1 Alvara Research Center
www.alvara-strategic.com
RADIKALISME
DI PERGURUAN TINGGI
Desember, 2017
Member of:
Indonesia Marketing
Research Association Indonesia Public Opinion Survey Association
RADIKALISME
POTEN
SI
Oleh:
Hasanuddin Ali Founder and CEO
2
3
Topik Radikalisme di kalangan mahasiswa mulai marak
diperbincangkan.
Negara pun harus mulai serius memperhatikan
meningkatnya benih-benih paham radikalisme di dunia pendidikan, khususnya
perguruan tinggi.
RADIKALISME DI
KAMPUS: ANCAMAN SERIUS
Media Indonesia, 27 Agustus 2017
LIPI, 19 Juli 2017 Detik.com, 20 Juni
2017
4
Bahkan, gejala radikalisme mulai terlihat dengan pernyataan sikap mahasiswa secara terbuka.
Di salah satu kampus negeri terdapat pernyataan sikap mendukung kelompok
radikalisme.
5
Yusuf Qordawi
mengungkapkan bahwa kelompok radikal agama dapat dicirikan oleh
beberapa karakter, antara lain:
Mengklaim kebenaran tunggal, mengutamakan ibadah secara penampilan dan jihadis, menggunakan cara-cara kekerasan, mudah mengkafirkan orang lain, tertutup dengan
masyarakat, dan apolitik.
.
Ciri-Ciri Gerakan Radikalisme
Ciri – Ciri Gerakan Radikalisme
Mengklaim kebenaran tunggal
Mereka dengan mudahnya menyesatkan kelompok lain yang tak sependapat dengannya. Mereka
memposisikan diri seolah-olah paling bertanggung jawab untuk meluruskan kembali manusia yang tak sepaham dengannya.
Mengutamakan ibadah secara penampilan dan
jihadis
Beberapa aspek ibadah yang diutamakan adalah dalam hal penampilan, seperti gaya pakaian. Selain itu, mereka juga mengutamakan
aktualisasi negara islam dengan siap berjihad untuk hal tersebut.Tertutup dengan Masyarakat
Mereka lebih banyak bergaul dengan
komunitasnya dan enderung tertutup dengan tetangga sekitar.
Mudah mengkafirkan orang lain
Mereka mudah berburuk sangka kepada orang lain yang tak sepaham dengan pemikiran serta
tindakkannya. Mereka cenderung memandang dunia ini hanya dengan dua warna saja, yaitu hitam dan putih.
Menggunakan cara-cara kekerasan
seperti : pengeboman, penculikan,
penyanderaan, pembajakan dan
sebagainya yang dapat menarik perhatian
massa/publik.
Apolitik
Tidak mengikuti
kebijakan pemerintah yang tidak menerapkan sistem khilafah.
6
Beberapa alternatif media yang digunakan untuk menyebarkan paham radikalisme, antara lain:
1) Pendekatan Personal, 2) Forum diskusi, 3)
Media Publikasi, 4) Internet
Sedangkan, isu penyebaran radikalisme melalui doktrin; 1) ketidakadilan2)
perubahan ekonomi, 3) ancaman internasional, 4) hingga agama.
MEDIA PENYEBARAN
PAHAM RADIKALISME RADIKALISME
Pendekatan Personal; sasaran kepada keluarga, teman, orang-orang terdekat
Forum Diskusi; pengajian, peer group, kelompok kajian.
Media Publikasi; Poster, tabloid.
Internet; website, facebook
isu disebarkan melalui doktrin ketidakadilan perubahan ekonomi ancaman
7
8
Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Oktober 2010 hingga Januari
2011 menemukan bahwa terungkap bahwa hampir 50 persen pelajar setuju tindakan kekerasan
berdasarkan radikalisme.
Gejala itu terjadi khususnya di kalangan mahasiswa
kampus-kampus umum atau sekuler, yang tidak
berlandaskan agama.
INDIKASI RADIKALISME DI KAMPUS
9
Hasil penelitian INFID bersama GUSDURian menemukan bahwa
sebesar 12.8 % pemuda setuju dengan kelompok agama yang
menggunakan kekerasan.
Penelitian kepada 1.200 responden di enam kota besar: Bandung, Makassar, Pontianak, Surabaya,
Surakarta, dan Yogyakarta, selama Agustus-Oktober 2016.
Responden yang diambil rentan usia 15-30 tahun.
INDIKASI RADIKALISME
DI KAMPUS PERSEPSI GENERASI MUDA TERHADAP
RADIKALISME
10
Pada tahun 2016, BNPT menemukan bahwa
gejala radikalisme sudah mulai menyebar di
kalangan mahasiswa.
Dalam survei kepada
pemuda ditemukan bahwa 26.7% setuju dengan jihad menggunakan kekerasan.
BNPT: PERSETUJUAN JIHAD USIA MUDA
11
Selanjutnya, pada Riset BNPT pada April Tahun 2017 menemukan bahwa gejala radikalisme sudah mulai menyebar di
kalangan mahasiswa.
