• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keberagaman dan Kebersamaan: Studi Sosiologi Mengenai Harmonisasi Interaksi Penghuni Indekosan Merah Putih Salatiga dalam Kondisi Keberagaman Budaya T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keberagaman dan Kebersamaan: Studi Sosiologi Mengenai Harmonisasi Interaksi Penghuni Indekosan Merah Putih Salatiga dalam Kondisi Keberagaman Budaya T1 Full text"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1 KEBERAGAMAN DAN KEBERSAMAAN

( STUDI SOSIOLOGI MENGENAI HARMONISASI INTERAKSI PENGHUNI INDEKOSAN MERAH PUTIH

SALATIGA DALAM KONDISI KEBERAGAMAN BUDAYA)

OLEH :

HAMISAR ALEX PARNINGOTAN SIAHAAN 352012010

JURNAL

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi

Program Studi Sosiologi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)

LEMBAR PENGESA

SIAHAAN

N

Nim : 352012010

Program Studi : SOSIOLOGI

(5)

2

KEBERAGAMAN DAN KEBERSAMAAN

( STUDI SOSIOLOGI MENGENAI HARMONISASI INTERAKSI PENGHUNI INDEKOSAN MERAH PUTIH SALATIGA DALAM

KONDISI KEBERAGAMAN BUDAYA) cultures. As a resident of the Red and White indecoses there is a cooperation that is built in the indekosan. In order to find a meaning in association of indigenous Red and White residents, this research uses qualitative research methods. As the basis of the assumptions of researchers using the theory of symbolic interactionism Mead's work. Researchers use qualitative methods and observations to see the relationship between theories of symbolic interaction in the association of the residents of the Red and White inducoses. The results found in this study are:

1. Child indekosan is a form of life in practice in the community who use the rental room as a residence that lives in the midst of society. 2. In life as a child indekosan certainly formed a relationship or even the relationship between the owner of the indekosan as a host with the children indekosan.3. Those who live as children of indekosan certainly have a perception of each child indekosan against other ethnicity who are also located in the Red and White indecosan.4. But behind that their association within the fabric formed a harmonization in the form of cooperation

Keywords: Children Indekosan, Interaction, Perception, and Harmonization.

1

Mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Program Studi Sosiologi

2

Dosen Fiskom UKSW

3

(6)

3 1. Latar Belakang

Dalam Pengamatan peneliti Kota Salatiga merupakan suatu kota yang berada diantara Semarang dan Solo sehingga Kota tersebut menjadi jalur persinggahan. Di Kota Salatiga terdapat berbagai macam etnis yang tinggal di Kota Salatiga hal ini sangat dipengaruhi oleh kampus UKSW yang berada di kota tersebut. Sebagai sebuah lembaga pendidikan swasta kampus ini menghadirkan suatu citra pluralis yang terlihat di kota Salatiga adalah beragam secara etnis sehingga kota ini mendapatkan julukan sebagai Indonesia mini. Indekosan Merah Putih merupakan bangunan yang dibangun oleh pemilik indekos untuk disewakan kepada orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal yang tetap di Salatiga. Akan tetapi pemilik indekos tersebut tidak tinggal di daerah Salatiga atau berada dekat dengan indekosan Merah Putih, tempat tinggal pemilik indekosan Merah Putih berada di daerah Suruh Kab. Semarang..

(7)

4 Kerangka Pikir Penelitian

Keberagaman Etnis di Salatiga

Interaksi Simbolik

Harmonisasi Interaksi di Kos Merah Putih

Salatiga Interaksi Antar Etnis

di Kos Merah Putih Interaksi Antar Etnis

di Salatiga

(8)
(9)

6 2. Kajian Teori

Menurut teoritisi interaksi simbolik, kehidupan sosial

pada dasarnya adalah “ interaksi manusia dengan menggunakan

(10)

7 tanpa kehadiran objek fisik, tindakan atau peristiwa itu), namun juga gagasan yang abstrak. Akan tetapi, nama atau simbol yang digunakan untuk menandai objek, tindakan, peristiwa atau gagasan itu bersifat arbitrer (sembarang). Artinya, apa saja bisa dijadikan simbol dan karena itu tidak ada hubungan logis antara nama atau simbol dengan objek yang dirujuknya, meskipun kita terkadang sulit untuk memisahkan kedua hal itu. Melalui penggunaan simbol itulah manusia dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang dunia.(Mulyana,2001:71-72).

