• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hotel Transit Kualanamu Arsitektur Hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hotel Transit Kualanamu Arsitektur Hijau"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TERMINOLOGI JUDUL

Judul dari proyek ini adalah Hotel Transit Kualanamu, akan di

diskripsikan sebagai berikut:

Hotel Transit adalah hotel yang terletak dekat dengan bandara yang

diperuntukkan bagi pengguna bandara yang menginap untuk sementara atau

dalam jangka waktu yang pendek.

Jadi, Kualanamu's Transit Hotel adalah sebuah perusahaan yang bergerak

dalam bidang akomodasi yang berlokasi dekat dengan kawasan bandara

Kulanamu di peruntukkan bagi wisatawan domestik dan mancanegara,

pengusaha, penumpang domestik dari luar kota medan dan awak pesawat yang

mengalami transit atau perjalanan panjang dari luar kota medan dengan

penyediaan pelayanan makan dan minum serta fasilitas-fasilitas penunjang

lainnya.

2.2 TINJAUAN UMUM PROYEK

2.2.1 Pengertian Hotel

Menurut SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87, hotel

merupakan suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa

lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan

persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah.

Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No., PM

10/PW-301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977, hotel adalah suatu bentuk akomodasi

yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh

pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.

Menurut Prof. Fred Lawson dalam bukunya yang berjudul Hotel, Motels and Condominiums, hotel adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akomodasi serta pelayanan makan dan minum bagi para pelancong dengan

(2)

2.2.2 Klasifikasi Hotel

Aktivitas yang diwadahi dalam sebuah hotel adalah sama, tetapi setiap

hotel memiliki keunikan rancangan yang berbeda-beda. Baik dari kelengkapan

ruang, layanan, penampilan bangunan, dan suasana yang dirancang. Maka, proses

perancangan sebuah hotel perlu memperhatikan beberapa pengelompokan hotel

sebagai berikut:

a. Berdasarkan lamanya tamu hotel menginap, hotel diklasifikasikan

sebagai barikut:

 Hotel Transit : Hotel dengan waktu menginap tamu

rata-rata semalam.

 Hotel Semi-residential : Hotel dengan waktu menginap tamu lebih dari satu hari tetapi tetap

dalam jangka waktu pendek

 Hotel Residential : Hotel dengan waktu menginap tamu

cukup lama.

b. Dari segi lokasi hotel dapat dibedakan menjadi:

 City Hotel : Hotel yang terletak di kota-kota besar terutama ibukota

 Urban Hotel : Hotel yang terletak dekat kota.

 Suburb Hotel : Hotel yang terletak di pinggiran kota/ kota

satelit

 Resort Hotel :Hotel yang terletak didaerah peristirahatan,

misalnya:

- Beach hotel di beach resort.

- Mountain hotel di mountain resort. - Lake hotel di lake resort.

 Airport Hotel : Hotel yang terletak di bandara. c. Dari segi aktivitas tamu hotel, dapat dibedakan menjadi:

(3)

 Business Hotel : Hotel yang dirancang dengan tujuan memberi fasilitas untuk melakukan bisnis.  P leasure Hotel : Hotel yang sebagian fasilitasnya ditujukan

untuk memberi fasilitas kepada pengunjung

untuk berekreasi.

 Ski Hotel : Hotel khusus untuk tamu yang bermain ski.  Convention Hotel : Hotel sebagai bagian dari komplek

konvension.

d. Pengelompokan Hotel Menurut Jumlah Kamar:

 Small Hotel : Merupakan hotel yang memiliki jumlah kamar yang kecil (maksimal 25 kamar)

biasanya terletak di daerah dengan

angka kunjungan rendah.

 Medium Hotel : Merupakan hotel yang memiliki jumlah kamar yang sedang sekitar 29-299 kamar),

biasanya terletak di daerah dengan angka

kunjungan sedang.

 Large Hotel : Merupakan hotel yang memiliki jumlah kamar yang besar (minimum 300 kamar),

biasanya terletak di daerah dengan angka

kunjungan tinggi.

e. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Bintang

Pelayanan hotel ditentukan dalam 5 (lima) golongan kelas berdasarkan

kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan, serta mutu

pelayanan sesuai penggolongan hotel sebagaimana yang ditetapkan

dalam lampiran Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan

Telekomunikasi tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel.  Hotel bintang satu (*)

- Jumlah kamar standar minimum 15 kamar

- Kamar mandi didalam

(4)

 Hotel bintang dua (**)

- Jumlah kamar standar minimum 20 kamar

- Jumlah kamar suite, minimum 1 kamar

- Kamar mandi didalam

- Luas kamar standar minimum 22 m²

- Luas kamar suite minimum 44 m²  Hotel bintang tiga (***)

- Jumlah kamar standar minimum 30 kamar

- Jumlah kamar suite minimum 2 kamar

- Kamar mandi didalam

- Luas kamar standar minimum 24 m²

- Luas kamar suite minimum 48 m²  Hotel bintang empat (****)

- Jumlah kamar standar minimum 50 kamar

- Jumlah kamar suite minimum 3 kamar

- Kamar mandi didalam

- Luas kamar standar minimum 24 m²

- Luas kamar suite minimum 48 m²  Hotel bintang lima (*****)

- Memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond

- Jumlah kamar standar minimum 100 kamar

- Jumlah kamar suite minimum 4 kamar

- Kamar mandi didalam

- Luas kamar standar minimum 26 m²

- Luas kamar suite minimum 52 m²

Berdasarkan keterangan klasifikasi hotel, disimpulkan bahwa hotel dalam

proyek ini termasuk dalam klasifikasi hotel:

 Berdasarkan lama tamu menginap merupakan hotel transit.  Berdasarkan jumlah kamar merupakan medium hotel.

