• Tidak ada hasil yang ditemukan

UANG BANK SERTA PANDANGAN ISLAM DALAM ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UANG BANK SERTA PANDANGAN ISLAM DALAM ME"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku sekarang untuk semua transaksi jual-beli baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah dari pada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran

Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima Simpanan, Giro, Tabungan dan Deposito. Kemudian Bank dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, atau menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan sebagainya.

Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan jasanya dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang.

Lantas bagaimanakah Islam menyikapi akan teori uang? Adakah kesamaan persepsi atau malah justru akan timbul kerancuan dalam teori ekonomi konvensional?

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian uang menurut ekonomi klasik dan modern, serta fungsinya?

2. Apa peranan bank umum dan Bank Sentral dalam menjaga moneter negara?

(2)

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui pengertian uang menurut ekonom klasik dan modern serta fungsinya.

2. Mengetahui peranan bank umum dan Bank Sentral dalam sistem moneter negara

(3)

BAB II

UANG, BANK, SERTA PANDANGAN ISLAM DALAM MENYIKAPI TEORI NILAI TUKAR UANG

2.1 TEORI PERMINTAAN UANG

Teori permintaan uang menurut para ekonom klasik terbagi menjadi:1

 Teori Kuantitas Sederhana David Hume

David Hume menyatakan bahwa “perubahan harga barang akan berbanding lurus secara proposional dengan perubahan jumlah uang yang beredar.” Contohnya, jika jumlah uang beredar naik 20% maka harga naik 20% juga.

 Teori Persamaan Transaksi Irving Fisher (Teori Kuantitas)

Teori ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa seseorang memegang uang kas, tetapi lebih kepada peranan uang dalam perekonomian. Rumus teori kuantitas adalah sebagai berikut:

M.V=P.T Dimana:

M = jumlah uang beredar

V = peputaran uang dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode P = harga barang

T = volume barang yang diperdagangkan

Sedangkan permintaan uang menurut John Maynard Keynes yang dikenal sebagai bapak dari pemikiran ekonomi makro modern adalah jumlah uang yang diminta masyarakat untuk keperluan transaksi, berjaga-jaga dan untuk spekulasi dalam sebuah perekonomian. Menurut John Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu:2

 Motif Transaksi

Merupakan motif memegang uang untuk melakukan transaksi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dilakukan setiap hari oleh setiap individu. Bila seseorang digaji dalam harian, maka ia akan memegang uang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang menerima gaji bulanan. Menurut Keynes, orang rata-rata akan memegang uangnya sebesar

1 Murphy, The Genesis of Macroeconomics. 2011: 121-124

(4)

Y/2. apabila ia menerima gaji Rp.300.000 perbulan, maka ia akan rata-rata memegang uangnya sebesar Rp.150.000.

Mdt = f(Y) Dimana:

Mdt = motif transaksi Y = Pendapatan

Jadi seberapa besar atau kecilnya orang memegang uang tergantung dari pendapatannya.

 Motif berjaga-jaga

Merupakan motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian masa yang akan datang. Motif ini juga tergantung dengan seberapa banyak uang yang dihasilkan oleh setiap individu jika semakin besar, maka uang yang digunakan untuk berjaga-juga juga relatif lebih besar. Jadi motif ini juga dipengaruhi oleh pendapatan.

M1 = Mdt+Mdp M1 = f(Y) Dimana:

Mdt = Motif transaksi Mdp= Motif jaga-jaga Y= Pendapatan

 Motif spekulasi

Merupakan motif yang menyatakan bahwa uang merupakan salah satu alternatif bentuk asset selain bentu asset lainnya. Misal, kita memegang uang untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi jika kalau nanti nya ada surat berharga yang kita rasakan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan ataupun pendapatan dari kepimilikan surat berharga tersebut.

m2 = g (i) Dimana:

m2 = permintaan uang untuk spekulasi i = suku bunga

Selanjutnya adalah peranan uang di dalam kelancaran kegiatan perdagangan. Dalam hal ini, peranan uang dapat terbagi menjadi empat jenis, yaitu:3

