• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Waktu Pemetikan Pagi, Siang dan Sore terhadap Kadar Nitrat dan Nitrit pada Bayam (Amaranthus Tricolor L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Waktu Pemetikan Pagi, Siang dan Sore terhadap Kadar Nitrat dan Nitrit pada Bayam (Amaranthus Tricolor L.)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH WAKTU PEMETIKAN PAGI, SIANG DAN SORE TERHADAP KADAR NITRAT DAN NITRITPADA BAYAM

(Amaranthus tricolor L.)

ABSTRAK

Bayam mengandung banyak vitamin dan mineral, tetapi juga merupakan sumber nitrat dan nitrit yang berbahaya bagi kesehatan manusia karena bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Kandungan nitrat dan nitrit dalam sayuran dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lokasi dan kondisi tanah, sumber air, intensitas cahaya, waktu panen, konsentrasi karbondioksida serta jumlah, jenis dan waktu pemupukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu pemetikan pagi, siang dan sore terhadap kadar nitrat dan nitritpada bayam.

Sampel yang dianalisis adalah sayur bayam yang ditanam oleh peneliti dipetik pada pagi, siang dan sore. Kelompok pertama dipetik pada pagi hari, kelompok kedua dan ketiga masing-masing dipetik pada siang dan sore hari pada masa panen hari ke-20, ke-23 dan hari ke-26. Penetapan kadar nitrit dan nitrat dilakukan secara spektrofotometri sinar tampak dengan menggunakan pereaksi warna N-(1-naftil) etilendiamin dihidroklrida pada panjang gelombang maksimum 540 nm. Penetapan kadar nitrat dilakukan dengan cara yang sama namun diawali dengan proses reduksi nitrit menjadi nitrat menggunakan serbuk Zn dalam suasana asam kemudian diukur sebagai nitrit.

Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan kadar nitrat dan nitrit pada bayam yang dipetik pagi, siang dan sore hari. Kandungan nitrat pada bayam yang dipetik pagi, siang dan sore pada hari ke 20 adalah 179,16 µg/g; 158,57 µg/g dan 162,39 µg/g. Kandungan nitrit pada bayam yang dipetik pagi, siang dan sore pada hari ke 20 adalah 56,91 µg/g; 73,16 µg/g dan 64,41 µg/g. Kandungan nitrat pada bayam yang dipetik pagi, siang dan sore pada hari ke 23 adalah 177,13 µg/g; 164,19 µg/gdan 171,45 µg/g. Kandungan nitrit pada bayam yang dipetik pagi, siang dan sore pada hari ke 23 adalah 56,13 µg/g; 73,40 µg/g dan 67,58 µg/g. Kandungan nitrat pada bayam yang dipetik pagi, siang dan sore pada hari ke 26 adalah 184,23 µg/g; 169,00µg/g dan 175,45 µg/g. Kandungan nitrit pada bayam yang dipetik pagi, siang dan sore pada hari ke 26 adalah 53,08 µg/g; 76,63 µg/g dan 69,81µg/g.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bayam lebih baik dipetik pada pagi hari karena mengandung nitrit lebih sedikit dari pada bayam yang dipetik siang dan sore hari.

Kata kunci:sayur bayam, nitrat, nitrit, waktu pemetikan,masa panen,

spektrofotometri sinar tampak

(2)

THE EFFECT OF HARVESTING TIME AT MORNING, AFTERNOON AND EVENING ON NITRATE AND NITRITE LEVEL OF SPINACH

(Amaranthus tricolor L.)

ABSTRACT

Spinach contains plenty of vitamins and minerals, but also the source of nitrate and nitrite which is very dangerous for human health because its carsinogenic nature and can lead into various diseases. Nitrate and nitrite level in vegetables is affected by many factors, such as soil location and condition, water source, light intensity, time of harvesting, carbondioxide concentration and fertilizing time, amount and type. The purpose of this research is to study the effect of harvesting time at morning, afternoon and evening on nitrate and nitrite level of spinach.

The samples being analyzed are spinaches harvested at morning, afternoon and evening. First group is harvested at morning, second group is harvested at afternoon and third group is at evening. Analysis has been done at 20th day, 23rd day and 26th day of harvesting time. Determination of nitrate and nitrite level is taken by UV-visible spectrophotometry with color reagent N (1-naftil) etilendiamin dihydrochloride at 540 nm maximum wavelength. Nitrate determination is taken with the same method but started with reduction process from nitrate into nitrite using Zn powder in acid condition and then measured as nitrate.

Research result shows that there is a change of nitrate and nitrite level from the spinach harvested at morning, afternoon and evening. Nitrate level of spinach harvested at morning, afternoon and evening at 20th day is 179.16 µg/g; 158.57 µg/g and 162.39 µg/g. Nitrite level of spinach harvested at morning, afternoon and evening at 20th day is 56.91 µg/g; 73.16 µg/g and 64.41 µg/g. Nitrate level of spinach harvested at morning, afternoon and evening at 23rd day is 177.13 µg/g; 164.19 µg/gand 171.45 µg/g. Nitrite level of spinach harvested at morning, afternoon and evening at 23rd day is 56.13 µg/g; 73.40 µg/g dan 67.58 µg/g. Nitrate level of spinach harvested at morning, afternoon and evening at 26th day is 184.23 µg/g; 169.00 µg/g dan 175.45 µg/g. Nitrite level of spinach harvested at morning, afternoon and evening at 26th day is 53.08 µg/g; 76.63 µg/g and 69.81 µg/g.

Based on research results can be summarized that the effect of harvesting time at morning, afternoon and evening on nitrate and nitrite level on spinach can affect the level of nitrate and nitrite into various level.

Keyword: spinach, nitrate, nitrite, harvesting time, harvesting period, UV-visible

spectrophotometry

Referensi

Dokumen terkait

Dari data yang diperoleh pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwaanalisis kadar ion kalsium pada daun tanaman bayam baik bayam merah atau bayam hijau dengan

Dari hasil penelitian nilai rata-rata kadar vitamin C pada tanaman bayam (Amaranthus tricolor) yang ditanam dengan memakai naungan adalah 0,9944 mg/100 g bayam dan pada tanaman

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan ini adalah produktivitas pekerja konstruksi di pagi hari lebih tinggi daripada siang hari, pada pekerjaan pasangan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa waktu pemberian air perasan daun bayam merah berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih yaitu pada kelompok perlakuan K 3

Namun tidak beda nyata yang terjadi pada panjang porus stomata diduga bahwa walaupun pada pagi siang dan sore cahaya yang masuk ke dalam tanaman merangsang akumulasi ion kalium

dalam Mentranslokasikan Logam Timbal Akibat Ap- likasi Berbagai Dosis dan Waktu Pemberian EDTA”, dapat disimpulkan: tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) sangat baik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadarnitrit dan nitrat yang terdapat dalam bayam di berbagai lokasi serta membandingkan rentang kadar yang diperoleh

Pemanfaatan Pupuk Hayati pada Budidaya Tanaman Bayam Merah Pupuk hayati merupakan pupuk organik yang mengandung mikroba dan jika diaplikasikan kedalam tanah dapat meningkatkan