• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitatif Bakter Eschericia coli Pada Air Minum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kualitatif Bakter Eschericia coli Pada Air Minum"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Air

Kebutuhan air untuk sehari-hari, berbeda untuk tiap tempat dan tiap tingkatan kehidupan. Yang jelas semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah kebutuhannya.

Di Indonesia berdasarkan catatan dari Departemen Kesehatan, rata – rata keperluan air adalah 60 liter per individu (Tabel 1):

Tabel1 : Kebutuhan air perindividu di Indonesia

Air untuk keperluan Jumlah (liter)

Mandi 30

Mencuci 15

Masak 5

Minum 5

Lain – lain 5

(2)

Tabel 2 : Kebutuhan air perkapita di Negara lain.

Negara / Kota Jumlah (liter)

Amerika Serikat: Chicago 800

Los Angeles 640

Perancis: Paris 480

Jepang: Tokyo 530

Swedia: Uppsala 750

Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, tidak bias dihindari lagi adanya peningkatan jumlah kebutuhan air, khususnya untuk keperluan rumah tangga, sehingga berbagai cara dan usaha telah banyak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Suriawiria, 1996).

2.1.1. Sumber Air

Secara umum, siklus hidrologi (siklus daur ulang air) dapat diterangkan sebagai berikut; air menguap akibat panasnya matahari. Penguapan ini terjadi pada air permukaan, air yang berada di dalam lapisan tanah bagian atas (evaporasi), air yang ada di dalam tumbuhan (transpirasi), hewan dan manusia (transpirasi, respirasi). Uap air yang memasuki atmosfer. Di dalam atmosfer uap

(3)

berubah bentuk menjadi tetesan – tetesan air dan jatuh kembali ke permukaan bumi sebagai hujan. Air hujan ini ada yang mengalir langsung masuk ke dalam permukaan (runoff), ada yang meresap ke dalam tanah (perkolasi) dan menjadi air tanah, baik yang dangkal maupun yang dalam dan ada juga yang diserap oleh tumbuhan. Air tanah akan timbul ke permukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air permukaan bersama – sama dengan air tanah dangkal dan air yang berada di dalam tubuh akan menguap kembali menjadi awan, maka siklus hidrologis akan kembali berulang(Mulia, 2005).

2.1.2. Air Bersih

Air bersih adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologi belum terpenuhi. Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air hujan, air ledeng, dan air dari sumber mata air. Pemanfaatan air bersih dapat diuraikan sebagai berikut:

 Akan diolah menjadi air siap minum  Untuk keperluan keluarga (cuci, mandi)

 Sarana pariwisata (air terjun)

 Pada industri (sarana pendingin)

 Sebagai alat pelarut (dalam bidang farmasi/kedokteran)

 Sebagai sarana irigasi  Sebagai sarana peternakan

(4)

2.1.3. Pencemaran Air

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terjadi juga peningkatan aktivitas manusia. Namun tidak jarang, aktivitas manusia sendiri juga dapat menyebabkan penurunan kualitas (mutu) air. Bila penurunan mutu air tidak diminimalkan maka akan terjadi pencemaran air. Peraturan pemerintah RI No. 82 tahun 2001 menyebutkan:

“Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya” (Mulia, 2005).

Pencemaran air selain menyebabkan dampak lingkungan yang buruk, seperti timbulnya bau, menurunnya keanekaragaman dan mengganggu estetika juga berdampak negative bagi kesehatan makhluk hidup, karena di dalam air yang tercemar selain mengandung mikroorganisme pathogen, juga mengandung banyak komponen – komponen beracun (Nugroho, 2006).

2.2. Air Minum

(5)

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002)

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia colli) atau zat – zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100°C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai Negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air.

Minum air putih memang menyehatkan, tetapi kalau berlebihan dapat menyebabkan hiponatremia, yaitu ketika natrium dalam darah menjadi terlalu encer (Wikipedia).

2.2.1. Persyaratan Air Minum

Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MENKES/PER/IX/1990, persyaratan air minum dapat ditinjau dari parameter fisika, parameter kimia, parameter mikrobiologi dan parameter radioaktivitas yang terdapat di dalam air minum tersebut.

a. Parameter Fisika

Parameter fisika umumnya dapat diidentifikasi dari kondisi fisik air tersebut. Parameterfisika meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna, dan jumlah zat padat terlarut (Total Dessolved Solid).