(5)

2.2.3 Persyaratan Hotel

Untuk membangun sebuah Hotel khususnya Bintang 3 harus

memperhatikan klasifikasi bangunan sebagai berikut:

a. Lokasi dan Lingkungan

Lokasi hotel mudah dicapai dengan kendaraan umum atau pribadi roda

empat langsung ke area hotel. Hotel harus terhindardari pencemaran yang

diakibatkan dari gangguan luar, seperti: suara bising, bau tidak enak, debu

dan asap

b. Sirkulasi

Hotel harus memiliki jalur sirkulasi yang jelas supaya mempermudah

pengunjung/tamu-tamu hotel yang datang ke hotel tersebut. Dalam setiap

hotel, harus dapat pisahkan jalan antara tamu hotel/pengunjung,

pegawai/karyawan dan jalan untuk barang. Tujuan sirkulasi dalam hotel

adalah:

 Mempermudah pengawasan dan pengontrolan keamanan  Menciptakan keteraturan

 Menciptakan pelayanan yang efisien  Peningkatan kepuasan pelanggan.

Pembedaan sirkulasi untuk tamu hotel dan pengelola:

 Sirkulasi untuk tamu hendaknya jelas dan mudah dicapai sehingga tidak membingungkan pengunjung.

 Sirkulasi untuk pengunjung dan pegawai/karyawan harus melewati setiap bangunan hotel yang digunakan untuk umum. Crossing antara pengunjung dan pegawai/karyawan harus dihindari.

c. Taman

 Terletak di dalam atau di luar bangunan.  Taman terpelihara, bersih dan rapi. d. Tempat Parkir

(6)

 Pos jaga dan ruang tunggu  Tersedia saluran air. e. Bangunan

Bangunan hotel memenuhi pesyaratan perijinan sesuai dengan

Undang-undang yang berlaku:

 Keadaan bangunan bersih terawat dengan baik (tidak berbau,berlumut, bersarang laba-laba dan lain-lain).

 Pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya sehingga memudahkan arus tamu, karyawan dan barang.

 Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur dan ruang fungsional.

f. Lobby

 Mempunyai luasan minimum 30 m2.  Dilengkapi dengan lounge.

 Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan.  Lebar koridor minimum 1,6 meter.

g. Koridor

 Lebar koridor minimal 1,6 m.

 Tersedia stop kontak untuk setiap 12 m.  Tata udara diatur AC atau ventilasi alami. h. Ruang yang Disewakan

 Minimum terdapat bank, money changer, air line agent, souvenir shop, butik, dan biro perjalanan.

 Tersedia poliklinik dan paramedis. i. Kamar Tidur

 Terdapat minimum 30 kamar standar dengan luas 24 m2/kamar.

(7)

j. Restoran

 Luas minimal 3m2 dikalikan dengan jumlah kamar tidur.  Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran, dengan  ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk.

 Tinggi restoran tidak boleh lebih rendah dari kamar tidur yaitu 2,6 m2.

 Lebih baik di letakkan di lobby hotel.

 Bila tidak berdampingan dengan lobby harus memiliki toilet. k. Bar

Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1

m2 tempat duduk. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m. Bila ruang

tertutup, diilengkapi dengan pengatur udaha buatan (AC) dengan suhu

24oC.

l. Ruang Fungsional

 Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar.  Dilengkapi dengan toilet bila tidak satu lantai dengan lobby.  Terdapat pre-function room.

m. Sarana Rekreasi dan Olah raga

 Minimum 1 buah dengan pilihan: tennis bowling, golf, fitness, spa, billiard, jogging atau taman bermain anak.

 Kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang

 Sarana rekreasi pantai seperti menyelam, berselancar, berperahu atau ski air

n. Dapur

 Hotel minimal menyediakan satu dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40% dari luas restoran.

 Ruang dapur terdiri atas:

i. Ruang persiapan dan pengolahan.

(8)

iii. Ruang administratif / chef.

iv. Ruang pencucian dan penyimpanan perlengkapan.

v. Ruang penyimpanan bahan bakar/ gas dapur.

 Tersedia ruangan khusus untuk room service yang terletak berdekatan dengan dapur induk.

 Akses ke kamar mandi o. Area Administrasi

 F ront office

i. Tempat menerima tamu dan tempat informasi.

ii. Tempat kasir dan ruang penitipan barang berharga.

iii. Ruang penitipan barang tamu.

iv. Ruang pimpinan front office. v. Ruang operator telepon.  Kantor pengelola hotel

i. Kantor pimpinan hotel (GM office).

ii. Kantor pimpinan restoran dan bar (F & B office).

iii. Kantor keuangan.

iv. Kantor personalia.

p. Area Tata Usaha

 Uniform Room (penyimpanan pakaian seragam).  Linen Room.

i. Tersedia ruang linen dengan luas minimal 30 m2.

ii. Tersedia rak/ lemari tempat penyimpanan linen.  Ruang jahit.

 Room Boy Station.

Ruang pelayan minimal satu kamar untuk setiap 15 kamar. Untuk

hotel bertingkat tiap lantai tersedia minimal satu room boy station.  Area Lost and F ound.

Luas minimal 10 m2 dilengkapi rak atau lemari terkunci.

q. Ruang Binatu (laundri)

(9)

r. Ruang Operasional  Gudang

i. Tersedia gudang makan dan minuman.

ii. Tersedia gudang untuk engineering.  Ruang penerimaan bahan

i. Tersedia ruang penerimaan barang/ bahan keperluan hotel.

ii. Kantor penerimaan barang.  Ruang karyawan

i. Ruang loker dan kamar mandi.

ii. Ruang makan karyawan letaknya berdekatan dengan dapur dan

ruang untuk ibadah.

s. Peralatan Teknis Bangunan

Pengaturan ruang hotel ditata dengan baik sehingga memudahkan arus

tamu, arus karyawan dan arus barang atau produk hotel. Peralatan terdiri

dari:

 Elevator atau Lift

i. Setiap bangunan empat lantai atau lebih (dihitung dari lantai

dasar) harus dilengkapi dengan elevator atau lift.

ii. Lift tamu harus dipisahkan dengan lift pelayanan dan lift barang.

