• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Deskriptif Kualitatif Kultivasi Penggunaan Kosa Kata: Studi Kasus Penggunaan Kosa Kata Bahasa Korea oleh Mahasiswa Fiskom UKSW T1 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Deskriptif Kualitatif Kultivasi Penggunaan Kosa Kata: Studi Kasus Penggunaan Kosa Kata Bahasa Korea oleh Mahasiswa Fiskom UKSW T1 BAB V"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

20

BAB V

Penggunaan Kosa Kata Bahasa Korea dalam Pergaulan dikalangan

Mahsiswa FISKOM UKSW

Dalam bab ini penelitian ini akan memaparkan hasil dari penelitian yang telah

dilakukan dan menganalisa hasil penelitian untuk mengetahui alasan

mahasiswa-mahasiswi menggunakan kosa kata bahasa korea dalam pergaulannya di FISKOM

UKSW.

Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para

penonton televisi belajar tentang masyarakat dan kultur dilingkungannya. Persepsi

yang terbangun di benak penonton tentang masyarakat dan budaya sangat

ditentukan oleh televisi, masyarakat tentang dunia, orang-orangnya, nilai-nilainya,

serta adat kebiasanya.

Dalam hal ini, Gerbner menyatakan bahwa televisi merupakan suatu kekuatan

yang secara dominan dapat mempengaruhi masyarakat modern. Kekuatan tersebut

berasal dari kemampuan televisi melalui berbagai simbol untuk memberikan

berbagai gambaran yang terlihat nyata dan penting seperti sebuah kehidupan

sehari-hari. Televisi mampu mempengaruhi penontonnya, sehingga apa yang

ditampilkan di layar kaca dipandang sebagai sebuah kehidupan yang nyata,

kehidupan sehari-hari. Realitas yang tampil di media dipandang sebagai sebuah

realitas objektif.1

Perkembangan zaman dan masuknya Budaya Korea khususnya Drama Korea

saat ini memang sudah sangat digemari oleh masyarakat Indonesia terutama

anak-anak SMA atau mahasiswa-mahasiswa yang menyukai budaya pop korea. Hal ini

dikarenakan semakin banyaknya penggemar drama korea yang menantikan

drama-drama terbaru untuk di tonton. Tidak hanya melalui televisi saja untuk menikmati

1

(2)

21

drama korea tetapi kita bisa menikmati perkembangam zaman saat ini untuk

mengakses di media massa sepertiinternet, instagram dimana saja dan kapan saja.

Para narasumber dalampenelitian ini menyukai Drama Korea sejak tahun

2000an diawali dengan drama Endless Love pertama kali yang ditayangkan di

televisi Indonesia, seperti yang diugkapkan oleh Fanti sebagai berikut: “sejak kecil, sekitar tahun 2002an di stasiun televisi Indonesia. Saat itu

sebatas televisi. Mulai intens lagi tahun 2013 setelah lulus

SMA-sekarang”2

Narissa mengungkapkan tidak jauh berbeda:

“sejak tahun 2004, pokoknya drama korea pertama itu endless love”3

Winda, Iin, dan Ayu mengungkapkan hal yang sama namun agak berbeda:

“dari SMP tahun 2009an”

Berbeda dengan yang Anes dan Yudithmengungkapkan sebagai berikut:

“sejak… kelas 3 SMA, hmm 2012an..”

Donny mengungkapkan yang berbeda dengan narasumber lainnya:

“mulai nonton 2013”4

Dari pernyataan delapan narasumber tersebut diatas dapat diketahui bahwa

mereka menyukai Drama Korea sejak tahun 2000an. Kemunculan Drama Korea

sejak tahun 2000an yang membuat mereka tertarik sampai saat ini dan ditayangkan

di stasiun televisi Indonesia, membuat mereka mencari informasi Drama Korea,

seperti televisi, media massa, atau dari teman-teman pergaulannya. Seperti yang

diungkapan narasumber mengapa sangat tertarik dengan Drama Korea oleh Fanti,

sebagai berikut:

2

Hasil wawancara dengan Fanti pada tanggal 11 Juli 2017

3

Hasil wawancara dengan Narisa pada tanggal 17 Juli 2017

4

(3)

22

“ drama korea selalu buat penasaran, apapun genrenya yang membuat

saya merasa ketagihan. Selain alur, pendukung lainnyaadalah para actor atau aktrisnya mempunyai wajah yang menggemaskan dan pintar memerankan tokoh di drama sehingga saya pecinta drama korea bisa

masuk kedalam alur cerintanya”5

Narissa mengungkapkan:

