• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Akhir Aprillya decoded

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tugas Akhir Aprillya decoded"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEHILANGAN AIR PDAM SURAKARTA

PADA TAHUN 2014

Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

OLEH :

APRILLYA NUGRAHENI

NIM : I 8707028

PROGRAM D3 INFRASTRUKTUR PERKOTAAN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

A

Telah disetujui untuk Jurusan Teknik S

Dikerjakan oleh :

APRILLYA NUGRAHENI

I 8707028

Diperiksa dan disetujui oleh :

tuk dipertahankan dihadapan tim penguji pendada k Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta,

Persetujuan

Dosen Pembimbing

Ir. Koosdaryani, MT NIP. 19541127 198601 2 001

(3)

TUGAS AKHIR

Dikerjakan oleh :

APRILLYA NUGRAHENI

I 8707028

Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Pendadaran Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapat gelar Ahli Madya.

Pada hari : Tanggal :

Mengetahui, Disahkan

a.n Ketua Jurusan Ketua Program D-III Teknik

Fakultas Teknik UNS Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik UNS

Ir. BAMBANG SANTOSA, MT Ir. SLAMET PRAYITNO, MT

NIP. 19590823 198601 1 001 NIP. 19531227 198601 1 001 Mengetahui,

a. n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS

Ir. NOEGROHO DJARWANTI, MT NIP. 19561112 198403 2 007 Ir. Koosdaryani, MT.

NIP. 19541127 198601 2 001

(………)

Ir. Susilowati, MSi.

NIP. 19480610 198503 2 001

(………)

Ir. Adi Yusuf Mutaqien, MT. NIP. 19581127 198803 1 001

(4)

 Segalanya dimulai dari dalam pikiran. Jika anda berpikir kalah maka anda kalah cepat atau lambat. Sang pemenang adalah orang yang berpikir dia pasti menang. Untuk itu yakinlah dan percaya diri.( Napoleon Hill )

 Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan,cukup pintar untuk belajar dari kesalahan dan cukup kuat untuk mengoreksi kesalahan.

(John Maxwell)

 Pengetahuan tidak selamanya bergantung pada sesuatu yang benar, tetapi bisa juga diperoleh dari suatu yang salah.(Anonim)

 Kita tidak akan dapat meraih keberhasilan selama kita belum bisa mencintai apa yang kita lakukan.(Anonim)

 Dan carilah pada apa yang telah Allah SWT anugerahkan kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan dari (muka) bumi ,sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

(Q.S.Al Qoshos : 77)

 Segalanya dimulai dari dalam pikiran. Jika anda berpikir kalah maka anda kalah cepat atau lambat. Sang pemenang adalah orang yang berpikir dia pasti menang. Untuk itu yakinlah dan percaya diri.( Napoleon Hill )

 Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan,cukup pintar untuk belajar dari kesalahan dan cukup kuat untuk mengoreksi kesalahan.

(John Maxwell)

 Pengetahuan tidak selamanya bergantung pada sesuatu yang benar, tetapi bisa juga diperoleh dari suatu yang salah.(Anonim)

 Kita tidak akan dapat meraih keberhasilan selama kita belum bisa mencintai apa yang kita lakukan.(Anonim)

 Dan carilah pada apa yang telah Allah SWT anugerahkan kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan dari (muka) bumi ,sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

(Q.S.Al Qoshos : 77)

 Segalanya dimulai dari dalam pikiran. Jika anda berpikir kalah maka anda kalah cepat atau lambat. Sang pemenang adalah orang yang berpikir dia pasti menang. Untuk itu yakinlah dan percaya diri.( Napoleon Hill )

 Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan,cukup pintar untuk belajar dari kesalahan dan cukup kuat untuk mengoreksi kesalahan.

(John Maxwell)

 Pengetahuan tidak selamanya bergantung pada sesuatu yang benar, tetapi bisa juga diperoleh dari suatu yang salah.(Anonim)

 Kita tidak akan dapat meraih keberhasilan selama kita belum bisa mencintai apa yang kita lakukan.(Anonim)

 Dan carilah pada apa yang telah Allah SWT anugerahkan kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan dari (muka) bumi ,sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

(5)

v

Alhamdulillah puji syukur tiada terkira

kupanjatkan kehadirat Illahi Robbi, pencipta

alam semesta yang telah memberikan rahmat,

hidayah serta anugerah yang tak terhingga.

“ Serangkai Budi Penghargaan”

Dibalik tabir pembuatan episode

Tugas Akhir

Ribuan terima kasih untuk Orang Tuaku yang tak henti-hentinya mendoakan,

mendidikku tak pernah jemu dan selalu menaburkan pengorbanan dengan kasih

sayang. Tanpa maaf dan restumu hidupku tak menentu.

Boeat kakak2ku yang selalu menyemangatiku...

Rekan-rekan Sipil Infras angkatan 2007

PakBur Erik Umbu Adib Delon Charisma Dyah

Hendra KangHery Simbah Riya Rizal Wawan

Angen Arif Betha Lina Upik Dhimas Dinar

Cahyo Hendri Heri Ema Wawang Nidnud Okta

Piput Ria Qiqi Rut Sandik Sari Lekha Tati

Wiwin Yuddy Ayu Fani

Thankz guyz for your support n any help that make it done
(6)

vi

Aprillya Nugraheni, 2010, “Analisis Kehilangan Air PDAM Surakarta Pada Tahun 2014”

Kehilangan air merupakan masalah pokok dalam penyelenggaran pelayanan air bersih. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa kehilangan air merupakan wanprestasi dari suatu proses pelayanan air secara keseluruhan.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkiraan besarnya kapasitas distribusi, kehilangan air pada tahun 2014 serta rencana anggaran biaya untuk perbaikan kebocoran pipa pelanggan berupa penggantian pipa baru di PDAM Surakarta.

Penelitian ini menggunakan studi literatur dan metode deskriptif kuantitatif. Data

–data yang diperlukan antara lain data jumlah pendududuk dan jumlah pelanggan PDAM Surakarta 5 tahun terakhir.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan kapasitas distribusi PDAM Surakarta pada tahun 2014 dalam melayani kebutuhan pelanggan menurut perkiraan jumlah penduduk sebesar 1162,326 lt/dt, sedangkan berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan sebesar 1140,880 lt/dt. Tingkat kehilangan air pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 29,61 %, masih jauh dari Millenium Development Goals (MDG) yang dicanangkan pemerintah yaitu sebesar 24 % dan lebih kecil dibanding tahun 2009 ( 36 %).Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk penggantian pipa pelanggan PDAM Surakarta yang mengalami kebocoran sebesar Rp. 233.091,00/ m’.

(7)

vii

Aprillya Nugraheni, 2010, “Water Loss Analysis PDAM Surakarta In 2014”

Water loss is a central issue in water services Up. This understanding suggests that the loss of water is a breach of an overall process of water services.

The purpose of this study was to determine the approximate size distribution capacity, water loss in 2014 and budget plans pipeline leak repair cost for customers in the form of a new pipe replacement in PDAM Surakarta.

This research used literature study and a quantitative descriptive method. Data -data required include -data on the number and the number of subscribers population PDAM Surakarta last five years.

Results from this study show the distribution capacity of PDAM Surakarta in 2014 in serving the needs of customers according to the approximate population of 1162.326 lt / sec, while based on the estimated number of subscribers amounted to 1140.880 lt / sec. Rate of water loss in the year 2014 is estimated at 29.61%, still far from the Millennium Development Goals (MDGs) proclaimed in the government that is equal to 24% and smaller than in 2009 (36%). Plan budget needed for the replacement cost of the customer pipe taps Surakarta, who experienced leakage of Rp. 233,091.00 /m '.

