BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah alur penelitian yang memperlihatkan
variabel-variabel yang mempengaruhi dan terpengaruhi. Dengan kata lain dalam kerangka konsep akan terlihat faktor-faktor yang terdapat dalam variabel
penelitian. (Muhamammad, 2013)
Konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Berdasakan tujuan penelitian maka kerangka konsep penelitian yang berjudul pengetahuan ibu hamil terhadap faktor risiko diabetes melitus pada
kehamilan di rumah bersalin hadijah medan tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Skema 1 : kerangka konsep Pengetahuan ibu hamil
terhadap faktor risiko diabetes melitus pada
kehamilan
baik
cukup
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Adapun definisi operasional variabel penelitian seperti yang terdapat pada tabel
dibawah ini:
No Variabel Definisi variabel Alat ukur Hasil ukur skala
1 pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang faktor risiko diabetes pada kehamilan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan bagian penelitian yang berisi uraian-uraian
tentang gambaran alur penelitian yang menggambarkan pola pikir peneliti dalam melakukan penelitian yang lazim disebut paradigma penelitian. Penelitian ini menggunakan desain deskiptif kuantitatif artinya penelitian diarahkan untuk
mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat berdasarkan pengukuran (Notoatmodjo, 2010)
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalah wilayah generalisasi yang tediri atas subjek atau objek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek. (Saryono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
hamil dengan jumlah 41 ibu hamil pada bulan April 2015.
2. Sampel
pengambilan sampel ini yaitu menggunakan total populasi (total sampling) dimana
seluruh populasi dijadikan sampel yang berjumlah 41 ibu hamil di klinik khadijah.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Bersalin Hadijah Medan. Alasan memilih lokasi tersebut karena klinik bersalin Hadijah memiliki jumlah ibu hamil
yang cukup sehingga populasi dan sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan penelitian.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015
E. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dan rekomendasi dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pertimbangan etik yang dilakukan dalam penelitian ini, antara lain : 1) beneficence
(menguntungkan responden), yaitu tidak mencelakai atau menyakiti responden (freedom from harm) dengan tidak memaksa dan menekan siswa untuk ikut dalam
penelitian dan tidak menimbulkan situasi yang merugikan responden dengan memberikan waktu yang tepat untuk responden mengisi kuesioner (freedom from
exploitation), 2) respesct fromhuman dignity (menghargai martabat manusia) yaitu hak untuk bebas nenetukan apakah calon responden akan ikut berpartisipasi dalam penelitian atau tidak (the right to self determination) dengan membuat informed
consent sehingga calon responden tidak merasa terpaksa untuk dijadikan responden dalam penelitian ini dan hak untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian (the
penelitian, 3) justice (keadilan) yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (the right to full treatment) dengan memberikan kesempatan kepada semua siswa
untuk menjadi responden dan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan responden (the right to pivcy), dimana pada kuesioner tidak dicantumkan nama
responden namun hanya memberikan nomor responden.
F. Alat Pengumpulam Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan cara pengisian
kuesioner yang diberikan kepada ibu sebelum membagikan kuesioner dibagikan kepada ibu hamil terlebih dahulu peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner.
Kemudian memberikan kesempatan kepada ibu mengisi kuesioner penelitian. Setelah jelas lalu dikumpul pada saat selesai mengisi kuesioner.
1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah menggunakan kuesioner yang dipersiapkan sebelumnya. Berisi tentang data demografi dan
data pengetahuan dengan memberikan pertanyaan secara tertutup dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diberikan peneliti. (Siswanto, 2013)
a) Kuesioner Data Demografi
Bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi responden
meliputi usia ibu, alamat, usia kehamilan dan pendidikan. b) Kuesioner Pengetahuan
Instrumen penelitian tentang pengetahuan responden, terdiri dari 21
(skor 0) dan salah (skor 1). Total skor terendah 0 dan yang tertinggi 10. Semakin tinggi skor maka semakin baik pengetahuan ibu hamil.
Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan berikut :
Keterangan :
P = Panjang kelas interval
Rentang = Nilai tertinggi Nilai terendah
Banyaknya Kelas = Jumlah kategori (Hidayat, 2011, hlm.129)
- Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar : 21
Skor terkecil : 0
- Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = skor terbesar – skor terkecil
= 21 - 0 = 20
- Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang kelas (i) = P = entang
Banyak elas
=
= 7
Dimana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban tertinggi dikali jumlah pertanyaan (1 × 21) dan skor minimum diperoleh dari jumlah
nilai jawaban terendah dikali jumlah pertanyaan (0 × 21). Rentang kelas sebesar 21 dan banyak kelas sebanyak 3 kelas maka didapatkan panjang kelas sebesar 7. Jika
P= ��� ���
skor maksimum adalah 21 dan skor minimum adalah 0 dapat dikategorikan : Panjang kelas dengan rentang 3 (tiga) untuk menilai pengetahuan baik, cukup, kurang. Maka
pengetahuan dikatagorikan pengetahuan kurang (skor 0-7), pengetahuan cukup (skor 7-14), pengetahuan baik (skor 14-21).
