuran, fee-nya itu diganti dibayari sama jurusan.”

Afi : “Kalau fasilitas dari instansi termasuk ini FE UII ya, itu ada fasilitas untuk sertifikasi profesi gak pak? Fasilitas yang disediakan dari jurusan?”

Pak Mahmudi : “Ada, untuk CPA ada itu.”

Afi : “Faasilitas penyediaan ruangan ya..”

Pak Mahmudi : “Labnya itu, iya. Labnya kan bisa untuk ujian disini, untuk ujian CPA. Tapi untuk CPA, kalu yang CMA dan yang lainnya belum.” Afi : “Selain menjadi dosen di akuntansi FE UII ini apakah Bapak

bekerja di luar selain menjadi dosen?”

Pak Mahmudi : “Ya kadang di konsultasi, pelatihan-pelatihan gitu.”

Afi : “Jadi untuk pekerjaan diluar itu apakah sertifikasi profesi ini mendukung pekerjaan Bapak itu juga?”

Pak Mahmudi : “Ya iya, untuk itu orang kan lebih percaya kalau bekerja sama dengan orang yang punya sertifikasi. Sertifikasi kan menunjukkan kompetensi, ada kompetensi disitu, lebih.. lebih dipercaya, dinmasyarakat itu lebih tinggi.

(13)

Afi : “Kalau ssaran dari Bapak sendiri untuk dosen akuntansi yang belum memiliki sertifikasi?”

Pak Mahmudi : “Ya sebaiknya pada ikut, untuk yang mereka minati misalnya yang syariah ya ke syariah, yang ke akuntan publik ya ambil CPA, yang urusan fraud ya ambil CFA, certified Fraud Examination itu, kalu yang, jadi ambil itu karena itu juga nanti, yang jelas ada lah value addednya. Besar kecilnya tergantung pribadinya. Kalau pribadinya bisa memanfaatkan itu dengan baik ya itu value addednya tinggi.”

Afi : “Jadi menurut bapak, sertifikasi profesi akuntansi itu penting juga ya untuk dosen akuntansi?”

Pak Mahmudi : “Penting, penting juga, jadi dosen itu seimbang, tidak hanya teori saja tapi dia juga tau praktek. Ini kita kan bisnis kan, kalau bisnis kan melibatkan praktek, jadi ininya kan lebih prakmatis jadi harus tahu juga praktiknya itu.”

Afi : “Kalau saran untuk instansi akuntansi FE UII sendiri Bapak ada saran gak untuk instansi?”

Pak Mahmudi : “Sebaiknya di dukung institusi, jadi memperbanyak staf-stafnya untuk di ikutkan sertifikasi, untuk mengambil ujian sertifikasi,”

Afi : “Ya.”

Pak Mahmudi : “Ya kerjasama dengan lembaga-lembaga yang mengeluarkan sertifikasi itu, kalau bisa ya sertifikasinya levelnya internsional gitu minimal ya nasional lah kalau bisa yang internasional lah, sehingga nanti di akui sertifikais itu. Apalagi kan kita akan masuk ke ..”

Afi : “MEA.”

Pak Mahmudi : “..Asean itu, kan kita harus siap dengan itu.”

Afi : “Iya udah, saya kira cukup itu saja pertanyaan dari saya, terimakasih atas kerjasamanya Pak.”

(14)

LAMPIRAN 5

TRANSKRIP INFORMAN 2

Narasumber : Ibu Isti Rahayu Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Desember 2015 pukul 09.38

Durasi : 00.13.03

Afi : ”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ee saya mau memperkenalkan diri dulu, nama saya Afi dari akuntansi 2012. Disini saya sekarang sedang mengambil skripsi dengan dosen pembimbing Bapak Suwaldiman. E skripsi yang saya ambil ini menegenai sertifikasi profesi dengan objek penelitiannya dari dosen akuntansi FE UII. Dan salah satu narasumber saya adalah Ibu Isti. Sebelum memulai wawancaranya, saya mau menanyakan dulu nama lengkap Ibu dan gelar yang Ibu miliki.”

Bu Isti : ”Eeee Isti Rahayu, Dra., M.Si., Ak., CA., pakai sertifikatnya gak?”

Afi :”Iya Bu.”

Bu Isti :”Panjang e.”

Afi :”Ohoo.”

Bu Isti :”Certified Busuness Associate SAP ERP. Panjang banget.”

Afi :”Gak ada singkatan gitu Bu?”

Bu Isti :”Eeee ya sertifikat SAP. CERP. Certified ERP”

Afi :”Ibu sudah bekerja di UII ini sudah berapa lama sebagai dosen?” Bu Isti :”Eeee dua puluhan tahun.”

Afi :”Kalau selama mengajar disini ada spesialisasi mata kuliah pengajaran yang ibu pegang?”

(15)

Bu Isti :”Eeehh akuntansi keuangan, kemudian di ERP.”

Afi :”Sama sistem ya Bu?”

Bu Isti :”Iya, sistem khususnya di ERP.”

Afi :”Kalau sebagai dosen akuntansi, Ibu mengetahui gak mengenai sertifikasi profesi akuntansi?”

Bu Isti :”Tau.”

Afi :”Seberapa jauh ibu mengetahui tentang sertifikasi profesi akuntansi?”

Bu Isti :”Bahwa bidang-bidang di akuntansi itu ada sertifikasinya. Yang itu tentunya adalah untuk mengakui kompetensi yang dimiliki oleh seorang dosen terkait dnegan bidang tertentu. Ya mungkin akuntansi manajemen dengan CMA, ee kemudian kompetensi terkait dengan standar akuntansi keuangan, kompetensi terkait dengan sistem informasi atau dan sebagainya. Yah seperti itu.” Afi :”Oh iya. Kalau menurut Ibu, penting gak sih dosen akuntansi ini

memiliki sertifikasi profesi akuntansi?”

Bu Isti :”Saya kira penting, karena dengan memiliki sertifikasi maka tentunya dia akan, untuk mendapatkan sertifikasi tentunya kan bukan gratisan, tentunya akan ada upaya untuk dia meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidang yang disertifikasi dan sehingga ketika dia mengajar pada bidang yang sama tentunya dia juga akan memiliki kompetensi yang lebih baik diabndingkan dengan kalau dia tanpa sertifikasi. Bagaimanapun pasti akan ada update ilmu ketika kemudian memaksa untuk sertifikasi. Begitu.”

Afi :”Kalau gelar sertifikasi profesi yang sudah ibu miliki, apa saja ya Bu?”

Bu Isti :”Certified Business Associate ERP SAP.”

Afi :”Certified...”

Bu Isti :” Certified Business Associate ERP SAP, kemudian Chartered Accountant. Memang yang Chartered Accountant inikan memang diperolehnya memang tidak apakai ujian.”

(16)

Afi :”kalau yang memotivasi Ibu untuk mengambil sertifikasi ini apa Bu?”

Bu Isti :”Yang memotivasi untuk mengambil sertifikasi sebenarnya adalah ehmmm untuk pengakuan kompetensi. Karena kalau kita mengajar ke mahasiswa tentunya akan menjadi lebih enak, menjadi lebih yakin, menjadi lebih PD ketika kita memiliki sertifikasi. Memang kompetensi yang kita miliki itu diakui sesuai dengan itu. Begitu.” Afi :”Kalau keuntungan yang sudah Ibu rasakan setelah memiliki

sertifikasi profesi apa Bu?”

Bu Isti :”Keuntungannya apa ya? Keuntungannya ya itu saja, karena saya gak punya pekerjaan di luar, tentunya ya ketika ERP saya menjadi lebih paham seperti apa dan ketika mengajar kepada mahasiswa juga menjadi, kemampunya juga menjadi lebih baik dan mudah-mudahan mahasiswa juga bisa menikmati kompetensi yang saya miliki.”

Afi :”Kalau kendala yang Ibu hadapi dulu saat mengambil sertifikasi itu apa saja?”

Bu Isti :”Kendalanya adalah yaa waktu untuk belajar, karena ketika bekerja dan ambil sertifikasi tentu harus membagi waktu antara tugas mengajar, tugas kantor, dan juga tugas untuk sertifikasi. Apalagi ketika saya ambil sertifikasi sebenarnya tujuannya adalah biar mahasiswa juga mau untuk mengambil sertifikasi juga. Jadi dosennya duluan, ketika dosennya sudah bisa membuktikan bahwa dia memiliki kompetensi barulah dia bisa memaksakan ke mahasiswanya. Karena mungkin kita akan memaksakan ke mahasiswa ketika kita sendiri gak punya.”

Afi :”Iya benar.”

Bu Isti :”Nah itu...”

Afi :”Jadi menurut Ibu dengan kepemilikan gelar sertifikasi ini memberikan dukungan untuk kegiatan mengajar. Kalu sertifikasi profesi ini berpengaruh gak dengan apa, ee mata kuliah yang ditugaskan ke Ibu untuk diajarkan?”

Bu Isti :”Ya karena apa namanya, ee jelas setiap semester saya akan mengajar pada mata kuliah itu.”

(17)

Afi :”Iya.”

Bu Isti :”Dan semua yang megajar pada mata kuliah yang kebetulan saya punya sertifikasinya itu memang dosen-dosennya didorong untuk memiliki.”

Afi :”Kalau perbedaan yang ibu rasakan, sebelum dan sesudah

memiliki sertifikasi ini apa Bu?”

Bu Isti :”Apa ya? Ya tentu dari sisi kemampuan menjadi lebih, karena dipaksa untuk belajar, materinya banyak, mau gak mau harus baca ya tentu dari sisi pemahaman menjadi lebih baik dan tentu eeee juga eee ya bisa menceritakan ke mahasiswa sertifikasi itu bagaimana, ya itu aja kira-kira.”

Afi :”Terkait dengan Prodi kauntansinya sendiri Bu, ada gak sih dukungan yang diberikan seperti misalnya penghargaan, atau reward atau dalam bentuk material tunjangan itu terkait dengan sertifikasi?”

Bu Isti :”Dukungan untuk sertifikasi itu dalam bentuk kita kalau ada training di ikutkan trainingnya, kemudian dibayari untuk sertifikasinya. Diluar itu, kita dapatnya gaji, gak ada tunjangan untuk sertifikasi.”

Afi :”Kalau fasilitas, fasilitas sendiri dari instansi atau disini prodi akuntansi FE UII ini tekait sertifikasi profesi?”

Bu Isti :”Eeee fasilitasnya ya itu ya saya kira, jadi difasilitasi untuk ikut pelatihan, difasilitasi untuk biayanya full, itu.”

Afi :”Tadi Ibu sudah bilang kalau ibu tidak memiliki pekerjaan diluar itu ya?”

Bu Isti :”Heem.”

Afi :”Kalau keinginan untuk menagmbil sertifikasi lagi ada gak sih Bu?”

Bu Isti :”Ehmm kalau tadi saya tidak punya pekerjaan kaitannya dengan diluar memang iya, tetapi dalam hal UII sendiri kan mau menggunakan ERP, maka saya bisa memberikan ilmu saya disitu. Tidak diluar dalam arti saya punya project diluar, tapi ketika UII

(18)

implementasi ya saya terlibat disitu. Kalau project diluar ehmmm enggak. Untuk mengambil sertifikasi yang lain ya mungkin suatu saat.”

Afi :”Tapi saat ini belum?”

Bu Isti :”Saat ini belum.”

Afi :”Menurut Ibu, dosen akuntansi FE UII ini harus meiliki sertifikasi profesi gak?”

Bu Isti :”Kalu menurut saya iya, karena itu akan semakin membuat apa ya, ya pengakuan kaitannya dengan kompetensinya. Artinya ketika kita memiliki, kita semuanya akuntan, tapi akuntan ini kan ada bidang-bidang khususnya, jadi ada yang spesifik di akuntansi manajemen dan sebagainya dan kalau itu punya sertifikasi kan memang kompetensinya diakui di bidang itu, sehingga ketika mengajar mungkin mahasiswa juga lebih percaya, yakin apa yang disampaikan. Karena kompetensinya kan diakui.”

Afi :”Kalau saran dari Ibu sendiri untuk dosen yang belum memiliki sertifikasi?”

Bu Isti :”Ya untuk bersedia mengambil sertifikasi sesuai dengan bidangnya.”

Afi :”Yang terakhir nih Bu, untuk saran kepada prodi akuntansi terkait dengan sertifikasi apa Bu?”

Bu Isti :”Ya untuk mendorong dosen-dosennya utnuk mengambil

sertifikasi. Karena di prodi ada setahu saya ada program itu, tapi kan dosennya sendiri kan aktifitasnya banyak, harus membagi waktu dan sebagainya, jadi ada kesulitan-kesulitan seperti itu, itu yang kemudian menjadi kendala. Begitu.”

Afi :”Saya kira cukup Bu untuk interview dengan Ibu.”

Bu Isti :”Iya. Terimakasih. Tak kasih tau ee sertifikasi yang saya miliki ya.”

Afi :”Oh iya. Kalau sertifikasi Ibu ini didapatkannya dari mana ya Bu?”

(19)

Afi :”Untuk Instansi Lembaganya?” Bu Isti :”Sebentar, tak golekke ya,..”

Afi :”Oh iya.”

Bu Isti :”Ehmm lembaganya SAP Jerman.”

Afi :”Ini yang udah internasional ya Bu? Kalau di negara lain belum bisa atau?”

Bu Isti :”Karena ERP SAP itu kan memang berdirinya di Jerman, jadi yang memberikan sertifikasi juga langsung dari kantor pusat.” Afi :”Terimakasih atas kerjasamanya Ibu dalam membantu skripsi saya

ini.”

Bu Isti :”Baik sama-sama mudah-mudahan cepet selesai.”

Afi :”Amin Bu. Wasslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”

(20)

LAMPIRAN 6

TRANSKRIP INFORMAN 3

Narasumber : Ibu Marfuah

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Nopember 2015 pukul 10.21

Durasi : 00:07:48

Ibu Marfuah : ”Kamu replikasi atau apa itu?”

Afi : “Enggak Bu. Bukan replikasi.”

Bu Marfuah : “Hebat banget kamu ngarang dewe.”

Afi : “Iya. Langsung saja ya Bu.”

Bu Marfuah : “Iya..”

Afi : ”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Afi dari akuntansi 2012. Saat ini sedang mengambil skripsi dengan pembimbing Bapak Suwaldiman. Nah skripsi yang saya ambil ini berkaitan dengan kesadaran dosen akuntansi terhadap sertifikasi profesi akuntansi dengan model penelitian kualitatif deskriptif dan objek penelitian saya ini dari dosen akuntansi FE UII. Salah satu narasumber yang saya ambil adalah Ibu Marfuah sendiri. Sebelum saya mulai ke pertanyaan, boleh saya tahu nama lengkap Ibu dan gelar yang Ibu miliki?”

Ibu Marfuah : ”Nama Marfuah, M.Si., Ak.

Afi :”Ibu sudah bekerja di FE UII ini sudah berapa lama ya Bu?” Bu Marfuah : “Sejak 92.”

Afi :”Kalau selama bekerja disini, ada gak sih spesialisasi mata kuliah yang Ibu ampu untuk diajar misalnya menegenai keuangan atau auditing?”

(21)

Bu Marfuah : “Ya akuntansi keuangan.”

Afi :”Kalau yang lain belum ada ya Bu?”

Bu Marfuah : “Yah akuntansi biaya juga.”

Afi :”Jadi lebih ke keuangan ya Bu?”

Bu Marfuah : “Seringnya.”

Afi :”Sebagai dosen akuntansi ini, Ibu tau gak mengenai sertifikasi profesi?”

Bu Marfuah : “Maksudnya gimana? Sertifikasi profesi yang mana yang kamu maksud?”

Afi :”Sertifikasi profesi akuntansi.” Bu Marfuah : “Contohnya?”

Afi :”Contohnya seperti CPA, CMA itu.”

Bu Marfuah : “Tau.”

Afi :”Seberapa jauh sih Ibu menegetahui sertifikasi ini?” Bu Marfuah : “Pertanyaan kok seberapa jauh, berapa kilometer gitu?”

Afi : (tertawa) ya apa yang Ibu ketahui mengenai sertifikasi ini, gitu.” Bu Marfuah : “Ya itu kan dibutuhkan kalau kita akan ehh apa praktek, gitu ya,

untuk kepentingan akreditasi juga. Seperti itu.”

Afi :”Kalau menurut Ibu penting gak dosen akuntansi ini memiliki sertifikasi profesi akuntansi?”

Bu Marfuah : “Ya penting, kalau gak penting kan gak akan diadakan.”

Afi :”Alasannya penting apa Bu?”

Bu Marfuah : “Ya tadi kan udah saya jawab to? Untuk kepentingan akreditasi jurusan, untuk dosen yang ingin berkarir, juga mengembangkan di prakteknya, penting untuk memperluas wawasan?”

Afi :”Gelar sertifikasi yang sudah Ibu miliki selama ini apa saja Bu?” Bu Marfuah : “ERPPEN saya.”

(22)

Afi :”Sertifikasi pa itu ya Bu?” Bu Marfuah : “SAP itu lho mbak.”

Afi :”Tahun berapa ya Ibu mendapat sertifikasi ini?” Bu Marfuah : “2011 kayaknya apa 2012 saya lupa”

Afi :”Kalau lembaga yang memberikan sertifikasi?”

Bu Marfuah : “Ehmmm internasional saya lupa.”

Afi :”Tesnya juga bukan di Indonesia ya Bu?”

Bu Marfuah : “Disini. Tapi itu kan di anu, opo di Jerman tho kalau gak salah.” Afi :”Yang memotivasi Ibu untuk mendapat sertifikasi ini apa Bu?

Untuk mengambil sertifikasi ini.”

Bu Marfuah : “Apa ya? Yoo disuruh ikut, ikut. Gitu aja.”

Afi :”Motivasi yang lain apa Bu?”

Bu Marfuah : “Motivasi yang lain ya biar bisa punya kemampuan yang lebih baik.”

Afi :”Kalau keuntungannya Bu, keuntungan yang sudah Ibu rasakan setelah mendapatkan sertifikasi ini.”

Bu Marfuah : “Keuntungan ke opo maksute?”

Afi :”Ya keuntungan untuk Ibu apakah nanti di mengajar menjadi lebih apa atau gimana gitu?”

Bu Marfuah : “Kira-kira seperti itu. Kalau dapat sertifikasi kan kita dapat materi yang anu punya pemahaman yang konsep, yang lebih baik, gitu to mbak.”

Afi :”Dulu saat mengambil sertifikasi, ada gak sih kendala yang Ibu hadapi?”

Bu Marfuah : “Ya banyak, harus meninggalkan keluarga, harus di Jakarta, harus belajar, itu kan menyita energi, menyita waktu. Meluangkan banyak hal.”

(23)

Afi :”Dengan kepemilikan gelar sertifikasi ini, memberikan dukungan gak terhadap mata kuliah yang selama ini Ibu ajarakan ke mahasiswa?”

Bu Marfuah : “Yo ada, masalah signifikan komplek gak ada yang mengukur.” Afi :”Kalau setelah Ibu mengambil sertifikasi SAP ini berpengaruh gak

sih terhadap mata kuliah yang Ibu, yang diberikan dosen untuk Ibu ajarkan misalnya setelah punya SAP jadi Ibu harus mengajarnya di SAP itu sendiri?”

Bu Marfuah : “Enggak.”

Afi :”Gak ada ya.

Bu Marfuah : “Untuk ngajar SAP gak harus sertifikasi.”

Afi :”Kalau dukungan yang sendiri Bu, dari apa, eh prodi akuntansi FE UII ini? Dukungan apa sih yang diberikan prodi terhadap Ibu yang memiliki sertifikasi ini? Mungkin berupa penghargaan, atau dalam material berupa tunjangan atau apa?”

Bu Marfuah : “Gak.”

Afi :”Gak ada ya Bu? Ibu memiliki pekerjaan diluar gak Bu, selain jadi dosen akuntansi ini?”

Bu Marfuah : “Enggak. Gak ada.”

Afi : ”Kalau keinginan untuk mengambil sertifikasi ada gak Bu?” Bu Marfuah : “Sudah cukup saya. Kamu aja yang masih muda.”

Afi : “(Tertawa). Menurut Ibu, dosen akuntansi ini penting, eh apa terutama di FE ini harus punya sertifikasi gak Bu?”

Bu Marfuah : “Sebenernya gak harus. Itu kebutuhan masing-masing”

Afi : “Kalau saran yang diberikan Ibu untuk dosen akuntansi yang belum bersertifikasi? Apa disarankan untuk mnggambil atau tidak?”

Bu Marfuah : “Ya saya gak disa menyarankan wong saya gak punya kewenangan.”

(24)

Afi : “Misalnya ada yang minta saran gitu? Mending ambil sertifikasi atau tidak gitu?”

Bu Marfuah : “Semua orang itu punya mimpi, beda. Ada yang ingin megembangkan disini, pengen mengembangkan disini, itu sangat..” Afi : “Tergantung pribadi ya Bu? Kalau untuk saran, untuk instansi ini Bu, untuk prodi akuntansi terutama terkait dengan sertifikasi profesi akuntansi?”

Bu Marfuah : “Yah di dukung lah ya, karena itu bagaimanapun untuk institusi berguna.”

Afi : “Ya. Saya kira cukup pertanyaan dari saya, terimakasih atas kerja sama Ibu untuk membantu skripsi saya.”

Bu Marfuah : “Iya sama-sama, sukses ya..”

(25)

LAMPIRAN 7

TRANSKRIP INFORMAN 4

Narasumber : Ibu Kinanthi Putri Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Nopember 2015 pukul 11.47

Durasi : 00:10:58

Afi : ”Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Afi, dari akuntansi 2012. Saat ini sedang mengambil skripsi dengan topik kesadaran dosen akuntansi FE UII terhadap sertifikasi profesi akuntansi. Nah objek penelitian saya ini dari dosen akuntansi FE UII sendiri. Sebelum saya memulai interview ini boleh saya tahu nama lengkap dan gelar yang Ibu miliki?”

Bu Kinanthi : ”Heem, namanya, nama saya Kinanthi Putri Ardiami, Kinan te ha i, Putri Ardiami, SE., Ak., M.Ak.”

Afi : ”Sudah berapa lama ya Ibu bekerja di FE UII ini? Bu Kinanthi : ”Saya itu mulai dari oktober 2013. Berarti udah...”

Afi : ”2 tahun ya. Kalau selam ini, ada gak sih spesialisasi mata kuliah yang Ibu ajarkan dari jurusan misalnya Ibu mengajarnya khusus ke keuangan saja atau ke auditing saja?”

Bu Kinanthi : ”Kalau spesialisi di akuntansinya belum ada kebetulan,”

Afi : ”Oh belum ada.”

Bu Kinanthi : ”Ngajarnya tho?”

Afi : ”Iya. Jadi mengajar mata kuliah apa saja masih bisa ya Bu?” Bu Kinanthi : ”Ada satu mata kuliah sudah fix, sudah tetap saya pegang, tapi

bukan accounting, manajemen keuangan. Tapi kalau akuntansinya memang belum.”

(26)

Afi : ”Sebagai dosen akuntansi ini, Ibu mengerti gak mengenai sertifikasi profesi akuntansi?”

Bu Kinanthi : ”Ya, gelar profesi, gitu kan maksudnya?”

Afi : ”Iya.”

Bu Kinanthi : ”Iya tahu.”

Afi : ”Apa yang Ibu ketahui tentang itu, sertifikasi profesi?”

Bu Kinanthi : ”Ya yang jelas kan karena kalau di akuntansi sendiri kan kita tahu ada, ada macem-macem. Ada akuntansi yang pendidik, ada akuntansi yang publik, gitu ya akuntan publik. Kalau misalkan punya gelar, punya sertifikasi profesi artinya dia akan lebih luas gitu cakupan apa namanya, pekerjaannya, bisa bisa kalu misalkan seperti saya menjadi dosen kan memang sebagai pendidik utamanya, corenya, gitu. Tapi kalau misalkan punya ini, eh dia bisa, kita bisa mengaplikasikan keilmuannya diranah-ranah yang lain juga sebagai praktisi, seperti itu.”

Afi : ”Menurut Ibu nihh, penting gak sih sertifikasi profesi ini?”