Dalam survei kepada
mahasiswa di 15 provinsi di Indonesia ditemukan bahwa 39% mahasiswa tertarik
untuk masuk ke organisasi radikal (mengganti ideologi negara).
INDIKASI RADIKALISME DI KAMPUS
12
13
14
Untuk melihat gejala radikalisme di kampus, Alvara Research Center juga menyelenggarakan survey kepada 1800 mahasiswa dari 25 kampus terbaik di Indonesia.
SURVEY
Deep, Rich
B e Research
via Survey
RESEARCH Metodologi
Qualitative Research
via FGD
Interview Method : Face-to-face Interview
Sampling Method : Cluster Random Sampling
Jumlah Sampel : survey 1,800 mahasiswa
Margin of Error : 2.35 %
Area Riset : Mahasiswa di Institusi
Perguruan
15
Indonesia
KOMPOSISI SAMPEL
No Perguruan Tinggi
Jumlah Sampel
1 Universitas Indonesia 100
2 Institut Teknologi Bandung 80 3 Universitas Gajah Mada 100
4
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember 80
5 Universitas Airlangga 100
6 Institut Pertanian Bogor 80 7 Universitas Diponegoro 100
8 Universitas Brawijaya 100
9 Universitas Padjadjaran 100
10 Universitas Pendidikan Indonesia 60 11 Universitas Negeri Jakarta 60 12 Universitas Negeri Jogjakarta 60 13 Universitas Negeri Semarang 60
14 Universitas 11 Maret 60
No Perguruan Tinggi
Jumlah Sampel
15 Universitas Andalas 60
16 Universitas Sumatera Utara 60
17 Universitas Riau 60
18 Universitas Hasanuddin 60
19 Binus University 60
20 Universitas Gunadarma 60
21 Universitas Trisakti 60
22 IPDN 60
23 STAN 60
24 STIS 60
25 Universitas Telkom 60
16
Responden mahasiswa seimbang dari sisi gender, berhijab untuk responden
perempuan, semester 3-6, dan mayoritas melakukan ritual keagamaan nahdliyin.
PROFIL
51.00 % 49.00
%
Pria Wanita
79.00 % 21.00 %
Ya Tidak
Gender
[%] Hijab [%] Semester [%] Usia [%]
Pendidikan Kepala
Keluarga [%] SUKU [%]
Tingkat 1
Tingkat 2
Tingkat 3
Tingkat 4
Tingkat 5
17.4
27.7
27.4
22.0
4.1
<= 18 Tahun
19 Tahun
20 Tahun
21 Tahun
22 Tahun
15.4 Pasca Sarjana S2/S3 SD/ MI SLTP/MTs Tidak tamat SD
42.9
56.7 65.6
34.1
17
Mahasiswa yang setuju bahwa tahlilan, qunut subuh, kenduren dan ziarah kubur adalah bid’ah lebih kecil (16.6%) dibandingkan yang tidak setuju (83.4%)
27.8 29.6
25.9
13.2
2.8
0.7 Sangat tidak setuju sekali Sangat tidak setuju Tidak setuju
Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju sekali
PEREPSI RITUAL KEAGAMAAN – MAHASISWA [%]
Menurut anda, Tahlilan, Qunut Subuh, kenduren, ziarah adalah bid’ah, tidak sesuai dengan Al-qur’an dan Al-hadist?
83. 4
16. 6 Tidak
18 Al Wasliyah Nahdlatul Wathan
97.1
POPULARITAS ORMAS [%]
19
Dibenak mahasiswa, NU sebagai “ormas yang ajarannya cocok dengan kondisi
Indonesia”, “menjaga hubungan baik dengan agama lain”, “menghargai perbedaan” dan “toleran”. Citra NU dan Muhamadiyah hampir sama.
Axis 1 - Explained variance = 87%
A
20
Mayoritas Mahasiswa menyatakan bahwa mereka dekat dengan NU dan Muhammadiyah
AFILIASI ORMAS [%]
NU
Muhammadiyah Al Wasliyah
FPI
Nahdlatul Wathan
21
Mayoritas Mahasiswa juga menyatakan bahwa mereka menjadi anggota ormas NU dan Muhammadiyah
KEANGGOTAAN ORMAS [%]
NU
Muhammadiyah
Al Wasliyah
PERSIS
LDII
FPI
HTI
MTA
22.5
6.3
1.5
0.5
0.3
0.2
0.2
22
Mayoritas mahasiswa setuju dengan penampilan muslimah yang berhijab secara
proporsional tanpa cadar. Meskipun begitu, mereka yang setuju menggunakan cadar mencapai 4.2%.
PAKAIAN MUSLIMAH [%]
1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0
3.2 1.0
10.7
67.2
16.1
23
Mayoritas mahasiswa menganggap salah secara moral pergaulan bebas, clubbing, prostitusi, nikah beda agama, poligami, perceraian, dan LGBT.