(8)

viii

Segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program D3 Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, yaitu kepada :

1. Ir. Koosdaryani, MT. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir ,

2. PDAM Surakarta dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta dalam proses pengambilan data lapangan ,

3. teman-teman D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan 2007 ,

4. dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir dan Laporan Tugas Akhir ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun harapkan dari semua pihak. Akhirnya besar harapan Penyusun, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juni 2010

(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN...v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...2

1.3. Batasan Masalah...2

1.4. Tujuan Penelitian ...3

1.5. Manfaat Penelitian ...3

BAB 2 LANDASAN TEORI ...4

2.1. Tinjauan Pustaka ...4

2.2.1.

Pengertian Air ...4

2.2.2.

Kebutuhan Air...5

2.2.3.

Kehilangan Air...12

2.2. Dasar Teori ...14

2.2.1.

Perkiraan Jumlah Penduduk...14

(10)

x

3.2. Data Penelitian ...18

3.3. Teknik Pengumpulan Data ...18

3.3.1.

Tahap Persiapan ...18

3.3.2.

Pengumpulan Data...19

3.3.3.

Analisis ...19

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...21

4.1.Pengumpulan Data...21

4.1.1.

Data Penduduk Kota Surakarta...21

4.1.2.

Data Pelanggan PDAM...21

4.2.Analisis ...22

4.2.1.

Prediksi Pertambahan Kota Surakarta ...22

4.2.2.

Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM ...23

4.2.3.

Prediksi Kebutuhan Air Bersih Tahun 2014 ...30

4.2.4.

Perhitungan Tingkat Kehilangan Air ...36

4.2.5.

Prediksi Kehilangan air Tahun 2014 ...38

4.3.Rencana Anggaran Biaya ...38

4.3.1.

Penggantin Pipa Bocor...38

4.3.2.

Perincian Rencana Anggaran Biaya ...39

4.4.Pembahasan ...40

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...41

5.1. Kesimpulan ...41

5.2. Saran ...42

PENUTUP... xiii

DAFTAR PUSTAKA ... xiv

(11)

xi

Tabel 2.1. Kebutuhan Air Bersih di Daerah Perkotaan ...6

Tabel 2.2. Kebutuhan Air Non Domestik...7

Tabel 2.3. Kebutuhan Air Domestik...8

Tabel 2.4. Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta 5 Tahun Terakhir ...9

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Kota Surakarta Tahun 2005-2009. ...21

Tabel 4.2. Jumlah Pelanggan PDAM Tahun 2005-2009...22

Tabel 4.3. Prediksi Pertambahan Jumlah Pendududuk ...23

Tabel 4.4. Prediksi Pertambahan Pelanggan Sosial Umum ...24

Tabel 4.5. Prediksi Pertambahan Pelanggan Sosial Khusus ...24

Tabel 4.6. Prediksi Pertambahan Pelanggan Rumah Tangga 1 ...25

Tabel 4.7. Prediksi Pertambahan Pelanggan Rumah Tangga 2 ...26

Tabel 4.8. Prediksi Pertambahan Pelanggan Rumah Tangga 3 ...26

Tabel 4.9. Prediksi Pertambahan Pelanggan Rumah Tangga 4 ...27

Tabel 4.10. Prediksi Pertambahan Pelanggan Sekolah ...28

Tabel 4.11. Prediksi Pertambahan Pelanggan Pemerintah...28

Tabel 4.12. Prediksi Pertambahan Pelanggan Niaga 1 ...29

Tabel 4.13. Prediksi Pertambahan Pelanggan Niaga 2 ...30

Tabel 4.14. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Penduduk...32

Tabel 4.15. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Pelanggan ...34

Tabel 4.16. Perhitungan Tingkat Kehilangan Air Tahun 2005-2009...37

Tabel 4.17. Perkiraan Jumlah Kehilangan Air Tahun 2014...38

(12)

xii

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian...20

Gambar 4.1. Diagram Prediksi Kebutuhan Air Berdasarkan Jumlah Penduduk...35

Gambar 4.2. Diagram Prediksi Kebutuhan Air Berdasarkan Jumlah Pelanggan ...35

Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Prediksi Kebutuhan Air Bersih Tahun 2014 ...36

Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Jumlah Kehilangan Air Tahun 2005-2009...37

(13)

Bab I Pendahuluan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material yag membuat kehidupan terjadi di bumi. Dapat dikatakan air adalah sumber kehidupan. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, bahkan hampir 70 % tubuh manusia mengandung air. Manusia membutuhkan air untuk minum, mandi dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Dalam kondisi normal air terdiri dari molekul 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan mempunyai sifat – sifat alamiah air yang belum tercampur senyawa lain. Standar kualitas air bersih merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi instansi pemerintah penyedia jasa layanan air bersih sepeti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ( Enger dan Smith, 2000).

Keberadaan air tidak terlepas dari siklus hidrologi. Dengan adanya siklus tersebut, maka air akan bersentuhan dengan senyawa lain sehingga air dapat terkontaminasi. Jadi tidak ada air yang benar-benar murni. Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat meningkatkan aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan di segala sector. Peningkatan ini mengakibatkan intensitas pencemaran terhadap sumber daya air meningkat. Berkembangnya teknologi baru yang dapat mencemari lingkungan seperti deterjen, pupuk kimia, pestisida, dll juga dapat mengakibatkan kerusakan sumber daya air yang tersedia. Oleh karena itu perlu pemanfaatan air yang seefisien dan seefektif mungkin.

Syarat penyediaan air bersih tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan dan pengawasan kualitas air. Air permukaan merupakan salah satu alternatif sebagai sumber daya air baku bagi penyediaan sistem air bersih di Indonesia.

(14)

Bab I Pendahuluan

PDAM Surakarta berupaya meningkatkan kinerja pelayanannya yang masih terkendala, salah satunya mengenai tingkat kehilangan air yang masih tinggi. Kehilangan air adalah perbedaan antara jumlah air yang diproduksi oleh produsen-air dengan jumlah air yang terjual kepada konsumen . Dua faktor yang dapat menyebabkan kehilangan air itu sendiri, yaitu masalah teknis dan nonteknis, seperti kelemahan administrasi dan kelalaian petugas lapangan PDAM.

1.2. Rumusan Masalah

Terkait dengan masalah kebocoran pipa maupun kehilangan air yang terjadi di PDAM Surakarta, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Berapa besar kapasitas distribusi yang diperlukan PDAM Surakarta dalam melayani pelanggan pada tahun 2014 ?

2. Semakin besar atau kecilkah kehilangan air yang terjadi di PDAM pada tahun 2014 ?

3. Berapa besarnya rencana anggaran biaya untuk perbaikan kebocoran pipa pelanggan PDAM Surakarta ?

1.3. Batasan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini masalah dan pembahasannya terbatas pada :

1. Lokasi penelitian adalah PDAM Surakarta.

2. Perhitungan perkiraan kehilangan air yang terjadi dalam jangka waktu 5 tahun sesuai perkiraaan PDAM Surakarta.

3. Rencana pelayanan distribusi dan kebutuhan air bersih yang diperlukan PDAM Surakarta.

(15)

Bab I Pendahuluan

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Mengetahui kapasitas distribusi yang diperlukan untuk melayani pelanggan PDAM Surakarta pada tahun 2014.

2. Mengetahui prediksi kehilangan air yang terjadi di PDAM Surakarta pada tahun 2014.

3. Mengetahui besarnya rencana anggaran biaya untuk perbaikan kebocoran pipa bagi pelanggan PDAM Surakarta.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis dapat menambah ilmu dalam menempuh studi khususnya di bidang teknik sumber daya air.

