• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi PLPG Pendan Materi Sosiologi SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Materi PLPG Pendan Materi Sosiologi SMA"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

i

MODUL

Sosiologi Jenjang SMA

(2)

i

MODUL

Sosiologi Jenjang SMA

Penulis

Basuki Haryono

Siti Rochani

Atik Catur Budiati

Siany Indria Liestyasari

Siti Chotidjah

Penyunting

...

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Kehadiran modul ini merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang

diselenggarakan oleh Pemerintah untuk mendukung program Sertifikasi Guru

bidang Sosiologi. Hal yang penting untuk dipahami bahwa Sosiologi bukanlah

seperangkat doktrin yang kaku dan selalu menekan apa yang seharusnya

terjadi . Ada banyak perspektif yang melingkupi kajian Sosiologi sehingga

mampu mengungkap fakta-fakta yang tersembunyi di balik realitas sosial yang

ada di dalam masyarakat. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Peter Berger

bahwa dunia ini bisa dipahami dan dikaji lebih mendalam dan

diinterpretasikan

sehingga

gambaran

dunia

bukanlah

sebagaimana

nampaknya.

Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure

science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi

usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri namun sosiologi juga menjadi ilmu

terapan (applied science). Modul ini diharapkan dapat membantu para pengajar

SMA untuk lebih memahami ilmu Sosiologi. Modul ini dibagi menjadi 8 bab

yang masing-masing bab membahas konsep dasar (fundamental) dari ilmu

Sosiologi. Modul ini berupaya menyesuaikan dengan kurikulum mata pelajaran

Sosiologi di SMA meskipun ada pembenahan di beberapa hal untuk

pengembangan studi sosiologi lebih lanjut.

Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang

diberikan untuk menyusun modul mata pelajaran sosiologi jenjang SMA.

Namun, kami menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangannya.

untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan dan penyempurnaan untuk penulisan

selanjutnya. Semoga modul akan menambah wawasan dan pengetahuan

tentang studi sosiologi bagi pengajar sosiologi khususnya.

(4)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar

ii

Daftar Isi

iii

Peta Kedudukan Modul

vi

Glossary

vii

Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu Yang Mengkaji Hubungan

Masyarakat dan Lingkungan

Pengantar ...

1

Sejarah Lahirnya Sosiologi ...

2

Pengertian Sosiologi ...

6

Sosiologi Berparadigma Ganda ...

9

Sumbangan Sosiologi bagi Masyarakat ...

11

Metode Sosiologi ...

12

Perspektif Teori Sosiologi ...

14

Bab 2 Nilai dan Norma Sosial

Pengantar ...

17

Nilai Sosial ...

18

Norma Sosial ...

22

Interaksi Sosial ...

26

Syarat Interaksi Sosial ...

28

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial ...

30

Perspektif Teori Interaksi Sosial ...

35

Bab 3 Sosialisasi dan Kepribadian

Pengantar ...

39

Pengertian Sosialisasi ...

40

Agen Sosialisasi ...

43

Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian ...

44

Teori Sosialisasi dan Kepribadian ...

47

Perilaku Menyimpang ...

51

Jenis-jenis Perilaku Menyimpang ...

54

Teori Perilaku Menyimpang ...

56

Pengendalian Sosial ...

59

Cara-cara Pengendalian Sosial ...

60

Bab 4 Struktur Sosial

Pengantar ...

63

Pengertian Struktur Sosial ...

64

Diferensiasi Sosial ...

68

Stratifikasi Sosial ...

70

Dampak Stratifikasi Sosial ...

81

(5)

iv

Bab 5 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Pengantar ...

91

Pengertian Kelompok Sosial ...

92

Jenis Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural ...

93

Faktor Penyebab Munculnya Masyarakat Multikultural ...

99

Konflik Sosial dalam Masyarakat Multikultural ...

100

Integrasi Sosial dalam Masyarakat Multikultural ...

105

Bab 6 Perubahan Sosial

Pengantar ...

113

Konsep Perubahan dalam Masyarakat ...

114

Teori Perubahan Sosial ...

115

Proses Perubahan Sosial ...

120

Faktor Penghambat dan Pendorong terjadinya Perubahan

Sosial ...

121

Bentuk-bentuk Perubahan Sosial ...

122

Dampak Perubahan Sosial ...

124

Bab 7 Lembaga Sosial ...

Pengantar ...

127

Pengertian Lembaga Sosial ...

127

Karakteristik Lembaga Sosial ...

129

Tipe Lembaga Sosial ...

131

Basic Social Institution

...

134

Bab 8 Penelitian Sosial ...

Pengantar ...

142

Pengertian Penelitian Sosial ...

143

Rancangan Penelitian Sosial ...

150

(6)

vi

PETA KEDUDUKAN MODUL

Bab 1. Sosiologi sebagai Ilmu yang

mengkaji Masyarakat dan Lingkungan

Bab 2. Nilai dan Norma Sosial

Interaksi Sosial

Sosialisasi dan

Pembentukan Kepribadian

Perilaku Menyimpang

Pengendalian Sosial

Struktur Sosial

Stratifikasi dan

Diferensiasi Sosial

Mobilitas Sosial

Lembaga Sosial

Kelompok Sosial

Konflik Sosial

Penelitian Sosial

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Pengertian Sosiologi

(7)

i

GLOSSARY

Akulturasi

Proses pengambilan unsur-unsur (sifat) kebudayaan lain oleh sebuah kelompok

atau individu

Amalgamasi

Perbauran biologis antara dua atau lebih ras manusia yang berbeda ciri-ciri

fisiknya sehingga mereka menjadi satu rumpun.

Anomie

Kondisi masyarakat yang tidak memiliki seperangkat norma dan nilai yang

konsisten yang dapat dihayati dan digunakan sebagai pedoman oleh para

anggota masyarakat itu

Applied science (Ilmu pengetahuan terapan)

Metodologi ilmiah yang digunakan dalam pengembangan pengetahuan yang

dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah praktis.

