• Tidak ada hasil yang ditemukan

8350c91328a2fc82ae4693f1984b37ad 2.KAK Studi Jalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "8350c91328a2fc82ae4693f1984b37ad 2.KAK Studi Jalan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N W O N O G I R I

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Jalan Pemuda I / 26 Telepon (0273) 321131 Fax. E-mail: bappeda@wonogirikab.go.id

Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri 4.01.4.01.01.24.008.5.2 Rp. 95.000.000,-

APBD Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan tersebut bahwa jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting dalam pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, wilayah negara, dan fungsi masyarakat serta dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antardaerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional;

Untuk terpenuhinya peranan jalan sebagaimana mestinya, pemerintah mempunyai hak dan kewajiban menyelenggarakan jalan. Agar penyelenggaraan jalan dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna diperlukan keterlibatan masyarakat.

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/ atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.

(2)

a. Jalan Kabupaten berkondisi baik tahun 2016, berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum baru sekitar 537,7 km atau 51,77% dari seluruh panjang jalan kabupaten yang ada. Sedangkan jalan berkondisi sedang 289,06 KM atau 27,83% , Rusak sepanjang 200,81 Km atau 19,33% dan Rusak Berat 10,90 Km atau .

b. Beberapa ruas jalan memiliki luasan yang kurang memadai, terutama ruas jalan yang menuju tempat tempat wisata dan daerah industri

c. Beberapa ruas jalan memiliki kontruksi tanah yang labil, sehingga jalan yang dibangun menjadi tidak awet.

d. Kurangnya jalan alternatif di beberapa wilayah kecamatan, sehingga menciptakan botleneck atau macet yang panjang pada saat saat tertentu, misalnya pada saat lebaran.

e. Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Kota Wonogiri yang yang diharapkan bisa memecah arus lalu lintas yang masuk ke kota, sampai dengan saat ini belum terselesaikan

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri tahun 2016-2021, Pemerintah Kabupaten Wonogiri memiliki 5 (lima) prioritas program pembangunan yang dikenal dengan Panca Program, dimana salah satu program prioritasnya adalah pembangunan/peningkatan infrastruktur jalan, dengan strategi pembangunan Ruas Tuntas, yaitu setiap ruas jalan diharapkan selesai dalam satu tahapan pembangunan. Untuk mendukung program tersebut alokasi anggaran pembangunan/peningkatan dan rehab jalan selalu mendapatkan prioritas. Sebagai contoh dalam tahun 2016, alokasi anggaran baik untuk pembangunan/peningkatan jalan sebesar Rp. 257,964 miliar, meningkat menjadi Rp. 311,369 Miliar .pada tahun 2017. Anggaran tersebut sebesar 30,4% dari belanja langsung tahun 2016 dan 36,51% tahun 2017. Komposisi anggaran tersebut jauh dibanding dengan alokasi anggaran pada periode pemerintahan sebelumnya.

Pemerintah Kabupaten Wonogiri memiliki komitmen kuat dalam pembangunan infrastruktur, dalam RPJMD tahun 2016-2021 ini, diharapkan pembangunan/peningkatan jalan bisa diselesaikan dalam 3 (tiga) tahun pertama RPMD 2016-2021, dengan kata lain diharapkan dalam tahun 2016-2018 diharapkan seluruh jalan kabupaten di Wonogiri sudah berkondisi baik. Kebijakan ini ditempuh, selain guna menata alokasi anggaran agar lebih fokus, sehingga diharapkan dalam sisa waktu pelaksanaan RPJMD ini alokasi anggaran bisa dialihkan untuk kegiatan-kegiatan lainnya.

Penetapan target waktu di tiga tahun pertama ini juga bukan alasan, karena tentu saja pemerintah kabupaten Wonogiri berharap ketersediaan jalan yang baik akan mendorong sektor sektor pembangunan lainnya, sehingga keseluruhan target-target pembangunan dalam RPJMD tahun 2016-2021. Jalan diharapkan mampu menjadi faktor pengungkit pembangunan di Wonogiri. Dengan jalan yang baik diharapkan akan membuka akses ekonomi ke wilayah-wilayah di seluruh kabupaten Wonogiri. Komoditas komoditas ekonomi, baik pertanian, perdagangan, pariwisata diharapkan bisa terekplorasi secara maksimal dengan tersedia jalan yang baik. Begitu juga dengan jalan yang baik diharapkan distribusi barang barang kebutuhan pokok masyarakat sampai ke wilayah- wilayah terpencil secara lancar, dengan tentu saja harga yang terjangku oleh masyarakat.

(3)

Komitmen pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk fokus pada pembangunan infrastruktur jalan merupakan penterjemahan dari misi kepala daerah dalam RPJMD tahun 2016-2021, terutama misi ke-3 (tiga), yaitu Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dengan Prioritas Pembangunan Di Desa dan Misi ke-4 (empat) yaitu Meningkatkan Produktivitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri dapat maju dan bangkit bersama daerah daerah lain.