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas
Uji validitas adalah suatu instrumen akan dikatakan valid bila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas pada penelitian ini yaitu dengan Content
Validity yaitu uji validitas yang dilakukan oleh ahli kebidanan. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama. H. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu:
Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudia peneliti
mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada ibu klinik Khadijah kota Medan Menyatakan persetujuan responden menjadi responden secara sukarela. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar
persetujuan (informed consent). Peneliti Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner
dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner. Setelah kuesioner diisi kemudian dikumpilkan kembali oleh
peneliti dan diperiksa kelengkapanya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.
I. Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua kuesioner satu persatu yakni identitas serta data
responden dan memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu 1) tahap editing
untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul; 2) coding
kegiatan pemberian kode numerik (angka)terhadap data yang terdiri atas beberapa
kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode
dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable; 3) data entri kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana; 4) pembersihan data (cleaning) apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek
1. Analisa Univariat
Analisa univariat yang digunakan adalah analisa deskriptif untuk menyajikan
karakteristik responden dari kuesioner data pengetahuan dan data demografi yaitu umur, alamat, usia kehamilan dan pendidikan. Hasil disajikan dalam
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil penelitian dan pembahasan tentang pengetahuan ibu hamil tentang
faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan Di Rumah Bersalin Hadijah Medan pada tahun 2015. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai april s.d juni 2015 di Rumah Bersalin Hadijah Medan dengan jumlah responden 41 responden ibu hamil.
Untuk mengindetifikasi pegetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan, peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 21
pernyataan pengetahuan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden dan pengetahuan tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015.
1. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan,
pekerjaan dan jumlah anak (paritas). Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.1
Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan
di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015
Lanjutan tabel 5.1
Karakteristik F %
Pekerjaan
IRT 26 63,4
Wiraswasta 7 17,1
Karyawan 7 17,1
PNS 1 2,4
Total 41 100
Jumlah anak(paritas)
0 7 17,1
1 18 43,9
2 13 31,7
3 3 7,3
Total 41 100
Dari hasil penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak (paritas). Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa
mayoritas responden berumur 26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 23 responden (56,1%),
mayoritas pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) dan mayoritas jumlah anak (paritas) adalah ibu hamil yang memiliki 1 orang anak sebanyak 18 orang (43,9%)
2. Pengetahuan ibu hamil tentang diabetes pada kehamilan
Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan karakteristik pernyataan pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah
bersalin Hadijah Medan Tahun 2015
No Pernyataan
Pilihan jawaban
Salah Benar
F % F %
1 diabetes melitus adalah adalah penyakit yang ditandai
oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal 3 7,3 38 92,7 2 penyakit diabetes melitus kebanyakan adalah penyakit
