• Tidak ada hasil yang ditemukan

MERAMU KARYA TULIS ILMIYAH HASIL PENELIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MERAMU KARYA TULIS ILMIYAH HASIL PENELIT"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MERAMU KARYA TULIS ILMIYAH HASIL PENELITIAN

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah

Oleh:

Edwin Wahyudin

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

(2)

MERAMU KARYA TULIS ILMIAH

HASIL PENELITIAN YANG BAIK*)

Allah SWT memerintahkan semua manusia yang berakal untuk bertebaran di muka bumi ini. Saat manusia menyebar ke seluruh pelosok di belahan dunia ini, manusia diperintahkan untuk memerhatikan sekelilingnya, diminta untuk mengidentifikasi apa saja yang mereka temui, dan disarankan agar meneliti bagaimana mereka diciptakan, bagaimana mereka berperilaku, dan bagaimana mereka menanggapi setiap persoalan yang mereka hadapi.

Dalam al-Quran, ditemukan sebanyak 27 ayat yang menganjurkan agar manusia, khususnya orang-orang yang beriman untuk melakukan penelitian (

/

اووررظرنوأر اوورريوسس) “berjalanlah... / perhatikanlah”.

Secara umum, dari ke-27 ayat tersebut (misal QS. Ali Imron: 137; Al Maidah: 75; Al-An’am: 11, 46, 65; Al-A’raaf: 84, 86, 103; dan Al-An’aam: 99) menunjukkan agar orang-orang yang beriman mau meneliti bagaimana keadaan orang-orang yang berdusta, berpaling, dan berbuat kerusakan. Selain itu, Allah SWT juga meminta manusia yang beriman itu untuk meneliti bagaimana Allah menciptakan berbagai keanekaragaman di muka bumi ini. Semua itu diperintahkan kepada mereka yang berpikir untuk benar-benar mencermati, menelaah, menyimpulkan, dan mengomunikasikan kembali kepada manusia yang lain, terutama manusia-manusia (masyarakat) yang terdekat dengan mereka.

Pada hakikatnya, manusia itu cenderung selalu ingin tahu, terutama terhadap hal-hal yang baru. Keinginan tersebut disambut dengan kehendak Allah yang menghendaki agar manusia itu selalu berpikir. Dengan pemikiran yang benar, manusia akan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Mereka menjadi (syari’at) penerang dalam gelapnya peradaban (pengetahuan/ilmu dan iman). Hal tersebut dapat dicermati dari beberapa dalil berikut:

(3)

menulis, sama halnya dengan kebanyakan orang Arab saat itu (QS.Al-Jumu’ah:2). Namun, dengan kecerdasannya yang luar biasa (fathonah), wahyu yang turun dapat diserap dengan utuh oleh Rasulullah saw. Setelah itu, Nabiyullah Muhammad saw membacakan ayat-ayat al-Quran tersebut, mengajarkannya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang sehingga sampai sekarang manusia, khususnya orang-orang yang beriman, mendapatkan ketenangan dan keselamatan dalam berakidah.

2. QS. Ar-Rahman: 1-4; Dengan kasih sayangnya, Allah SWT mengajari manusia al-Quran, dan dengan al-Quran dan kasih sayang-Nya pulalah manusia menjadi pandai. Dalam ayat tersebut, secara tersirat, Allah SWT menggambarkan bahwa hanya manusialah yang dapat diajari (diberi pengetahuan dan ilmu). Hal tersebut tersirat juga dalam QS. Al-Baqarah ayat 31-35. Allah SWT mengajari Adam tentang berbagai nama yang ada di muka bumi. Dengan begitu Adam a.s. memiliki kelebihan dibandingkan malaikat (Tafsir al-Karim al-Rahman, Abdurrahman As-Sa’adi dan Tafsir al-Muyassar, Abdullah bin Abdul Muhsin at-Turki; Laksana, dkk. 2013:10). Manusia dikarunia oleh Allah akal dan hati. Dengan kedua itulah manusia melahirkan sikap, keinginan, dan dorongan untuk berbuat. Dengan keduanya pula manusia diperintah untuk menjaga dan memelihara kehidupan yang ada di bumi tanpa merusaknya. Maka manusia dengan hati dan akalnya akan meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat menjadi makhluk yang terbaik di antara semua ciptaan Allah Ta’ala (Tafsir al-Munir, Wahbah Az-Zuhaili; Laksana, dkk. 2013:10).

