• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN ANAK DAN PEMUDA. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDIDIKAN ANAK DAN PEMUDA. docx"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mendidik yang diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Mendidik juga dapat dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik. Mendidik bisanya dilakukan oleh orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda.

Mendidik remaja sangat diperlukan sekali, karena remaja sangat rentan sekali pergaulanya dan sangat mudah di pengaruhi oleh dunia luar khususnya dalam pergaulannya. Dalam mendidik remaja, sangat diperlukan pembentukan karakter seperti mengembangkan sikap religius, berakhlak mulia, kreatif dan juga mandiri dalam diri remaja tersebut, karena remaja itulah nanti yang akan menjadi masa depan bangsaIndonesia.

Hal tentang mendidik remaja ini merupakan hal menarik yang perlu di kaji untuk menyiapkan generasi muda penerus bangsa untuk kemajuan bangsa itu sendiri. Hal itulah yang menarik perhatian kami untuk menyusun makalah ini, kami berharap makalah ini akan menjadi refleksi diri tentang bagaimana kita maenyiapkan generasi bangsa yang berkarakter untuk masa depan bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah 1. Apa arti mendidik?

2. Bagaimanakah masa remaja itu?

3. Apa definisi dari religius, berakhlak mulia, kreatif dan mandiri?

4. Bagaiman cara mendidik remaja agar tercipta remaja yang religius, berakhlak mulia, kreatif dan mandiri?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan cara bagaimanaarti dari mendidik itu sendiri.

(2)

3. Untuk menambah pengetahuan juga memahami tentang bagaimana cara mendidik agar remaja itu menjadi remaja yang religius, berakhlak mulia, kreatif dan mandiri.

4. Untuk memenuhi tugas kuliah pendidikan anak dan pemuda.

(3)

A. Definisi Mendidik

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia mendidik yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai ahlak dan kecerdasan pikiran.

“Mendidik” dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu “Mendidik” dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik. “Mendidik” tidak sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer of values. “Mendidik” diartikan secara utuh, baik matra kognitif, psikomotorik maupun afektif, agar tumbuh sebagai manusia yang berpribadi.

Mendidik menurut para ahli

 Karl Heinz Pickel : Mendidik ialah usaha untuk mengajar anak, apa yang jarang dijumpai pada orang dewasa. (Karl Heinz Pickel)

 Heageveld mengatakan mendidik adalah membantu anak dalam mencapai Kedewasaan.

Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, Mendidik ialah menunjukkan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, semangat,

kecintaan, rasa kesusilaan, ketakwaan, dll.

 Rosseau mengatakan mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.

Jadi dapat di simpulkan bahwa mendidik dari segi isi, sangat berkaitan dengan moral dan kepribadian. Jika ditinjau dari segi proses, maka mendidik berkaitan dengan memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti

(4)

bila ditilik dari segi strategi dan metode yang digunakan, mendidik lebih menggunakan keteladan dan pembiasaan.

B. Masa Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolesence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

Borring E.G. (dalam Hurlock, 1990) mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks, dkk (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja suatu masa disaat individu berkembang dari pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang mandiri.

(5)

tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir yang matang.

Erikson (dalam Hurlock, 1990 ) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir.

Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.

Ciri-Ciri Remaja

Mengenai ciri-ciri remaja tidak mesti dilihat dari satu sisi, tetapi dapat dilihat dari berbagai segi. Misalnya dari segi usia, perkembangan fisik, pisikis, dan perilaku. Menurut Gayo (1990: 638-639) ciri-ciri remaja usianya berkisar 12-20 tahun yang dibagi dalam tiga fase yaitu; Adolensi diri, adolensi menengah, dan adolensi akhir. Penjelasan ketiga fase ini sebagai berikut.

1. Adolensi dini

(6)

2. Adolensi menengah

Fase ini memiliki umum: Hubungan dengan kawan dari lawan jenis mulai meningkat pentingnya, fantasi dan fanatisme terhadap berbagai aliran, misalnya, mistik, musik, dan lain-lain. Menduduki tempat yang kuat dalam perioritasnya, politik dan kebudayaan mulai menyita perhatiannya sehingga kritik tidak jarang

dilontarkan kepada keluarga dan masyarakat yang dianggap salah dan tidak benar, seksualitas mulai tampak dalam ruang atau skala identifikasi, dan desploritas lebih terarah untuk meminta bantuan.