Kemampuan manusia untuk berpikir dikembangkan sejak dini dalam sosialisasi masa kanak-kanak dan diperbaiki selama sosialisasi masa dewasa. Penganut Interaksionis simbolik mempunyai pandangan yang berbeda mengenai proses sosialisasi dari pandangan para sosiolog lainnya. Bagi para Interaksi simbolik, para sosiolog konvensional kemungkinan besar melihat sosialisasi hanaya sebagai proses melalui mana orang mempelajari hal-hal yang mereka butuhkan agar dapat bertahan hidup di masyarakat (atau, misalnya, kebudayaan, pengharapan-pengharapan peran). Bagi para interaksionis simbolik, sosialisasi adalah proses yang lebih dinamis yang memungkinkan orang mengembangkan kemampuan untuk berpikir, untuk berkembang di dalam cara-cara yang khas manusia.(Ritzer, 2012:627).

(11)

8 Sehingga hubungan timbal balik tersebut menjadikannya fleksibel dan hidup manusia itu sendiri. Kebenaran bisa ada di antara keduanya, Iblis bisa menjadi benar untuk memperkuat otoritas Tuhan tanpa itu hidup manusia hanya begitu saja dan begitupun sebaliknya Tuhan bisa menjadi benar ketika adanya iblis. Hal ini menjadikannya keduanya akan saling berjalan bersamaan di dalam proses itu sendiri. Manusia ketika dilahirkan bisa di prediksi bahwa manusia akan bertumbuh sampai dewasa akan tetapi dinamika yang terjadi pada dirinya sejak lahir maupun sampai dia dewasa dan berinteraksi dengan orang lain terlalu sulit untuk diprediksi.

(12)

9 menempatkan diri di dalam kos tersebut. Komunikasi dan simbol penting dikarenakan tiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengartikan setiap makna, untuk itu penting nya hubungan itu untuk saling memberikan masukan dan solusi.

Disini bermanfaatlah menggunakan pembedaan yang dilakukan Mead di antara perilaku terang-terangan dan perilaku tersembunyi. Perilaku tersembunyi adalah proses berpikir, yang melibatkan simbol-simbol dan makna-makna. Perilaku

terang-terangan adalah perilaku aktual yang dilakukan oleh seorang

aktor. Suatu perilaku terang-terangan tidak meliputi perilaku tersembunyi (perilaku kebiasaan atau respons tanpa pertimbangan terhadap stimuli eksternal). (Ritzer,2012:631-632).

Tindakan terang-terangan maupun tindakan tersembunyi dimana kedua tindakan tersebut ketika dalam interaksi manusia hal ini tidak mungkin bisa di pisahkan. Tindakan dalam interaksi manusia menjadikannya sebagai sesuatu yang subjektif ketika mendapatkan suatu pengaruh objektif di luar diri individu tersebut ketika berinteraksi di dalam masyarakat. Di dalam masyarakatpun memiliki kompleksitas tersendiri di luar dari tindakan tersembunyi tersebut. Mereka bisa saja menjadi rasional pada kondisi tertentu dan bisa juga menjadi irasional pada kondisi tertentu semuanya sangat tergantung pada pemaknaan yang di berikan manusia kepada objek di luar dirinya selama berinteraksi.

(13)

10 individu harus berperilaku. Masyarakat menjadi suatu bentuk timbal balik diantara keduanya dimana individu adalah bagian dari masyarakat dan masyarakat adalah bagian dari individu. Hal ini rangakaian yang berkelanjutan di dalam kehidupan manusia. Dalam kesinambungannya bahwa harmonisasi menjadi suatu harapan bagi manusia yang ada di dunia ini sehingga belajar untuk mau memahami orang lain dalam satu lingkungan menjadi suatu yang perlu di jaga.

3. Metode Penelitian

(14)

11 Jenis peilitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, yang mana jenis penilitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang berlaku saat ini. yang saat ini berlaku, didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan-kaitan antara variabel-variabel yang ada. (Mardalis, 2010: 26).

