• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paparan Narsum Materi Radikalisme Dikti 2.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Paparan Narsum Materi Radikalisme Dikti 2.0"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

1 Alvara Research Center

www.alvara-strategic.com

RADIKALISME

DI PERGURUAN TINGGI

Desember, 2017

Member of:

Indonesia Marketing

Research Association Indonesia Public Opinion Survey Association

RADIKALISME

POTEN

SI

Oleh:

Hasanuddin Ali Founder and CEO

(2)

2

(3)

3

Topik Radikalisme di kalangan mahasiswa mulai marak

diperbincangkan.

Negara pun harus mulai serius memperhatikan

meningkatnya benih-benih paham radikalisme di dunia pendidikan, khususnya

perguruan tinggi.

RADIKALISME DI

KAMPUS: ANCAMAN SERIUS

Media Indonesia, 27 Agustus 2017

LIPI, 19 Juli 2017 Detik.com, 20 Juni

2017

(4)

4

Bahkan, gejala radikalisme mulai terlihat dengan pernyataan sikap mahasiswa secara terbuka.

Di salah satu kampus negeri terdapat pernyataan sikap mendukung kelompok

radikalisme.

(5)

5

Yusuf Qordawi

mengungkapkan bahwa kelompok radikal agama dapat dicirikan oleh

beberapa karakter, antara lain:

Mengklaim kebenaran tunggal, mengutamakan ibadah secara penampilan dan jihadis, menggunakan cara-cara kekerasan, mudah mengkafirkan orang lain, tertutup dengan

masyarakat, dan apolitik.

.

Ciri-Ciri Gerakan Radikalisme

Ciri – Ciri Gerakan Radikalisme

Mengklaim kebenaran tunggal

Mereka dengan mudahnya menyesatkan kelompok lain yang tak sependapat dengannya. Mereka

memposisikan diri seolah-olah paling bertanggung jawab untuk meluruskan kembali manusia yang tak sepaham dengannya.

Mengutamakan ibadah secara penampilan dan

jihadis

Beberapa aspek ibadah yang diutamakan adalah dalam hal penampilan, seperti gaya pakaian. Selain itu, mereka juga mengutamakan

aktualisasi negara islam dengan siap berjihad untuk hal tersebut.Tertutup dengan Masyarakat

Mereka lebih banyak bergaul dengan

komunitasnya dan enderung tertutup dengan tetangga sekitar.

Mudah mengkafirkan orang lain

Mereka mudah berburuk sangka kepada orang lain yang tak sepaham dengan pemikiran serta

tindakkannya. Mereka cenderung memandang dunia ini hanya dengan dua warna saja, yaitu hitam dan putih.

Menggunakan cara-cara kekerasan

seperti : pengeboman, penculikan,

penyanderaan, pembajakan dan

sebagainya yang dapat menarik perhatian

massa/publik.

Apolitik

Tidak mengikuti

kebijakan pemerintah yang tidak menerapkan sistem khilafah.

(6)

6

Beberapa alternatif media yang digunakan untuk menyebarkan paham radikalisme, antara lain:

1) Pendekatan Personal, 2) Forum diskusi, 3)

Media Publikasi, 4) Internet

Sedangkan, isu penyebaran radikalisme melalui doktrin; 1) ketidakadilan2)

perubahan ekonomi, 3) ancaman internasional, 4) hingga agama.

MEDIA PENYEBARAN

PAHAM RADIKALISME RADIKALISME

Pendekatan Personal; sasaran kepada keluarga, teman, orang-orang terdekat

Forum Diskusi; pengajian, peer group, kelompok kajian.

Media Publikasi; Poster, tabloid.

Internet; website, facebook

isu disebarkan melalui doktrin ketidakadilan perubahan ekonomi ancaman

(7)

7

(8)

8

Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Oktober 2010 hingga Januari

2011 menemukan bahwa terungkap bahwa hampir 50 persen pelajar setuju tindakan kekerasan

berdasarkan radikalisme.

Gejala itu terjadi khususnya di kalangan mahasiswa

kampus-kampus umum atau sekuler, yang tidak

berlandaskan agama.