 Untuk melancarkan kegiatan tukar menukar

 Menjadi satuan nilai

(5)

 Untuk ukuran bayaran yang ditunda

 Sebagai alat penyimpan nilai

a. Uang Sebagai Alat Perantara Untuk Tukar Menukar

Dengan adanya uang, kegiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah dijalankan kalau dibandingkan dengan di dalam kegiatan perdagangan secara barter. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya, akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila ia memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang yang dimilikinya dapat dengan mudah ditukarkan dengan barang-barang yang diinginkannya. Kegiatan tukar menukar akan lebih rumit di dalam perdagangan bila dilakukan secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.4

b. Uang Sebagai Satuan Nilai

Keuntungan selanjutnya dari penggunaan uang dalam masyarakat adalah bersumber dari kesanggupannya untuk bertindak sebagai satuan nilai. Yang dimaksudkan dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai suatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. Disamping itu, dengan membandingkan nilai berbagai jenis barang, akan dapat ditentukan besarnya nilai sesuatu barang jika dibandingkan dengan nilai-nilai barang lain. Tanpa uang nilai sesuatu barang haruslah dinyatakan dalam bentuk membandingkan kurs pertukaran diantara sesuatu barang dengan jenis barang lainnya. Misalnya, untuk menentukan nilai seekor lembu harus dinyatakan dengan banyaknya padi atau beras, ayam, kambing dan berbagai jenis barang lainnya yang diperlukan untuk dapat memperoleh lembu tersebut.5

c. Uang Sebagai Ukuran Bayaran Tertunda

Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan mengadakan pembayaran tertunda. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan datang. Penggunaan uang sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena para penjual akan merasa lebih yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu adalah sesuai dengan yang diharapkannya. Dengan perkataan lain, mutu benda

(6)

yang akan diperolehnya di masa yang akan datang sebagai pembayaran penjualannya, yaitu uang, akan sesuai dengan yang diharapkannya pada waktu menjual barangnya.6

d. Uang Sebagai Alat Penyimpan Nilai

Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga-harga barang stabil, menyimpan kekayaan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkan karena kalau seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, tetapi oleh bank umum yang “menyimpan” uang tersebut. Walaupun uang tersebut tidak ditangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah menggunakan uang tersebut. Yang perlu dilakukannya adalah menulis sekeping cek yang menunjukkan jumlah uang yang harus dibayarkan dan kepada siapa pembayaran itu harus dilakukan.7

2.2 PERANAN BANK

Bank umum merupakan lembaga keuangan yang paling penting dan paling berpengaruh dalam kegiatan ekonomi. Ini disebabkan karena bank umum mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, yaitu:8

a. Kesanggupan bank umum untuk menciptakan tabungan yang dapat sewaktu-waktu diambil dengan menggunakan cek, yaitu tabunga giral. Keistimewaan untuk menciptakan tabungan yang boleh diambil dengan menggunakan cek tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya. Tabungan didalam lembaga-lembaga keuangan lain hanya boleh diambil apabila pemiliknya datang langsung ke lembaga-lembaga tersebut.

b. Kemampuan bank umum untuk menciptakan daya beli baru atau menghapuskan daya beli yang ada di dalam perekonomian. Kegiatan ini secara otomatis akan menimbulkan perubahan-perubahan dalam jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian. Kegiatan “mencipta” atau “menghapuskan” uang ini dilakukan bank umum apabila ia memberikan atau membatalkan pinjaman pada nasabahnya.

c. Corak kegiatan meminjamkan uang yang dilakukan bank umum. Terutama memberikan pinjaman jangka pendek. Ini berarti bank umum merupakan satu badan yang penting peranannya kepada perusahaan-perusahaan untuk menyesuaikan

6

(7)

keadaan keuangannya dengan gerak naik turun ekonomi. Pada waktu perekonomian mencapai kegiatan yang tinggi biasanya para pengusaha memerlukan lebih banyak modal kerja, dan bank umum dapat dengan segera menyediakan modal yang diperlukan tersebut. Sebaliknya, apabila kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan-perusahaan harus mengurangi kegiatan mereka. Dengan sendirinya keperluan untuk memperoleh tambahan modal kerja akan berkurang. Maka para pengusaha akan mengembalikan modal kerja yang mereka pinjam dari bank-bank umum.

