• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Konformiitas dengan RiskTaking Behavior pada Remaja Awal Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Konformiitas dengan RiskTaking Behavior pada Remaja Awal Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Qonita Cholisia (5130236). Hubungan Konformitas Dengan Risk-Taking Behavior Pada Remaja Awal. Skripsi. Sarjana Strata 1, Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Laboratorium Psikologi Perkembangan (2017).

ABSTRAK

Risk-taking behavior merupakan perilaku yang berpotensi menghasilkan perbuatan negatif (health risk behavior) maupun perbuatan positif (exploratory risk behavior) (Skaar, 2009). Konformitas adalah melakukan suatu perilaku secara sukarela dikarenakan orang lain juga melakukannya serta adanya kecenderungan dalam diri seseorang guna mengubah keyakinan atau perilakunya agar sesuai dengan kelompoknya (Taylor et.al, 2009). Konformitas merupakan salah satu faktor yang memengaruhi remaja dalam melakukan risk-taking behavior. Subjek adalah remaja awal (13-15 tahun), baik laki-laki maupun perempuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan risk-taking behavior aspek exploratory risk behavior maupun aspek health risk behavior yang dilakukan oleh remaja awal. Teknik pengambilan sample menggunakan accidental sampling dan teknik analisis data menggunakan uji normalitas, linieritas, dan hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara konformitas dengan aspek risk-taking behavior yaitu exploratory risk behavior pada remaja awal (r = 0.224, p = 0.031 < 0.05), namun tidak ada hubungan antara konformitas terhadap aspek risk-taking behavior yaitu health risk behavior pada remaja awal (r = -0.101, p = 0.202 > 0.05) dikarenakan keinginan sendiri. Keterbatasan dalam penelitian yaitu angket yang digunakan memiliki banyak item (konformitas 30 item, risk-taking behavior 43 item) sehingga peneliti harus mengingatkan dan mengawasi subjek dalam mengisi. Saran penelitian yaitu subjek dapat menyalurkan keinginan adrenalin yang tinggi pada risiko yang mengahsilkan perbuatan positif (ex: skateboard, BMX, dan lain lain), orang tua sebaiknya lebih terlibat aktif dalam konformitas anaknya serta mengarahkan keinginan berperilaku berisiko ke arah yang menghasilkan perbuatan positif.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan konformitas remaja pada kelompoknya juga dapat bersifat positif, seperti mengenakan pakaian yang sama untuk menunjukkan identitas kelompoknya, melakukan

Untuk mengetahui hubungan suasana keluarga dengan minat belajar pada.

semakin rendah harga diri remaja, maka akan semakin tinggi konformitas

Koefisien korelasi (r) antara kualitas kelekatan dan penyelesaian konflik kompromi antara remaja awal dengan orang tua adalah sebesar 0,128 dengan taraf signifikansi

Subjek penelitian ini adalah remaja akhir dengan status mahasiswa Universitas Surabaya dari tingkat awal sampai tingkat akhir.. Jumlah subjek penelitian ini adalah berjumlah

Dari hasil penelitian tersebut, terlihat bahwa selain dari faktor internal (sikap, norma subjektif dan perceived behavior control), pola komunikasi seksual antara orangtua-remaja

Dalam melakukan uji korelasi antara variabel coping strategy dengan kenakalan ( delinquency ) remaja awal di panti asuhan Arrahmah, diperlukan pengujian hipotesa

Dari hasil ini disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara konformitas kelompok dengan motivasi berprestasi pada remaja akhir, yang berarti bila