BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan komunikasi bermedia saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat selaras dengan kemajuan peradaban yang dilakukan oleh manusia. Perkembangan itu
muncul dari adanya media cetak, media penyiaran dan adanya penggunaan internet atau
sering disebut dengan new media. Secara singkat new media diketahui sebagai media yang dibentuk dari interaksi yang dilakukan manusia dengan komputer yang terhubung dengan
jaringan internet, seperti situs website, blog, media sosial dan masih banyak lainya yang menggunakan komputer sebagai medianya1.
Terkait dengan perkembangan media yang pesat tersebut, saat ini banyak sekali
perbincangan dalam masyarakat tentang perubahan kemajuan teknologi yang semakin pesat
pula, terkhusus pada internet dan media sosial yang semakin meluas. Internet bukan seperti
samudera yang tanpa bentuk dimana setiap individu bisa menyelam ke dalam tetapi internet
digambarkan seperti galaksi yang berisi tentang sub media yang diatur. Internet juga
menawarkan daya pikat yang sangat besar dibanding jejaring lainya seperti telepon2.
Tentu saja, klaim ideologis bahwa internet ‘membebaskan’ informasi serta penggunaanya
adalah salah satu yang terkuat pada tahun – tahun awal, dan dipandang oleh banyak peneliti
sebagai menjadi dasar bagi sebuah batasan baru. Gambaran batasan baru itu menjadi metamorfosa kuat bagi apa yang David Siver sebut sebagai ‘popular cyberculture’ (budaya maya populer), yang merujuk pada periode pendidikan kemasyarakatan atau populasi
kedalam daya pikat internet (Silver, 2000:20-21)
Tidak akan ada habis dan kalau sudah menghubungkan internet dengan jejaring sosial
online yang dapat memperluas cakupan lingkup individu. Ini terlihat dari banyaknya situs jejaring sosial yang memungkinkan berteman dalam bentuk maya maupun nyata.
Mendapatkan teman nyata yang bermula dari dunia maya sangatlah menarik, selanjutnya
akan membentuk komunitas yang sering disebut dengan komunitas virtual. Sarwono
1
Lhia A. Susanti NEW MEDIA ( Definisi, Pandangan, Manfaat, Komponen dan Contoh dari New Media).html diakses Jumat 16 Okt. 15
2
(2005) mengatakan manusia itu menurut kodratnya selalu menginginkan hidup berkumpul
dan berkelompok, yakni manusia satu dengan yang lain berhubungan menjalin hubungan dan
hidup bersama3.
Pada tanggal 14 April 2015 yang lalu, Pusat Kajian Komunikasi (PUSKAKOM) UI
melakukan rilis pers mengenai survei profil pengguna internet di Indonesia. Hasil survei yang
dilakukan merupakan kerjasama PUSKAKOM dengan APJII merupakan sumber informasi
dan data pengguna internet di Indonesia terbaru saat ini. Pengguna internet di Indonesia
sekarang sudah mencapai 88,1 juta pengguna. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk
Indonesia yang ada 252,4 juta, maka bisa dikatakan bahwa penetrasi internet di negara ini
mencapai 34,9%. Peningkatan yang cukup pesat dibandingkan dengan tahun 2013 dimana
[image:2.595.96.506.290.606.2]penetrasi internet baru mencapai 28,6%.4
Gambar 1
Pengguna internet Indonesia tahun 2015
Sumber: http://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-media-sosial-terbaru-2015/
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa wilayah Jawa dan Bali menjadi pengguna
internet terbanyak di Indonesia dengan 53 juta. Kemudian wilayah Sumatera dengan jumlah
18,6 juta dan Sulawesi yang memiliki 7,3 juta pengguna internet. Wilayah Nusa Tenggara,
3
Sarwono, S.W. (2005). Psikologi sosial. psikologi kelompok, dan psikologi terapan. Jakarta: PT Balai Pustaka.
