• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selayangpandangdppka 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selayangpandangdppka 1"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

SELAYANG PANDANG

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DIY

Kepatihan Danurejan, Telp. (0274) 562811 Pswt 1117 s/d. 1328

Email: dppka@dppka.jogjaprov.go.id

(2)

SEJARAH DPPKA DIY

1. Adapun kronologis sampai terbentuknya DPPKA dimulai dari Dinas Keuangan pada tahun 1974 s/d 1975, selanjutnya menjadi Direktorat Keuangan pada tahun 1975 s/d 1976.

2. Kemudian berubah nama menjadi Biro Keuangan sampai tahun 2004, berubah menjadi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) dari tahun 2004 s/d 14 Februari 2009, pada saat itu BPKD merupakan penggabungan dari Biro Keuangan, Dispenda dan Bidang Aset Badan Perekonomian investasi dan Aset Daerah (Bapekoinda) DIY.

3. Akhirnya namanya berubah menjadi Dinas

(3)

Terbentuknya DPPKA DIY

DPPKA DIY dibentuk berdasarkan:

1) Perda DIY No: 6 tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Teknis Daerah di Lingkungan Provinsi DIY.

(4)

Dasar Hukum

Pengelolaan Keuangan Daerah

 Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Daerah;

 Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Daerah;

 Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara;

 Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

 Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak

dan Retribusi;

 Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Keistimewaan Daerah Istimewa

 Yogyakarta;

 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

(5)

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi 

Pemerintahan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua  

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman   Pengelolaan  Keuangan Daerah;

Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada   

Pemda;

Peraturan Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11  Tahun 

2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Pemerintah Daerah  Daerah  Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok­pokok  Pengelolaan  Keuangan Daerah;

Peraturan Daerah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2013  

(6)

 Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9 Tahun 

2014 tentang     Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja  Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun  2014;

 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta  Nomor 74 

Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Daerah  Istimewa Yogyakarta Nomor 44 Tahun 2009 tentang Kebijakan  Akuntansi Pemerintah Daerah;

 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 

Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan  Belanja Daerah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun  2014;

 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 78 

Tahun 2014 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran 

Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta  Tahun 2014;

 Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 30 

(7)
(8)

TERWUJUDNYA PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN ASET TERBAIK SE

INDONESIA

1. Mengoptimalkan peningkatan Pendapatan Daerah; 2. Mengembangkan Kapasitas pengelolaan keuangan

Daerah;

3. Meningkatkan dan memperbaiki kinerja BUMD; 4. Mengoptimalkan pengelolaan aset daerah.

Visi

:

(9)

Tugas DPPKA DIY

:

Melaksanakan

anggaraan

pendapatan, anggaran belanja,

kas

daerah,

pembinaan

administrasi

keuangan

daerah

serta

menyiapkan

bahan

(10)

Fungsi DPPKA DIY:

1) Penyusunan program dibidang pengelolaan anggaran

pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah, akuntansi dan pengelolaan barang daerah;

2) Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan anggaran

pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah, akuntansi dan pengelolaan barang daerah;

3) Penyelenggaraan pengelolaan pendapatan daerah;

4) Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah;

5) Pengelolaan kas daerah;

6) Pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan daerah;

7) Penyelenggaran akuntansi dan pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD;

8) Penyelenggaraan pengelolaan barang daerah; 9) Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;

10) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program dinas;

11) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai

(11)

Tujuan DPPKA DIY antara lain:

1) Meningkatkan kemampuan keuangan daerah

untuk membiayai pembangunan daerah ;

2) Meningkatkan kontribusi pendapatan asli

daerah bagi pemda

3) Mengoptimalkan peningkatan kinerja BUMD; 4) Mewujudkan pengelolaan keuangan yang

(12)

Sasaran yang hendak dicapai antara lain:

1) Meningkatnya pendapatan daerah dari pajak retribusi dan lain-lain pendapatan;

2) Meningkatnya kualitas pengelolaan aset daerah;

