• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Waktu Pemetikan Pagi, Siang dan Sore terhadap Kadar Nitrat dan Nitrit pada Bayam (Amaranthus Tricolor L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Waktu Pemetikan Pagi, Siang dan Sore terhadap Kadar Nitrat dan Nitrit pada Bayam (Amaranthus Tricolor L.)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2. Gambar Sampel

Gambar 1. Bayam yang Ditanam

(3)

Lampiran 2. (Lanjutan)

Gambar 3. Lebar Daun dan Tinggi Bayam Hari ke 23

(4)

Lampiran 3. Alat-alat yang Digunakan dalam Penelitian

Gambar 5. Alat Spektrofotometri Sinar Tampak

(5)

Lampiran 4. Uji Kualitatif Nitrat dan Nitrit

Gambar 7. Uji Kualitatif Nitrit dengan Penambahan Pereaksi Asam Sulfanilat dan N-(1-naftil) Etilendiamin Dihidroklorida

Gambar 8. Uji Kualitatif Nitrat dengan Penambahan Larutan Besi (II) Sulfat dan AsamSulfat Pekat (Uji Cincin Coklat)

Larutan ungu merah pekat pada baku

Larutan ungu merah pudar pada bayam yang

dipetik pagi

Larutan ungu merah pada bayam yang dipetik siang

Larutan ungu merah pada bayam yang dipetik sore

Cincin coklat pada baku

Cincin coklat pada bayam yang dipetik pagi

Cincin coklat pada bayam yang dipetik sore

(6)

Lampiran 5. Bagan Alir Pembuatan Larutan Induk Baku Nitrit, Penentuan Panjang Gelombang Maksimum, Waktu Operasional dan Kurva Kalibrasi Nitrit Baku

Natrium Nitrit

← ditimbang 100 mg

← dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL

← dilarutkan dan dicukupkan dengan air suling sampai garis tanda

LIB I Nitrit (C= 1000 µg/mL) ← Dipipet 1 Ml

← Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 mL

← dilarutkan dan dicukupkan dengan air suling sampai garis tanda

LIB II Nitrit (C= 10 µg/mL)

← Dipipet 4 mL ← Dipipet 4 mL ← Dipipet masing-masing 1; 2; 3; 4; 5dan 6 mL

← Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL

← Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL

← Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL ← Ditambahkan 2,5 mL

asam sulfanilat, kocok selama 5 menit

kemudian tambahkan 2,5 mL N-(1-naftil) etilendiamin

← Ditambahkan 2,5 mL asam sulfanilat, kocok selama 5 menit kemudian tambahkan 2,5 mL N-(1-naftil) etilendiamin

← Ditambahkan 2,5 mL asam sulfanilat, kocok selama 5 menit kemudian tambahkan 2,5 mL

N-(1-← Diukur serapan pada panjang gelombang 540 nm setiap menit selama 60

← Diukur masing-masing serapan pada panjang gelombang 540 nm pada menit ke 21

Waktu Operasional ← Dibuat kurva kalibrasi

Lamda Maksimum Persamaan Regresi

(7)

← ditimbang 10 g sampel yang telah dihaluskan ← dimasukkan ke dalam beaker glass 250 mL ← ditambahkan air suling (±80˚C) sampai 150 mL

← dihomogenkan kemudian dipanaskan di atas penangas air hingga 2 jam sambil diaduk

← didinginkan pada suhu kamar

← dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu tentukur 250 mL

← ditambahkan air suling sampai garis tanda ← dihomogenkan kemudian disaring

← dibuang 10 mL filtrat pertama

Filtrat

← dipipet 10 mL

← dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL

← ditambahkan 2,5 mL asam sulfanilat, dikocok selama 5 menit kemudian ditambahkan 2,5 mL N-(1-naftil) etilendiamin dihidroklorida

← dicukupkan dengan air suling sampai garis tanda ← diukur serapan pada lamda 540 nm pada menit ke 21 Nilai Absorbansi

← dihitung Kadar Nitrit

Lampiran 7. Bagan Alir Penentuan Kadar Nitrat dalam Sayur Bayam Sampel

← ditimbang 10 g sampel yang telah dihaluskan ← dimasukkan ke dalam beaker glass 250 mL ← ditambahkan air suling (±80˚C) sampai 150 mL

(8)

hingga 2 jam sambil diaduk ← didinginkan pada suhu kamar

← dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu tentukur 250 mL ← ditambahkan air suling sampai garis tanda

