• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemikiran Politik Islam di Indonesia (Perbandingan Pemikiran Politik Hizbut Tahrir Indonesia Dengan Jaringan Islam Liberal Tentang Relasi Islam dan Negara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemikiran Politik Islam di Indonesia (Perbandingan Pemikiran Politik Hizbut Tahrir Indonesia Dengan Jaringan Islam Liberal Tentang Relasi Islam dan Negara)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

i POLITICAL THOUGHTS HIZB UT-TAHRIR AND THE JARINGAN ISLAM LIBERAL RELATIONSHIP OF ISLAM AND THE STATE)

Rincian isi skripsi, 108 halaman, 35 buku, 2 jurnal, 7 situs internet. (kisaran buku dari tahun 1965 - 2013).

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan dan perbandingan pemikiran politik Hizbut Tahrir Indonesia dengan Jaringan Islam Liberal tentang relasi Islam dan Negara. Dan mengapa Hizbut Tahrir Indonesia dan Jaringan Islam Liberal memiliki pandangan berbeda dalam melihat relasi Islam dan Negara tersebut? Salah satu yang dihadapi negara-negara yang mayoritas masyarakatnya Islam pada masa pembentukannya adalah bagaimana mendudukkan agama dalam kehidupan bernegara. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang beragama Islam paling banyak sehingga gagasan tentang relasi Islam dan Negara selalu menjadi wacana aktual di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia tidak terlepas dari pengaruh Islam dalam perpolitikannya. Walaupun Indonesia bukan negara dengan sistem teokrasi, tetapi pengaruh Islam jelas terlihat dalam perpolitikan Indonesia.

Hizbut Tahrir Indonesia adalah organisasi atau partai Islam di Indonesia yang concern dalam hal penegakan Khilafah. Khilafah Islam adalah sebuah institusi politik pan Islamis yang bersifat transnasional yang akan menyatukan seluruh negara-negara bangsa Muslim dalam satu kesatuan politik negara. Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia. Khilafah bertanggung jawab menerapkan hukum Islam, dan menyampaikan risalah Islam ke seluruh muka bumi.

Jaringan Islam Liberal memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan organisasi-organisasi Islam konservatif dan fundamentalis. Menurut Jaringan Islam Liberal, ada satu benang merah yang bisa ditarik dari para intelektual muslim liberal, yakni perasaan dan semangat untuk membebaskan (liberating) umat Islam dari belenggu keterbelakangan dan kejumudan. Belenggu inilah yang mereka anggap sebagai sebab utama ketakberdayaan bangsa-bangsa muslim di depan bangsa asing (kolonialisme). Menurut Jaringan islam Liberal hanya dengan membangun kembali (rekonstruksi) cara pandang dan sikap keberagamaan, maka kondisi menyedihkan itu dapat diperbaiki. Jaringan Islam Liberal menerima

(2)

ii

liberalisme dan demokrasi dimana menurut mereka agama dan kehidupan bernegara tidak dapat disatukan.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalu studi pustaka, wawancara, observasi lapangan, cara-cara lainnya yang dapat memperkaya informasi terkait dengan tema penelitian. Sumber data utama penelitian ini diperoleh dari buku atau literatur tertulis lainnya serta data dari informan yang merupakan kader ataupu aktifis dari Hizbut Tahrir Indonesia dan Jaringan Islam Liberal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Hizbut Tahrir Indonesia memiliki pandangan bahwa khilafah atau Daulah Islamiyah wajib ditegakkan karena merupakan perintah Tuhan dan hal tersebut berlandaskan dari dalil-dalil yang mereka pahami dan yakini. Terdapat perbedaan pemahaman mengenai hal ini pada Jaringan Islam Liberal, dimana menurut mereka didalam kitab Al-qur‟an tidak pernah ada perintah Tuhan untuk menegakkan khilafah atau Daulah Islamiyah. Jaringan Islam Liberal sendiri lebih menginginkan Indonesia menganut sekularisme murni dimana menurut mereka urusan agama dan bernegara tidak dapat disatukan. Terlepas dari semua hal diatas, pada realitasnya Hizbut Tahrir Indonesia dan Jaringan Islam Liberal ingin merubah orientasi pemerintahan Islam yang masih mengakomodir mereka secara setengah-setengah. Dimana keduanya harus menghadapi problem-problem umum yang terjadi di negara-negara muslim, Kekhalifahan sendiri dalam hal ini diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia pada kenyataannya mengandung unsur-unsur yang membebaskan dan demokratis dalam ukuran-ukuran tertentu, sementara kolempok muslim berfikir bebas dalam hal ini diwakili oleh gerakan Jaringan Islam Liberal memiliki cita-cita Islam dengan nilai-nilai universal, yang mampu menyatukan bermacam perbedaan dan faksi-faksi yang tumbuh kuat di tubuh dunia Islam, yang selama ini menghambat kerjasama dunia Islam.

(3)

iii

UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE

RIZKY IRSYAD LUBIS (100906104)

THINKING OF POLITICAL ISLAM IN INDONESIA (COMPARISON OF POLITICAL THOUGHTS HIZB UT-TAHRIR AND THE JARINGAN ISLAM LIBERAL RELATIONSHIP OF ISLAM AND THE STATE)

Contents: 108 pages, 35 books, 2 journals , 7 internet sites. (publication from 1965 - 2013).

ABSTRACT

This research aims to determine how the differences and comparisons of political thought Hizb Indonesia with the Jaringan Islam Liberal about the relationship between Islam and the state. And why Hizb ut-Tahrir Indonesia and the Jaringan Islam Liberal has a different view in looking at the relationship between Islam and the state? One facing countries that majority of the people of Islam at the time of its formation is how the seat of religion in the state of life. Given Indonesia is a country with a Muslim population at most so the idea of the relationship between Islam and the state has always been the actual discourse in Indonesia. Indonesia as the country with the largest number of Muslims in the world can not be separated from the influence of Islam in its politics. Although Indonesia is not a country with a theocracy, but clearly visible influence of Islam in Indonesian politics.

Hizb ut-Tahrir Indonesia is an organization or Islamic party in Indonesia who are concerned in terms of enforcement of the Caliphate. Islamic Khilafah is a political institution transnational Islamist pan that will unite all Muslim countries in a unitary nation state politics. Khilafah is a common leadership for all Muslims in the world. Khilafah responsible for implementing Islamic law, and convey the message of Islam to the entire earth.

Jaringan Islam Liberal has a very different view of the conservative Islamic organizations and fundamentalist. According to the Liberal Jaringan Islam Liberal, there is one common thread that can be drawn from the liberal Muslim intellectuals, the feeling and spirit to free (liberating) Muslims from the shackles of backwardness and stagnation. Shackles is what they consider to be the main cause of the impotence of Muslim nations in front of a foreign nation (colonial). According to the Liberal Islam Network just to rebuild (reconstruction) viewpoint and religious attitudes, the deplorable conditions that can be improved. Liberal Islam Network receive liberalism and democracy where, according to their religion and statehood can not be put together.

(4)

iv

In this study, the authors used data collection techniques through literature studies, interviews, field observations, in other ways that can enrich the information related to the research theme. The main data source of this research was obtained from books or other written literature as well as data from an informant who ataupu cadre of activists of Hizb ut-Tahrir Indonesia and the Jaringan Islam Liberal.

Based on research that has been done, it can be concluded that the Hizb ut-Tahrir Indonesia has the view that the caliphate or Daulah Islamiyah shall be enforced because it is the command of God and it is the basis of arguments that they understand and believe. There are differences in the understanding of this at the Liberal Islam Network, which according to them in the book of the Qur'an there is never God's command to enforce a caliphate or Daulah Islamiyah. Liberal Islam Network itself is more pure desire Indonesia embraced secularism which, according to their religious affairs and state can not be put together. In spite of all the above, in reality Hizb ut-Tahrir Indonesia and the Islamic Liberal Network wants to change the orientation of Islamic government that still accommodate them by halves. Which both have to face the common problems that occur in Muslim countries, Caliphate itself in this regard advocated by Hizb ut-Tahrir Indonesia in fact contain elements liberating and democratic in certain sizes, while kolempok Muslims think freely in this case represented by the movement of the Liberal Islam Network has the ideals of Islam with universal values, capable of uniting various differences and factions grow stronger in the body of the Islamic world, which has been inhibiting the cooperation of the Islamic world.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul Pandangan Santri Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya Terhadap Gagasan Negara Islam Hizbut Tahrir Indonesia adalah penelitian yang

Menurut Hizbut Tahrir Indonesia, institusi khilafah merupakan sistem unik yang dapat dibedakan dengan berbagai macam model negara seperti teokrasi, kerajaan, republik,

Identitas Muslim Indonesia di Internet: Analisis Wacana Kritis Terhadap Situs Resmi Front Pembela Islam, Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammadiyah, and Nadhlatul Ulama. Program master

Membangun kejayaan umat menurut pendapat Hizbut Tahrir harus berada dalam satu payung politik yakni di bawah naungan Daulah Islam, yaitu Daulah Khilafah, yang

Konsep Negara Khilafah Hizbut Tahrir Indonesia. Medan : Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Abdul Qadim Zallum sebagai tokoh kedua Hizbut Tahrir menjabarkan tujuan yang termaktub dalam Rancangan Undang Undang sebagai tujuan untuk mewujudkan kehidupan

Abdul Qadim Zallum sebagai tokoh kedua Hizbut Tahrir menjabarkan tujuan yang termaktub dalam Rancangan Undang Undang sebagai tujuan untuk mewujudkan kehidupan

Aktifitas Hizbut Tahrir adalah mengemban dakwah Islam untuk merubah kondisi masyarakat yang rusak menjadi masyarakat Islam, dengan merubah ide-ide yang ada menjadi