• Tidak ada hasil yang ditemukan

PHP File Tree Demo 4.3.1 agenda 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PHP File Tree Demo 4.3.1 agenda 3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

4.3. AGENDA PENANGGULANGAN KEMISKINAN, PENGANGGURAN, PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN DAN MEMACU KEWIRAUSAHAAN

4.3.1. Sub Agenda Penanggulangan Kemiskinan A. KONDISI UMUM

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang saling terkait satu

sama lain dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : tingkat

pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa,

lokasi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Karenanya,

kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan

ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan

perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam

menjalani kehidupan secara bermartabat.

Kompleksitas masalah kemiskinan tentu tidak bisa dijawab melalui

program pembangunan yang bersifat parsial apalagi kontradiktif, tetapi

diperlukan sebuah rumusan kebijakan yang bersifat holistik, ada

keterkaitan satu sama lain meskipun tidak bisa menghindari

pendekatan sektoral. Rumusan kebijakan pembangunan hendaknya

disatukan oleh dua isu sentral dan mendasar yaitu penanggulangan

kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Program yang khusus

ditujukan untuk mengatasi masalah kemiskinan diorientasikan pada

upaya peningkatan pendapatan dan pengurangan beban masyarakat

miskin melalui pendekatan pemberdayaan usaha, pemberdayaan

manusia dan pemberdayaan lingkungan. Implementasi pendekatan

program disesuaikan dengan kondisi potensi dan masalah yang

dihadapi oleh masyarakat miskin setempat, dengan menghindari

penyeragaman program.

Dalam rangka penanggulangan kemiskinan telah dirancang berbagai

program pembinaan sumberdaya manusia yang sekaligus memperbaiki

(2)

memeratakan akses seluruh masyarakat terhadap proses

pembangunan dan hasil-hasilnya. Selain itu perlu adanya perhatian

khusus terhadap kelompok masyarakat miskin yang relatif tertinggal

dan belum beruntung dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Selanjutnya dalam memberdayakan masyarakat perlu diperhatikan

dampak positif dari program-program pemberdayaan masyarakat,

seperti peningkatan ekonomi kelompok masyarakat miskin, penguatan

kelembagaan di perdesaaan, peningkatan keswadayaan masyarakat,

peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi

masyarakat, pemberdayaan perempuan serta penanggulangan

kemiskinan.

Jumlah penduduk miskin Jawa Timur hasil pendataan dengan indicator

baru (PKIB) BPS tahun 2001 sebesar 7.181.757 jiwa atau sebesar

20,34%. Setelah adanya program kemiskinan baik yang berasal dari

APBD Propinsi dan Kabupaten/Kota maupun APBN sampai tahun 2004,

jumlah penduduk miskin Jawa Timur mengalami penurunan sebesar

6.979.564 jiwa atau sebesar 19,10%. Tetapi setelah adanya kebijakan

Pemerintah dengan menaikkan harga BBM pada bulan Maret dan

Oktober 2005, maka angka kemiskinan Jawa Timur dari hasil

pendataan Sosial Ekonomi (PSE) tahun 2005 mengalami kenaikan

menjadi 10.914.516 jiwa, serta dengan adanya Program bantuan

Langsung Tunai dari Pemerintah Pusat dan banyaknya masyarakat

yang complien ingin dimasukkan dalam data Kartu Kompensasi BBM

(KKB) sebesar 1.682.965 KK. Sehingga jumlah rumah tangga miskin

meningkat menjadi 3.311.903 KK pada tahun 2005. Setelah dilakukan

verifikasi oleh BPS pada tanggal 16 Agustus 2006, maka jumlah rumah

tangga miskin berkurang menjadi 3.236.232 KK atau sebesar

10.707.742 jiwa atau sebesar 28,88% Jumlah penduduk miskin

tersebut meliputi penduduk kategori miskin, sangat miskin dan

mendekati miskin. Sedangkan pada bulan Maret 2007, berdasarkan

(3)

Propinsi Jawa Timur Tahun 2006 terdapat jumlah penduduk miskin

dengan kategori miskin dan sangat miskin sebesar 7.455.655 jiwa atau

19,89% dari jumlah penduduk Jawa Timur.