Asimilasi

Peleburan dua kebudayaan atau lebih sehingga menjadi satu kebudayaan

Case study (Studi kasus)

Studi mendalam terhadap suatu peristiwa, tempat, orang, kelompok, atau

lembaga tertentu

Counterculture

Sebuah kebudayaan khusus (subkultur) yang tidak hanya berbeda dnegan

kebudayaan masyarakat yang berlaku dan diterima, tetapi juga bertentangan

dengan kebudayaan masyarakat tersebut

Cross-sectional study (Studi lintas-seksional)

Studi yang mencakup sejumlah besar fenomena dan sampel serta dilakukan

dalam jangka waktu tertentu

Difusi

(8)

ii

Discovery

Persepsi manusia terhadap aspek kenyataan yang sudah ada dan telah

disepakati bersama

Diskriminasi

Perbedaan perlakuan terhadap sesama manusia, pembatasan kesempatan atau

imbalan yang berdasarkan ras, agama, atau kelompok etnik

Etnosentrisme

Kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan

kebudayaan sendiri

Evaluation study (Studi evaluasi)

Studi yang menelaah hasil dari suatu program atau kebijakan.

Extended Family (Keluarga Luas)

Keluarga batih yang ditambah dengan beberapa anggota sank keluarga yang

memiliki hubungan dekat.

Folkways (Kebiasaan)

Perilaku kebiasaan yang normal dan sering dilakukan serta merupakan ciri dari

para anggota kelompok

Gerakan Separatisme

Gerakan pemutusan hubungan terhadap golongan mayoritas yang dilakukan

oleh kelompok-kelompok yang menderita sebagai akibat dari adanya

diskriminasi pada masa lalu sehingga mereka menghendaki terciptanya

kehidupan sosial dan ekonomi yang terpisah

Hegemoni

Pengaruh kepemimpinan, dominasi, kekuasaan, dan sebagainya dalam suatu

negara atas negara lain atau suatu kelompok atas kelompok lain

Integrasi Bangsa

Penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam suatu wilayah dan

pembentukan suatu indentitas nasional

(9)

iii

Cara dimana perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi

memakai cara yang dilarang oleh masyarakat.

Invention

Suatu penggambungan (kombinasi) baru atau kegunaan baru dari pengetahuan

yang sudah ada

Interview study (Studi wawancara)

Studi dimana para informan (pemberi informasi) menjawab sejumlah

pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.

Kelompok Etnik

Sejumlah orang yang memiliki persamaan ras dan warisan budaya yang

membedakan mereka dengan kelompok lainnya

Kepribadian

Keseluruhan perilaku seseorang bserta kecenderungan tertentu yang

berinteraksi dengan serangkaian situasi

Ketertiban Sosial

Sistem kemasyarakatan pola hubungan dan kebiasaan yang berjalan lancar

demi mencapai tujuan masyarakat

Konservatif

Seseorang yang mungkin saja dapat menerima perubahan-perubahan kecil,

namun tetap yakin bahwa sistem sosial yang berlangsung pada hakikatnya

sudah baik.

Kebudayaan

Segala sesuatu yang dipelajari melalui masyarakat dan dilakukan oleh para

anggota masyarakat, warisan sosial yang diterima oleh seseorang dari

kelompoknya, sistem perilaku yang dimiliki bersama oleh para anggotanya.

Kelompok Etnik

Sejumlah orang yang memiliki persamaan ras dan warisan budaya yang

membedakan mereka dengan kelompok lainnya

Longitudinal study (Studi longitudinal)

(10)

iv

Mores

Pandangan ketat mengenai hal yang benar dan salah yang mewajibkan

tindakan tertentu dan melarang tindakan tertentu lainnya

Nilai

Pandangan mengenai apa yang penting dan tidak penting, yang berguna dan

yang tidak berguna

Norma

Pedoman untuk melaksanakan hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi

perintah, larangan dan anjuran agar seseorang agar dapat bertingkah laku

pantas guna menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kedamian dalam

masyarakat

Nuclear Family (Keluarga batih)

Keluarga yang terdiri atas suami, istri dan beserta anak-anak mereka. Dapat

juga disebut keluarga konjugal

Perilaku Menyimpang

Perilaku pelangggaran terhadap norma-norma kelompok sosial atau

masyarakatnya

Konformitas merupakan perilaku yang mengikuti tujuan yang ditentukan oleh

masyarakat dan mengikuti cara yang ditentukan masyarakat untuk mencapai

tujuan tersebut.

Penyimpangan Primer

Penyimpangan yang bersifat sementara dan tidak banyak memberikan

kerugian bagi masyarakat sekitar.

Penyimpangan Sekunder

Penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus meskipun sanksi telah

diberikan.

Pengendalian Sosial

(11)

v

Pluralisme Budaya

Toleransi terhadap adanya perbedaan budaya dalam suatu masyarakat,

memperkenankan kelompok-kelompok yang berbeda untuk tetap memelihara

keunikan budaya masing-masing

Primordialisme

Pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada tempat yang pertama

kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat.

Pure Science (Ilmu pengetahuan murni)

Upaya pengembangan pengetahuan baru tanpa memusatkan perhatian pada

kegunaan atau hasil praktisnya

Ras

Suatu kelompok orang yang agak berbeda dengan orang lain dalam segi

ciri-ciri fisik bawaan.

Reference Group

setiap kelompok yang menjadi model atau penuntun bagi

keputusan dan tindakan seseorang

Ritualisme

Perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya namun masih tetap

berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat.

Retreatism

Perilaku seseorang tidak mengikuti tujuan budaya dan juga tidak mengikuti

cara untuk meraih tujuan budaya.

Rebellion (Pemberontakan)

Bentuk adaptasi dimana orang tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada

dan berupaya menciptakan suatu struktur sosial yang lain.