iii. Kapasitas setiap lift minimal 10 orang atau beban 750 kg yang

dapat berfungsi untuk melayani penyandang cacat yang

memakai kursi roda

iv. Memiliki sertifikat keamanan sesuai dengan ketetapan

Depnaker.  Utilitas Penunjang

i. Air yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan minimal 750

liter/kamar/hari. Juga tersedia pula instalasi air panas.

ii. Pemasangan listrik yang memenuhi persyaratan pemerintah,

tersedia pembangkit tenaga listrik cadangan dengan kapasitas 50

(10)

iii. Menggunakan pengkodisian udara (AC) untuk tiap ruang

dengan sistem AC sentral atau AC unit serta mempunyai

ventilasi yang baik.

iv. Tersedia ruang mekanik dan workshop.  Komunikasi

i. Tersedia telepon tiga saluran, yaitu lokal, interlokal dan

internasional.

ii. Tersedia telepon dalam/internal, jumlah minimal saluran telepon

adalah sesuai dengan jumlah kamar.

iii. Tersedia PABX, Sentral video/TV, sentral radio, musik

penggiring, sentral paging sistem termasuk carcall.  Pencegahan Bahaya Kebakaran

Tersedia alat deteksi dini di setiap ruangan, alat pencegah kebakaran

di kamar tamu, pintu dan tangga darurat.  Keamanan

Tersedia ruang jaga di setiap pintu keluar dan masuk.  Pembuangan Limbah

Tersedia tempat pembuangan limbah yang tidak menimbulkan bau

yang tidak enak.

2.2.4 Studi Banding Proyek Sejenis a. BS Residence Suvarnabhumi

Gambar 2.1 BS Residence Suvarnabhumi

(11)

BS Residence Suvarnabhumi merupakan hotel bintang 3.Lokasi hotel

dekat dengan Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, dengan

layanan antar-jemput gratis 24 jam perjalanan transfer antara

Suvarnabhumi airport - hotel, BS Residence Airport -Hotel Suvarnabhumi

Bangkok berjarak beberapa menit berkendara dari Bandara Internasional

Bangkok Suvarnabhumii dan 25 menit dari pusat kota. Penginapan ini

menawarkan gaya modern superior dan deluxe kamar, nyaman parkir

mobil yang nyaman dan yang terkenal adalah "The Bistro Restoran" .

BS Residence Suvarnabhumi Bangkok Airport apart-hotel menawarkan

Anda layanan pribadi yang hangat dan kenyamanan kontemporer dalam

bangunan. CCTV memastikan lingkungan yang aman dan aman sementara

nuansa lembut dekorasi mendorong suasana yang tenang.

Fasilitas yang ditawarkan sebagai berikut; terdiri dari 98 kamar,

restaurant, internet gratis tersedia di seluruh area hotel, parkir gratis, parkir

pribadi gratis tetapi dengan reservasi terlebih dahulu, Resepsionis 24 jam,

laundri, newspapers, non-smoking rooms, barber/beauty shop, family rooms, car hire, air conditioning, designated smoking area, shuttle service (surcharge), airport shuttle (free), shared lounge/tv area, mini- market. b. Tune Hotel klia2

Gambar 2.2 Tune Hotel klia2

(12)

Tune Hotel - klia2 terletak di Jalan KLIA 2/2, 64000 KLIA, Selangor

Darul Ehsan.berjarak 200m dari GatewayKLIA2 dan terhubung dengan

jalur jalan khususda 1,5 km dari KLIA, juga dapat dicapai dengan kereta

KLIA-Ekspres selama 3 menit. 29km ke Putrajaya, Pusat Administrasi

Malaysiadan 11km ke Sirkuit Internasional Sepang. Penitipan bagasi

seharga RM5/koper/hari (hingga hari ketiga) dan RM10 per koper/hari

(mulai hari keempat dan seterusnya). Tamu harus memiliki reservasi

lanjutan menginap di Tune Hotel klia2 untuk dapat menitipkan bagasi

untuk jangka waktu lama. erdapat mini market 24 jam 7-Eleven (segera

dibuka). Kantor Skybus Transport & Travel. Untuk transportasi darat dan

jasa shuttle ke KL/Klang Valley, juga tur lokal. Tersedia Lahan Parkir

untuk 167 mobil.

Daftar pelayanan dan fasilitas yang kami sediakan di hotel adalah;

penyejuk udara, 24 hour reception, bangunan bebas asap rokok, keamanan

cctv, lift, laundri, in room safe, kipas angin langit-langit-langit, layanan

transportasi, mushola,penyimpanan bagasi.

2.3 LOKASI PERANCANGAN

2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Pada dasarnya penentuan lokasi hotel ada 3 (tiga) faktor yaitu:

a. Accessibility, yaitu lokasi hotel harus mudah dikunjungi orang banyak. Dengan pengertian hotel hendaknya dapat dikunjungi dari arah mana

saja untuk tujuan yang bermacam-macam. Untuk hotel resort lebih

banyak dipilih pada daerah pegunungan yang ramai dikunjungi pada

waktu libur.

b. Visibility, yaitu mudah dan dapat dilihat dengan jelas fisik bangunannya, sehingga tidak sukar dicarinya. Orang-orang yang akan

menginap pada suatu hotel sangat dipengaruhi oleh pandangan pertama.

c. Adaptability, yaitu areal lokasi hendaknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masa depan. Karena itu area hotel harus luas, sehingga

(13)

dan taman bermain anak-anak. Disamping juga diperhatikan terhadap

rencana pelebaran jalan.