“tertarik sih, aku juga nonton tapi nggak mesti nonton cuman kalo

misalnya aku nonton satu atau dua yang bagus menurutku bagus ya aku nonton”

“hmm terutama plotnya. Kalo di korea aku lebih mendingan ke plotnya

baru yang kedua sih actor dan aktrisnya”6

Hal yang sama diungkapkan oleh Winda:

“karena pemerannya sih biasanya. soalnya dramanya tuh nggak ngebosenin, apalagi ceritanya nggak bertele-tele tuh, terus aktor dan

aktrisnya ganteng cantik gitu jadinggak ngebosenin hehe…”7

Iin juga mengungkapkan hal yang beda:

“yang sangat tertarik sama budayanya, pakaiannya, wajahnya, dan makanannya hehe…”8

“Karena, saya suka melihat orang-orang korea, orang-orangnya cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Disisi lain juga menyukai budaya korea

yang berkembang maju”

Ayu mengungkapkan hal yang tidak jauh beda dengan Winda dan Iin:

“hmm apa ya gatau sih karna dari awal udah suka korea dari tahun

Hasil wawancara dengan Fanti pada tanggal 11 Juli 2017

6

Hasil wawancara dengan Narisa pada tanggal 17 Juli 2017

7

Hasil wawancara dengan winda pada tanggal 12 Juli 2017

8

(4)

23

“sering nonton karna suka soalnya pertama pemerannya ganteng.terus

drama korea kan kadang ada yang ringan-ringan banget dan kadang ada yang berat-berat banget jadi kalo lagi bosen atau apa carinya tentang korea-korea gitu.”

Berbeda dengan yang Anes ungkapkan:

“storylinenya sih. Storylinenya lumayan, apalagi kalo di bandingin tv shownya Indonesia wkwk.. teruskan drama panjang tuh sampe beberapa episode, jadi lumayan kalo pas suwung wkwk…”9

Yudith juga mengungkapkan:

“yang paling pertama itu pemainnya, kedua ceritanya”

“soalnya asik aja gitu, apalagi kalo liat aktor-aktornya yang ganteng

gitu”10

Pernyataan dari delapan narasumber diatas menunjukkan bahwa mereka

menyukai dengan drama Korea, mulai dari alur, plot, storyline, bahkan sampai

pemerannya aktor dan aktrisnya yang membuat mereka sangat menyukai Drama

Korea. Mengakses internet dimana saja memudahkan mahasiswa-mahasiswi

mengupdate drama Korea yang mereka sukai. Tidak hanya dari media saja, tetapi

dari mulut ke mulut dalam pergaulan mereka yang menyukai drama Korea.

5.1.1 Penggunaan kosa kata Bahasa korea dalam mahasiswi-mahasiswa saat

berkomunikasi melalui Media Massa atau via chatting.

Masuknya Drama Korea dikalangan mahasiswa-mahasiswi membuat dalam

pergaulannya dengan teman-temannya, terkadang mereka mengucapkan kosa kata

bahasa Korea dalam kehidupan sehari-sehari, baik dalam chattingan maupun dalam

mengobrol langsung dengan teman-temannya. Dalam pergaulan atau cahttingan

9

Hasil wawancara dengan Anes pada tanggal 12 Juli 2017

10

(5)

24

mereka bisanya mengucapkan perkata pada kosa kata bahasa Korea. Berikut

pernyataan Fanti:

“iya, sering mengucapkan perkata. Untuk perkata dulu pernah, tapi tidak sering. Karena dulu sempat les korea jadi hanya dengan teman les saja yang menggunakan kalimat bahasa korea. Namum untuk sekarang hanya perkata via chat dan ngobrol langsung. Via chat biasanya melalui stiker

jika menggunakan platform line hihi….”11

Narissa dan Donny mengungkapkan:

hmm sering, tapi kalo di chat hanya orang-orang yang paham aja sih tapi kalo nggakpaham ya nggak pakai

“karena nggak terlalu fasih jadi aku mengucapkan nya beberapa kosa

kata aja sih, kaya ungkapan-ungkapanyang simple”

“pernah sih cuman kalo seringnya enggak, tapi cuma sama temen-temen

tertentu aja “

“hmm mengucapkan perkata sih”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Winda:

“pernah sih tapi ya sebagian doang kosa katanya. kadang perkata kadang kalimat juga. Tapi yang gampang-gampang doang hehe..”12

