PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR MODAL TERHADAP
RETRUN ON INVESTMENT PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
PERIODE 2009 - 2012
Disusun Oleh:
FERI CITRA FEBRIYANTO
10210049
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kaitannya dengan perekonomian, dunia usaha mempunyai hubungan yang kuat dalam rangka merangsang pertumbuhan ekonomi. Walaupun demikian dunia usaha pun sangat tergantung pula dengan masalah pendanaan yang merupakan hambatan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi tersebut.
Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan laba yang sebesar – besarnya yang pada akhirnya akan meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Namun agar tujuan perusahaan bisa tercapai, perusahaan akan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan oprasional sehari – hari maupun untuk mengembangkan perusahaan.
Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer (keuangan) dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen, dan saham biasa yang hrus digunakan dalam perusahaan.
setoran pemilik dan hasil operasi peerusahaan itu sendiri. Sedangkan modal asing (pinjaman) adalah modal yang berasal dari pinjaman baik bank, lembaga keuangan , maupun dengan mengeluarkan surat hutang. Untuk mendapatkan sumber dana dengan komposisi biaya yang minimal, perlu diusahakan adanya keseimbangan penggunaan kedua sumber dana tersebut.
Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan (financing pollicy) dari manajer keuangan yang senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting, yaitu (Harnanto, 1995:306 dalam Rizal, 2002):
1. Keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kepada pihak yang menyediakan dana tersebut, atau sifat keharusan untuk pembayaran biaya modal.
2. Sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana itu dalam mengelola perusahaan.
3. Risiko yang dihadapi perusahaan
Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya didasarkan pada kemampuan perusahaan tersebut untuk memperoleh laba. Laba bagi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan laba yang diperolehnya menunjukan kemampuan dari perusahaan tersebut dalam mengelola usahaannya. Sehingga perusahaan diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di tengah – tengah persaingan dengan perusahaan lain.
Menurut Bambang Riyanto (2001:282), Struktur modal adalah perimbangan
karena itu perusahaan harus mempunyai struktur modal yang baik agar dapat menghasilkan laba semaksimal mungkin, dan dapat meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Menurut Martono (2001:18), rentabilitas atau profitabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dengan penggunaan sumber dana dengan komposisi yang optimal, perusahaan dapat menghasilkan tingkat rentabilitas atau profitablitas yang maksimal.
Salah satu ukuran rentabilitas atau profitabilitas perusahaan adalah Retrun On Investment (ROI) yaitu tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan modal yang diinvestasikan pada perusahaan tersebut. Tinggi rendahnya Retrun On Investment yang dicapai oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang diinvestasikan serta komposisi
penggunaan dana dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Mengingat pentingnya untuk memahami hubungan antara struktur modal dengan Retrun On Investment (ROI) perusahaan, maka peneliti melakukan penelitian tentang:
“Pengaruh perubahan Struktur Modal terhadap Retrun On Investment pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
1.2 Rumusan Permasalahan
Apakah perubahan Struktur Modal yang diukur dari Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Retrun On Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peruahaan yang diteliti sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan manufaktur yang memiliki data keuangan yang lengkap di BEI.
2. Rentang waktu data yang dibutuhkan peneliti adalah 4 tahun, yaitu dari tahun 2009 - 2012.
3. Dalam penelitian ini variabel – variabel yang diteliti adalah: Struktur Modal yang diukur dari Debt to Equity Ratio (DER) dan laba perusahaan yang diukur dari Retrun On Investment (ROI).
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti
Untuk memperoleh pengetahuan mengenai praktek manajemen keuangan pada perusahaan – perusahaan yang diteliti.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini memberi manfaat bagi perusahaan manufaktur sebagai masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3. Bagi Universitas
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PengertianManajemen Keuangan
Menurut Suad Husnan (1985:3), manajemen keuangan menyangkut masalah pengelolaan aliran dana yang terjadi dalam dan lewat perusahaan untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan rencana yang telah di gariskan oleh perusahaan.
Menurut Bambang Rianto (1998:5), manajemen keuangan yaitu merupakan semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan perusahaan beserta usaha menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Menurut Sutrisno (1994:3), manajemen keuangan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha – usaha mendapatkan dana, menggunakan, dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Menurut Agus Sartono (1997:8), manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana – dana tersebut pada investasi yang menguntungkan.
2.2 Pengertian Struktur Modal
Struktur Modal merupakan maslah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan hutang, maka beben tetap yang harus di tanggung perusahaan semakin besar pula. Menurut Riyanto (2001) bahwa struktur modal adalahperimbangan antara utang jangka panjang dengan utang jangka pendek dengan modal sendiri.
Menurut Martono dan Agus Harjito (2001:239), struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang di tunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.
Menurut Weston dan Copeland (1999:19) memberikan definisi struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Sedangkan menurut Suad Husnan (2000:300), Struktur modal bisa diartikan sebagai perimbangan komposisi hutang dengan modal sendiri.
