• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan teklab perawatan dan penggunaan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan teklab perawatan dan penggunaan (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKHNIK

LABORATORIUM

MIKROSKOP

PENGGUNAAN DAN PERAWATAN

NAMA : NIA WIDYARSIH

NIM :F05112062

REG A KELAS B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

(2)

MIKROSKOP

PENGUNAAN DAN PERAWATAN

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Lensa mikroskop merupakan bagian sensitif yang cukup mahal. Jamur dapat merusak lensa ini jika tidak di letakan dalam lemari kering. Demikian pula jika kebersihan dan perawatan tidak di lakukan dengan baik. Temperatur dan kelembaban tinggi dapat merangsang

pertumbuhan jamur dengan cepat sekalipun dalam media gelas seperti bagian lensa mikroskop. Oleh karena itu, perawatan rutin perlu

dilakukan setidaknya setiap enam bulan sekali mikroskop perlu dibersihan.

2. Dasar Teori

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. (campbell : 2002)

Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi di sekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis Mikroskop yang banyak digunakan disekolah adalah Mikroskop Monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju.(Kothe:2003)

dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop.

(3)

bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’(Gabriel : 1996)

Historians credit the invention of the compound microscope to the Dutch spectacle maker, Zacharias Janssen, around the year 1590. The compound microscope uses lenses and light to enlarge the image and is also called an optical or light microscope (vs./ an electron microscope). The simplest optical microscope is the magnifying glass and is good to about ten times (10X) magnification. The compound microscopehas two systems of lenses for greater magnification, 1) the ocular, or eyepiece lens that one looks into and 2) the objective lens, or the lens closest to the object. Before purchasing or using a microscope, it is important to know the functions of each part. Eyepiece Lens: the lens at the top that you look through. They are usually 10X or 15X power.

Tube: Connects the eyepiece to the objective lenses

Arm: Supports the tube and connects it to the base

Base: The bottom of the microscope, used for support

Illuminator: A steady light source (110 volts) used in place of a mirror. If your microscope has a mirror, it is used to reflect light from an external light source up through the bottom of the stage.

(4)

Revolving Nosepiece or Turret: This is the part that holds two or more objective lenses and can be rotated to easily change power.

Objective Lenses: Usually you will find 3 or 4 objective lenses on a microscope. They almost always consist of 4X, 10X, 40X and 100X powers. When coupled with a 10X (most common) eyepiece lens, we get total magnifications of 40X (4X times 10X), 100X , 400X and 1000X. To have good resolution at 1000X, you will need a relatively sophisticated microscope with an Abbe condenser. The shortest lens is the lowest power, the longest one is the lens with the greatest power. Lenses are color coded and if built to DIN standards are interchangeable between microscopes. The high power objective lenses are retractable (i.e. 40XR). This means that if they hit a slide, the end of the lens will push in (spring loaded) thereby protecting the lens and the slide. All quality microscopes have achromatic, parcentered, parfocal lenses.

Rack Stop: This is an adjustment that determines how close the objective lens can get to the slide. It is set at the factory and keeps students from cranking the high power objective lens down into the slide and breaking things. You would only need to adjust this if you were using very thin slides and you weren't able to focus on the specimen at high power. (Tip: If you are using thin slides and can't focus, rather than adjust the rack stop, place a clear glass slide under the original slide to raise it a bit higher)

Condenser Lens: The purpose of the condenser lens is to focus the light onto the specimen. Condenser lenses are most useful at the highest powers (400X and above). Microscopes with in stage condenser lenses render a sharper image than those with no lens (at 400X). If your microscope has a maximum power of 400X, you will get the maximum benefit by using a condenser lenses rated at 0.65 NA or greater. 0.65 NA condenser lenses may be mounted in the stage and work quite well. A big advantage to a stage mounted lens is that there is one less focusing item to deal with. If you go to 1000X then you should have a focusable condenser lens with an N.A. of 1.25 or greater. Most 1000X microscopes use 1.25 Abbe condenser lens systems. The Abbe condenser lens can be moved up and down. It is set very close to the slide at 1000X and moved further away at the lower powers.