(16)

B II Landasan Teori

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Air

Air adalah zat cair yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Semua air biasanya tidak bersih sempurna, selalu mengandung senyawa pencemar. Bahkan tetes air hujan mengandung debu dan karbondioksida waktu jatuh ke bumi. Keberadaan air berhubungan dengan siklus hidrologi. Air yang bergerak dengan siklus hidrologi akan bersentuhan dengan bahan baku atau senyawa lain, sehingga tidak ada air yang benar-benar murni.

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air). . Kecepatan aliran air tanah ini secara alami sangatlah kecil, yaitu berkisar antara 1,5 m/hari - 2 m/hari . Air tanah yang mengalir ke permukaan tanah membawa zat padat terlarut, air hujan yang mengalir melalui permukaan tanah membawa zat-zat penyebab kekeruhan dan zat organik, seperti juga bakteri patogen. Pada air permukaan partikel-partikel mineral air yang terlarut akan tetap tidak berubah, tetapi zat organik diuraikan secara kimia dan mikrobiologi, pengendapan di danau atau sungai-sungai yang mempunyai kecepatan rendah menyebabkan hilangnya zat padat yang melayang dan bakteri patogen akan mati karena kurangnya makanan, walaupun demikian kontaminasi baru terhadap air permukaan akan terjadi akibat adanya air buangan dan pertumbuhan alga yang menjadi sumber makanan untuk organisme.

(17)

Bab II Landasan Teori

kualitas, air tanah sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan. Pada umumnya air tanah artesis cukup jernih dan tidak mengandung zat tersuspensi atau tumbuhan mati, karena telah mengalami proses penyaringan alami melalui lapisan tanah dan batuan sebagai media penyaring. Tetapi tidak menutup kemungkinan air tanah dapat tercemar oleh zat-zat seperti Fe, Mn dan kesadahan yang terbawa oleh aliran permukaan tanah.

Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah. Terdiri dari air sungai dan air danau. Air sungai adalah air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dan mengalir melewati daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai merupakan daerah yang dianggap sebagai wilayah dari suatu titik tertentu pada suatu sungai dan dipisahkan dari daerah aliran sungai sebelahnya oleh suatu pembagi atau punggung bukit yang dapat ditelusuri pada peta topografi. Air danau adalah air permukaan berasal dari air hujan atau air tanah yang keluar ke permukaan tanah dan terkumpul pada suatu titik yang relatif rendah dan cekung. Air permukaan biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya untuk : kebutuhan domestik, irigasi atau pertanian, pembangkit listrik, pelayaran di sungai, industri wisata, dll (Kodoatie dan Sjarief, 2005).

2.1.2. Kebutuhan Air

Kebutuhan air adalah kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang sgala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan non domestik, air irigasi baik pertanian maupun perikanan, air untuk penngelontoran kota.

Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan :

1. Kebutuhan air domestik : keperluan rumah tangga

2. Kebutuhan air non domestik : industri, pariwisata, tempat ibadah, tempat sosial serta tempat–tempat komersial atau tempat umum lainnya.

(18)

Bab II Landasan Teori

mendatang. Sesuai dengan Millenium Development Goals (MDG) bahwa Indonesia diharapkan pada tahun 2015 cakupan pelayanan air bersihnya dapat ditingkatkan menjadi 80% dari jumlah penduduk, sedangkan cakupan pelayanan PDAM Surakarta baru 55 %.

Untuk merumuskan penggunaan air bersih oleh masing – masing komponen (kelompok per Sambungan Rumah) secara pasti sulit dilakukan sehingga dalam perencanaan dan perhitungan digunakan asumsi atau pendekatan berdasarkan kategori kota pada Tabel 2.1. berikut :

Tabel 2.1. Tabel Kebutuhan Air Bersih di Daerah Perkotaan

Kategori Ukuran Kota Jumlah penduduk

Jiwa (orang) Kebutuhan air (lt/orang/hari) I II III IV V Kota Metropolitan Kota Besar Kota Sedang Kota Kecil Kota Kecamatan > 1000.000 500.000-1.000.000 100.000-500.000 20.000-100.000 >20.000 190 170 150 130 100

Sumber: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2002

(19)

Bab II Landasan Teori

Tabel 2.2. Kebutuhan Air Non Domestik

No. Sarana dan Prasarana Unit Kebutuhan Konsumsi Air

(liter/hari)

1 Masjid 30 untuk 100 orang

2 Gereja 10 untuk 100 orang

3 Toko 10 untuk 20 orang

4 Pasar 10 untuk 20 orang

5 Hotel 25 untuk 300 tempat tidur

6 Rumah makan 2000 untuk 1 rumah makan

7 Industri 2000 untuk 1 industri

8 Rumah sakit 240 untuk 300

9 Puskesmas 25 untuk 10 orang

10 Apotik 10 untuk 20 orang

11 Sekolah 25 untuk 250 orang

12 Kantor 30 untuk 25 orang

13 Bioskop 25 untuk 200 tempat duduk

(20)

Bab II Landasan Teori

Tabel 2.3. Kebutuhan Air Domestik

No. Uraian

Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (jiwa) >1.000.000 Metro 500.000 s/d 1.000.000 Besar 100.000 s/d 500.000 Sedang 20.000 s/d 100.000 Kecil <20.000 Desa 1 Konsumsi unit sambungan rumah (liter/hari)

190 170 150 130 30

2

Konsumsi unit hidran umum (liter/hari)

30 30 30 30 30

3 Konsumsi unit non

domestik (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30

4 Kehilangan air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20

5 Faktor maksimum

day 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1

6 Faktor pick hour 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

7 Jumlah jiwa per SR 5 5 6 6 10

8 Jumlah jiwa per HU 100 100 100 100-200 200

9 Sisa tekan jaringan

distribusi (mka) 10 10 10 10 10

10 Jam operasi 24 24 24 24 24

11 Volume resevoir (%) 20 20 20 20 20

12 SR:HU 50:50 s/d

70:30

50:50 s/d

80:20 80:20 70 30

13 Cakupan

pelayanan*) 90**) 90**) 90**) 90**) 70***)

*) : tergantung survei sosial ekonomi **) : 60% perpipaan, 30% non perpipaan ***) : 25% perpipaan, 45% non perpipaan

(21)

Bab II Landasan Teori

Unit pelanggan PDAM Kota Surakarta terbagi dalam berbagai kelompok per Sambungan Rumah (SR), sebagai berikut:

Tabel 2.4. Tabel Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta 5 Tahun Terakhir

No KLASIFIKASI PELANGGAN KATEGORI PERENCANAAN

1.

SOSIAL

- Sosial Umum Kran Umum dan Non Domestik

- Sosial Khusus Non Domestik

2.

NON NIAGA

Rumah Tangga 1 Domestik

Rumah Tangga 2 Domestik

Rumah Tangga 3 Domestik

Rumah Tangga 4 Domestik

3. PEMERINTAHAN Non Domestik

4. SEKOLAHAN Non Domestik

5.

NIAGA

- Niaga 1 Non Domestik

- Niaga 2 Non Domestik

Sumber : PDAM Kota Surakarta, 1999

1. Kelompok Pelanggan

Kelompok I : Sosial Umum (S1) 1. Hidrat Umum

2. KM/WC Umum Non Komersil 3. Terminal Air

(22)

Bab II Landasan Teori

Kelompok II : Rumah Tangga (R1)

Adalah Rumah Tangga dengan type <21M2 Rumah Tangga 2 (R2)

Adalah Rumah Tangga dengan type >21 M2

Rumah Tangga 3 (R3)

Adalah Rumah Tangga dengan kegiatan usaha kecil yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada lokasi pengembangan pelayanan.