keturunan, bukan penyakit menular. 4 9,8 37 90,2
3 obesitas tidak termasuk hal yng menyebabkan terjadinya
diabetes melitus 10 24,4 31 75,6
4 Gejala dan tanda seseorang terkena diabetes yaitu kadar gula dalam darah meningkat mencapai nilai 160-180 mg/dl.
5 12,2 36 87,8 5 Faktor gaya hidup modern merupakan salah satu faktor
seseorang terkena gula darah 9 22,0 32 78,0
6 Diabetes dalam kehamilan merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi
15 36,6 26 63,4 7 Banyak buang air kecil merupakan salah satu gejala
diabetes pada kehamilan 14 34,1 27 65,9
8 Sejarah diabetes dalam keluarga merupakan faktor risiko
diabetes pada kehamilan 11 26,8 30 73,2
9 Ibu dengan diabetes akan melahirkan bayi dengan berat
badan lahir lebih dari 3500 gram 10 24,4 31 75,6
10 Kelebihan gula dalam darah dan insulin ini bisa menyebabkan bayi memiliki lebih banyak lemak, terutama dibagian atas tubuhnya sehingga berat badanya menjadi besar,
10 24,4 31 75,6
11 Orang yang terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dapat terancam diabetes melitus karena didalam karbohidrat ini terdapat banayak zat gula yang akan memicu pertambahan kadar gula darah (karbohidrat terdapat pada nasi, roti, ubi-ubian dsb)
10 24,4 31 75,6
12 Diabetes melitus tidak dapat dicegah dengan cara
mengatur pola makan dengan baik 10 24,4 31 75,6
13 diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi setelah persalinan
faktor risiko diabetes pada kehamilan 10 24,4 31 75,6 16 Ibu dengan diabetes akan sulit melahirkan dikarenakan
Lanjutan Tabel 5.2
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Benar Salah
F % F %
17 Wanita hamil diatas 35 tahun merupakan faktor risiko
diabetes pada kehamilan 12 29,3 29 70,7
18 ibu hamil dengan diabetes lebih berkemungkinan melahirkan dengan operasi (sectio caesarea) karena akan melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 3500 gram
10 24,4 31 75,6
19 Beberapa saat setelah bayi dilahirkan, ada kemungkinan
bayi memiliki kadar gula darah yang rendah 17 41,5 24 58,5 20 Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gula dalam
darah adalah dengan melakukan pemeriksaan gula darah rutin
4 9,8 37 90,2 21 Orang dengan diabetes melitus yang merokok, tiga kali
lebih cepat meninggal karena penyakit jantung dari pada mereka yang tidak merokok
9 22,0 32 78,0
Berdasarkan tabel 5.2 pilihan jawaban pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015,
bahwa mayoritas ibu yang menjawab benar yaitu pada pernyataan nomor 1 sebanyak 38 responden (92,7%). Dan mayoritas ibu yang menjawab salah yaitu pada
pernyataan nomor 19 sebanyak 37 responden (90,2%)
b. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan responden tentang faktor risiko
diabetes melitus pada kehamilan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Faktor Risiko Diabetes Melitus pada Kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah
Medan Tahun 2015
Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015 menyatakan bahwa mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dan berpengetahuan
cukup sebanyak 7 responden (17,1%)
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis statistik univariat deskriptif dari masing-masing uraian data karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas ibu hamil berumur
26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), umur yaitu usia individu yang terhubung mulai saat dilahirkan sampai dengan berulang tahun, semakin cukup umur
maka tingkat kematangan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Menurut Notoatmodjo (2007), mengatakan bahwa pengetahuan juga dipengaruhi oleh pengalaman, tingkat pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan intelektual serta aspek fisiologis yang menentukan dalam mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan bukan hanya dipengaruhi oleh
budaya atau lingkungan dan pengalaman, pengetahuan juga dipengaruhi oleh pendidikan.
Menurut notoatmodjo (2007) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang
maka akan semakin mudah dia menerima hal baru dan akan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut. Hal ini dapat diketahui dari hasil pengetahuan bahwa
sebagian besar responden menjawab benar pada kuesioner pengetahuan sehingga pendidikan juga berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang dibuktikan bahwa dari 41 responden ibu hamil di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015 sebagian
Pekerja merupakan salah satu faktor dari pengetahuan yang dimana semakin sibuk ibu bekerja maka semakin sedikit pengetahuan yang didapatkan. Hal ini dapat
diketahui bahwa dari 41 responden mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) yang dimana para ibu hamil memiliki waktu luang
yang banyak untuk mendapatkan informasi (notoatmodjo, 2007). Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang, maka semakin banyak informasi yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pengetahuan
seseorang.
Pada tabel 5.2 distribusi karakterisrik pernyataan pengetahuan ibu hamil
dari 21 pernyataan terdapat mayoritas ibu hamil menjawab benar pada pernyataan nomor 1 sebanyak 38 responden (92,7%) disebabkan karena ibu hamil sudah mendapatkan pendidikan kesehatan di rumah bersalin hadijah medan mengenai
diabetes melitus yaitu tentang pengertian diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas normal. Sedangkan pada
pernyataan nomor 19 didapatkan mayoritas ibu hamil menjawab salah sebanyak 17 responden (41,5%) disebabkan karena responden tidak mengetahui risiko yang akan terjadi apabila ibu hamil memiliki gula darah yang tinggi pada saat kehamilan yaitu
melahirkan bayi yang memiliki gula darah yang rendah (hipoglikemia) oleh karena tubuh bayi masih memproduksi insulin berlebih sebagai respon asupan glukosa yang
tinggi dari ibunya. Pengetahuan yang kurang mengenai faktor risiko tersebut dikarenakan tenaga kesehatan kurang memberi pendidikan kesehatan mengenai dampak negatif terhadap bayi apabila ibu hamil memiliki diabetes melitus pada
usia kehamilan 24-28 minggu. Jika hasilnya menunjukan positif, diperlukan kontrol
gula darah yang baik dan mejaga asupan makanan.