← dihomogenkan kemudian disaring ← dibuang 10 mL filtrat pertama Filtrat

← dipipet 10 mL

← dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL

← ditambahkan sedikit logam Zn (0,1g) dalam larutan asam dan didiamkan selama 5 menit

← ditambahkan 2,5 mL asam sulfanilat, dikocok selama 5 menit kemudian ditambahkan 2,5 mL N-(1-naftil) etilendiamin dihidroklorida

← dicukupkan dengan air suling sampai garis tanda ← diukur serapan pada lamda 540 nm pada menit ke 21 Nilai Absorbansi

← Dihitung Kadar Nitrat

(9)
(10)
(11)
(12)

1. Data Kalibrasi Serapan Nitrit pada Panjang Gelombang 540 nm

No. Konsentrasi (µg/mL) (X) Absorbansi (Y)

1 0,0000 0,00002

2. Perhitungan Persamaan Regresi

(13)

Sehingga diperoleh persamaan regresi Y = 0,50753X + 0,00953

3. Perhitungan Koefisien Korelasi (r) r = (∑XY )−(∑X)(∑Y)/n

�[∑�2(∑X )2

n ] [∑Y2) − (∑Y )2

n ]

r = (1,8875)−

(4,2000 )(2,1984 ) 7

��3,6400−4,2000 2

7 �[0,9791 – (2,1984 )2

7 ]

r = 0,568442

0,568628669

r = 0.99967

(14)

Lampiran 11.Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ) Nitrit

Persamaan garis regresi adalah Y = 0,54794 X + 0,00754

No. X Y Yi Y-Yi (Y-Yi)2

1 0,0000 0,00002 0,00953 0,00951 0,00009 2 0,2000 0,11790 0,111036 0,00686 0,00004 3 0,4000 0,21675 0,212542 0,00420 0,00001 4 0,6000 0,31779 0,314048 0,00374 0,00001 5 0,8000 0,41528 0,415554 0,00027 0,00000 6 1,0000 0,51259 0,51706 0,00447 0,00001 7 1,2000 0,61812 0,618566 0,00044 0,00000

TOTAL 0,0001

Simpangan Baku = �∑(�−��)2

�−2 = � 0,00018

7−2 = 0,00600 mg/Kg

Batas Deteksi = 3 � ��

����� =

3 � 0,00600

0,50753 = 0,035465 mg/Kg

Batas Kuantitasi = 10 ���

����� =

10 � 0,00600

(15)

Lampiran 12. Contoh Perhitungan Kadar Nitrit dalam Sayur Bayam

• Bobot sampel = 10,0573 g • Absorbansi analisis nitrit = 0,24164

• Persamaan Regresi (Y) = 0,50753X + 0,00953 • Konsentrasi nitrit

Y = 050753X + 0,00953 0,24164 = 0,50753X + 0,00953

X = 0,24164−0,00953

0,507534794

X = 0,45733 • Kadar Nitrit dalam sampel = ������

����� ������

= 0,45733µ�/��� 250��� 5

10,0573 �

= 22,4544 µg/g

Dengan cara yang sama dapat dihitung kadar nitrit pada semua sampel. Keterangan:

X : konsentrasi nitrit di dalam sampel (µg/mL) Y : volume larutan pengenceran (mL)

(16)

Lampiran 13. Contoh Perhitungan Kadar Nitrat dalam Sayur Bayam

• Bobot sampel = 10,0573 g • Absorbansi analisis nitrit = 0,5526

• Persamaan Regresi (Y) = 0,54794 X + 0,00754 • Konsentrasi nitrit

Y = 0,50753 X + 0,00953 0,5526 = 0,50753 X + 0,00953

X = 0,5526−0,00953

0,50753

X =1,07002

• Kadar Nitrit dalam sampel = ������

����� ������

= 1,07002µ�/��� 250��� 5

10,0573 �

= 132,99111 µg/g

• Kadar nitrit = kadar nitrit setelah reduksi-kadar nitrit sebelum reduksi = 132,9911 µg/g - 22,4544 µg/g

= 76,1502 µg/g

Karena hasil pembacaan alat spektrofotometeruntuk nitrat adalah sebagai nitrit, oleh karena itu hasil pembacaan harus dikonversikan.