3. Adolesensi akhir

Masa ini remaja mulai lebih luas, mantap, dari dewasa dalam ruang lingkup penghayatannya .Ia lebih bersifat ‘menerima’dan

‘mengerti’ malahan sudah mulai menghargai sikap orang/pihak lain yang mungkin sebelumnya ditolak. Memiliki karier tertentu dan sikap kedudukan, kultural, politik, maupun etikanya lebih

mendekati orang tuanya. Bila kondisinya kurang menguntungkan, maka masa turut diperpanjang dengan konsekuensi .imitasi, bosan, dan merosot tahap kesulitan jiwanya. Memerlukan bimbingan dengan baik dan bijaksana, dari orang-orang di sekitarnya.

Perkembangan Remaja dan Aspek-Aspeknya

Perkembangan Fisik

(7)

juga akan lancar. Jika perkembangan fisik terhambat sulit untuk mendapat tempat yang wajar dalam kehidupan masyarakat dewasa.

Perkembangan Kognitif Remaja

Perkembangan kognitif remaja menurut Piaget (dalam Elisabet,1999:117) menjelaskan bahwa selama tahap operasi formal yang terjadi sekiyar usia 11-15 tahun. Seorang anak mengalami perkembangan penalaran dan kemampuan berfikir untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya berdasarkan

pengalaman langsung. Struktur kognitif anak mencapai pematangan pada tahap ini. Potensi kualitas penalaran dan berfikir (reasoning dan thinking)

berkembang secara maksimum. Setelah potensi perkembangan maksimum ini terjadi, seorang anak tidak lagi mengalami perbaikan struktural dalam kualitas penalaran pada tahap perkembangan selanjutnya. Remaja yang sudah mencapai perkembangan operasi formal secara maksimum mempunyai kelengkapan struktural kognitif sebagai mana halnya orang dewasa. Namun, hal itu tidak berarti bahwa pemikiran (thinking) remaja dengan penalaran formal (formal reasoning) sama baiknya dengan pemikiran aktual orang dewasa karena hanya secara potensial sudah tercapai.

Perkembangan Emosi Remaja

Emosi merupakan salah satu aspek psikologis manusia dalam ranah efektif. Aspek psikologis ini sangat berperan penting dalam kehidupan manusia pada umumnya, dan dalam hubungannya dengan orang lain pada khususnya. Keseimbangan antar ketiga ranah psikologis sangat di butuhkan sehingga manusia dapat berfungsi dengan tepat sesuai dengan stimulus yang di hadapinya.

(8)

Pada masa remaja, ekspresi emosi yang nampak kadang-kadang tidak

mengembangkan kondisi emosi yang sebenarnya, misalnya orang yang marah seribu bahasa. Ekspresi emosi sifatnya sangat individual atau subjektif, tergantung pada kondisi pribadi masing-masing orang.

Manifestasi emosi yang sering muncul pada remaja termasuk higtened

emotionality atau meningkatkan emosi yaitu kondisi emosinya berbeda dengan keadaan sebelumnya. Ekspresi meningkatnya emosi ini dapat berupa sikap binggung, emosi meledak-ledak, suka berkelahi, tidak ada nafsu makan, tidak punya gairah apapun, atau mungkin sebaliknya melarikan diri membaca buku. Di samping kondisi emosi yang meningkat, juga masih dijumpai beberapa emosi yang menonjol pada remaja termasuk khawatir, cemas, jengkel, frustasi cemburu, iri, rasa ingin tahu, dan afeksi, atau rasa kasih sayang dan perasaan bahagia.

C. Definisi Religius, Berakhlak Mulia, Kreatif dan Mandiri a. Remaja Religius

Nilai religius adalah nilai nilai kerohanian yang tertinggi, sifatnya mutlak dan abadi, serta bersumber pada kpercayaan dan keyakinan manusia.