Awat dan Muljadi (1995:34) adalah struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai pasar perusahaan dengan cara meminimumkan biaya modal rata – rata ( average cost of capital ). Kemudian menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (1985:70) berpendapat bahwa Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri.
Debt to Equity Ratio (DER) dinyatakan denganrumus sebagai berikut:
DER= Total Hutang Modal Sendirix100
Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutup sebagian atau seluruh hutang – hutangnya baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan dana yang berasal dari total modal dibandingkan dengan besarnya hutang. Oleh karena itu, semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya (Prihantoro, 2003).
2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Bambang Rianto (1998), faktor – faktor yang mempengaruhi srtuktur modal suatu perusahaan antara lain:
1. Tingkat Bunga
menggunakan saham atau obligasi. Penggunaan obligasi hanya di benarkan jika tingkat bunga obligasi lebih rendah daripada earning power dari tambahan modal tersebut.
2. Stabilitas dari Earning
Stabilitas dan besarnya earning yang di peroleh perusahaan akan menentukan apakah perusahaan di benarkan untuk menggunakan modal dengan beban tetap (utang) atau tidak. Jika perusahaan memiliki earning yang stabil maka perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban financialnya, sebaliknya perusahaan yang memiliki earning tidak stabil akan menghadapi risiko tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran untungnya pada tahun – tahun atau kondisi yang buruk.
3. Susunan aktiva
Pada kebanyakan perusahaan industri atau manufaktur di mana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan cenderung mengutamakan penggunaan modal sendiri sedang modal asing atau utang hanya sebagai pelangkap. Sedangkan perusahaan yang sebagan besar aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya denga utang jangka pendek.
4. Resiko aktiva
dan sedapat mungkin mengurangi penggunaan modal asing (utang) yang memiliki risiko lebih tinggi dibanding modal sendiri.
5. Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan
Jumlah modal yang dibutuhkan atau diperlukan dapat mempengaruhi struktur modal. Jika modal yang dibutuhkan sangat besar maka di rasakan perlu bagi perusahaan untuk menggunakan beberapa sekuritas secara bersamaan, misalnya mengeluarkan saham dan obligasi secara bersamaan. 6. Keadaan pasar modal
Kondisi pasar modal sering mengalami perubahan yang disebabkan oleh banyak faktor. Oleh kerena itu, dalam rangka memperoleh dana melalui penjualan sekuritas perusahaan harus mempeerhatikan kondisi pasar modal. Ketika investor menyukai menenemkan dananya dalam pembelian saham. 7. Sifat manajemen
Bagi manajemen yang optimis terhadap masa depan perusahaa, umumnya akan berani menanggung risiko yang besar (risk seeker), sehingga akan lebih berani dalam menggunakan utang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Sebaliknya manajer yang bersifat pesimis dan tidak menyenangi risiko (risk arverter) akan lebih suka menggunakan sumber dana intern untuk memenuhi kebutuhan dananya.
8. Besarnya suatu perusahaan
2.4 Pengertian Retrun On Investment (ROI)
Menurut Sutrisno (2001:255), Retrun On Investment merupakan kemempuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan dan menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT ( Earning After Tax). Retrun On Investment (ROI) dapat di rumuskan sebagai berikut:
ROI=Laba Bersih Setelah Pajak Totalaktiva x100
Analisis Retrun On Investment (ROI) membandingkan besarnya waktu keuntungan investasi langsung dengan besarnya waktu biaya investasi. Oleh karena itu, Retrun On Investment yang tinggi berarti bahwa keuntungan investasi dibandingkan baik untuk biaya investasi.
2.5 Kerangka Pikir
Tujuan utama perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan profit atau laba semaksimal mungkin dan meningkatkan kemakmuran para pemegang saham dengan berbagai macam sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut. Namun perusahaan pun selalu membutuhkan dana agar kebutuhan oprasional sehari – hari dapat dipenuhi, perusahaan dapat menggunakan sumber dana yang berasal dari modal sendiri dan modal asing (pinjaman).
penelitian ini ukuran rentabilitas yang akan digunakan adalah rentabilitas Investasi (Retrun On Investment) karena rentabilitas ini berkaitan dengan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham. Suatu perusahaan yang menggunakan hutang dalam aktivitasnya akan memberikan pengaruh terhadap rentabilitas perusahaan terutama rentabilitas dalam pengembalian nilai investasi atas penggunaan hutang tersebut dengan tingkat rentabilitas modal sendiri.
Antara Struktur Modal dan Rentabilitas mampunyai hubungan yang sangat berpengaruh. Dalam kaitannya dengan strktur modal nilai perusahaan dapat di ukur dengan harga saham atau biaya modal yang di keluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh sumber dana yang bersangkutan.