Kadar nitrat = kadar nitrit hasil reduksi nitrat x ����3

����2

= 76,1502 µg/g x 62

46

= 102,6372 µg/g

Dengan cara yang sama dapat dihitung kadar nitrat pada semua sampel. Keterangan:

X : konsentrasi nitrit di dalam sampel (µg/mL) Y : volume larutan pengenceran (mL)

(17)

Lampiran 14.Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Nitrit Pagi Hari pada Sayur BayamPanen Hari ke-20

N

Kadar nitrit pada sayur bayam yang di petikpagi pada hari ke-20:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 56,91067 µg/g± (4,0321 x 0,1517/ √6 = 56,91067 ± 0,0851 µg/g

(18)

N

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrit pada sayur bayam dipetik siang pada hari ke-20:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 73,1691 ± (4,0321 x 0,0583/ √6 = 73,1691 ± 0, 2500 µg/g

(19)

N

Kadar nitrit pada sayur bayam di petiksore pada hari ke-20:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 64,4172 µg/g ± (4,0321 x 0,0354/ √6 = 64,4172 ± 0,0582 µg/g

Lampiran 17.Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Nitrit Pagi Hari pada Sayur BayamPanen Hari ke-23

(20)

(µg/g)

Untuk itu, dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-6

Kadar nitrit pada sayur bayam di patik pagi pada hari ke-23:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 56,1314 µg/g ± (4,0321 x 0,0022/ √5 = 56,1314 ±0,0481 µg/g

(21)

N

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrit pada sayur bayam panen siang hari pada hari ke-23

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 73,4072 µg/g ± (4,0321 x 0.3611/ √6 = 73,4072 ± 0.5944 µg/g

(22)

N

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrit pada sayur bayam di petik sore pada hari ke-23:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 67,5822 µg/g ± (4,0321 x 0,0614/ √6 = 67,5822 ± 0,1010 µg/g

(23)

N

Kadar nitrit pada sayur bayam di petik pagi pada hari ke-26:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 53,0814 µg/g ± (4,0321 x 0.5739/ √6 53,0814 ±0.9446µg/g

(24)

N

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrit pada sayur bayam di petik siang pada hari ke-26:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 76,6302µg/g ± (4,0321 x 0,1061/ √6 = 76,6302 ± 0,1746 µg/g

(25)

N

Untuk itu, dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-6

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrit pada sayur bayam di petik sore hari pada hari ke-26:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 69,8154µg/g ± (4,0321 x 0.0517/ √5 = 69,8154± 0,1064 µg/g

(26)

N

Untuk itu, dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-5

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrat pada sayur bayam panen pagi hari pada hari ke-20:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 179,1644µg/g ± (4,0321 x 0,1187/ √5 = 179,1644± 0,12497 µg/g

(27)

N

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrat pada sayur bayam di petik siang hari pada hari ke-20:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 158.5728737 µg/g ± (4,0321 x 0.5979/ √6 = 158.5728737± 0.9842 µg/g

(28)

N

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrat pada sayur bayam panen sore hari pada hari ke-20:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

= 162,3917 µg/g ± (4,0321 x 0,1027/ √6 = 162,3917 ± 0,1690 µg/g

(29)

N

Untuk itu, dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-5

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrat pada sayur bayam panen pagi hari pada hari ke-23:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

(30)

Lampiran 27.Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Nitrat Siang Hari pada Sayur Bayam Panen Hari ke-23

N

Untuk itu, dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-1

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrat pada sayur bayam panen siang hari pada hari ke-23:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

(31)

Lampiran 28.Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Nitrat Sore Hari pada Sayur Bayam Panen Hari ke-23

N

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrat pada sayur bayam panen sore hari pada hari ke-26:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

(32)

Lampiran 29.Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Nitrat Pagi Hari pada Sayur Bayam Panen Hari ke-26

N

Kadar nitrat pada sayur bayam panen pagi hari pada hari ke-26:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

(33)

Lampiran 30.Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Nitrat Siang Hari pada Sayur Bayam Panen Hari ke-26

N

Kadar nitrat pada sayur bayam panen siang hari pada hari ke-26:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

(34)

Lampiran 31. Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Nitrat Sore Hari pada Sayur Bayam Panen Hari ke-26

N

Data diterima jika t hitung < t tabel

Kadar nitrat pada sayur bayam panen sore hari pada hari ke-26:

µ = �� ± (t(α/2,dk) x SB/ √�)

(35)

Lampiran 32. Hasil Uji Perolehan Kembali Nitrit dan Nitrat Setelah Penambahan Masing-Masing Larutan Standar pada Sampel Sayur Bayam

1. Uji Perolehan Kembali Setelah Penambahan Larutan Standar Nitrit No. Serapan Kadar Nitrit (µg/g) Kadar

2. Uji Perolehan Kembali Setelah Penambahan Larutan Standar Nitrat

No.