Satuan Analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian. Sedangkan satuan pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu yang dapat dijadikan sumber itu dapat orang, tempat atau organisasi (Ihalauw 2004 : 178).

Berdasarkan pada pemahaman di atas, satuan analisis dalam penelitian ini adalah cara membangun harmonisasi interaksi dalam keragaman budaya yang berada di indekos Merah Putih Salatiga. Sedangkan yang menjadi satuan pengamatan penelitian adalah penghuni indekos Merah Putih di Salatiga.

(15)

12 terkait dan observasi. Dalam hal ini data dikumpulkan melalui informan kunci yakni orang-orang yang menghuni indekos Merah Putih untuk membantu penelitian yang telah disusun. Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah diolah dalam hal ini data tersebut diperoleh dari situs resmi pemerintah di Kota salatiga melalui Internet mengenai kondisi geografis kota salatiga berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.

Pada tahap analisis data peneliti mencari kejelasan makna jawaban wawancara, kesesuaian antara jawaban yang satu dengan jawaban yang lain, relevansi jawaban dan keseragaman kesesuaian data. Editing ini akan di lakukan pada setiap data yang di peroleh. Setelah proses editing di lakukan, makadi lanjutkan dengan proses coding mengklasifikasi jawaban responden menurut macamnya. Setelah data di kumpulkan, maka di lanjutkan dengan ke langkah selajutnya yaitu analisis data dan penarikan kesimpulan. Langkah selanjutnya adalah penyajian data.

4. Hasil Penelitian

4.1. Salatiga sebagai Indonesia Mini

(16)

13 berhawa sejuk yang dulu konon menjadi tempat peristirahatan bangsa belanda untuk bersantai sejenak. Namun dibalik sebuah kota yang kecil, ternyata salatiga di juluki Indonesia mini. Ini disebabkan karena di sana banyak warga pendatang dari daerah lain yang beragam. Kebanyakan mereka datang ke salatiga untuk menuntut ilmu di sebuah universitas swasta di Salatiga yaitu UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana). Di Salatiga setiap tahun selalu di adakan karnaval budaya oleh pemerintah daerah maupun acara penutupan penerimaan mahasiswa baru di UKSW. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun bermaksud memberi hiburan dan nilai pengetahuan masyarakat akan beragamnya kebudayaan yang dimilki bangsa Indonesia dan spesifiknya yang ada di Salatiga, itu dapat menggambarkan secara sekilas budaya yang ada di Indonesia.(hipwee,2016).

(17)

14 Dari paparan ini bahwa UKSW menjadi sebuah lembaga memberikan suatu nilai dalam masyarakat maupun mahasiswa yang berada di dalam kampus UKSW sebagai suatu yang di cita-citakan guna menghubungkan antara nilai-nilai dalam kekristenan dalam praktek sehari-hari dalam masyarakat. Hubungan timbal balik ini diusahakan oleh kampus UKSW dalam menjalarkannya agar sampai keluar kampus yaitu dalam hal ini adalah masyarakat. Nilai-nilai ini dipakai guna mewujudkan langkah praksis sebagai eleman untuk menjawab tantangan global dalam kehidupan manusia. Dengan adanya globalisasi membuat masyarakat akan saling terhubung satu sama lain dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dalam pergaulannya di masyarakat.

4.2. Gambaran Indekosan / Pemondok di Kehidupan Anak Indekosan di Salatiga

(18)

15 Cemara 2 meliputi gang buntu berbatasan dengan Jl. Pemandangan. Cemara 3 meliputi gang 3 berbatasan dengan Jl. Pemandangan, dan JL. Ki penjawi. Cemara 4 berbatasan dengan jalan cemara dan jl. Jambewangi. Kemiri Barat meliputi gang salak dan gang rambutan. Kemiri 1 berbatasan dengan JL. Kemiri Raya dan Kemiri II. Kemiri 2 meliputi gang Pala, Kemiri 3 berbatasan dengan JL. Kemiri Raya, dan Kemiri Candi. Cungkup sari berbatasan dengan JL. Patimura, JL. Karang Taruna, Sumopuro Lor dan Sumopuro Kidul. Sedangkan Margosari 2 berbatasan dengan SMK Farmasi Putra Bangsa. Margosari 3 meliputi JL. Monginsidi. Margosari meliputi JL. Salasar Kartini, JL. Adi Sucipto, dan JL. Moh.Yamin, maraknya indekosan ini terlihat di daerah sekitaran belakang kampus maupun depan kampus bahkan hal ini dapat ditemukan pada situs online UKSW bekerja sama dengan pihak indekosan.