Rumah Tangga 4 (R4)

Rumah Tangga dan atau Rumah Tangga dengan kegiatan usaha yang bereada di Jalan Kota atau Jalan Propinsi atau Jalan Nasional dan atau Rumah Tangga yang terletak pada lokasi perumahan yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada lokasi pengembangan pelayanan.

Kelompok III : Sekolahan (P1) 1. Play Group

2. Taman Kanak-kanak (TK)

3. Sekolah Dasar (SD) atau sederajat

4. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat 5. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat

6. Perguruan Tinggi (Akademi, Institut, Sekolah Tinggi, Universitas) atau sederajat.

Pemerintahan (P2)

1. Sarana milik instansi Pemerintah 2. Sarana milik instansi Kepolisian 3. Sarana milik instansi TNI

(23)

Bab II Landasan Teori

2. Praktek Dokter (Umum, Spesialis, Gigi, Hewan)

3. Kantor Profesi (Notaris, PPAT, Pengacara, Penasehat Hukum, Akuntan Publik, Psikolog, Konsultan Tanah, Konsultan Pajak, Kontraktor, Konsultan Bangunan)

4. Lembaga/Yayasan/Organisasi non sosial 5. Rumah Makan

6. Praktek Bidan

7. Apotik dan Toko Obat 8. Toko

9. Salon, Rias Penganten, Potong Rambut 10. Asrama/indekost

11. Studio Photo 12. Optical 13. Losmen

14. Hotel Non Bintang 15. Katering

16. Panti Pijat

17. Gedung Olah Raga 18. Stasiun Radio Swasta 19. Penjahit/Konveksi 20. Sanggar Kebugaran

21. KM/WC yang dikomersilkan

22. Agen Travel, Bus, Kereta Api, Pesawat Terbang, Kapal Laut 23. Biro Perjalanan

24. Kursus

25. Usaha Persewaan Sepeda Motor/Mobil 26. Warung Air

27. Laundry/Binatu

(24)

Bab II Landasan Teori Niaga 2 (N2)

1. BUMN

2. Kantor Instansi Swasta (Bank, Asuransi, Koperasi, Lembaga Pembiayaan/Leasing, Developer, Pemasaran, Distibutor)

3. Badan Usaha Swasta baik Badan yang tidak berbentuk Badan Hukum maupun yang berbentuk Badan Hukum

4. Dealer Sepeda Motor dan Dealer Mobil 5. Rumah Sakit dan Klinik Swasta

6. Hotel Berbintang 7. Restaurant

8. Gedung Pertemuan 9. Balai Pengobatan 10. Laboratorium Swasta

11. Tempat Hiburan (Billiard, Karaoke, Pub, Diskotik,Kafe, Bioskop) 12. Bengkel dan Tempat Cucian Mobil

13. Pompa Bensin 14. Percetakan

15. Toserba, Supermarket, Plaza, Swalayan, Mall, Mega Mall, Super Mall. 16. Lembaga Pendidikan

17. Usaha Peternakan 18. Pabrik

19. Usaha Air Mineral

20. Usaha Air Minum Isi Ulang 21. Kolam Renang Swasta 22. Stasiun Televisi Swasta

23. Kantor Penerbitan Surat Kabar dan Majalah 24. Gedung Pertunjukan

2.1.3. Kehilangan Air

(25)

Bab II Landasan Teori

menanggulangi masalah ini. Penanggulangan kehilangan air ada yang bersifat penanggulangan darurat maupun mengarah ke sifat analisis untuk membentuk suatu metode pemeliharaan yang berkesinambungan.

Terdapat 2 jenis kehilangan air pada sistem distribusi air bersih, yaitu : 1. Kehilangan air secara teknis

Disebabkan oleh kebocoran pipa, pemasangan yang kurang baik, cacat pada pipa/ retak, korosi,pipa yang sudah tua, penurunan tanah.

Besar kehilangan air yang terjadi :

a. Jaringan terpelihara dengan baik, pencatatan meter air baik, kondisi tanah mendukung, tingkat kehilangan air ≤ 10 %.

b. Jaringan tidak terpelihara baik, pencatatan meter air kurang, kondisi tanah tidak mendukung, tingkat kehilangan air 10 % - 20 %.

c. Tergantung dari jaringan, kondisi tanah, pencatatan meter yang kurang baik dari konsumsi pelanggan, tingkat kehilangan air bisa mencapai≥ 50%.

2. Kehilangan Air Non Teknis

Bisa disebabkan oleh kesalahan/ kelemahan pada kondisi fisik meter air, kesalahan pembacaan / pencatatan pada kondisi fisik meter air, ketidaksesuaian pelaksanaan prosedur, sambungan liar dan pencurian, pemakaian air tidak terbayar.

Upaya penanggulangan kehilangan air yang dilakukan oleh PDAM, yaitu : kontrol tekanan, sounding secara teratur, pembentukan zona– zona yang dapat diisolasi, serta mengandalkan pengaduan dari masyarakat / pelanggan apabila terjadi kebocoran. Cara penghitungan kehilangan air menurut perkiraan PDAM :

Jumlah Distribusi Air = Jumlah produksi air–wash out

Kehilangan Air = Jumlah distribusi air–jumlah penjualan air–

air untuk lain- lain

Toleransi = 20 % x wash out

Di atas Toleransi = Kehilangan air–toleransi

% Kehilangan Air = x100%

distribusi air

(26)

Bab II Landasan Teori

2.2

Dasar Teori

2.2.1. Perkiraan Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk adalah menentukan perkiraan jumlah penduduk pada beberapa tahun mendatang, sesuai dengan periode perencanaan yang diinginkan. Data yang diperlukan adalah jumlah penduduk maupun persentase pertambahan jumlah penduduk yang ada selama 5 tahun terakhir, serta rata-rata kenaikan jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir tersebut.

Rumus proyeksi penduduk yang biasa dipakai adalah metode Geometrik, sesuai

dengan ”Petunjuk Teknis Perencanaan, Rencana Induk Sistem, Sistem Penyediaan

Air Minum Perkotaan” adalah sebagai berikut:

Pn= Po(1 + r)n... 2.1.

o n tahun

tahun

n pertambaha Jumlah

r

 _ ……….. 2.2.

Dengan:

Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi (jiwa),

Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi (jiwa),

r = Presentase jumlah pertambahan penduduk dibagi selisih waktu dikurangi tahun awal proyeksi (%),

n = Selisih waktu (tahun).

2.2.2. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih

Sesuai dengan Millinium Development Goals (MDG) pedoman yang perlu diketahui selain proyeksi jumlah penduduk dalam memprediksi jumlah kebutuhan air bersih adalah:

1. Tingkat pelayanan masyarakat

Cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat rata-rata tingkat nasional adalah 80% dari jumlah penduduk, dengan rumus:

(27)

Bab II Landasan Teori Dengan:

Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik),

Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi (jiwa).

2. Pelayanan sambungan rumah

Jumlah penduduk yang mendapat air bersih melalui sambungan rumah adalah, dengan rumus:

Sl=80%xCp... 2.11.

Dengan:

Sl = Konsumsi air dengan sambungan rumah (liter/detik),

Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik).