Dikarenakan keterbatasan anggaran dalam pemeliharaan dan peningkatan jalan maka dibutuhkan prioritas penanganan jalan berdasarkan tingkat kerusakan, fungsi peruntukan jalan (perbatasan, pengembangan wilayah, pariwisata) dan kewenangan jalan tersebut.

Agar dalam pengembangan dan pengelolaan jalan di kabupaten Wonogiri dapat efisien dan efektif maka Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengalokasikan kegiatan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri Tahun 2017.

1.2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud

Maksud dari kegiatan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri adalah sebagai acuan yang akan menjadi pedoman pengembangan dan pengelolaan jalan kewenangan kabupaten Wonogiri.

b. Tujuan

Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri adalah untuk :  Membuat kajian tentang jalan di Kabupaten Wonogiri secara kewenangan, fungsi dan

kelayakan;

 Membuat skala prioritas penanganan pengembangan dan pengelolaan jalan di kabupaten Wonogiri.

1.3 Lingkup Pekerjaan.

Lingkup Spasial :

Secara spasial lingkup Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri ini adalah jalan Kabupaten Wonogiri.

Lingkup Substansial:

Lingkup Pekerjaan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri meliputi :

a. Mendata jalan di kabupaten Wonogiri menurut kewenangan;

b. Mendata jalan kewenangan kabupaten Wonogiri berdasarkan fungsi antara lain pengembangan wilayah, ekonomi, pariwisata dan fungsi-fungsi lainnya;

c. Mendata tingkat kerusakan jalan kewenangan kabupaten dan kelengkapannya antara lain drainase, talud, berm dan lain-lain;

d. Memetakan jalan di kabupaten Wonogiri berdasar kewenangan, fungsi dan tingkat kelayakan;

(4)

g. Menyusun rencana kebutuhan anggaran pengembangan dan pengelolaan jalan kewenangan kabupaten Wonogiri.

1.4. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan berada di Kabupaten Wonogiri.

1.5. Sumber Pendanaan:

Kegiatan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri dibiayai dari APBD Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2017 dengan pagu sebesar Rp. 95.000.000,-

1.6. Dasar Hukum:

1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 132; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 132);

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

3. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2009 Tahun 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

4. Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587);

5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011–2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 97);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 12 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 23 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 23);

(5)

BAB II

URAIAN LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan dalam Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri adalah meliputi tahapan-tahapan pekerjaan antara lain :

2.1. Persiapan

2.1.1. Pengadaan Data dan Pengumpulan Data a. Data Primer, antara lain meliputi :

 Data Jalan Kewenangan Kabupaten Wonogiri;

 Data Jalan selain Kewenangan Kabupaten Wonogiri;  Data kondisi jalan dan pelengkapnya;

 Data lalu lintas harian rata-rata;  Peta Administrasi;

b. Data Sekunder, antara lain meliputi :  Data fungsi jalan;

 Data perlengkapan jalan seperti lampu, guardrail, marka, dan rambu lalu lintas lainnya

 Data-data dan informasi yang dianggap perlu.

2.2. Analisa

Membuat kajian dan analisa terhadap:

2.2.1. Kondisi jalan di kabupaten secara keseluruhan;

2.2.2. Pengembangan jalan dari sisi kewenangan, kondisi dan fungsi;

2.2.3. Mengevaluasi, menganalisa, mengolah dan menyajikan permasalahan jalan yang menjadi dasar prioritas pembangunan.

2.3. Pembuatan Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Jalan Kabupaten

2.3.1. Menyajikan permasalahan dengan foto, gambar/ sketsa dan peta yang menunjukkan lokasi jalan;

2.3.2. Menggambarkan keadaan dan rencana pengembangan jalan dan menjelaskan tingkat urgensi rencana jalan tersebut;

2.3.3. Menganalisa secara sistimatik penyusunan prioritas dan tahapan rencana penanganan jalan;

2.3.4. Menyajikan perhitungan-perhitungan teknis kaitannya dengan pemanfaatan jalan; 2.3.5. Membuat rencana penanganan baik peningkatan maupun pemeliharaan;

2.3.6. Membuat rencana anggaran biaya pengembangan dan pengelolaan jalan dan pentahapan penyelesaian;

2.3.7. Membuat peta skala prioritas penanganan;

(6)

BAB III

SISTEM PELAKSANAAN KERJA

3.1. Kewajiban Penyedia Jasa Konsultansi

1. Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri dengan berdasarkan ketentuan perjanjian/kontrak yang telah ditetapkan;

2. Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban menyusun Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri yang berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri;

3. Penyedia Jasa Konsultansi dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir sampai dengan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri selesai secara keseluruhan.

4. Penyedia Jasa Konsultansi diwajibkan mempresentasikan Rancangan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten Wonogiri yang disusunnya di dalam forum seminar terbuka.

5. Penyedia Jasa Konsultansi dalam melaksanakan pekerjaan dapat meminta bantuan Tim Teknis untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil yang optimal. Tim Teknis dapat diminta pula bantuannya untuk memberikan data dan fasilitas lainnya guna mendukung kelancaran kerja.