Questionnaire study (Studi kuesioner)

Studi yang datanya diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh para informan

dengan cara mengisi (menjawab) sejumlah pertanyaan setulis

(12)

vi

Sejumlah pengetahuan yang teratur dan dapat dibuktikan yang diperoleh

melalui penyelidikan ilmiah, suatu metode studi yang dipakai untuk

memperoleh sejumlah pengetahuan yang bisa dibuktikan kebenarannya

Simbol

Segala sesuatu yang melambangkan yang lain daripada benda (lambang) itu

sendiri, misalnya kata, gerakan, atau bendera.

Society (Masyarakat)

Kelompok manusia yang secara nisbi mampu menghidupi kelompoknya,

bersifat independen dan mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki

kebudayaan, serta kebanyakan kegiatannya berlangsung di dalam kelompok

itu sendiri.

Sociology (Sosiologi)

Studi ilmiah tentang kehidupan masyarakat

Xenosentrisme

(13)

S

OSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI

HUBUNGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

Standar Kompetensi:

nguasai m

ateri

, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran

sosiologi

Kompetensi Dasar:

1. Memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran

sosiologi

2. Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan

lingkungan

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan kriteria sosiologi yang dapat dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan

2. Membedakan pengertian sosiologi sebagai ilmu murni dan sosiologi sebagai ilmu terapan

3. Menjelaskan metode-metode yang digunakan sosiologi

4. Membandingkan pejelasan sosiologi dalam pendekatan struktural fungsional dan

pendekatan struktural konflik

5. Membandingkan pendapat ahli tentang konsep sosiologi

6. Menjelaskan sumbangan sosiologi dalam pembangunan kehidupan masyarakat

A. Pengantar

Tindakan sosial telah ada sejak manusia itu ada. Namun baru pada akhir abad 19,

manusia berusaha menyusun sebuah ilmu tentang kehidupan sosial. Hal ini karena manusia

mulai mempertanyakan tentang apa yang mendorong manusia melakukan tindakan sosial?

Bagaimana kehidupan masyarakat itu berjalan? Bagaimana tindakan kekerasan sering terjadi

dalam masyarakat? Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, manusia berusaha mencari

jawabannya dengan cara yang dianggap ilmiah bukan lagi berdasarkan legenda, mitos

ataupun dongeng semata.

(14)

alam

m

od

ul pertam

a ini

,

akan mempelajari tentang fungsi sosiologi sebagai ilmu

yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan. Pada kegiatan belajar ini, akan

mengenal sejarah sosiologi (awal munculnya sosiologi), pengertian sosiologi menurut tokoh

sosiologi, sumbangan sosiologi pada pembangunan sampai pada sosiologi sebagai ilmu

pengetahuan berparadigma ganda yang berpengaruh pada metode-metode mempelajari

sosiologi. Untuk itu bab 1 ini akan dibagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran.

Sejarah Lahirnya Sosiologi

Pernahkan membayangkah hidup dalam situasi dan kondisi masyarakat yang penuh

dengan konflik? Apa yang akan lakukan mengingat pada waktu itu tidak ada sesuatu

dukungan apapun tentang sebuah konsep masyarakat. Hal ini memicu munculnya suatu ilmu

yang dinamakan sosiologi. Sosiologi lahir karena keinginan untuk memahami kehiduan sosial

dan cara orang bertindak di dalamnya. (Cabin, 2004: xii). Dalam sejarahnya, sosiologi

berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan, yaitu:

a. Pengetahuan tentang fenomena-fenomena kolektif. Sosiologi dianggap dapat menjawab

perilaku patologis manusia sehingga dapat mewujudkan harmonisasi dalam masyarakat

b. Sosiologi bertujuan mendeskripsikan masyarakat dan fungsinya. Hal ini berangkat dari

prinsip bahwa materi dasar kehidupan manusia adalah tindakan manusia sebagai individu

(aktor)

c. Kepedulian manusia untuk memahami kehidupan sosial secara ilmiah dan rasional

sehingga sosiologi mampu membuktikan hukum-hukum fungsional dalam masyarakat

d. Munculnya kritik dalam masyarakat untuk mengungkapkan suatu tatanan sosial yang

tersembunyi.

Berbagai pertanyaan mendasar itu melahirkan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.

Sosiologi lahir sebagai ilmu yang paling muda dari ilmu-ilmu sosial lainnya lahir dari suatu

kekacauan yaitu pada masa transisi ke arah masyarakat baru yang merupakan titik pertemuan

antara tiga peristiwa, yaitu:

a. Revolusi Politik (Revolusi Perancis)

Perubahan masyarakat yang terjadi selama revolusi politik sangat luar biasa baik bidang

ekonomi, politik dan sosial. Adanya semangat liberalisme muncul di segala bidang seperti

penerapan dalam hukum dan undang-undang. Pembagian masyarakat perlahan-lahan

terhapus dan disemua diberikan hak yang sama dalam hukum.

(15)

3

Abad 19 merupakan saat terjadinya revolusi industri. Berkembangnya kapitalisme

perdagangan, mekanisasi proses dalam pabrik, terciptanya unit-unit produksi yang luas,

terbentuknya kelas buruh dan terjadinya urbanisasi merupakan manifestasi dari

hiruk-pikuknya perekonomian. Struktur masyarakat mengalami perubahan dengan munculnya

kelas buruh dan kelas majikan dengan kelas majikan yang menguasai perekonomian

semakin melemahkan kelas buruh sehingga muncul kekuatan-kekuatan buruh yang

bersatu membentuk perserikatan.

c. Revolusi Intelektual (Kemenangan rasionalisme, ilmu pengetahuan, dan positvisme).

Auguste Comte yang mengumumkan datangnya zaman positivisme yaitu sebuah dunia

yang didasarkan pada penjelasan ilmiah, yang tunduk pada pengetahuan tentang tindakan

dan percobaan (eksperimental). Bahwa sebuah ilmu harus berdasarkan observasi empiris

dan eksak tentang fenomena-fenomena sosial.