Dalam siruasi ekonomi yang membaik di mana rentabilitas ekonomi perusahaan pada umumnya meningkat, suatu perusahaan yang menggunakan modal asing atau hutang yang lebih besar akan memperoleh kenaikan rentabilitas modal sendiri yang lebih besar dari pada mempunyai jumlah modal asing atau hutang yang lebih kecil. Sebaliknya dalam situasi ekonomi yang memburuk dimana rentabilitas ekonomi perusahaan pada umumnya menurun, perusahaan yag mempunyai modal asing yang besar akan mengalami penurunan rentabilitas modal sendiri yang lebih besar dari pada perusahaan lain yang mempunyai modal asing yang lebih sedikit.
dengan modal sendiri dengan memperhitungkan segala pengaruhnya terhadap aktivitas perusahaan dalam rangka meningkatkan pendapatan perusahaan.
Apabila digambarkan dalam bentuk bagan, kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagan 2.5 Kerangka Pikir Retrun On Investment
ROI (X1)
Struktur Modal (Y)
2.6 Hipotesis
Berdasar pada tinjauan pustaka, rumusan hipotesis didapat sebagai berikut:
Diduga semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Retrun On Investment (ROI). Dan sebaliknya semakin rendah Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Retrun On Investment (ROI) pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
2.7 Metode Penelitian 2.7.1 Variabel Data
Variabel (Y) dalam penelitian ini adalah struktur modal, dan variabel (X1) adalah Rentabilitas ROI dan (X2) DER yang akan di uji dengan metode regresi linear berganda uji f dan uji t.
2.7.2 Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 sampai dengan 2012.
2.7.3 Data Yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan dalam penelititian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan pengelolanya (Soeranto dan Arsyad, 1999: 76) yang meliputi Data Khusus, data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan pasar tahunan (Annual Market Directory). Berupa laporan keuangan triwulan meliputi Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan data yang di butuhkan lainnya.
Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini terdapat pada buku Indonesia Capital Market Directory (ICMD) yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra dan IDX.
2.7.5 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu dengan mencatat, merakap, dan menggandakan data dari sumber-sumber data yang diperoleh dari perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Janabadra, IDX maupun dari sumber lainnya.
2.7.6 Metode Analisis Data
a. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah terkumpul diolah, kemudian selanjutnya data hasil pengolahan tersebut harus dianalisis supaya data tersebut menjadi data yang akurat.
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah :
1. Menyusun kembali data yang telah diperoleh kedalam tabel dan menyajikannya dalam bentuk grafik.
2. Analisis deskripsi terhadap struktur modal pada perusahaan yang diteliti dengan terlebih dahulu menghitung analisis rasio struktur modal.
3. Analisis deskripsi terhadap data tingkat profitabilitas perusahaan dengan terlebih dahulu menghitung analisis rasio profitabilitas untuk mengetahui gambaran tingkat profitabilitas perusahaan yang diteliti.
Analisis keuangan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan struktur modal dan rasio profitabilitas. Rasio struktur modal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER), rumusnya :
Debt¿Equity Ratio= Total Hutang Modal Sendirix100
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Investment (ROI), rumusnya :
RetrunOn Investment=Laba Bersih Setelah Pajak Total aktiva x100
b. Analisis Statistik
dengan signifikansi 5%. Langkah analisis tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen atau predictor, secara individual. Analisis regresi ini dituangkan dalam bentuk persamaan regresi linear. Persamaan regresi linear dengan menggunakan metode least Square Method adalah :
Untuk mencari nilai b maka digunakan rumus sebagai berikut : (profitabilitas) dengan menggunakan rumus koefisien product moment dari Sugiyono. Rumus koefisien korelasi tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk menafsirkan besarnya koefisien korelasi digunakan klasifikasi sebagai berikut :
Tabel 2.1
Nilai Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat korelasi 0,80 – 1,00
0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Sangat kuat Kuat
Cukup Kuat Rendah
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2007:136) 3. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dilakukan perhitungan statistik menggunakan koefisien determinasi yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kd=r2x100
Keterangan :
4. Uji Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara struktur modal terhadap profitabilitas. Hubungan diukur dengan koefisien korelasi (r). Hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara t tabel dengan t hitung Hipotesis tersebut akan diuji menggunakan analisis statistik, dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Ho : r = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel X (struktur modal) dan variabel Y (profitabilitas).
Ho : r ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel X (struktur modal) dan variabel Y (profitabilitas).
Keputusan pengujian t hitung adalah sebagai berikut : 1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima 2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak Dengan persamaan sebagai berikut :
t hitung=r
√
n−2√
1−r2Keterangan :
r = Koefisien Korelasi n = jumlah data
DAFTAR PUSTAKA
Sri Kadarini. 2007. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan – Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Jakarta.. Skripsi. FE UJB. Yogyakarta
Ernawaty Kelbulan. 2011.Pengaruh Perubahan Struktur Modal Terhadap Retrun On Investment Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004 – 2009. Skripsi. FE UJB. Yogyakarta
Juwanda Ahmadyani A.L. 2012. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan – Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007 – 2010. Skripsi. FE UJB. Yogyakarta