(5)

slide. There is no set rule regarding which setting to use for a particular power. Rather, the setting is a function of the transparency of the specimen, the degree of contrast you desire and the particular objective lens in use.

How to Focus Your Microscope: The proper way to focus a microscope is to start with the lowest power objective lens first and while looking from the side, crank the lens down as close to the specimen as possible without touching it. Now, look through the eyepiece lens and focus upward only until the image is sharp. If you can't get it in focus, repeat the process again. Once the image is sharp with the low power lens, you should be able to simply click in the next power lens and do minor adjustments with the focus knob. If your microscope has a fine focus adjustment, turning it a bit should be all that's necessary. Continue with subsequent objective lenses and fine focus each time (Basiuk :2012)

JENIS-JENIS MIKROSKOP

MIKROSKOP CAHAYA

• Kegunaan:

o Mengamati obyek hidup, macam-macam preparat jadi atau obyek yg telah diwarnai dan menghitung mikroorganisme.

• Prinsip kerja: o Mudah digunakan

o Menggunakan cahaya tampak sbg sumber penerangan o Tampilan obyek berwarna-warni dgn background terang

MIKROSKOP LATAR GELAP

Darkfield Microscope • Kegunaan:

o Dipakai untuk mengamati mik.org. yg tdk tampak pd mikroskop Cahaya, tdk dapat diwarnai, biasanya dipakai utk mendeteksi Treponema pallidum (penyakit sifilis)

• Prinsip kerja:

(6)

MIKROSKOP LATAR GELAP

Darkfield Microscope • Tampilan obyek:

o Tepi sel tampak bersinar keemasan sehingga bentuk obyek terlihat dgn jelas. Struktur internal sel berkilauan berlawanan dengan background yang gelap.

MIKROSKOP FASE KONTRAS

• Kegunaan:

• Dipakai utk mengamati dgn detil/teliti struktur internal spesimen hidup tanpa pewarnaan.

• Prinsip kerja:

• Menggunakan kondensor khusus dan lempeng pemecah cahaya. Efek yg ditimbulkan adalah derajat terang yg berbeda.

• Sorotan cahaya dipisahkan dan menerangi obyek melalui jalur yang berbeda. Cahaya yang terpecah biasanya berwarna keemasan sedang cahaya yang tidak terpisah berwarna merah.

MIKROSKOP FASE KONTRAS

• Tampilan obyek:

• Menunjukkan perbedaan struktur internal dgn sangat jelas. Demikian pula tepi selnya. Keunikan dari fase kontras adalah munculnya pita cahaya mengelilingi sel yang dikenal dengan sebutan halo fase.

Differential Interference Contrast

(DIC) Microscope • Kegunaan:

• Digunakan utk tampilan 3 dimensi obyek tanpa pewarnaan. Obyek yang diamati adalah mikroorganisme hidup.

• Prinsip kerja:

(7)

Fluorescence Microscope

• Kegunaan:

o Untuk melihat spesimen yg sukar diamati karena ukurannya kecil. Spesimen akan menghasilkan cahaya berpendar. Mikroskop ini digunakan dalam prosedur diagnostik yg disebut fluoroscent antibody tecnique. Melalui FM mikroorganisme yang menyerang jaringan dapat segera dideteksi.

Fluorescence Microscope • Prinsip kerja:

o Langkah pertama yg dilakukan adalah memberi warna flurochrome auramine o.

o Utk menghasilkan pencahayaan digunakan sinar UV atau sinar yg panjang gelombangnya mendekati sinar UV. Hasilnya spesimen akan mengeluarkan cahaya (berpendar).

