DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, W. (2006). Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 53-55.
Effendi, S. (2012). Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta. Hal 162.
Gritter, J.R. (1991). Pengantar Kromatografi. Bandung: ITB. Hal 158.
Kusandriani. (1996). Botani Tanaman Cabai Merah. Bandung: Balai Penelitian Sayuran.
Khopkar, M.S. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Hal 153-156.
Margono, T. (2000). Saos Pepaya. Jakarta: PT Grasindo. Hal 2.
Murdiati, A. dan Amaliah. (2013). Panduan Penyiapan Pangan Sehat Untuk Semua. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. Hal 173-174.
Nugraheni, M. (2014). Pewarna Alami. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 1-2, 12-13, 19, 28, dan 30.
Nurlenawati,N., Jannah,A., Nimih.(2010),Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum AnnuumL.) Varietas Prabu TerhadapBerbagai Dosis Pupuk Fosfat DanBokashi Jerami Limbah Jamur Merang. Vol 4(1).Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang(UNSIKA). Hal 9-10.
Pahmawati, Y. (2011). Kegunaan dan Efek Samping Bahan Kimia. Jakarta: Adfale.Hal 35-37.
Putra,R.I., Asterina., Isrona,L. (2014). Gambaran Zat Pewarna Merah Pada Saus Cabai Yang Terdapat Pada Jajanan Yang Dijual di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Utara . Vol3 (3). Jurnal Kesehatan Andalas. Hal 299.
Sulami, E. (2009). Sehatkah Bahan Tambahan Makananmu?. Klaten: PT Intan Pariwara. Hal 1,3dan 8.
Yazid, E. (2005). Kimia Fisika Untuk Paramedis. Yogyakarta: ANDI. Hal 205-208.
Yuliarti, N. (2007). Awas! Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta: ANDI. Hal 90, 92-93.