NOMOR 5 5 TAHUN 1 9 9 0 TENTANG
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) YANG MENJUAL SAHAMNYA KEPADA MASYARAKAT
MELALUI PASAR MODAL
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dal am rangka meningkat kan ef isiensi dan ef ekt if it as Perusahaan Perseroan (PERSERO) dan memberikan kesempat an kepada masyarakat unt uk t urut sert a dal am pemil ikan saham-saham Perusahaan Perseroan (PFRSERO), maka dipandang perl u unt uk mengat ur pembinaan dan pengawasan Perusahaan Perseroan (PERSERO) yang menj ual sahamnya kepada masyarakat dengan Perat uran Pemerint ah;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;
2. Kit ab Undang-undang Hukum Dagang (St aat sbl ad Tahun 1847 Nomor 23) sebagaimana t el ah beberapa kal i diubah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2959);
3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 t ent ang Penet apan Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 t ent ang Bent uk-bent uk Usaha Negara (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara 2890) Menj adi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904);
Tahun 1972 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2987);
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) YANG MENJUAL SAHAMNYA KEPADA MASYARAKAT MELALUI PASAR MODAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dal am Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan :
1. Pembinaan adal ah kegiat an unt uk memberikan pedoman bagi Perusahaan dal am perencanaan, pel aksanaan, dan pengendal ian dengan maksud agar Perusahaan yang bersangkut an dapat mel aksanakan t ugas dan f ungsinya secara berdaya guna dan berhasil guna sert a dapat berkembang dengan baik.
2. Pengawasan adal ah sel uruh proses kegiat an penil aian t erhadap Perusahaan, dengan t uj uan agar badan usaha t ersebut mel aksanakan f ungsinya dengan baik dan berhasil mencapai t uj uan yang t el ah dit et apkan.
3. Pemeriksaan adal ah kegiat an unt uk menil ai Perusahaan dengan cara membandingkan keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya dil akukan, baik dal am bidang keuangan maupun dal am bidang t eknis operasional .
sahamnya kepada masyarakat (go publ ic).
5. Ment eri adal ah Ment eri Keuangan dal am kedudukannya sebagai pemegang saham mewakil i Negara Republ ik Indonesia.
BAB II PEMBINAAN
Pasal 2
(1) Pembinaan kekayaan negara yang t ert anam dal am Perusahaan dil akukan ol eh Ment eri.
(2) Ment eri dapat memberi kuasa kepada perorangan, badan hukum unt uk mewakil inya dal am Rapat Umum Pemegang Saham.
Pasal 3
(1) Dal am menghadapi Rapat Umum Pemegang Saham, Kuasa Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 ayat (2) waj ib t erl ebih dahul u mendapat perset uj uan Ment eri unt uk mengambil keput usan mengenai hal -hal di bawah ini :
a. Rencana perubahan j uml ah modal saham Perusahaan;
b. Rencana penyert aan modal at au pel epasan penyert aan modal Perusahaan dal am Perseroan Terbat as at au badan usaha l ainnya yang t idak dil akukan mel al ui Bursa Ef ek;
c. Rencana pendirian anak Perusahaan;
d. Rencana pel epasan sebagian at au sel uruh saham Perusahaan;
f . Rencana Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahannya;
g. Rencana penet apan dan pembagian l aba Perusahaan;
h. Rencana penet apan gaj i Direksi, berikut f asil it as dan/ at au t unj angan l ainnya t ermasuk pensiun, dan honorarium Dewan Komisaris.
(2) Permint aan perset uj uan at as rencana sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) harus t el ah dit erima ol eh Ment eri sel ambat -l ambat nya 30 (t iga pul uh) hari sebel um Rapat Umum Pemegang Saham disel enggarakan.
(3) Perset uj uan Ment eri at as permohonan sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) diberikan sel ambat -l ambat nya 30 (t iga pul uh) hari set el ah permohonan t ersebut dit erima.
(4) Apabil a dal am wakt u 30 (t iga pul uh) hari Ment eri t idak memberikan keput usan, maka permohonan t ersebut dianggap diset uj ui.