Dari ketiga peristiwa tersebut semua berawal dari kondisi yang memprihatinkan.

Terjadinya perubahan besar-besaran di tengah-tengah masyarakat yang mempengaruhi

kehidupan ekonomi, sosial dan politik melahirkan suatu pemikiran bagaimana mengatur

masyarakat sehingga tercipta keharmonisan dan keseimbangan masyarakat.

Istilah sosiologi muncul pertama kali pada tahun 1839 pada keterangan sebuah

paragraf dalam pelajaran ke 47 Cours de la Philosophie (Kuliah Filsafat) karya Auguste

Comte. Tetapi sebelumnya Comte sempat menyebut ilmu pengetahuan ini dengan sebutan

fisika sosial tetapi karena istilah ini sudah dipakai oleh Adolphe Quetelet dalam studi ilmu

barunya yaitu tentang statistik kependudukan maka dengan berat hati Comte harus

melepaskan nama fisika sosial dan merumuskan istilah baru yaitu sosiologi yang berasal dari

bahasa Yunani yaitu

socius

(masyarakat) dan

logos

(ilmu). Dengan harapan bahwa tujuan

sosiologi adalah untuk menemukan hukum-hukum masyarakat dan menerapkan pengetahuan

itu demi kepentingan pemerintahan kota yang baik.

(16)

4

Dari tempat-tempat lahirnya Sosiologi tersebut memunculkan banyak tokoh perintis

sosiologi dan mulai menggeluti ilmu pengetahuan ini dan melakukan banyak penelitian

tentang sebuah masyarakat dan permasalahan sosialnya. Mereka mencoba mencari sebuah

pemikiran yang murni sosiologi karena selama kurun waktu tersebut sosiologi masih banyak

terpengaruh dari ilmu filsafat dan psikologi yang telah terlebih dahulu ada.

Sebelum pembahasan tentang fungsi sosiologi bagi perkembangan masyarakat, ada

baiknya mengenal sumbangan pemikiran para tokoh perintis awal sosiologi (klasik) dan

pemikiran tokoh sosiologi setelahnya.

Auguste Comte (1798 1857)

Tokoh sosiologi yang memiliki banyak julukan sebagai Bapak Sosiologi, Perintis

Positivis dan Nabi sebuah Agama Baru. Salah satu sumbangan pemikiran sosiologi adalah

tentang hukum kemajuan kebudayaan masyarakat yang dibagi menjadi tiga zaman yaitu

pertama, zaman teologis adalah zaman dimana masyarakatnya mempunyai kepercayaan

magis, percaya pada roh, jimat serta agama, dunia bergerak menuju alam baka, menuju ke

pemujaan terhadap nenek moyang, menuju ke sebuah dunia dimana orang mati mengatur

orang hidup. Kedua, zaman metafisika yaitu masa masyarakat dimana pemikiran manusia

masih terbelenggu oleh konsep filosofis yang abstrak dan universal. Ketiga, zaman positivis

yaitu masa dimana segala penjelasan gejala sosial maupun alam dilakukan dengan mengacu

pada deskripsi ilmiah (hukum-hukum ilmiah).

Karena memperkenalkan metode positivis maka Comte dianggap sebagai perintis

positivisme. Ciri-ciri metode positivis adalah obyek yang dikaji berupa fakta, bermanfaat, dan

mengarah kepastian serta kecermatan. Sumbangan pemikiran yang juga penting adalah

pemikiran tentang agama baru yaitu agama humanitas yang mendasarkan pada kemanusiaan.

Menurut Comte, intelektualitas yang dibangun manusia harus berdasarkan pada sebuah

moralitas. Bagi Comte, kesejahteraan, kebahagiaan dan kemajuan sosial tergantung

perkembangan perasan altruistik serta pelaksanaan tugas meningkatkan kemanusiaan

sehingga masyarakat yang tertib, maju, dan modern dapat terwujud. Tetapi agama humanitas

ini belum sempat dikhotbahkan Comte sebagai agama baru bagi masyarakat dunia karena

pada tahun 1957, Comte meninggal dunia.

Karl Marx (1818 1883)

(17)

5

Sumbangan utama Marx bagi sosiologi terletak pada teorinya mengenai kelas social

yang tertuang dalam tulisannya berjudul

The Communist Manifest

yang ditulis bersama

Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah

perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme

menumbuhkan dua kelas yang berbeda yaitu kelas borjuis (majikan) terdiri dari orang-orang

yang menguasai alat produksi dan kelas proletar (buruh) yang tidak memiliki alat produksi

dan modal sehingga menjadi kelas yang dieksploitasi oleh kelas proletar. Menurut Marx,

suatu saat kelas proletar akan menyadari kepentingan bersama dengan melakukan

pemberontakan dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak

pernah terwujud tetapi pemikiran tentang stratifikasi dan konflik social tetap berpengaruh

terhadap pemikiran perkembangan sosiologi khususnya terkait dengan kapitalisme.