Disisi lain, setiap negara harus mempunyai Bank Sentral, yaitu suatu bank yang diberi tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan yang terdapat dalam perekonomian. Berdasarkan fungsi tersebut, maka Bank Sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah lembaga keuangan yang pada umumnya dimiliki pemerintah yang diserahi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan lembaga-lembaga keuangan, dan untuk menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga-lembaga-lembaga keuangan itu akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.9

Kalau dibandingkan kegiatan yang dijalankan oleh Bank Sentral dan bank umum, maka akan dapat dilihat bahwa diantara kedua-duanya terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu diterangkan dalam uraian berikut:

a. Dalam perekonomian hanya terdapat satu Bank Sentral.

Sebaliknya, bank umum mempunyai jumlah yang lebih banyak. Walaupun demikian Bank Sentral mempunyai kemampuan yang lebih besar di dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi jika dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki bank umum. Sebabnya karena, seperti yang diuraikan bahwa Bank Sentral diberi tugas oleh pemerintah untuk mengatur kegiatan-kegiatan bank umum.

b. Bank umum kebanyakannya dimiliki oleh pihak swasta.

Di negara maju dan berkembang, Bank Sentral dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah. Di beberapa negara, misalnya di negara Indonesia sendiri, adakalanya bank umum yang dimiliki pemerintah merupakan sebahagian besar dari bank umum yang ada, tetapi manajemennya dan kegiatannya tidak berbeda dengan bank umum swasta yang biasa. Yaitu kegiatan mereka terutama adalah untuk memberi pinjaman dan melakukan investasi, serta dalam menjalankan kegiatan-kegiatan ini mereka harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral.

c. Tujuan kegiatan bank umum dan Bank Sental berbeda.

(8)

Tujuan dari bank umum yang terutama adalah berusaha agar kegiatan mereka dapat menghasilkan dan memberikan keuntungan yang maksimal kepada para pemiliknya. Sedangkan Bank Sentral didirikan bukanlah untuk tujuan tersebut. Salah satu tujuan penting dari mendirikan Bank Sentral adalah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan bank-bank umum dan lembaga-lembaga keuangan lainnya, serta membantu menciptakan kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil. Di dalam jangka panjang salah satu tugas penting dari Bank Sentral adalah untuk melancarkan proses pertumbuhan ekonomi dan mengusahakan tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi yang laju. d. Bank Sentral diberi kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam.

Bank Sentral diberi hak oleh pemerintah untuk mencetak mata uang, yaitu mengeluarkan uang logam dan uang kertas. Bank-bank umum tidak mempunyai kekuasaan yang demikian. Sejak abad yang lalu pemerintah tidak lagi memberi kekuasaan kepada bank-bank umum untuk mengeluarkan mata uang yang dapat digunakan untuk tukar menukar. Dengan ketiadaan kekuasaan untuk mencetak uang ini bukan berarti bahwa bank-bank umum tidak mempunyai kuasa untuk mempengaruhi jumlah uang beredar. Seperti telah diterangkan, mereka mempunyai kemampuan untuk menciptakan uang bank atau uang giral. Di negara-negara yang sudah maju perekonomiannya uang ini merupakan bahagian yang terbesar dari jumlah uang beredar.

2.3 Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam

Uang dalam ekonomi Islam berbeda dengan konsep uang dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi Islam, konsep uang sangat jelas dan tegas bahwa uang adalah uang, uang bukan capital. Sebaliknya, konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi konvensional tidak jelas. Sering kali istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak-balik (interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital.10

Perbedaan lain adalah bahwa dalam ekonomi Islam, uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan capital adalah sesuatu yang bersifat stock concept, sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian. Frederic S. Mishkin misalnya, mengemukakan konsep Irving Fisher yang menyatakan bahwa:

M.V=P.T Dimana:

M = jumlah uang beredar

(9)

V = peputaran uang dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode P = harga barang

T = volume barang yang diperdagangkan

Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa semakin cepat perputaran uang, maka semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini juga berarti bahwa uang adalah flow concept. Fisher juga mengatakan bahwa sama sekali tidak ada korelasi antara kebutuhan memegang uang (demand for holding money) dengan tingkat suku bunga. Konsep Fisher ini hampir sama dengan konsep yang ada dalam ekonomi Islam, bahwa uang adalah flow concept, bukan stock concept.

