• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH FARMASI FISIKA LARUTAN BUFFER DA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH FARMASI FISIKA LARUTAN BUFFER DA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH FARMASI FISIKA

LARUTAN BUFFER DAN ISOTONIS

Disusun Oleh :

1. Amalia Desty Novita

2. Dimas Wisnu Pambudi

3. Istiqomah

4. Mustikawati

5. Pipiet Susanti

STIKES PAGUWARMAS MAOS-CILACAP

PRODI FARMASI

(2)

LARUTAN DAPAR

Larutan dapar atau penyangga atau buffer adalah larutan yang bila ditambahkan sedikit asam, basa atau air tidak mengubah pH secara berarti atau merupakan larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Kombinasi asam lemah dengan konjugasinya yaitu garam-garam atau basa lemah dengan asam konjugasinya bertindak sebagai dapar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan dapar :

a. Penambahan garam-garam netral ke dalam larutan dapar

b. Pengenceran

c. Temperatur

Larutan dapar dapat mempertahankan pH-nya karena mengandung ion garam, kesetimbangan asam lemah, dan kesetimbangan air, yang membentuk suatu sistem. Larutan dapar dalam pembuatannya dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Campuran asam lemah dengan garamnya, contohnya :

 HNO₂ dengan NaNO₂

 CH₃COOH dengan CH₃COOK

2. Campuran basa lemah dengan garamnya, contohnya :

 NH₄OH dengan NH₄Cl

 N₂H OH dengan N₅ ₂H NO₅ ₃

Selain itu larutan dapar juga dapat dibuat dengan mencampur antara asam lemah dengan basa kuat, atau asam kuat dengan basa lemah dengan syarat konsentrasi yang lemah lebih besar dari yang kuat. Asam dengan basa selalu bereaksi menjadi garam dan air, contohnya CH₃COOH dan KOH. Cara kerja larutan dapar :

1. Larutan Dapar Asam , cara kerja dari larutan dapar asam dapat dilihat dari larutan dapar yang mengandung CH₃COOH dan CH₃COO yang mengalami kesetimbangan,⁻ dengan proses sebagai berikut :

 Pada Penambahan Asam , penambahan asam (H ) akan menggeser⁺ kesetimbangan ke kiri.

(3)

 Pada Penambahan Basa, jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH dari basa itu akan bereaksi dengan ion H dan membentuk air. Hal ini⁻ ⁺ akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H dapat dipertahankan. ⁺

CH₃COOH + OH⁻ CH₃COO⁻ + H₂O

2. Larutan Dapar Basa, cra kerja larutan dapar basa dapat dilihat dari larutan dapar yang mengandung NH₃ dan NH4 yang mengalami kesetimbangan, dengan proses sebagai⁺ berikut:

 Pada Penambahan Asam, jika ditambahakan suatu asam, maka ion H dari⁺ asam akan mengikat ion OH . Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan⁻ bergeser ke kanab, sehinggs konsentrasi ion OH dapat dipertahankan.⁻

NH₃ + H ⁺ NH₄⁺

 Pada Penambahan Basa, jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH dapat⁻ dipertahankan.

NH₄⁺ + OH ⁻ NH₃ + H₂O

Fungsi dari larutan dapar :

1. Menjaga pH plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45

2. Membuat larutan obat mata

3. Penetapan pH dengan metode kolorimetri

(4)

LARUTAN ISOTONIS

Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki tonisitas yang sama dengan tubuh. Padalarutan isotonis tidak mengalami perubahan pada sel (cairan sitoplasma seimbang dengankondisi lingkungannya) . Kondisi ini merupakan kondisi yang paling idea.

Perlunya kondisi isotonis bagi sebuah larutan yang dipakai untuk membrane halus dapat digambarkan denganmencampur sedikit darah dengan NaCl encer yang tonisitasnya berbeda-beda. Misalnya bila sedikit darah difebrinasi untuk mencegah terjadinya pembekuan darah dengan memberinya larutan yang mengandung 0,9 NaCl per 100 ml, sel itu akan tetap berrada pada kondisi normalnya. Larutan dikatakan mempunyai konsentrasi yang sama dan tekanan osmotic yang sama dengan konsentrasi garam dan tekanan osmotic sel darah merah, laruta itu dikatakan isotonis dengan darah.

Pengukuran Tonisitas

1. Metode Hemolytic

Pengarh berbagai macam obat diperiksa berdasarkan efek yang timbul ketika disuspensikan dengan darah.

2. Metode yang menentukan sifat koligatif

Metode ini didasarkan atas pengukuran perubahan temperature yang naik dari

perbedaan tekanan uap sampel terisolasi yang ditempatkan dalam sebuah ruang dengan kelembapan yang tetap (penentuan penurunan titik beku). Titik beku untuk sel darah merah adalah -0,52

Jika ada larutan obat ditambah ke sel darah merah, maka bisa terjadi tiga

kemungkinan. Darah merah akan menjadi hipotonis, isotonis, atau hipertonis. Ketiga peristiwa tersebut terjadi pada prinsipnya karena adanya perbedaan di dalam sel darah merah dan diluar sel darah merah.

Perhitungan tonisitas

Harga L merupakan penurunan titik beku larutan suatu senyawa dengan macam ionik tertentu pada suatu konsentrasi C yang isotonik dengan cairan tubuh. Nilai spesifik L

(5)

Penyesuaian Tonisitas dan pH

Ø Metode Golongan I yaitu dengan penambahan NaCl sehingga t.b menjadi -0,52. Metode golongan ini dibedakan lagi menjadi 2 yaitu Metode Cryoscopic dan Metode NaCl Ekivalen.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry , larutan yang mengandung campuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugat atau basa lemah dan asam konjugatnya akan membentuk

Larutan penyangga asam adalah larutan yang mengandung asam lemah dan garamnya dari basa kuat (basa konjugasi). Dari penjelasan ini dapat kita simpulkan bahwa

Asam kuat dan basa kuat adalah asam dan basa yang terdisosiasi dengan sempurna di dalam larutan, sedangkan asam lemah dan basa lemah yaitu asam dan basa yang tidak

Secara umum, larutan buffer mengandung pasangan asam – basa konjugat atau terdiri dari campuran asam lemah dengan garam yang mengandung anion yang sama dengan asam lemahnya, atau

Titrasi alkalimetri adalah titrasi larutan yang bersifat asam (asam bebas, dan larutan garam-garam terhidrolisis yang berasal dari basa lemah) dengan larutan

Larutan buffer adalah larutan yang terdiri dari (1) asam lemah atau basa Larutan buffer adalah larutan yang terdiri dari (1) asam lemah atau basa lemah dan (2) garamnya; keduaa

(3) pH larutan relatif tidak berubah dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa (4) Dapat dibuat dengan mereaksikan asam kuat dengan basa lemah berlebih. (5) Dapat

Jika asam lemah dan basa kuat atau asam kuat dan basa lemah direaksikan, garam yang terbentuk memiliki sifat berbeda dengan garam- garam netral seperti