B. SASARAN TAHUN 2008

Sasaran penanggulangan kemiskinan dalam tahun 2008 adalah

menurunnya jumlah penduduk miskin dan terpenuhinya hak-hak dasar

masyarakat miskin. Secara rinci, sasaran tersebut adalah :

1. Terwujudnya integrasi program penanganan kemiskinan antar

sektor, antar pemerintahan maupun program-program inisiasi

masyarakat;

2. Menurunnya persentase penduduk yang berada dibawah garis

kemiskinan menjadi 15,90 % pada tahun 2008;

3. Meningkatnya kapasitas kelembagaan desa dalam mengelola

program pemberdayaan;

4. Peningkatan bantuan dana bergulir untuk usaha mikro;

5. Meningkatnya industri kecil menengah (IKM) untuk mendukung

penciptaan lapangan kerja;

6. Terbukanya akses permodalan dalam menciptakan dan

mengembangkan usaha;

7. Terbangunnya pusat pengembangan ekonomi kawasan dalam

pengembangan potensi ekonomi perdesaan;

8. Terbukanya akses masyarakat miskin dalam pemanfaatan SDA

dan terjaganya kualitas lingkungan hidup;

9. Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha serta peningkatan

kualitas tenaga kerja terampil;

C. ARAH KEBIJAKAN

Secara umum kebijakan pembangunan Pemerintah Propinsi Jawa

(4)

lapangan kerja melalui berbagai program yang mampu meningkatkan

pendapatan dan meringankan beban masyarakat miskin. Sedangkan

secara spesifik kebijakan penanganan kemiskinan diarahkan pada:

1. Penyempurnaan berbagai kebijakan yang lebih berpihak kepada

rakyat miskin serta konsisten dalam pelaksanaannya;

2. Peningkatan kapasitas Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan dalam pengintegrasian program pemberdayaan

masyarakat;

3. Pengembangan sinergi dengan kalangan LSM dan Perguruan

Tinggi dalam rangka fasilitasi atas pemberdayaan masyarakat

miskin dan evaluasi program;

4. Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam

program pengentasan kemiskinan;

5. Peningkatan keterlibatan masyarakat miskin dalam dalam setiap

tahapan pembangunan melaui forum dialog yang konstruktif;

6. Pemenuhan kebutuhan infra struktur dasar dan sarana ekonomi

guna membuka akses dan meningkatkan peluang bagi kelompok

masyarakat miskin dan meningkatkan produktivitas sesuai dengan

basis mata pencahariannya;

7. Peningkatan ketersediaan dan askes masyarakat miskin terhadap

rumah murah, sanitasi dan lingkungan yang sehat serta

ketercukupan fasilitas air bersih, dan pemberian legalitas

penduduk musiman bagi pendatang;

8. Peningkatan akses dan layanan permodalan dan pengembangan

usaha bagi masyarakat miskin dengan memberikan skim khusus

(bunga rendah) tetapi tetap memperhatikan mekanisme pasar

yang ada;

9. Pengembangan ekonomi kawasan dengan mengembangkan

produk unggulan yang spesifik dan kompetitif serta mempunyai

dampak langsung terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi

(5)

10. Pemeliharaan dan pengembangan kesempatan kerja yang

didukung oleh tenaga kerja yang terampil dan adanya

perlindungan kesehatan dan keamanan kerja serta peningkatan

upah buruh berdasarkan standar kebutuhan hidup minimal;

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa intensitas bising merupakan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi, yaitu bahwa tenaga kerja yang bekerja pada intensitas bising melebihi NAB ( >

Marriott will manage the project as an integrated property development so as to provide added value both for the hotel as well as for residential.. The Company has also

Mayoritas lahan dengan potensi erosi terjadi di sub DAS Cisangkuy bagian hulu (daerah Pangalengan dan Cimaung) hingga tengah dimana kemiringan lereng curam hingga

PT AGUNG PODOMORO LAND TBK ESCALATES RESORT DEVELOPMENTS WITH APPOINTMENT OF MARRIOTT FOR NUSA DUA, BALI PROJECT AND LAND.. ACQUISITION IN BOGOR,

Dari analisis pergeseran penggunaan moda (terhadap moda tetap) tersebut di atas, diketahui ternyata penggunaan moda tetap berupa angkutan sungai bila dikaitkan dengan jaringan

To be included in their member list, these companies should show consistent annual growth rate exceeding industry and regional averages by 15%, minimum turnover

Astra Life mampu mencetak tingkat pertumbuhan yang lebih baik untuk kategori segmen bisnis baru di industri asuransi yang bertumbuh rata-rata sebesar 6% pada tahun 2016.

Evaluasi kepuasan mahasiswa secara rutin tiap semester terhadap Proses Belajar Mengajar (PBM) yang terkait dengan metode/strategi, kecukupan materi, kualitas dosen, kualitas