Menurut Al-Ghazali dan Ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media simpanan.

a. Uang sebagai Ukuran Harga

Al-Ghazali (w.505 H) menegaskan bahwa Allah SWT menciptakan dinar dan dirham sebagai hakim penengah di antara seluruh harta agar seluruh harta dapat diukur dengan keduanya. Dikatakan, unta ini menyamai 100 dinar, sekian ukuran minyak za’faran ini menyamai 100. Keduanya kira-kira sama dengan satu ukurean, maka keduanya bernilai sama.

b. Uang sebagai Media Transaksi

Uang menjadi media transaksi yang sah yang harus diterima oleh siapa pun bila ia ditetapkan oleh negara, inilah perbedaan uang degan media transaksi lain seperti cek maupun kartu kredit. Dikarenakan tidak semua penjual atau pembeli dapat menerima pembayaran dengan media cek atau kartu kredit.

Sebaliknya, semas dan perak tidak serta merta menjadi uang bila tidak ada stempel negara. Imam Nawawi berkata “Makruh bagi rakyat biasa mencetak sendiri dirham dan dinar, sekalipun dari bahan yang murni, sebab pembuatan tersebut adalah wewenang pemerintah.

c. Uang Media Penyimpan Nilai.

(10)

menerus. Jenis harta yang paling bertahan lama adalah barang tambang. Maka dibuatlah uang dari emas, perak dan logam.”11

Time Value Of Money VS Economic Value of Time12

Dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal adalah economic value of time. Teori time value of money adalah sebuah kekeliruan besar karena mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan tidak ada ilmu finance. Dalam menghitung

pertumbuhan populasi digunakan rumus :

Pt = Po(1+r)

Rumus ini kemudian diadopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai teori bunga majemuk menjadi:

FV = PV(1+r)

Jadi, future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0, sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya.

Sedangkan di dalam Islam sendiri tidak mengenal time value of money, yang dikenal adalah economic value of time. Contohnya adalah dalam menghitung nisbah bagi hasil di bank syariah. Dalam proses penentuan nisbah ini, return on capital harus diperhitungkan. Return on capital ini tidak sama dengan return on money. Return on capital tergantung kepada jenis bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil, sedangkan return on money berkaitan dengan interest rate. Penentuan nisbah bagi hasil harus dilakukan di awal, dan untuk itu diguakan projected return. Jika kemudian ternyata actual return dari bisnis yang dibiayai tidak sama dengan angka proyeksinya, maka yang digunakan adalah angka aktual, bukan angka proyeksi. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak mengenal time value of money. Time mempunyai economic value jika dan hanya jika waktu tersebut dimanfaatkan dengan menambah faktor produksi yang lain, sehingga menjadi capital dan dapat memperoleh return.

Oleh karenanya, telah sangat jelas bahwa konsep uang dalam pemikiran konvensional terdapat kerancuan di dalamnya dikarenakan beragamnya pemikiran tentang uang yang terdapat pada pemikiran ekonom konvensional. Fisher menyatakan bahwa permintaan uang (money demand) adalah fungsi dari income, sedangkan interest tidak ada hubungannya

11 Al-Ghazali, op.cit., 3/397

(11)

dengan permintaan uang. Sementara itu, para ekonom Cambridge menyatakan bahwa uang sebagai medium of exchange dan store of value dan tidak meniadakan efek dari interest rate.

