39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian mendeskripsikan metode penelitian, lokasi penelitian dan
subjek penelitian. Metode penelitian mendeskripsikan jenis penelitian, kegiatan
yang dilakukan peneliti di lokasi penelitian dan cara pengambilan data secara
umum. Lokasi penelitian menunjukkan tempat penelitian yang digunakan peneliti
dalam pengambilan data yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Bandung.
Subjek penelitian terdiri dari para siswa yang ikut terlibat dalam pengambilan
data penelitian.
Adapun desain penelitian terdeskripsikan secara eksplisit seperti di bawah
ini, yaitu:
1. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian deskriptif
yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran biologi mengenai materi sistem
organ yaitu sistem saraf dan indra, sistem hormon dan sistem reproduksi.
Menurut Brewer (2002) penelitian deskriptif merupakan cara yang digunakan
untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan menginterpretasikan kondisi saat
penelitian untuk menentukan fenomena yang terjadi pada waktu dan tempat
tertentu. Data yang diperoleh berupa data empiris mengenai profil
kemunculan reasoning skill siswa; profil gaya pengajaran guru yang
terdeskripsikan pada strategi pembelajaran yang digunakan guru di materi
sistem saraf dan indra, sistem hormon, dan sistem reproduksi; dan interrelasi
strategi pengajaran guru dalam kegiatan pembelajaran dengan kemunculan
reasoning skill siswa.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi kegiatan
pembelajaran melalui rekaman video dan pengamatan langsung kegiatan
setelah kegiatan pembelajaran; dan menganalisis rencana pelaksanaan
pembelajaran (rpp).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian berlokasi di SMA X dan SMA Y yang berada di wilayah
Kota Bandung. Kedua sekolah ini dipilih peneliti karena kemudahan dalam
pelaksanaan penelitian. SMA X Bandung merupakan tempat mengajar
peneliti sedangkan SMA Y Bandung dipilih oleh peneliti karena sekolah
tersebut memiliki akses yang mudah untuk diteliti. Faktor-faktor tersebut yang
menentukan peneliti untuk menggunakan teknik convenience sampling.
Teknik ini merupakan teknik sampling nonrandom dengan pertimbangan
kemudahan dalam penelitian bagi peneliti baik dari waktu maupun jarak
tempat penelitian (Fraenkel et al, 2012).
3. Subjek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI tahun ajaran
2014–2015 dan guru biologi di kedua sekolah. Pemilihan sekolah menengah
atas sebagai subjek penelitian karena siswa sekolah menengah atas telah
mampu belajar berpikir tingkat tinggi dan dapat menghubungkan satu konsep
dengan konsep lainnya dibandingkan dengan sekolah menengah pertama.
Sampel penelitian ini terdiri dari kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) X
Bandung dan kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Y Bandung.
Setiap sekolah terdiri dari satu guru.
B. PROSEDUR PENELITIAN DAN PENGOLAHAN DATA
Prosedur penelitian ini memberikan deskripsi kegiatan yang dilakukan peneliti
dalam proses penelitian terutama pengambilan data. Pengolahan data merupakan
cara yang digunakan peneliti untuk mengolah data, menganalisis dan
menginterpretasikan data yang didapatkan selama penelitian.
Adapun prosedur penelitian dan pengolahan data terdeskripsikan secara
1. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan.
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian dimulai dengan pengkajian studi literature
mengenai permasalahan reasoning skill siswa dan strategi pembelajaran
yang mengembangkan reasoning skill siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Kajian studi literature ini meliputi kajian data penelitian dan kajian
pengembangan penelitian yang diterapkan peneliti di sekolah. Hasil kajian
ini dituangkan dalam proposal yang diseminarkan dalam sidang seminar
proposalthesis.
Peneliti menentukan sekolah dan menghubungi guru di beberapa
sekolah untuk perijinan pelaksanaan penelitian. Rancangan kegiatan
pembelajaran disusun oleh guru yang terpilih sebagai sumber data
penelitian. Materi yang akan diajarkan terdiri dari materi sistem saraf dan
indra, sistem hormon dan sistem reproduksi. Guru-guru yang terpilih akan
memilih kelas penelitian sendiri sesuai dengan kelas guru-guru tersebut
mengajar di sekolah. Peneliti dan guru yang terpilih akan membuat jadwal
pembelajaran agar sesuai dengan kegiatan penelitian dan penyampaian
materi pelajaran tetap sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sekolah
masing-masing.
Kegiatan yang dilakukan peneliti berikutnya adalah persiapan alat dan
pembuatan instrumen penelitian. Alat yang digunakan dalam penelitian
berupa kamera video untuk merekam kegiatan pembelajaran di kelas.
Instrumen penelitian berupa tes tertulis dan wawancara siswa serta rubri
penilaian baik siswa maupun guru. Hasil analisis rencana pelaksanaan
pembelajaran (rpp) digunakan untuk mengaitkan gaya pengajaran,
metode, pendekatan atau strategi yang digunakan oleh guru dengan
Kuhn dan Udell (2003). Hasil wawancara siswa digunakan untuk
mengetahui kemunculan reasoning skill siswa yang dikaitkan dengan
jawaban pre-test dan post-test. Hasil ini terkait dengan reasoning skill
siswa yang muncul sebelum dan setelah pembelajaran berdasarkan gaya
pengajaran dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan di dua sekolah berbeda yang terdapat
di kota Bandung. Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari SMA X Bandung
dan SMA Y Bandung. Penelitian dilaksanakan pada hari yang berbeda di
setiap sekolah namun waktu atau jam pembelajaran disesuaikan dengan
jadwal mengajar guru. Hal ini dilakukan peneliti karena lokasi satu
sekolah dengan sekolah lainnya berjauhan.
Pada setiap sekolah, peneliti setting kamera video di kelas penelitian
sebelum guru dan siswa memulai kegiatan pembelajaran. Peneliti
menempatkan kamera video di sudut ruangan yang dapat menjangkau dan
merekam seluruh kegiatan pembelajaran di kelas. Setting kamera video di
kelas penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Setting Kamera pada Kelas Penelitian
Perekaman kegiatan pembelajaran dimulai saat guru masuk ke dalam
kelas untuk proses belajar mengajar. Siswa melakukan pre-test sebelum
memulai pembelajaran. Materi yang diajarkan guru meliputi sistem saraf
dan indra, sistem hormon dan sistem reproduksi sesuai rencana
Papan Tulis
Meja Guru
Meja Siswa Meja Siswa
Meja Siswa
Meja Siswa
Meja Siswa Meja Siswa
Meja Siswa Meja Siswa
pelaksanaan pembelajaran (rpp) yang telah disusun guru. Satu materi
dapat diajarkan dalam satu pertemuan pembelajaran atau dua pertemuan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) yang
disusun guru tersebut. Perekaman kegiatan pembelajaran berakhir saat
guru dan siswa telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran di kelas
penelitian. Selain pengamatan tidak langsung dengan menggunakan
kamera video, peneliti juga melakukan pengamatan langsung terhadap
kegiatan pembelajaran di setiap kelas penelitian. Peneliti akan berada di
dalam kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pada akhir pembelajaran, peneliti melakukan post-test pada setiap
materi yang diajarkan guru kepada siswa. Setelah dilakukan post-test
terhadap siswa, peneliti melakukan wawancara kepada siswa. Kedua tes
ini dilakukan langsung setelah akhir pembelajaran bertujuan agar
pengetahuan dan reasoning skill yang didapatkan siswa tidak dipengaruhi
faktor lain selain tahapan pengajaran dan strategi atau metode yang
digunakan guru saat pembelajaran sehingga data yang didapatkan peneliti
tidak bias.
2. Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan.
a. Pengumpulan Data
Data berasal dari hasil jawaban pre-test dan post-test siswa, dan hasil
jawaban wawancara siswa, rekaman video pembelajaran dan pengamatan
langsung. Hasil pre-test dan post-test siswa digunakan untuk mengetahui
kemunculan reasoning skill pada awal dan akhir pembelajaran dengan
melihat ketercapaian code scheme yang dikembangkan Kuhn dan Felton
(2001) yang diadaptasi dan disesuaikan oleh peneliti. Wawancara siswa
digunakan untuk validasi jawaban pre-test dan post-test siswa jika
ditemukan jawaban yang tidak representative atau tidak jelas makna
Rekaman video pembelajaran digunakan untuk menganalisis aktivitas
pembelajaran yang dikembangkan oleh guru di kelas penelitian. Hasil
analisis ini menunjukkan profil ada atau tidaknya tahapan pembelajaran
yang dapat mengembangkan reasoning skill siswa sesuai dengan tahapan
pembelajaran penalaran yang dikembangkan oleh Kuhn dan Udell (2003).
b. Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis oleh peneliti dengan beberapa
tahap. Tahap pertama, peneliti membuat profil reasoning skill siswa
berdasarkan hasil pre-test dan post-test serta hasil wawancara. Jawaban
pre-test dan post-test siswa memberikan data reasoning skill awal dan
reasoning skill akhir siswa. Hasil wawancara memberikan alasan atau
argumen serta penguatan argumen setiap siswa mengenai jawaban pre-test
dan pos-test.
