PERTUMBUHAN
SELANJUTNYA
MERINTIS JALAN MENUJU TINGKAT
▸ Baca selengkapnya: astra spark test
(2)Sampul Depan | Cover: Bagian dalam Sampul Depan | Inside Front Cover: Bagong Kussudiardja
Pemandangan | Landscape (1982)
73 x 73 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on Canvas
Koleksi Galeri Nasional Indonesia |Collection of Galeri Nasional Indonesia
Affandi
Bunga Matahari II | Sunflower II (1974)
101 x 171 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on Canvas
Koleksi Galeri Nasional Indonesia |Collection of Galeri Nasional Indonesia
PERTUMBUHAN
SELANJUTNYA
PAVING THE WAY FOR
Menyikapi kondisi lingkungan bisnis yang penuh tantangan sepanjang
tahun 2016, Astra terus berinovasi dan merintis berbagai terobosan
pada portofolio dan proses bisnis serta organisasi, agar dapat
menyesuaikan dengan realitas tantangan dan kondisi pasar yang ada.
Dengan tetap fokus pada kekuatan Astra dalam hal keunggulan produk,
hubungan erat dengan pelanggan, serta inisiatif efisiensi di segala
bidang, Astra berhasil membukukan kinerja operasional dan bisnis yang
baik pada tahun 2016.
Pencapaian tersebut memungkinkan Astra untuk tetap mempertahankan
posisi kepemimpinan pasar sebagai salah satu perusahaan terbaik di
Indonesia saat ini, membuka jalan menuju aspirasi Goal 2020, yaitu
“Pride of the Nation”.
Facing the challenging business environment throughout 2016, Astra has continued to
innovate and pioneer various business portfolio and process as well as organization, in order
to adapt to the reality of challenges and market conditions. By consistently focusing on its
strengths in product excellence, customer intimacy and efficiency across the board, Astra was
able to maintain a good business and operational performance in 2016.
ISI
CONTENTS
Investor Information
Management Reports
INFORMASI
INVESTOR
LAPORAN
MANAJEMEN
18
24
20 Ikhtisar Saham
Stock Highlights
23 Dividen
Dividend
26 Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
36 Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
54 Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2016
Responsibility for Annual Report 2016
Company Profile
PROFIL
PERUSAHAAN
56
Human Capital
SUMBER DAYA
MANUSIA
96
98 Sumber Daya Manusia
Human Capital
58 Informasi Perusahaan
Company Information
62 Sekilas Astra
Astra at a Glance
64 Tonggak Sejarah
Milestones
68 Produk dan Jasa/ Segmen Usaha
Products and Services/ Business Segments
70 Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
76 Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
82 Struktur Organisasi
Organization Structure
85 Profil Komite-Komite
Committees Profile
88 Anak Perusahaan, Ventura Bersama dan Perusahaan Asosiasi
Subsidiaries, Joint Ventures and Associates
95 Lembaga Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions
01 Intro Tema
Theme Introduction
04 Profil Bisnis 2016
2016 Business Profile
06 Motto, Cita-Cita, Filosofi, Misi dan Visi
Motto, Aim, Corporate Philosophy, Mission and Vision
08 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
10 Peristiwa Penting 2016
2016 Event Highlights
16 Penghargaan dan Sertifikasi
Management Discussion and Analysis
PEMBAHASAN
DAN ANALISIS
MANAJEMEN
120
122 Tinjauan dan Prospek Ekonomi Makro Indonesia
Overview and Outlook of Macro Economy in Indonesia
124 Struktur Bisnis
Business Structure
125 Tinjauan Bisnis
Business Overview
126 Otomotif
Automotive
160 Jasa Keuangan
Financial Services
174 Alat Berat dan Pertambangan
Heavy Equipment and Mining
204 Agribisnis
Agribusiness
210 Infrastruktur dan Logistik
Infrastructure And Logistics
222 Teknologi Informasi
Information Technology
228 Properti
Property
234 Tinjauan Kinerja Keuangan
Financial Performance Overview
Financial Report
Good Corporate Governance
LAPORAN
KEUANGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
330
252
254 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
281 Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Corporate Social Responsibility
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
308
310 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca laporan ini, ‘Perseroan’ mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. ‘Astra’, ‘Grup Astra’ dan ‘Perusahaan’ mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan dan
perusahaan afiliasi. Laba bersih mengacu pada laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
General Use of Terms: For guidance when reading this report, please note the term ‘the Company’ refers to PT Astra International Tbk as the parent company. ‘Astra’, ‘Astra Group’ and ‘the Group’ refer to PT Astra International Tbk, subsidiaries and affiliates. Net income refers to profit attributable to owners of the parent.
330 Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2016 dan 2015
BISNIS
2016
2016 BUSINESS PROFILE
2,181
unit
units
Jumlah unit penjualan alat berat Komatsu di bisnis mesin konstruksi
Komatsu unit sales volume in machinery construction business
Heavy Equipment
and Mining
ALAT BERAT DAN
PERTAMBANGAN
03
Total jumlah pembiayaan dari bisnis pembiayaan Astra yang terdiri dari perusahaan pembiayaan empat roda dan dua roda
Total amount financed from Astra’s automotive financing business, comprising four-wheeler and two-four-wheeler financing companies
Financial Services
JASA
KEUANGAN
02
Rp
73.6
triliun
trillion
Jaringan dealer yangmenjual mobil dan sepeda motor produk Astra untuk memberikan layanan terbaik bagi konsumen otomotif nasional
Car and motorcycle dealership network that sell Astra’s products to deliver excellent service to automotive consumers nationwide
Automotive
OTOMOTIF
01
Persentase unit terjual Anandamaya Residences, pengembangan apartemen yang dimiliki 60% oleh Astra yang terletak di Kawasan Pusat Bisnis Jakarta
Percentage of units sold in Anandamaya Residences, Astra’s 60%-owned luxury residential development in Jakarta Central Business District
Property
PROPERTI
07
93%
Portofolio jalan tol milik Astra yang telah beroperasi serta yang dalam proses pembangunan Astra’s total portfolio of toll roads in operation and under construction
Infrastructure and Logistics
INFRASTRUKTUR
DAN LOGISTIK
05
237
Jaringan distribusi nasional bisnis solusi dokumen Grup Astra yang terdiri dari 32 kantor cabang dan 92 titik layanan
Astra’s national disribution network, comprising of 32 branch offices and 92 service points
Information Technology
TEKNOLOGI
INFORMASI
06
124
km
Total kapasitas pengolahan CPO per hari dari dua CPO refinery Astra
Total processing capacity per day of two Astra’s CPO refineries
Agribusiness
AGRIBISNIS
04
3,000
ton
tonnes
FILOSOFI,
MISI DAN VISI
MOTTO, AIM, CORPORATE PHILOSOPHY,
MISSION AND VISION
Sejahtera bersama bangsa
Per Aspera Ad Astra
Berjuang dan menembus segala
tantangan untuk mencapai bintang
Through difficulties to reach a star
Catur Dharma
• Menjadi milik yang bermanfaat bagi
bangsa dan negara
• Memberikan pelayanan terbaik
kepada pelanggan
• Menghargai individu dan membina
kerja sama
• Senantiasa berusaha mencapai yang
terbaik
• To be an asset to the nation
• To provide the best service to our
customers
• To respect individuals and promote
teamwork
• To continually strive for excellence
To prosper with the nation
MOTTO
MOTTO
CITA-CITA
AIM
Sejahtera bersama bangsa dengan
memberikan nilai terbaik kepada para
pemangku kepentingan
• Menjadi salah satu perusahaan
dengan pengelolaan terbaik di Asia
Pasifik dengan penekanan pada
pertumbuhan yang berkelanjutan
dengan pembangunan kompetensi
melalui pengembangan sumber
daya manusia, struktur keuangan
yang solid, kepuasan pelanggan dan
efisiensi
• Menjadi perusahaan yang mempunyai
tanggung jawab sosial serta peduli
lingkungan
To prosper with the nation by providing
the best value to our stakeholders
• To be one of the best managed
corporations in Asia Pacific with an
emphasis on sustainable growth by
building competence through people
development, solid financial structure,
customer satisfaction and efficiency
• To be a socially responsible
and environmentally conscious
corporation
MISI
MISSION
KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
* Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (revisi 2013) - Imbalan Kerja 1. Piutang Usaha + Persediaan - Utang Usaha
2. Laba Tahun Berjalan/Jumlah Aset 3. Laba Tahun Berjalan/Jumlah Ekuitas
4. Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan April 2017 5. Utang bersih/(Kas Bersih) tidak termasuk Jasa Keuangan/Total Ekuitas
* Restated due to implementation of PSAK 24 (revised 2013) - Employee Benefits 1. Trade Receivables + Inventories - Trade Payables
2. Profit for the year/Total Assets 3. Profit for the year/Total Equity
4. Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in April 2017 5. Net Debt/(Net Cash) excludes Financial Services/Total Equity
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dinyatakan dalam miliar Rupiah dan menggunakan notasi bahasa Inggris kecuali disebutkan lain.
