TATA CARA
PENYUSUNAN SKP PADA PERGURUAN TINGGI
BIRO SUMBER DAYA MANUSIA
SETIAP PNS WAJIB MENYUSUN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) SETIAP AWAL TAHUN
BERDASARKAN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) INSTANSI
Rencana Kerja Tahunan adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan target yang akan
dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan oleh instansi
pemerintah
PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
KEWAJIBAN MENYUSUN SKP
DASAR HUKUM
1. PP No. 46 Tahun 2011
tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS
2. Perka BKN No. 1 Tahun 2013
tentang Ketentuan Pelaksanaan PP
No. 46 Tahun 2011
3. PP No. 37 Tahun 2009
tentang Dosen
4. PermenPAN-RB No. 17 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional
Dosen dan Angka Kreditnya jo PermenPAN-RB No. 46 Tahun
TUJUAN SKP
1. Menjamin objektifitas pembinaan PNS berdasarkan prestasi kerja.
2. Mendapatkan kesempatan peningkatan kompetensi, promosi dan kenaikan
pangkat.
PENGARUH SKP
1. Menjadi tuntunan atasan dalam memberikan
Promosi
,
Rotasi
,
Penugasan
dalam kegiatan Penelitian dan Peningkatan Kompetensi pegawai.
2. Menjadi penentu besaran tunjangan kinerja sesuai
Permenristekdikti Nomor
31 tahun 2016
3. Menjadi potret kepatuhan PNS terhadap aturan kepegawaian yang berlaku
karena tidak menyampaikan SKP dapat dikategorikan melanggar kedisiplinan
PNS.
SKP bukan DP3
1. Dinilai Kinerja reel individu : Ada target dan ada capaian realisasi.
2. Janji PNS kepada unit kerja.
2. SKP mendukung program Reformasi Birokrasi dimana transparansi dan
layanan menjadi tolok ukur utama penilaian.
3. Penilaian Perilaku diukur seobjektif mungkin/wajar.
2
Rencana Kerja Tahunan atau Penetapan Kinerja Tahunan Organisasi bersangkutan
1
Dokumen Organisasi dan Tata Kerja Organisasi bersangkutan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
5
Dokumen Uraian Tugas/jabatan pemegang jabatan
4 3
6
Peta jabatan yang telah divalidasi
Laporan capaian pelaksanaan tugas tahun sebelumnya
Permenpan dan RB tentang Jabfung dan angka kreditnya bagi jabatan fungsional tertentu
SKP
JELAS, kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas
DAPAT DIUKUR, kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara kuantitas maupun kualitas
RELEVAN, kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas masing-masing
DAPAT DICAPAI, kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan PNS
MEMILIKI TARGET WAKTU, kegiatan yang dilakukan harus dapat ditentukan waktunya
MEMUAT KEGIATAN
TUGAS JABATAN
MENGACU KEPADA RKT/PKT
SEBAGAI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN ORGANISASI YANG TELAH DITETAPKAN DAN HARUS BERORIENTASI PADA HASIL SECARA NYATA DAN TERUKUR
DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN TUGAS JABATAN PADA PRINSIPNYA PEKERJAAN DIBAGI HABIS DARI TINGKAT YANG TERTINGGI SAMPAI DENGAN TINGKAT TERENDAH SECARA HIERARKI
TARGET ADALAH JUMLAH BEBAN KERJA YANG AKAN DICAPAI DARI SETIAP PELAKSANAAN TUGAS JABATAN
TARGET SKP
Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya berasal dari unit organisasi bersangkutan, maka penetapan target didasarkan pada RKT yang telah ditetapkan
Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya berasal dari output/hasil kerja unit organisasi lain, maka penetapan target didasarkan pada asumsi rata-rata tahun sebelumnya
Istilah pemimpin/pimpinan PT, antara lain terdapat:
1. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Dosen.