2.3.2 Struktur Kota

Struktur kota kawasan bandara Kulanamu dapat dilihat pada diagram

dibawah ini:

Gambar 2.3 struktur kota sekitar bandara kualanamu

(14)

Gambar 2.4 diagram struktur kota Sekitar bandara Kualanamu

Sumber : Pengolahan data primer

Rencana jalan tol medan-Kualanamu-Tebing tinggi

Simpang 3 Batang Kuis, terbagi atas 2 jalan yaitu jalan Batang Kuis dan jalan Batang Kuis-Kualanmu termasuk kedalam kelas jalan kolektor

(15)

Proyek Hotel Transit Kualanamu berada dalam zona Rencana Detail Tata

Ruang (RDTR) Kawasan Kualanamu dan memperhatikan peraturan yang telah

ditetapkan dalam Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)

bandara Kulanamu.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2007

tentang Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) bandara

Kualanamu, wilayah sekitar Kualanamu terbagi atas:

a. Kawasan Permukaan Dalam

Kawasan ini ditentukan oleh bidang setengah lingkaran dengan radius

4000 meter dari titik tengah ujung permukaan utama, kawasan ini tidak

termasuk Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas serta Kawasan di Bawah

Permukan Transisi. Ketinggian Bangunan di Kawasan permukaan Dalam

adalah 46 meter.

b. Kawasan Permukaan Kerucut

Kawasan ini ditentukan mulai dari tepi luar Kawasan Permukaan

Horizontal Dalam meluas keluar dengan jarak mendatar 2.000 m dan

Ketinggian bangunan di kawasan ini 46 meter sampai 151 meter.

c. Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam

Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius 15.000 meter dari

titik tengan Ujung Permukaan Utama. Kwasan ini tidak termasuk Kawasan

Pendekatan dan Lepas Landas dan Kawasan di Bawah Permukaan

Kerucut. Ketinggian bangunan pada Kawasan di Bawah Permukaan

Horizontal Dalam adalah +151 meter.

d. Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas

Tepi dalam kawasan ini berimpit dengan ujung-ujung permukaan

(16)

Gambar 2.5 KKOP bandara Kualanamu dalam RDTRK disekitar bandara Kualanamu

Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK disekitar bandara Kualanamu.

Berdasarkan perhitungan KKOP bandara Kualanamu dalam RDTRK

Kawasan Kualanamu tahun 2008, wilyah Deli Serdang dibagi menjadi kawasan

keselamatan di luar Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas yang disebut ring 1,

ring 2, ring 3, berikut ini adalah pembagian zona untuk ring:

a. Ring 1

Pada ring 1 dengan ketinggian maksimum bangunan 46 meter dapat

untuk RTH, hutan penyulingan suara, pertanian, taman, olahraga dan

rekreasi yang dapat berfungsi sebagai penyaring kebisingan yang

ditimbulkan oleh pesawat. Selain itu juga untuk mengantisipasi

(17)

Gambar 2.6 Ring 1 Daerah sekitar Kualanamu dan zona penggunaan tanah

disekitar Bandara Kualanamu

Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu,

Wikimapia

Keterangan :

: Hutan Kota : Resedential Park

: Buffer Zone : Rencana

permukiman

: Kawasan Wisata : Rencana Ibukota

Pasif Pantai Labu

: Taman Kota

b. Ring 2

Pada ring 2 ketinggian bangunan 46 sampai 151 meter merupakan

lapisan pertama yang dimanfaatkan untuk komponen yang mendukung

(18)

yang bertujuan untuk memudahkan para pengguna jasa angkutan bandara

dalam memenuhi kebutuhannya.

Gambar 2.7 Ring 2 dengan daerah sekitar Kualanamu dan zona penggunaan

tanah

Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu,

Wikimapia

Keterangan :

: Hutan Kota : Resedential Park

: Buffer Zone : Perhotelan

: Kawasan Wisata : CBD

Pasif

: Business centre

c. Ring 3

Pada ring 3 ketinggian mimimum bangunan lebih dari 151 meter di

manfaatkan untuk fasilitas perkotaan seperti, pendidikan, peribadatan,

kesehatan dan perdagangan yang berskala lingkungan untuk memenuhi

(19)

Gambar 2.8 Ring 3 dengan daerah sekitar Kualanamu dan zona

penggunaan tanah

Sumber: KKOP Bandara Kualanamu, RDTRK Kawasan Kualanamu, Wikimapia

Keterangan :

: Sawit : Karet

: Pemukiman : Konservasi

: Tambak : CBD

: Sawah

Berikut adalah zona penggunaan tanah berdasarkan pembagian ring

dikawasan Kualanamu.

Tabel 2.1 Penggunaan tanah di sekitar bandara kualanamu kabupaten Deli serdang

Komponen Ring Keterangan

RTH 1 RTH berfungsi sebagai peredam kebisingan

yang ditimbulkan oleh bandar udara dan

dapat sebagai lahan cadangan untuk

(20)

pengembangan lahan bandar udara.

Rekreasi Terbuka dan

Olahraga

1 Diletakkan diluar perpanjangan landasan

karena berhubungan dengan aktivitas

manusia sehingga tidak berpengaruh terhadap

kebisingan yang ditimbulkan oleh bandar

udara

Perumahan apartemen

dan asrama

2 Diperuntukkan bagi karyawan bandar udara

dan para pengguna jasa angkutan udara

Rumah sakit 2 Diletakkan pada ring 2 untuk megurangi

kebisingan dan untuk mengantisipasi apabila

terjadi korban kecelakaan penerbangan

Jasa Komersial 2 Untuk melayani kebutuhan para pengguna

jasa angkutan udara sehingga dapat

menghemat waktu, tenaga, dan biaya

Perdagangan 2 Untuk melayani kebutuhan para penguna jasa

angkutan udara, karyawan bandar udara, dan

masyarakat sekitar bandar udara

Komponen Penunjang 2,3 Tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas

bandar udara hanya sebagai pelengkap

kegiatan saja.

Fasilitas pelayanan

Masyarakat Perdagangan

3 Disesuaikan dengan perkampungan yang

dipinddahkan ke ring 3, sehingga dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat tetepi

hanya berskala lingkungan.

Pendidikan 2,3 Pada ring 2 dan ring 3 ada perumahan dan

perkampungan

Kesehatan 3 Melayani kebutuhan penduduk setempat.

Peribadatan 2,3 Melayani kebutuhan ibadah bagi penduduk di

sekitar bandar udara dan para pengguna jasa

angkutan udara.

(21)

Berdasarkan peraturan KKOP bandara Kualanamu dan RDTRK

kawasan Kualanamu tahun 2008, pembagian zona jasa komersial terletak

di ring 2 diluar Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas. Jadi, proyek Hotel

Transit Kualanamu ini berada di ring 2 dalam zona jasa komersial.

2.3.3 Studi Banding Lokasi Hotel Transit ( Hotel Dekat Bandara) Tabel 2.2 Studi Banding Lokasi Hotel Transit (Hotel Dekat Bandara)

NO

Bangkok Suvarnabhumi Airport

Nama hotel Klasifikasi bintang

Jarak dari

bandara

1 YHA Bangkok Airport Hostel 2 1,18 km

2 Grand Pinnacle Suvarnabhumi 2 8 km

3 Siam Place Airport 2 5 km

4 Sinsuvarn Airport Suite 2 2 Km

5 Siam Piman Hotel Suvarnabhumi

Airport 2 5 Km

6 Royal Paradise Bangkok 2 10 Km

7 BS Residence Suvarnabhumi 2 3 Km

8 Great Residence Hotel 2 4 Km

9 Silver Gold Garden Suvarnabhumi 2 4km

10 13 Coins Hotel Suvarnabhumi Minburi 2 13 Km

11 Grand Inn Come 2 15 Menit

12 Regent Suvarnabhumi 2 4 Km

13 Thong Ta Resort & Spa 2 5 Km

14 Queens Garden 2 2 Km

1 Louis’ Tavern Transit hotel Dayrooms

Suvarnabhumi Airport 3 0,34 Km

2 Thongtha Residence at Suvarnabhumik 3 1,35 Km 3 Ok-Home Airport Apartment 3 1,54 Km

(22)

Suvarnabhumi Airport

5 Casa Narinya Hotel at Suvarnabhumi

Airport 3 1,6

6 Convenient Resort 3 1,7 Km

7 The Bloom Residence at

Suvarnabhumi 3 1,73 Km

8 Floral Shire Resort 3 5 Km

9 Rafael Mansion Bangkok Airport 3 1,78 Km

10 Palazzo De Rome 3 1,81 Km

11 BS Residence Suvarnabhumi 3 1,93 Km

12 BS Premier Airport Hotel 3 1,94 Km

13 Ammata Lanta Resort 4 1,62 Km

14 Princess Suvarnabhumi Airport

Residence 3

15 Menit Dari

Bandara

15 Convenient Grand Hotel

Suvarnabhumi 3 7 Km

16 Summit Windmill Golf Residence 3 10 Menit

17 The Ivory Suvarnabhumi Bangkok 3 10 Menit

18 The Cottage Suvarnabhumi 3 4.5 Km

19 Grand Inn Come Hotel 3 15 Menit

20 Mariya Boutique Residence 3 5 Km

21 Suphan Lake Hometel Suvarnabhumi

Airport 3 2 Km

21 Tara Lake Airport Hotel 3 12 Km

22 The Phoenix Hotel Bangkok 3 7 Km

23 Bay Hotel 3

24 Floraville Serviced Apartment 3 10 Km

(23)

1 Dwella Suvarnabhumi Hotel 4 1,64Km

2 Novotel Bangkok Suvarnabhumi

Airport

4 0,09 Km

3 Ploy Khumthong Boutique Resort 4 1,73

4 The Residence Airport & Spa 4 10 Km

5 Dusit Princess Sri Nakarin 4 20 Km

6 Vismaya Suvarnabhumi 4

7 Oakwood Residence Garden Towers

Bangkok

4 14 Kilometer

8 Best Western Premier Amaranth

Suvarnbhumi

4 10 Kilometer

9 101 Holiday Suite Bangkok 4 20 Menit

berkendara

1 Le Meridien Suvarna(Grnd Dlx) 5 12 Km

NO

Bandara Soekarno-Hatta

Nama hotel Klasifikasi

bintang

Jarak dari

bandara

1 Huswah Transit Hotel 1 2,35 KM

1 Narita Classic Hotel 2 8,23 KM

2 Amaris Hotel Bandara Soekarno Hatta 2 1,93 KM

3 Pop Hotel Airport Jakarta 2 3,23 Km

4 Swift Inn Aeropolis Airport 2 700 Meters

5 Bale Ocasa 2 15-Minute

Drive , Indonesia 6 Zest Hotel Airport Jakarta 2 2,8 Km

, Indonesia

7 Aerofans Inn 2 20 Menit

(24)

8 RedDoorz Near Soekarno Hatta 2 0,5 Km

9 Yellow Bee Hotel Tangerang 2 11 Km

10 Istana Nelayan Hotel 2 11 Km

11 Cengkareng Transit Hotel 2 2 Km

12 D'prima Hotel Airport 1 2 4 Km

1 J Hotel 3 1,91 Km

2 Jakarta Airport Hotel 3 1,79 Km

3 Orchardz Hotel Bandara 3 5 menit berkendara

4 Siti Hotel Tangerang 3 6 Km

5 Puspamaya Airport Hotel 3 4,2 Km

6 ZenRooms Cengkareng 3 4 Km

7 Ibis Styles Jakarta Airport 3 2 Km

1 Swiss-belhotel Airport Jakarta 4 3,8 Km

2 Aston Cengkareng City Hotel & Conference Center

4 7,57 Km

3 Grand Serpong Hotel 4 10,8 Km

4 Novotel Tangerang 4 40 Menit

berkendara

5 Days Hotel and Suites Jakarta Airport 4 12.1 Km

6 Fm7 Resort Hotel Jakarta - 4 2,08 Km

7 Great Western Resort Serpong Hotel & Convention Center

4 20 Menit Berkendara

(25)

2 Hotel Aryaduta Lippo Village 5 12,3 Km

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan studi banding tentang lokasi hotel Transit (hotel dekat

bandara) yang mengambil sampel Bangkok Suvarnabhumi Airport yang

merupakan salah satu bandara yang menerapkan aerotropolis dan bandara

soekarno-hatta di indonesia di dapat bahwa sebagian besar lokasi hotel transit

terletak di jarak 1-2 kilometer dan 5-6 kilometer dari bandara. Pada bandara

Kualanamu jarak 1-2 kilometer terletak di ring I yang peruntukan lahan untuk

ruang terbuka hijau sehingga tidak bisa dibangun bangunan pada jarak ini, jarak

5-6 kilometer terletak di kawasan ring II yang peruntukan lahannya salah satunya

untuk jasa komersial sehingga pada jarak ini bisa dibangun bangunan.