3) Meningkatnya kinerja BUMD;

(13)

Strategi yang dilaksanakan:

1)Perbaikan manajemen terhadap semua potensi pendapatan daerah dari pajak, retribusi dan lain-lain pendapatan;

2)Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dari pajak retribusi dan lain-lain pendapatan;

3)Perencanaan penganggaran penatausahaan dan pelaporan keuangan

4)daerah sesuai peraturan perundang-undangan uang berlaku;

5)Penataan kelembagaan BUMD;

6)Pengembangan Manajemen BUMD;

7)Penguatan modal dan pengembangan usaha;

(14)

Kebijakan yang ditempuh:

1) Peningkatan koordinasi dan kualitas SDM

pengelolaan pendapatan daerah;

2) Pendayagunaan kekayaan daerah;

3) Perubahan bentuk badan hukum, penataan

manajemen dan penyehatan BUMD;

4) Peningkatan pelayanan, pemenuhan Sarpras

dan Sistem;

5) Ketepatan waktu proses pengelolaan keuangan;

(15)

Sumber Daya Manusia DPPKA

DIY

Jumlah pegawai PNS = 252 orang

Jumlah pegawai berdasarkan Jenis Kelamin • Laki-laki : 163 orang

• Perempuan : 89 orang

(16)

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

1) Pertumbuhan ekonomi menyebabkan

bertambahnya kendaran baru;

2) Fluktuasi harga BBM;

3) Tarif

pungutan

dalam

Pengelolaan

retribusi

daerah

dapat

disesuaikan

dengan kemampuan masyarakat di

daerah;

4) Koordinasi, klarifikasi dan inventarisasi

terhadap

penggunaan

barang

milik

daerah;

5) Badan

Usaha

Milik

Daerah

dapat

dikembangkan dan ditingkatkan;

6) Kualitas dan kapabilitas SDM pengelola

keuangan

dan

aset

masih

bisa

dikembangkan.

(17)

2. TANTANGAN:

1) Potensi pendapatan dari pajak PKB setiap tahun naik sehingga akan mengalami titik jenuh mengakibatkan stagnan dan terus menurun, sehingga sumber PAD dari pajak akan menurun;

2) Adanya pembatasan / kepemilikan KBM selain untuk menekan penggunaan BBM karena luasan dan panjang lintasan jalan yang terbatas serta potensi polusi;

3) Penentuan harga satuan yang sangat cepat berubah sedangkan proses perundangan membutuhkan waktu, sehingga antara target dan realisasi terdapat gap yang tinggi;

(18)

PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS:

1. Potensi pendapatan dari pajak, retribusi dan lain-lain pendapatan daerah yang syah untuk meningkatan PAD.

2. Peningkatan Kapasitas pengelolaan keuangan daerah

3. Perbaikan dan peningkatan kinerja BUMD

4. Peningkatan pemanfaatan dan penatausahaan asset

5. Peningkatan kompetensi SDM

(19)

OPINI BPK ATAS HASIL PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA UNTUK TAHUN 2009–2013 ADALAH :

(20)

 LKPD Tahun 2010 dengan opini Wajar Tanpa

(21)

 LKPD Tahun 2011 dengan opini Wajar Tanpa

(22)

 LKPD Tahun 2012, 2013 dan 2014 dengan

(23)

LAYANAN UNGGULAN DI 5 KPPD

DIY

PENGEMBANGAN LAYANAN

ANTARA LAIN :

1).

Layanan Samsat Pembantu

Samsat Pembantu di Sewon Bantul dan

Maguwoharjo Sleman, merupakan layanan

pembayaran pajak kendaraan bermotor

(pengesahan STNK Tahunan) dan Sumbangan

Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

(24)

2). SAMSAT PAYMENT POINT

Merupakan layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor

(pengesahan STNK Tahunan) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang pelaksanaannya berada pada 1 Kantor Kas dan 5 Cabang Pembantu Bank BPD DIY, yaitu :

Kantor Kas Bank BPD Giwangan Kota Yogyakarta

Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Piyungan Bantul

Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Nanggulan Kulon Progo Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Karangmojo Gunungkidul Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Semin Gunungkidul

Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Kalasan Sleman. Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Godean Sleman.