(6)

berbahaya bagi kesehatan.Air yang baik idealnya juga tidak memiliki rasa. Air yang tidak tawar mengindikasikan adanya zat – zat tertentu di dalam air tersebut.

b. Parameter Kimiawi

Parameter kimia dikelompokkan menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Dalam standar air minum di Indonesia zat kimia anorganik dapat berupa logam, zat reaktif, zat – zat berbahaya dan beracun serta derajat keasaman (pH). Sedangkan zat kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, Volatile organic chemicals (zat kimia organik mudah menguap) zat – zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat Oksigen.

c. Parameter Mikrobiologi

Parameter mikrobiologi menggunakan bakteri coliform sebagai organisme petunjuk (indicator organism).Penentuan parameter mikrobiologi dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba pathogen di dalam air minum.

d. Parameter Radioaktivitas

Apapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan komposisi genetik (Wardhana, 1995).

2.2.2. Pengolahan Air Minum

(7)

air. Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat unutk digunakan sebagai air minum.

Pada dasarnya, pengolahan air minum dapat diawali dengan penjernihan air, pengurangan kadar bahan – bahan kimia terlarut dalam air sampai batas yang dianjurkan, penghilangan mikroba pathogen, memperbaiki derajat keasaman (pH) serta memisahkan gas – gas terlarut yang dapat mengganggu estetika dan kesehatan.

Air tidak jernih umumnya mengandung residu. Residu tersebut dapat dihilangkan dengan proses penyaringan (filtrasi) dan pengendapan (sedimentasi). Untuk mempercepar proses penghilangan residu koagulan yang sering dipakai adalah alum (tawas) (Mulia, 2005).

2.3. Bakteri

Bakteri umumnya uniseluler atau sel tunggal, tidak mempunyai khlorofil, berkembang biak dengan pembelahan sel secara transversal atau biner. Hidup bebas secara cosmopolitan dimana – mana, khususnya di udara, di tanah, di dalam air, pada bahan makanan, pada tubuh manusia, hewan atau ataupun tanaman. Adapula yang hidup bersimbiosis dengan jasad hidup lainnya., baik hewan ataupun tanaman.

Bakteri masuk ke dalam divisi Schizophyta yang terbagi ke dalam beberapa kelas, antara lain Pseudomonadales, Chlamydobacteriales, Eubacteriales, Actinomycetales, Spirochaetales, dan Rickettsiales ( Suriawiria, 1996).

(8)

Penentuan kualitas air secara mikrobiologis menurut APHA (American Public Health Association) dan WHO (World Health Organization) dilakukan berdasarkan analisis kehadiran jasad indicator, yaitu bakteri golongan Coli fecal yang selalu ditemukan di dalam tinja manusia atau hewan berdarah panas, baik yang sehat maupun yang sakit. Selain itu prosedur pengujian kualitas air menggunakan Coli fecal bersifat sangat spesifik, artinya pengujian tidak memberikan hasil positif yang salah dan bersifat sangat sensitiv, yang artinya kualitas air sudah dapat ditentukan meskipun Coli fecal tersebut terdapat dalam jumlah yang sangat kecil, misalnya hanya ditemukan 1 sel per milliliter sampel air(Pelczar, 1993).

Bakteri Coli terdiri dari 3 kelompok, yaitu:

a. Kelompok Escherichia, misalnya Escherichia coli, Escherichia freundil, dan Escherichia intermedia.

b. Kelompok Aerobacter, misalnya Aerobacter aerogenes, A. cloacae c. Kelompok Klebsiela, misalnya Klebsiela pneumonia.

Dari ketiga kelompok tersebut, kelompok Eschericia khususnya Escherichia coli merupakan bakteri yang paling tidak dikehendaki kehadirannya

di dalam air minum maupun makanan. 2.3.2. Bakteri Escherichia coli

(9)

100-150 gram feses yang setiap hari dikeluarkan oleh seorang manusia, ternyata di dalamnya mengandung sekitar 3 x 1011 (300 milyar) sel Bakteri Coli. Oleh karena itu, kelompok Escherichia lebih dikenal dengan sebutan Kelompok Bakteri Coli

Fecal (Fecal Coliform Bacterial/FCB). Sejaksaat itu, bila dalam sumber air ditemukan bakteri Coli Fecal maka hal ini dapat menjadi indikasi bahwa air tersebut telat mengalami pencemaran oleh feses manusia atau hewan – hewan berdarah panas (Nugroho, 2009).