6. Dalam pelaksanaan diskusi terbatas Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan waktu untuk hadir dalam forum diskusi tersebut guna menyajikan hasil pekerjaannya kepada peserta diskusi.

3.2. Tenaga Ahli Yang Diperlukan :

No SPESIFIKASI TENAGA AHLI

PENDIDIKAN & PENGALAMAN PEKERJAAN (TH)

S2 S1

I. Tenaga Ahli :

1. Ahli Perencanaan Wilayah Kota 5 8

2. Ahli Sipil 3 5

3. Ahli Pemetaan/ Geografi 3 5

4. Ahli Ekonomi Pembangunan 3 5

II. Tenaga Penunjang/ pendukung : D3 SMA/SMK

1. Surveyor 3 5

2. Operator GIS 3 5

3. Administrasi 3 5

3.3. Data

Semua data yang dilampirkan harus disebut sumber dan tahun data tersebut dibuat/ dikumpulkan.

3.4. Konsultan wajib melakukan konsultasi/ asistensi secara berkala dengan pemberi Tugas/ Instansi terkait/ Pengarah teknis.

(7)

3.5.1. Laporan Pendahuluan.

Merupakan laporan awal yang berisi interprestasi terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), pendekatan, metodologi dan rencana kerja konsultan dalam menangani pekerjaan ini. Laporan ini diserahkan pada akhir minggu II.

3.5.2. Kompilasi dan Analisa Data.

Berisi laporan kegiatan pengumpulan data yang dilanjutkan dengan suatu analisa sehingga didapatkan gagasan/ ide pemikiran untuk pemecahan permasalahan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten yang berhubungan dengan :

1. Mengetahui dan menyimpulkan permasalahan yang ada. 2. Menentukan alternatif pengembangan fungsi dan kondisi jalan. 3. Menentukan rencana definitif penanganan jalan.

Laporan ini diserahkan minggu ke IV.

3.5.3. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report).

Merupakan penyempurnaan dari laporan Kompilasi dan Analisa Data dilengkapi dengan beberapa hasil perencanaan teknis yang dianggap perlu untuk dibahas bersama–sama dengan instansi yang terkait.

Konsep laporan ini sebelumnya harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas dan Team Teknis (Pengarah).

3.5.4. Laporan Akhir (Final Report ).

Merupakan hasil revisi dan penyempurnaan dari konsep Laporan Akhir yang disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas.

Laporan ini diserahkan pada akhir minggu ke VIII.

3.5.5. Produk Konsultan.

a. Buku Laporan Pendahuluan, jumlah : 5 (lima) ganda format A4.

b. Buku Laporan Antara (Kompilasi dan Analisis Data) : 5 (lima) ganda format A4. c. Buku Laporan Akhir sebanyak: 5 (lima ) ganda format A4;

d. Executive Summary, sebanyak: 5 (lima) ganda Format A4;

e. Rencana Anggaran Biaya (RAB), sebanyak 5 (lima) ganda Format A4; f. Album Peta Prioritas Penanganan, 5 (lima) ganda format A3.

g. Soft Copy hasil keseluruhan dalam bentuk CD, sebanyak 5 (lima) set

3.6. Jangka Waktu Pelaksanaan.

Dalam rangka Pekerjaan Penyusunan Studi Kebijakan Pembangunan Jalan Kabupaten, Konsultan Perencana diberikan batas waktu selama 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari kalender, terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) pekerjaan Perencanaan.

3.7. Lain – lain.

(8)

2. Mengenai sanksi dan denda atas ketentuan serta hal–hal lain yang belum diatur dalam KAK ini akan diatur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

MENGETAHUI :A BAPPED 199403 1 008

An. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN WONOGIRI

Kabid. Prasarana dan Pengembangan Wilayah Selaku

Pejabat Pembuat Komitmen

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk periode 5 (lima)

Tetapi kita harus bisa menata pola tidur kita yang baik supaya tidur bisa tepat waktu dan juga kan menyehatkan tubuh kita.. Sebenarnya pola hidup yang benar tidaklah susah akan

Untuk itu, penyediaan sarana promosi dan pusat pemasaran di dalam komplek ini dapat menjadi wadah penyediaan informasi, pemasaran dan promosi mengenai produk yang dihasilkan oleh

Beranjak dari latar belakang tersebut, maka penulis merasa perlu untuk meneliti lebih jauh mengenai permasalahan perlindungan HKI menurut etika bisnis Islam, yang

Ruangan ini dapat di definisikan sebagai pusat rumah dan juga rnenyatakan peran utama rumah sebagai ternpat rnenetap sekaligus rne1estarikan kehidupan (dalam tidur dan

Saya sengaja membedah berbagai persoalan mengenai peta kepemilikan media massa di Indonesia sekarang; wartawan, media (massa dan sosial) dan perubahan sosial; ekonomi politik media

Islam merupakan agama yang disampaikan menggunakan simbol- simbol yang bersifat permanen doktrinal. Secara doktriner, Islam bersifat elitis dalam arti bahwa secara normatif

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang Hari Tahun 2016 - 2021 berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap