BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TERMINOLOGI JUDUL
Judul dari proyek ini adalah Hotel Transit Kualanamu, akan di
diskripsikan sebagai berikut:
Hotel Transit adalah hotel yang terletak dekat dengan bandara yang
diperuntukkan bagi pengguna bandara yang menginap untuk sementara atau
dalam jangka waktu yang pendek.
Jadi, Kualanamu's Transit Hotel adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang akomodasi yang berlokasi dekat dengan kawasan bandara
Kulanamu di peruntukkan bagi wisatawan domestik dan mancanegara,
pengusaha, penumpang domestik dari luar kota medan dan awak pesawat yang
mengalami transit atau perjalanan panjang dari luar kota medan dengan
penyediaan pelayanan makan dan minum serta fasilitas-fasilitas penunjang
lainnya.
2.2 TINJAUAN UMUM PROYEK
2.2.1 Pengertian Hotel
Menurut SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87, hotel
merupakan suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa
lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan
persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah.
Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No., PM
10/PW-301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977, hotel adalah suatu bentuk akomodasi
yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh
pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.
Menurut Prof. Fred Lawson dalam bukunya yang berjudul Hotel, Motels and Condominiums, hotel adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akomodasi serta pelayanan makan dan minum bagi para pelancong dengan
2.2.2 Klasifikasi Hotel
Aktivitas yang diwadahi dalam sebuah hotel adalah sama, tetapi setiap
hotel memiliki keunikan rancangan yang berbeda-beda. Baik dari kelengkapan
ruang, layanan, penampilan bangunan, dan suasana yang dirancang. Maka, proses
perancangan sebuah hotel perlu memperhatikan beberapa pengelompokan hotel
sebagai berikut:
a. Berdasarkan lamanya tamu hotel menginap, hotel diklasifikasikan
sebagai barikut:
Hotel Transit : Hotel dengan waktu menginap tamu
rata-rata semalam.
Hotel Semi-residential : Hotel dengan waktu menginap tamu lebih dari satu hari tetapi tetap
dalam jangka waktu pendek
Hotel Residential : Hotel dengan waktu menginap tamu
cukup lama.
b. Dari segi lokasi hotel dapat dibedakan menjadi:
City Hotel : Hotel yang terletak di kota-kota besar terutama ibukota
Urban Hotel : Hotel yang terletak dekat kota.
Suburb Hotel : Hotel yang terletak di pinggiran kota/ kota
satelit
Resort Hotel :Hotel yang terletak didaerah peristirahatan,
misalnya:
- Beach hotel di beach resort.
- Mountain hotel di mountain resort. - Lake hotel di lake resort.
Airport Hotel : Hotel yang terletak di bandara. c. Dari segi aktivitas tamu hotel, dapat dibedakan menjadi:
Business Hotel : Hotel yang dirancang dengan tujuan memberi fasilitas untuk melakukan bisnis. P leasure Hotel : Hotel yang sebagian fasilitasnya ditujukan
untuk memberi fasilitas kepada pengunjung
untuk berekreasi.
Ski Hotel : Hotel khusus untuk tamu yang bermain ski. Convention Hotel : Hotel sebagai bagian dari komplek
konvension.
d. Pengelompokan Hotel Menurut Jumlah Kamar:
Small Hotel : Merupakan hotel yang memiliki jumlah kamar yang kecil (maksimal 25 kamar)
biasanya terletak di daerah dengan
angka kunjungan rendah.
Medium Hotel : Merupakan hotel yang memiliki jumlah kamar yang sedang sekitar 29-299 kamar),
biasanya terletak di daerah dengan angka
kunjungan sedang.
Large Hotel : Merupakan hotel yang memiliki jumlah kamar yang besar (minimum 300 kamar),
biasanya terletak di daerah dengan angka
kunjungan tinggi.
e. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Bintang
Pelayanan hotel ditentukan dalam 5 (lima) golongan kelas berdasarkan
kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan, serta mutu
pelayanan sesuai penggolongan hotel sebagaimana yang ditetapkan
dalam lampiran Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel. Hotel bintang satu (*)
- Jumlah kamar standar minimum 15 kamar
- Kamar mandi didalam
Hotel bintang dua (**)
- Jumlah kamar standar minimum 20 kamar
- Jumlah kamar suite, minimum 1 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 22 m²
- Luas kamar suite minimum 44 m² Hotel bintang tiga (***)
- Jumlah kamar standar minimum 30 kamar
- Jumlah kamar suite minimum 2 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 24 m²
- Luas kamar suite minimum 48 m² Hotel bintang empat (****)
- Jumlah kamar standar minimum 50 kamar
- Jumlah kamar suite minimum 3 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 24 m²
- Luas kamar suite minimum 48 m² Hotel bintang lima (*****)
- Memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond
- Jumlah kamar standar minimum 100 kamar
- Jumlah kamar suite minimum 4 kamar
- Kamar mandi didalam
- Luas kamar standar minimum 26 m²
- Luas kamar suite minimum 52 m²
Berdasarkan keterangan klasifikasi hotel, disimpulkan bahwa hotel dalam
proyek ini termasuk dalam klasifikasi hotel:
Berdasarkan lama tamu menginap merupakan hotel transit. Berdasarkan jumlah kamar merupakan medium hotel.