BAB III PENGELOLAAN
Pasal 4
Tanggung j awab pengel ol aan Perusahaan dil akukan ol eh Direksi sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan dal am Anggaran Dasar Perusahaan.
Pasal 5
(2) Dewan Komisaris mengesahkan rencana kerj a dan Anggaran Perusahaan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dal am wakt u sel ambat -l ambat nya 3 (t iga) bul an sej ak Tahun Anggaran Perusahaan berj al an.
(3) Dal am hal rencana kerj a dan Anggaran Perusahaan t idak disahkan dal am wakt u 3 (t iga) bul an sebagaimana dimaksud dal am ayat (2), berl aku rencana kerj a dan Anggaran Perusahaan t ahun sebel umnya.
Pasal 6
(1) Pengangkat an dan pemberhent ian Direksi Perusahaan dil akukan ol eh Rapat Umum Pemegang Saham.
(2) Direksi Perusahaan t erdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (l ima) orang, dan seorang diant aranya menj abat Direkt ur Ut ama.
(3) Masa j abat an Direksi Perusahaan adal ah 5 (l ima) t ahun dan set el ah masa j abat annya berakhir dapat diangkat kembal i.
BAB IV PENGAWASAN
Pasal 7
(1) Pengawasan at as Perusahaan dil akukan ol eh Dewan Komisaris yang bert anggungj awab kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Pasal 8
(1) Dewan Komisaris mel akukan pengawasan t erhadap pengel ol aan perusahaan t ermasuk pel aksanaan rencana kerj a dan anggaran perusahaan, ket ent uan-ket ent uan Anggaran Dasar dan keput usan Rapat Umum Pemegang Saham.
(2) Dewan Komisaris mel akukan t ugas, wewenang dan t anggung j awab sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan dal am Anggaran Dasar Perusahaan, keput usan Rapat Umum Pemegang Saham dan perat uran perundang- undangan yang berl aku.
Pasal 9
(1) Dewan Komisaris mengadakan rapat sekurang-kurangnya 3 (t iga) bul an sekal i at au sewakt u-wakt u apabil a diperl ukan.
(2) Unt uk set iap rapat dibuat risal ah rapat .
Pasal 10
(1) Pengangkat an dan pemberhent ian Komisaris Perusahaan dil akukan ol eh Rapat Umum Pemegang Saham.
(2) Dewan Komisaris Perusahaan t erdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (l ima) orang, dan seorang diant aranya menj abat Komisaris Ut ama.
BAB V PELAPORAN
Pasal 11
(1) Direksi Perusahaan waj ib menyampaikan:
a. Laporan Tahunan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris;
b. Laporan Triwul anan, Laporan Semest eran dan Laporan berkal a l ainnya kepada Dewan Komisaris sesuai ket ent uan Anggaran Dasar Perusahaan.
(2) Anggot a Dewan Komisaris yang mewakil i Ment eri waj ib menyampaikan l aporan at as penil aian t erhadap l aporan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) kepada Ment eri sel ambat -l ambat nya 2 (dua) bul an set el ah menerima l aporan yang bersangkut an dari Direksi.
Pasal 12
(1) Laporan Tahunan Perusahaan disahkan ol eh Rapat Umum Pemegang Saham.
(2) Pengesahan Laporan Tahunan perusahaan dil akukan berdasarkan hasil pemeriksaan Akunt an.
Pasal 13
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Dengan berl akunya Perat uran Pemerint ah ini, maka ket ent uan-ket ent uan mengenai t at a cara pembinaan dan pengawasan Badan Usaha Mil ik Negara, pengadaan barang dan j asa, penj ual an dan pemindaht anganan barang-barang yang dimil iki/ dikuasai Badan Usaha Mil ik Negara, keharusan penggunaan kredit ekspor l uar negeri, dan keharusan memint a ij in Ment eri Keuangan unt uk mel akukan pinj aman l uar negeri t idak berl aku bagi Perusahaan.
