• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Partikel Dari Serbuk Batang Kelapa Sawit(Elaeis Guineensis Jacq) Dengan Perekat Berbasis Polipropilena Dan Polipropilena Grafting Maleat Anhidrat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Dan Karakterisasi Papan Partikel Dari Serbuk Batang Kelapa Sawit(Elaeis Guineensis Jacq) Dengan Perekat Berbasis Polipropilena Dan Polipropilena Grafting Maleat Anhidrat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan akan bahan baku kayu dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan masyarakat, sedangkan areal hutan semakin menyusut, kebutuhan dunia atas bahan baku kayu pada tahun 2015 diperkirakan setidaknya mencapai 350 juta meter kubik per tahun. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dicari solusi untuk memanfaatkan bahan-bahan lain sebagai bahan baku pengganti kayu, salah satunya dengan memanfaatkan limbah dari perkebunan sawit untuk dijadikan papan sebagai pengganti papan dari kayu. Hal ini memungkinkan dilakukan karena kelapa sawit merupakan pohon yang mengandung serat lignoselulosa yang sifatnya mirip dengan kayu. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai produk panel seperti papan partikel dan papan serat (Rudianda,2005).

(2)

Hasil penelitian Lusita (2011), Pemanfaatan limbah batang kelapa sawit dan plastik daur ulang sebagai bahan baku papan plastik komposit. Faktor ukuran partikel, penambahan modifier (maleic anhydride) dan inisiator benzoil peroksida pada suhu kempa 180⁰C dan 190⁰C berpengaruh terhadap sifat fisik dan mekanik papan komposit partikel batang sawit dan tandan kosong sawit yang dihasilkan. Papan komposit yang memenuhi standar JIS A 5908-2003 yaitu pada pengujian fisik sedangkan pengujian mekanis, hanya MoR papan komposit dari partikel batang sawit yang memenuhi standar (Japanis Industrial Standart).

Indra (2009) dalam penelitianya yaitu mutu papan partikel dari kayu kelapa sawit (KKS) berbasis perekat polystyrene (KKS-PS), hasil pengujian sifat fisis dan mekanis cenderung meningkat seiring bertambahnya kadar perekat. Papan partikel KKS-PS memiliki nilaikekuatan tarik optimum sebesar 55,15 kgf/cm2 dan kekuatan lentur optimum sebesar 92,27 kgf/cm2

Rudianda (2005), melakukan penelitian tentang pemanfaatan pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku papan partikel hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa penambahan perekat telah meningkatkan ketahan papan partikel terhadap air. Penggunaan perekat sebesar 20% memiliki nilai kadar air; pengembangan tebal, daya serap terhadap air, dan kerapatan papan partikel terbaik yaitu 7,99 %; 2,19 %; 9,12 % dan 1,28 kg/cm

. Secara umum papan partikel KKS-PS telah memenuhi persyaratan standar (SNI 03-2105-2006).

2

Salah satu cara memanfaatkan kayu kelapa sawit yang sudah dilakukan beberapa peneliti adalah membuatnya menjadi papan komposit dengan bahan penguat atau perekat berbasis formaldehid, termoplastik, bahan alam atau bahan organik. Perekat yang digunakan digunakan pada papan partikel antara lain fenol-formaldehid dan urea-fenol-formaldehid, polistirena, gambir, dan campuran urea formaldehid dengan polietilena. Dilaporkan bahwa papan partikel dengan berbasis

(3)

formaldehid berbahaya terhadap kesehatan karena emisi formaldehid dan karsinogen dan mutu papan partikel yang dihasilkan belum baik karena sifat fisik dan sifat mekaniknya belum memenuhi standar yang ditentukan.

Untuk meningkatkan kualitas papan partikel, cara yang dilakukan adalah mengganti bahan perekat berbasis formaldehid dengan bahan perekat berbasis polipropilena termoplastik. Pada dasarnya penggunaan urea formaldehid sebagai perekat papan komposit juga memiliki kekurangan antara lain, (1) antara partikel kayu dan bahan perekat hanya terjadi interaksi fisik (gaya-gaya antar molekul seperti ikatan hidrogen, ikatan Van der Waals, gaya-gaya dispersi ataupun gaya-gaya dipol) dan tidak mampu berikatan secara kimia sehingga mempengaruhi kekuatan kayu (Rusphiandri, 2001); (2) terjadinya emisi formaldehida dari papan partikel (Ponessa, 1999). Adanya emisi formaldehida sebesar 0,3 ppm dari papan partikel akan menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan seperti timbulnya penyakit saluran pernafasan, asma, sakit kepala, mata berair, dan bahkan diduga formaldehida bersifat karsinogen (Cockcrop, 2006) dan (3) urea formadehida tidak mampu mengisi seluruh celah-celah pada papan partikel sehingga masih terdapat rongga-rongga atau kekosongan dalam papan partikel (Dias, 2005 dan Prayitno, 1994).