Didalam usus, umumnya bakteri ini tidak menimbulkan penyakit dan dapat membantu fungsi normal usus, dapat membuat sintesa vitamin K. Tetapi pada kondisi tertentu dapat berubah menjadi patogen bila mencapai permukaansel-sel epitel usus halus, saluran kemih, saluran empedu, paru-paru dan selaput otak yang menyebabkan peradangan pada tempat tersebut (Bonang, 1986). Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam

usus besar manusia sebagai flora normal. Bakteri ini bersifat unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare pada anak, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus. Escherichia coli terdiri dari 2 species yaitu: Escherichiacoli dan Escherichia hermanis (Zuhri, 2009).

2.4. Metode Most Probable Number (MPN)

(10)

memperkirakan populasi mikroba, terutama jika mikroba ada dalam jumlah yang sangat sedikit dalam makanan atau sampel air.

Selain E.coli, saat ini metode MPN juga dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah mikroba Salmonella, Staphilococcus, dan fecal coliforn lainnya.

Metode MPN didasarkan pada pembagian sampel menjadi tiga macam pengenceran. Lazimnya, digunakan sistem 5 tabung atau 3 tabung untuk tiap pengenceran. Informasi yang sangat memuaskan akan diperoleh apabila semua tabung dengan pengenceran rendah menunjukkan pertumbuhan dan tabung – tabung dengan pengenceran tinggi menunjukkan tidak adanya pertumbuhan.

Pengambilan sampel, pengiriman dan pemeriksaan sampel air harus dilakukan dengan cara aseptis dan dapat mewakili air yang diperiksa. Penggunakaan alat – alat, media, dan reagensia serta pelaksanaan pengujian harus sesuai dengan jenis bakteri yang akan ditentukan.

Dalam pengujian sampel, disarankan untuk menggunakan satu set tabung dari setiap kelompok pengenceran sebagai kontrol yang tidak diinokulasi. Contohnya, jika menggunakan metode MPN 5 tabung, maka perlu ditambah 1 set berisi 5 tabung lagi harus diinkubasi sebagai kontrol untuk meyakinkan bahwa medium yang digunakan benar – benar steril. Selain itu temperature incubator juga harus dikontrol.

(11)

= Nilai MPN (dari table) X 10 volume tes terbesar

Jumlahtabunghasilpositifx

jumlahmltabunghasilnegatif x jumlahmlseluruhtabungdigunakan

berdasarkan angka yang tertera dalam table MPN. Hasil tersebut perlu dikonversikan menjadi nilai nyata, sehingga dapat diketahui jumlah sel yang sebenarnya/ml sampel, dengan rumus :

Gambar

Tabel 2 : Kebutuhan air perkapita di Negara lain.

Referensi

Dokumen terkait

Given that the volume of the building is the geometric key element for the generation of energy efficiency studies (determination of heating requirements, volume

At the more obvious level, the consistency and wavelength dependence of principal distance and radial distortion as a function of lens optical design can be exploited..

Dahl mendefinisikan demokrasi dengan merujuk gagasan yang muncul di Yunani pada abad ke 5 S.M., demokrasi adalah suatu sistem politik yang para anggotanya saling memandang antara

Our results showed that dengue outbreak was associated with rainfall, humidity, temperature, built-up area considered to represent urbanization, urbanization and

Daftar Peralatan tidak dilengkapi dengan data kepemilikan sesuai yang disyaratkan dalam LDP1. BERKAH GUGUR,

The results of Random Effects Panel Regression indicate a significant and positive impingement of Foreign Direct Investment Inflows on Gross Domestic Product of ASEAN

Pada beberapa penelitian sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang estimasi intensitas matahari dengan input suhu udara, kelembaban udara (Hidayatullah, 2014),

(2) Dampak dalam bidang ekonomi yaitu yaitu terdapat korban luka sebanyak 7 orang anggota BTI luka-luka dan 10 rumah milik magersari yang juga merupakan anggota BTI