Anes, Iin dan Ayu juga mengungkapkan:

“sering sih hehe. kadang perkalimat tapi lebih sering perkata sih”

Yudith juga mengungkapkan:

Hasil wawancara dengan Fanti pada tanggal 11 Juli 2017

12

Hasil wawancara dengan Winda pada tanggal 12 Juli 2017

13

(6)

25

Perrnyataan diatas bisa dilihat seberapa besar mereka ketertarikan atau

menyukai kosa kata Drama Korea saat ini. Sebagai berikut diungkapkan oleh Fanti,

Iin, dan Yudith:

“85% tertarik dengan kosa kata bahasa Korea

Winda pun mengungkapkan kurang lebih hal yang sama dengan Fanti:

“80% tertarik sama kosa kata bahasa korea”14

Berbeda dengan Fanti dan Winda yang tidak jauh beda, Anes mengungkapkan:

“hmm 100%.. kalo tertarik ya tertarik banget”

Narissa mengungkapkan hanya:

“40% tertarik dengan kosa kata bahasa korea”15

Sedangkan Ayu mengungkapkan:

“hmm 98%tertarik sama kosa kata bahasa korea”16

Donny juga mengungkapkan:

“70% tertarik dengan kosa kata bahasa korea17

Dari penuturan diatas, dapat disimpulkan bahwa Fanti, Winda, Anes, Iin,

Narissa, Yudith, Ayu dan Donny tertarik dengan kosa kata bahasa Korea. Dalam

percakapan atau berbicara dengan teman-temannya, mereka menggunakan kosa

kata bahasa korea sehari-hari. Dalam setiap percakapannya mereka mengunakan

kosa kata sehari sepertiyang diungkapkan oleh Fanti, Iin, Narissa:

“anyeong, gumawo, ommo, andwe, hajima, ga, jjinja, daebak, heol, chukae, gwenchana, mianhae, we gereo, faithing, mwo, jalja, mokja, ne,

eonni, eodisoyo, ottokhae”

14

Hasil wawancara dengan Winda pada tanggal 12 Juli 2017

15

Hasil wawancara dengan Narisa pada tanggal 17 Juli 2017

16

Hasil wawancara dengan Ayu pada tanggal 17 Juli 2017

17

(7)

26

“annyeong, saeng-ilchugha, saranghae, ne, khamsahamida, anyi dan

masih banyak lagi sih hehe…”

“ani, anyeong, andwe. Pokonya yang simple-simpel aja sih”

Winda dan Ayu juga mengungkapkan hal yang berbeda saat menggunakan kosa

kata bahasa Korea:

“kalo kalimat ya Annyeonghi chususeyo (selamat tidur), neo gateun saram tto eopso (nggak ada yang lain seperti kamu”

kalo perkata ya arraseo, mianhe, ppali…”18

“kalo perkalimat misalanya geunyeoneun maeu seong-gasin (dia menyebalkan)..

Kalo perkata biasanya bogoshippo, ani, ya yang standart standart aja sih

ngucapinnya..”19

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Anes:

“kalo perkalimat kasih contonhya bingung, sesuai situasi sih lagi

ngomongin apa wkwk…”

“kalo perkata yang sering standart-standart aja sih, missal jinjja, jeongmal, heol, baegopa, tteugeo, himdeuleo, ssibal dan lain-lain”20

Yudith dan Donny mengungkapkan hal yang sama:

“annyeong, oppa, daebakk. Ya yang simple-simple gitu”

“ahjuma, gumawo, khamsahamidah. Ya yang ngucapin yang standar

-standart aja sih”

Dari pernyataan diatas merupakan kosa kata bahasa Korea yang sering

digunakan oleh mahasiswa-mahasiswi dalam percakapan sehari-hari.

Menggunakan saat mengobrol dengan teman-temannya maupun mengbrol via

18

Hasil wawancara denga Winda pada tanggal 12 Juli 2017

19

Hasil wawancara dengan Ayu pada tanggal 17 Juli 2017

20

(8)

27

chatting dengan teman-temannya. Beberapa penggemar drama Korea

mengungkapkan ada banyak hal yang didapatkan ketika menonton drama Korea.

Seperti yang diungkapkan oleh Fanti:

“ngucapin bahasa korea karena bahasa korea sudah seperti kebiasaan.