3. Sambungan tak langsung atau sambungan bak umum

Sambungan tak langsung atau sambungan bak umum adalah sambungan untuk melayani penduduk tidak mampu dimana sebuah bak umum dapat melayani kurang lebih 100 jiwa atau sekitar 20 keluarga. Jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih melalui sambungan tak langsung atau bak umum dihitung dengan rumus:

Sb=20%xCp... 2.12.

Dengan:

Sb = Konsumsi air bak umum (liter/detik),

Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik).

4. Konsumsi air bersih

Konsumsi kebutuhan air bersih sesuai dengan Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2002 diasumsikan sebagai berikut:

a. Konsumsi air bersih untuk sambungan rumah/sambungan langsung sebanyak 140 liter/orang/hari.

(28)

Bab II Landasan Teori

c. Konsumsi air bersih non rumah tangga (kantor, sekolahan, tempat ibadah, industri, pemadam kebakaran dan lain-lain) ditentukan sebesar 15% dari jumlah pemakaian air untuk sambungan rumah dan bak umum dengan rumus:

Kn=15%x(Sl+Sb)... 2.13.

Dengan:

Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga (liter/detik),

Sl = Konsumsi air dengan sambungan rumah (liter/detik),

Sb = Konsumsi air bak umum (liter/detik).

5. Kehilangan air

Kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari total kebutuhan air bersih, perkiraan kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan pipa yang bocor, pipa yang retak dan akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan, pencucian pipa, kerusakan water meter, pelimpah air di menara air dan lain-lain, dengan rumus:

Lo=24%xPr... 2.14.

Dengan:

Lo = Kehilangan air (liter/detik),

Pr = Produksi air (liter/detik).

6. Analisis kebutuhan air PDAM

Analiis produksi air total yang dibutuhkan oleh PDAM adalah jumlah konsumsi air sambungan langsung ditambah dengan konsumsi air dari bak umum dan konsumsi air untuk non rumah tangga kemudian dijumlahkan dengan kehilangan air akibat kebocoran pipa atau pengglontoran air, dengan rumus:

Pr=Sl+ Sb+ Kn+ Lo... 2.15.

Dengan:

Pr = Produksi air (liter/detik),

Sl = Konsumsi air dengan sambungan rumah (liter/detik),

Sb = Konsumsi air bak umum (liter/detik),

Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga (liter/detik),

(29)

Bab II Landasan Teori

7. Analisis kebutuhan harian maksimum

Kebutuhan harian maksimum adalah banyaknya air yang dibutuhkan terbesar dalam satu tahun. Kebutuhan air pada harian maksimum digunakan untuk mengetahui berapa kapasitas pengolahan (produksi) dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata sebagai berikut:

Ss=f1xSr... 2.16.

Dengan:

Ss = Kebutuhan harian maksimum (liter/detik),

Sr = Jumlah total kebutuhan air domestik dan non domestik

(liter/detik),

f1 = Faktor maksimum day 1,15.

8. Analisis pemakaian air pada waktu jam puncak

Pemakaian air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tertinggi pada jam-jam tertentu dalam satu hari. Kebutuhan air pada waktu jam-jam puncak digunakan untuk mengetahui beberapa kapasitas distribusi dari besarnya diameter pipa dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata sebagai berikut:

Debit waktu puncak=f2xSr... 2.17.

Dengan:

Sr = Jumlah total kebutuhan air domestik dan non domestik

(liter/detik),

(30)

Bab III Metode Penelitian

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana data–data yang diperoleh dianalisis dengan rumus yang ada.

3.2. Data Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kehilangan air, jenis-jenis pelanggan, debit air PDAM yang tersedia, jumlah pelanggan PDAM dan jumlah penduduk kota Surakarta.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimaksudkan untuk mempermudah jalannya penelitian, seperti : pengumpulan data, analisis dan penyusunan laporan.

Tahap persiapan meliputi : 1. Studi Pustaka

Studi pustaka dimaksudkan untuk memberikan arahan dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis maupun dalam penyusunan laporan.

2. Observasi Lapangan

Observasi lapangan dimaksudkan untuk mengetahui lokasi / tempat pengambilan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini.

(31)

Bab III Metode Penelitian 3.3.2. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam studi kasus ini diperoleh melalui studi literatur serta menggunakan data yang dimiliki oleh instansi terkait, dalam hal ini adalah PDAM Surakarta.

Adapun data tersebut adalah :

1. Data jumlah penduduk Kota Surakarta 5 tahun terakhir.

2. Data pelanggan PDAM menurut jenis-jenis pelanggan selama 5 tahun terakhir.

3. Data sumber - sumber air lain yang melayani sistem distribusi PDAM Surakarta.

3.3.3. Analisis

(32)
[image:32.612.132.509.78.459.2]

Bab III Metode Penelitian

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian Pengumpulan data

pelanggan PDAM dan jumlah penduduk

5 tahun terakhir (2005-2009)

Mulai

RAB perbaikan kebocoran pipa pelanggan PDAM

Mengetahui kebutuhan air bersih

s/d tahun 2014

Prediksi kehilangan air s/d tahun 2014

Kesimpulan dan saran

(33)

V Analisis dan Pembahasan

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data

4.1.1. Data Penduduk Kota Surakarta

[image:33.612.132.438.311.441.2]

Data penduduk Kota Surakarta pada kurun waktu 5 tahun terakhir adalah seperti pada Tabel 4.1. berikut :

Tabel 4.1. Tabel Jumlah Penduduk Kota Surakarta Tahun 2005–2009

No. Tahun Jumlah penduduk ( jiwa)

1. 2005 558.585

2. 2006 561.507

3. 2007 562.565

4. 2008 563.262

5. 2009 525.505

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta, 2010.

4.1.2. Data Pelanggan PDAM

Data yang diperoleh dari PDAM bagian pelanggan mulai tahun 2005 - 2009 mengalami pertambahan jumlah yang dilayani oleh PDAM dengan rincian seperti Tabel 4.2. sebagai berikut :

(34)
[image:34.612.128.513.90.396.2]

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Tabel 4.2. Tabel Jumlah Pelanggan PDAM tahun 2005–2009

Jenis Pelanggan

(SR)

Tahun

2005 2006 2007 2008 2009

Sosial umum 698 718 718 726 739

Sosial khusus 509 522 537 547 557

RT 1 2101 2101 2616 2607 2607

RT 2 38540 38540 38730 38736 38753

RT 3 3117 3609 4506 5223 5839

RT 4 4836 5295 6102 6628 6959

Sekolah 294 295 355 313 320

Pemerintah 336 344 299 363 369

Niaga 1 5863 5869 6436 6422 6367

Niaga 2 324 328 340 347 346

Jumlah 56618 57621 60639 61912 62853

Sumber : Bagian pelanggan PDAM Surakarta 2009

Catatan : 1 SR = 5,8 jiwa

4.2. Analisis

4.2.1. Prediksi Pertambahan Penduduk Kota Surakarta

Prediksi pertambahan penduduk Kota Surakarta dihitung dengan metode geometrik dengan data jumlah penduduk yang didapat selama 5 tahun terakhir yakni tahun 2005-2009 dengan prediksi hingga tahun 2014. Data – data pertambahan penduduk dari Tabel 4.3. dianalisis dengan menggunakan Rumus 2.1. sebagai berikut :

Pn= Po(1 + r)n

o n tahun

tahun

n pertambaha Jumlah

r

ð

(35)
[image:35.612.126.486.104.273.2]

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Tabel 4.3. Prediksi Pertambahan Jumlah Penduduk Pertambahan Penduduk

Tahun Jumlah Penduduk Jiwa %

2005 558.585 -

-2006 561.507 2.922 0,52

2007 562.565 1.058 0,19

2008 563.262 697 0,12

2009 525.505 -37.757 -6,70

Jumlah 2.771.424 -33.080 -5.87

Persentase pertambahan jumlah penduduk :

o n tahun tahun n pertambaha Jumlah r  _ 4 % 87 . 5  r = -1,47%

P2014= P2009(1 + r)n

= 525.505 ( 1–0,0147 % )5 = 487.999.38 ~ 487999 jiwa

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan penduduk Kota Surakarta berkurang / mengalami penurunan. Jumlah penduduk pada tahun 2014 sebesar 487.999 jiwa. Hal ini disebabkan karena teknik pengambilan data pada tahun 2009 dan seterusnya berbeda dari tahun – tahun sebelumnya. Dimana dinas terkait melakukan pengambilan data secara langsung ke tiap rumah tangga, tidak hanya mengandalkan data dari Kelurahan setempat.