Bu Kinanthi : ”Kalau menurut saya penting. Ya jadi karena memang ee khususnya akuntansi sebagai akuntan rasanya gak cukup kalau cuman tahu teori aja. Jadi memang, memang harus praktek ya bisa dikatakan seprti itu, jadi memang ini sebagai, sebagai apa ya, sebagai bukan sarana, yah mungkin sebagai sarana juga bahwa kemudian ini akan mengantarkan kita yang kemudian mau bersertifikasi ini kemudian terjun langsung, seperti itu.”

Afi : ”Kalau dilihat dari gelar Ibu, Ibu berarti sekarang belum memiliki sertifikasi ya Bu?”

Bu Kinanthi : ”Belum, belum.”

Afi : ”Ada gak sih keinginan untuk mengambil sertifikasi?”

Bu Kinanthi : ”Insyaallah ada, tapai kalau, kalau sekarang kalau dalam waktu dekat mungkin belum. Jujur aja ini.”

Afi : ”Kalau misalnya ambil, Ibu lebih ke sertifikasi apa?”

Bu Kinanthi : ”Ehh sekarang sebetulnya belum ada bayangan khusus ya, masih, karena memang saya karna masih baru ya, jadi memang masih apa

(27)

ya, ehh lebih ke, sekarang mau konsentrasi apa dulu, lebih ke lebih saya sekarang sebagai pendidik itu belum. Cuma kalau jangka panjang, sebenernya sih mana aja yang memungkinkan untuk di apa namanya, diambil. Mungkin itu sih.”

Afi : ”Kalau ketertarikannya?”

Bu Kinanthi : ”Sebenernya sih tertarik semua, gak ada spesifikasi saya tertarik yang mana sih, jujur aja. Jadi ya sekiranya mana yang memungkinkan, karena gini ya karena gak tau ya saya mikirnya gini, cuma karena saya perempuan, jadi mungkin kan beberapa waktu kedepan tentunya saya juga punya planing berkeluarga dan lain-lain, gitu. Jadi memang mungkin itu nanti masalah sertifikasi akan menyesuaikan. Jujur saja saya planningnya seperti itu, gitu. Tapi bukan berarti tidak punya planning kesana. Jadi mungkin memang menyesuaikan mana yang, yah bisa aja sekarang belum ada planning gitu, tapi mungkin dalam beberapa waktu kedepan atau mana yang memungkinkan untuk dicapai bisa jadi, gitu.” Afi : ”Iya. Kalau kendala tau hambatan yang Ibu hadapi, misal

sekarang kan belum, kira-kira kendala yang dihadapi itu apa gitu?” Bu Kinanthi : (Tertawa). ”Eeeemm apa ya, kalau sekarang sih mungkin karena

satu, saya masih dosen baru, jujur saja saya masih mencari gitu ya, saya masih mencari saya tuh pengen, sebenernya kalau konsentrasi saya, saya sih bisa ke sektor publik gitu. Cuma kalau apa namanya, eh ya namanya saya baru, baru ngajar dan sedang mendalami lagi gitu ya, masih mencari-cari sebetulnya. Kendala, bukan kendala sih sebetulnya, itu mungkin yang sedang saya fokuskan. Jadi memang belum, apa ya saya tipikalnya orang yang sangat-sangat terstruktur, jadi ya kalau mau ngapa-ngapain itu bertahap dan by proses, kayak gitu. Jadi sekarang fokusnya kemana itu dulu, jadi kalau sekarang lagi mencari gitu mana yang mau saya dalami dulu gitu. Jadi lebih untuk nantinya ya pengembangan selain juga masalah ini, ini nanti sih iya masalah yang paling deket adalah masalah saya mau lanjut sekolahnya itu mau ambil apa konsentrasinya. Lebih kesana sih sebetulnya, jadi lebih ke fokus, fokusnya aja sekarang.

Afi : “Kalau menurut Ibu, keuntungan yang akan di dapatkan kalau sudah punya sertifikasi itu apa ya?”

(28)

Afi : “Iya.” (Tertawa bersama)

Bu Kinanthi : “Pastinya kalau karena cakupan ranah pekerjaan lebih luas, secara keilmuan teraplikasi, maksudnya saya bisa mengaplikasikan ilmu yang saya punya, kemudian relasi nambah, kemudian pasti pendapatan juga akan bertambah, pasti itu. Itu sih mungkin bonus-bonusnya ya, tapi yang jeals sih beberapa hal yang pasti gaka akan mandeg gitu, maksudnya gak stagnan keilmuan saya pasti akan terus berkembang.”

Afi : “Menurut Ibu, dengan kepemilikan sertifikasi ini akan

memberikan dukungan gak berkaitan dengan akademiknya sendiri?”

Bu Kinanthi : “Dengan akademiknya, iya. Akuntansi itu ada yang bilang bukan ilmu ya, tapi kayak seperti, dia ini bagian dari kegiatan jasa. Jadi memang harusnya sih terintegrasi dengan kegiatan itu maka pasti dia akan timbal balik juga pada ranah pendidikannya. Jadi secara keilmuannya juga pasti akan, orang yang sudah praktek dengan orang yang cuma tau teori aja itu pasti berbeda.”

Afi : “Kalau karena Ibu belum ambil sertifikasi ya, Ibu tau gak sih dukungan yng kira-kira akan diberikan oleh jurusan terkait dengan sertiifikasi?”

Bu Kinanthi : “Setahu saya tetap ada, Cuma saya gak tau detailnya apa.”

Afi : “Kalau detailnya belum tahu ya.”

Bu Kinanthi : “Belum tahu. Karean memang belum konsen ya, jadi belum mencari tahu.” (Sambil tertawa). “Jujur saja ini.”

Afi : “Kalau misalnya ada fasilitas dari FE, ini akan meningkatkan minat Ibu gak sih untuk mengambil sertifiaksi?”

Bu Kinanthi : “Sebenernya sih saya tahu sangat-sangat di dukung, karena disamping dari PPAK itu sama-sama mendorong dosen-dosen akuntansi untuk segera mengambil sertifikasi, segera bersertifikasi. Karena... Apa tadi pertanyaannya?”

Afi : “Akan meningkatkan minat untuk mengambil sertifikasi.”

Bu Kinanthi : “Ohh kalau minat e ya itu tadi, karena memang sekarang belum konsen ya, jadi ya memang untuk saat ini saya masih yang belum

(29)

terlalu apa ya, apa ya bahasanya? Belum tertarik sekali gitu untuk besegera. Tapi kaalu sudah tanyanya minat apa enggak ya minat. Cuma untuk ybersegera memenuhi itu yang belum.”

Afi : “Jadi kalau misalnya ada fasilitas yang lebih dari FE ini tetep tidak akan mempengaruhi Ibu untuk menyegerakan gitu?”

Bu Kinanthi : “Sebenarnya tergantung, tergantung dari fasilitasnya itu. Kalau misalkan, memang yang saya rasakan menjadi kendala juga itu saya masih bingung tadi gitu karena masih belum tau saya mau ngambil yang mana, jadi memang apa ya? Ketika memang ada fasilitas apa gitu misalnya dukungan apa? Saya jujur saja masih bingung mau memenuhi itu, gimana gitu. Maksudnya kaena ragu-ragu lah sebetulnya. Gitu. Jadi mau ngambil apa enggak, gitu.” Afi : “Ibu memiliki pekerjaan diluar gak selain menjadi dosen

akuntansi ini?”

Bu Kinanthi : “Sementara ini sih enggak. Masih disini aja.”

Afi : “Kalau saran dari Ibu sendiri untuk dosen akuntansi terutama yang belum sertifikasi.”

Bu Kinanthi : (Tertawa) “Berarti saya menyarankan diri sendiri?”

Afi : “Iya.”

Bu Kinanthi : “saran apa ya maksudnya dalam konteks apa?”

Afi : “Dalam konteks mengambal apa tidak gitu?”

Bu Kinanthi : “Oh kalau misalkan saran ya memang sebaiknya segera mengambil, karena memang ee kalau apa ya? Kalau orang bilang bar gak kaburo maktan. Jadi gak menyampaikan apa yang tidak kamu lakukan. Jadi kalo ngomong menyampaikan sesuatu itu yang sudah dikerjakan. Dan lagipula nanti pasti akan berbeda ketika kita misalkan sebagai pengajar kemudian menyampaikan kepada mahasiswa apa yang sudah dilakukan, itu lebih luas pasti. Kasus-kasus yang sudah dilakukan mungkin dilapangan, di real. Jadi selain memperkaya wawasan pribadi dan beberapa hal yang memang secara pribadi akan mendapatkan manfaat pastinya juga kalau misalkan sebagai dosen juga akan memberikan manfaat juga kepada mahasiswa. Kalau saran ya sebaiknya menyegerakan. Nyaranin sendiri.” (sambil tertawa)

(30)

Afi : “Kalau saran yang diberikan untuk instansinya atau ke prodi akuntansinya, ada gak sarannya?”