4
Papua, dan Maluku memiliki jumlah 5,9 juta. Dan terakhir, wilayah Kalimantan dengan
jumlah pengguna internet sebanyak 4,2 juta. Dan pada gambar diatas menunjukkan bahwa
wilayah Jawa Barat menjadi provinsi dengan pengguna internet terbanyak, yaitu sebanyak
[image:3.595.78.506.198.513.2]16,4 juta pengguna.
Gambar 2
Jejaring Sosial menjadi alasan untuk menggunakan Internet
Sumber:https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-media-sosial-terbaru-2015/
Banyak orang di indonesia saat ini mengakses ke internet untuk menggunakan
jejaring sosial. Dari gambar diatas 87% pengguna internet di Indonesia menggunakan sosial mediasaat terhubung ke internet. Alasan menggunakan internet dalah mencari informasi atau
searching dan browsingyaitu sebanyak 68,7%. Kemudian yang tidak kalah menarik adalah 11% pengguna internet yang ada sudah melakuakan jual beli online.5
5
Gambar 3
Data pengguna Internet dan Media Sosial yang diakses melalui telepon, komputer, laptop dan tablet.
Sumber:https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-media-sosial-terbaru-2015/
Dari gambar diatas dilihat 85% dari jumlah pengguna internet di Indonesia
menggunakan perangkat telepon saat masuk ke dunia maya. Kemudian disusul Laptop,
PC/Komputer, dan terakhir Tablet. Hal ini terlihat wajar jika dikitkan dengan jumlah produk
telepon seluler berbagai jenis yang bisa dibeli. Seperti yang kita ketahui harga smartphone
sudah sangat murah dan bukan lagi merupakan barang mewah di Indonesia.6
Perkembangan internet saat ini sangat didukung dengan adanya kemajuan teknologi
sehingga membuat orang bisa mengakses dan menikmati internet hanya dalam genggaman
tangan saja. Genggaman tangan disini yaitu setiap orang dapat mengakses media massa
melalui smartphone yang mereka miliki. Banyaknya muncul ragam media sosial seperti
Facebook, Twitter, Path dan Instagram megindikasikan perkembangan yang signifikan.
Pengguna situs jejaring sosial (social media) secara keseluruhan banyak mengalami peningkat. Pengguna media sosial didunia pada tahun 2010 terdaftar ada sekitar 970 juta pengguna. Jumlah itu kemudian mengalami peningkat pada tahun 2011 sebanyak 1.22 Miliar.
Pada tahun 2012 pun mengalami peningkatan menjadi 1.4 milyar. Berlanjut pada tahun 2013
6
pengguna media sosial mengalami perubahan kenaikkan sebesar 1.59 milyar pengguna.
Perubahan ini terus berlanjut, dan di akhir tahun 2014 jumlah pengguna sosial media tercatat
menjadi 1.79 milyar dan pada tahun 2015 akan diprediksi mengalami peningkatan hingga
menyentuh level 1.96 milyar. 7
Gambar 4
Data jumlah Mobile Connection Vs People8
Sumber:https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-media-sosial-terbaru-2015/
Dari gambar diatas bisa dilihat adanya perbedaan antara populasi dengan pengguna
telepon genggam, angka pengguna aktif dari telepon genggam tercatat lebih banyak dari
populasi manusia didunia itu sendiri. Sehingga bisa disimpulkan bahwa setiap individu atau
populasi memiliki lebih dari 1 telepon genggam yang terintegrasi dengan internet.
Budaya berjejaring ini disebutkan Castells memiliki kekuatan yang dapat
menghubungkan orang-orang (Castells, 2011:45). Dalam perkembangan berbagai media baru
disertai dengan penetrasi jumlah pengguna yang terus meningkat setiap waktu sebagaimana
dipaparkan dari data-data diatas, kekuatan ini akan semakin kuat terutama dalam jaringan.
Konteks menghubungkan inilah yang dilakukan oleh tagar yang digunakan di beberapa akun
media sosial, salah satunya Instagram. Hal ini disebutkan juga oleh Castells menjadi salah satu daya tarik internet itu sendiri, kekuatan dan keterhubungan dari media baru itu sendiri.