2.2.3 Persyaratan Hotel
Untuk membangun sebuah Hotel khususnya Bintang 3 harus
memperhatikan klasifikasi bangunan sebagai berikut:
a. Lokasi dan Lingkungan
Lokasi hotel mudah dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi roda
empat langsung ke area hotel. Hotel harus terhindardari pencemaran yang
diakibatkan dari gangguan luar, seperti: suara bising, bau tidak enak, debu
dan asap
b. Sirkulasi
Hotel harus memiliki jalur sirkulasi yang jelas supaya mempermudah
pengunjung/tamu-tamu hotel yang datang ke hotel tersebut. Dalam setiap
hotel, harus dapat pisahkan jalan antara tamu hotel/pengunjung,
pegawai/karyawan dan jalan untuk barang. Tujuan sirkulasi dalam hotel
adalah:
Mempermudah pengawasan dan pengontrolan keamanan Menciptakan keteraturan
Menciptakan pelayanan yang efisien Peningkatan kepuasan pelanggan.
Pembedaan sirkulasi untuk tamu hotel dan pengelola:
Sirkulasi untuk tamu hendaknya jelas dan mudah dicapai sehingga tidak membingungkan pengunjung.
Sirkulasi untuk pengunjung dan pegawai/karyawan harus melewati setiap bangunan hotel yang digunakan untuk umum. Crossing antara pengunjung dan pegawai/karyawan harus dihindari.
c. Taman
Terletak di dalam atau di luar bangunan. Taman terpelihara, bersih dan rapi. d. Tempat Parkir
Pos jaga dan ruang tunggu Tersedia saluran air. e. Bangunan
Bangunan hotel memenuhi pesyaratan perijinan sesuai dengan
Undang-undang yang berlaku:
Keadaan bangunan bersih terawat dengan baik (tidak berbau,berlumut, bersarang laba-laba dan lain-lain).
Pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya sehingga memudahkan arus tamu, karyawan dan barang.
Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur dan ruang fungsional.
f. Lobby
Mempunyai luasan minimum 30 m2. Dilengkapi dengan lounge.
Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan. Lebar koridor minimum 1,6 meter.
g. Koridor
Lebar koridor minimal 1,6 m.
Tersedia stop kontak untuk setiap 12 m. Tata udara diatur AC atau ventilasi alami. h. Ruang yang Disewakan
Minimum terdapat bank, money changer, air line agent, souvenir shop, butik, dan biro perjalanan.
Tersedia poliklinik dan paramedis. i. Kamar Tidur
Terdapat minimum 30 kamar standar dengan luas 24 m2/kamar.
j. Restoran
Luas minimal 3m2 dikalikan dengan jumlah kamar tidur. Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran, dengan ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk.
Tinggi restoran tidak boleh lebih rendah dari kamar tidur yaitu 2,6 m2.
Lebih baik di letakkan di lobby hotel.
Bila tidak berdampingan dengan lobby harus memiliki toilet. k. Bar
Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1
m2 tempat duduk. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m. Bila ruang
tertutup, diilengkapi dengan pengatur udaha buatan (AC) dengan suhu
24oC.
l. Ruang Fungsional
Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar. Dilengkapi dengan toilet bila tidak satu lantai dengan lobby. Terdapat pre-function room.
m. Sarana Rekreasi dan Olah raga
Minimum 1 buah dengan pilihan: tennis bowling, golf, fitness, spa, billiard, jogging atau taman bermain anak.
Kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang
Sarana rekreasi pantai seperti menyelam, berselancar, berperahu atau ski air
n. Dapur
Hotel minimal menyediakan satu dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40% dari luas restoran.
Ruang dapur terdiri atas:
i. Ruang persiapan dan pengolahan.
iii. Ruang administratif / chef.
iv. Ruang pencucian dan penyimpanan perlengkapan.
v. Ruang penyimpanan bahan bakar/ gas dapur.
Tersedia ruangan khusus untuk room service yang terletak berdekatan dengan dapur induk.
Akses ke kamar mandi o. Area Administrasi
F ront office
i. Tempat menerima tamu dan tempat informasi.
ii. Tempat kasir dan ruang penitipan barang berharga.
iii. Ruang penitipan barang tamu.
iv. Ruang pimpinan front office. v. Ruang operator telepon. Kantor pengelola hotel
i. Kantor pimpinan hotel (GM office).
ii. Kantor pimpinan restoran dan bar (F & B office).
iii. Kantor keuangan.
iv. Kantor personalia.
p. Area Tata Usaha
Uniform Room (penyimpanan pakaian seragam). Linen Room.
i. Tersedia ruang linen dengan luas minimal 30 m2.
ii. Tersedia rak/ lemari tempat penyimpanan linen. Ruang jahit.
Room Boy Station.
Ruang pelayan minimal satu kamar untuk setiap 15 kamar. Untuk
hotel bertingkat tiap lantai tersedia minimal satu room boy station. Area Lost and F ound.
Luas minimal 10 m2 dilengkapi rak atau lemari terkunci.
q. Ruang Binatu (laundri)
r. Ruang Operasional Gudang
i. Tersedia gudang makan dan minuman.
ii. Tersedia gudang untuk engineering. Ruang penerimaan bahan
i. Tersedia ruang penerimaan barang/ bahan keperluan hotel.
ii. Kantor penerimaan barang. Ruang karyawan
i. Ruang loker dan kamar mandi.
ii. Ruang makan karyawan letaknya berdekatan dengan dapur dan
ruang untuk ibadah.
s. Peralatan Teknis Bangunan
Pengaturan ruang hotel ditata dengan baik sehingga memudahkan arus
tamu, arus karyawan dan arus barang atau produk hotel. Peralatan terdiri
dari:
Elevator atau Lift
i. Setiap bangunan empat lantai atau lebih (dihitung dari lantai
dasar) harus dilengkapi dengan elevator atau lift.
ii. Lift tamu harus dipisahkan dengan lift pelayanan dan lift barang.
iii. Kapasitas setiap lift minimal 10 orang atau beban 750 kg yang
dapat berfungsi untuk melayani penyandang cacat yang
memakai kursi roda
iv. Memiliki sertifikat keamanan sesuai dengan ketetapan
Depnaker. Utilitas Penunjang
i. Air yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan minimal 750
liter/kamar/hari. Juga tersedia pula instalasi air panas.
ii. Pemasangan listrik yang memenuhi persyaratan pemerintah,
tersedia pembangkit tenaga listrik cadangan dengan kapasitas 50
iii. Menggunakan pengkodisian udara (AC) untuk tiap ruang
dengan sistem AC sentral atau AC unit serta mempunyai
ventilasi yang baik.
iv. Tersedia ruang mekanik dan workshop. Komunikasi
i. Tersedia telepon tiga saluran, yaitu lokal, interlokal dan
internasional.
ii. Tersedia telepon dalam/internal, jumlah minimal saluran telepon
adalah sesuai dengan jumlah kamar.
iii. Tersedia PABX, Sentral video/TV, sentral radio, musik
penggiring, sentral paging sistem termasuk carcall. Pencegahan Bahaya Kebakaran
Tersedia alat deteksi dini di setiap ruangan, alat pencegah kebakaran
di kamar tamu, pintu dan tangga darurat. Keamanan
Tersedia ruang jaga di setiap pintu keluar dan masuk. Pembuangan Limbah
Tersedia tempat pembuangan limbah yang tidak menimbulkan bau
yang tidak enak.
2.2.4 Studi Banding Proyek Sejenis a. BS Residence Suvarnabhumi
Gambar 2.1 BS Residence Suvarnabhumi
BS Residence Suvarnabhumi merupakan hotel bintang 3.Lokasi hotel
dekat dengan Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, dengan
layanan antar-jemput gratis 24 jam perjalanan transfer antara
Suvarnabhumi airport - hotel, BS Residence Airport -Hotel Suvarnabhumi
Bangkok berjarak beberapa menit berkendara dari Bandara Internasional
Bangkok Suvarnabhumii dan 25 menit dari pusat kota. Penginapan ini
menawarkan gaya modern superior dan deluxe kamar, nyaman parkir
mobil yang nyaman dan yang terkenal adalah "The Bistro Restoran" .
BS Residence Suvarnabhumi Bangkok Airport apart-hotel menawarkan
Anda layanan pribadi yang hangat dan kenyamanan kontemporer dalam
bangunan. CCTV memastikan lingkungan yang aman dan aman sementara
nuansa lembut dekorasi mendorong suasana yang tenang.
Fasilitas yang ditawarkan sebagai berikut; terdiri dari 98 kamar,
restaurant, internet gratis tersedia di seluruh area hotel, parkir gratis, parkir
pribadi gratis tetapi dengan reservasi terlebih dahulu, Resepsionis 24 jam,
laundri, newspapers, non-smoking rooms, barber/beauty shop, family rooms, car hire, air conditioning, designated smoking area, shuttle service (surcharge), airport shuttle (free), shared lounge/tv area, mini- market. b. Tune Hotel klia2
Gambar 2.2 Tune Hotel klia2
Tune Hotel - klia2 terletak di Jalan KLIA 2/2, 64000 KLIA, Selangor
Darul Ehsan.berjarak 200m dari GatewayKLIA2 dan terhubung dengan
jalur jalan khususda 1,5 km dari KLIA, juga dapat dicapai dengan kereta
KLIA-Ekspres selama 3 menit. 29km ke Putrajaya, Pusat Administrasi
Malaysiadan 11km ke Sirkuit Internasional Sepang. Penitipan bagasi
seharga RM5/koper/hari (hingga hari ketiga) dan RM10 per koper/hari
(mulai hari keempat dan seterusnya). Tamu harus memiliki reservasi
lanjutan menginap di Tune Hotel klia2 untuk dapat menitipkan bagasi
untuk jangka waktu lama. erdapat mini market 24 jam 7-Eleven (segera
dibuka). Kantor Skybus Transport & Travel. Untuk transportasi darat dan
jasa shuttle ke KL/Klang Valley, juga tur lokal. Tersedia Lahan Parkir
untuk 167 mobil.
Daftar pelayanan dan fasilitas yang kami sediakan di hotel adalah;
penyejuk udara, 24 hour reception, bangunan bebas asap rokok, keamanan
cctv, lift, laundri, in room safe, kipas angin langit-langit-langit, layanan
transportasi, mushola,penyimpanan bagasi.
2.3 LOKASI PERANCANGAN
2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
Pada dasarnya penentuan lokasi hotel ada 3 (tiga) faktor yaitu:
a. Accessibility, yaitu lokasi hotel harus mudah dikunjungi orang banyak. Dengan pengertian hotel hendaknya dapat dikunjungi dari arah mana
saja untuk tujuan yang bermacam-macam. Untuk hotel resort lebih
banyak dipilih pada daerah pegunungan yang ramai dikunjungi pada
waktu libur.
b. Visibility, yaitu mudah dan dapat dilihat dengan jelas fisik bangunannya, sehingga tidak sukar dicarinya. Orang-orang yang akan
menginap pada suatu hotel sangat dipengaruhi oleh pandangan pertama.
c. Adaptability, yaitu areal lokasi hendaknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masa depan. Karena itu area hotel harus luas, sehingga
dan taman bermain anak-anak. Disamping juga diperhatikan terhadap
rencana pelebaran jalan.
2.3.2 Struktur Kota
Struktur kota kawasan bandara Kulanamu dapat dilihat pada diagram
dibawah ini:
Gambar 2.3 struktur kota sekitar bandara kualanamu
Gambar 2.4 diagram struktur kota Sekitar bandara Kualanamu
Sumber : Pengolahan data primer
Rencana jalan tol medan-Kualanamu-Tebing tinggi
Simpang 3 Batang Kuis, terbagi atas 2 jalan yaitu jalan Batang Kuis dan jalan Batang Kuis-Kualanmu termasuk kedalam kelas jalan kolektor
Proyek Hotel Transit Kualanamu berada dalam zona Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kawasan Kualanamu dan memperhatikan peraturan yang telah
ditetapkan dalam Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)
bandara Kulanamu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2007
tentang Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) bandara
Kualanamu, wilayah sekitar Kualanamu terbagi atas:
a. Kawasan Permukaan Dalam
Kawasan ini ditentukan oleh bidang setengah lingkaran dengan radius
4000 meter dari titik tengah ujung permukaan utama, kawasan ini tidak
termasuk Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas serta Kawasan di Bawah
Permukan Transisi. Ketinggian Bangunan di Kawasan permukaan Dalam
adalah 46 meter.
b. Kawasan Permukaan Kerucut
Kawasan ini ditentukan mulai dari tepi luar Kawasan Permukaan
Horizontal Dalam meluas keluar dengan jarak mendatar 2.000 m dan
Ketinggian bangunan di kawasan ini 46 meter sampai 151 meter.
c. Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam
Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius 15.000 meter dari
titik tengan Ujung Permukaan Utama. Kwasan ini tidak termasuk Kawasan
Pendekatan dan Lepas Landas dan Kawasan di Bawah Permukaan
Kerucut. Ketinggian bangunan pada Kawasan di Bawah Permukaan
Horizontal Dalam adalah +151 meter.
d. Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas
Tepi dalam kawasan ini berimpit dengan ujung-ujung permukaan
Gambar 2.5 KKOP bandara Kualanamu dalam RDTRK disekitar bandara Kualanamu
Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK disekitar bandara Kualanamu.
Berdasarkan perhitungan KKOP bandara Kualanamu dalam RDTRK
Kawasan Kualanamu tahun 2008, wilyah Deli Serdang dibagi menjadi kawasan
keselamatan di luar Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas yang disebut ring 1,
ring 2, ring 3, berikut ini adalah pembagian zona untuk ring:
a. Ring 1
Pada ring 1 dengan ketinggian maksimum bangunan 46 meter dapat
untuk RTH, hutan penyulingan suara, pertanian, taman, olahraga dan
rekreasi yang dapat berfungsi sebagai penyaring kebisingan yang
ditimbulkan oleh pesawat. Selain itu juga untuk mengantisipasi
Gambar 2.6 Ring 1 Daerah sekitar Kualanamu dan zona penggunaan tanah
disekitar Bandara Kualanamu
Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu,
Wikimapia
Keterangan :
: Hutan Kota : Resedential Park
: Buffer Zone : Rencana
permukiman
: Kawasan Wisata : Rencana Ibukota
Pasif Pantai Labu
: Taman Kota
b. Ring 2
Pada ring 2 ketinggian bangunan 46 sampai 151 meter merupakan
lapisan pertama yang dimanfaatkan untuk komponen yang mendukung
yang bertujuan untuk memudahkan para pengguna jasa angkutan bandara
dalam memenuhi kebutuhannya.
Gambar 2.7 Ring 2 dengan daerah sekitar Kualanamu dan zona penggunaan
tanah
Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu,
Wikimapia
Keterangan :
: Hutan Kota : Resedential Park
: Buffer Zone : Perhotelan
: Kawasan Wisata : CBD
Pasif
: Business centre
c. Ring 3
Pada ring 3 ketinggian mimimum bangunan lebih dari 151 meter di
manfaatkan untuk fasilitas perkotaan seperti, pendidikan, peribadatan,
kesehatan dan perdagangan yang berskala lingkungan untuk memenuhi
Gambar 2.8 Ring 3 dengan daerah sekitar Kualanamu dan zona
penggunaan tanah
Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu, Wikimapia
Keterangan :
: Sawit : Karet
: Pemukiman : Konservasi
: Tambak : CBD
: Sawah
Berikut adalah zona penggunaan tanah berdasarkan pembagian ring
dikawasan Kualanamu.
Tabel 2.1 Penggunaan tanah di sekitar bandara kualanamu kabupaten Deli serdang
Komponen Ring Keterangan
RTH 1 RTH berfungsi sebagai peredam kebisingan
yang ditimbulkan oleh bandar udara dan
dapat sebagai lahan cadangan untuk
pengembangan lahan bandar udara.
Rekreasi Terbuka dan
Olahraga
1 Diletakkan diluar perpanjangan landasan
karena berhubungan dengan aktivitas
manusia sehingga tidak berpengaruh terhadap
kebisingan yang ditimbulkan oleh bandar
udara
Perumahan apartemen
dan asrama
2 Diperuntukkan bagi karyawan bandar udara
dan para pengguna jasa angkutan udara
Rumah sakit 2 Diletakkan pada ring 2 untuk megurangi
kebisingan dan untuk mengantisipasi apabila
terjadi korban kecelakaan penerbangan
Jasa Komersial 2 Untuk melayani kebutuhan para pengguna
jasa angkutan udara sehingga dapat
menghemat waktu, tenaga, dan biaya
Perdagangan 2 Untuk melayani kebutuhan para penguna jasa
angkutan udara, karyawan bandar udara, dan
masyarakat sekitar bandar udara
Komponen Penunjang 2,3 Tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas
bandar udara hanya sebagai pelengkap
kegiatan saja.
Fasilitas pelayanan
Masyarakat Perdagangan
3 Disesuaikan dengan perkampungan yang
dipinddahkan ke ring 3, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat tetepi
hanya berskala lingkungan.
Pendidikan 2,3 Pada ring 2 dan ring 3 ada perumahan dan
perkampungan
Kesehatan 3 Melayani kebutuhan penduduk setempat.
Peribadatan 2,3 Melayani kebutuhan ibadah bagi penduduk di
sekitar bandar udara dan para pengguna jasa
angkutan udara.
Berdasarkan peraturan KKOP bandara Kualanamu dan RDTRK
kawasan Kualanamu tahun 2008, pembagian zona jasa komersial terletak
di ring 2 diluar Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas. Jadi, proyek Hotel
Transit Kualanamu ini berada di ring 2 dalam zona jasa komersial.
2.3.3 Studi Banding Lokasi Hotel Transit ( Hotel Dekat Bandara) Tabel 2.2 Studi Banding Lokasi Hotel Transit (Hotel Dekat Bandara)
NO
Bangkok Suvarnabhumi Airport
Nama hotel Klasifikasi bintang
Jarak dari
bandara
1 YHA Bangkok Airport Hostel 2 1,18 km
2 Grand Pinnacle Suvarnabhumi 2 8 km
3 Siam Place Airport 2 5 km
4 Sinsuvarn Airport Suite 2 2 Km
5 Siam Piman Hotel Suvarnabhumi
Airport 2 5 Km
6 Royal Paradise Bangkok 2 10 Km
7 BS Residence Suvarnabhumi 2 3 Km
8 Great Residence Hotel 2 4 Km
9 Silver Gold Garden Suvarnabhumi 2 4km
10 13 Coins Hotel Suvarnabhumi Minburi 2 13 Km
11 Grand Inn Come 2 15 Menit
12 Regent Suvarnabhumi 2 4 Km
13 Thong Ta Resort & Spa 2 5 Km
14 Queens Garden 2 2 Km
1 Louis’ Tavern Transit hotel Dayrooms
Suvarnabhumi Airport 3 0,34 Km
2 Thongtha Residence at Suvarnabhumik 3 1,35 Km 3 Ok-Home Airport Apartment 3 1,54 Km
Suvarnabhumi Airport
5 Casa Narinya Hotel at Suvarnabhumi
Airport 3 1,6
6 Convenient Resort 3 1,7 Km
7 The Bloom Residence at
Suvarnabhumi 3 1,73 Km
8 Floral Shire Resort 3 5 Km
9 Rafael Mansion Bangkok Airport 3 1,78 Km
10 Palazzo De Rome 3 1,81 Km
11 BS Residence Suvarnabhumi 3 1,93 Km
12 BS Premier Airport Hotel 3 1,94 Km
13 Ammata Lanta Resort 4 1,62 Km
14 Princess Suvarnabhumi Airport
Residence 3
15 Menit Dari
Bandara
15 Convenient Grand Hotel
Suvarnabhumi 3 7 Km
16 Summit Windmill Golf Residence 3 10 Menit
17 The Ivory Suvarnabhumi Bangkok 3 10 Menit
18 The Cottage Suvarnabhumi 3 4.5 Km
19 Grand Inn Come Hotel 3 15 Menit
20 Mariya Boutique Residence 3 5 Km
21 Suphan Lake Hometel Suvarnabhumi
Airport 3 2 Km
21 Tara Lake Airport Hotel 3 12 Km
22 The Phoenix Hotel Bangkok 3 7 Km
23 Bay Hotel 3
24 Floraville Serviced Apartment 3 10 Km
1 Dwella Suvarnabhumi Hotel 4 1,64Km
2 Novotel Bangkok Suvarnabhumi
Airport
4 0,09 Km
3 Ploy Khumthong Boutique Resort 4 1,73
4 The Residence Airport & Spa 4 10 Km
5 Dusit Princess Sri Nakarin 4 20 Km
6 Vismaya Suvarnabhumi 4
7 Oakwood Residence Garden Towers
Bangkok
4 14 Kilometer
8 Best Western Premier Amaranth
Suvarnbhumi
4 10 Kilometer
9 101 Holiday Suite Bangkok 4 20 Menit
berkendara
1 Le Meridien Suvarna(Grnd Dlx) 5 12 Km
NO
Bandara Soekarno-Hatta
Nama hotel Klasifikasi
bintang
Jarak dari
bandara
1 Huswah Transit Hotel 1 2,35 KM
1 Narita Classic Hotel 2 8,23 KM
2 Amaris Hotel Bandara Soekarno Hatta 2 1,93 KM
3 Pop Hotel Airport Jakarta 2 3,23 Km
4 Swift Inn Aeropolis Airport 2 700 Meters
5 Bale Ocasa 2 15-Minute
Drive , Indonesia 6 Zest Hotel Airport Jakarta 2 2,8 Km
, Indonesia
7 Aerofans Inn 2 20 Menit
8 RedDoorz Near Soekarno Hatta 2 0,5 Km
9 Yellow Bee Hotel Tangerang 2 11 Km
10 Istana Nelayan Hotel 2 11 Km
11 Cengkareng Transit Hotel 2 2 Km
12 D'prima Hotel Airport 1 2 4 Km
1 J Hotel 3 1,91 Km
2 Jakarta Airport Hotel 3 1,79 Km
3 Orchardz Hotel Bandara 3 5 menit berkendara
4 Siti Hotel Tangerang 3 6 Km
5 Puspamaya Airport Hotel 3 4,2 Km
6 ZenRooms Cengkareng 3 4 Km
7 Ibis Styles Jakarta Airport 3 2 Km
1 Swiss-belhotel Airport Jakarta 4 3,8 Km
2 Aston Cengkareng City Hotel & Conference Center
4 7,57 Km
3 Grand Serpong Hotel 4 10,8 Km
4 Novotel Tangerang 4 40 Menit
berkendara
5 Days Hotel and Suites Jakarta Airport 4 12.1 Km
6 Fm7 Resort Hotel Jakarta - 4 2,08 Km
7 Great Western Resort Serpong Hotel & Convention Center
4 20 Menit Berkendara
2 Hotel Aryaduta Lippo Village 5 12,3 Km
Sumber: Pengolahan data primer
Berdasarkan studi banding tentang lokasi hotel Transit (hotel dekat
bandara) yang mengambil sampel Bangkok Suvarnabhumi Airport yang
merupakan salah satu bandara yang menerapkan aerotropolis dan bandara
soekarno-hatta di indonesia di dapat bahwa sebagian besar lokasi hotel transit
terletak di jarak 1-2 kilometer dan 5-6 kilometer dari bandara. Pada bandara
Kualanamu jarak 1-2 kilometer terletak di ring I yang peruntukan lahan untuk
ruang terbuka hijau sehingga tidak bisa dibangun bangunan pada jarak ini, jarak
5-6 kilometer terletak di kawasan ring II yang peruntukan lahannya salah satunya
untuk jasa komersial sehingga pada jarak ini bisa dibangun bangunan.
