• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

5

ABSTRAK

Hipertensi saat ini merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk

lansia. Data Riskesdas 2013 menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di

Indonesia berkisar 25,8% dengan insiden penyakit lebih banyak terjadi pada

perempuan (28,8%) dan pada golongan lanjut usia. Di Sumatera Utara, prevalensi

hipertensi juga termasuk tinggi yaitu sekitar 24,7 % berdasarkan data Riskesdas

2013. Data dari Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Mekar Bahalat tahun 2015

menyebutkan bahwa prevalensi penyakit hipertensi pada lansia yaitu sekitar 21

orang (8,8%). Data dari Puskesmas Pembantu (Pustu) tahun 2014 juga

menyebutkan bahwa hipertensi merupakan penyakit keempat terbesar yang ada di

Desa Mekar Bahalat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan

konsumsi makanan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Mekar

Bahalat, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun. Jenis

penelitian ini adalah analitik observasional dengan jenis rancangan penelitian

cross sectional

. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

lansia usia ≥ 60

tahun di Desa Mekar Bahalat yang berjumlah 120 orang, dengan besar sampel 55

responden. Penelitian ini dilakukan di Desa Mekar Bahalat, Kecamatan Jawa

Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun pada bulan September 2015 hingga

Mei 2016. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (jenis dan

frekuensi konsumsi makanan pencegah dan pemicu hipertensi, tingkat konsumsi

karbohidrat, protein, lemak, natrium, serat) dan variabel terikat (kejadian

hipertensi pada lansia).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis makanan pencegah hipertensi

yang sering dikonsumsi responden yaitu jagung, ikan air tawar, tempe, tomat,

buah pisang, kacang hijau dan jenis makanan pemicu hipertensi yang sering

dikonsumsi responden adalah daging babi, ikan asin, dan biskuit. Hasil penelitian

juga menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan

kejadian hipertensi yaitu variabel lemak (

p

=0,025), natrium (

p

= 0,039) dan serat

(

p

=0,029), sedangkan variabel karbohidrat (

p

= 0,821) dan protein (

p

= 0,189) tidak

berhubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi. Saran yang dapat

diberikan kepada masyarakat Desa Mekar Bahalat khususnya lansia yaitu agar

dapat mengurangi konsumsi makanan yang tinggi natrium atau garam, tinggi

lemak, dan juga meningkatkan konsumsi sayur dan buah dengan harga yang

terjangkau setiap harinya.

Kata Kunci: hipertensi, lansia, konsumsi makanan

iii

(2)

6

ABSTRACT

Hypertension is now a risk factor for morbidity and mortality for the

elderly. Riskesdas 2013 mentioned that the prevalence of hypertension in

Indonesia ranges from 25.8% and the incidence of this disease is more common in

women (28.8%) and in the elderly group. In North Sumatra, the prevalence of

hypertension is high and also included about 24.7% based on Riskesdas 2013.

Data from Puskesmas in the village of Mekar Bahalat 2015 mentioned that the

prevalence of hypertension in the elderly is about 21 people (8.8%). Data from

Puskesmas in 2014 also mentions that hypertension is a disease that is the fourth

highest in Mekar Bahalat village.

The purpose of this study was to determine and analyze the correlation

between food consumption with the incidence of hypertension in the elderly in

Mekar Bahalat village, District of Jawa Maraja Bah Jambi, Simalungun. This

research type is an analytic observational study with cross sectional study design

types. The population in this study were all elderly that

aged ≥ 60 years in Mekar

Bahalat village that totaling 120 people, and the samples are 55 respondents. This

research was conducted in Mekar Bahalat village, District of Jawa Maraja Bah

Jambi, Simalungun in September 2015 to May 2016. There are two variables in

this study, namely the independent variable (type and frequency of food

consumption deterrents and trigger hypertension, the level of consumption of

carbohydrates, protein, fat, sodium, fiber) and the dependent variable (the

incidence of hypertension in the elderly).

The results of this research showed that the type of food detterents

hypertension that often consumed by the respondents are corn, fresh water fish,

tempeh, tomatoes, bananas, green beans and the type of food triggers

hypertension that often consumed by the respondent are pork, salted fish, and

biscuits. The results also showed that the variables were significantly related to

the incidence of hypertension is variable fat (p = 0.025), sodium (p = 0.039) and

fiber (p = 0.029), while the variable carbohydrate (p = 0.821) and protein (p =

0.189 ) is not significantly related to the incidence of hypertension. The advice

can be given to people in Mekar Bahalat especially the elderly is to reduce the

consumption of foods that high in sodium or salt, high fat, and also increase

consumption of fruits and vegetables at affordable prices every day.

Keywords

: hypertension, the elderly, food consumption

iv

Referensi

Dokumen terkait

“Nimja sawit” dilakukan tidak hanya pada orang yang sudah tamat sekolah atau pada orang yang sudah berkeluarga .”ninja sawit” ternyata dilakukan dari berbagai kalangan atau

Posyandu Lansia “Ngudi Waras” Desa Blulukan Kecamatan Colomadu,. Karanganyar, Jawa Tengah prevalensi lansia hipertensi

Skripsi yang berjudul Hubungan antara Konsumsi Makanan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan

Kesimpulan penelitian ini yaitu prevalensi kejadian hipertensi pada masyarakat lansia di wilayah kerja Puskesmas Tona Kabupaten Kepulauan Sangihe sebesar 81,3%..

5 Makanan asin yang mengandung natrium yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pattingalloang adalah penggunaan garam dengan nilai

Hasil Analisis Korelasi Pola Makan dan Kejadian Hipertensi Sumber: Data Primer, 2023 Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3 diperoleh bahwa dari 64 responden, lansia yang menderita

Berdasarkan studi pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng yang dilakukan pada 24 Oktober 2022 pada 10 penderita hipertensi lansia, didapatkan hasil bahwa 7 dari 10 lansia