Jadi ketika ada sesuatu terjadi rasanya seperti reflek untuk mengucapkannya..”

mengucapkan kosa kata bahasa korea kemaun sendiri, karena itu seperti efek dari menonton drama korea. Jadi biasanya kata -kata tersebut dapat menggambarkan suatu keadaan dimana bahasa Indonesia tidak bisa menggambarkannya, kata-kata bahasa korea bisa lebih menjiwai

wkwk…”21

Winda mengungkapkan hal yang berbeda:

“enggak sih seneng aja.. soalnya emang pengen bisa bahasa korea, cita

-citanya juga pengen ke korea hehe..”

“yaa karna sering nonton drama drama korea, makanya jadi keikut gini hehe..”22

Hal yang berbeda juga diungkapkan oleh Anes:

“enggak sih, kan emang aku suka bahasa asing, pengen pelajarin juga jadi ya ngomong gitu buat latihan juga sih hehe..”

“hmm kalo aku pribadi sih emang tertarik sama bahasa-bahasa asing, kalo buat bahasa korea dulu juga sempat belajar beberapa lama. Kalo ikut temen sih ya bisa jadi, soale kalo nggak ada temen yang dijakin ngomong bahasa korea juga gimana. Pengaruh media massa juga sih, kan juga gara-gara media massa dapet kosa kata baru hehehe..”23

Iin juga mengungkapkan yang berbeda:

“kemauan sendiri”

21

Hasil wawancara dengan Fanti pada tanggal 11 Juli 2017

22

Hasil wawancara dengan Winda pada tanggal 12 Juli 2017

23

(9)

28

“hmm karena suka dengan bahasa korea dan cara pengucapannya yang lucu hehehe…”24

Hal yang berbeda juga diungkapkan oleh Narissa:

“karna aku biasanya spontan, kadang refleks, tapi sama orang-orang yang mengerti sih. Jadi sebenernya lebih kepada berkomunikasi sih,

karna kita kan punya interesting yang sama”

“karna nonton, terbawa gitu jadi kalo ada kosa kata lucu aku suka pakai, tapi aku pakai cuma ke orang-orang yang yang ngerti juga”25

Ayu mengungkapkan tidak jauh berbeda dengan Narissa:

“hmm kadang kebawa sih kalo lagi nonton drama kosa katanya nempel,

terus pas ketemu sama yang suka korea tau-tau keluar aja kosa

katanya”26

“hmm kalo aku sih karena kan di fiskom kan banyak yang nggak ngerti

juga kosa kata bahasa korea, kadang ngumpat dibelakang gitu biar orang lain gatau itu apa bahasanya jadi kan ya ngomongin orang lain

pake bahasa korea”

Yudith mengungkapkan:

“karna pengaruh media massa”

“Cuma pengen kaya pemain drama nya imut-imut gitu haha…”27

Donny mengungkapkan hal yang sama seperti Yudith tetapi sedikit berbeda:

“yang pertama sih dari nontonnya ya, berarti media massa nya dulu trus

pengaruh dari temen-temen juga, terus dari pergaulan juga sih”

“itu sih bukan dibilang gaul atau keren ya, soalnya itu tuh bukan bahasa

yang jamak, nggak semua orang paham, nggak semua orang suka sama yang korea-korea, nah itu tuh kayak euforiannya aja sih yang penggemar-penggemar K-Drama, jadi nggak yang buat keren-kerenan

24

Hasil wawancara denga Iin pada tanggal 13 Juli 2017

25

Hasil wawancara dengan Narisa pada tanggal 17 Juli 2017

26

Hasil wawancara dengan Ayu pada tanggal 17 Juli 2017

27

(10)

29

soalnya nggak semua orang tau jadi kita bicara tentang bahasa korea sama yang tau-tau aja bahasa korea”28

Hal diatas merupakan penuturan kedelapan narasumber yang peneliti temui

dan melalui chattingan. Menyukai drama Korea hal yang menarik bagi mereka.

Booming nya hal-hal yang menujukkan identitas kebudayaan Korea di negara

Negara lain dimana hal ini disebabkan oleh meningkatnya arus globalisasi,

sehingga nilai-nilai asing seperti itu mudah mempengaruhi masyarakat Indonesia.

Televisi sangat berperan dalam kehidupan diberbagai aspek. Misalnya dalam

bidang pendidikan, pada waktu tertentu sesuai dengan masing msing jadwal

televisi swasta ataupun negri, ditampilkan acara yang berdasarkan pendidikan,

seperti kuis cerdas cermat, debat ataupun seminar seminar yang mendukung

edukasi.