(19)

16 secara khusus untuk disewakan kepada orang lain yang berniat untuk tinggal sebagai penghuni indekos. Selain itu juga bahwa indekos pun dapat menjadi saran untuk mempertemukan orang-orang yang berbeda budaya untuk hidup secara dekat dalam aktifitas sehari di luar kampus. Hal ini memiliki konsekuensi tersendiri. Bahwa hal ini dapat menjadi sarana untuk membangun jaringan bagi seorang individu di dalam masyarakat dan membiasakan diri dalam kehidupan masyarakat yang beragam. Sedangkan yang lainnya hal ini bisa saja membuat individualisme pada diri individu karena kamar yang disewa adalah milik masing-masing orang dari uang masing-masing orang, sekalipun demikian bahwa keduanya memiliki nilai dan konsekuensi yang berbeda jika di hadapkan dalam suatu konflik. Hal tersebut dapat di jumpai di dalam masyarakat sehingga dengan proses belajar di dalam interaksi manusia tersebut khususnya indekosan di harapkan hal tersebut bisa menjadi perubahan di dalam masyarakat. Berikut ini adalah wawancara dengan Oskar mengenai aktifitas mereka di tempat hunian yang disewakan:4

Baca buku, online, ngobrol dengan teman kalo tidak di Kos saya juga ikut organisasi kampus di LK, GMKI, dan juga Himpar. saya senang juga menggunkan teknologi karena saya juga menggunakan teknologi mau bagaimana lagi tapi kalo kayak orang tua dulu mereka tanpa internet

4

(20)

17 hanya bakar kayu lalu kasih menyala api mereka sudah senang tapi kalo saat ini sudah jarang bahkan susah di cari. kalo menurut saya penting karena dengan pendidikan bisa membentuk manusia juga apalagi kayak di Papua ini pendidikan masih tertinggal dibandingkan dengan Jawa makanya waktu saya balik kekampung saya ajar anak-anak di kampung membaca, menulis, dan lain sebagainya. Dulu waktu di asrama kartini saya sering tanam rica, tomat lalu ada teman minta saya kasih begitu saja kalo mereka mau ambil saya persilahkan saja.

4.3. Profil Indekos Merah Putih

Pemilik indekosan Merah Putih yang pertama mendirikan bangunan tersebut untuk dijadikan sebuah indekosan, namun setalah itu indekosan tersebut dijual kepada pihak lain. Indekos Merah Putih dihuni oleh beragam etnis ada yang berasal dari etnis Papua, Halmahera, Makassar, Jawa, Lampung, dan Batak. Untuk lebih jelas berikut ini adalah wawancara peneliti dengan warga sekitaran kos yang bernama Mas Adit:

(21)

18 lagi kos putri kupang juga Semuanya, ganti lagi laki-laki kupang juga, dan terakhir campur Setelah dijual, yang saya lihat dulunya dari depan jalan sini banyakan Kupang, kata bapakku kos nya dijual pada waktu itu lagi butuh uang, Pemiliknya datang ke rumahku ngomong sama keluargaku mau dijual Minta bantu carikan yang mau beli nanti dibayar persenan kalo laku.5

Sedangkan untuk motif terhadap nama yang dibuat oleh pemilik indekos yang baru dimana peneliti baru mendapatkan informasi dari pemilik indekosan melalui chat di akun whatsApp, berikut ini adalah jawaban dari pemilik indekosan tersebut:

Sebenarnya memberi nama Merah Putih ya awalnya asal aja sih intinya Kost itu untuk semua kalangan yang berwarga negara Indonesia di bawah bendera Merah Putih.