Emile Durkheim (1858 1917)

Merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif. Karya utamanya antara lain

Rules of The Socioligical Method, The Division of Labour in Society, Suicide

, Moral

Education, dan

The Elementary Forms of The Religious Life

. Durkheim melihat bahwa setiap

masyarakat manusia memerlukan solidaritas dengan membedakan dua tipe utama solidaritas

yaitu solidaritas mekanis yang merupakan tipe solidaritas yang didasarkan pada persamaan

dan biasanya ditemui pada masyarakat sederhana dan solidaritas organis ditandai dengan

adanya saling ketergantungan antar individu atau kelompok lain, masyarakat tidak lagi

memenuhi semua kebutuhannya sendiri. Dalam pengembangan selanjutnya, Durkheim

menggunakan lima metode untuk mempelajari sosiologi, yaitu:

a. Sosiologi harus bersifat ilmiah, dimana fenomena-fenomena social harus dipelajari secara

obyektif dan menunjukkan sifat kausalitasnya.

b. Sosiologi harus memperlihatkan karakteristik sendiri yang berbeda dengan ilmu-ilmu

lain.

c. Menjelaskan kenormalan patologi

d. Menjelaskan masalah social secara sosial pula

e. Mempergunakan metode komparatif secara sistematis

(18)

6

Max Weber (1864 1920)

Max Weber lahir di Erfurt pada tahun 1864. Menyelesaikan studi di bidang hukum,

ekonomi, sejarah, filsafat, teologi dan mengajar disiplin ilmu tersebut di berbagai universitas

di Jerman, serta terus-menerus menyebarluaskan terbentuknya ilmu sosiologi yang saat itu

masih berusia muda. Karya penting dari Weber berjudul

The Protestant Ethic and The Spirit

of Capitalism

yang berisi hubungan antara Etika Protestan (Sekte Kalvinisme) dengan

munculnya perkembangan kapitalisme. Menurut Weber, ajaran Kalvinisme mengharuskan

umatnya untuk bekerja keras dengan harapan dapat menuntun mereka ke surga dengan syarat

bahwa keuntungan dari hasil kerja keras tidak boleh untuk berfoya-foya atau bentuk

konsumsi lainnya. Hidup sederhana dan melarang segala bentuk kemewahan menjadikan para

penganut agama ini semakin makmur karena keuntungan yang dihasilkan ditanamkan

kembali menjadi modal. Dan dari sinilah kapitalisme di Eropa berkembang pesat.

Pengertian Sosiologi

Setelah mengetahui perkembangan awal sosiologi, dapat diketahui bahwa sosiologi

adalah salah satu ilmu sosial yang berumur paling muda diantara ilmu sosial lainnya yang

dikenalkan oleh Auguste Comte. Satu pertanyaan yang menarik adalah apa yang sebenarnya

menjadi pokok pembahasan dalam sosiologi? Sebelumnya telah melihat bahwa ilmu sosiologi

muncul ketika terjadinya kekacauan-kekacauan dalam masyarakat dunia sehingga melahirkan

tokoh-tokoh sosiologi. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dijelaskan tentang pengertian

sosiologi dari sudut pandang tokoh sosiologi klasik mulai Auguste Comte sampai tokoh

sosiologi modern George Simmel.

1. Auguste Comte

Sosiologi adalah studi tentang statika sosial (

social statics

) dan dinamika sosial

(

social dynamics

). Dalam hal ini statika sosial mewakili stabilitas sedangkan dinamika

mewakili perubahan. Dengan memakai analogi biologi, Comte menyatakan hubungan antara

statika sosial dengan dinamika sosial dapat disamakan dengan hubungan antara anatomi dan

fisiologi dan menganggap masyarakat seperti organisme hidup artinya masyarakat dapat

dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung satu sama

lain. Akan tetapi pada akhirnya Comte tidak benar-benar mengembangkan pemikiran ini.

2. Emile Durkheim

(19)

7

a. Bersifat eksternal terhadap individu artinya fakta social berada di luar individu.

b. Bersifat memaksa individu.

c. Bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam satu masyarakat.

Fakta sosial dibagi menjadi 2 yaitu fakta sosial yang bersifat material dan non

material. Adapun ciri-ciri fakta sosial yang bersifat material adalah:

a. Berusaha menjelaskan ciri-ciri dasar kehidupan kaitannya dengan kondisi praktis material

dari eksistensi manusia. Kondisi tersebut meliputi lingkungan fisik, tingkat teknologi, dan

sistem organisasi ekonomi

b. Sifat-sifat tersebut sebagai pembentuk prasyarat dasar eksistensi manusia

c. Jenis teknologi dan sistem ekonomi yang berbeda akan melahirkan jenis pola-pola sosial

yang berbeda

d. Menganggap gagasan dan nilai-nilai berasal dari pola-pola yang diciptakan sebelumnya

e. Gagasan dan nilai-nilai bukanlah sesuatu yang lahir sebagai respon terhadap berbagai

kondisi material dan sosial yang telah mapan

f. Contoh fakta sosial yang bersifat material adalah bentuk-bentuk arsistektur sebuah

bangunan (masjid, gereja, rumah adat,dll), komponen morfologi masyarakat (distribusi

penduduk, tata ruang daerah,dll).

Sedangkan ciri-ciri fakta sosial non material adalah:

a. Berusaha memahami (verstehen), makna, kepercayaan dan nilai-nilai dasar yang

membentuk pola-pola perilaku (tindakan) masyarakat, tentang realitas sosial

b. Setiap masyarakat merupakan jalinan makna, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut

bersama, kepercayaan dan nilai-nilai suatu masyarakat yang dapat membentuk struktur

dan cara-cara dasar masyarakat dalam mengorganisir kehidupan sosial

c. Contoh fakta sosial yang bersifat non materiil adalah adat istiadat, nilai-nilai/norma yang

disepakati bersama dalam masyarakat, kesadaran sosial, maupun situasi sosial yang

sedang terjadi

3. Max Weber

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang tindakan sosial. Masyarakat adalah produk

dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif, dan

kalkulasi rasional. Lebih lanjut, Weber menjelaskan sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang

berusaha memahami dengan cara melakukan interprestasi atas tindakan sosial. Bertitik tolak

dari konsep dasar tentang tindakan sosial, Weber menyebutkan ada lima ciri pokok yang

menjadi sasaran penelitian ilmu sosiologi:

(20)

8

b. Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.

c. Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang

serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam.

d. Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu.

e. Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.