7
https://nandonurhadi.wordpress.com/2015/01/29/data-jumlah-pengguna-media-sosial-per-januari-2015/diakses 21 Okt. 15
8
Berbeda dari berbagai macam media sosial yang lain, Instagram yang adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter
digital9, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram
sendiri. Foto yang diunggah ke dalam Instagram dapat dilihat oleh dari pengunggah foto tersebut dan dapat saling memberikan komentar antara sesamanya. Komunikasi yang
dilakukan melalui internet seperti yang ada pada media sosial membuat orang bisa bergabung dalam jaringan sosial yang luas yang sering disebut dengan komunikasi virtual10.
Kegunaan hashtag pada Instagram sebenarnya mirip seperti yang ada di medsos twitter, yaitu mengelompokkan topik yang sama. Hashtag atau tanda pagar merupakan tag mendata yang bisa dilakukan di media sosial untuk mempermudah pengguna media sosial
untuk menemukan konten atau tema yang lebih spesifik dan berhubungan pada media sosial11. Hashtag awalnya diguakan pada media sosial twitter pada tahun 2007 yang berfungsi untuk menemukan kiriman teks hingga 144 karakter atau yng sering disebut dengan
tweet agar bisa menjadi trending topik.
Penggunaan hashtag pada Instagram ini bertujuan untuk menemukan foto ataupun video yang memiliki keterkaitan 1 sama lain. Keunggulan dari pada Instagram dibanding dengan media sosial berbasis foto lainya yaitu Instagram bisa menggunggah foto dengan menerapkan filter edit serta dapat mengunggah video dengan durasi 15 detik.
Pada peneliatan sebelumnya yang berjudul A New Perspective on Twitter Hashtag Use: Diffusion of Innovation Theory12, juga mengatakan bahwa Kegunaan hashtag awalnya yang dikenalkan oleh media sosial twitter adalah untuk membuat label kejadian (event's tag) dengan konteks tertentu menggunakan simbol tagar (#) agar mudah ditemukan. Perilaku
pengguna twitter dalam penggunaan tagar (#) ini sesuai dengan kebutuhan 'pasar', maksudnya sesuai dengan tulisan yang ditulis di media sosial atau "unggahan" tersebut hendak dipasarkan untuk audiens tertentu atau sesuai tema tertentu. Pertumbuhan
penggunaan tagar dalam unggahan ini dapat memberikan kontribusi dalam proses interaksi
9
https://rahman371.wordpress.com/2014/09/06/pengertian-Instagram-lengkap/diakses pada kamis 22 Okt. 15
10
Hartley,John Communication, cultural,and media studies: Konsep Kunci,2010.Jalasutra:Yogyakarta.
11
http://organix-digital.com/blog/read/definisi-dan-fungsi-hashtag-pada-sosial-mediadiakses pada Jumat 23 Okt. 2015
12
antara pengguna awal dan calon pengguna-pengguna tagar kemudian dan dapat mengindikasi
terjadinya suatu tren.
Pertumbuhan penggunaan media sosial Instagram sendiri sekarang mengalami peningkatan dimana jumlah pengguna aktif mencapai 400 juta, capaian ini bisa dikatakan
sebuah prestasi karena pencapaian sebelumnya pada desember 2014 yang lalu pengguna aktif
media sosial ini mencapai 300 juta pengguna. Pertumbuhan pengguna Instagram sendri
tercatat paling tinggi adalah Brazil, Jepang dan Indonesia13.
Para pengguna Instagram atau yang sering disebut dengan istilah Instagramer ini sudah melakukan World Wide Insta Meet Indonesia yang ke-10 di kota-kota besar di seluruh Indonesia.World Wide Insta Meet adalah pertemuan orang – orang yang datang bersama – sama untuk mengambil dan menghubungkan foto dan video dan merayakan kreativitas
mereka secara bersama.14 Jika WWIM adalah suatu kegiatan bertemu para pengguna
Instagram secara fisik, maka penggunaan hashtag adalah bertemu secara virtual.
Dalam ruang virtual pergantian identitas bisa terjadi sepenuhnya, peserta bisa saja
mengubah nama atas kemaunnya sendiri dan tidak ada catatan yang disimpan untuk
menghubungkan nama dengan identitas didunia maya. Seperti halnya yang dilakukan oleh
salah satu mahasiswa UKSW yang melakuakan kampanye untuk menyelamatkan gunung
andong. Vityan salah satu mahasiswa UKSW ini melakukan kampanye di media sosial Instagram dengan menambahkan unsur hashtag #temanInstagrampeduliandong. Dengan
tagar ini setiap orang yang menggungah foto dengan menggunakan hashtag tersebut akan bertemu secara virtual di kiriman hashtag tersebut, sehinga bisa dilihat berapa banyak unggahan yang peduli dengan kampanye tersebut.
Melihat gerakan yang berhasil dilakukan oleh komunitas pengguna Instagram di Salatiga, peneliti kemudian tertarik untuk melihat lebih tentang penggunaan tagar oleh mereka. Disamping itu sebagian besar pengguna Instagram dalam komunitas yang terjaring di Salatiga adalah mahasiswa yang berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
13
http://tekno.kompas.com/read/2015/09/24/09160067/Instagram.Diserbu.400.Juta.Pengguna.Termasuk.Indonesia diakses pada 24 Okt. 15
14
Pada masa globalisasi ini dengan berbagai mordenisasinya kehidupan manusia secara
tidak langsung berjalan menjadi dua dunia. Kemunculan teknologi ini merupakan pengaruh
dengan adanya mordenisasi yang mampu membagi realitas sosial menjadi dua dunia, yaitu
dunia nyata dan dunia maya15. Hal tersebut kemudian banyak diaplikasikan oleh para
pengguna internet saat membangun identitas mereka didunia maya.
Penelitian ini nantinya akan melihat secara spesifik penggunaan tagar oleh para
pengguna akun Instagram, terutama pengguna yang terjaring di Salatiga, saat mengunggah
foto di akun mereka. Bagaimana para pengguna akun Instagram ini membangun identitas mereka berdasarkan tagar yang kerap mereka gunakan dalam foto unggahan mereka. Peneliti
akan melihat proses keterhubungan antara penggunaan tagar dan terbentuknya identitas
virtual pengguna dengan menggunakan teori identitas yang dikenalkan oleh Manuel Castells.
Teori yang membahas tentang bagaimana identitas seseorang dibangun dalam suatu jejaring
internet ini peneliti anggap dapat membantu menganalisis pengamatan dalam penelitian ini.
1.2Rumusan Masalah
Bagaimana identitas virtual pengguna Instagram dibangun berdasarkan penggunaan tagar para pengguna Instagram di Salatiga?
1.3Tujuan Penelitian
Menjelaskan terbentuknya identitas virtual pengguna Instagram di Salatiga yang
terbentuk oleh penggunaan tagar.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Lewat penelitian ini peneliti berharap dapat memperluas wawasan serta pengetahuan
yang dapat memperkaya kajian mengenai identitas terutama yang berkembang didunia maya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Selain manfaat teoritis diatas peneliti juga berharap dengan adanya penelitian ini akan
dapat memberikan manfaat juga secara praktis terutama bagi para komunitas yang bergerak
di media sosial seperti Instagram dan yang lainnya.
15
1.5Batasan Penelitian
Peneliti dalam melakukan penelitian ini hendak membatasi penelitian ini hanya
dengan melihat penggunaan tagar oleh para pengguna beserta konten (pesan) dari unggahan
tersebut juga konsistensi penggunaan tagar, sehingga dapat diketahui para pengguna
terhubung dengan konten seperti apa berdasarkan tagar yang digunakan. Berdasarkan dengan
amatan tersebut lalu peneliti akan melakukan analisa bagaimana hal tersebut mengkonstruksi