Pasal 15
Perat uran Pemerint ah ini mul ai berl aku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 24 Okt ober 1990
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
t t d
SOEHARTO Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 24 Okt ober 1990
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PENJELASAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 5 TAHUN 1 9 9 0
TENTANG
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) YANG MENJUAL SAHAMNYA
KEPADA MASYARAKAT MELALUI PASAR MODAL
UMUM
Sej al an dengan makin meningkat nya pel aksanaan pembangunan dan hasil - hasil yang dicapai, maka kemampuan, produkt if it as dan ef isiensi sel uruh kekuat an ekonomi nasional perl u l ebih dit ingkat kan l agi, sehingga peran dan sumbangan mereka dal am pembangunan dapat memberikan hasil yang opt imal bagi peningkat an kesej aht eraan masyarakat .
Dal am hubungan ini, PERSERO sebagai sal ah sat u bent uk usaha Negara t idak pul a t erl epas dari pemikiran di at as. Berbagai upaya perl u t erus dil akukan agar peran dan sumbangannya dal am pembangunan ekonomi dapat menj adi l ebih mant ap dan meningkat .
Berdasarkan penil aian t erhadap hasil -hasil yang t el ah dicapai dewasa ini, sudah t iba saat nya bagi PERSERO t ert ent u diberi pel uang sel uas-l uasnya, unt uk mengembangkan usahanya sehingga PERSERO t ersebut dapat menj adi badan usaha yang maj u dan mandiri. Agar PERSERO t ersebut dapat l ebih l el uasa memanf aat kan sebesar mungkin dana dan pot ensi l ainnya yang dimil iki masyarakat , pemil ikan saham PERSERO yang bersangkut an perl u dibuka unt uk masyarakat l uas. Unt uk it u, PERSERO t ersebut perl u diberi kel el uasaan dal am kegiat an usahanya.
l andasan usaha bagi PERSERO yang nant inya akan diij inkan mel akukan penj ual an saham kepada masyarakat l uas mel al ui Pasar Modal (go publ ic).
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j el as
Pasal 2
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Dal am hal Ment eri Keuangan t idak dapat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham, maka Ment eri Keuangan dapat mewakil kan kehadirannya kepada pihak-pihak yang dianggap mempunyai keahl ian dan kemampuan dal am bidang usaha Perusahaan yang bersangkut an.
Pasal 3
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Cukup j el as
Ayat (3)
Cukup j el as
Ayat (4)
Pasal 4
Cukup j el as
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Cukup j el as
Ayat (3)
Cukup j el as
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Cukup j el as
Ayat (3)
Cukup j el as
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Cukup j el as
Pasal 8
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup j el as
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Cukup j el as
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Cukup j el as
Ayat (3)
Cukup j el as
Pasal 11
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
Cukup j el as
Pasal 12
Ayat (1)
Cukup j el as
Ayat (2)
(BPKP).
Pasal 13
Cukup j el as
Pasal 14
Dal am rangka memenuhi persyarat an bagi PERSERO yang menj ual sahamnya kepada masyarakat mel al ui pasar modal (go publ ic), maka beberapa ket ent uan yang sekarang berl aku bagi PERSERO yang t idak menj ual sahamnya kepada masyarakat (t idak go publ ic) dipandang perl u unt uk t idak diberl akukan t erhadap PERSERO yang go publ ic.
Ket ent uan-ket ent uan dimaksud ant ara l ain :
- Perat uran Pemerint ah Nomor 3 Tahun 1983 t ent ang Tat a Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawat an (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana t el ah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1983.
- Keput usan Presiden Nomor 59 Tahun 1972 t ent ang Penerimaan Kredit Luar Negeri.
- Keput usan Presiden Nomor 29 Tahun 1984 t ent ang Pel aksanaan Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Negara.
- Inst ruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1970 t ent ang Penj ual an Dan Pemindaht anganan Barang-barang Yang Dimil iki/ Dikuasai Negara.
- Inst ruksi Presiden Nomor 8 Tahun 1984 t ent ang Penggunaan Kredit Ekspor Luar Negeri.
- Inst ruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1988 t ent ang Tat a Cara Pengadaan Barang dan Jasa.
Pasal 15