INDIKASI RADIKALISME DI KAMPUS

(9)

9

Hasil penelitian INFID bersama GUSDURian menemukan bahwa

sebesar 12.8 % pemuda setuju dengan kelompok agama yang

menggunakan kekerasan.

Penelitian kepada 1.200 responden di enam kota besar: Bandung, Makassar, Pontianak, Surabaya,

Surakarta, dan Yogyakarta, selama Agustus-Oktober 2016.

Responden yang diambil rentan usia 15-30 tahun.

INDIKASI RADIKALISME

DI KAMPUS PERSEPSI GENERASI MUDA TERHADAP

RADIKALISME

(10)

10

Pada tahun 2016, BNPT menemukan bahwa

gejala radikalisme sudah mulai menyebar di

kalangan mahasiswa.

Dalam survei kepada

pemuda ditemukan bahwa 26.7% setuju dengan jihad menggunakan kekerasan.

BNPT: PERSETUJUAN JIHAD USIA MUDA

(11)

11

Selanjutnya, pada Riset BNPT pada April Tahun 2017 menemukan bahwa gejala radikalisme sudah mulai menyebar di

kalangan mahasiswa.

Dalam survei kepada

mahasiswa di 15 provinsi di Indonesia ditemukan bahwa 39% mahasiswa tertarik

untuk masuk ke organisasi radikal (mengganti ideologi negara).

INDIKASI RADIKALISME DI KAMPUS

(12)

12

(13)

13

(14)

14

Untuk melihat gejala radikalisme di kampus, Alvara Research Center juga menyelenggarakan survey kepada 1800 mahasiswa dari 25 kampus terbaik di Indonesia.

SURVEY

Deep, Rich

B e Research

via Survey

RESEARCH Metodologi

Qualitative Research

via FGD

Interview Method : Face-to-face Interview

Sampling Method : Cluster Random Sampling

Jumlah Sampel : survey 1,800 mahasiswa

Margin of Error : 2.35 %

Area Riset : Mahasiswa di Institusi

Perguruan

(15)

15

Indonesia

KOMPOSISI SAMPEL

No Perguruan Tinggi

Jumlah Sampel

1 Universitas Indonesia 100

2 Institut Teknologi Bandung 80 3 Universitas Gajah Mada 100

4

Institut Teknologi Sepuluh

Nopember 80

5 Universitas Airlangga 100

6 Institut Pertanian Bogor 80 7 Universitas Diponegoro 100

8 Universitas Brawijaya 100

9 Universitas Padjadjaran 100

10 Universitas Pendidikan Indonesia 60 11 Universitas Negeri Jakarta 60 12 Universitas Negeri Jogjakarta 60 13 Universitas Negeri Semarang 60

14 Universitas 11 Maret 60

No Perguruan Tinggi

Jumlah Sampel

15 Universitas Andalas 60

16 Universitas Sumatera Utara 60

17 Universitas Riau 60

18 Universitas Hasanuddin 60

19 Binus University 60

20 Universitas Gunadarma 60

21 Universitas Trisakti 60

22 IPDN 60

23 STAN 60

24 STIS 60

25 Universitas Telkom 60

(16)

16

Responden mahasiswa seimbang dari sisi gender, berhijab untuk responden

perempuan, semester 3-6, dan mayoritas melakukan ritual keagamaan nahdliyin.

PROFIL

51.00 % 49.00

%

Pria Wanita

79.00 % 21.00 %

Ya Tidak

Gender

[%] Hijab [%] Semester [%] Usia [%]

Pendidikan Kepala

Keluarga [%] SUKU [%]

Tingkat 1

Tingkat 2

Tingkat 3

Tingkat 4

Tingkat 5

17.4

27.7

27.4

22.0

4.1

<= 18 Tahun

19 Tahun

20 Tahun

21 Tahun

22 Tahun

15.4 Pasca Sarjana S2/S3 SD/ MI SLTP/MTs Tidak tamat SD

42.9

56.7 65.6

34.1

(17)

17

Mahasiswa yang setuju bahwa tahlilan, qunut subuh, kenduren dan ziarah kubur adalah bid’ah lebih kecil (16.6%) dibandingkan yang tidak setuju (83.4%)

27.8 29.6

25.9

13.2

2.8

0.7 Sangat tidak setuju sekali Sangat tidak setuju Tidak setuju

Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju sekali

PEREPSI RITUAL KEAGAMAAN – MAHASISWA [%]

Menurut anda, Tahlilan, Qunut Subuh, kenduren, ziarah adalah bid’ah, tidak sesuai dengan Al-qur’an dan Al-hadist?

83. 4

16. 6 Tidak

(18)

18 Al Wasliyah Nahdlatul Wathan

97.1

POPULARITAS ORMAS [%]

(19)

19

Dibenak mahasiswa, NU sebagai “ormas yang ajarannya cocok dengan kondisi

Indonesia”, “menjaga hubungan baik dengan agama lain”, “menghargai perbedaan” dan “toleran”. Citra NU dan Muhamadiyah hampir sama.

Axis 1 - Explained variance = 87%

A

(20)

20

Mayoritas Mahasiswa menyatakan bahwa mereka dekat dengan NU dan Muhammadiyah

AFILIASI ORMAS [%]

NU

Muhammadiyah Al Wasliyah

FPI

Nahdlatul Wathan

(21)

21

Mayoritas Mahasiswa juga menyatakan bahwa mereka menjadi anggota ormas NU dan Muhammadiyah

KEANGGOTAAN ORMAS [%]

NU

Muhammadiyah

Al Wasliyah

PERSIS

LDII

FPI

HTI

MTA

22.5

6.3

1.5

0.5

0.3

0.2

0.2

(22)

22

Mayoritas mahasiswa setuju dengan penampilan muslimah yang berhijab secara

proporsional tanpa cadar. Meskipun begitu, mereka yang setuju menggunakan cadar mencapai 4.2%.

PAKAIAN MUSLIMAH [%]

1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0

3.2 1.0

10.7

67.2

16.1

(23)

23

Mayoritas mahasiswa menganggap salah secara moral pergaulan bebas, clubbing, prostitusi, nikah beda agama, poligami, perceraian, dan LGBT.

PERSEPSI TERHADAP ISU-ISU SOSIAL [%]

Perg

96.0 86.6 92.0

82.3

51.2 50.7

90.6

2.2

8.4 4.0

8.0

36.3 37.6

4.5

1.8 4.9 4.0 9.7

12.5 11.7 5.0

Salah secara moral Tidak masalah secara moral Tidak tahu

(24)

24

Jika ada bencana alam di Palestina dan Indonesia Timur secara bersamaan dengan ekskalasi yang sama, mahasiswa yang menyatakan lebih memilih membantu Palestina cukup tinggi (34.3%).

PERSEPSI TERHADAP ISU-ISU SOSIAL [%]

L eb ih m em b an tu I n d on es ia Tim u r k aren a s es am a W N I Tid ak Tah u /Tid ak jaw ab

45.9

34.3

16.9

3

(25)

25

Mahasiswa yang setuju dengan negara Islam perlu diperjuangkan untuk penerapan Islam secara kaffah mencapai mencapai 23.5%

PERSEPSI TERHADAP NEGARA ISLAM [%]

Mahas is w a 23.1

26.8 26.6

16.6

5.4

1.5

Sangat tidak setuju sekali Sangat tidak setuju Tidak setuju

Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju sekali

Pernyataan: Negara Islam perlu diperjuangkan untuk penerapan Islam secara kaffah

76. 5

23. 5 Tidak

(26)

26

Mahasiswa yang tidak mendukung penerapan Ideologi Islam mencapai 16.8%.

PANCASILA VS ISLAM [%]

[SHOWCARD] Manakah menurut Anda paling ideal untuk ideologi Negara Indonesia, Pancasila ataukah ideologi Islam ? (S)

Mahas is w a 46.9

20

16.3

11.3

4.6

0.9

1 2 3 4 5 6

83.

2 16.8

PANCASIL A

(27)

27

Mahasiswa yang setuju Khilafah sebagai bentuk pemerintahan yang ideal dibanding NKRI mencapai 17.8%.