4. George Simmel

Sosiologi bagi Simmel bertujuan untuk mempelajari dan menguraikan bentuk-bentuk

dari interaksi sosial. Masyarakat terdiri dari orang yang mempersatukan diri melalui

relasi-relasi timbal balik. Dalam memberikan penjelasannya, lebih lanjut Simmel memberikan

pengertian dasar tentang hal ini, yaitu:

a. Masyarakat terdiri dari dari jariangan relasi-relasi antara orang yang menjadikan mereka

bersatu. Masyarakat merupakan sekumpulan pola perilau yang disepakati dan ditunjang

bersama. Interaksi anggota yang bertumpu pada konsepsi-konsepsi dan pola-pola perilaku

yang ditunjang bersama, itulah satu-satunya titik tolak agar kita mencapai suatu

pengertian akan masyarakat yang sebenarnya.

b. Relasi-relasi aktif antara yang berkelompok atau bermasyarakat tidak semua sama

sifatnya. Di zaman sekarang ini, terdapat kecenderungan dalam masyarakat untuk

menggantikan pola relasi yang bersifat personal dan afektif dengan pola yang bersifat

fungsional dan rasional.

c. Kesatuan-kesatuan sosial tidak hanya terbentuk dari relasi-relasi integratif dan harmonis.

Untuk mencapai strukturisasi sosial yang sehat maka kritik, oposisi, persaingan, konflik

sama-sama diperlukan seperti kerjasama, persahabatan, kesesuaian paham, partisipasi,dll.

d. Tidak semua kesatuan sosial mempunyai lama waktu dan intensitas yang sama. Ada

kelompok yang mempunyai frekuensi interaksi dan integrasi yang rendah tetapi ada juga

kelompok yang mempunyai frekuensi interaksi dan integrasi yang tinggi. Semakin

pentinglah hal yang mempertemukan orang dalam relasi-relasi timbal balik, semakin

cepatlah juga relasi-relasi itu dilembagakan menjadi pranata.

5. C Wright Mills

(21)

9

(gangguan pada lingkungan pergaulan bersifat pribadi) dan

public issues of social structure

(isu-isu umum tentang struktur sosial).

6. Peter Berger

Suatu konsep yang digeluti oleh Berger adalah masalah sosiologis . Suatu masalah

sosiologi tidak sama dengan suatu masalah sosial karena masalah sosiologis menyangkut

pemahaman terhadap interaksi sosial. Seorang ahli sosiologi dapat mempelajari

pengangguran, kemiskinan, pelacuran (sering disebut masalah sosial) tetapi dapat pula

mempelajari mengapa suatu kelompok masyarakat lebih berhasil meraih sukses daripada

yang lain atau tentang kemajuan lainnya.

7. Alex Inkeles

Sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas yaitu hubungan sosial, institusi

dan masyarakat. Hubungan sosial merupakan molekul kehidupan sosial. Hubungan sosial

merupakan satuan analisis khas sosiologis. Sistem kompleks hubungan sosial itulah yang

akan membentuk institusi. Menurut Inkeles sosiologi tidak hanya membahas bagian-bagian

tertentu masyarakat melainkan dapat pula mempelajari masyarakat itu sendiri sebagai satuan

analisa.

Sosiologi Berparadigma Ganda

Berawal dari pemikiran Thomas Kuhn bahwa perkembangan ilmu pengetahuan bukan

bersifat kumulatif melainkan bersifat revolusi. Hal ini mendorong lahirnya paradigma dalam

ilmu pengetahuan. Bagi Kuhn, paradigma adalah suatu pandangan mendasar tentang apa yg

menjadi pokok persoalan (subject matter) dari suatu cabang ilmu. Dari konsep yang

dikemukakan oleh Kuhn, George Ritzer berusaha menjembatani teori sosiologi yang

dihasilkan pada tokoh untuk memantapkan posisi sosiologi sebagai ilmu pengetahuan

meskipun pada perkembangannya tidak hanya terbatas pada 3 paradigma yaitu fakta sosial,

KOTAK PENGETAHUAN

Objek Kajian Sosiologi

Dalam perspektif struktural fungsional, Talcott Parsons mendeskripsikan

masyarakat sebagai suatu sistem yang stabil dan terorganisasi melalui 4 fungsi

Adaptation, Goal, Integration, dan Lattent pattern (AGIL). Sebuah masyarakat

akan tetap eksis apabila fungsi adaptasi (A) terhadap lingkungannya dapat

menjamin kelangsungan hidup masyarakat tersebut lebih lama, selanjutnya

mengejar tujuan (G) sebab suatu sistem hanya akan berfungsi jika

diorientasikan menuju suatu tujuan yaitu integrasi (I) para anggota terhadap

kelompok, dan akhirnya terpeliharanya model-model dan norma (L).

(22)

definisi sosial dan perilaku sosial

Paradigm

a m

enggolong

-golongkan, mendefinisikan, dan

mengubung-hubungkan antara exsemplar, teori-teori, metode serta peralatan analisis yang

terkandung didalammya. Ada 3 hal yang membedakan paradigma dalam mempelajari

sosiologi yaitu:

a. Pandangan filsafat yang mendasari pemikiran ilmuwan (tokoh sosiologi) berbeda

b. Sebagai konsekuensi logis dari pandangan filsafat maka teori yg dibangun dan

dikembangkan juga berbeda

c. Pada akhirnya melahirkan metode yang digunakan juga berbeda

Di satu sisi, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Sebagai sebuah

ilmu pengetahuan maka sosiologi sekurang-kurangnya harus dirumuskan dalam dua cara,

pertama suatu ilmu adalah satuan kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang

diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah dan kedua, adalah suatu ilmu adalah suatu metode

untuk menemukan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji. Sosiologi dapat

disebut sebagai ilmu pengetahuan dan mampu berdiri sendiri karena telah terpenuhinya

unsur-unsur ilmu pengetahuan sebagai berikut:

a. Empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi

terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif

b. Teoritis yaitu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari

hasil-hail observasi. Abstraksi merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara

logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga

menjadi teori.

c. Kumulatif, bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada

dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori lama.

d. Bersifat non-etis, yang dipersoalkan dalam sosiologi bukan baik buruknya fakta tetapi

bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

(23)

Sumbangan Sosiologi bagi Masyarakat

Sekarang ini sosiolog m

ulai dipekerjakan sebagai konsultan ahli di pem

,

erintahan

lembaga swadaya masyarakat, dan badan-badan sosial lainnya. Di Indonesia, sosiologi telah

banyak digunakan sebagai alat untuk membantu atau memecahkan masalah sosial. Menurut

Horton & Hunt (1984), peran sosiolog terbagi menjadi 5 yang mampu memberikan alternatif

pengembangan karir sosiologi.