Numerical notation in all tables and graphs are stated in billions of Rupiah and in English notation, unless stated otherwise.
2016
2015 2014
*2013 2012
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Pendapatan Bersih 181,084 184,196 201,701 193,880 188,053 Net Revenue
Laba Bruto 36,432 36,710 38,809 35,311 36,200 Gross Profit
Laba Tahun Berjalan 18,302 15,613 22,131 22,297 22,742 Profit for the Year
Laba yang Diatribusikan kepada: Profit Attributable to:
- Pemilik Entitas Induk 15,156 14,464 19,191 19,417 19,421 Owners of the Parent
-- Kepentingan Nonpengendali 3,146 1,149 2,940 2,880 3,321 Noncontrolling Interests
-Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 19,804 16,454 22,157 23,708 22,460 Comprehensive Income for the Year
Penghasilan Komprehensif yang Diatribusikan kepada: Comprehensive Income Attributable to:
- Pemilik Entitas Induk 16,626 15,276 18,877 20,137 19,053 Owners of the Parent
-- Kepentingan Nonpengendali 3,178 1,178 3,280 3,571 3,407 Noncontrolling Interests
-Posisi Keuangan (Neraca) Financial Position (Balance Sheet)
Jumlah Aset 261,855 245,435 236,027 213,994 182,274 Total Assets
Aset Lancar 110,403 105,161 97,241 88,352 75,799 Current Assets
Aset Tidak Lancar 151,452 140,274 138,786 125,642 106,475 Non-Current Assets
Investasi pada Ventura Bersama dan Entitas Asosiasi
33,987 29,640 27,218 23,870 19,801 Investments in Joint Ventures and Associates
Jumlah Liabilitas 121,949 118,902 115,840 107,806 92,460 Total Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek 89,079 76,242 74,241 71,139 54,178 Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang 32,870 42,660 41,599 36,667 38,282 Non-Current Liabilities
Jumlah Pinjaman 70,910 70,649 70,072 64,523 56,757 Total Borrowings
Jumlah Ekuitas 139,906 126,533 120,187 106,188 89,814 Total Equity
Modal Kerja Bersih1 14,708 15,868 19,479 17,001 19,043 Net Working Capital1
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
111,951 102,043 95,494 83,938 71,201 Equity Attributable to Owners of the Parent
Analisis Rasio dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information
Laba Bersih terhadap Aset2 7% 6% 9% 10% 12% Return on Assets2
Laba Bersih terhadap Ekuitas3 13% 12% 18% 21% 25% Return on Equity3
Marjin Laba Kotor 20% 20% 19% 18% 19% Gross Profit Margin
Rasio Laba terhadap Pendapatan 10% 8% 11% 12% 12% Net Income Margin
Rasio Lancar (x) 1.2 1.4 1.3 1.2 1.4 Current Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 Liabilities to Total Assets Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x) 0.9 0.9 1.0 1.0 1.0 Liabilities to Total Equity Ratio (x)
Saham Beredar (dalam Jutaan) 40,484 40,484 40,484 40,484 40,484 Issued Shares (in millions)
Laba per Saham (Rp) 374 357 474 480 480 Earnings per Share (Rp)
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp) 2,765 2,521 2,359 2,073 1,759 Net Asset Value per Share (Rp)
Dividen Interim per Saham (Rp) 55 64 64 64 66 Interim Dividend per Share (Rp)
Dividen Final per Saham (Rp) 1134 113 152 152 150 Final Dividend per Share (Rp)
2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan Bersih
Net Revenue
(dalam miliar Rupiah | in billions Rupiah)
225,000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Aset
Total Assets
(dalam miliar Rupiah | in billions Rupiah)
297,000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Ekuitas
Total Equity
(dalam miliar Rupiah | in billions Rupiah)
153,000 2012 2013 2014 2015 2016
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Profit Attributable to Owners of the Parent
(dalam miliar Rupiah | in billions Rupiah)
22,500
2012 2013 2014 2015 2016
Laba per Saham
Earnings per Share
(dalam Rupiah | in Rupiah)
540
2012 2013 2014 2015 2016
Dividen per Saham
Dividends per Share
(dalam Rupiah | in Rupiah)
PENTING 2016
2016 EVENT HIGHLIGHTS
JANUARY
Astra started 2016 with its preparation to go through the last year of the second phase in Astra’s Goal 2020, to become “Pride of the Nation”.
JANUARI
Astra mengawali tahun 2016 dengan persiapan untuk menjalani tahun terakhir dari fase kedua perjalanan Astra menuju Goal 2020, menjadi “Pride of the Nation”.
FEBRUARY
The 32nd InnovAstra was held.
Innovation has become a culture within Astra environment since 1980. InnovAstra is a reflection and faith of Astra Team to keep delivering the best in order to develop Astra over time.
FEBRUARI
InnovAstra ke-32 dilaksanakan. Inovasi telah menjadi budaya di lingkungan Astra sejak tahun 1980. InnovAstra merupakan cerminan konsistensi dan keyakinan Insan Astra untuk terus berusaha melakukan yang terbaik demi membangun Astra dari waktu ke waktu.
MARCH
Yayasan Dharma Bhakti Astra
(YDBA) established the 14th Business
Development Institute (Lembaga Pengembangan Bisnis/LPB) focusing in the empowerment of small and medium enterprises located in UMKM Center, Central Java.
