DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
1
DASAR HUKUM PELAKSANAAN SIWAB
2017
1.Permentan 48/2016 tentang Upsus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau.
2.Kepmentan 8933/2016 tentang Tim Supervisi dan Pendampingan UPSUS SIWAB.
3.Kepmentan 8932/2016 tentang Sekretariat Pokja Upsus Siwab 2017.
4.Pedoman Pelaksanaan Upsus Siwab 2017. 5.Surat Edaran Menteri Pertanian No.
185/PK.210/M/12/2016 kepada para Gubernur dan Bupati tentang Dukungan Upsus Siwab 2017.
TARGET
SIWAB 2017
Target UPSUS SIWAB
Penghitungan target SIWAB didasarkan atas:
• Populasi Indukan Sapi Potong dan Sapi Perah
sebanyak 5.918.920 ekor (proyeksi hasil ST-2013 BPS).
• Asumsi Betina Produkstif rata-rata 72,16% (kinerja
2015) sebesar 4.270.851 ekor
• Realisasi IB 2015 sebanyak 2.203.451 ekor (kinerja
2015), selebihnya kawin alam 2.067.400 ekor.
• Dari total IB 2015 IB Swadaya di 6 provinsi yakni
1.123.519 ekor dan pengembangan 1.079.932 ekor, selanjutnya untuk mencapai target IB 3.000.000 ekor maka direncanakan IB Introduksi sebesar 796.549
ekor, DAN Target kawin alam sebesar 1.000.000 ekor diseluruh provinsi
• Selanjutnya arahan Mentan bahwa target 4 juta
akseptor dilaksanakan melalui IB sehingga target IB 3 juta akseptor dan Intorduksi IB di wilayah Ekstensif sebanyak 1 juta akseptor.
...Lanjutan…
• Target Upsus SIWAB untuk masing-masing
provinsi telah ditetapkan dan menjadi output RKA-KL 2017, sehingga tidak dapat dilakukan perubahan. Perubahan target antar provinsi memerlukan revisi DIPA Pusat dan
memerlukan waktu yang lama.
• Target UPSUS SIWAB untuk masing-masing
kabupaten merupakan target perkiraan
menggunakan data betina produkstif (BPS) dengan parameter penghitungan
berdasarkan kinerja 2015. Perubahan target akseptor antar kabupaten/kota maupun
penambahan/ pengurangan jumlah kabupaten/kota masih dimungkinkan sepanjang tidak merubah total target provinsi.
RANCANGAN AWAL LOKASI DAN TARGET AKSEPTOR SIWAB 2017 (3 Juta IB dan 1 Juta KA
…cluster ekstensif
PERUBAHAN TARGET AKSEPTOR SIWAB 2017 (4.000.000 akseptor Inseminasi Buatan)
…cluster ekstensif….
ANGGARAN
SIWAB
2017
Catatan ANGGARAN SIWAB
2017
• Pada saat penyusunan anggaran belum tersedianya
data gab analisis antara kebutuhan dengan
ketersediaan sehingga beberapa hal dihitung berdasarkan lokasi kabupaten, diantaranya:
• Kontainer depo dihitung 2 unit per kabupaten/kota
• N2Cair Depo Semen beku dihitung berdasarkan jumlah
kabupaten X 2 unit container X penguapan 4 liter per 2 minggu
• Pelatihan petugas IB 2 orang per kabupaten.
• Sehingga dimungkinkan revisi anggaran dengan
tahapan:
• Pendataan kebutuhan SIWAB 2017 berdasarkan
ketersediaan peralatan dan sumber daya yang ada.
• Lakukan sinkronisasi anggaran antara UPT, APBN Provinsi dan ABPB Prov/Kabupaten/Kota.
• Membuat prioritas pembiayaan terhadap kegiatan yang
berifat langsung (missal: semen beku, N2Cair dan
operasional) dan yang bersifat penunjang tidak langsung (missal: pakan suplemen).
• Revisi Anggaran mengacu kepada PMK Revisi dan Surat Dirjen Tata Cara Revisi Aggaran 2017.