2.3.4 Alternatif Pemilihan Lokasi

Tabel 2.3 Alternatif pemilihan lokasi site perancangan

Karakteristik

lokasi

Lokasi

Lokasi 1

Jalan Bandara Kualanamu,

Kecamatan Batang Kuis,

kabupaten Deli Serdang

Lokasi 2

Jalan Pringgan, Desa

Tumpatan Nibung,

Kecamatan Batang Kuis,

Kabupaten Deli Serdang.

(26)

umum dan kendaraan pribadi

Sarana ibadah dan perumahan

warga

(3)

Sarana ibadah, perumahan

warga dan pemerintah

setempat

kendaraan yang melalui

jalan ini

Total peringkat 16 21

Sumber: Pengolahan data primer

Keterangan Skala penilaian: 3 : Baik sekali

2 : Baik

1: Cukup

Berdasarkan penilaian diatas lokasi yang memiliki poin tertinggi adalah

lokasi kedua yang terletak di Jalan Pringgan, Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan

Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang.

2.3.5 Area Pelayanan

Hotel Transit Kualanamu didirikan untuk mengakomodasi wisatawan

(27)

dan melayani kebutuhan para wisatawan akan tempat tinggal sementara sebelum

akhirnya pergi ketempat tujuan.

2.3.6 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak

Secara garis besar dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Hotel Transit

Kuala Namu sebagai berikut :

a. Judul proyek : Hotel Transit Kualanamu

b. Status proyek : Fiktif

c. Lokasi Tapak : Jalan Pringgan, Desa Tumpatan Nibung,

Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten

Deli Serdang.

d. Bangunan eksistting : Lahan kosong

e. Batas – batas Site

Utara : perkebunan

Selatan : jalan Pringgan

Timur : rumah penduduk

Barat : rumah penduduk

f. Luas Lahan : ± 13.200 m2

g. Kontur : relative datar

h. Lebar jalan

Jl. Pringgan : 6 meter

i. KLB : 9

j. KDB : 70% (RDTR kawasan disekitar

Kualanamu)

k. GSB

Jl. Pringgan : 4 meter

l. Luas Bangunan : ± 10000 m2

(28)

2.4 TINJAUAN KELOMPOK DAN PELAKU KEGIATAN 2.4.1 Deskripsi Pengguna Kegiatan

Pelaku kegiatan pada Hotel Transit Kualanamu terbagi atas dua bagian

yaitu pengelola dan tamu, untuk pengelola dapat dibedakan menjadi dua yaitu

administrasi dan service.

a. Kelompok Pengelola

Pengelola merupakan orang yang mengoperasionakan segala kegiatan

yang berlangsung pada hotel, pengelola bertanggung jawab memberikan

pelayanan yg baik pada tamu termasuk kenyamanan beraktivitas memakai

fasilitas, keamanan dan privasi pada hotel. Kelompok pengelola dapat

dikategorikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan yaitu:

1. Pimpinan

Dalam hotel jabatan pimpinan dipegang oleh direktur yang

memegang tanggung jawab utama atas pengelolaan dan

keberlangsungan hotel.

2. Staff front office

Peran dan fungsinya adalah menyewakan kamar pada tamu. Oleh

kerana fungsinya maka letak staff front office berada di bagain yang paling mudah dilihat orang. Untuk membantu pelaksana fungsi bagian

staff front office tersebut, maka bagian staff front office terbagi menjadi beberapa sub bagian yang masing-masing sub bagian memiliki

fungsi pelayanan yang berbeda.

Sub tersebut antara lain:

 Pelayanan pemesanan kamar, melayani pemesanan kamar dari berbagai sumber dan cara pemesanan, mengarsipkan pemesanan

kamar, melakukan pengecekan kamar yang terpakai atau belum.  Pelayanan informasi, bertugas memberikan penjelasan-penjelasan

informasi yang diperlukan tamu yang menginap maupun tidak

menginap.

(29)

 Staff house keeping, merupakan salah satu bagian yang mempunyai peranan dan fungsi yang cukup vital dalam memberi pelayanan pada

tamu, yang menyangkut pelayanan keamanan dan kebersihan kamar

hotel.

 Staff food and beverage, bertugas melayani makanan dan minuman pada hotel.

 Staff purchasing departemen, bertugas mengatur keuangan hotel baik pemasukan dan pengeluaran.

 Staff security department, bertugas dan bertanggung jawab dalam keamanan hotel. Yang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu,

kelompok keamanan luar, kelompok keamanan dalam, kelompok

keamanan khusus.

b. Tamu

Tamu adalah sekelompok orang atau perorangan yang mengunjungi dan

menginap di hotel ataupun dengan tujuan lain yang menggunakan fasilitas

hotel. Kegiatan pada pengguna ialah untuk beristirahat atau pun untuk

kegiatan business.

Tamu merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan sebuah

hotel. Selain itu juga menentukan keberlangsungan kegiatan yang terdapat

dalam hotel.

2.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Tabel dibawah ini merupakan pengelompokan ruang berdasarkan kegiatan,

fasilitas, dan kebutuhan ruang.

a. Deskripsi kegiatan dan kebutuhan ruang

Tabel berikut adalah deskripsi kebutuhan ruang yang ada pada hotel.