Bu Kinanthi : “Kalau ke prodi saya rasa mungkin mencoba untuk me... apa ya, meee.. satu menyegerakan, mendorong dosen yang belum punya sertifikasi tapi mungkin juga mengarahkan, jadi gak cuma menyegerakan saja, ayo ayo segera tapi juga mengarahkan kamu punya potensi dimana gitu, itu diarahkan sebaiknya ambil sertifikasinya yang mana, jadi kadang mungkin kayak saya-saya gini yang masih bingung bisa tahu dan juga punya gambaran dan nanti juga punya planning, kalau misal mau ambil sertifikat yang mana saya butuh apa saja, mungkin seperti itu. Meskipun mungkin saya rasa juga sudah dilakukan sih.”

Afi : “Udah itu aja, saya rasa cukup pertanyaan dri saya, terimakasih atas kerjasama Ibu.”

Bu Kinanthi : “Iya sama-sama. Semoga membantu.”

(31)

LAMPIRAN 8

TRANSKRIP INFORMAN 5

Narasumber : Bapak Kumala Hadi Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Nopember 2015, pukul 13.49

Durasi : 00:09:09

Afi : “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Afi dari akuntansi 2012. Saat ini sedang mengambil skripsi menegenai kesadaran dosen akuntansi FE UII terhadap sertifikasi profesi akauntansi. Nah objek dari penelitian saya ini adaalh dosen akuntansi FE UII sendiri.”

Pak Kumala : “Maksud sertifikasi profesi akuntansi ini apa?” Afi : “Sertifikasi profesi seperti CPA, CA,”

Pak Kumala : “Oh iya.”

Afi : “Dan salah satu narasumber saya adalah Bapak Kumala ini.” Pak Kumala : “Heem heem.”

Afi : “Kalau boleh tahu nama dan gelar Bapak? Nama lengkap dan gelarnya siapa ya Pak?”

Pak Kumala : “Kalau nama saya Kumala Hadi. Gelarnya Doktor, M.Si. Ak. CA. CPA.”

Afi : “Kalau Bapak sudah bekerja menjadi dosen akuntansi FE UII sudah berapa lama ya Pak?”

Pak Kumala : “Sejak tahun 81.”

Afi : “Kalau selama ini dalam mengajar ada spesialisasi gak Pak? Misalnya Bapak mengajar khusus keuangan saja atau..”

(32)

Pak Kumala : “Ya berjuang, dulu di akuntansi keuangan, akuntansi keuangan lanjutan awal-awal, kemudian eee beralih ke sistim informasi, kemudian komputer ya, kemudian beralih ke akuntansi keuangan lagi tapi teori sama ke audit. Sekarang teori, audit sama forensik.” Afi : “Sebagai dosen akuntansi nih Pak, menurut Bapak apa sih yang

diamskud dengan sertifikasi profesi akuntansi?”

Pak Kumala : “Jadi sertifikasi profesi itu ya dia punya keahlian yang diakui, tidak hanya sekedar ngajar, apa namanya, e kalau ngajar itu kan keahlian mengajar, tapi kalau profesi itu keahlian melangsungkan pekerjaan profesi. Pekerjaan profesi ini pekerjaan yang dibayar, jadi orang yang gak punya keahlian itu dia gak akan mendapatkan bayaran itu.”

Afi : “Kalau menurut Bapak nih sebagai dosen akuntansi, ee penting gak sih dosen akuntansi ini memiliki sertifikasi profesi?”

Pak Kumala : “Ya sekarang kalu gak punya profesi gimana dia bisa bayangin pengetahuan profesi. Mahasiswanya nanti jadi apa? Ntar jga gak tahu.”

Afi : “Jadi kalau saat ini gelar yang dimiliki Bapak sertifikasinya sudah CA sama CPA?”

Pak Kumala : “Sama Ak.”

Afi : “Kalau yang memotivasi Bapak dulu waktu mau ambil sertifikasi profesi ini apa Pak?”

Pak Kumala : “Ya sejak mahasiswa tho, saya jurusan akuntansi kan ambil profesi.”

Afi : “Kalau keuntungan Pak, keuntungan setelah memiliki

sertifikasi?”

Pak Kumala : “Ya cari duit banyak, biar uangnya banyak. Ngapain cari sertifikasi gak cari duit ngapain? Ngajar aja enggak, kalo gak nanti gak dapat duit ya.”

Afi : “Kalau kendala yang dihadapi Pak, dulu waktu mengambil sertifikasi itu kendalanya apa saja?”

(33)

Afi : “Gak ada kendala ya? Kalau dukungan untuk akademisnya dendiri Pak, kalau tadi kan untuk praktisnya. Untuk akademisnya sendiri?”

Pak Kumala : “Kalau saya lulusan UGM semuanya otomatis semua gampang.” Afi : “Itu mendukung gak sih dalam proses mengajar gitu pak?”

Pak Kumala : “Kalau mengajar itu membantu, karena gak usah belajar banyak. Belajar dikit sudah. Tapi ilmunya, semangatnya itu kalau di perguruan tinggi baik itu rata-rata mampu untuk memperleh sertifikasi.”

Afi : “Dengan kepemilikan sertifikasi ini Pak, itu mempengaruhi dalam penugasan Bapak dalam mengajar mata kuliah gak sih Pak?” Pak Kumala : “Iya sekarang diminta saya mengajar audit sama teori. Terus saya

diminta untuk melakukan training di SAK. Ya itu kan publik sudah memberikan stempel keahlian saya audit sama akuntansi keuangan.”

Afi : “Kalau perbedaan yang Bapak rasakan, sebelum dan setelah emmiliki sertifikasi ini.”

Pak Kumala : “Saya selam ini belum pernah gak dapet, sejak lulus sudah dapat.”

Afi : “Langsung ya Pak?”

Pak Kumala : “Saya belum pernah mengalamai gak punya sertifikasi. Saya kuliah akuntan masalahnya.”

Afi : “Kalau itu sertifikasi di dapatnya tahun berpa ya Pak?”

Pak Kumala : “Tahun lapan puluh, lapan puluh satu saya sudah dapat gelar akauntan.”

Afi : “Itu yang Ak? Kalau CA?”

Pak Kumala : “CAnya baru saja, undang-undang jadi, saya dapat.”

Afi : “kalau CPAnya Pak?”

Pak Kumala : “CPA saya tahun 90, tahun 90 saya ngajukan praktek langsung saya dapat akuntan publik, kemudian kemaren ada CPA, saya juga dapat CPA.”

(34)

Afi : “Kalau dukungan dari instansi akademik itu Pak, dari prodi akuntansi sendiri, itu?”

Pak Kumala : “Ya kalau saya kan pendiri ya, jadi pendiri belum ada orang wong saya pendiri.”

Afi : “Kalau setelah mendapat sertifikasi ada gak dukungan dari Jurusan?”

Pak Kumala : “Ya paling dukungan suruh ngajar, suruh ini, ndak ada urusannya antara akademik sama pprofesi. Profesi kan cari duit ditempat lain. Saya ngantornya disini, orang datang keisni minta diaudit saya kasih harga, dia mau ya dikerjakan, enggak ya sudah.”

Afi : “Tapi dari jurusan gak ada penghargaan karena Bapak sudah punya sertifikasi jadi dikasih apa?”

Pak Kumala : “Dulu ada awal-awalnya. Awalnya tahun delapan puluh satu namanya ada tunjangan kelangkaan, karena kan belum banyak akuntan. Saya sama Pak Samsul dapat waktu itu UII, tapi hanya dua tahun kalau gak tiga tahun. Habis itu jumlahnya dirasa cukup terus tinggal. Tapi kembali bahwa saya sebagai profesi saya gak bisa ngajar penuh mantau 24 jam mantau di UII gak bisa. Saya harus cari duit ditempat lain.”

Afi : “Jadi pekerjaan lain selain menjadi dosen menjadi auditor ini ya Pak?”