NKRI VS KHILAFAH [%]

Pernyataan: Khilafah adalah bentuk pemerintah yang Ideal untuk Indonesia dibanding NKRI (Negara Kesatuan Republik Indosia)

Mahas is w a

2

7

.5

2

5

.7 28

.9

1

1

.3

2

.8 3.7

Sangat Tidak Setuju Sekali Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju

82.1 17.8

Tidak

(28)

28

Mahasiswa yang setuju dengan pernyataan bahwa saya siap berjihad untuk tegaknya negara Islam/khilafah mencapai 23.4%.

JIHAD UNTUK KHILAFAH [%]

Pernyataan: Saya siap berjihad untuk tegaknya Negara Islam/Khilafah

Ma has is w a

Sangat Tidak Setuju Sekali Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju

76. 5

23. 4 Tidak

(29)

29

Mahasiswa yang setuju dengan pernyataan bahwa saya siap berjihad untuk tegaknya negara Islam/khilafah mencapai 23.4%.

JIHAD UNTUK KHILAFAH [%]

Pernyataan: Saya siap berjihad untuk tegaknya Negara Islam/Khilafah

Ma has is w a

Sangat Tidak Setuju Sekali Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju

76. 5

23. 4 Tidak

(30)

30

(31)

31

IMPLIKASI

REKOMENDASI

1. Menguatnya ajaran intoleransi ini bila tidak diantisipasi bisa berujung kepada ajaran

radikalisme berbasis agama dikalangan terdidik dan kelas menengah

2. Kampus-kampus negeri semakin rawan terkena dampak ajaran intoleransi dan radikalisme

3. Kelompok-kelompok intoleran semakin mendominasi kajian-kajian di kampus

1. Ormas-ormas moderat harus segera melebarkan sayap

dakwahnya ke kalangan terdidik dan kelas menengah muslim

2. Pemerintah perlu melakukan deteksi lebih dini terhadap kampus-kampus negeri untuk memastikan mereka masih dan tetap “merah putih”

3. Kampus-kampus sebaiknya menjalin kerjasama yang

insentif dengan ormas-ormas moderat dan juga Kementrian Agama untuk memastikan ustadz dan penceramah yang dihadirkan berasal dari

(32)

32

Langkah menangkal radikalisme juga dapat dilakukan secara

preventif (pencegahan) dan kuratif

(pengobatan).

Upaya preventif dilakukan kepada mereka yang belum terlibat dalam gerakan

radikalisme.

Sedangkan, kuratif bagi mereka yang mulai tertarik gerakan radikalisme

MENANGKAL

RADIKALISME (3)

Memberikan pemahaman

tentang bahaya dan dampak radikalisme

Memberikan pemahaman

tentang ajaran agama yang benar

Menguatkan nilai-nilai

nasionalisme, toleransi, dan perdamaian

menanamkan jiwa

nasionalisme

berpikiran terbuka dan

toleran

waspada terhadap

provokasi dan hasutan,

berjejaring dalam

komunitas positif dan perdamaian

Menjalankan aktivitas

keagamaan dengan toleran

KURATIF PREVENTIF

(33)

33

Referensi

Dokumen terkait

Pada pertemuan kedua siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol masih kurang motivasi dalam melaksanakan proses belajar mengajar, hal ini disebabkan siswa masih ingin

tersebut faktor yang paling penting adalah adanya keyakinan dan kepercayaan pada diri individu atau anak tersebut terhadap pandangan atau nilai tertentu dari orang lain, orang

Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). BPS

Penelitian ini merupakan penelitian normatif, yaitu penelitian yang membahas aspek hukum dengan melakukan penelusuran bahan kepustakaan (library research) yang

Jika suku bunga yang ditetapkan memiliki selisih yang cukup besar untuk mengkompensasi risiko berinvestasi di suatu negara, maka kemungkinan besar dana asing akan

Indonesia yang baik dan benar dan sangat efektif digunakan dalam keseluruhan wawancara Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dalam keseluruhan wawancara Bahasa

not achieved GWP 1.0 Dokumentasi proses yang menguraikan lingkup proses not achieved GWP 2.0 Rencana proses yang memberikan tujuan kinerja proses secara detil not achieved GR 2.1.1

Di tangan seorang perempuan, setiap klaim atas pengetahuan dicurigai tersandung karena akses pengetahuan tentang &#34;Pesan Ilahi&#34; (entah ilmiah atau teologis) dimediasi secara