(4)

Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah makalah dengan judul “Meramu Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian”. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan berdasarkan uraian di atas yaitu:

1. Manusia dikaruniai kecerdasan dan diberi wahyu

2. Allah SWT sudah menghamparkan berbagai fenomena yang ada di sekeliling manusia untuk diperhatikan (diteliti)

3. Allah SWT menciptakan semua ini secara berulang-ulang (QS.Al-Ankabut:19). Hal itu, selain menunjukkan bahwa Allah SWT lebih tahu dari apapun/ dari siapa pun, jika diperhatikan bahwa dengan perulangan itu di dalamnya terkandung faidah atau manfaat yang sangat banyak.

Dalam makalah ini akan diuraikan beberapa hal: Apa yang dimaksud dengan meramu karya tulis hasil penelitian? Bagaimana meramu karya tulis hasil penelitian? Apa yang dimaksud penelitian, mengapa dilakukan penelitian, bagaimana melakukan sebuah penelitian, serta apa dan bagaimana hasil penelitian itu berbentuk? Mudah-mudahan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menjadi sebuah tulisan utuh mengenai permasalahan yang tersembunyi dari “Meramu Karya Tulis Hasil Penelitian” tersebut.

A. Pengertian Meramu Karya Tulis

Menurut KBBI

ra·muv kumpul; urun; menjadikan satu (pendapat, akar-akaran, kayu-kayuan);

me·ra·muv1 mencari dan mengumpulkan bahan-bahan (akar-akaran, kayu-kayuan) yg diperlukan; 2 meracik: dia ~ akar-akar dan daun-daunan untuk membuat obat;

ra·mu·ann hasil meramu; bahan-bahan untuk membuat sesuatu (kayu-kayuan untuk rumah, daun-daunan untuk obat) hasil meramu;

(5)

Masalah lahir/terbit, penulis, dll), menganalisisnya, kemudian meraciknya sehingga menghasilkan sesuatu dalam bentuk yang lain (misal: artikel, laporan jurnal, laporan buku, atau yang lainnya).

B. Tahapan Meramu Karya Tulis

Seperti yang dijelaskan dalam definisi tersebut di atas, dapat dibuatkan dua buah skema bagaimana meramu sebuah karya tulis berdasarkan hasil penelitian. Kedua skema tersebut adalah sebagai berikut.

1. Meramu karya tulis hasil penelitian adalah si penulis melakukan penelitian sendiri, baik bermaksud untuk menemukan teori baru, pengukuhan terhadap suatu teori yang sudah ada, mengembangkan atau melengkapi teori yang sudah ada karena adanya perubahan kondisi real yang ditemukan pada masa si peneliti melakukan penelitian tersebut.

(6)
(7)

Lebih jelas, Prawoto (1998) menunjukkan bahwa penelitian memiliki wilayah kerja sebagai berikut. Kerja penelitian menuntut objektivitas, baik di dalam proses atau pengukurannya, maupun penyimpulan hasil. Suatu kerja penelitian juga memerlukan proses intensif, sistematik, berfokus, dan lebih formal. Selain itu, suatu kerja penelitian dilakukan dalam rangka penemuan dan pengembangan bangunan ilmu (pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip, dan teori-teori) yang memiliki kekuatan deskripsi dan atau prediksi.

Untuk lebih jelas Best dalam Prawoto dan Prasetyoningsih (1998:23) merinci batasan

penelitian sebagai berikut ini.

o Penelitian dirancang dan diarahkan guna menemukan pemecahan suatu masalah tertentu.

o Menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip, dan teori-teori.

o Berawal dari masalah atau objek yang dapat diobservasi.

o Memerlukan observasi dan deskripsi yang akurat.

o Berkepentingan dengan penemuan baru, jadi bukan sekedar mensintesis dan mengorganisasi hal-hal yang telah diketahui sebelumnya.

o Kerja penelitian dilakukan secara objektif dan logis.

o Menuntut kesabaran dan tidak dilakukan secara tergesa-gesa.

o Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara cermat.

o Diperlukan keberanian karena hasilnya kadang-kadang bertentangan dengan otoritas politik dan agama.

