BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Lokasi
Menurut Swastha (2009:24) lokasi adalah tempat suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.
Salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi dapat sangat mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Ketika sebuah usaha mengevaluasi berbagai lokasi, perusahaan harus dapat mempertimbangkan setiap faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dari setiap lokasi.
Menurut Kristanto (2009:158), terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi, seperti:
1. Kedekatan dengan pasar
2. Kedekatan dengan bahan baku mentah yang dibutuhkan
Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku merupakan bagian dari biaya bahan yang diperhitungkan dalam proses produksi. Biaya bahan yang relatif murah akan memberikan keuntungan berupa berkurangnya biaya produksi per unit barang dan akan berimbas ke kemudahan pengusaha dalam melakukan strategi bersaing dalam hal harga jual yang menjadi lebih murah.
3. Peraturan daerah dan iklim bisnis
Iklim bisnis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: ekonomi, sosial, politik, industri serta persaingan. Pengusaha harus mengetahui iklim bisnis pada lokasi yang ingin dipilih. Apakah ada peraturan pemerintah yang menguntungkan. Apakah ada keleluasaan yang diberikan pemerintah daerah. Apakah trend bisnis yang akan ditawarkan dapat diterima masyarakat.
4. Tingkat upah
Pengusaha perlu memperhatikan tingkat upah yang berlaku pada lokasi yang akan dipilih. Disamping tingkat upah, pengusaha harus memperhatikan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan pada lokasi yang bersangkutan.
5. Tren populasi dan mutu kehidupan
6. Persaingan
Beberapa pengecer lebih suka masuk ke lokasi dengan persaingan yang cukup dan memilih dekat dengan pesaing, karena bisnis yang serupa akan meningkatkan arus lalu lintas perdagangan.
7. Kesesuaian dengan komunitas
Salah satu keberhasilan bisnis adalah kesesuaian dengan ragam bisnis dan komunitas dimana bisnis tersebut berlokasi.
8. Transportasi
Transportasi yang mudah tentu akan menekan biaya yang memiliki konsekuensi menurunkan harga.
9. Jasa publik
Lokasi sebaiknya dilengkapi dengan jasa-jasa publik seperti: pembuangan sampah, saluran air bersih, listrik, telepon, dekat dengan rumah sakit dan sejenisnya.
10.Reputasi lokasi
Suatu daerah mungkin memiliki reputasi baik adakalanya suatu daerah memiliki reputasi kurang baik dalam beberapa hal, seperti: keamanan, tanggapan masyarakat, ras dan agama. Tempat dimana bisnis memiliki kecendrungan selalu gagal akan membuat reputasi daerah tersebut kurang baik dan memiliki pengaruh terhadap pemilihan lokasi.
2.1.2 Pengetahuan tentang Produk (Product Knowledge)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang meliputi kualitas, pilihan yang ada (options), merek (brand names), pengemasan (packaging), macam (product items), ukuran (sizes), jenis (product lines), dan jaminan sedangkan menurut Tjiptono (2009:95), produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang, kemasan, merek, label, dan jaminan. Menurut Assauri (2009:202) produk yang dibeli konsumen dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Produk inti, merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang pembeliatau konsumen dari produk tersebut.
2. Produk formal, merupakan bentuk, kualitas, dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
3. Produk tambahan, merupakan tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya.
Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam produk, yaitu: a. barang tidak tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian;
b. barang tahan lama, merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih.
Menurut Peter & Olson dalam Sumarwan (2009:122), juga membagi tiga jenis pengetahuan produk antara lain :
a. Pengetahuan tentang karakterisktik atau atribut produk
Atribut suatu produk dibagi menjadi atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik suatu produk, misalnya ukuran dari telepon genggam. Sedangkan atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen. b. Pengetahuan tentang manfaat produk
Konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah mengkonsumsi suatu produk yaitu manfaat fungsional (manfaat yang dirasakan konsumen secara psikologis) dan manfaat psikososial (yang menyangkut aspek psikologis seperti perasaan, emosi, dan suasana hati).
2.1.3 Keberhasilan Usaha
Menurut Suyanto (2010:179) keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan gambaran (image) perusahaan.
Keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Noersasongko (2009:27) yang menyatakan bahwa dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan adalah (output) dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolak ukur untuk menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha.
dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis.
Keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari beberapa hal yaitu penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan usaha berkembang cepat dan memuaskan keberhasilan suatu usaha dapat juga diukur dari laba usaha yang berhasil dicapai oleh para pengusaha dalam kurun waktu tertentu. Berhasilnya suatu usaha dapat diketahui dari membesarnya skala usaha tersebut, modal juga merupakan salah satu faktor sebab banyak orang beranggapan bahwa hanya karena kurang modal, maka harapan untuk memperoleh keuntungan menjadi terhambat. Sukses tidaknya suatu kegiatan usaha pada dasarnya juga dipengaruhi oleh bagaimana mengelola usaha tersebut dengan sebaik-baiknya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Pengaruh Modal, Lokasi dan Pengetahuan yang mendorong Keberhasilan Usaha Mobil D ata Internet Di Sepanjang Jl. Dr
Modal berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
Keberhasilan Usaha; Lokasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha; Pengetahuan berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di
Lanjutan Tabel 2.1
Waralaba (studi kasus pada signifikan terhadap keberha
silan usaha; lokasi usaha berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha; Kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha dan Kecil (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Di Semarang Barat)
1. lokasi usaha berpengaruh postif dan signifikan terhadap strategi bisnis.
2. lokasi usaha berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha.
3. karakteristik bisnis berpengaruh positifdan tidak signifikan terhadap strategibisnis. 4. karakteristik bisnis
berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja usaha.
Lanjutan Tabel 2.1
5. Siti (2005) Pengaruh Produk
DanLokasi Keputusan Berbelanja Di Mini Market Sarinah bahwa produk, dan lokasi dalam hal ini dapat disebut strategi pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngalian Semarang. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa laba yang berarti bagian dari keberhasilan usaha.
2.3Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti. Menurut (Sugiyono, 2010:60), hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti.Pada penelitian ini pemilihan lokasi (X1) dan pengetahuan tentang produk (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan produk (Y). Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Variabel yang akan diteliti antara lain keberhasilan usaha sebagai variabel terikat, lokasi dan pengetahuan tentang produk sebagai variabel bebas.
atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha itu akan terancam gagal.
Menurut Kristanto (2009:158), salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi dapat sangat mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Ketika sebuah usaha mengevaluasi berbagai lokasi, perusahaan-perusahaan harus dapat mempertimbangkan setiap faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dari setiap lokasi.
Menurut Tjiptono (2009:95), pengetahuan produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Konsumen akan menggunakan pengetahuan produk yang dimilikinya untuk mengevaluasi berbagai alternatif yang ada untuk kemudian memutuskan akan membeli satu produk dengan persepsi dapat memberikan kepuasan tertinggi dan akan menentukan tindakan selanjutnya setelah pembelian dan penggunaan produk, yaitu apakah akan melakukan pembelian ulang atau tidak.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut :
Pemilihan Lokasi (X1)
Pengetahuan tentang
2.4 Hipotesis