Membongkar Dalang di Balik Krisis Ekonomi (Mata Uang) 201513

Amerika Panik. Barangkali kata sifat ini punya rating yang tinggi dalam beragam search engine beberapa minggu belakangan ini. Penyebabnya apa lagi kalau bukan depresiasi rupiah yang cukup dalam (terakhir menembus Rp 14.000). Memang dasar tabiat masyarakat Indonesia, pertanyaan yang dipastikan muncul ramai adalah siapakah gerangan yang pantas disalahkan? Lalu biasanya yang tertuduh juga mencari kambing hitam untuk cuci tangan.

Sudahlah, tidak akan habis kata kalau yang kita runut itu “salah siapa krisis ini?. Lebih bijak jika kita mencoba berpikir logis lalu kemudian menyimpulkan fakta, bukan menyimpulkan opini. Fakta yang pertama adalah nilai Rupiah menurun dan Dollar naik. Ini memang fakta, dan memang terjadi, apa salah jika ada orang bilang seperti itu?. Nyatanya banyak sekali pihak-pihak yang sok merasa pintar dan berguyon “anak kecil juga tahu kalau rupiah turun dollar naik”.

Anggaplah mereka kurang puas (kalau tidak dikatakan malas mencari tahu) dengan jawaban pemangku kekuasaan atas masalah ini. Jadi biarlah kita saja yang mencoba mengurai benang kusut krisis mata uang tahun ini, semoga kita bisa mengintip siapa biang kerok kepanikan dunia yang terjadi tahun ini.

Perlu kita ketahui, menguatnya nilai rupiah dalam periode 2007-2011 dikarenakan melesatnya investasi ke pasar uang dan pasar modal di Indonesia. Bagaimana tidak, krisis ekonomi yang dilanda Amerika membuat tidak ada satupun investor yang betah dan nyaman jika uang mereka berada di negeri yang sedang sakit tersebut. Ditambah lagi kebijakan The Fed yang mem-bailout (stimulasi) ekonomi Amerika lewat kebijakan Quantitative Easing ternyata menambah likuiditas global yang membuat kondisi menjadi nggak gena-gena. Alhasil, karena investasi deras mengalir ke Indonesia, rupiah berada pada posisi yang cukup baik dengan kecenderungan menguat selama Amerika sakit (kurs Rp 16.800 per dollar pada tahun 1998 sebagai komparasi). Amerika punya basis investasi yang besar, sistemati, dan menggurita. Sehingga jika uang mereka tidak diparkirkan pada tempat yang

13

(12)

memiliki gain yang tinggi akan sangat beresiko pada cash flow mereka (contoh perusahaan asuransi).

Selama proses penyembuhan, Amerika terus mengeluarkan surat utang Negara (modal yang digunakan untuk kebijakan Quantitative Easing) untuk terus menstimulasi perekonomian mereka. Dan Negara yang memborong surat utang tersebut adalah China.

Pintar-nya, China memborong begitu banyak dollar lewat surat utang Amerika dan membanjiri global dengan Yuan. Dampaknya? Yuan terus terdepresiasi dan dollar terapresiasi. Apakah berbahaya untuk China? Tidak! Pertama, penurunan nilai Yuan membuat produk hasil dalam negeri China begitu murah di pasar global, sehingga sangat kompetitif bagi pasar ekspor mereka. Kedua, dengan dollar amerika yang terus “diborong” China membuat nilai dollar Amerika terus meningkat. Alhasil, niat mau memperbaiki ekonomi malah kesulitan menjual produksi karena kelampau mahal akibat apresiasi dollar. Ketiga, China dapat memegang kendali penuh atas Amerika karena memegang Dollar dengan jumlah yang sangat besar. Lalu China Berjaya-lah di muka bumi ini.

Disisi lain, saat Amerika kelebihan likuiditas oleh kebijakan Quantitative Easing, membuat suku bunga pinjaman mereka turun hanya tinggal 0,25%, sehingga pada akhirnya membuat dunia usaha di sana perlahan bangkit. Kebangkitan yang mulai dirasakan sampai saat ini membuat mereka mengeluarkan kebijakan Tapering Off atau penurunan Quantitative Easing. Bahasa sederhana-nya "sudah cukup-lah modalin rakyat, semua sudah pada mandiri, saatnya balikin modal".Alhasil Tapering Off membuat suku bunga naik kembali dan industri keuangan Amerika kembali menarik bagi para investor.