(8)

1. Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.

2. Penelitian Deskriptif yang yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

3. Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

4. Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungansuatu obyek 5. Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi

6. Penelitian Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali 7. Penelitian Eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji

kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.

8. Penelitian Kausal-komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.

9. Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

(9)

yaitu kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.

Jenis-Jenis Metode Penelitian

Jenis-jenis penelitian lain dapat dibedakan atas dasar beberapa sumber referensi berikut ini.

(10)

Jenis-Jenis Metode Penelitian Menurut Ahli

Banyaknya jenis metode penelitian sebagaimana dikemukakan di atas, dilandasi oleh adanya perbedaan pandangan dalam menetapkan masing-masing metode. Uraian selanjutnya tidak akan mengungkap semua jenis metode yang dikemukakan di atas tetapi membahas secara singkat beberapa metode penelitian sederhana yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan.

1. Penelitian Deskriptif

(11)

pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.

2. Studi Kasus

Penelitian Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus kepala sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja. Terhadap kasus tersebut peneliti mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun waktu cukup lama. Mendalam, artinya mengungkap semua variable yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek. Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Untuk mengungkap persoalan kepala sekolah yang tidak disiplin peneliti perlu mencari data berkenaan dengan pengalamannya pada masa lalu, sekarang, lingkungan yang membentuknya, dan kaitan variabel-variabel yang berkenaan dengan kasusnya. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti rekan kerjanya, guru, bahkan juga dari dirinya. Teknik memperoleh data sangat komprehensif seperti observasi perilakunya, wawancara, analisis dokumenter, tes, dan lain-lain bergantung kepada kasus yang dipelajari.

(12)

Namun kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan kata lain, generalisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut. Banyak teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.

3. Penelitian Survei

Penelitian survei cukup banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijaksanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi). Survei dengan cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei. Untuk kepentingan pendidikan, survei biasanya mengungkap permasalahan yang berkenaan dengan berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima di suatu sekolah? Berapa jumlah siswa rata-rata dalam satu kelas? Berapa banyak guru yang telah memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan? Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif seperti itu diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan masalah pendidikan di sekolah. Pada tahap selanjutnya dapat pula dilakukan perbadingan atau analsis hubungan antara variabel tersebut.

4. Studi Korelasional

(13)

hipotesis tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan antara kedua variabel.

Studi korelasi bertujuan menguji hipotesis, dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien korelasi antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berkorelasi. Misalnya peneliti ingin mengetahui variabel-variabel mana yang sekiranya berhubungan dengan kompetensi profesional kepala sekolah.

Semua variabel yang ada kaitannya (misal latar belakang pendidikan, supervisi akademik, dll) diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya untuk mengetahui variabel mana yang paling kuat hubungannya dengan kemampuan manajerial kepala sekolah.

5. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.

6. Penelitian Tindakan

(14)

(2) Untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang dilaksanakannya; (3) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.

7. Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data,pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.

Kurnia (2012) memilih dan mengelompokkan penelitian dari berbagai sudut pandang, di antaranya sebagai berikut.

Penelitian berdasarkan pendekatan:

a. Penelitian kuantitatif: penelitian ilmiah dengan memiliki syarat => bebas prasangka, faktual, menggunakan hipotesis, memiliki prinsip analisis, bersifat objektif dan kualitatif

b. Penelitian kualitatif: penelitian non-ilmiah atau disebut juga penelitian alamiah, penelitian berdasarkan apa yang ada di lapangan

(15)

a. Penelitian dasar: penelitian murni, pengujian teori (tidak untuk praktik), menghasilkan pengetahuan

b. Penelitian terapan: kenyataan praktis, penelitian dasar kehidupan nyata

c. Penelitian evaluatif: ditujukan pada kegiatan, proses/hasil kerja, program, lembaga/organisasi

Penelitian berdasarkan tujuan

a. Penelitian deskriptif: mengembangkan apa adanya

b. Penelitian prediktif: apa yang akan terjadi di analisis masa sekarang

c. Penelitian importif: meningkatkan, memperbaiki, menyempurnakan keadaan d. Penelitian eksplanatif: penjelasan mengenai hubungan antar-fenomena untuk

variabel => mencari hubungan/korelasi antara dua hal.