4.2.2.Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM

(36)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

[image:36.612.126.501.561.711.2]

asumsi setiap perubahan data negatif dianggap tetap. Data-data pelanggan dari Tabel 4.4. dianalisis dengan Rumus 2.1.

1. Pelanggan Sosial Umum dapat dilihat pada Tabel 4.4. sebagai berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 698 -

-2006 718 20 2,87

2007 718 0 0

2008 726 8 1,11

2009 739 13 1,79

Jumlah 3599 41 5,77

Persentase pertambahan jumlah pelanggan : r = 5,77 % / 4

r = 1,44 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 739 ( 1 + 1,44 % )5 = 793,76 ~ 740 SR

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Sosial Umum cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Sosial Umum tahun 2014 sebesar 740 SR.

2. Pelanggan Sosial Khusus dapat dilihat pada Tabel 4.5. sebagai berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 509 -

-2006 522 13 2,55

2007 537 15 2,87

2008 547 10 1,86

2009 557 10 1,83

(37)

Bab IV Analisis dan Pembahasan Persentase pertambahan jumlah pelanggan : r = 9,11 % / 4

r = 2,28 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 557 ( 1 + 2,28 % )5 = 623,46~ 623 SR

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Sosial Khusus cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Sosial Khusus tahun 2014 sebesar 623 SR.

3. Pelanggan Rumah Tangga 1 dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 2101 -

-2006 2101 0 0

2007 2616 515 24,51

2008 2607 -9 -0,34

2009 2607 0 0

Jumlah 12032 506 24,17

Persentase pertambahan jumlah pelanggan : r = 24,17 % / 4

r = 6,04 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 2607 ( 1 + 6,04 % )5 = 3495,34 ~ 3495 SR

(38)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

4. Pelanggan Rumah Tangga 2 dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 38540 -

-2006 38540 0 0

2007 38730 190 0,49

2008 38736 6 0,02

2009 38753 17 0,04

Jumlah 193299 213 0,55

Persentase sentase pertambahan jumlah pelanggan : r = 0,55 % / 4

r = 0,14 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 38753 ( 1 + 0,14 % )5 = 39025,03 ~ 39025 SR

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Rumah Tangga 2 cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Rumah Tangga 2 tahun 2014 sebesar 39025 SR.

5. Pelanggan Rumah Tangga 3 dapat dilihat pada Tabel 4.8. berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 3117 -

-2006 3609 492 15,78

2007 4506 897 24,85

2008 5223 717 15,91

2009 5839 616 11,79

Jumlah 22294 2722 68,33

(39)

Bab IV Analisis dan Pembahasan r = 17,08 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 5839 ( 1 + 17,08 % )5 = 12845,53 ~ 12846 SR

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Rumah Tangga 3 cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Rumah Tangga 3 tahun 2014 sebesar 12846 SR.

6. Pelanggan Rumah Tangga 4 dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 4836 -

-2006 5295 459 9,49

2007 6102 807 15,24

2008 6628 526 8,62

2009 6956 328 4,95

Jumlah 23189 2120 38,3

Persentase pertambahan jumlah pelanggan : r = 38,3 % / 4

r = 9,58 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 6956 ( 1 + 9,58 % )5 = 10990,46 ~ 10990 SR

(40)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

7. Pelanggan Sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.10. sebagai berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 294 -

-2006 295 1 0,34

2007 355 60 20,34

2008 313 - 42 -11,83

2009 320 7 2,24

Jumlah 1577 26 11,09

Persentase pertambahan jumlah pelanggan : r = 11,09 % / 4

r = 2,77 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 320 ( 1 + 2,77 % )5 = 366,84 ~ 367 SR

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Sekolah cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Sekolah tahun 2014 sebesar 367 SR.

8. Pelanggan Pemerintah dapat dilihat pada Tabel 4.11. sebagai berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 336 -

-2006 344 8 2,38

2007 299 - 45 13,08

2008 363 64 21,40

2009 369 6 1,65

Jumlah 1711 33 12,35

(41)

Bab IV Analisis dan Pembahasan r = 3,09 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 369 ( 1 + 3,09 % )5 = 429,64~ 430 SR

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Pemerintah cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Pemerintah tahun 2014 sebesar 430 SR.

9. Pelanggan Niaga 1 dapat dilihat pada Tabel 4.12. sebagai berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 5863 -

-2006 5869 6 0,10

2007 6436 567 9,66

2008 6422 -14 -0,22

2009 6367 -55 -0,86

Jumlah 30957 504 8,68

Persentase pertambahan jumlah pelanggan : r = 8,68% / 4

r = 2,17 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 6367 ( 1 + 2,17 % )5 = 7088 SR

(42)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

10. Pelanggan Niaga 2 dapat dilihat pada Tabel 4.13. sebagai berikut :

Tahun SR Selisih %

2005 324 -

-2006 328 4 1,24

2007 340 12 3,66

2008 347 7 2,06

2009 346 -1 -0,28

Jumlah 1685 22 6,68

Persentase pertambahan jumlah pelanggan : r = 6,68% / 4

r = 1,67 %

P2014= P2009(1 + r)n

= 346 ( 1 + 1,67 % )5 = 375,87 ~ 376 SR

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Niaga 2 cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Niaga 2 tahun 2014 sebesar 376 SR.

4.2.3. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Tahun 2014

Prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2014 dihitung dengan 2 cara, mengacu pada hasil prediksi pertambahan jumlah penduduk dan pertambahan masing-masing jenis pelanggan. Kemudian dibandingkan sehingga akan mendapatkan dua data masukan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk suatu rencana.

Berdasarkan prediksi pertambahan jumlah penduduk 1. Kebutuhan air bersih domestik (SI)

Sl = 80% x Cp

(43)

Bab IV Analisis dan Pembahasan Sl = 80% x (80% x Pn)

Sl = 80% x (80% x 487.999 jiwa) x 170 liter/orang/hari

Sl = 53.094.291 liter/hari

Sl = 614,517 liter/detik

2. Kebutuhan sosial/umum (Sb)

Sb = 20% x Cp

Cp = 80% x Pn

Sb = 20% x (80% x Pn)

Sb = 20% x (80% x 487.999 jiwa) x 170 liter/orang/hari

Sb = 13.273.573 liter/hari

Sb = 153,629 liter/detik

3. Kebutuhan air bersih non domestik (SI) Kn = 15% x (Sl+Sb)

Kn = 15% x (614,517 + 153,629)

Kn = 115,222 liter/detik

4. Kehilangan air

Lo = 24% x Pr

Pr = Sl+ Sb+ Kn+ Lo

Pr = Sl+ Sb+ Kn+ 24% x Pr

76% Pr = Sl+ Sb+ Kn

Pr =

76% Kn Sb

Sl 

Pr =

76%

115,222 153,629

614,517  

Pr = 1162,326 liter/detik

Lo = 24% x Pr

Lo = 24% x 1162,326

(44)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

[image:44.612.130.510.164.285.2]

Perhitungan kebutuhan air berdasarkan jumlah penduduk Kota Surakarta diatas dapat dibuat tabel 4.14. dibawah ini:

Tabel 4.14. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Penduduk

No Keterangan Jumlah kebutuhan (liter/detik)

1 Domestik 614,517

2 Sosial/umum 153,629

3 Non domestik 115,222

4 Kehilangan air 278,958

Total kebutuhan 1162,326

Jadi kebutuhan air di Kota Surakarta pada tahun 2014 menurut prediksi jumlah penduduk adalah 1162,326 liter/detik. Kebutuhan harian maksimum dan pemakaian air pada waktu jam puncak juga akan diprediksi untuk memenuhi seberapa besar kebutuhan air di Kota Surakarta dengan analisis di bawah ini.