(36)

Lampiran 33. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Nitrit dalam Sayur Bayam

• Bobot

o sampel tambah baku = 10,0235 g

• Absorbansi analisis nitrit

o sampel tambah baku = 0,43892

• Rata-rata kadar nitrit tanpa baku = 51,4688 µg/g (CA)

• Kadar Baku yang ditambahkan = 50,2000 µg/g (C*A)

• Persamaan Regresi (Y) = 0,50753 X + 0,00953 • Konsentrasi nitrit

o Sampel tambah baku

Y = 0,50753 X + 0,00953 0,43892 = 0,50753 X + 0,00953

X = 0,43892−0,00953

0,50753

X = 0,8460 µg/mL • Kadar Nitrit dalam sampel

o Tambah Baku = ������

����� ������

= 0,8460µg/mL � 250 �� � 5

10,0235 �

= 105,5069 µg/g (CF) Perhitungan Uji Perolehan Kembali Nitrit

% Recovery Nitrit = ��−��

�∗� x 100%

= (105,5069 −51,4688 ) µg/g

50,2000 µg/g x 100%

(37)

Lampiran 34. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Nitrat dalam Sayur Bayam

• Bobot

o sampel tambah baku = 10,0376 g

• Absorbansi analisis nitrat

o sampel tambah baku = 1,06070

• Kadar nitrit sebelum reduksi = 131,0956 µg/g

• Rata-rata kadar nitrat tanpa baku = 105,8084 µg/g (CA) • Kadar baku yang ditambahkan = 106,0800 µg/g (C*A)

• Persamaan Regresi (Y) = 0,50753 X + 0,00953

• Konsentrasi nitrat

o Tambah baku

Y = 0,50753 X + 0,00953 1,06070 = 0,50753 X + 0,00953

X = 1,06070−0,00953

0,50753

X = 2,0710 µg/mL • Kadar Nitrat dalam sampel

o Sampel tambah baku = ������

����� ������

= 2,0710 µg/mL � 250 ��� 5

10,0376�

= 260,2621 µg/g

Kadar nitrit = kadar nitrit setelah reduksi-kadar nitrit sebelum reduksi = 260,2621 µg/g – 105,5069 µg/g

= 154,7552 µg/g

Kadar nitrat = kadar nitrit hasil reduksi x ����3

����2

= 154,7552 µg/g x 62 46

(38)

Lampiran 34. Lanjutan

Perhitungan Uji Perolehan Kembali Nitrat

% Recovery Nitrat = ��−��

�∗� x 100%

= (208,5831 −105,8084 ) µg/g

106,0800 µg/g x 100%

(39)

Lampiran 35. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (Relative Standard Deviation, RSD) Persen Perolehan Kembali Nitrit

Sampel Persen Perolehan Kembali (%)

(Xi – ���� ) (Xi – ����)2

1 103,5091 -1,6550 2,7390

2 104,1235 -1,0406 1,0828

3 105,1034 -0,0607 0,0036

4 105,7418 0,5777 0,3337

5 106,4596 1,2955 1,6783

6 106,0474 0,8833 0,7802

105,1641 6,6178

SD = �∑(�−�����)2

�−1

= �6,6178

6−1

= 1,150

RSD = ��

�̅ x 100%

= 1,150

105,1641�100%

(40)

Lampiran 36.Perhitungan Simpangan Baku Relatif (Relative Standard Deviation, RSD) Persen Perolehan Kembali Nitrat

Sampel Persen Perolehan Kembali (%)

(Xi – ���� ) (Xi – ����)2

1 96,3931 -0,5938 0,3525

2 97,4168 0,4299 0,1848

3 97,2029 0,2160 0,0466

4 97,0645 0,0776 0,0060

5 96,6990 -0,2879 0,0828

6 97,1452 0,1583 0,0250

96,9869 0,3454

SD = �∑(�−�����)2

�−1

= �0,3454

6−1

= 0,2628

RSD = ��

�̅ x 100%

= 0,2628

96,9869�100%

(41)

Lampiran 37.Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Nitrit Masa Panen H-20

Dari hasil pengujian statistik di atas, terdapat perbedaan signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 antara nilai rata-rata kadar nitrit dari ketiga perlakuan (F=1,619; P=0,000). Dengan kata lain Ho ditolak dan H1 diterima