Tabel 2.4 Front Of The House Hotel

Front of the house

Kelompok

kegiatan

Fasilitas

kegiatan

Pengguna Kegiatan Kebutuhan

ruang

(30)

penerima keluar kamar karyawan  personal service

Food and

Karyawan  melayani

pengunjung  pembayaran  mengelola dan

(31)
(32)

 mengelola dan membersihkan

Sumber : pengolahan data primer

2.5 Tabel Back Of The House Hotel

Pengguna Kegiatan Kebutuhan

(33)

 ruang training

Sales and

marketing

Karyawan  melakukan

pemasaran,

Karyawan  melakukan

perawatan

purchasng Karyawan  mengelola

akuntansi

Karyawan  melakukan

perencanaan

Karyawan  melakukan

pengamanan

(34)

nt dan

Karyawan  mengatur

(35)

membersihkan

Karyawan  membersihkan

kamar hotel karyawan  memarkirkan

kendaraan

Receiving

and

storage

karyawan  Mengeuarkan

barang

karyawan  Istirahat  Makan-minum  Menyimpan

(36)

barang  sanitasi

istiahat  Ruang

locker  Pantry  Toliet Sumber: Pengolahan data primer

2.4.3 Kriteria dan Standar Ruang

Tabel berikut ini adalah kebutuhan ruang di hotel serta besaran ruang.

2.6 Front Of The House Hotel Dan Besarannya

Front of the house

Fasilitas

kegiatan

Kebutuhan ruang Standar sumber

Guest room Standart room 24m2/unit MHPD

Suite Room 48 m2/unit NAD

Lobby Lobby/ hall 0,6 m2/unit MHPD

Lounge/ seating area 1,4 m2/seat MHPD

Bellman station Analisa

Concierge Analisa

Car call Analisa

Security Analisa

Front desk 1,2 m2/orang NAD

Registration 0,3 m2/ kamar NAD

cashier 0,3 m2/ kamar NAD

Information 0,3 m2/ kamar NAD

Mail message 0,3 m2/ kamar NAD

Luggage room 0,4m2/kamar NAD

Telephone operator 0,4 m2/kamar NAD

Toilet 1.02m²/ orang NAD

Public elevator 0.36m²/orang SBT

(37)

Public stair Analisa

Emergency stair Analisa

Fitness and

aerobic, sauna

Gymnasium 1.75m²/orang NAD

Ruang alat 5m²/orang NAD

Ruang aerobic 5m²/orang NAD

Ruang sauna 1,9 m2/orang TSS

Locker 0.18m²/orang NAD

Ruang ganti 1m²/orang NAD

Toilet 1,02 m²/unit NAD

Shower 1m²/orang NAD

Kasir dan admin Analisa

Mushalla Mushalla Analisa

Tempat wudhu Analisa

Retail/ rented

space

Travel agent 0.8m²/kamar AH

Toko roti 0.8m²/kamar AH

Money changer 0.8m²/kamar AH

ATM Analisa

Drug store 79,65m²/unit AH

Klinik Analisa

Boutique 0.8m²/kamar AH

Hair and beauty salon 0.8m²/kamar AH

Mini market Analisa

Toko souvenir 0.8m²/kamar AH

Food and

beverage

Main restaurant seat area 2 m2/seat MHPD

Main restaurant kitchen

Chef office Analisa

Main cooking area 1,4m²/ jumlah

orang yang

(38)

dilayani

Gudang peralatan dan

perlengkapan

0,4 m2/

kamar

MHPD

Room service 0,2 3m²/ jumlah

orang yang

dilayani

NAD

Ruang saji 0,2 3m²/ jumlah

orang yang

dilayani

NAD

Ruang saji coffee shop 0,3m²/ jumlah

orang yang

dilayani

NAD

Diswahing area Analisa

Gudang kering 0,4 m2/kamar MHPD

Gudang dingin 0,4 m2/kamar MHPD

restoran khusus 2 m²/orang NAD

Coffee shop

Dapur 0,6 m²/ jumlah

orang yang

dilayani

MHPD

Ruang makan 2.25x1.8 m²/4

orang

NAD

Toilet 1.02m²/ orang NAD

Kasir Analisa

(39)

2.7 Back Of The House Hotel Dan Besarannya

Ruang locker 0,36m²/orang MHPD

(40)

Soiled linen room 0.4m²/kamar NAD

Laundry 59 m²/ unit NAD

Housekeeping 9,5 m²/unit MHPD

Receiving and

storage

Loading dock 24 m2/ mobil NAD

Receiving area and office Analisa

Purchasing office Analisa

general store and check

point

12m²/unit NAD

Mekanikal

elektrikal

Ruang pompa Analisa

Ruang STP Analisa

Ruang PLN Analisa

Transformator room SBT

electrical switch main

room MDP

A nalisa

Distribution panel Analisa

Generator set Analisa

Chiller Analisa

Air handling unit Analisa

Cooling tower Analisa

Elevator machine room 26m2/ 12 orang SBT

Telephone equipment

room

Analisa

Ruang sampah 50 m²/unit MHPD

(41)

2.5 ELABORASI TEMA 2.5.1 Pengertian Tema

Kata hijau dianggap sesuatu yang sejuk, sesuatu yang yang dapat

menyegarkan yang berhubungan dengan alam dan dikaitkan dengan tumbuh –

tumbuhan.. Arsitektur hijau secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari

tentang kenyamanan dalam suatu bangunan.

Arsitektur hijau adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan binaan

yang dapat mengurangi atau dapat melakukan efisiensi sumber daya material, air

dan energi pada suatu bangunan tanpa membatasi atau merubah fungsi,

kenyamanan maupun produktivitas penghuninya, dengan memanfaatkan teknologi

pada bangunan tersebut.

2.5.2 Interpretasi tema

Arsitektur hijau adalah sebuah ciri arsitektur yang dalam penerapannya

memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan kepedulian terhadap

konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada konservasi energi

Konservasi energi pada bangunan adalah mengkonsumsi energi seminim

mungkin. Bangunan diharapkan dapat bekerja sama dengan iklim, sehingga dapat

memanfaatkan energi yang ada dialam, seperti matahari, angin dan hujan. Energi

matahari merupakan alternatif yang biasa digunakan untuk dimanfaatkan sebagai

pecahayaan alamai pada siang hari. Energi angin dapat membantu dalam

penghawaan alami, sehingga bisa meminimalkan pemakaian energi untuk

pengkondisian udara buatan dalam bangunan.