2.3.4 Alternatif Pemilihan Lokasi
Tabel 2.3 Alternatif pemilihan lokasi site perancangan
Karakteristik
lokasi
Lokasi
Lokasi 1
Jalan Bandara Kualanamu,
Kecamatan Batang Kuis,
kabupaten Deli Serdang
Lokasi 2
Jalan Pringgan, Desa
Tumpatan Nibung,
Kecamatan Batang Kuis,
Kabupaten Deli Serdang.
umum dan kendaraan pribadi
Sarana ibadah dan perumahan
warga
(3)
Sarana ibadah, perumahan
warga dan pemerintah
setempat
kendaraan yang melalui
jalan ini
Total peringkat 16 21
Sumber: Pengolahan data primer
Keterangan Skala penilaian: 3 : Baik sekali
2 : Baik
1: Cukup
Berdasarkan penilaian diatas lokasi yang memiliki poin tertinggi adalah
lokasi kedua yang terletak di Jalan Pringgan, Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan
Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang.
2.3.5 Area Pelayanan
Hotel Transit Kualanamu didirikan untuk mengakomodasi wisatawan
dan melayani kebutuhan para wisatawan akan tempat tinggal sementara sebelum
akhirnya pergi ketempat tujuan.
2.3.6 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak
Secara garis besar dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Hotel Transit
Kuala Namu sebagai berikut :
a. Judul proyek : Hotel Transit Kualanamu
b. Status proyek : Fiktif
c. Lokasi Tapak : Jalan Pringgan, Desa Tumpatan Nibung,
Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten
Deli Serdang.
d. Bangunan eksistting : Lahan kosong
e. Batas – batas Site
Utara : perkebunan
Selatan : jalan Pringgan
Timur : rumah penduduk
Barat : rumah penduduk
f. Luas Lahan : ± 13.200 m2
g. Kontur : relative datar
h. Lebar jalan
Jl. Pringgan : 6 meter
i. KLB : 9
j. KDB : 70% (RDTR kawasan disekitar
Kualanamu)
k. GSB
Jl. Pringgan : 4 meter
l. Luas Bangunan : ± 10000 m2
2.4 TINJAUAN KELOMPOK DAN PELAKU KEGIATAN 2.4.1 Deskripsi Pengguna Kegiatan
Pelaku kegiatan pada Hotel Transit Kualanamu terbagi atas dua bagian
yaitu pengelola dan tamu, untuk pengelola dapat dibedakan menjadi dua yaitu
administrasi dan service.
a. Kelompok Pengelola
Pengelola merupakan orang yang mengoperasionakan segala kegiatan
yang berlangsung pada hotel, pengelola bertanggung jawab memberikan
pelayanan yg baik pada tamu termasuk kenyamanan beraktivitas memakai
fasilitas, keamanan dan privasi pada hotel. Kelompok pengelola dapat
dikategorikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan yaitu:
1. Pimpinan
Dalam hotel jabatan pimpinan dipegang oleh direktur yang
memegang tanggung jawab utama atas pengelolaan dan
keberlangsungan hotel.
2. Staff front office
Peran dan fungsinya adalah menyewakan kamar pada tamu. Oleh
kerana fungsinya maka letak staff front office berada di bagain yang paling mudah dilihat orang. Untuk membantu pelaksana fungsi bagian
staff front office tersebut, maka bagian staff front office terbagi menjadi beberapa sub bagian yang masing-masing sub bagian memiliki
fungsi pelayanan yang berbeda.
Sub tersebut antara lain:
Pelayanan pemesanan kamar, melayani pemesanan kamar dari berbagai sumber dan cara pemesanan, mengarsipkan pemesanan
kamar, melakukan pengecekan kamar yang terpakai atau belum. Pelayanan informasi, bertugas memberikan penjelasan-penjelasan
informasi yang diperlukan tamu yang menginap maupun tidak
menginap.
Staff house keeping, merupakan salah satu bagian yang mempunyai peranan dan fungsi yang cukup vital dalam memberi pelayanan pada
tamu, yang menyangkut pelayanan keamanan dan kebersihan kamar
hotel.
Staff food and beverage, bertugas melayani makanan dan minuman pada hotel.
Staff purchasing departemen, bertugas mengatur keuangan hotel baik pemasukan dan pengeluaran.
Staff security department, bertugas dan bertanggung jawab dalam keamanan hotel. Yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu,
kelompok keamanan luar, kelompok keamanan dalam, kelompok
keamanan khusus.
b. Tamu
Tamu adalah sekelompok orang atau perorangan yang mengunjungi dan
menginap di hotel ataupun dengan tujuan lain yang menggunakan fasilitas
hotel. Kegiatan pada pengguna ialah untuk beristirahat atau pun untuk
kegiatan business.