4.4. Bentuk-bentuk Harmonisasi Dalam Keanekaragaman

Pada bagian ini akan di bahas mengenai suatu bentuk harmoniasi dalam interaksi penghuni Indekosan Merah Putih dalam interaksi mereka sehari-hari. Ritzer menawarkan

(22)

19

glokalisasi yang menekankan integrasi antara global dan lokal.

Percampuran yang menekankan gabungan dari global dan lokal, sebagai penentangan terhadap penyeragaman dengan grobalisasi. (Ritzer,2006: 97&104).

Menyadari kehadiran orang lain di luar diri mereka masing-masing. Manusia tidak hidup sendiri sehingga manusia harus bekerja sama. Manusia harus mempertimbangkan mengenai orang lain karena ketika manusia berada dalam masyarakat maka disitu adalah ruang dimana manusia akan bertemu dengan manusia lain.

4.4.1. Lagu Sebagai Bentuk Interaksi Simbolik

(23)
(24)

21 oleh penghuni indekosan Merah Putih di indekosan. Lirik lagu tersebut berbunyi demikian Dari sabang sampai Merauke merantau di Pulau Jawa beda Pulau suku dan budaya tapi tinggal sama-sama ada yang dari Papua, ada yang dari Tobelo, ada yang dari NTT, ada yang dari Toraja, ada juga yang dari Sumatera bersatu di Merah Putih Reff: disinilah kami berkumpul di kos-kosan merah putih kadang makan sama-sama lebih sering lapar sama-sama. Berikut ini adalah wawancara dengan Sony, Andre,Teo, dan Yesaya sebagai pencipta lagu dan juga tanggapan dari penghuni lain mengenai lagu tersebut. Mengapa kalian menciptakan lagu tentang kos Merah Putih? Dan Bagaimana tanggapan kalian mengenai lagu yang diciptakan di kos Merah Putih? 6 Karena kita semua anak rantau om sekaligus supaya kita saling baku ingat terus. Supaya kita bisa hidup bersama kan kita di kos ini nasibnya sama sering kehabisan uang dan juga supaya kita kalo sudah tidak di kos sini lagi tidak lupa masih saling ingat.7Lagunya bagus dengan adanya lagu ini maka menampilkan kebersamaan karena yang ada di Indekos Ini dari Sabang sampai Merauke karena disini tidak hanya orang Papua saja atau Jawa saja tapi banyak. Karena di kos ini banyak etnis ada Jawa, Papua, Batak, Sulawesi, Halmahera jadi kita disini tinggal sama-sama supaya kita bisa baku ingat terus kalo sudah lulus.

6 19 Juli 2017 20.30 WIB di Kos Merah Putih 7

(25)

22 4.4.2. Pembayaran Listrik, Internet, Sampah sebagai Pranata Harmonisasi

Interaksi penghuni indekos Merah Putih ketika mereka memikirkan orang lain dengan suatu kondisi perbedaan etnis sehingga suatu tuntutan kerja sama diantara mereka membuat mereka keluar dan mengartikan kondisi lingkungan maupun orang lain. Individu tidak diam ketika mereka berinteraksi dengan orang lain mereka akan saling mengartikan apa yang dirasakan maupun apa yang dilakukan oleh orang lain. Kerja sama dalam hal ekonomi membuat mereka mempelejari cara membawa diri dalam pergaulan sebagai anak indekos. Berikut ini adalah wawancara dengan beberapa penghuni Indekosan, Abraham dan Nael:8

Pembagian tugas anak-anak kos ada yang bayar sampah, listrik, internert lalu ketuk pintu-pintu kamar untuk ingatkan teman-teman yang lain. Bantu ditutupi dulu kita juga pasti perlu internet, listrik,air, dan sampah, di bantu nanti pelan-pelan baru dia ganti karena sy juga perlu internet Karena kalo mau bikin tugas, air untuk mandi , dan sampah Karena nanti juga pasti dia akan ganti, saya terkadang bantu teman-teman yang kesulitan bayar kalo pas ada uang lebih di saya. Kita disini iuran. kalo saya

8 14 Maret 2017 11.46 WIB di Kos Merah Putih

(26)

23 sendiri dia tidak punya uang Karena apa dulu kalo emang benar benar gak punya uang saya bantu pinjami dulu, saya sering melakukan itu kepada teman kos disini Karena uang nya dia cuman buat makan, waktu itu juga listrik mati, saya gak tega dia bayar litrik tapi dia gak makan.