Pak Kumala : “Jadi Auditor.”

Afi : “Itu berarti gelar sertifikasi profesi ini lebih bermanfaat ke pekerjaan audit bukan untuk ke dosennya?”

Pak Kumala : “Cari duit, iya bukan untuk ke dosen.”

Afi : “Ada gak sih Pak, keinginan untuk mengambil sertifikasi lagi?” Pak Kumala : “Ada banyak, masih belum. Saya pengen ambil sertifikasi

apraisal, saya pengen ambil sertifikasi kalo ada ya ke aktuaris, ke pajak, ita to?”

Afi : “Itu udah dalam waktu dekat atau masih jangka panjang?”

Pak Kumala : “Ya mungkin itu tidak lama lah, selama itu mungkin menjanjikan untuk mengahsilkan uang, ya tak tekuni. Kalo masih susah ya nanti

(35)

sik. Ke depan ngasih duit, hanya belajar dua tiga bulan langsung dapet kok. Langsung pekerjaanya banyak, kan gitu.”

Afi : “Sudah mulai direncanakan ya Pak? Menurut Bapak, harus gak sih dosen akuntansi memiliki sertifikasi profesi?”

Pak Kumala : “Ehm, saya gak bisa jawab karena tergantung preferensi orang-orang yang malas mungkin gak perlu, mungkin aku jadi dosen aja, jadi doktor, jadi profesor, terus penelitiannya banyak, ya gak papa. Tapi kalau saya kok lebih baik dikenal banyak orang, gitu pekerjaannya dihargai, outstanding, dimana-mana dikenal, gitu ya, bahwa ini profesi.”

Afi : “Untuk saran sendiri Pak, saran untuk dosen akuntansi yang belum bersertifikasi?”

Pak Kumala : “Saran?”

Afi : “Iya, saran untuk dosen yang belum bersertifikasi.”

Pak Kumala : “Kalo belum ya, kalo saya saya sarankan untuk ambil sertifikasi. Karena dosen-dosen umumnya miskin, saya kaya sendiri kalo hanya saya yang memiliki sertifikasi. Sangat banyak yang saya kerjakan, contohnya yang ngajar aja dapet gaji cuma berapa itu kasihan juga tho, tapi kalo gak mau yaudah.”

Afi : “Kalo sarannya untuk ini Pak, prodi akuntansinya, untuk instansinya sendiri, terkait dengan sertifikasi akuntansi ini”

Pak Kumala : “Ya kalo bisa bantu lah yang lain, kemudian ngembangkan bareng-bareng. Nanti mahasiswanya juga merasa tidak tertinggal untuk ngajarnya. Karena sekarang ini kalo kelebihan antara akademik sama profesi itu lebih maju profesi. Kalo itu diluar jawa, jadi ada kemajuan antara yang ada di profesi dan pendidikan.” Afi : “Saya kira cukup untuk pertanyaannya. Terimakasih atas

kerjasamanya.” Pak Kumala : “Iya. Mari.”

(36)

LAMPIRAN 9

TRANSKRIP INFORMAN 6

Narasumber : Ibu Ahada Fauziah Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Nopember 2015, pukul 14.42

Durasi : 00:10:57

Afi : "Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh" Ibu Fauziah : "Waalaikumussalam Wr.Wb"

Afi : ”Selamat siang ibu, nama saya Afi dari Akuntansi 2012, saat ini saya sedang mengambil skripsi dengan topik "Kesadaran dosen akuntansi FE UII, terhadap sertifikasi profesi akuntansi", objek penelitian saya ini dari dosen akuntansi FE UII sendiri, dan salah satu narasumber saya adalah ibu sendiri."

Afi :"Sebelum saya memulai interview, boleh tau nama lengkap ibu dan gelar yang ibu miliki."

Ibu Fauziah :"Nama saya, Ahada Fauziah SE., Ak., M.Ak."

Afi :"Kalau untuk bekerja di FE UII ini sudah berapa lama ya bu?" Ibu Fauziah :"Dari 2014, berarti setahun ya,"

Afi :"Satu tahun" Ibu Fauziah :"He'em, baru to?"

Afi : "Selama mengajar disini, mata kuliah apa yang biasanya ibu pegang? Apa keuangan?"

Ibu Fauziah :"Akuntansi Keuangan" Afi :"Akuntansi Keuangan?" Ibu Fauziah :"He'em"

(37)

Afi :"Sebagai dosen akuntansi ini bu, ibu tahu gak sih mengenai sertifikasi profesi akuntansi?"

Ibu Fauziah :"Heemm, ya tahu, tahu, tahu"

Afi :"Tahunya itu sejauh mana ibu tahu?"

Ibu Fauziah :"Ehmm, ya tahu macam-macamnya begitu, ya mungkin yang pertama biasanya yang paling rendah profesi akuntansi itu Akt terus habis itu nannti CA, lalu ada CPA dan sebagainya."

Afi :"Menurut ibu, penting tidak sih, sertifikasi profesi?" Ibu Fauziah :"Penting sih, penting."

Afi :"Ibu saat ini, berarti belum memiliki gelar sertifikasi ya?" Ibu Fauziah : "Baru Akt."

Afi : "Akt?"

Ibu Fauziah :"He'em, Akt kan termasuk gelar sertifikasi." Afi : "Kalau dari lembaga?"

Ibu Fauziah : "Kalau dari lembaga profesional, belum." Afi : "Ya."

Ibu Fauziah : "Kemarin CA tidak lolos."

Afi :"Oh, jadi sudah sempat sudah sempat mencoba?" Ibu Fauziah : "Mencoba-coba, belum lolos."

Afi :"Ehmm, tapi ibu ada minat kan untuk mengambil sertifikasinya?" Ibu Fauziah :"Ada, karena ya mau tidak mau sebagai akademisi kan, mau tidak mau dituntut ya? Begitu, itu kan jadi istilahnya salah satu identitas sih, sebenarnya."

Afi :"Kalau misalnya ambil ini ya bu, kira-kira ibu pengennya ambil sertifikasi yang apa? dari CA. atau CPA?"

Ibu Fauziah : "Mungkin, CA dulu ya?" Afi :"CA"

(38)

Ibu Fauziah :"He'em."

Afi :"Kalau yang lain belum, ini ya?"

Ibu Fauziah :"Mungkin kalau CA sudah, baru nanti, baru yang lain. CA itu karena ternyata juga gak gampang juga, sebenarnya gitu."

Afi :"Kalau kendala kan ibu sudah mencoba, jadi kendala yang ibu hadapi kemarin apa saja?"

Ibu fauziah :"Eeee, Saya itu sebenarnya kemarin lebih, mungkin kalau teman-teman yang mengajar, karena kan kita memilih ya mata kuliahnya itu, nah kebetulan kan saya kemarin, juga memilihnya Audit, sama apa ya? jadi memang kalau yang di Audit, itu lebih teknis, jadi ke lapangan banget gitu, jadi eee ya saya gak menguasai itu sih, jadi ya kesulitannya karena memang pengetahuan saya tentang audit."

Afi :"Menurut ibu ini, apa saja sih keuntungan yang akan didapatkan setelah memiliki sertifikasi?"

Ibu Fauziah :"Yang pertama tentu, pengakuan terhadap kita kan bertambah, begitu. Orang kan mengakui keprofesionalan kita kan ya?"

Afi :"Iya, kalau yang lain kira-kira ada gak, keuntungannya?"

Ibu Fauziah :"Eemm, bisa jadi motivasi supaya akademisi, bisa jadi motivasi buat mahasiswa juga, gitu. Bahwa gak cuman SE saja, tapi ada gelar-gelar yang mungkin ya harus diambil, begitu."

Afi :"Eee kalau menurut ibu ini, kepemilikan gelar sertifikasi profesi ini, memberikan dukungan gak sih terkait dengan profesi sebagai dosen?"

Ibu Fauziah :"Tentu iya."

Afi :"Di akademisinya."

Ibu Fauziah :"Tentu iya, karena kan kalau di set, saya sih belum mencapai itu ya, karena saya masih bareng, cuma setahu saya itu nanti ketika kita mengurus istilahnya, kalau orang kerja kan ada kredit yang harus dipenuhi, naah itu beberapa, beberapa gelar profesi itu bisa digunakan untuk memenuhi itu."