Yang kemudian muncul adalah semua investasi di semua negara pada "pulang kampung" kembali ke Amerika. Untuk pulang kampung, maka pembelanjaan dollar Amerika secara besar-besaran dilakukan disemua negara. Meroket-lah Dollar Amerika kembali kesemula. Apakah Amerika benar-benar sudah pulih ke keadaan semula? belum. Sebenarnya mereka masih terseok-seok, mereka belum mendapat keseimbangan neraca perdagangan yang baru (ekspor-impor). Alasannya adalah kesulitan ekonomi yang dialami negara-negara tujuan ekspor mereka seperti eropa dan china sendiri. Tapi untuk hanya membuat China kembang-kempis bolehlah.

(13)

Apa yang berubah dari peta energy ini? Amerika tidak lagi menganggap Arab Saudi sebagai sekutu yang layak disegani. Dahulu Amerika begitu hormat pada Arab Saudi (Selaku pemimpin OPEC/Negeri minyak paling berpengaruh). Sekarang setelah mendapat sumber energi baru, istilahnya nggak la yau. Bahkan 12 Tahun boikot Iran mereka hentikan, dan akhirnya Iran bebas merdeka kembali. Padahal Arab Saudi (wahabi) sangat anti dengan Iran (syiah). Bahkan Amerika tidak lagi dempetan dengan Israel dan lebih memilih mendekati Iran.(kapan-kapan saya bercerita perpolitikan negara-negara penghasil energi dunia)

Kebangkitan dan peten-tengan-nya Amerika saat ini membuat China berang. Bahkan ada dugaan Investor Amerika berhasil menggoreng bursa efek China dan melarikan Rp 35.000 triliun dalam beberapa hari lewan mekanisme Margin Trading. Untungnya China cukup kuat untuk menstimulasi kondisi yang goncang itu dengan pembelian saham oleh BUMN mereka. Sehingga indeks mereka kembali normal. Namun akhir-akhir China kembali rontok dan belum membuat kebijakan apa-apa. Pertumbuhan ekonomi China akhirnya terkoreksi TURUN.

Tidak terima “di-gini-in”, China bersiap-siap kembali membuat kejutan, pertama untuk menyelamatkan kemerosotan ekonomi mereka, yang kedua memberi pelajaran pada Amerika.

Kebijakan yang dibuat China adalah men-devaluasi mata uangnya. Dengan demikian produk-produk mereka kembali kompetitif. Sebelumnya mereka merasakan penguatan Yuan akibat peningkatan ekspor yang gila-gila-an. Sekarang saat pasar mulai kembali lesu dan membentuk keseimbangan baru atas pulihnya perekonomian Amerika, Yuan dinilai terlalu tinggi. Setelah di-devaluasi 2% beberapa hari yang lalu, China berharap mereka bisa menang head to head dengan Amerika dengan posisi Amerika tidak sakit lagi.

Saat China dan Amerika sedang perang seperti ini, sudah barang pastilah Negara-negara yang terkait dengan dua Negara ini “sempoyongan”. Alasannya simpel saja, untuk menang dipasar perdagangan rill menandingi China dengan Yuan yang terdevaluasi apa mungkin? Dus, berusaha menang di pasar investasi dan uang saat Amerika yang sedang mengurangi Quantitative Easing (Tapering Off)? apa juga mungkin? Pasti semua investasi pada balik ke Amerika, karena suku bunga mereka kembali meningkat. Pada akhirnya seluruh mata uang global akan terkoreksi jatuh.

(14)

Kalau setelah membaca ini masih ada yang bertanya salah siapa Rupiah anjlok? Jawabannya adalah salah pemimpin-nya. Pemimpin yang membiarkan Indonesia tumbuh lewat investasi jangka pendek (hot money). Pemimpin yang tidak pernah memikirkan infrastruktur penopang sektor usara (rill). Pemimpin yang hanya pencitraan angka-angka keuangan padahal hanya “buble” (mudah bocor/kabur) semua. Halah, sudahlah, tahu-nya kalian siapa dia.