PERSEPSI TERHADAP ISU-ISU SOSIAL [%]
Perg
96.0 86.6 92.0
82.3
51.2 50.7
90.6
2.2
8.4 4.0
8.0
36.3 37.6
4.5
1.8 4.9 4.0 9.7
12.5 11.7 5.0
Salah secara moral Tidak masalah secara moral Tidak tahu
24
Jika ada bencana alam di Palestina dan Indonesia Timur secara bersamaan dengan ekskalasi yang sama, mahasiswa yang menyatakan lebih memilih membantu Palestina cukup tinggi (34.3%).
PERSEPSI TERHADAP ISU-ISU SOSIAL [%]
L eb ih m em b an tu I n d on es ia Tim u r k aren a s es am a W N I Tid ak Tah u /Tid ak jaw ab
45.9
34.3
16.9
3
25
Mahasiswa yang setuju dengan negara Islam perlu diperjuangkan untuk penerapan Islam secara kaffah mencapai mencapai 23.5%
PERSEPSI TERHADAP NEGARA ISLAM [%]
Mahas is w a 23.1
26.8 26.6
16.6
5.4
1.5
Sangat tidak setuju sekali Sangat tidak setuju Tidak setuju
Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju sekali
Pernyataan: Negara Islam perlu diperjuangkan untuk penerapan Islam secara kaffah
76. 5
23. 5 Tidak
26
Mahasiswa yang tidak mendukung penerapan Ideologi Islam mencapai 16.8%.
PANCASILA VS ISLAM [%]
[SHOWCARD] Manakah menurut Anda paling ideal untuk ideologi Negara Indonesia, Pancasila ataukah ideologi Islam ? (S)
Mahas is w a 46.9
20
16.3
11.3
4.6
0.9
1 2 3 4 5 6
83.
2 16.8
PANCASIL A
27
Mahasiswa yang setuju Khilafah sebagai bentuk pemerintahan yang ideal dibanding NKRI mencapai 17.8%.
NKRI VS KHILAFAH [%]
Pernyataan: Khilafah adalah bentuk pemerintah yang Ideal untuk Indonesia dibanding NKRI (Negara Kesatuan Republik Indosia)
Mahas is w a
2
7
.5
2
5
.7 28
.9
1
1
.3
2
.8 3.7
Sangat Tidak Setuju Sekali Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
82.1 17.8
Tidak
28
Mahasiswa yang setuju dengan pernyataan bahwa saya siap berjihad untuk tegaknya negara Islam/khilafah mencapai 23.4%.
JIHAD UNTUK KHILAFAH [%]
Pernyataan: Saya siap berjihad untuk tegaknya Negara Islam/Khilafah
Ma has is w a
Sangat Tidak Setuju Sekali Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
76. 5
23. 4 Tidak
29
Mahasiswa yang setuju dengan pernyataan bahwa saya siap berjihad untuk tegaknya negara Islam/khilafah mencapai 23.4%.
JIHAD UNTUK KHILAFAH [%]
Pernyataan: Saya siap berjihad untuk tegaknya Negara Islam/Khilafah
Ma has is w a
Sangat Tidak Setuju Sekali Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
76. 5
23. 4 Tidak
30
31
IMPLIKASI
REKOMENDASI
1. Menguatnya ajaran intoleransi ini bila tidak diantisipasi bisa berujung kepada ajaran
radikalisme berbasis agama dikalangan terdidik dan kelas menengah
2. Kampus-kampus negeri semakin rawan terkena dampak ajaran intoleransi dan radikalisme
3. Kelompok-kelompok intoleran semakin mendominasi kajian-kajian di kampus
1. Ormas-ormas moderat harus segera melebarkan sayap
dakwahnya ke kalangan terdidik dan kelas menengah muslim
2. Pemerintah perlu melakukan deteksi lebih dini terhadap kampus-kampus negeri untuk memastikan mereka masih dan tetap “merah putih”
3. Kampus-kampus sebaiknya menjalin kerjasama yang
insentif dengan ormas-ormas moderat dan juga Kementrian Agama untuk memastikan ustadz dan penceramah yang dihadirkan berasal dari
32
Langkah menangkal radikalisme juga dapat dilakukan secara
preventif (pencegahan) dan kuratif
(pengobatan).
Upaya preventif dilakukan kepada mereka yang belum terlibat dalam gerakan
radikalisme.
Sedangkan, kuratif bagi mereka yang mulai tertarik gerakan radikalisme
MENANGKAL
RADIKALISME (3)
Memberikan pemahaman
tentang bahaya dan dampak radikalisme
Memberikan pemahaman
tentang ajaran agama yang benar
Menguatkan nilai-nilai
nasionalisme, toleransi, dan perdamaian
menanamkan jiwa
nasionalisme
berpikiran terbuka dan
toleran
waspada terhadap
provokasi dan hasutan,
berjejaring dalam
komunitas positif dan perdamaian
Menjalankan aktivitas
keagamaan dengan toleran
KURATIF PREVENTIF
33