(39)

Afi :"Terkait dengan instansi sendiri ini bu, ada gak, ibu tahu gak dukungan apa saja yang diberikan oleh prodi akuntansi, untuk dosen yang akan mengambil sertifikasi?"

Ibu Fauziah :"Kalau, dulu yang pertama saya ikut ujian CA kemarin gratis, ujiannya dan daftarnya jadi secara materi gratis daftar, daftar itu saya kalau tidak salah itu 1.2 juta, terus ujiannya itu 2 juta kalau tidak salah, nah itu kemarin gratis, cuman kalau yang kedepan itu saya belum tahu."

Afi :"Jadi ada dukungan berupa itu?"

Ibu Fauziah : "Iya, berupa biaya pendaftaran, dan juga ada refreshingnya juga sih mbak, kalau orang kompre itu ada referend itu ya hanya, sebenarnya soal-soal, contoh soal itu ada di website begitu, ada pertemuan untuk pembahasannya."

Afi :"Kalau fasilitas lain dari FE ini, apa fasilitas yang sudah disediakan terkait dengan sertifikasi ini?"

Ibu Fauziah :"Contohnya apa?"

Afi :"Misalnya fasilitas apa ya?, tempat, atau apa begitu."

Ibu Fauziah :"Ehmm, sejauh ini ya itu kalau secara khusus, misalnya PPAk kan, bekerjasama penyelenggaraan jadi dia ada, PPAk menyediakan ruangan untuk ujian dan ruangan untuk ujian itu kan gak semuanya ya, jadi harus daftar, istilahnya instusi harus mendaftarkan bahwa saya jadi rekanan untuk ujian, dan di Jogja ini kayanya cuman UII setahu saya, begitu."

Afi :"Menurut ibu ini, penting gak sih dosen akuntasi ini memiliki sertifikasi profesi."

Ibu Fauziah :"Penting, Penting."

Afi :"Kalau saat ini ibu, mempunyai pekerjaan lain gak diluar sebagai dosen akuntasi."

Ibu Fauziah :"Saya, Freelance, apa ya? Dulu kan saya bekerja di bagian keuangan, di lembaga penelitian, nah saat itu, kalau dulu kan full time, nah sekarang ya freelance gitu saja sih memang."

(40)

Ibu Fauziah :"Iya.. Eee tapi ya enggak full maksudnya, saya juga gak datang kesana, tetapi ya pekerjaannya dikerjakan dimanapun saya berada."

Afi :"Itu sertifikasi profesi ini mendukung juga gak sih, terhadap pekerjaan ibu yang di luar itu?"

Ibu Fauziah :"Secara posisi enggak, tetapi secara pengetahuan dalam arti ketika kita mengambil, untuk mengambil profesi itu kan ada jenjang yang sama, kalau ke Katis itu ada kuliahnya gitu yang mendukung, tapi kalau secara gelarnya, berbeda."

Afi :"Jadi ilmu saja yang diambil ya bu?"

Ibu Fauziah :"He'em, kalau di akademisi kan dua-duanya ya, ya ilmu ya gelarnya."

Afi :"Untuk saran sendiri ini bu, saran yang diberikan dari ibu pribadi, kepada dosen yang belum bersertifikasi ada gak?, saran terkait.." Ibu Fauziah : "Ya, itu buat saya juga sih, kan baru Akt., yaa saranya sih

sebenarnya, kalau ini saya pribadi, maksudnya untuk saya pribadi, untuk mengambil, memang ada keinginan untuk mengambil gelar profesi yang lain, gitu, cuman memang saya saat ini, memang harus persiapan, istilahnya saya masih baru begitu, terus, terus sarannya sih mungkin ya perlu persiapan itu, ya baca-baca materi."

Afi :"Kalau saran untuk prodi akuntansi sendiri, ada gak."

Ibu Fauziah :"Heem, ya semoga bisa terfasilitasi terus lah, maunya gratis, maunya gratis, ya paling tidak, ada kontribusi lah, tapi sejauh ini mendukung sih."

Afi :"Ada gak dukungan, harapan lain gitu yang dari prodi akuntansi?"

Ibu Fauziah :"Emm.. Mungkin semacam refreshing materi-materi itu sih, mbak."

Afi :"Jadi dibantu dari materi juga ya, bukan cuma materi."

Ibu Fauziah : "Materi secara financial, tetapi secara keilmuan, jadi istilahnya kaya bedah soal, kaya sharing yang sudah lolos seperti apa, tips dan triknya."

(41)

Afi :"Kalau target dari jurusan sendiri, memberikan target gak bu, untuk dosen-dosen yang belum bersertifikasi, misalnya eemm..gak ada target-target tertentu gitu?"

Ibu Fauziah :"Setahu saya gak ada, cuman memang kan kemarin kan, maksimal 2015 yang tidak, apa.., harus mengikuti karena lebih susah ya setelah 2015, itu saja sih, kalau itu kan targetnya bukan target dari prodi, ini target dari sananya, sudah sepertinya cukup." Afi :"Terima kasih banyak atas kerjasamanya ibu"

Ibu Fauziah :"Semoga lancar." Afi :"Aamiin"

(42)

LAMPIRAN 10

TRANSKRIP INFORMAN 7

Narasumber : Ibu Maulidyanti Aisyah Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Selasa, 01 Desember 2015, pukul 12.06

Durasi : 00:16:41

Afi : “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Afi dari akuntansi 2012, saat ini sedang mengambil skripsi dengan pembimbing Bapak Suwaldiman. Skripsi yang saya ambil ini mengenai kesadaran dosen akuntansi FE UII terhadap sertifikasi profe akuntansi. Sebelum saya memulai wawancara, boleh saya tahu nama lengkap dan gelar yang Ibu miliki?”

Ibu Mauli : “Yang mbak.. siapa Ati?”

Afi : “Afi.”

Ibu Mauli : “Mbak Afi tahu apa?”

Afi : “Nama lengkap?”

Ibu Mauli : “heem terus siapa?”

Afi : “Mauli...” (Tertawa) Bu gak tahu Bu. Maulidiyati siapa gitu belakangnya.”

Ibu Mauli : “Ya siapa?”

Afi : “Lha kamu gak mencari tahu dulu?”

Ibu Mauli : “Oh itu harus dijawab ya? Maulidiyati Aisyah, Sebenernya kalau biar bener nanti masing-masing dosen dicari di web aja..”

Afi : “Iya ini diwebnya UII, akuntansi ya Bu.”

(43)

Afi : “Gini ya? (sambil mencatat) “Kalau Ibu sudah berapa lama ya bekerja di, menjadi dosen di FE UII ini?”

Ibu Mauli : “Dari tahun 2009 berarti berapa?”

Afi : “Sembilan sampe 2015, enam tahun ya Bu?”

Ibu Mauli : “Ya sekitaran segitu. Enam tahun lebih ya.”

Afi : “Kalau selam ini ada gak Bu, spesialisasi mata kuliah yang Ibu ampu, misalnya terkait mengajarnya di keuangan atau..”

Ibu Mauli : “Akuntansi manajeman dan sistem informasi. Maksudnya ya dua itu, mulai dari cost accounting, SPM, itu sama sistem.”

Afi : “Kalau sebagai dosen akuntansi nih Bu, Ibu apa yang Ibu ketahui tentang sertifikasi profesi akuntansi?”

Ibu Mauli : “Ehmmm sejujurnya saya gak tahu detail, ya maksudnya saya gak tahu banyak tapi yang saya tahu masing-masing spesialisasi itu ada sertifikasinya, mungkin kalau mau ke keuangan ya kamu CA, gitu kan. Kalau nanti kamu ke jadi auditor, audit CPA. Manajemen anati CMA. Syariah nanti SAS, terus informasion system juga nanti ada sendiri. Jadi sebenernya masing-masing itu ada sertifikasinya masing-masing jadi ya seperti itu.”

Afi : “Kalau menurut ibu..”

Ibu Mauli : “Saya gak tahu, saya gak... Eh Ibu..( menyapa dosen lain) gak gak, apa ya? Kayaknya setahu saya gaka da kewajiban untuk sertifikasi.”

Afi : “Iya. Kalau menurut Ibu penting gak sertifikasi?” Ibu Mauli : “Oh penting banget.”

Afi : “Penting ya.”

Ibu Mauli : “Penting sih, maskudnya sertifikasi itu kan standar kualitas ya,”

Afi : “Iya.”