1. Analisis kebutuhan harian maksimum Ss = f1x Sr

= 1,15 x 1162,326 = 1336,675 liter/detik

2. Analisis pemakaian air pada waktu jam puncak Debit waktu puncak = f2x Sr

= 1,5 x 1162,326 = 1743,489 liter/detik

(45)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan prediksi masing-masing variabel pelanggan : 1. Pelanggan domestik (SI)

Pd = RT 1 + RT 2 + RT 3 + RT 4 = 3495 + 39025 + 12846 + 10990 = 66356 SR

= 66356 x 5,8 x 170 liter/hari = 65.427.016 liter/hari = 757,257 liter/detik 2. Pelanggan non domestik (Kn)

Kn = Niaga 1 + Niaga 2 + Sekolahan + Pemerintah = 7088 + 376 + 367 +430

= 8261 SR

= 8261 x 5,8 x 170 liter/hari = 8. 145.346 liter/hari = 94,275 liter/detik 3. Pelanggan sosial / umum (Sb)

Sb = Sosial umum + Sosial khusus = 740 + 623

= 1363 SR

= 1363 x 5,8 x 170 liter/hari = 1.343.918 liter/hari = 15,555 liter/detik

Pr = SI + Sb + Kn 0,76

= 757,257 + 94,275 + 15,555 0,76

= 1140,880 liter/detik 4. Kehilangan Air (Lo)

(46)

Bab IV Analisis dan Pembahasan Prtotal= SI + Sb + Kn + Lo

[image:46.612.130.510.183.304.2]

= 757,257 + 94,257 + 15,555 + 273,811 = 1140,880 liter/detik

Tabel 4.15. Prediksi Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Pelanggan

No Keterangan Jumlah kebutuhan (liter/detik)

1 Domestik 757,257

2 Sosial/umum 15,555

3 Non domestik 94,257

4 Kehilangan air 273,811

Total kebutuhan 1140,880

Jadi kebutuhan air di Kota Surakarta pada tahun 2014 menurut prediksi jumlah pelanggan adalah 939,570 liter/detik. Kebutuhan harian maksimum dan pemakaian air pada waktu jam puncak juga akan diprediksi untuk memenuhi seberapa besar kebutuhan air di Kota Surakarta dengan analisis di bawah ini :

Kebutuhan harian maksimum (Ss) = f1x Sr

= 1,15 x 1140,880 liter/detik =1312,012 liter/detik

Debit pada waktu jam puncak = f2x Sr

= 1,5 x 1140,880 liter/detik = 1711,320 liter/detik

(47)
[image:47.612.164.420.94.242.2] [image:47.612.168.427.394.547.2]

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Gambar 4.2 Diagram Prediksi Kebutuhan Air Berdasarkan Jumlah Penduduk

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa konsumsi air bersih pelanggan domestik lebih besar dari jenis pelanggan lainnya. Berbanding tebalik dengan pelanggan non domestik, pelanggan jenis ini justru yang paling sedikit mengkonsumsi air bersih berdasarkan perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2014.

Gambar 4.2. Diagram Prediksi Kebutuhan Air Berdasarkan Jumlah Pelanggan

Dari diagram dapat dilihat komsumsi air bersih pelanggan domestik adalah yang paling tinggi. Pelanggan sosial umum menempati pelanggan yang paling sedikit mengkomsumsi air jika dibandingkan yang lain berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan tahun 2014.

0 100 200 300 400 500 600 700

Dom SU ND KA

Ju m la h Ke bu tu ha n Ai r ( lt/ dt ) 0 100 200 300 400 500 600 700 800

Dom SU ND KA

(48)
[image:48.612.135.524.69.292.2]

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Prediksi Kebutuhan Air Bersih Tahun 2014

Grafik di atas menunjukkan perbandingan jumlah kebutuhan air bersih berdasarkan perkiraan jumlah penduduk dan jumlah pelanggan tahun 2014. Pelanggan domestik berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan adalah yang paling tinggi mengkomsumsi air bersih. Dapat dilihat perkiraan kebutuhan air berdasarkan jumlah penduduk cenderung lebih tinggi jika dibanding perkiraan berdasarkan jumlah pelanggan.

4.2.4. Perhitungan Tingkat Kehilangan Air

Berdasarkan laporan Bagian Produksi diketahui tingkat kehilangan air yang terjadi pada PDAM Surakarta pada 5 tahun terakhir (2005-2009) seperti pada Tabel 4.16. berikut :

Tabel 4.16. Perhitungan Tingkat Kehilangan Air Tahun 2005-2009

0 100 200 300 400 500 600 700

Dom SU ND KA

Ju

m

lah

K

eb

ut

uh

an

A

ir(

lt/

dt

)

(49)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

No. Keterangan Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

m3 m3 m3 m3 m3

1 Produksi Air 1,866,490.13 2,219,223.19 2,211,784.00 2,120,544.54 2,119,206.93

2 Wash out 36841.21 9501.19 15051 24059.74 4483.28

3 Air Didistribusikan ( 1 - 2 ) 1,829,648.92 2,209,722 2,196,733 2,096,484.80 2,114,723.65

4 Penjualan Air 1,232,183.00 1,330,571 1,320,830 1,249,583 1,312,167

5 Air untuk Lain-lain 67,998.00 7,671 9,538 9,128 23,446.82

6 Kehilangan Air ( 3 - 4 - 5 ) 529,467.92 871,480.00 866,365.00 837,773.80 779,109.83

7 Toleransi ( 20% x 3 ) 365929.784 441944.4 439346.6 419296.96 422944.73

8 Di Atas Toleransi ( 6 - 7 ) 163,538.14 429,535.60 427,018.40 418,476.84 356,165.10

9 Kehilangan Air ( 6 : 3 x 100% ) 28.938% 39.438% 39.439% 39.961% 36.842%

[image:49.612.144.466.401.561.2]

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan tingkat kehilangan air pada tiap tahun (2005-2009). Tetapi terjadi penurunan tingkat kehilangan air pada tahun 2009. Perbandingan tingkat kehilangan air yang terjadi pada tahun 2005-2009 dapat dilihat pada Gambar 4.3. berikut :

Gambar 4.4. Diagram Perbandingan Jumlah Kehilangan Air Tahun 2005-2009 Dari diagram dapat dilihat bahwa tingkat kehilangan air yang terjadi tiap tahun meningkat, kecuali pada tahun 2009 berkurang menjadi 36 %.