Fluorescence Microscope

• Contoh spesimen yang ukurannya kecil adalah Mycobacterium tubercolosis. Agar dapat diamati diberi warna flurochrome auramine o. Obyek yang berukuran kecil dapat terlihat karena berpendar. (Hermawan : 2008)

B. TUJUAN

Praktikum ini bertujuan agar praktikan mengetahui cara penggunaan dan perawatan mikroskop dengan baik dan benar. Selain itu, juga agar mengetahui bagian-bagian pada mikroskop beserta fungsinya.

C. METODELOGI

Praktikum ini menggunakan mikroskop sebagai objek praktek dan menggunakan larutan xylol dan kapas sebagai pembersih lensa dari debu maupun jamur.

(8)

kemudian pasang kembali seluruh bagian mikroskop dan uji dengan melihat preparat awetan yang ada.

Cara menggunakan mikroskop yaitu dengan cara memutar lensa objektif dari perbesaran terkecil, meggunakan makrometer untuk menaikan dan menurunkan meja benda serta mikrometer sebagai pertajam fokus. Buka diafragfma sampai perbesaran maksimum dengan mengatur cermin sedemikian mungkin agar mendapatkan cahaya yang cukup. Amati awetan tersebut melalui lensa okuler. Apabila terlihat terlalu terang, maka

perkecilkan diafragma.

Setelah selesai penggujian, simpan dalam lemari yang dilengkapi dengan silica gel dan lampu (biasanya berwarna merah dengan power rendah sekitar 5 watt)

D. HASIL PENGAMATAN

berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

(9)

MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk

mengumpulkan cahaya.

DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Upaya perawatan dengan cara membersihkan setiap bagian-bagian dari mikroskop. Tata letak dalam lemari, diletakan pada lemari yang diberi lampu untuk menghindari kelembaban dan pertumbuhan jamur,serta disimpan ditempat yang datar.

Cara menggunakan mikroskop:

 Diputar lensa objektif dari perbesaran terkecil.

 Diputar makrometer untuk menaikan dan menurunkan meja benda  Buka diafragma sampai perbesaran maksimum

(10)

 Letakkan sendian preparat dan amati awetan tersebut melalui lensa okuler

 Melalui makrometer diputar sampai awetan terlihat

 Pertajam fokus spesimen dengan memutar knop mikrometer secara perlahan

 Apabila terlalu terang, maka perkecilkan diafragma.

E. PEMBAHASAN

Mikroskop memiliki dua bagian yaitu: Bagian optik

a. Cermin : digunakan untuk menerima cahaya matahari atau lampu dan memantulkannya kedalam kondensor

b. Kondensor : terdiri atas lensa kompleks dan digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang terpantul atau terbias dari cermin. Didalam kondensor terdapat diafragma yang berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya mengenai specimen.

c. Obyaktif : terdiri atas lensa kompleks dan menerima cahaya setelah menembus specimen yang diamati sehingga terbentuk bayangan dari materi tersebut yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.

d. Okuler : terdiri atas lensa kompleks yang berfungsi menerima bayangan semu dari lensa obyektif.

Bagian mekanis

a. Kaki dan tangkai mikroskop : sebagai penyangga bagian optik. b. Knop penggerak bagian optik meja benda yang terdiri dari:

1. Makrometer (menggerakkan meja benda dan mengatur fokus)

2. Mikrometer (digunakan untuk mempertajam fokus) c. Meja benda : terletak diantara kondensor dan objektif sebagai

tempat meletakkan specimen.

d. Refolver : terletak diujung teropong dan digunakan untuk memutar dan tempat objektif.

(11)

LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.

(12)

DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.

PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.

SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Menurut Kothe (2003) Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi di sekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis Mikroskop yang banyak digunakan disekolah adalah Mikroskop

Monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju.