PEMIMPIN PT (Ps. 1 angka 17 PP No 4 Tahun 2014):
□Rektor pada universitas/institut
□Ketua pada sekolah tinggi
PIMPINAN PT : (Ps. 8 ayat (3) PP No 37 Tahun 2009)
□Rektor pada universitas/institut
□Ketua pada sekolah tinggi
□Direktur pada Politeknik/Akademi
□Pembantu Rektor pada Universitas/institut
□Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi
□pembantu Direktur pada Poltek/Akademi
□Dekan
□Pembantu Dekan
□Direktur Pascasarjana
□Ketua unit pelaksana teknis perguruan tinggi
SEJARAH SINGKAT
BERDASARKAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN
1985
1. Rektor adalah jabatan struktural eselon I.a
2. Pembantu Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua
Lembaga adalah jabatan struktural eselon I.b
3. Pembantu Dekan, Ketua Sekolah Tinggi, Sekretaris
Lembaga dan Kepala Pusat adalah eselon II.a
4. Direktur Politeknik/Akademi, adalah eselon III.a
Kepres No 199 Tahun 1998
Jabatan Pimpinan PTN
merupakan jabatan Tugas
Tambahan bagi Seorag Dosen
yang Menduduki Jabatan
Pemimpin PT
Merupakan unsur pelaksana akademik yang menjalankan fungsi
penetapan kebijakan non akademik dan pengelolaan perguruan
tinggi (Ps. 29 ayat (1) huruf b PP No 4 Tahun 2014)
Wakil pemimpin dan pimpinan unit organisasi di bawah pemimpin PT
diangkat dan diberhentikan oleh Pemimpin PT (Ps. 29 ayat (6) PP No
4 Tahun 2014)
Contoh TUSI Pimpinan PTN dalam OTK Rektor
Tugas:
Memimpin
pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta membina dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan humas.
Fungsi:
a. Pelaksanaan dan
pengembangan dikti
b. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan IPTEKS c. Pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat
d. Pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; dan
e. Pelaksanaan tata kelola PT Wakil
Rektor
Tugas:
Membantu Rektor dalam memimpin pengelolaan di bidang...
Dekan
Tugas:
Mengkoordinasikan dan melaksana-kan pendidikan dalam satu atau sejumlah cabang IPTEKS
Fungsi:
a. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di ling.Fak
b. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan IPTEKS
c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
d. Pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; dan
Wakil Dekan
Tugas:
Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan... (bidang tugas)
Ketua
Jurusan Tugas:Melaksanakan pengelolaan sumber daya pendukung prodi dalam satu rumpun disiplin IPTEKS
LPPM Tugas:
Melaksanakan,
mengoordinasikan, memonitor dan menilai pelaksanaan kegiatan litabdimas
Fungsi:
a. Penyusunan renprogang lembaga
b. Pelaksanaan penelitian ilmiah murni dan terapan
c. Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat
d. Mengoordinasikan pelaksanaan litabdimas di lingkugan PT
e. Pelaksanaan publikasi hasil litabdimas
f. Peningkatan relevansi proglitabdimas kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
RKT UNIV/INST SKP REKTOR
SKP
DEKAN SKP DIR PASCA SKP KA LEM SKP KA PUSTA
RKT POLTEK SKP DIREKTUR
SKP KAUPT
PPM
SKP KA UPT PERPUST
SKP KA UPT LAINNYA SKP AD/WD
SKP KABAG
SKP KAJUR
SKP KASUBAG
PIMPINAN PERGURUAN TINGGI
MERUPAKAN TUGAS TAMBAHAN DARI
JABATAN FUNGSIONAL DOSEN, OLEH
KARENA ITU SESUAI DENGAN KETENTUAN
YANG BERLAKU, DALAM MEMBUAT SKP
BAGI PIMPINAN PERGURUAN TINGGI
DISAMPING SKP SEBAGAI PIMPINAN PT
JUGA SEKURANG-KURANGNYA
MENCANTUMKAN SKP DALAM BUTIR
KEGIATAN DARMA PENDIDIKAN
UNSUR UTAMA YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS DOSEN
1
2
3
Menghindari Hukuman Disiplin
4
Keaktifan menulis pada publikasi Jurnal
Internasional
atau
Jurnal
Nasional
terakreditasi
Melaporkan aktivitas dalam bentuk
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
SKP PEJABAT FUNGSIONAL
TERTENTU
Penyusunan SKP bagi pejabat fungsional tertentu,
kegiatan tugas jabatannya disesuaikan dengan
butir-butir kegiatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang jabatan fungsional
tertentu
Angka Kredit
Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang pejabat fungsional dalam
rangka pembinaan karier yang bersangkutan,
ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan
dicapai
N o
Jenjang Jabatan Jenjang Pangkat
Angka Kredit
1 Utama/Profesor Gol. IV/e 1.050
Gol. IV/d 850 2 Madya/Lektor Kepala Gol. IV/c 700 Gol. IV/b 550 Gol. IV/a 400
3 Muda/Lektor Gol. III/d 300
Cara menentukan target angka
kredit
Misalnya:1. Untuk naik pangkat dari golru III/c menjadi III/d bagi dosen dengan jabatan Lektor (200 kum)
Kebutuhan angka kredit yang harus dicari adalah >100 kum = (300 kum – 200 kum )
Ukuran waktu normal untuk mendapatkan >100 kum adalah 4 tahun
Dengan demikian target 1 tahun adalah 25% x 100 kum = 25 kum 2. Untuk naik jabatan dari Lektor (200 kum) menjadi Lektor Kepala
(400 kum)
Kebutuhan angka kredit yang harus dicari adalah >200 kum = (400 kum – 200 kum)
Ukuran waktu normal untuk mendapatkan>200 kum adalah 4 tahun
Dengan demikian target 1 tahun adalah 25% x 200 kum = 50 kum 3. Pada saat membuat SKP dosen berdasarkan hasil perhitungannya
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM
No Jabata n Kualifika si Akademi k
Unsur Utama Unsur
Penu n-jang Laksd ik Laksl it Laksabdi mas 1 Asisten
Ahli Magister ≥ 55% ≥25% ≤10% ≤ 10% 2 Lektor Magister ≥
45% ≥ 35% ≤10% ≤10% 3 Lektor
Kepala Magister/ Doktor
≥
40% ≥ 40% ≤10% ≤10% 4 Profeso
r Doktor ≥ 35% ≥ 45% ≤10% ≤10% TABEL DISTRIBUSI UNSUR UTAMA DAN UNSUR
No Jabata n Akade mik Kualifikasi Pendidikan Program Studi Diploma/
Sarjana Magister Doktor
1 Asisten Ahli
Magister M -
-Doktor M B B
2 Lektor Magister Doktor
M -
-M M B
3 LektorKepala Magister Doktor
M -
-M M M
4 Profesor Doktor M M M
No Jabata n Akade mik Kualifikasi Pendidikan Program Studi Skripsi/ Tugas Akhir Tesis Disertasi 1 Asisten Ahli
Magister M -
-Doktor M B
-2 Lektor
Magister Doktor
M -
-M M B
3 LektorKepala Magister Doktor
M -
-M M B/M*
4 Profesor Doktor M M M**
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM KEGIATAN
BIMBINGAN LAPORAN TUGAS AKHIR, SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI
• = sebagai penulis pertama pada jurnal internasional
bereputasi
** = sesuai Pasal 26 ayat (10) b Permendikbud No.49 Tahun 2014
No Jabatan
Akademik JurnalNasion al Jurnal Nas. Terakredi tasi Jurnal
Int. Jurnal Int Bereput asi
1 Asisten Ahli W S S S
2 Lektor W S S S
3 Lektor Kepala/ Magister
S S W S
4 Lektor Kepala/ Doktor
S W S S
5 Profesor S S S W
TANGGUNG JAWAB DALAM PUBLIKASI ILMIAH
W = Wajib
ASPEK PENILAIAN SKP
1
Aspek Penilaian Kualitas Kerja
2
Aspek Penilaian Tugas Tambahan
ASPEK PENILAIAN KUALITAS KERJA
Kriteria Nilai Keterangan
91 – 100
Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan
pelayanan di atas standar yang ditentukan dll.
76 - 90
Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada kesalahan
besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dll
61 - 75
Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar
yang ditentukan
51 -60
Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar,
revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang
ditentukan dll.
50 ke bawah
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada
No.
Nilai Perilaku
Nilai Capaian Perilaku (%)
1.
85 – 91
100
2.
80 – 84,99
90
3.
75 – 79,99
80
4.
70 – 74,99
70
5.
65 – 69,99
60
6.
64,99 ke bawah
50
ASPEK PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN
NO TUGAS TAMBAHAN NILAI
1
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 1 (satu) sampai 3 (tiga) kegiatan
1
2
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 4 (empat) sampai 6 (enam) kegiatan
2
3
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 7 (tujuh) kegiatan atau lebih
3
Berikut tugas
tambahan yang
URAIAN
LHKPN
LHKASN
Dasar Hukum
Permenristekdikti Nomor 43
Tahun 2015
PANRB
Surat
Edaran
Menteri
Nomor 1 Tahun 2015
Subyek
Pejabat Negara dan Pejabat
Strategis serta potensial/
rawan KKN
Seluruh ASN selain yang
berkewajiban LHKPN
Pengelolaan
KPK
KemenPAN RB
Lampiran Bukti
Wajib melampirkan bukti
Tidak Wajib melampirkan
bukti
Waktu
Penyampaian
2 bulan setelah menjabat
atau
berhenti dari jabatan
1 bulan setelah menjabat
atau
berhenti dari jabatan
TERIMA KASIH..
SAMPAI JUMPA..