Berdasarkan Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dan responden yang
berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%). Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Desvita (2012) yaitu tingkat pengetahuan
pasien di RSUP DR.Mdjamil Padang Tahun 2012 tentang diabetes melitus didapatkan bahwa lebih dari sebagian responden berpengetahuan rendah dalam
pencegahan komplikasi diabetes melitus (55,4%) dan penelitian yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2010) yaitu tingkat pengetahuan pasien di Puskesmas Kartasura tentang Diabetes Melitustermasuk dalam kategori kurang baik
(62%) dalam pencegahan komplikasi diabetes melitus. Hal ini disebabkan karena hasil pengolahan data yang dilakukan oleh Desvita (2012) ada beberapa pertanyaan
dari kuesioner yang sulit dijawab oleh responden. Pertanyaan tersebut adalah penyakit diabetes melitus merupakan penyakit apa, apakah penyakit kencing manis dapat menyebabkan stroke, apakah gejala penyakit kencing manis, dari hasil
kuesioner tersebut, rendahnya pengetahuan responden mengenai penyakit diabetes melitus disebabkan karena responden kurang menyadari bahaya apa saja yang dapat
ditimbulkan oleh penyakit diabetes melitus, sehingga responden tidak mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penyakitnya.
Penelitian yang dilakukan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015,
didapatkan hasil pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%), hal ini
kesehatan mengenai faktor risiko diabetes melitus gestasional. Dimana faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan adalah Kelebihan berat badan sebelum menjadi
hamil (jika 20% atau lebih berat dari berat badan ideal), Mempunyai gula dalam urin, Sejarah diabetes keluarga, Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari >3500 gram
(normal bayi baru lahir (2500-3500gram), Pernah mengidap diabetes melitus dalam kehamilan sebelumnya, Usia diatas 35 tahun saat hamil.
Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko
diabetes melitus dalam kehamilan mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 34 responden (82,9%) dikarenakan ibu-ibu tersebut pernah mendapatkan informasi
mengenai faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan dari tenaga kesehatan atau sumber informasi lainya Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan responden sudah mengetahui tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan. Definisi diabetes
melitus pada kehamilan (diabetes melitus gestasional) merupakan jenis diabetes yang menyerang selama kehamilan dan biasanya lenyap setelah persalinan bayi.
Dalam pengertian sederhana diabetes melitus pada masa kehamilan merupakan keadaan dimana kandungan gula dalam darah tinggi semasa hamil. Keadaan tersebut dapat dicegah dengan pendidikan selama kehamilan dengan harapan pengetahuan
tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan dapat dicegah. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan banyaknya
informasi-informasi yang disajikan melalui media cetak, media elektronik dan juga dari tenaga kesehatan khususnya tentang faktor risiko diabetes melitus dalam kehamilan atau penyakit-penyakit yang menyertai selama kehamilan sehingga masyarakat
mempunyai pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan yang baik tentang diabetes dalam kehamilan dapat mengurangi dampak negatif pada ibu hamil agar dapat
Setelah hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa masih kurangnya bidan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil mengenai penyakit kronis salah
satunya seperti diabetes melitus pada kehamilan yaitu untuk meminimalkan risiko dan komplikasi diabetes melitus dalam kehamilan dapat tercapai. Untuk mencapai
tujuan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan bagi ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda, risko dan komplikasi diabetes melitus pada kehamilan. Pada akhirnya dapat diharapkan dalam kehamilan adalah ibu tanpa
komplikasi diabetes, bayi lahir dengan sehat.
Bagi pendidikan kebidanan diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 41 responden tentang
pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015 di peroleh berdasarkan karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak (paritas).
Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa mayoritas responden berumur 26-34 tahun yaitu sebanyak 24 responden (58,5%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 23 responden (56,1%), mayoritas pekerjaan
responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 responden (63,4%) dan mayoritas jumlah anak (paritas) adalah ibu hamil yang memiliki 1 orang anak
sebanyak 18 orang (43,9%)
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko diabetes melitus pada kehamilan di Rumah Bersalin Hadijah Medan tahun 2015
diperoleh dari hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa dari 41 responden ibu hamil yang telah diteliti mayoritas ibu hamil berpengetahuan baik sebanyak
34 responden (82,9%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (17,1%) dikarenakan ibu hamil tersebut pernah mendapatkan informasi mengenai faktor
B. Saran
1. Diharapkan bagi petugas kesehatan di Rumah Bersalin Hadijah Medan untuk
lebih meningkatkan lagi pengetahuan mengenai penyakit yang menyertai selama kehamilan termasuk diabetes melitus pada kehamilan.