Tamu merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan sebuah
hotel. Selain itu juga menentukan keberlangsungan kegiatan yang terdapat
dalam hotel.
2.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang
Tabel dibawah ini merupakan pengelompokan ruang berdasarkan kegiatan,
fasilitas, dan kebutuhan ruang.
a. Deskripsi kegiatan dan kebutuhan ruang
Tabel berikut adalah deskripsi kebutuhan ruang yang ada pada hotel.
Tabel 2.4 Front Of The House Hotel
Front of the house
Kelompok
kegiatan
Fasilitas
kegiatan
Pengguna Kegiatan Kebutuhan
ruang
penerima keluar kamar karyawan personal service
Food and
Karyawan melayani
pengunjung pembayaran mengelola dan
mengelola dan membersihkan
Sumber : pengolahan data primer
2.5 Tabel Back Of The House Hotel
Pengguna Kegiatan Kebutuhan
ruang training
Sales and
marketing
Karyawan melakukan
pemasaran,
Karyawan melakukan
perawatan
purchasng Karyawan mengelola
akuntansi
Karyawan melakukan
perencanaan
Karyawan melakukan
pengamanan
nt dan
Karyawan mengatur
membersihkan
Karyawan membersihkan
kamar hotel karyawan memarkirkan
kendaraan
Receiving
and
storage
karyawan Mengeuarkan
barang
karyawan Istirahat Makan-minum Menyimpan
barang sanitasi
istiahat Ruang
locker Pantry Toliet Sumber: Pengolahan data primer
2.4.3 Kriteria dan Standar Ruang
Tabel berikut ini adalah kebutuhan ruang di hotel serta besaran ruang.
2.6 Front Of The House Hotel Dan Besarannya
Front of the house
Fasilitas
kegiatan
Kebutuhan ruang Standar sumber
Guest room Standart room 24m2/unit MHPD
Suite Room 48 m2/unit NAD
Lobby Lobby/ hall 0,6 m2/unit MHPD
Lounge/ seating area 1,4 m2/seat MHPD
Bellman station Analisa
Concierge Analisa
Car call Analisa
Security Analisa
Front desk 1,2 m2/orang NAD
Registration 0,3 m2/ kamar NAD
cashier 0,3 m2/ kamar NAD
Information 0,3 m2/ kamar NAD
Mail message 0,3 m2/ kamar NAD
Luggage room 0,4m2/kamar NAD
Telephone operator 0,4 m2/kamar NAD
Toilet 1.02m²/ orang NAD
Public elevator 0.36m²/orang SBT
Public stair Analisa
Emergency stair Analisa
Fitness and
aerobic, sauna
Gymnasium 1.75m²/orang NAD
Ruang alat 5m²/orang NAD
Ruang aerobic 5m²/orang NAD
Ruang sauna 1,9 m2/orang TSS
Locker 0.18m²/orang NAD
Ruang ganti 1m²/orang NAD
Toilet 1,02 m²/unit NAD
Shower 1m²/orang NAD
Kasir dan admin Analisa
Mushalla Mushalla Analisa
Tempat wudhu Analisa
Retail/ rented
space
Travel agent 0.8m²/kamar AH
Toko roti 0.8m²/kamar AH
Money changer 0.8m²/kamar AH
ATM Analisa
Drug store 79,65m²/unit AH
Klinik Analisa
Boutique 0.8m²/kamar AH
Hair and beauty salon 0.8m²/kamar AH
Mini market Analisa
Toko souvenir 0.8m²/kamar AH
Food and
beverage
Main restaurant seat area 2 m2/seat MHPD
Main restaurant kitchen
Chef office Analisa
Main cooking area 1,4m²/ jumlah
orang yang
dilayani
Gudang peralatan dan
perlengkapan
0,4 m2/
kamar
MHPD
Room service 0,2 3m²/ jumlah
orang yang
dilayani
NAD
Ruang saji 0,2 3m²/ jumlah
orang yang
dilayani
NAD
Ruang saji coffee shop 0,3m²/ jumlah
orang yang
dilayani
NAD
Diswahing area Analisa
Gudang kering 0,4 m2/kamar MHPD
Gudang dingin 0,4 m2/kamar MHPD
restoran khusus 2 m²/orang NAD
Coffee shop
Dapur 0,6 m²/ jumlah
orang yang
dilayani
MHPD
Ruang makan 2.25x1.8 m²/4
orang
NAD
Toilet 1.02m²/ orang NAD
Kasir Analisa
2.7 Back Of The House Hotel Dan Besarannya
Ruang locker 0,36m²/orang MHPD
Soiled linen room 0.4m²/kamar NAD
Laundry 59 m²/ unit NAD
Housekeeping 9,5 m²/unit MHPD
Receiving and
storage
Loading dock 24 m2/ mobil NAD
Receiving area and office Analisa
Purchasing office Analisa
general store and check
point
12m²/unit NAD
Mekanikal
elektrikal
Ruang pompa Analisa
Ruang STP Analisa
Ruang PLN Analisa
Transformator room SBT
electrical switch main
room MDP
A nalisa
Distribution panel Analisa
Generator set Analisa
Chiller Analisa
Air handling unit Analisa
Cooling tower Analisa
Elevator machine room 26m2/ 12 orang SBT
Telephone equipment
room
Analisa
Ruang sampah 50 m²/unit MHPD
2.5 ELABORASI TEMA 2.5.1 Pengertian Tema
Kata hijau dianggap sesuatu yang sejuk, sesuatu yang yang dapat
menyegarkan yang berhubungan dengan alam dan dikaitkan dengan tumbuh –
tumbuhan.. Arsitektur hijau secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari
tentang kenyamanan dalam suatu bangunan.