REKAP ANGGARAN
UPSUS SIWAB 2017
Rekap Alokasi SIWAB
SKPD
… Lanjutan SKPD
Rekap Alokasi SIWAB UPT
Rekap Alokasi SIWAB PUSAT
…pusat lanjutan
PELAKSANAAN ANGGARAN
SIWAB 2017
ALUR PELAKSANAAN
SIWAB 2017
1. Koordinasi dan Gebyar
SIWAB
2. Bimtek dan Diklat
3. Pemeriksaan Status Reproduksi
Akseptor
4. Penyediaan Semen Beku
dan N2 Cair
5. Pelaksanaan Inseminasi
Buatan, PKB, ATR
Pelaksanaan Introduksi IB di Wilayah
Ekstensif
Pemindahan target kawin alam sebanyak 1 juta
akseptor menjadi IB dari sisi anggaran memerlukan biaya sebanyak 417,150 Milyar, untuk:
o memenuhi kebutuhan dasar Inseminasi Buatan
peralatan (kontainer depo, kontainer lapangan dan
kontainer N2 cair), bahan-bahan (semen beku sebanyak 2,2 juta dosis, N2 cair, dan pakan suplemen), serta
operasional IB, PKB dan ATR.
o Mengingat target kawin alam lebih banyak dipelihara dilepas (ekstensif) maka diperlukan sarana khusus
berupa tempat pengumpulan dan pemeriksanaan sapi (holding ground dan gangway), dan hormon untuk
sinkronisasi birahi.
o Pada sisi teknis lokasi kawin alam berada pada
kabupaten yang relatif jauh dari ibukota provinsi dan belum memiliki petugas inseminasi, pemeriksa
kebuntingan dan asisten teknis reproduksi yang terlatih sehingga diperlukan waktu untuk dapat memulai
pelaksanaan insminasi buatan.
Lanjutan….
Untuk itu pelaksanaan IB di daerah kawin alam
apabila tidak terdapat alokasi anggaran khusus maka dilaksanakan Introduksi IB di Wilayah
Ekstensif dengan melaksanakan:
• mengidentifikasi sapi betina produktif;
• melaksanakan pelayanan terpadu (aktif service)
secara berkala tiap dua/tiga bulan dan apabila ditemukan:
o betina berahi segera dilakukan inseminasi.
o Betina tidak bunting dan tidak birahi pada siklus …. >> sinkronisasi hormonal.
o Betina tidak bunting dan tidak birahi sel telur belum
siap disinkronisasi >> pemberian vitamin ADE
• Dikembalikan ke alam >>> diharapkan birahi dan
kawin dengan pejantan.
• 2-3 bulan kedepan diperiksa kembali dan dicatat
kebuntingannya.
6. Monev dan Pelaporan
Mengoptimalkan Dukungan Pemerintah Daerah
29
Surat Edaran Menteri Pertanian
No. 185/PK.210/M/12/2016 kepada para
PEMBAYARAN OPERASONAL
SIWAB 2017
• Kegiatan yang mendapatkan operasional
o Pemeriksaan Status Reproduksi Ternak 20.000 per
akseptor
o Inseminasi Buatan 30.000 per akseptor
o Pemeriksaan PKb 20.000 per akseptor
o Pemeriksaan ATR 30.000 per akseptor
o Penanganan Gangguan Reproduksi … per akseptor
• Honor
o Honor petugas data 300.000 per bulan
• Ketentuan besaran operasional dan honor
o Besaran operasional dan honor adalah tetap dan
berlaku terhadap seluruh satker yang menjaankan SIWAB 2017
o Apabila disuatu daerah memerlukan biaya untuk mencapai lokasi tertentu diluar operasional maka
dapat dibayarkan biaya perjalanan lokal dalam satuan OB bukan akseptor.
Ketentuan Pembayaran Operasional
IB
Operasional IB dibayarkan terhadap
pelaksanaan IB mulai per 1 Januari 2017.
Dasar pembayaran operasional IB adalah
laporan pelaksanaan IB yang sudah masuk ke dalam iSIKHNAS
Operasional IB hanya dibayarkan sekali
terhadap akseptor yang sama.
Pembayaran operasional dapat
dilaksanakan setiap minggu, dua minggu atau per bulan meyesuaikan situasi
Ketentuan Pembayaran Operasional
PKb
Operasional PKb dibayarkan terhadap
pelaksanaan IB per 1 Januari 2017.
Dasar pembayaran operasional PKb adalah
laporan PKb yang sudah masuk ke dalam iSIKHNAS
Operasional IB hanya dibayarkan sekali
terhadap akseptor yang dinyatakan bunting.
Pembayaran operasional dapat dilaksanakan
setiap minggu, dua minggu atau per bulan meyesuaikan situasi daerah.
Ketentuan Pembayaran Operasional
ATR
Operasional Pemeriksaan ATR dibayarkan
terhadap kasus kegagalan IB yang pelaksanaan IB per 1 Januari 2017.
Dasar pembayaran operasional ATR adalah
laporan Perubahan Status Ternak dan dilaporkan ke dalam iSIKHNAS
Operasional ATR hanya dibayarkan sekali
terhadap akseptor yang dikeluarkan SKSR BAru.
Pembayaran operasional dapat
dilaksanakan setiap minggu, dua minggu atau per bulan meyesuaikan situasi
daerah.
ALUR PEMBAYARAN OPERASIONAL