Teknologi melahirkan suatu media yang baru yang dapat menyajikan

informasi secara cepat kepada masyarakat yaitu Televisi. TV sebagai alat

penangkap siaran dan gambar. Televisi merupakan jaringan komunikasi dengan

peran seperti komunikasi massa yaitu satu arah, menimbulkan keserempakan dan

komunikan bersifat heterogen. Televisi merupakan media massa berfungsi sebagai

alat pendidikan, penerangan, dan hiburan. Selain itu sifat negatif TV adalah

sepintas lalu, tidak dapat diterima dengan sempurna, dan menghadapi public yang

heterogen (Dominick, 2000 : 192).

Perkembangan zaman teknologi masa kini semakin bekembang, seperti

Korean Wave merupakan salah satu fenomena yang terjadi dalam era Globalisasi.

Globalisasi membuat interaksi antar seluruh warga dunia menjadi bebas dan

terbuka. Dampak dari globalisasi yakni perkembangan teknologi. Perkembangan

teknologi ini tampaknya semakin memudahkan kita dalam berbagai bidang

terlebih lagi dalam bidang telekomunikasi. Kita lebih mudah mendapatkan

informasi baik dalam negeri maupun luar negeri. Berbagai inovasi-inovasi

28

(11)

30

telekomunikasi pun semakin banyak seperti handphone yang dulunya dipakai

hanya untuk mengirim pesan singkat atau menelepon dan sekarang bisa dipakai

untuk mengakses internet. Televisi yang dulu hanya bisa digunakan untuk

menonton saja, sekarang sudah bisa disambungkan dengan jejaring internet, dan

masih banyak lagi inovasi-inovasi yang berhasil di ciptakan.

Korea merupakan Negara dengan Kemajuan Teknologi, Ekonomi, dan

Industri. Kemajuan Teknologi seperti drama Korea yang diproduksi oleh Korea

ditayangkan di Televisi Indonesia sejak tahun 2000an. Drama Korea sejak tahun

2000an sudah memikat hati masyarakat Indonesia. Seiring perkembangan zaman,

rumah produksi Korea memproduksi lagi untuk ditonton oleh masyarakat

Indonesia. Melihat penggemar Drama Korea, rumah Produksi membuat drama

Korea yang menceritakan kehidupan sehari-hari yang membuat masyrakat

Indonesia semakin tertaring dengan Drama Korea. Tidak hanya memproduksi

tetapi mereka bekerja sama dengan aktor dan aktris yang digilai oleh anak-anak

SMA maupun mahasiswa-mahasiwi.

Kemajuan industri hiburan khususnya yang memiliki kekhasan dalam

penyajian kepada semua khalayak sehingga baik dari masyarakat Korea sendiri

maupun Negara lain ikut menggemari hal ini khususnya Negara Indonesia.

Indonesia yang memiliki penduduk yang banyak tidak dapat dipungkiri lagi,

Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki Fan base terbesar di Asia.29

Televisi telah menjadi suatu fenomena besar yang diakui, bahwa perannya

sangat signifikan dalam membentuk pola pikir, opini publik, perubahan sikap dan

perilaku khalaya. Perkembangan televisi sebagai media massa begitu pesat dalam

kurun waktu yang relative singkat, televisi dapat mengjangkau wilayah dan jumlah

peonton yang tidak terbatas.

Fenomena dari globalisasi tidak hanya perkembangan teknologi seperti

televisi, tetapi dari media massa yang juga berpengaruh dalam berkembangnya

29Fan base

(12)

31

drama-drama Korea yang saat digemari oleh anak-anak SMA ataupun

mahasiwa-mahasiswi. Efek media merupakan perubahan perilaku setelah manusia diterpa

pesan yang cukup kuat melalui media massa. Media massa yang berkembang saat

ini seperti media sosial, seperti youtube, instagram, facebook dll. Efek media juga

dapat diartikan sebagai dampak dari kehadiran sosial yang dimiliki oleh media

serta menyebabkan perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku manusia akibat

terpaan tersebut. Perubahan yang terjadi saat ini salah satu dari efek media sosial.

Rumah produksi korea mempromosikan atau menginformasi kan melalui media

sosial salah satunya Instagram.