4.2.5. Prediksi Kehilangan Air Tahun 2014

0 10 20 30 40 50

2005 2006 2007 2008 2009

Ke

hi

lan

ga

n

Ai

r (

%)

(50)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

[image:50.612.133.435.170.347.2]

Prediksi kehilangan air pada tahun 2014, dapat dilihat pada Tabel 4.17. sebagai berikut :

Tabel 4.17. Perkiraan Jumlah Kehilangan Air Tahun 2014

No. Keterangan Tahun 2014

m3

1 Produksi Air 2,528,365.47

2 Wash out 408,982.72

3 Air Didistribusikan ( 1 - 2 ) 2,119,382.75

4 Penjualan Air 1,428,375.00

5 Air untuk Lain-lain 63,492.10

6 Kehilangan Air ( 3 - 4 - 5 ) 627,515.65

7 Toleransi ( 20% x 3 ) 423876.55

8 Di Atas Toleransi ( 6 - 7 ) 203,639.10

9 Kehilangan Air ( 6 : 3 x 100% ) 29.608%

4.3.

Rencana Anggaran Biaya

4.3.1. Penggantian Pipa Bocor

(51)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Lokasi kebocoran

Detail Gambar :

[image:51.612.143.500.67.285.2]

Giboult joint Ø 2", 2 buah Pipa baru Ø 2", 1m

Gambar 4.5. Denah Jaringan Lokasi Kebocoran Pipa

4.3.2. Perincian Rencana Anggaran Biaya

[image:51.612.127.502.455.703.2]

Untuk besarnya rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk penggantian pipa distribusi yang bocor pada pelanggan PDAM Surakarta terperinci pada Tabel 4.18. sebagai berikut :

Tabel 4.18. Tabel Rencana Anggaran Biaya Penggantian Pipa Bocor

No Macam Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan

(Rp)

Harga (Rp)

I Bahan Perbaikan

1. Pipa PVC( 2 “) 1 btg 30.000 30.0000

2. Giboult joint 2 buah 7000 14.000

Jumlah 44.000

II Pekerjaan Persiapan

1. Survey/pengukuran 1 m’ 4.000 4.000

2. Penyediaan rambu pengaman lalu lintas

2 buah 5.000 10.000

3. Administrasi dan dokumentasi

(52)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Jumlah 24.000

III Pekerjaan Pemasangan

1. Galian tanah 1 m’ 3.120 3.120

2. Urugan tanah kembali 1 m’ 4.387 4.387

3. Buang sisa galian 1 m’ 1.560 1.560

4. Urugan pasir 1 m’ 11.046 11.046

5. Pasang pipa dan giboult 1 m’ 8.178 8.178

6. Pengetesan pipa (tes) 1 m’ 1.802 1.802

7. Pencucian pipa 1 m’ 287 287

8. Angkutan pipa 1 m’ 329 329

Jumlah 30.709

IV Pekerjaan Lain - lain

1. Perapian

Bongkar pengembalian aspal

1 m’ 134.382 134.382

Jumlah 134.382

TOTAL 233.091

4.4. Pembahasan

Dari hasil analisis didapat prediksi pertambahan pelanggan untuk 5 tahun ke depan untuk masing-masing variabel dan prediksi jumlah kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah pelanggan serta tingkat kehilangan air yang terjadi pada tahun 2014 mendatang sebesar 29,61 %. Apabila disesuaikan dengan Millenium Development Goals (MDG) bahwa Indonesia diharapkan pada tahun 2015

(53)

Kesimpulan dan Saran

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang ada dapat ditarik kesimpulan :

1. Kapasitas distribusi yang diperlukan PDAM Surakarta pada tahun 2014 dalam melayani kebutuhan pelanggan menurut perkiraan dari jumlah penduduk sebesar 1162,326 lt/dt, sedangkan berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan sebesar 1140,880 lt/dt.

2. Tingkat kehilangan air yang terjadi pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 29,61 %, masih jauh dari Millenium Development Goals (MDG) yang dicanangkan pemerintah yaitu sebesar 24 % dan lebih kecil dibanding tahun 2009 ( 36 %).

3. Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk penggantian pipa pelanggan PDAM Surakarta yang mengalami kebocoran sebesar Rp. 233.091,00/ m’.

5.2. Saran

Dalam mereduksi kehilangan air yang terjadi, PDAM Surakarta dapat membagi langkah-langkah kerja yang ada menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Rencana kerja jangka pendek (60 hari) terdiri dari kegiatan administrasi dan teknis, misalnya menetapkan distrik kebocoran, membuat unit penelitian, mempersiapkan semua data-data kebocoran, serta hal- hal teknis dan administrasi lainnya.

2. Rencana kerja jangka menengah (6 bulan) berupa penggantian meteran secara bertahap, memperkirakan volume air untuk backwash, mengamati kondisi kebutuhan, mempersiapkan peta kontur tekanan, pengamatan pada jaringan distribusi kontrol kebocoran.

(54)

Bab V Kesimpulan dan Saran

(55)

xiii

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dalam dasar teori maupun kekurangtelitian dalam perhitungan. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.

(56)

xiv

Anonim. 2009. Pemberitahuan Penyesuaian Tarif dan Golongan Pelanggan Air Minum PDAM Surakarta. Surakarta.

Robert J. Kodoatie & Sjarief 2005. Pengelolaan Sumber Daya AirTerpadu. Yogyakarta : Andi .

Robert J. Kodoatie. 2005. Pengantar Manajemen Infrastruktur . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sasongko, D. 1991. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta : Erlangga

(57)

2010

(58)
(59)
(60)

Sumber : Bagian Pelanggan PDAM Surakarta 2009 Catatan : 1 SR = 5,8 jiwa

SR SR SR SR SR

Sosial umum 698 718 718 726 739

Sosial khusus 509 522 537 547 557

RT 1 2101 2101 2616 2607 2607

RT 2 38540 38540 38730 38736 38753

RT 3 3117 3609 4506 5223 5839

RT 4 4836 5295 6102 6628 6959

Sekolah 294 295 355 313 320

Pemerintah 336 344 299 363 369

Niaga 1 5863 5869 6436 6422 6367

(61)

Sumber Mata Air Cokrotulung

Sumur Dalam Banjarsari

Gambar

Tabel 2.1. Tabel Kebutuhan Air Bersih di Daerah Perkotaan
Tabel 2.2. Kebutuhan Air Non Domestik
Tabel 2.3. Kebutuhan Air Domestik
Tabel 2.4.  Tabel Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta 5 Tahun Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses membangun sebuah jaringan yang optimal sangat dibutuhkan hasil analisa trafik penggunaan internet oleh user karena dengan adanya data hasil analisa

Pemerintah desa terdiri dari kepala desa, badan pemusyawaratan desa, sekertaris desa, kepala seksi dan bendahara desa. Kepala desa dibantu oleh aparat desa dalam

Bagian terluar serabut kelapa merupakan kulit yang tahan air dan bagian dalam yang terdiri dari untaian - untaian serat yang melekat pada jaringan gabus, jika

Bagi item kedua, respons yang diberikan oleh guru pelatih menunjukkan guru pelatih tidak dapat mengenalpasti tujuan sesuatu soalan yang dikemukakan dengan jelas iaitu 67%

Buku Panduan dengan judul “Panduan Penerapan : Sistem Manajemen Keamanan Informasi Berbasis Indeks Keamanan Informasi (Indeks KAMI)” ditujukan sebagai pedoman bagi instansi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan biji mangga sebagai bahan baku pembuatan tepung.. Penelitian ini kemudian diuji melalui

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, siklus I dan II dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan

Mereka terus menerus disemangati untuk membuat kue pisang Lanna hingga pembuatan kue- kue yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga benar-benar menghasilkan kue