Jawaban hasil wawancara juga menginformasikan kondisi sebenarnya
mengenai reasoning skill setiap siswa. Hasil ini digunakan peneliti untuk
menganalisis kelogisan jawaban siswa, keluasan hasil pemikiran siswa,
dan pencapaian setiap indikator reasoning skill siswa yang diukur oleh
peneliti berdasarkan modifikasi scheme for coding argumentive yang
dikembangkan Kuhn dan Felton (2001). Scheme for coding argumentive
yang dikembangkan oleh Kuhn dan Felton (2001) dijadikan
elemen-elemen argumentasi pencapaian siswa. Setiap elemen-elemen memiliki indikator
pencapaian yang telah ditentukan oleh peneliti untuk menilai pencapaian
setiap argumen siswa. Alasan atau argumen setiap pertanyaan pre-test,
post-test dan wawancara dianalisis oleh peneliti sesuai dengan indikator
pencapaian elemen argumentasi pada Tabel 3.1. Pencapaian setiap elemen
Tabel 3.1. Elemen Argumentasi (Modifikasi Code Scheme Kuhn dan Felton, 2001)
No. Elemen Argumentasi Indikator Pencapaian
1. Meta Jawaban atau argumen awal yang berkaitan dengan konten permasalahan atau konten materi.
2. Add Elaborasi argumen atau argumen tambahan untuk mendukung pendapat awal yang berkaitan dengan konten permasalahan atau konten materi.
3. Aside Memberikan fakta atau bukti untuk mendukung argumen sebelumnya.
4. Advance Elaborasi argumen-argumen sebelumnya yang terkait dengan konten permasalahan atau konten materi.
5. Clarify Memberikan penjelasan yang utuh dengan mengaitkan argumen-argumen sebelumnya.
6. Coopt Memberikan argumen yang berbeda terkait dengan konten permasalahan atau konten materi.
7. Counter Alternate Memberikan argumen sanggahan dengan alternatif jawaban yang lain.
8. Counter Critique Memberikan argumen sanggahan yang disertai kritik.
9. Continue Memberikan fakta-fakta atau bukti-bukti tambahan untuk memperkuat argumen sanggahan.
10. Interpret Penarikan kesimpulan akhir.
Profil reasoning skill siswa dikaitkan dengan aktivitas pembelajaran
yang dikembangkan guru di kelas. Profil aktivitas pembelajaran yang
dikembangkan guru pada materi sistem saraf dan indra, sistem hormon
dan sistem reproduksi diperoleh dari hasil rekaman video pembelajaran.
Tahap kedua, data berupa hasil rekaman video dianalisis oleh peneliti
untuk membuat profil kemunculan pengembangan reasoning skill pada
aktivitas pembelajaran yang diaplikasikan guru di kelas penelitian.
Analisis dilakukan pada video pembelajaran di setiap materi yang
diajarkan oleh guru di kelas penelitian. Peneliti mencatat aktivitas
pengajaran guru yang menunjukkan pengembangan reasoning skill siswa
sesuai dengan modifikasi tingkatan aktivitas pembelajaran yang
sekolah X dan sekolah Y.
Tahap ketiga, peneliti menganalisis profil kemunculan reasoning skill
siswa dengan profil aktivitas pembelajaran yang diaplikasikan guru di
kelas. Hasil analisis ini memberikan deskripsi keterkaitan antara
kemunculan reasoning skill siswa dengan aktivitas pembelajaran yang
dikembangkan guru di kelas.
c. Pengambilan Kesimpulan
Peneliti membuat inferensi-inferensi dari setiap tahap analisis data.
Inferensi-inferensi ini didapatkan peneliti dari setiap hasil tahapan analisis
data yaitu berupa analisis pre-test dan post-test, wawancara siswa, dan
analisis video pembelajaran. Semua inferensi akan digeneralisasikan