5. Kesimpulan

(27)

24 Daftar Pustaka

Apandi, Andi. 2009. Pola Interaksi Sosial dan Dinamika Identitas diri Pemondok. Skripsi. Fiskom UKSW, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Endang, Kusmaryani, Rosita. 2006, Jurnal: Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Henselim, James.M. 2006. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ihalauw J.O.I. John. 2004. Bangaunan Teori. Salatiga: Ed 3 Melenium,

Kaplan, David, Manners, Robert.A. 1999. Teori Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. 2007. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Djambatan.

Lutfi Yondri. 2009, Jurnal: Nilai Luhur Dari Masyarakat Megalitik: Dalam Tatanan Kepemimpinan, Masyarakat, dan Solidaritas, Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional, Yogyakarta.

Mardalis.2010. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong J. Lexi. 1989. Metodologi Penilitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rusdakarya.

(28)

25 Parekh, Bhikhu. 2008. Rethinking Multiculturalism: Keberagaman Budaya dan Teori Politik,Yogyakarta: Penerbit Kanisiius.

Raho, Bernard,SVD. 2007. Teori Sosiologi Modern, Jakarta:Prestasi Pustakaraya.

Ritzer, George. 2006. The Globalization of Nothing: Mengkonsumsi Kehampaan di Era Globalisasi, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik

Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ritzer, George. 2013. Eksplorasi dalam Teori Sosial: Dari Metateori sampai Rasionalisasi,Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Salim, Agus. 2006. Teori & Paradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana.

Soekanto, Soerdjono & Sulistyowati, Budi. 2013. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar, Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada.

Sugandhi, Yulia. 2002. Rekonstruksi Sosiologi Humanis Menuju Praksis,Yogyakarta:Pustakapelajar.

Suyanto, Bagong, Amal, Khusna.M, Surbakti, Ramlan, Siahaan, Hotman.M. 2010.

(29)

26 Titaley, John, A. 2012. Orientasi Mahasiswa Baru: Kebersamaan

Yang Kreatif Omb UKSW 2012

Ujan, Ata, Andre. Molan, Benyamin. Nugroho. Djoko, Warsito.& Putranto, Hendar.2011.Multikulturalisme: Belajar Hidup Bersama dalam Perbedaan, Jakarta:PT.Indeks.

Wrong, Dennis.H, Coser, Lewis.A. 2003. Max Weber: Sebuah Khazanah, Yogyakarta: Ikon Teralitera.

Internet :

Konsep.Harmonisasi.(PribumiTionghoa).http://www.saripsutrisn o.tk/2015/02/normal-0-false-false false-en-us-x-none.html Artikel diakses pada 2 maret 2017

pukul 08:21 wib.

http://www.hipwee.com/narasi/salatiga-kota-indonesia-mini/

diakses pada 30

April 2017pukul 13.34 wib

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/05/07/kota-

adalah-salatiga di akses pada 14 mei 2017 13.13 wib.

http://blog.unnes.ac.id/darmawanbudipurnomo/sistem-kekerabatan-dimasyarakat jawa/diakses pada 15 Mei 2017 15.36 wib.

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang bersifat menggambarkan, mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan,

D-sorbose is known as reactive reducing sugar to react with amino acids to.. generate

KEMAMPUAN MENULIS BAHASA JEPANG MENGGUNAKAN FOTO MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Multimedia merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam suatu. proses pembelajaran, termasuk pembelajaran menyimak dalam

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa kemampuan subjek laki- laki dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah berbentuk kontekstual yaitu subjek laki-laki dengan

[r]

Instrumen dalam penelitian ini berbentuk essay yang berjumlah tujuh butir soal.Setelah dilakukan wawancara secara langsung dengan guru mata pelajaran Fisika kelas

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa di dalam ruang lingkup Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung tindak pidana keimigrasian yang berupa