(4)

1.2. Permasalahan

Adapun permasalahan pada penelitian ini adalah :

1. bagaimana karakteristik papan partikel dari serbuk kayu kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) dengan bahan perekat berbasis polipropilena dan

polipropilena grafting maleat anhidrat.

2. Apakah kualitasnya memenuhi Setandar Nasional Indonesia (SNI 03-2105-2006).

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada:

1. Polipropilena yang digunakan adalah polipropilena komersial yang dijual dipasaran. 2. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode kempa tekan (hot press).

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas papan partikel dari serbuk kayu kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) dengan bahan perekat berbasis polipropilena dan polipropilena grafting maleat anhidrat berdasarkan Setandar Nasional Indonesia (SNI 03-2105-2006)

1.5. Manfaat penelitian

(5)

1.6. Metodelogi Penelitian

Penelitian ini adalah merupakan penelitian yang dilakukan di laboratorium (Experiment Laboratory) dan termasuk kedalam kategori field research.

Sementara sifat fisika dan kimia yang diukur adalah kadar air, kerapatan, pengembangan tebal, keteguhan lentur kering, modulus elastisitas papan kayu kelapa sawit, SEM, TGA dan FT-IR.Pengidentifikasian terhadap sumber-sumber ketidakpastian ditentukan dengan cara dan metode yang valid. Hal ini bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesalahan sistematik kemudian dihitung besarnya. Pengambilan sampel dan data tersebut meliputi:

1. Tahap I

Pengambilan sampel batang kelapa sawit dengan memilih batang kelapa sawit yang berusia 20 – 25 tahun sehingg masa produktif untuk berbuah telah habis. Setelah itu ditebang dan dijadikan serbuk. Serbuk tersebut dilakukan perlakuan sebagai berikut:

Sampel I : sampel tanpa perlakuan sebagai perbandingan Sampel II : direndam dengan air pada suhu 60o

Sampel III : direndam dengan NaOH pada suhu 30

C selama 24 jam.

o

Sampel IV : direndam dengan monokloro aseta pada suhu 30

C selama 24 jam.

o

2. Tahap II

C selama 24.

(6)

3. Tahap III

Tahap ketiga pembuatan papan kayu kelapa sawit yaitu campuran serbuk batang kayu kelapa sawit PPd-g-AM, benzoil peroksida dan divinil benzena yang digunakan sebagai pengkompatibel papan kayu kelapa sawit

Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tahap I.

Variabel tetap: - Suhu 60O - Waktu 24 Jam

C

2. Tahap II.

Variabel bebas:

Perbandingan yang digunakan (berat/berat) PPd : AM : BPO (25.50 g : 4.50g : 0.90g)

Variabel terikat:

- Analisa gugus fungsi dengan uji FTIR. - Drajat grafting PPd-g-AM

- Titik leleh Variabel tetap: - suhu 170o - waktu 15 menit

C

1.7. Lokasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: (1) alasan utama orang tua memilih sekolah di bawah naungan JSIT bagi anaknya (a) Keinginan

Berdasarkan hasil wawancara dan penyebaran kuesioner pada tujuh kabupaten yang merupakan sentra produksi padi di Jawa Timur, sistem rantai pasokan perberasan Jawa Timur

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) latar belakang munculnya anak jalanan untuk berada di jalan karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu latar belakang

Pada suatu percobaan atau kegiatan semua hasil mempunyai probabilitas yang sama, dan hanya satu peristiwa yang terjadi maka peristiwa ini dikenal dengan lengkap

Life Cycle Cost (LCC) adalah suatu konsep pemodelan perhitungan biaya dari tahap permulaan sampai pembongkaran suatu asset dari sebuah proyek sebagai alat untuk

Wicaksono, W.A.2019.Efektifitas Pemberian Mikroorganisme Lokal Bonggol Pisang (Musa paradisiaca) Dan Buah Pepaya (Carica papaya L.) Serta Lama Skarifikasi Fisik Benih

Penelitian ini meneliti perubahan histopatologi pada ginjal di 10 Plasmodium inui terinfeksi Macaca mulatta monyet oleh cahaya dan mikroskop elektron untuk mengembangkan model

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, tayangan televisi yang tidak sesuai dengan usia anak akan dapat membentuk karakter negatif. Oleh karena itu dibutuhkan peran dari orang tua