MARET
APRIL
Astra’s subsidiary in infrastructure business, PT Astratel Nusantara, acquired 25% stake in PT Trans Bumi Serbaraja, a company that operates 30km long Serpong - Balaraja toll road.
APRIL
The Annual GMS (AGMS) Astra approved the appointment of one Independent Commissioner, Michinobu Sugata; two Commissioners, Adrian Teng Wei Ann and John Raymond Witt; and two Directors, Chiew Sin Cheok and Gidion Hasan. In addition, AGMS also approved and accepted the annual report as well as ratified the financial statements for fiscal year 2015.
APRIL
Anak perusahaan Astra yang bergerak dalam bidang infrastruktur, PT Astratel Nusantara mengakuisisi 25% saham PT Trans Bumi Serbaraja, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 30km.
APRIL
JUNE
Astra launched Astra Holiday Campaign program 2016 as part of Astra’s commitment to accompany and serve its customers during Lebaran holiday. At the same time, Astra launched Anavigo application, a travel application for public that was developed by Astra internal IT team.
JUNI
Astra meluncurkan program Astra Holiday Campaign 2016 sebagai komitmen Astra untuk menemani dan melayani pelanggannya selama momen mudik Lebaran berlangsung. Dalam kesempatan yang sama, Astra juga meluncurkan aplikasi Anavigo, aplikasi perjalanan yang dikembangkan tim internal IT Astra untuk publik.
JUNE
The Company’s subsidiaries, PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) and PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) completed rights issue. Permata Bank raised Rp5.5 trillion in order to strengthen its capital base, whereas AAL raised Rp4.0 trillion for the purpose of strengthening its balance sheet. Meanwhile, PT Acset Indonusa Tbk (Acset), a subsidiary of PT United Tractors Tbk (UT), completed a rights issue, raising Rp600 billion to support its business growth.
JUNI
AUGUST
As a form of patriotism to the beloved country, Astra always commemorates the anniversary of Indonesian independence by organizing various events and culminating with flag
raising ceremony on the 17th of
August.
AGUSTUS
Sebagai wujud pengabdian dan patriotisme kepada negara tercinta, Astra selalu memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdakaan Republik Indonesia (HUT RI) dengan mengadakan berbagai lomba khas kemerdekaan dan ditutup dengan menggelar upacara bendera pada 17 Agustus.
AUGUST
Toyota and Daihatsu officially launched their 7 seater low cost green cars (LCGC), Astra Toyota Calya and Astra Daihatsu Sigra, which were well accepted by the market.
AGUSTUS
SEPTEMBER
PT Astra Otoparts Tbk (AOP), through PT Bridgestone Astra Indonesia, inaugurated its factory that produce anti-vibration components for four-wheeler vehicles in Purwakarta, West Java. In the same month, AOP through PT Aisin Indonesia Automotive and PT Advics Manufacturing Indonesia inaugurated its factory that produce body parts, engine parts and brake systems in Kawasan KIIC Karawang, West Java.
SEPTEMBER
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) melalui PT Bridgestone Astra Indonesia meresmikan pabrik yang memproduksi komponen anti vibrasi untuk kendaraan roda empat di Purwakarta, Jawa Barat. Pada bulan yang sama, AOP melalui PT Aisin Indonesia Automotive dan PT Advics Manufacturing Indonesia meresmikan pabrik yang memproduksi body part, engine part dan brake system di Kawasan KIIC Karawang, Jawa Barat.OCTOBER
Astra launched its seventh business line, Astra Property. In the same month, PT Astra Land Indonesia (ALI), owned 50% by PT Menara Astra and 50% by Hongkong Land, signed an agreement with a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk to develop a 67 hectare site in Cakung, East Jakarta.
OKTOBER
NOVEMBER
Astra launched Astra Green Energy under the theme of “Fostering Green Energy and Clean Technology for Sustainable Company” as a form of implementing energy conservation. The event was attended by over 200 participants, energy practicioners, Astra Group’s executives and multinational companies in Indonesia.
NOVEMBER
Astra meluncurkan Astra Green Energy dengan mengusung tema “Fostering Green Energy and Clean Technology for Sustainable Company” sebagai wujud nyata Astra dalam melaksanakan konservasi energi. Acara peluncuran ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta, praktisi energi dan eksekutif Grup Astra serta perusahaan multinasional di Indonesia.
DESEMBER
AAL dan anak perusahaannya, PT Eka Dura Perdana, mengakuisisi PT Mitra Barito Gemilang, perusahaan perkebunan karet, sehingga luas perkebunan karet AAL menjadi 1.700 hektar.
DECEMBER
AAL and its subsidiary, PT Eka Dura Perdana, acquired PT Mitra Barito Gemilang, a rubber plantation company, bringing AAL’s total rubber plantation land to 1,700 hectares.
OCTOBER
UT, through PT Tuah Turangga Agung, signed a Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) to acquire coal mining company (coking coal) in Central Kalimantan, PT Suprabari Mapinindo Mineral.
OKTOBER
SERTIFIKASI
AWARDS AND CERTIFICATIONS
Penghargaan
Awards
Pemberi Penghargaan Appreciator
Nama Penghargaan
Name of Awards
01 Markplus.INC The Most Powerful Multi-Industry Brand in Indonesia
02 Warta Ekonomi Most Admired Company
03 Brand Finance plc Ranked 18th in Most Valuable Indonesian Brands 2016 with a 255 Million US Dollar Brand Value & AA Brand Rating
04 Finance Asia Best Managed Companies (Ranked 2nd)
Most Commited to Corporate Governance (Ranked 2nd)
Best at Corporate Social Responsibility (Ranked 4th)
Best at Investor Relations (Ranked 4th)
Best Company in Indonesia
05 Warta Ekonomi Social Business Innovation Company 2016
06 MIX Program: Satu Indonesia Award 2016
07 The IDX One the Best IDX listed stocks in terms of value, liquidity, shareholders depth and growth
08 AAEI 40 Emiten terbaik pilihan Analis
09 Forbes Indonesia The Top 50 Companies For 2016
10 Warta Ekonomi Indonesia Living Legend Companies Awards 2016
Sertifikasi
Certifications
Fasilitas-fasilitas operasional yang dijalankan oleh Grup Astra telah memiliki sertifikasi standar yang diakreditasi oleh pihak ketiga, yaitu:
Facilities operated by The Astra Group have certificates of management standards, which are accredited by third parties. These certificates are:
Sistem Manajemen Lingkungan
Environmental Management System
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Occupational Health and Safety Management System
Perlindungan dan Verifikasi Gas Rumah Kaca
Green House Gas Protection and Verification
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Occupational Health and Safety Management System
Sistem Manajemen Energi
Energy Management System
Sistem Manajemen Laboratorium Lingkungan
Environmental Laboratory Management System
Sistem Manajemen Mutu
Quality Management System
ISO 14001
SMK3
OHSAS 18001
ISO 50001
ISO 14064-2
ISO 17025
INVESTOR
INVESTOR INFORMATION
20
Ikhtisar SahamStock Highlights
23
DividenDividend
Trisno Sumardjo
Upacara Bali | Balinese Ceremony (1959)
48 x 59 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on Canvas
SAHAM
STOCK HIGHLIGHTS
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham 2015-2016 di BEI
2015-2016 Stock Price Movement and Trading Volume at IDX
160,000,000 140,000,000 120,000,000 100,000,000 80,000,000 60,000,000 40,000,000 20,000,000 0
dalam Rupiah | in Rupiah
jumlah saham | shares
Sumber | Source: Bloomberg
2015 2016
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
9,000 8,500 8,000 7,500 7,000 6,500 6,000 5,500 5,000 Harga Penutupan | Closing Price Volume Perdagangan | Trading Volume
Harga dan Volume Perdagangan Saham per Triwulan 2015-2016 di BEI
2015-2016 Quarterly Share Price and Trading Volume at IDX
Periode Period
Harga Terendah
Lowest Price (Rp)
Harga Tertinggi Highest Price
(Rp)
Harga Penutupan
Closing Price (Rp)
Rata-Rata Volume Perdagangan Harian Average Daily Trading Volume
(shares)
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
Triwulan Ke-1
1st Quarter 7,000 5,775 8,575 7,450 8,575 7,250 34,661,435 43,613,658
Triwulan Ke-2
2nd Quarter 6,825 6,200 8,200 7,675 7,075 7,400 28,430,710 32,766,286
Triwulan Ke-3
3rd Quarter 5,175 7,100 7,075 8,775 5,225 8,250 25,014,025 42,465,935
Triwulan Ke-4
4th Quarter 5,125 7,325 6,775 8,600 6,000 8,275 37,420,356 30,826,345
Kronologis Pencatatan Saham
Stock Listing Chronology
Tahun
Year
Kebijakan/Aksi Perusahaan
Corporate Actions/Policy
1990 Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Initial Public Offering of 30 million shares, with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp14,850 (full Rupiah) per share.