Arsitektur hijau adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan binaan
yang dapat mengurangi atau dapat melakukan efisiensi sumber daya material, air
dan energi pada suatu bangunan tanpa membatasi atau merubah fungsi,
kenyamanan maupun produktivitas penghuninya, dengan memanfaatkan teknologi
pada bangunan tersebut.
2.5.2 Interpretasi tema
Arsitektur hijau adalah sebuah ciri arsitektur yang dalam penerapannya
memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan kepedulian terhadap
konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada konservasi energi
Konservasi energi pada bangunan adalah mengkonsumsi energi seminim
mungkin. Bangunan diharapkan dapat bekerja sama dengan iklim, sehingga dapat
memanfaatkan energi yang ada dialam, seperti matahari, angin dan hujan. Energi
matahari merupakan alternatif yang biasa digunakan untuk dimanfaatkan sebagai
pecahayaan alamai pada siang hari. Energi angin dapat membantu dalam
penghawaan alami, sehingga bisa meminimalkan pemakaian energi untuk
pengkondisian udara buatan dalam bangunan.
2.5.3 Keterkaitan Tema
Arsitektur hijau memberikan kesan yang alami dan menciptakan suasana
ruang yang sejuk dalam suatu bangunan, suasana ini yang harus dicapai oleh hotel
untuk kenyamana para tamu hotel. Selain ruang terbuka, arsitektur hijau pada
hotel juga berimplementasi pada pengkonsumsian energi seminim mungkin atau
konservasi energi.
Penggunaan energi pada hotel dapat memberikan keadaan yang nyaman
bagi penggunanya sehingga dapat memperlancar proses aktivitas dan menunjang
berdampak pada penggunaan energi secara berlebihan, sehingga tingginya biaya
yang harus dibayarkan untuk pengunaan energi tersebut.
Hotel adalah bangunan pengguna energi terbesar adalah hotel. Untuk
memberikan kualitas pelayanan terbaik, hotel menghabiskan banyak biaya
operasional, dimana 30% diantaranya untuk pembelian komponen energi, apalagi
dengan naiknya biaya energi sekarang ini. Dengan melakukan efisiensi/
menghemat pemakaian, hotel dapat mengambil keuntungan tanpa harus
mengurangi mutu pelayanan bagi para tamunya.
2.5.4 Studi Banding Tema Sejenis a. The Chong Qing Tower, China
Chong Qing Tower didesain untuk mengakomodasi kantor pusat dari
perusahaan Jian She Industry Corporation Ltd di Chong Qing, China. Pada
podium bangunan ini terdapat sebuah exhibition hall yang luas. Eco-cell
didesain pada ramp dibagian podium sehingga membentuk spiral yang
ditanami tanaman dimulai dari lantai basement sampai ke atap dari podium
untuk mentransfer cahaya dan angin ke bagian dalam dari podium. Terdapat
juga sebuah kolam yang dinamakan bioswale untuk menampung air hujan
yang akan di manfaatkan kembali, terdapat juga solar thermal collector dan
panel photovoltaic.
Hampir pada keseluruhan site tertutup oleh tanaman dari level tanah
sampai kelevel atas gedung. Air hujan yang telah difilter dimanfaatkan untuk
WC, penyiraman taman atap, taman site, dan lain-lain, sehingga mendukung
konsep arsitektur hijau.
.
b. Menara Mesniaga di Kuala Lumpur
Mesniaga Menara adalah kantor pusat untuk IBM di Subang Jaya Kota
Kuala Lumpur. bangunan ini dirancang menggunakan konsep bioklimatik
pencakar langit, yaitu gedung pencakar langit yang menggunakan
lingkungan dan format menurut iklim sensitip dalam konstruksi. Poin-
poin yang mempertimbangkan disain dari Bioclimatic Hogh Rise adalah: Arah fasade gedung dan capaian bangunan berdasarkan iklim. Kelurusan bangunan sepanjang alur matahari
Fleksibilitas untuk melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan iklim yang berbeda sepanjang tahun
Penggunaan ventilasi dan pencahayaan buatan.
Mesniaga Tower menggunakan material yang biasa dipakai untuk
gedung tinggi.Penempatan bahan tersebut sebagai penangkal sengatan
panas dalam ukuran yang berbeda-beda dan bentuk melengkung, sesuai
pergerakan matahari, yang memberikan kontrol iklim yang peka terhadap
hemat energi, termasuk di dalamnya penggunaan unsur hijau,
pengudaraan dan pencahayaan alami secara intensif.
Salah satu hal yang ada pada bangunan ini adalah memanfaatkan energi
matahari sehingga hemat pada beberapa komponen bangunan. Iklim tropis
memiliki cahaya matahari yang menerangi sepanjang 12jam, sehingga
pemanfaatannya dapat berguna untuk bangunan, dengan beberapa teknik
penggunaan,seperti penggunaaan sun shading untuk mengatur seberapa
banyak pancahayaan yang masuk.
Gambar 2.10 pergerakan matahari Mesniaga Tower
Pada bangunan ini diterapkan pengolahan lansekap, berupa taman
berbentuk spiral yang melilit dari bawah sampai atas bangunan. Lansekap
vertikal ini berfungsi sebagai pendingin evaporatif supaya didapat
kenyamanan termal (lingkungan disekitar bangunan menjadi tidak terlalu
panas), pengaplikasian vegetasi pada strategi lansekap disamping
menyediakan pembayangan terhadap area-area bagian dalam dan dinding
bagian diluar, juga akan meminimalkan pemantulan panas dan sinar
matahari. Selain itu dapat meningkatkan iklim mikro pada bangunan dan