(25)

3). SAMSAT CORNER

 Merupakan layanan pembayaran

pajak kendaraan bermotor

(26)

4). SAMSAT DRIVE THRU

 Merupakan layanan pembayaran pajak

kendaraan bermotor dan kendaraan roda 4 (empat) (pengesahan STNK

Tahunan) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) tanpa Wajib Pajak harus turun dari

(27)

5). SAMSAT KELILING

 

 Merupakan layanan pembayaran pajak

(28)

6). SAMSAT PADA ACARA TERTENTU

 Merupakan layanan pembayaran pajak

(29)

PENGHARGAAN

KESAMSATAN

 Dalam memberikan pelayanan publik, KPPD/ SAMSAT se DIY telah memperoleh penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima (CPP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2009 untuk KPPD Gunungkidul dan KPPD Bantul,

(30)

KEADAAN YANG AKAN DATANG

 Potensi pendapatan Tahun 2012-2017 bersumber dari

Pajak daerah, Retribusi Daerah dan Lain-lain pendapatan.

 Potensi Pendapatan Daerah diukur dan diperoleh

berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, khusus untuk Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang sifatnya closed listed. Hal ini sedikit membatasi gerak di daerah untuk melakukan perbaharuan penerimaan khususnya dari pajak dan retribusi karena obyek baru yang dianggap sebagai potensi pendapatan harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Pemerintah Pusat dan mendapat persetujuan untuk dipungut.

(31)

Sehingga potensi yang akan digalakkan untuk beberapa tahun ke depan diarahkan berasal dari:

1. Sumber Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang

Sah,

2. Komponen dana perimbangan dan juga komponen

dana hibah, maupun dana-dana penyesuaian dari

(32)

SEDANG POTENSI PENDAPATAN DARI

RETRIBUSI DAERAH ADALAH SEBAGAI

BERIKUT :

 Retribusi jasa umum  Retribusi jasa usaha

 Retribusi perijinan tertentu

(33)

SELAIN ITU POTENSI PENDAPATAN DARI LAIN-LAIN PENDAPATAN YAITU :

Optimalisasi aset

 Dapat diketahui kondisi dan penggunaan saat ini,

sehingga apabila penggunaan belum optimal dapat lebih dioptimalkan

 

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

 Potensi pendapatan setiap tahun dari hasil pengelolaan

daerah yang dipisahkan tidak terlepas dari jumlah penyertaan modal pemerintah daerah kepada BUMD maupun kepada Swasta.

 Untuk Potensi BUMD, PT. BPD dapat ditingkatkan mejadi

(34)

URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 Asli Daerah Yang Sah

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

(35)
(36)

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu PT Maulina Cipta Rasa sebagai pertimbangan dalam melakukan pengembangan produk dari sisi kualitas produk, kualitas

Ini berarti bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap return on asset pada

Pada hari ini, Jum’at tanggal Tiga Belas bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Belas , dimulai pukul 14.10 Wita dengan mengambil tempat di Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Laut,

Menurut Teguh Wahyono (2003 : 3) Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu

transaksi pada media kertas. Membutuhkan media penyimpanan yang banyak, membuat perhitungan dan pembuatan laporan koperasi pertahun menjadi terlambat. Juga

Sumber informasi yang peneliti pilih dalam pembuatan video feature ini adalah Gicela Miftanisa sebagai owner dari Gees Handmade, karena dia sudah memiliki

Data flow diagram (DFD) menurut Andri Kristanto (2004 : 66) , adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data

Jembatan Box Culvert Tambang tllang RT.02 dengan (nilai penarcaran/penaTtrtrafl terkoreksi) sebesar Rp 260.230.000 (Dua Ratus Enam Puluh ]uta Dua Rafus Tiga Puluh