Dari pengujian post Hoc menggunakan uji turkey dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata kadar nitrit bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik siang hari dengan nilai signifikansi 0,000

2. Nilai rata-rata kadar nitrit bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik sore hari dengan nilai signifikansi 0,000

(42)

Lampiran 38.Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Nitrit Masa Panen H-23

Dari hasil pengujian statistik di atas, terdapat perbedaan signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 antara nilai rata-rata kadar nitrit dari ketiga perlakuan (F=1,619; P=0,000). Dengan kata lain Ho ditolak dan H1 diterima

Dari pengujian post Hoc menggunakan uji turkey dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata kadar nitrit bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik siang hari dengan nilai signifikansi 0,000

2. Nilai rata-rata kadar nitrit bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik sore hari dengan nilai signifikansi 0,000

(43)

Lampiran 39.Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Nitrit Masa Panen H-26

Dari hasil pengujian statistik di atas, terdapat perbedaan signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 antara nilai rata-rata kadar nitrit dari ketiga perlakuan (F=1,619; P=0,000). Dengan kata lain Ho ditolak dan H1 diterima

Dari pengujian post Hoc menggunakan uji turkey dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata kadar nitrit bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik siang hari dengan nilai signifikansi 0,000

2. Nilai rata-rata kadar nitrit bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik sore hari dengan nilai signifikansi 0,000

(44)

Lampiran 40.Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Nitrat Masa Panen H-20

Dari hasil pengujian statistik di atas, terdapat perbedaan signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 antara nilai rata-rata kadar nitrit dari ketiga perlakuan (F=1,619; P=0,000). Dengan kata lain Ho ditolak dan H1 diterima

Dari pengujian post Hoc menggunakan uji turkey dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata kadar nitrat bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik siang hari dengan nilai signifikansi 0,000

2. Nilai rata-rata kadar nitrat bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik sore hari dengan nilai signifikansi 0,000

(45)

Lampiran 41.Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Nitrat Masa Panen H-23

Dari hasil pengujian statistik di atas, terdapat perbedaan signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 antara nilai rata-rata kadar nitrit dari ketiga perlakuan (F=1,619; P=0,000). Dengan kata lain Ho ditolak dan H1 diterima

Dari pengujian post Hoc menggunakan uji turkey dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata kadar nitrat bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik siang hari dengan nilai signifikansi 0,000

2. Nilai rata-rata kadar nitrat bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik sore hari dengan nilai signifikansi 0,000

(46)

Lampiran 42.Pengujian Beda Nilai Rata-rata Kadar Nitrat Masa Panen H-26

Dari hasil pengujian statistik di atas, terdapat perbedaan signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 antara nilai rata-rata kadar nitrit dari ketiga perlakuan (F=1,619; P=0,000). Dengan kata lain Ho ditolak dan H1 diterima

Dari pengujian post Hoc menggunakan uji turkey dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata kadar nitrat bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik siang hari dengan nilai signifikansi 0,000

2. Nilai rata-rata kadar nitrat bayam yang di petik pagi hari mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Bayam yang dipetik sore hari dengan nilai signifikansi 0,000

(47)

Lampiran 43. Daftar Nilai Distribusi t

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

Gambar

Gambar 2. Lebar Daun dan Tinggi Bayam pada hari ke 20
Gambar 5. Alat Spektrofotometri Sinar Tampak
Gambar 7. Uji Kualitatif Nitrit dengan Penambahan Pereaksi Asam Sulfanilat dan N-(1-naftil) Etilendiamin Dihidroklorida

Referensi

Dokumen terkait

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/ jasa yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/ usaha untuk pekerjaan

The statistical model proposed in the present study using the spline nonparametric regression analysis, which is based on a large experimental database, resulted in fairly

Penulis menggunakan pendekatan kritik sastra feminisme untuk menganalisis pokok- pokok pikiran feminisme yang terdapat dalam novel “Mawar Jepang” karya Rei Kimura.. Kritik

Interaksi sosial di lokasi Bawah Barat melalui; kegiatan komunikasi interpersonal terdapat hubungan yang nyata postif dengan persepsi kepuasan kk pada; kebutuhan dasar

[r]

[r]

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara,

Program Insentif Bahan Ajar dan Pedoman Pembelajaran yang diinisiasi oleh Direktorat Pembejaran pada tahun 2016 ini dimaksudkan untuk mendorong inovasi metode