Lalu bagaimana ini sekarang? Hemat saya, tidak ada gunanya mengikuti atau meladeni perang mata uang yang sedang berlangsung. Saya belum mengikutkan pengaruh Euro dan Rusia didalam perang diatas. Hal ini pasti membuat semua serba sulit. Semua negara punya hubungan ekonomi yang dapat saling mempengaruhi.

Saya berpandangan mendingan pemerintah berfokus memperkuat dunia usaha dalam negeri, baik industri besar, UKM-A maupun UKM-B. Bangun terus infrastruktur dan perbaiki kualitas anggaran pemerintah. Saya yakin dua tahun ini masyarakat akan merasakan pedih yang teramat dalam, biarlah ini menjadi penebus dosa kita karena membiarkan pemimpin yang haus pencitraan, dan terus membuat kebijakan yang jangka pendek (manis namun beracun). Sekarang peta kekuatan sumber daya energi sudah berubah, peta kekuatan global juga sudah berubah, tinggal Indonesia yang hendak memilih ingin berubah atau tidak.

Kalau anda generasi muda, stop mengeluh! Jangan Cengeng! Lets do anything for your nation even just a little thing!

(15)

BAB III PENUTUP Kesimpulan:

1. David Hume menyatakan bahwa “perubahan harga barang akan berbanding lurus secara proposional dengan perubahan jumlah uang yang beredar.” Contohnya, jika jumlah uang beredar naik 20% maka harga naik 20% juga.

Sedangkan permintaan uang menurut John Maynard Keynes adalah jumlah uang yang diminta masyarakat untuk keperluan transaksi, berjaga-jaga dan untuk spekulasi dalam sebuah perekonomian.

2. Bank umum mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya, yaitu:

 menciptakan tabungan yang dapat sewaktu-waktu diambil dengan menggunakan cek

 menciptakan daya beli baru atau menghapuskan daya beli yang ada di dalam perekonomian

 Corak kegiatan meminjamkan uang yang dilakukan bank umum

Sedangkan perbedaan fungsi serta peranan bank umum dengan Bank Sentral adalah:

 Dalam perekonomian hanya terdapat satu Bank Sentral

 Bank umum kebanyakannya dimiliki oleh pihak swasta

 Tujuan kegiatan bank umum dan Bank Sental berbeda

 Bank Sentral diberi kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam

(16)

Menurut Al-Ghazali dan Ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai:

 standar ukuran nilai harga

 media transaksi pertukaran

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan Data yang dihasilkan turbin angin tanpa lensa dan dengan penambahan diffuser, serta diffuser + inlet sangat signifikan, penggunaan diffuser + inlet

Hal ini didasarkan pada pereobaan ketiga dimana pereepatan tumbuh minggu pertama pada konsentrasi 1 ppm dan 1.5 ppm adalah yang terbesar namun perlu di­ paeu lagi dengan

a. Tata ruang terpisah , ruang yang memisahan unit kerja satu dengan yang lain biasanya disebut juga tata ruang tertutup. Terdapat penyekat untuk memisahkan anatar ruang. Tata

Banyaknya situs-situs yang mengungkap secara fulgar (bebas) kehidupan seks atau gambar-gambar yang belum sesuai untuk remaja yang dapat memberikan dampak kurang baik bagi mereka

Oleh karena itu, dapat dinilai bahwa psikologi adalah bidang ilmu pengetahuan sosial-budaya, dengan ruang lingkup mempelajari jiwa manusia yang tercermin

Tetapi tidak semua pernikahan berbeda etnis dapat berjalan dengan baik, karena perbedaan etnis yang terjadi menimbulkan hambatan dalam proses pelaksanaan

Selain itu larutan dapar juga dapat dibuat dengan mencampur antara asam lemah dengan basa kuat, atau asam kuat dengan basa lemah dengan syarat konsentrasi yang lemah lebih besar

Kesimpulan yang dapat kita peroleh adalah bahwa permasalahan migrasi yang terjadi ini bukan hanya merupakan permasalahan konseptual tetapi juga merupakan permasalahan