2.5.3 Keterkaitan Tema

Arsitektur hijau memberikan kesan yang alami dan menciptakan suasana

ruang yang sejuk dalam suatu bangunan, suasana ini yang harus dicapai oleh hotel

untuk kenyamana para tamu hotel. Selain ruang terbuka, arsitektur hijau pada

hotel juga berimplementasi pada pengkonsumsian energi seminim mungkin atau

konservasi energi.

Penggunaan energi pada hotel dapat memberikan keadaan yang nyaman

bagi penggunanya sehingga dapat memperlancar proses aktivitas dan menunjang

(42)

berdampak pada penggunaan energi secara berlebihan, sehingga tingginya biaya

yang harus dibayarkan untuk pengunaan energi tersebut.

Hotel adalah bangunan pengguna energi terbesar adalah hotel. Untuk

memberikan kualitas pelayanan terbaik, hotel menghabiskan banyak biaya

operasional, dimana 30% diantaranya untuk pembelian komponen energi, apalagi

dengan naiknya biaya energi sekarang ini. Dengan melakukan efisiensi/

menghemat pemakaian, hotel dapat mengambil keuntungan tanpa harus

mengurangi mutu pelayanan bagi para tamunya.

2.5.4 Studi Banding Tema Sejenis a. The Chong Qing Tower, China

Chong Qing Tower didesain untuk mengakomodasi kantor pusat dari

perusahaan Jian She Industry Corporation Ltd di Chong Qing, China. Pada

podium bangunan ini terdapat sebuah exhibition hall yang luas. Eco-cell

didesain pada ramp dibagian podium sehingga membentuk spiral yang

ditanami tanaman dimulai dari lantai basement sampai ke atap dari podium

untuk mentransfer cahaya dan angin ke bagian dalam dari podium. Terdapat

juga sebuah kolam yang dinamakan bioswale untuk menampung air hujan

yang akan di manfaatkan kembali, terdapat juga solar thermal collector dan

panel photovoltaic.

Hampir pada keseluruhan site tertutup oleh tanaman dari level tanah

sampai kelevel atas gedung. Air hujan yang telah difilter dimanfaatkan untuk

WC, penyiraman taman atap, taman site, dan lain-lain, sehingga mendukung

konsep arsitektur hijau.

.

(43)

b. Menara Mesniaga di Kuala Lumpur

Mesniaga Menara adalah kantor pusat untuk IBM di Subang Jaya Kota

Kuala Lumpur. bangunan ini dirancang menggunakan konsep bioklimatik

pencakar langit, yaitu gedung pencakar langit yang menggunakan

lingkungan dan format menurut iklim sensitip dalam konstruksi. Poin-

poin yang mempertimbangkan disain dari Bioclimatic Hogh Rise adalah:  Arah fasade gedung dan capaian bangunan berdasarkan iklim.  Kelurusan bangunan sepanjang alur matahari

 Fleksibilitas untuk melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan iklim yang berbeda sepanjang tahun

 Penggunaan ventilasi dan pencahayaan buatan.

Mesniaga Tower menggunakan material yang biasa dipakai untuk

gedung tinggi.Penempatan bahan tersebut sebagai penangkal sengatan

panas dalam ukuran yang berbeda-beda dan bentuk melengkung, sesuai

pergerakan matahari, yang memberikan kontrol iklim yang peka terhadap

hemat energi, termasuk di dalamnya penggunaan unsur hijau,

pengudaraan dan pencahayaan alami secara intensif.

Salah satu hal yang ada pada bangunan ini adalah memanfaatkan energi

matahari sehingga hemat pada beberapa komponen bangunan. Iklim tropis

memiliki cahaya matahari yang menerangi sepanjang 12jam, sehingga

pemanfaatannya dapat berguna untuk bangunan, dengan beberapa teknik

penggunaan,seperti penggunaaan sun shading untuk mengatur seberapa

banyak pancahayaan yang masuk.

Gambar 2.10 pergerakan matahari Mesniaga Tower

(44)

Pada bangunan ini diterapkan pengolahan lansekap, berupa taman

berbentuk spiral yang melilit dari bawah sampai atas bangunan. Lansekap

vertikal ini berfungsi sebagai pendingin evaporatif supaya didapat

kenyamanan termal (lingkungan disekitar bangunan menjadi tidak terlalu

panas), pengaplikasian vegetasi pada strategi lansekap disamping

menyediakan pembayangan terhadap area-area bagian dalam dan dinding

bagian diluar, juga akan meminimalkan pemantulan panas dan sinar

matahari. Selain itu dapat meningkatkan iklim mikro pada bangunan dan

Gambar

Gambar 2.1 BS Residence Suvarnabhumi
Gambar 2.2 Tune Hotel klia2 Sumber: http://www.tunehotels.com/id/id/our-hotels/klia2/
Gambar 2.3 struktur kota sekitar bandara kualanamu
Gambar 2.4 diagram struktur kota Sekitar bandara Kualanamu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, menyatakan:17 “Tanah yang

Cukup kuat menerima beban dari batang-batang yang diteruskan pelat simpul, maka simpul perlu diperiksa kekuatannya, dengan cara mengadakan beberapa potongan untuk

Jika dilihat dari Grafik penjualan emas di PT.ANTAM UBPP Logam Mulia pada tahun 2014-2015 terjadi penurunan penjualan emas, hal tersebut di duga karena menurunnya tingkat

disusun oleh guru pada satuan pendidikan yang dikonsolidasikan di Dinas.

Amanat dapat kita petik dari dari yang kita pelajari untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.. Untuk itu dalam pembuatan puisi menjadi suatu karya yang

Semenatra itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya masih ditutup dengan mengalami kenaikan yang

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

1) Peracikan, merupakan kegiatan menyiapkan menimbang, mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat suatu