D. Alasan sebuah Penelitian Dilakukan

• Allah SWT menciptakan manusia dari permulaannya kemudian mengulanginya lagi. Apakah kalian tidak memperhatikan bagaimana Allah melakukan itu. Sungguh mudah bagi Allah untuk melakukan hal itu. Allah memberi azab dan memberi rahmat bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Kepada-Nyalah semua akan kembali (Al-Ankabut, 29: 19-21)

• Setiap buku adalah kutipan; setiap rumah adalah kutipan seluruh rimba-raya dan tambang-tambang dan bebatuan; setiap manusia adalah kutipan dari semua leluhurnya (Ralph Waldo Emerson)

• Aneh sekali, tidak ada yang mengerti bahwa pengamatan takkan berguna bila tidak berupa dukungan atau sanggahan terhadap pandangan tertentu (Charles Darwin, 1859)

(16)

• Barthes dan Kristeva pernah mengatakan bahwa pengarang (penulis) kini telah kehilangan otoritasnya. Peran pengarang kini lebih sebagai pengatur lalulintas kata atau sebagai pelukis mozaik. Mereka berkarya dengan bahan yang sudah disiapkan oleh semesta (Sumiyadi dan Dadang S. Anshori, 2009)

• Kini, kita tinggal menggali khazanah yang terkubur dan menghidupkannya kembali dan yang baru dikritisi tuntas tanpa henti (Alwasilah, 2009)

E. Langkah-langkah Melakukan Penelitian

1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoritis menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.

2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian, (Wikipedia)

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:

1. mengidentifikasi dan merumuskan masalah 2. melakukan studi pendahuluan

3. merumuskan hipotesis

(17)

5. menentukan rancangan dan desain penelitian

6. menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian 7. menentukan subjek penelitian

8. melaksanakan penelitian 9. melakukan analisis data

10. merumuskan hasil penelitian dan pembahasan

11. menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi.

F. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan dari meramu hasil karya tulis hasil penelitian adalah: produk yang paling sederhana adalah artikel dan makalah, selanjutnya jurnal, dan buku. Pada pembahasan ini, penulis lebih akan mengulas tentang jurnal.

Jurnaladalahterbitanberkala yang berbentukpamfletberseriberisibahan yang sangatdiminati orang saatditerbitkan .Biladikaitkandengan kata ilmiah di belakang kata jurnaldapatberartiterbitan berkala yang berbentukpamflet yang berisibahanilmiah yang sangatdiminati orang saatditerbitkan. (Rifai, 1995 : 57-95).

(18)

Dari tigapengertian di atas, dapatlahdiambilsebuah kesimpulan bahwajurnalilmiahmerupakanmajalah publikasi yang terbit secara berkalauntuk memuat berbagaihasil risetataupenemuandalambentukkaryatulisilmiah.

Keberadaanjurnalilmiahbagipengembanganilmupengetahuansangatpenting .Melaluijurnalilmiah,

parapenelitiatauilmuwandapatmempublikasikanhasilrisetmerekakepadakhalayaku mum.Dengandemikian,dinamikaperkembanganilmuakanterusterjaga.

Di Indonesia, kuantitasjurnalilmiahmasihsedikitjikadibandingkan

Malaysia, hanyasekitarsepertujuh.

UntukitulahpemerintahmelaluiDirjenDiktimemberlakukanketentuanpublikasikary ailmiahsebagaisalahsatusyaratkelulusanbagisarjana.Terhitungmulaikelulusansetela hAgustus 2012 diberlakukanketentuansebagaiberikut :

1. Untuk lulus program Sarjanaharusmenghasilkanmakalah yang terbitpadajurnalilmiah.

2. Untuk lulus program Magister harustelahmenghasilkanmakalah yang terbitpadajurnalilmiahnasionaldiutamakanyang terakreditasidikti. 3. Untuk lulus program Doktorharustelahmenghasilkanmakalah yang

diterimauntukterbitpadajurnalinternasional.