Religius berlandaskankan pada ketaatan beribadah. Remaja yang religius selalu tidak hanya memikirkan kehidupan duniawianya akan tetapi remaja religius selalu juga memikirkan kehidupan akhirat. Dengan mereka selalu mendekatkan diri mereka kepada Tuhan, selalu rajin dan taat menjalankan perintah-Nya atau selalu rajin menjalankan ritual-ritual sesuai dari

kepercayaan agamanya masing-masing dan juga menjauhi larangan-larangan agama yaitu hal-hal yang dianggap dosa.

b. Remaja Berakhlak mulia

(9)

berusaha untuk menghindarkan diri daripada bergaul dengan remaja-remaja yang bermasalah.

Taat pada agama sudah pasti dapat melahirkan individu yang berakhlak mulia kerana semua agama di dunia menyeru kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran. Secara tidak langsung, remaja yang mempunyai sikap

mahmudah dapat dilahirkan seterusnya dapat menjadi seorang insane yang kamil. Remaja yang berakhlak mulia juga sudah pasti dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang mana kaca, yang mana permata, bak kata peribahasa yang baik dijadikan teladan, yang buruk dijadikan sepandan. c. Remaja Kreatif

Rasa ingin tahu yang tinggi. Orang kreatif itu memiliki keinginan untuk belajar yang besar, baik itu dengan cara membaca, bertanya atau praktek langsung. Ada rasa yang ingin dipenuhi. Ada banyak pertanyaan, mengapa, bagaimana dan sebagaianya yang harus ia temukan jawabannya. Fenomena-fenomena di lingkungannya menjadi hal yang patut untuk dipelajari. Rasa ingin tahu yang tinggi berarti berbanding lurus dengan semangat belajar yang tinggi juga.

Memunculkan ide orisinil. Kreatif itu identik dengan ide. Orang yang kreatif akan memiliki ide-ide cemerlang yang orisinil. Dia menemukan ide itu sendiri, dan orang lain belum menemukannya. Ide itu bisa berupa cara memecahkan masalah atau alternatif untuk menghasilkan sesuatu. Belajar mengali ide, mencoba untuk mengaplikasikannya.

Selalu bersemangat dan pantang menyerah. Ada sebuah kalimat yang selalu diuatarakan penyiar di salah satu radio, yaitu “Semangat adalah bahan bakar kesuksesan”. Oarng kreatif adalah orang-orang yang akan sukses, mereka tak akan mudah untuk menyerah karena menghadapi sebuah persoalan. Mereka akan senantiasa bersemangat dalam menghadapi atau meraih sesuatu.

(10)

memberikan manfaat pada orang lain dan lingkungannya. Ia akan selalu dinanti, dicari dan dibutuhkan. Itulah orang yang kreatif tidak ada ruginya.

d. Ramaja Mandiri

Kemandirian ataupun mandiri merupakan sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya sehingga dapat menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa meminta bantuan atau tergantung dari orang lain dan dapat bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambil melalui berbagai pertimbangan sebelumnya.

Kemandirian merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri serta tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain. Orang yang mandiri bahkan akan berusaha memecahkan masalah sendiri tanpa meminta bantuan dari orang lain.

Manusia yang mandiri tidak akan terwujud selama ia tidak mempunyai sikap-sikap mandiri dan belajar menjadi pribadi yang mandiri. Pribadi yang mandiri itu sendiri memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

a. Sikap mental yang baik

b. Memiliki keberanian

c. Menikmati proses.

Ciri Remaja Mandiri

 Bertanggung jawab.

Tampil mandiri berarti memiliki sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya. Berani berbuat berarti berani bertanggung jawab, dan wujud tanggung jawab adalah sesuatu yang bisa diterima dengan baik oleh banyak orang.

(11)

Pribadi yang mampu mengatasi kesulitannya sendiri, mampu

menyelesaikan masalahnya sendiri . Meskipun pada awalnya terasa sulit tapi dapat mencari jalan keluar/solusi dari permasalahan yang dihadapi.  Mengenal kemampuan diri sendiri

Menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang dimiliki. Pada dasarnya manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Pribadi mandiri yang mengenal dirinya, pasti tahu persis untuk memaksimalkan kelebihannya dan meminimalisir kekurangannya.