1. Sebagai Ahli Riset (Peneliti)

Tugas utama seorang sosiolog adalah mencari dan mengorganisasi ilmu pengetahuan

tentang kehidupan sosial. Melalui penelitian sosial, seorang sosiolog akan menjelaskan

segala hal yang terjadi di dalam masyarakat dengan metode ilmiah sehingga menjadi

lebih jelas bukan lagi berdasar cerita-cerita fiktif atau tahayul semata.

2. Sebagai Konsultan Kebijakan (Pengamat)

Sosiolog dapat membantu meramalkan pengaruh dari suatu kebijaksanaan sehingga

dapat memberikan sumbangan dalam pemilihan kebijakan untuk mencapai tujuan yang

dimaksud. Termasuk didalamnya pengaruh kebijakan tersebut bagi kehidupan

masyarakat secara luas.

3. Sebagai Teknisi

Sumbangan sosiologi dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat,

memberi saran-saran dalam hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, masalah

moral atau hubungan antar kelompok dalam suatu organisasi, penyelesaian berbagai

KOTAK PENGETAHUAN

Membandingkan Sosiologi Murni dan Terapan

Sosiologi Murni (Dasar)

Sosiologi Terapan

Khalayak

: Sesama Sosiolog

Khalayak

: Klien

Produk

: Pengetahuan

Produk

: Perubahan

Konstruksi

teori:

menguji

hipotesis

Penelitian

dasar

kehidupan

sosial, cara

kelompok

mempengaruhi

manusia

Jalan

tengah:

kritik

terhadap

masyarakat

&

kebijakan

sosial

Analisis

masalah

khusus,

evaluasi

keefektifan

kebijakan

dan

program

Menawarkan

penyelesaian

masalah,

mengusulkan

cara

memperbaiki

kebijakan

Menerapkan

penyelesaian

masalah

(sosiologi

klinis)

(24)

m

asalah tentang hubungan antar m

anusia

Artinya, inilah saatnya sosiologi sebagai ilmu

terapan yang mengkaji bidang khusus antara lain sosiologi pedesaan/perkotaan, sosiologi

industri, psikologi sosial, sampai sosiologi organisasi.

4. Sebagai Guru

Kegiatan mengajar adalah karir utama bagi sosiolog, meskipun kenetralan nilai versus

komitmen nilai masih menjadi perdebatan. Sosiologi harus mampu keluar dari

indoktrinasi sebagai pengembangan kode etik sebagai guru.

5. Sebagai Relawan Sosial

Peran ini berkaitan dengan ciri sosiologi yang bebas nilai, yang mencoba menuntut peran

utama dalam pengambilan keputusan tentang kebijaksanaan umum dan melibatkan diri

dalam masalah utama masyarakat yaitu sebagai relawan sosial.

Setelah mempunyai pemahaman dan pengertian mendalam tentang sosiologi, hal

terpenting lainnya adalah mengetahui metode-metode penelitian dalam sosiologi sehingga

mampu mempergunakan konsep-konsep sosiologi secara mudah.

Metode Sosiologi

Ada banyak metode yang dilakukan para ahli dalam mempelajari sosiologi sebagai

ilmu pengetahuan. Pada saat ini telah berkembang menjadi sebuah metodologi penelitian

untuk memperdalam dan menganalisis perubahan-perubahan sosial budaya dalam

masyarakat. Metode yang digunakan dalam sosiologi (Horton & Hunt, 1984), antara lain:

a. Studi Cross-Sectional dan Longitudinal

Studi Cross-Sectional adalah studi yang meliput suatu daerah pengamatan yang

luas dalam suatu jangka waktu tertentu. Misalnya penelitian tentang pengukuran

kepuasan dan ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudoyono

selama satu tahun dengan penyebaran lokasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,

Medan, dan Makasar.

Studi Longitudinal adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang

menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian observasi sebelum dan sesudah.

Misalnya melihat tingkat kemiskinan suatu daerah sebelum dan setelah mendapatkan

bantuan dengan daftar pertanyaan yang sama.

(25)

Eksperimen Laboratorium dan Eksperimen Lapangan

Dalam penelitian laboratorium, subjek orang dikumpulkan di dalam suatu tempat

atau laboratorium kemudian diberi pengalaman yang sesuai dengan yang diinginkan

peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan. Sedangkan eksperimen lapangan adalah

pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium dimana peneliti memberikan

pengalaman-pengalaman baru kepada obyek secara umum kemudian diamati hasilnya dan

ditarik kesimpulannya.

c. Metode Evaluasi

Ini biasa dilakukan untuk mengukur keefektifan suatu program kegiatan dengan

tujuan untuk melihat keberhasilan program melalui pengetahuan yang ilmiah. Misalnya

tentang evaluasi pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam pendidikan

nasional kita. Biasanya dalam penelitian evaluasi ini banyak menggunakan variabel yang

harus dikendalikan dan tidak mudah karena seringkali hasil kesimpulan yang ada dengan

kenyataannya berbeda.

d. Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Merupakan metode dasar dalam sosiologi. Metode kuantitatif merupakan metode

yang menggunakan angka-angka yang kemudian diolah dan diwujudkan dalam bentuk

statistik seperti skala, tabel, indeks, dan lainnya. Yang termasuk metode kuantitatif adalah

1. Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk

menarik kesimpulan yang bersifat khusus

2. Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk

mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum

3. Metode empiris, yaitu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam

masyarakat

4. Metode rasional, yaitu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat

untuk mencapai pengertian tentang masalah

5. Metode Fungsional, metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan

lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dan struktur sosial masyarakat.