Surat Dirjen Dikti ini jika ditelaah pada kata-kata yang diberi garis tebal, membuka penafsiran bahwa syarat kelulusan untuk S1 hanya diterbitkan pada jurnal ilmiah. Karena tidak ada kata nasional, ini berarti untuk S1 dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah lokal dan (mungkin) tidak terakreditasi. Untuk S2 karena ada kata diutamakan, dapat dimuat di jurnal nasional meskipun belum terakreditasi Dikti. Untuk S3 ada kata diterima untuk terbit. Jadi meskipun belum diterbitkan asal ada bukti sudah diterima oleh penerbit dan akan diterbitkan, itu sudah cukup jadi syarat kelulusan.

(19)

masalah yang ditemukan kemudian melakukan proses penelitian dan menyajikannya; (2) merekontruksi hasil pemikiran atau penelitian orang lain dalam konstruk yang berbeda, baik dalam bentuk artikel, makalah, maupun jurnal. Banyak hal yang bisa dilakukan dengan masalah-masalah yang ditemukan. Namun, itu semua tidak akan terkuak dan terpublikasikan selama kemauan dan kepedulian untuk kemaslahatan ummat tidak muncul.

Terakhir, penulis hanya bisa menyampaikan:

1. Tiada satu ilmu pun yang bertepi. Mereka hanya berhenti sesaat yang kemudian bergerak sampai mendapatkan yang lebih baik lagi.

2. Jangan pernah menyerah dengan apa yang sudah dilakukan. Sebuah kebenaran akan diketahui setelah ada yang lebih baik dari apa yang sudah usahakan sebelumnya.

3. Tidak perlu takut ketika tidak mampu membuat sebuah jalan raya untuk agar banyak orang yang mampu memenuhi hajatnya. Buatlah jalan setapak yang dengan jalan itu mampu mengantarkan orang lain menuju mata air yang menjadi sumber kehidupannya.

SUMBER BACAAN

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Dharma, Surya.2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta

Dirjen Pendidikan Tinggi No. 152/E/T/2012 perihal Publikasi Karya Ilmiah Freire, dkk. 1999. Menggugat Pendidikan: Fundamentalis, Konservatif, Liberar,

(20)

Jakia, Ahmad. 2014.Mengenal dan Memahami Jurnal. Makalah dalam Seminar Mata Kuliah “Karya Tulis Ilmiah”pada Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam UIN Bandung.

Kurnia, Viktor Uji. Macam-Macam Penelitian. Koffieenco. Blog Spot.com.

Laksana, Indra, dkk. 2013. Hijaz the Practice: AlQuran alKarim. Bandung: Syaamil Quran.

McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001. Research in Education.New York: Logman

Muhadjir, Noeng. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif.Yogyakarta: Penerbit Rake Sarasin.

Prawoto. 1998. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Bahan Penataran dan Lokakarya Metodologi Penelitian Kualitatif. Universitas Negeri Malang. 28 September-18 November.

Prawoto dan Prasetyoningsih, Luluk Sri Agus. 1998. Dasar-Dasar Penelitian. Malang: FKIP Universitas Islam Malang.

Rifai, Mien A. 1995.Buku Pegangan Gaya Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah Pegangan Gaya Penulisan, Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia, Jogjakarta: Gajah Mada University Press.

Setiawan, Eba. 2010. KBBI Offline Versi 1.2: Freeware  2010-2011diambil dari http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/Database

Sonhadji, Achmad. Misi, Strategi, dan Kendala Penelitian Kualitatif. Bahan Lokakarya Metode Penelitian Kualitatif.Agustus 1993.

(21)
(22)

*)*) Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Matakuliah “ Karya Tulis Ilmiah” pada Program

Referensi

Dokumen terkait

Pambudi (2007) yang meneliti “Pengaruh Kinerja (Service Performance) Terhadap Loyalitas Dengan Variabel Antara Kepuasan Konsumen Nasabah Bank Jatim” analisis dari

· Penggunaan paduan obat yang tidak adekuat, yaitu karena jenis obatnya yang kurang atau karena di lingkungan tersebut telah terdapat resistensi yang tinggi terhadap obat

Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.. Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada umumnya, tingkat radiasi gamma di wilayah pulau Bangka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran radiasi

Pipit Tiyana M. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Mengelola Kelas Dan Kreativitas Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI

Perusahaan swasta dapat dikatakan sebagai perusahaan yang didirikan oleh masyarakat( baik perorangan maupun badan hukum swasta) yang bertujuan mencari keuntungan

Dewasa ini informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, pergeseran dari era industri ke era informasi telah merubah masyarakat