Untuk membersihkan kaca lensa mikroskop digunakan larutan xylol karena larutan xylol dapat membersihkan jamur yang ada pada lensa. Selain itu, digunakan silica gel dan lampu penerang dalam lemari penyimpanan mikroskop agar suhu tetap kering dan terhindar dari kelembaban yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada mikroskop. Biasanya digunakan lampu berwarna merah pada lemari penyimpanan mikroskop karena warna merah merupakan penyerap panas yang baik selain dari warna hitam. Sehingga suhu dan kekeringan didalam lemari terjaga konstan.

(13)

mendapatkan cahaya yang cukup. Amati awetan tersebut melalui lensa okuler. Apabila terlihat terlalu terang, maka perkecilkan diafragma. Setelah selesai penggujian, simpan dalam lemari yang dilengkapi dengan silica gel dan lampu (biasanya berwarna merah dengan power rendah sekitar 5 watt)

Setelah melakukan perawatan pada mikroskop, usaha untuk mempertahankan life time dari sebuah mikroskop adalah dengan melakukan pengecekan atau pemeriksaan secaa berkala terhadap mikroskop.

F. KESIMPULAN

Mikroskop memiliki dua bagian yaitu:

Bagian optik yaitu:Cermin,Kondensor,diafragma,lensa Objektif dan lensa Okuler

Bagian mekani yaitu :Kaki dan tangkai mikroskop,Knop penggerak bagian optik meja benda(Makrometer &Mikrometer), Meja benda dan Refolver Untuk membersihkan kaca lensa mikroskop digunakan larutan xylol karena larutan xylol dapat membersihkan jamur yang ada pada lensa. Selain itu, digunakan silica gel dan lampu penerang dalam lemari penyimpanan mikroskop agar suhu tetap kering dan terhindar dari kelembaban yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada mikroskop. Biasanya digunakan lampu berwarna merah pada lemari penyimpanan mikroskop karena warna merah merupakan penyerap panas yang baik selain dari warna hitam. Sehingga suhu dan kekeringan didalam lemari terjaga konstan.

Setelah melakukan perwatan, uji mikroskop dengan melihat preparat awetan yang ada. dengan cara memutar lensa objektif dari perbesaran terkecil, meggunakan makrometer untuk menaikan dan menurunkan meja benda serta mikrometer sebagai pertajam fokus. Buka diafragfma sampai perbesaran maksimum dengan mengatur cermin sedemikian mungkin agar mendapatkan cahaya yang cukup. Amati awetan tersebut melalui lensa okuler. Apabila terlihat terlalu terang, maka perkecilkan diafragma. Setelah selesai penggujian, simpan dalam lemari yang dilengkapi dengan silica gel dan lampu (biasanya berwarna merah dengan power rendah sekitar 5 watt)

Setelah melakukan perawatan pada mikroskop, usaha untuk mempertahankan life time dari sebuah mikroskop adalah dengan melakukan pengecekan atau pemeriksaan secaa berkala terhadap mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Hermawan.Arif. 2008. JENIS-JENIS MIKROSKOP. JurnalPendidikan Dasar ilmu pengetahuan ;volume 2; 77–97

Campbell. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta. Erlangga

Kothe. Dr.Rainer.2003.Mikroskop. Jakarta. Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan wilayah Kabupaten Tuban sangat dipengaruhi oleh sektor pertanian, hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis yang menyatakan bahwa sektor pertanian merupakan

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah: (1) belum tersedianya bahan belajar dan media yang khusus untuk pengajaran budaya Jerman yang terstruktur dengan

Kertas konsep yang disediakan ini adalah untuk mengkaji perspektif majikan terhadap perbezaan gender sama ada graduan lelaki atau wanita yang dinilai dalam

Untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017..

bahwa penggunaan konsentrasi tepung pepaya yang lebih rendah namun semakin lama penyimpanan menghasilkan jumlah sel terlepas yang tidak berbeda nyata dengan

Beberapa hal yang menjadi suatu dorongan atau motivasi bagi karyawan BRI Syariah adalah kemampuan mereka dalam memahami dan menguasai pekerjaan serta mengemban