1994 Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp13,850 (full Rupiah) per share.
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.
Distribution of bonus shares from the capitalization of additional paid-in capital amounting to Rp872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
1997 Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi.
Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.
A change in the par value from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares issued to 2,325,662,474.
1999 Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.
The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to debt restructuring, thus the owner of one right is entitled to purchase one share of the Company at the price of Rp500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.
Approval for stock-based compensation for the Company’s employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.
2002 Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp1,000 (full Rupiah) per share.
2012 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham.
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
Pemegang Saham per 31 Desember 2016 dan 2015
Shareholders as of 31 December 2016 and 2015
Deskripsi Description
31 Desember 2016|31 December 2016 31 Desember 2015| 31 December 2015
Jumlah Investor 2. Institusional | Institutional 1,630 37,272,074,792 92.08% 1,444 37,093,694,828 91.62%
Sub Total 1,844 37,278,383,922 92.10% 1,682 37,099,986,928 91.64% Total 16,186 40,483,553,140 100.00% 19,970 40,483,553,140 100.00%
Sumber | Source: Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra
Pemilik Saham Shareholders
31 Desember 2016 | 31 December 2016 31 Desember 2015 | 31 December 2015
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Number of shares issued and fully paid
Persentase Kepemilikan
Percentage of ownership
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Number of shares issued and
fully paid
Persentase Kepemilikan Percentage of
ownership
Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 20,288,255,040 50.11% Budi Setiadharma
(Presiden Komisaris | President Commissioner)
8,440,000 0.02% 8,440,000 0.02% Anthony John Liddell Nightingale
(Komisaris | Commissioner)*
6,100,000 0.02% 6,100,000 0.02% Gidion Hasan (Direktur | Director) 1,275,000 0.00% - -Suparno Djasmin (Direktur | Director) 375,000 0.00% 375,000 0.00% Masyarakat Lain (masing-masing dibawah 5%)
Other Public (each less than 5%)
20,179,108,100 49.85% 20,180,383,100 49.85%
Total 40,483,553,140 100.00% 40,483,553,140 100.00%
* Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus | All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan yang tercatat di bursa Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson. Perusahaan ini memiliki 50,11% saham PT Astra International Tbk serta kepemilikan di bidang usaha lainnya di Asia Tenggara. JC&C memiliki usaha otomotif di Singapura, Malaysia dan Myanmar, termasuk PT Tunas Ridean Tbk di Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.
DIVIDEN
DIVIDEND
Riwayat Dividen
Dividend History
Dividen untuk Tahun Buku Dividend for Fiscal Year
Dividen
Dividend
Interim
Interim (Rp)
Tanggal Pembayaran
Payment Date
Final
Final (Rp)
Tanggal Pembayaran
Payment Date
Posisi Saham Beredar
Outstanding Shares
2011 600 14 November 2011 1,380 06 June 2012 4,048,355,314
2012 66 07 November 2012 150 07 June 2013 40,483,553,140
2013 64 31 October 2013 152 12 June 2014 40,483,553,140
2014 64 31 October 2014 152 29 May 2015 40,483,553,140
2015 64 21 October 2015 113 27 May 2016 40,483,553,140
2016 55 21 October 2016 113* May 2017 40,483,553,140
Catatan: Dividen per lembar saham tahun 2012-2016 merupakan data dividen setelah dilakukan stock split dengan rasio 1:10 pada tahun 2012.
Notes: The 2012-2016 dividend per share represents dividend after stock split in 2012 with the ratio of 1:10
* Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPST bulan April 2017
Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2017.
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016, Perseroan telah melakukan pembayaran dividen tahun buku 2015 sebesar 49,5% dari laba bersih atau senilai Rp7.166 miliar. Rasio pembayaran dividen ini sedikit meningkat dibandingkan dengan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2014 yang ditetapkan di RUPST 2015. Dividen per saham pada tahun buku 2015 adalah sebesar Rp177, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan dividen per saham tahun buku 2014, yaitu Rp216.
26
Laporan Dewan KomisarisReport of The Board of Commissioners
36
Laporan DireksiReport of The Board of Directors
54
Tanggung JawabLaporan Tahunan 2016
Responsibility for Annual Report 2016
MANAJEMEN
MANAGEMENT REPORTS
Kartono Yudhokusumo
Melukis di Taman | Painting in The Park (1952)
55 x 90 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on Canvas
DEWAN
KOMISARIS
REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Tahun 2016 bukanlah tahun yang mudah bagi dunia bisnis nasional, termasuk Astra. Seperti tahun-tahun sebelumnya, iklim bisnis terus diwarnai oleh banyak tantangan karena perekonomian Indonesia amat erat terhubung dengan ekonomi global. Sementara itu, berbagai faktor politik internasional, diantaranya, Brexit yang berdampak signifikan pada Uni Eropa serta kondisi politik di Amerika Serikat yang bergejolak setelah presiden baru terpilih, masih memberi tekanan yang menghambat pemulihan ekonomi di negara-negara tersebut.
Harga komoditas juga belum memperlihatkan tren perbaikan. Namun pada paruh kedua tahun 2016, harga batu bara mulai bergerak naik, dan telah berada pada kisaran 86 Dolar AS per ton pada akhir tahun 2016. Perkembangan ini harus
Astra has a business plan, comprising Portfolio,
People and Public Contribution aspects to tackle
both internal and external challenges, enabling it
a continuous growth
Dear Respected Stakeholders,
Year 2016 was not an easy year for businesses across the nation, including Astra. Much like the past several years, business environment continued to face many challenges, because the Indonesian economy was tightly connected to the global economies. Meanwhile, international political factors, such as, Brexit that significantly affected the European Union, and volatile political climate emerging in the United States post its presidential election, created pressures and stalled progress toward economic recovery in these countries.
There were few signs of commodity prices recovery. However in the second semester of 2016, coal prices began to rise and reached approximately 86 US Dollar per ton at the year end. We need to view this development cautiously, and more
Astra memiliki perencanaan bisnis yang terdiri dari aspek
Portfolio
,
People
dan
Public Contribution
untuk menghadapi
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
disikapi secara bijaksana, karena hal tersebut merupakan sebuah anomali dimana harga batu bara melampaui harga minyak dunia hampir dua kali lipat.
Di sisi lain, kami juga melihat adanya berbagai stimulus positif bagi perkembangan ekonomi di dalam negeri. Kondisi politik Indonesia yang stabil, tentunya memberikan jaminan keamanan berusaha bagi dunia bisnis nasional. Kelanjutan pembangunan infrastruktur terus mendapat dukungan Pemerintah, dan program amnesti pajak yang berhasil menggalang dana repatriasi sekitar Rp141 triliun pada penutupan gelombang kedua di bulan Desember, memberikan dampak psikologis yang positif terutama untuk menunjang kemampuan APBN dalam membiayai pembangunan infrastruktur dan kebutuhan lainnya. Untuk mendukung pergerakan roda perekonomian dan bisnis, Bank Indonesia mempertahankan iklim suku bunga rendah sepanjang tahun 2016 seraya memantau tren pergerakan suku bunga the Fed yang berpotensi memicu keluarnya dana investor asing dari dalam negeri.
Penilaian terhadap Kinerja Direksi atas
Pengelolaan Perusahaan
Dengan kondisi perekonomian dan sektor komoditas pada tahun 2016 yang tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, maka daya beli konsumen Astra, termasuk mereka yang tersebar di sentra produksi komoditas seperti Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan, belum mengalami perubahan yang berarti. Kendati demikian, kami menilai bahwa Direksi telah bekerja keras dan mengelola usaha dengan sangat baik, terbukti dari kinerja sebagian besar jajaran lini bisnis Astra yang terus mencatat berbagai prestasi.
Produk-produk otomotif Astra berhasil mempertahankan kepercayaan pelanggan, seperti terindikasi dengan perolehan angka penjualan dan pangsa pasar yang terjaga baik. Pangsa pasar sepeda motor Honda terus melaju dan melampaui angka 70%, kendati tren penurunan penjualan sepeda motor secara nasional masih berlanjut pada tahun 2016. Kinerja penjualan grup mobil juga cukup menggembirakan, ditopang oleh deretan model-model baru yang diperkenalkan ke pasar pada tahun 2016.
importantly, as an anomaly, since historically, coal prices have never exceeded oil prices, especially by almost double.
On the other hand, we also observed positive stimuli for economic development in the country. Stable political conditions in Indonesia certainly provided assurance of security for businesses nationwide to operate. The Government continued its support toward infrastructure development efforts, while the tax amnesty program, which succeeded in accumulating repatriated funds in the amount of Rp141 trillion at the closing of the second phase in December, have made a positive psychological impact particularly lending strength to the state budget in funding the costs of infrastructure building and other spending. To support the economy and business activities, Bank Indonesia maintained a low-interest rate environment throughout 2016 whilst closely monitoring the trend of the Fed movements that could potentially trigger a capital outflow from foreign investors.
Assessment on the Board of Directors’
Performance in Managing the Company
With the conditions of the economy and commodities sectors somewhat unchanged in 2016 relative to the previous years, purchasing power of Astra’s target consumers, including those found in the commodities production centers such as Sumatera, Sulawesi and Kalimantan, has not changed significantly. However, we assessed that the Board of Directors had worked diligently and managed the business fairly well, as evidenced by the performance of most of Astra’s line of businesses, which continued to record various accomplishments.
Astra juga terus memperkuat portofolio bisnis infrastruktur, sebagai investasi jangka menengah dan panjang yang menjanjikan prospek pendapatan yang stabil. Selain itu, bisnis ini juga membuka kesempatan bagi Astra untuk berkontribusi dalam upaya pembangunan infrastruktur negara sebagai bekal bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di berbagai daerah.
Selanjutnya, bisnis berbasis komoditas Grup Astra, yaitu lini bisnis peralatan berat dan pertambangan serta segmen usaha agribisnis semakin gencar meningkatkan program efisiensi dan intensifikasi produksi serta mengembangkan sumber pendapatan melalui diversifikasi usaha sebagai strategi untuk menghadapi iklim industri yang kurang kondusif.
Sebagian besar lini usaha jasa keuangan menjalankan fungsinya dengan baik dengan menyediakan fasilitas pendanaan yang bersaing guna mendukung operasional dan pertumbuhan usaha bagi lini bisnis Grup Astra lainnya. Sementara dua perusahaan asuransi yang dimiliki Astra terus mencetak pertumbuhan premi yang baik.
Segmen teknologi informasi mengembangkan rangkaian solusi bisnis yang inovatif bagi pelanggan eksternal maupun internal dalam lingkup Grup Astra. Peran teknologi informasi yang telah melekat pada sistem bisnis menjadikan segmen bisnis teknologi informasi sebagai katalis yang mampu meningkatkan daya saing Grup Astra secara keseluruhan.
Pada tahun 2016, Astra meluncurkan lini bisnis properti. Melalui jalinan kemitraan dengan beberapa perusahaan properti terkemuka nasional dan internasional, Divisi Properti Astra menawarkan aset properti berkualitas yang merupakan ciri khas Grup Astra. Melihat cerahnya potensi pasar yang didukung oleh bertumbuhnya populasi kelas menengah di Indonesia serta ekonomi dan pendapatan masyarakat yang terus berkembang dalam jangka menengah dan panjang, kami menilai bahwa keputusan untuk membesarkan lini bisnis properti merupakan langkah strategis yang tepat.
Astra also continued to strengthen its infrastructure business portfolio, as medium and long-term investments that promise a prospect of stable earning outlook. Further, this business opens opportunity for Astra to increase contributions in the country’s infrastructure development efforts as the foundation for improving social prosperity and developing the local economies.
Astra Group’s commodity-based businesses, comprising the heavy equipment and mining business as well as agribusiness, further enhanced their production efficiency and intensification programs and simultaneously developing new income sources by implementing business diversification strategy to tackle unfavorable industry environment.
Most of Financial Services business ran its intermediary function fairly well by providing competitive funding to support the business operation and growth of Astra Group’s other business lines. Meanwhile, two insurance companies owned by Astra continued to book good premium growth.
The information technology business segment developed innovative business solutions for external customers and also internal customers within the Astra Group structure. With information technology now more closely attached in business systems, Astra’s information technology business line has become a catalyst that could enhance Astra Group’s overall competitive advantage.
Pandangan atas Prospek Usaha yang
Disusun oleh Direksi
Pada dasarnya, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menyusun rencana kerja yang komprehensif untuk memberikan pandangan atas prospek usaha dan keberlangsungan usaha Grup Astra ke depan. Rancangan perencanaan bisnis tersebut disusun dengan telah mempertimbangkan kondisi eksternal dan kompetensi yang telah dimiliki oleh Astra, disajikan berdasarkan strategi Triple P Roadmap, yang terdiri dari perencanaan dalam aspek Portfolio, People dan Public Contribution.
Dari sisi Portfolio Roadmap, Grup Astra memiliki segmen bisnis yang luas. Dengan mempertimbangkan bahwa bisnis yang baik adalah yang memiliki country excellence, kami menilai bahwa seluruh lini bisnis yang dimiliki oleh Astra menonjolkan ciri khas Indonesia sebagai fondasi yang kuat, antara lain bisnis komoditas, bisnis otomotif, bisnis infrastruktur dasar dan logistik, bisnis sektor keuangan, bisnis properti dan lainnya. Dengan dilengkapi rancangan langkah pengembangan yang terencana ke depan, niscaya tujuh lini bisnis Grup Astra dapat mengelola segala tantangan, baik internal maupun eksternal, yang dihadapi untuk terus bertumbuh kembang.
Pada aspek People Roadmap, pengembangan sumber daya manusia Grup Astra terus mengacu pada filosofi dan nilai-nilai yang dianut Astra, khususnya kebutuhan untuk menjalin kerjasama yang baik dan mengutamakan upaya menjadi yang terbaik. Sejak awal dirintis, para pendiri Astra menerapkan pendekatan manajemen bottom up, yaitu gaya kepemimpinan yang mengayomi aspirasi para karyawan sehingga dapat memberikan mereka kesempatan untuk mengoptimalkan partisipasi dalam mendorong kinerja bisnis serta turut andil dalam bertumbuh kembang bersama perusahaannya. Hal ini tercermin pada tingkat turnover Grup Astra yang rendah, yang sekaligus merupakan bukti bahwa manajemen terus berhasil merangkul insan Astra untuk meningkatkan keterikatan (engagement) dengan perusahaan.
Dalam hal Public Contribution, disamping rangkaian kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan oleh 208 perusahaan yang ada di dalam Grup Astra, Grup Astra juga memiliki 9 yayasan yang secara khusus dan berkesinambungan mengelola penyaluran kontribusi Grup Astra kepada pemangku kepentingan. Kegiatan CSR Astra sendiri fokus dalam empat pilar utama, yaitu pendidikan,
View on Business Outlook as Prepared
by the Board of Directors
In general, the Board of Commissioners assesses the work plan prepared by the Board of Directors to be fairly comprehensive in providing an overview of the Group’s future outlook and business sustainability. The business plan takes into consideration the external prepared conditions and existing competence of Astra Group, and is set out in the Triple P Roadmap, comprising Portfolio Roadmap, People Roadmap and Public Contribution Roadmap.
In terms of Portfolio Roadmap, Astra Group’s business has extensive industry coverage. Working under the principle that a good business is characterized by country excellence, our evaluation concludes that all of Astra’s operating business lines highlight unique characteristics of Indonesia to serve as solid foundation, including commodities, automotive, basic infrastructure and logistics, financial sector, property and other businesses. Designed with a clear defined future development plans and strategies, we are confident that the seven Astra business lines will be able to manage and overcome both internal and external challenges in order to continue growing.
In the People Roadmap, the development of Astra Group’s human capital is consistently guided by the basic philosophy and values of Astra, especially the need for building cooperation and prioritizing efforts to become the best. Since the very beginning, the founders of Astra has applied a bottom up management approach on the basis of employee aspirations, so as to award employees the opportunity to optimize participation in growing business performance and be involved in growing and prospering with the company. This spirit is reflected in Astra Group’s low turnover rate, which simultaneously serves as proof that management continues to build engagement of Astra people to the company.
kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan. Program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards juga telah berhasil memacu generasi muda bangsa untuk meningkatkan karya bagi masyarakat dan negeri, terbukti dengan tingginya minat masyarakat untuk berpartisipasi, dari 120 peserta ketika pertama diselenggarakan pada tahun 2010 telah melonjak menjadi 2.341 peserta pada tahun ketujuh tahun 2016 ini.
Pandangan atas Penerapan Tata Kelola
Perusahaan
Dewan Komisaris menilai bahwa sepanjang tahun 2016 Perseroan terus meningkatkan pelaksanaan tata kelola di lingkungan Perseroan selaras dengan perkembangan peraturan dan norma yang berlaku, dengan antara lain, menyelenggarakan program orientasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru, melakukan penyesuaian terhadap beberapa kebijakan Perseroan, yakni (i) kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor, (ii) kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, (iii) kebijakan nominasi dan remunerasi dan membentuk kebijakan pemenuhan hak-hak kreditur Perseroan.
Perseroan senantiasa meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan fokus utama manajemen pada implementasi yang dijalankan secara konsisten, dan memacu upaya perbaikan serta aktivitas pengkajian dan penelaahan yang dilakukan secara berkesinambungan.
Pengawasan terhadap Implementasi
Strategi Perusahaan
Dalam menghadapi kondisi eksternal yang belum kondusif, Dewan Komisaris senantiasa bekerja bersama dengan Direksi untuk mengawasi dan memantau kondisi ekonomi, industri dan bisnis yang terjadi serta memberikan arahan atas pelaksanaan implementasi keputusan investasi dan strategi bisnis Perseroan.
Pengarahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris dilakukan dengan mekanisme yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Dalam rangka menjaga koordinasi dan komunikasi yang efektif, dilakukan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala. Selain itu, Dewan Komisaris juga memiliki Komite-komite sebagai
(Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards has also successfully inspired our young generation to increase contribution to society and country, as clearly evidenced by the high level of public interest and participation, from only 120 participants when it first initiated in the year 2010 and jumped to 2,341 registered participants in the program’s seventh year in 2016.
View on Good Corporate Governance
Implementation
The Board of Commissioners assesses that throughout 2016 the Company continued to improve the implementation of corporate governance in line with the development of prevailing rules and norms, by among other things, organizing orientation programs for the new members of the Board of Directors and Board of Commissioners, adjusting some of the Company’s policies, namely (i) the policy on communication with shareholders or investors, (ii) policy on selection of suppliers or vendors, and (iii) nomination and remuneration policy, and establishing policy on creditors’ rights protection.
The Company continues to improve the practice of good corporate governance with management’s main focus in its implementation that is carried out consistently, and spur efforts for continuous assessment and review.
Oversight on the Corporate Strategy
Implementation
In the face of adverse external conditions, the Board of Commissioners continues to work alongside the Board of Directors to oversee and monitor the conditions taking shape in the economy, industry and business and provide guidance on the implementation of investment decisions and the Company’s business strategies.
Perseroan. Komite Audit bekerja dengan unit internal audit untuk memastikan kesesuaian sistem pelaporan dan pelaksanaan pengendalian internal Perseroan; Komite Nominasi dan Remunerasi memastikan kesiapan kader pemimpin bagi keberlangsungan Perseroan; dan Eksekutif Komite menangani hal-hal yang terkait dengan perkembangan bisnis dan keputusan investasi penting.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Pada RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016, telah diputuskan perubahan dalam keanggotaan Dewan Komisaris Perseroan dengan susunan sebagai berikut:
Presiden Komisaris Budi Setiadharma President Commissioner
Komisaris Independen Sidharta Utama Independent Commissioner
Komisaris Independen Mari Elka Pangestu Independent Commissioner
Komisaris Independen Muhamad Chatib Basri Independent Commissioner
Komisaris Independen Michinobu Sugata Independent Commissioner
Komisaris Anthony John Liddell Nightingale Commissioner
Komisaris Benjamin William Keswick Commissioner
Komisaris Mark Spencer Greenberg Commissioner
Komisaris Jonathan Chang Commissioner
Komisaris David Alexander Newbigging Commissioner
Komisaris John Raymond Witt Commissioner
Komisaris Adrian Teng Wei Ann Commissioner
Pada kesempatan ini, kami menyambut tiga anggota baru dalam jajaran Dewan Komisaris Perseroan, yaitu Saudara Michinobu Sugata, Saudara John Raymond Witt dan Saudara Adrian Teng Wei Ann, dengan keyakinan akan dukungan dan kontribusi yang berharga dari mereka demi mendorong pertumbuhan Astra yang berkelanjutan ke depan.
Kami juga menyampaikan rasa terima kasih setinggi-tingginya kepada Saudara Kyoichi Tanada dan Saudara Chiew Sin Cheok yang telah menyelesaikan masa jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris.
Company. The Audit Committee works with the internal audit unit to ensure conformity of the reporting system and internal control processes implemented in the Company; the Nomination and Remuneration Committee gives assurance as to the readiness of future leaders for sustainability of the Company; and the Executive Committee handles matters related to important business development and investment decisions.
Changes in the Board of Commissioners’
Composition
The AGMS held on 27 April 2016 resolved a change in the composition of the Company’s Board of Commissioners as follows:
With this opportunity, we welcome three new members to the Board of Commissioners, namely Mr. Michinobu Sugata, Mr. John Raymond Witt and Mr. Adrian Teng Wei Ann. We are confident that they will lend valuable support and contributions to further Astra’s sustainable growth in the coming years.
Ucapan Terima Kasih
Dewan Komisaris ingin berterima kasih kepada segenap pemangku kepentingan Grup Astra atas segala dukungan yang memungkinkan Astra untuk meraih keberhasilan pada tahun 2016 dan hingga saat ini. Kami juga ingin mengajak seluruh insan Astra, dan segenap pemangku kepentingan Grup Astra lainnya untuk bahu-membahu bekerja keras dan bertumbuh kembang bersama bagi bangsa dan negara.
Appreciation
The Board of Commissioners would like to express the highest gratitude to all stakeholders of Astra Group for all support that made it possible for Astra’s achievements in 2016 and beyond. We also encourage Astra’s employees, and all stakeholders of Astra Group to work hard hand in hand and continue to prosper together and for the nation.
Jakarta, Maret 2017 | Jakarta, March 2017
Atas Nama Dewan Komisaris | On Behalf of The Board of Commissioners
PT Astra International Tbk
Budi Setiadharma
KOMISARIS
DEWAN
BOARD OF COMMISSIONERS
4 5 2 10
Benjamin William Keswick Komisaris
Commissioner
Mark Spencer Greenberg Komisaris
Commissioner Jonathan Chang Komisaris Commissioner
David Alexander Newbigging Komisaris
Commissioner John Raymond Witt Komisaris
Commissioner Adrian Teng Wei Ann Komisaris
Commissioner Budi Setiadharma
Presiden Komisaris President Commissioner Sidharta Utama Komisaris Independen Independent Commissioner Mari Elka Pangestu Komisaris Independen Independent Commissioner
Muhamad Chatib Basri Komisaris Independen Independent Commissioner Michinobu Sugata Komisaris Independen Independent Commissioner Anthony John Liddell Nightingale Komisaris
Commissioner 1
1
4 7
7
10
2 5 8
8 11
3 6
6
9
9
12
Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Sebagaimana kita ketahui bersama, iklim bisnis selama tahun 2016 relatif tidak terlalu banyak berubah dibandingkan kondisi yang dialami pada tahun 2015. Ekonomi global masih mengalami perlambatan yang tercermin dari rendahnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju. Bahkan, dua kejadian besar yang tidak diduga pada tahun 2016, yaitu Brexit dan perubahan politik di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang akan dihadapi ekonomi global kedepan. Astra melihat bahwa pertumbuhan ekonomi tetap menjadi tantangan utama bagi banyak negara di dunia termasuk Indonesia.
Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 relatif lebih baik dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) mencapai 5,0%, sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan 4,8% yang diraih pada tahun sebelumnya. Pemerintah Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi, dengan nilai Rupiah dan tingkat inflasi yang terkendali serta mempertahankan tingkat suku bunga rendah sepanjang tahun. Likuiditas pasar keuangan juga terjaga
Dear Respected Stakeholders,
As we all know, the business climate during 2016 relatively did not see much changes from the conditions faced in 2015. The global economy still experienced a slowdown as reflected in low economic growth figures in the developed countries. Further, two major events which were not previously anticipated - Brexit and the changes of political situation in the United States - presented that there would be more imminent challenges for the global economies going forward. Astra sees that economic growth remains a significant challenge for many countries in the world, including Indonesia.
Overall, Indonesia achieved relatively better economic growth in 2016 with the gross domestic product (GDP) expanding by 5.0%, slightly higher from 4.8% recorded in the previous year. The Government was able to sustain the stability of the economy, keeping the Rupiah and inflation well controlled and maintaining a low interest environment throughout the year. Liquidity in the financial markets was also managed fairly well, among others backed by the success of the tax
DIREKSI
REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Dengan mengutamakan produk dan layanan terbaik
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang
dipadukan dengan efisiensi operasional, sinergi bisnis
dan investasi yang selektif, bisnis Astra mampu meraih
kinerja dan posisi pasar yang baik
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur
relatif baik, salah satunya berkat dukungan keberhasilan program amnesti pajak yang memberikan dana repatriasi serta pendapatan pajak untuk mendukung APBN. Dengan adanya stimulus fiskal untuk mempercepat pembangunan proyek-proyek infrastruktur, paket-paket kebijakan pemerintah untuk mendorong investasi di tanah air, serta suasana demokrasi yang sehat, maka diharapkan iklim berbisnis dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin baik.