 Senantiasa berpikir positif

Berpikir positif terwujud dalam tindakan positif yang dilakukan pribadi mandiri. Dapat mengambil keputusan yang positif dan bersikap bijaksana.  Berwawasan global.

Pribadi mandiri memiliki wawasan global dan tidak berpikiran sempit yang mengarah pada ketergantungan terhadap orang lain karena kurang percaya diri.

D. Cara Mendidik Remaja yang Religius, Berakhlak Mulia, Kreatif dan Mandiri

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah kita mengkaji tentang mendidik remaja yang religius, berakhlak mulia, kreatif, dan mandiri kita dapat mangerti dan juga memahami bahwa memang sangat penting sekali untuk

(12)

karakter pada anak maka anak akan tumbuh dewasa menjadi individu yang berkarakter dan tentunya akan membawa negara menjadi nagara yang maju dan mampu bersaing dengan negara maju lainya.

B. Saran

Orang tua harus mendidik anak sejak dini dan selalu menanamkan pendidikan yang berkarakter pada anak.

DAFTAR PUSTAKA Dahlia. 2011. Pengertian Mendidik. Diakses dari

http://diarydahlia.blogspot.com/2011/09/pengertian-mendidik.html pada Minggu 04 Mei 2014 pada pukul 13:00 WIB.

Dwinda Nurningsih. 2011. Diakses dari

http://dnurningsih.blogspot.com/2011/07/makna-belajar-mengajar-pendidik.html pada hari Selasa 6 Mei 2014 pukul 10:50WIB.

NN. Diakses dari http://ghozaliq.com/tag/perbedaan-mendidik-dan-mengajar/ pada Selasa 29 April 2014 pukul 15:00WIB.

NN. Pengertian Mendidik. Diakses dari

http://pengertianpengertian.blogspot.com/2011/12/pengertian-mendidik.html. pada Selasa 6 Mei 2014 pukul 10:45WIB.

NN. Pengertian Ciri-Ciri Remaja. 2012. Diakses dari

http://www.inforemaja.com/2012/10/pengertian-ciri-ciri-remaja.html pada hari Minggu 4 Mei 2014 13:11WIB.

NN. Remaja Pengertian dan Definisinya.

http://www.duniapsikologi.com/remaja-pengertian-dan-definisinya/hml Pada hari Minggu 4 Mei 2014 13:15WIB.

(13)

NN. 2011. Ciri-Ciri Pribadi Mandiri. Diakseas dari

http://anetpoltek.wordpress.com/2011/03/19/ciri-ciri-pribadi-mandiri/ pada hari Rabu 30 April 2014 pukul 15:00WIB.

NN.2012. Diakses dari

Referensi

Dokumen terkait

Kontak dan Aktivasi Adsorben Menggunakan HCl Terhadap Efektivitas Penurunan Logam Berat (Fe)Dengan Menggunakan Abu Layang Sebagai Adsorben.. Jurnal Teknologi

Peneliti berasumsi berdasarkan hasil penelitian dan data penunjang bahwa pola pencegahan primer stroke oleh pasien hipertensi masuk dalam kategori baik karena memiliki perilaku

Konsetrasi stater berpengaruh nyata terhadap kadar alkohol yang dihasilkan, semakin tinggi konsentrasi stater maka kadar alkohol yang dihasilkan semakin

ABSTRAK PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN KARAKTER CINTA DAMAI BERBASIS FILM KARAKTER DI SMP Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII A

Dengan menggunakan komponen-komponen yang berpengaruh dalam penghitungan biaya yang sama seperti terlihat pada Tabel 1 ditambah dengan komponen size (SLOC) dari perangkat lunak

Subjek penelitian untuk pengembangan produk adalah mahasiswa pendidikan fisika sedangkan subjek uji coba produk pengembangan bahan perkuliahan berbasis e-learning

Perhitungan biaya pemotongan asam gelugur dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap, atau lebih dikenal dengan biaya

Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya faktor kemampuan mahasiswa baik kemampuan dalam memahami pengetahuan agama Islam maupun kemampuan memahami