Melalui media sosial lah masyarakat Indonesia mendapatkan informasi

terbaru atau ter-update salah satunya Instagram. Dari instagram kita mendapatkan

informasi drama Korea terbaru, mencari informasi cerita, alur, genre ataupun

mencari informasi pemain aktor atau aktrisnya. Menggemari drama Korea

merupakan perubahan yang terjadi saat ini, melalui sikap dan tingkah laku pada

tiap individu. Sikap dan tinggal laku yang berubah mengikuti perkembangan

budaya Korea yang sudah berkembang di Indonesia. Mengikuti tren atau mode

berpakaian, gaya rambut, fashion, dan salah satunya yakni menggunakan kosa

kata bahasa korea dalam pergaulan atau percakapan sehari-hari dengan

teman-temannya. Dalam hal ini, manusia tidak lepas dari pengaruh media massa tersebut,

dikarenakan setiap harinya manusia dipenuhi oleh informasi yang di

komunikasikan melalui media.

Media massa diyakini memiliki kekuatan yang dahsyat untuk mempengaruhi

sikap dan perilaku manusia. Bahkan media massa mampu untuk mengarahkan

masyarakat seperti apa yang akan dibentuk di masa yang akan datang. Media

mampu membimbing dan mempengaruhi kehidupan di masa kini dan masa kini.

Seperti hal nya mereka yang rutin menggunakan sumber informasi sepeti media

massa lebih aktif mencari sumber sebagai informasi alternatif nya.

Dalam penelitian ini penggunaan kosa kata Bahasa Korea dalam pergaulan

(13)

32

atau komunikasi tertulis. Komunikasi lisan digunakan oleh dua orang atau lebih

dalam percakapan secara langsung dengan bertatap muka. Sedangkan komunikasi

tertulis digunakan seperti, pos, fax, surat, e-mail atau media massa seperti Line atau

Whatsapp. Melalui media massa ini mahasiswi-mahasiswa berkomunikasi via

chatting dengan teman-temannya. Berikut hasil screenshoot yang didapatkan oleh

penulis dari bebrapa narasumber.

Percakapan narasumber (Anes) penulis dengan teman-temannya

Gambar 1

(14)

33 Gambar 2

Personal Chatting Anes dengan Evelyn

Percakapan narasumber (Ayu) peneliti dengan beberapa teman-temannya.

Gambar 3

(15)

34 Gambar 4

Personal Chatting Ayu dengan Anes

Gambar 5

(16)

35 Gambar 6

Personal Chatting Ayu dengan Icha

(17)

36

Personal Chatting Ayu dengan Icha

Gambar 8

(18)

37 Gambar 9

Personal Chatting Ayu dengan Anes

(19)

38

Group Chatting Ayu dengan teman-temannya

Percakapannarasumber (Winda) dengan temannya dan stiker yang sering digunakan di salah satu media massa seperti Line

Gambar 11

(20)

39 Gambar 12

Stiker Line yang digunakan saat Chatting

Percakapan narasumber (Iin) dengan temannya

(21)

40

(22)

41

Gambar 14 Gambar 15

Gambar stiker Line yang digunakaan saat chatinggan

Gambar di atas merupakan platform yang sering digunakan oleh mahasiswi-mahasiwa dalam berkomunikasi secara tertulis melalui media massa yang mereka gunakan. Komunikasi tertulis merupakan komunikasi yang dilakukan yang melalui sebuah tulisan yang dilakukan dalam kegiatan surat menyurat yang melalui pos, telegram, fax, e-mail maupun media massa yang bisa digunakan untuk chatting

Gambar

Gambar 1 Group Chatting Anes dengan teman-temannya
Gambar 3
Gambar 5
Gambar 7
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah teridentifikasi, maka melalui analisis SWOT dapat dirumuskan 8 alternatif strategi yaitu 2 strategi

Dengan merujuk pada pemahaman di atas, maka benda lingga yoni yang semula sebagai bagian dari kepercayaan Hindu menjadi berpeluang dapat dimaknai sebagai keunggulan

permohonan pailit di Indonesia hanya didasarkan pada sistem pembuktian sederhana terhadap ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan peran ayah dalam pemberian ASI eksklusif. Responden dan keluarga diharapkan

Design/Methods. By searching Medline and the refer- ences of selected articles, we identified publications that evaluated the association between breastfeeding and cognitive

[r]

It was found in that trial that mothers who received breastfeeding counselling were 6.3 times more likely to continue to breastfeed exclusively and 3.7 times more likely to

Proses pemberian hak untuk tanah yang sudah bersertipikat hampir sama dengan proses pemberian hak untuk tanah yang belum bersertipikat (tanah mentah), karena