Ibu Mauli : “Jadi kalau kamu udah memiliki sertifikasi itu berarti kualitasmu itu sudah diakui. Penting, penting. Pentingnya penting.”

(44)

Afi : “Jadi kalau, ee dari gelar yang Ibu miliki saat ini Ibu belum memiliki sertifikasi ya?”

Ibu Mauli : “Belum, belum.”

Afi : “Tapi ada gak sih keinginan untuk mengambil sertifikasi?”

Ibu Mauli : “Ada. Kalau keinginan ada. Kalau keinginan, ada jelas no pengen.”

Afi : “Kira-kira sertifikasi apa yang pengen Ibu ambil?”

Ibu Mauli : “Yang jelas yang, karena saya yang ambil sertifikasinya di sistem informasi ya, jadi yang terkait dengan itu.”

Afi : “Sistem.”

Ibu Mauli : “Mungkin, tapi ya saya memikirkan visibiliti juga. Maksudnya ehmmm, apa sebenernya luas ya, tapi entah mungkin akan dimulai dari yang mana dulu saya gak tau, karena kan kalau dimulai dari sekarang kemungkinan yang paling terdekat itu sertifikasi yang ditunjukkan oleh SAP. Itu yang apa, paling visible lah. Saat ini gitu, tapi ya gak tahu karena, kalau saya sih saat ini karena waktu, maksudnya fokus saya kan saat ini kan fokus utama saya kan keluarga, kerjaan itu nomor dua jadi pengen tapi belum memikirkan niat seperti itu.”

Afi : “Kalau hambatannya, kan saat ini Ibu belum sempat memikirkan, hambatannya?”

Ibu Mauli : “Ke waktu sih ya, maksudnya prioritas Mbak, bukan waktu. Prioritas, jadi untuk saat ini saya belum memprioritaskan itu, saya belum memprioritaskan itu dan saya gak tahu apakah kan kalau sekolah saya masih harus S3 juga kan?”

Afi : “Iya.”

Ibu Mauli : “Jadi entah yang mana dulu, tapi yang jelas prioritas sih, prioritas.”

Afi : “Kalau menurut Ibu nih, keuntungan apa sih yang bakalan di dapat kalau udah punya sertifikasi itu?”

(45)

Afi : “Heem.”

Ibu Mauli : “Networking, terus apa ya, itu nanti efeknya bisa panjang gitu, karena link kita luas pasti kita kan kesempatannya terbuka gitu kan? Kita juga bisa lebih untuk mneagplikasikan ilmu itu jadi lebih ini, lebih banyak kesempatan gitu. Untuk bisa aplikasi ilmu, itu aja sih.”

Afi : “Kalau dari, ke akademiknya sendiri Bu,”

Ibu Mauli : “Hehem.”

Afi : “Kira-kira sertifikasi profesi ini kalau sudah diambil akan memberikan dukungan gak sih terkait dengan profesi sebagai dosen di akademik ngajar?”

Ibu Mauli : “Iya. Iya, karena ee untuk bisa mendapatkan sertifikat itu kan pasti kita belajar lagi tho,”

Afi : “Iya.”

Ibu Mauli : “Kita mengalami sesuatu lagi, maksudnya kita experience. Belajar, e latihan dan sebagainya. Jadi itu kan memperkaya kita pasti e pa ya, saya gak bisa bilang pasti sih, tapi kemungkinan besar itu akan membantu kita apa ya, dalam menyampaikan materi itu bisa lebih komprehensif gitu, karena kan wawasan kita jadi lebih luas seperti itu.”

Afi : “Kalau saat ini Ibu tau gak sih dukungan apa saja yang diberikan oleh prodi akuntansi terkait dengan sertifikasi?”

Ibu Mauli : “Ehmm kalau setahu saya sih kalau dari apa, sertifikasi itu kan gak murah, kalau untuk dana sih sepertinya anu, maksudnya e prodi mensupport itu. Untuk, utnuk ya seperti ERP itu kan sebelum kita sertifikasi itu kan ujian kan ada training itu juga di support juga, gitu.”

Afi : “Iya, jadi menurut ibu penting ya seorang dosen akuntansi ini memiliki sertifikasi profesi ini?”

Ibu Mauli : “Penting. Penting karena gini, apa ya dan justru karena dia dosen, ehmmm dosen itu tidak semata-mata hanya tahu teori, dosen itu kan harus tahu yang ada di lapangan.”

(46)

Ibu Mauli : “Jadi semakin banyak dosen itu dapat mengaplikasikan ilmunya di lapangan, itu semakin bagus gitu. Karena kan ketika nanti kembali ke kuliah dia dalam menerangkan ke mahasiswanya itu juga bisa lebih, apa lebih mudah diterima mahasiswanya, karena dosennya juga punya bayangan, jadi mahasiswanya juga punya bayangan. Tapi kalu dosennya aja gak punya bayangan, ya gimana mahasiswa mau punya gambaran, gitu. Gimana mahasiswa mau memahami, gitu.”

Afi : “Kalau pekerjaan menjadi, selain menjadi dosen akuntansi FE UII ini ada gak Bu?”

Ibu Mauli : “Apa, saya? Saya gak ada. Ehm, secara legal formal, ehmm. Ehhmm ya sebenernya ada tapi opo ya istilahe ki saya belum terjun langsung gitu. Tapi maksudnya secara legal formal ada, tapi saya memang sampai saat ini belum terjun langsung. Jadi, ehmmm tapi ya itu gak bisa disebut pekerjaan, wong saya juga saya gak bekerja, saya juga gak dapat gaji, gitu jadi ya nama saya tercantum gitu. Ehh sebagi istilahnya pengawas BMT, kamu tahu BMT kan?”

Afi : “Iya.”

Ibu Mauli : “Ya itu. Ya karena memang saya belum, ya saya sebenernya sudah dilibatkan sih, sudah dilibatkan jadi lebih ke ini ya, di sisi manajemennya ya. Saya sudah dilibatkan dalam rapat, apa juga raker dan sebagainya, tapi baru dalam taraf oke biar saya sekedar kenal, tahu, saya belum, belum terjun langsung sih, jadi sakjane ya gak usah juga sih, gak ada aja gitu.”

Afi : “Tapi kalau misalnya itu menjadi suatu, kedepannya bakalan menjadi pekerjaan Ibu gitu diluar?”

Ibu Mauli : “Iya sih, insyaallah iya. Insyaallah seperti itu, prospeknya seperti itu, karena itu adalah alasan saya mengambil kuliah akuntansi.” Afi : “Itu kira-kira kalau misalnya kedepannya ibu punya sertifikasi

juga, itu sertifikasinya akan mendukung pekerjaan Ibu itu gak sih?” Ibu Mauli : “Gak terlalu ya, karena kalau bayangan saya kan saya ambil sertifikasinya yang sesuai jalur akademik. Iya kan, lha saya sistem informasi. Memang sih tidak menutup kemungkinan saya ambil yang lain, cuman saya gak tahu ya, saya tuh belum terlalu paham dengan peraturannya. Enggak soalnya gini, memang harus untuk

Referensi

Dokumen terkait

Wanita korban KDRT yang memiliki social competence tinggi akan dapat bersikap terbuka terhadap lingkungannya mengenai kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya

Membantu Penasihat Undang-Undang, Pengurus Kanan dan Pengurus dalam memberi khidmat nasihat di dalam semua aspek perundangan dengan pengkhususan kepada urusan korporat

Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya

Penegakan hukum yang belum baik terkait dengan tindak pidana penipuan atas transaksi jual beli secara online dan mengenai sulitnya pembuktian dikarenakan data elektronik

Rambutku pendek sebahu, dan dadaku tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga. Dilansir dari intisari. Dan itulah yang perlu ada pada. Sering Bermain Judi Online.. beliau

Menurut Lasa (1994:60) adalah abstrak yang disusun sedemikian rupa dan hanya memberikan informasi singkat. Dengan membaca abstrak ini seseorang dapat menentukan

Undang-Undang Nomor Nomor 36 Tahun 2000 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan perdagangan Bebas dan

Padahal syarat untuk dapat menghisap menurut Shelley adalah adanya penutupan celah bibir dan langit-langit oleh prosthetic feeding aids sehingga bayi dapat menekan dot botol