Astra, sebagai salah satu grup usaha yang bergerak di berbagai lini bisnis sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selama lima tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia rentan terhadap volatilitas di pasar komoditas global. Hal ini disebabkan 60% dari total ekspor Indonesia disumbangkan oleh komoditas mentah. Tekanan dari rendahnya harga komoditas global ini kemudian ikut berdampak terhadap sebagian besar bisnis Astra. Hal ini dimulai dari penurunan kinerja pada bisnis-bisnis berbasis komoditas yang akhirnya berdampak pada turunnya daya beli masyarakat secara keseluruhan termasuk terhadap permintaan produk otomotif. Penjualan mobil nasional mengalami puncaknya pada tahun 2013 dengan total penjualan sebesar 1,2 juta unit, sementara penjualan sepeda motor mencapai penjualan tertinggi pada tahun 2011 sebesar 8,0 juta unit. Sejak itu, pasar otomotif nasional mengalami tren penurunan penjualan. Namun demikian, pada tahun 2016, penjualan mobil mengalami sedikit peningkatan sebesar 5% menjadi 1,1 juta unit dari 1,0 juta unit pada tahun sebelumnya, didorong oleh lahirnya model-model baru terutama dari Grup Astra, sementara penjualan sepeda motor kembali menurun sekitar 8% dari 6,5 juta unit pada tahun 2015 menjadi hanya 5,9 juta unit. Efek rendahnya pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi kemampuan debitur untuk membayar kewajiban kredit, hal ini terlihat pada peningkatan rasio non performing loan (NPL) sektor perbankan dan sektor jasa pembiayaan. Pada akhir tahun 2016, sektor perbankan nasional masih menghadapi penurunan kualitas aset pinjaman yang ditandai dengan kenaikan NPL.
Kondisi-kondisi tersebut kami yakini hanya bersifat sementara. Dengan potensi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, populasi terbesar keempat di dunia dimana sekitar 64% penduduknya merupakan usia produktif, bertumbuhnya kelas menengah, serta diiringi komitmen dan upaya yang kuat dari Pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan mengurangi ketergantungan pertumbuhan ekonomi terhadap komoditas,
amnesty program which provides significant contribution of repatriated funds and tax receipts to support the state budget. With fiscal stimulus to accelerate the infrastructure development projects, government policy packages to encourage domestic investment and stable democratic atmosphere, the overall business environment and economic growth in Indonesia are expected to improve.
Astra, as a business group managing a portfolio of many business lines, relies greatly on economic growth in Indonesia. Over the past five years, the growth of the economy in Indonesia is susceptible to the volatility of the global commodities market, on account of 60% of Indonesia’s total export has been contributed by raw commodity products. Pressures from low global commodities prices affected the majority of Astra’s businesses, starting with the declining performance of commodity-based businesses and gradually expanding to depress consumer purchasing power, and including the demand for automotive products. National car sales peaked in 2013 with total sales of 1.2 million units, whereas motorcycle sales reached record-high level in 2011 with 8.0 million units. Since then, automotive sales have been progressing on a continuous downward trend. Nonetheless, car sales in 2016 increased slightly by 5% to 1.1 million units from 1.0 million units sold in the previous year, driven by the introduction of new models, mostly from Astra Group. Motorcycle sales, however further declined by 8% from 6.5 million in tahun 2015 to 5.9 million units. Lower economic growth also affected the ability of borrowers to meet their credit payments, as indicated by rising non-performing loan (NPL) ratio in both the banking and financing services sectors. At the end of 2016, the national banking sector still faced a deterioration of loan assets quality, shown by increased level of NPL.
maka kinerja ekonomi Indonesia diperkirakan semakin baik pada masa mendatang. Pada akhirnya, kami berharap momentum pertumbuhan positif ekonomi Indonesia akan turut mendorong pertumbuhan kinerja bisnis Astra.
Kinerja Tahun 2016
Pada tahun 2016, lini bisnis Astra meraih kinerja keuangan yang sangat bervariasi, sesuai dengan kondisi sektor industri masing-masing usaha. Secara keseluruhan, pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra turun 2% menjadi Rp181,1 triliun dibandingkan Rp184,2triliun yang diraih pada tahun 2015, merefleksikan penurunan pendapatan dari bisnis alat berat dan kontraktor penambangan serta sedikit penurunan pada bisnis otomotif. Peningkatan laba bersih sebesar 5% dari Rp14,5 trilliun pada tahun 2015 menjadi Rp15,2 trilliun diakibatkan oleh peningkatan kontribusi dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik, dimana sebagian peningkatan tersebut diimbangi oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.
Tahun 2016 menjadi bukti kekuatan model bisnis yang telah dikembangkan Astra berdasarkan diversifikasi portofolio bisnis dalam mendukung kinerja keuangan. Direksi juga melihat efektivitas pelaksanaan strategi “Triple-P Roadmap” menuju aspirasi “Pride of the Nation” yang semakin baik, sehingga sebagian besar segmen bisnis dapat meraih kinerja yang relatif baik dalam industrinya tersebut.
Strategi Perusahaan dan Kebijakan Strategis
Sejak tahun 2011, Astra telah menggunakan kerangka strategi Triple-P Roadmap, suatu peta strategis yang menjabarkan langkah-langkah untuk pertumbuhan bisnis dalam Portfolio Roadmap, strategi pengembangan sumber daya manusia dalam People Roadmap dan pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam Public Contribution Roadmap. Dalam pelaksanaan kerangka strategi tersebut, seluruh jajaran bisnis Astra dituntut untuk memperhatikan tiga faktor utama, yaitu: kejelasan strategi Roadmap, disertai dengan keberanian dalam implementasi dan kedisplinan pada proses eksekusi, sehingga dapat mengarahkan langkah yang terkoordinasi menuju Goal 2020 untuk menjadi “Pride of the Nation” dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan pada masa mendatang.that the country’s economic performance is expected to continue to improve in the future. Ultimately, we expect the positive momentum of economic growth in Indonesia would promote growth of Astra’s businesses performance.
Performance in 2016
In 2016, Astra’s businesses achieved varying financial performance, depending on the conditions of the respective industrial sectors. Overall, Astra Group’s consolidated net revenue declined by 2% to Rp181.1 trillion in comparison to Rp184.2 trillion generated in 2015, reflecting lower revenues from the heavy equipment and mining contractor businesses as well as sligthly lower in automotive business. The increase in net income by 5% from Rp14.5 trillion in 2015 to Rp15.2 trillion was attributed to higher contributions from the automotive, heavy equipment and mining, agribusiness as well as infrastructure and logistics segment, which were partly offset by the reduced contributions from the financial services, information technology and property segment.
The year 2016 gave testimony to the strength of the business model that Astra has developed on the basis of business portfolio diversification to support financial performance. The Board of Directors also sees improvements in the implementation of the “Triple-P Roadmap” strategy to reach our aspiration of becoming the “Pride of the Nation”, thus most of business segments attained favorable performance relative to their respective industry sectors.
Corporate Strategy and Strategic Policy
Since 2011, Astra has applied the strategic framework of Triple-P Roadmap, a strategic mapping detailing steps for business growth in the Portfolio Roadmap, development of the human capital in the People Roadmap and implementing corporate social responsibility in the Public Contribution Roadmap. In carrying out this strategic framework, all Astra businesses are required to focus on three main factors, which are: clarity of the Roadmap strategies, combined with the courage in its implementation and the discipline in the process of execution; therefore, the entire structure is able to move in coordinated harmony towards Goal 2020 of
becoming the “Pride of theNation” to support sustainable