Metode kualitatif merupakan metode yang lebih menekankan pada terjadinya

interaksi yang membentuk tindakan, dan kondisi sosial tertentu. Yang termasuk metode

kualitatif adalah

(26)

tod e kom

paratif

, metode pengamatan dengan membandingkan antara bermacam

-macam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan

persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat pertanian Indonesia

pada masa lalu dan masa depan.

3. Metode studi kasus, metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok,

masyarakat setempat, lembaga-lembaga maupun individu-individu.

Lebih lanjut, penjelasan metode-metode sosiologi akan dijelaskan pada bab 9 dalam modul

ini dengan kegiatan belajar mempraktifkan metode penelitian sosial yang fokus pada 2

metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Perspektif Teoritis dalam Sosiologi

(27)

Pend ekatan dalam

sosiologi m

em

bantu

untuk m

i bah

em

aham

wa masyarakat selalu

mengalami perubahan dan melalui analisis sosiologis, perubahan tersebut dapat diramalkan

dan mencoba mencari alternatif pemecahan masalahnya. Namun demikian, karena setiap

pedekatan memiliki penafsiran dan analisis yang berbeda tentang kehidupan sosial maka

dalam penggunaannya diperlukan fakta-fakta sosial melalui metode sosiologi sehingga akan

menghasilkan suatu gambaran yang komprehensif mengenai kehidupan sosial. Hal ini

menandakan bahwa teori dan metode saling bergantung. Teori digunakan untuk menafsirkan

data yang dikumpulkan melalui metode penelitian, dan dilain pihak, penelitian membantu

memunculkan teori.

KOTAK PENGETAHUAN

Perspektif Utama Sosiologi

Perspektif

Jenjang Analisis

Fokus Analisis

Istilah Kunci

Fungsional

Makro Sosiologi:

mempelajari pola

masyarakat skala

besar

Hubungan antara

bagian masyarakat

yang bersifat

fungsional atau

disfungsional

Struktur

Fungsi (manifest

& laten)

Disfungsi

Ekuilibrium

Konflik

Makro Sosiologi:

mempelajari pola

masyarakat skala

besar

Pertarungan antara

kelompok untuk

memperoleh sumber

daya langka, kaum

elit menggunakan

kekuasaan untuk

mengendalikan

kelompok lemah

Ketidaksetaraan

Kekuasaan

Konflik

Persaingan

Eksploitasi

Interaksionisme

Simbolik

Mikro Sosiologi:

mempelajari pola

interaksi sosial

berskala kecil

Interaksi tatap

muka, cara orang

menggunakan

simbol untuk

menciptakan

kehidupan sosial

Simbol

Interaksi

Makna

Definisi

(28)

Lembar Kerja

Lembar Latihan

Apa yang dimaksud dengan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang dapat berdiri

sendiri?

2. Mengapa sosiologi disebut ilmu terapan dan juga ilmu murni, jelaskan?

3. Jelaskan perbedaan analisis fungsional dan analisis konflik dalam melihat kehidupan

sosial masyarakat?

4. Bagaimana hubungan antara teori dan metode penelitian dalam sosiologi? Mengapa

keduanya saling mempengaruhi?

5. Tunjukkan apa saja sumbangsih sosiologi dalam pembangunan di Indonesia?

KOTAK PENGETAHUAN

Hubungan Paradigma, Teori dan Metode

Paradigma Pokok Persoalan

Teori

Metode

Fakta Sosial Struktur makro

sosial dan pranata

sosial

Struktural Fungsional

Struktural Konflik

Survei dengan

menggunakan

kuesioner dan

interview

Definisi

Sosial

Definisi situasi

dan dampaknya

terhadap tindakan

sosial

Interaksionisme

Simbolik

Fenomenologi

Interview dan

Observasi

Perilaku

Sosial

Perilaku manusia,

reward dan

punishment yang

mempengaruhinya

Behavioral Sociology

Exchange Theory

Eksperimen

Sumber: Kamanto Sunarto, 2004; Ritzer, 2009

BERPIKIR KRITIS

Bahan : Koran, Majalah, Gambar, Film (jika dimungkinkan)

Alat : Gunting, Kertas Flano, Selotip, Spidol, Laptop

(29)

! "

#$ %!$&!##'( )!*'* $!%

* +,- .,/01 23 4+ 4-5 6

M

em

aham

i perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norm

a yang berlaku

dalam

m

asyarakat

01 23 4+ 4-56&,5 ,/ 7

M

endeskripsikan nilai dan norm

a yang berlaku dalam

m

asyarakat

87

M

endeskripsikan proses interaksi

sosial sebagai dasar pengem

bangan pola

keteraturan dan dinam

ika kehidupan sosial

9: ;:,-<42=4>,;,/

,-7

M

em

bedakan

?@A@B @CD@EDBBFAGDHFH@D CEDCD GG DHID ADJ DK 87 LMBN@EMB K @O@JDH@P MB @H

B @ CD @HFH@DC IDBN

DEDED CD GGDHID AD JD K Q7

LMBPMCDHJDBORBNH@

BFA G DH FH@DCED CD GGDHIDAD JDK

S7 LMBN@EMB K @O@JDH@ ?@A @T?@A @ EDB HID ADK @B KMA D JH@ HFH@DC HMUDND@ EDH D A VMBNMGUDBNDB VF CDJMKMAD K RADB

EDBE @B DG @JD

JMW @E RVDB H FH@D C

X7 LMBNDBDC @H@HU MB K RJTU MBKRJ@B KMAD JH @HFH@DCIDBNU MAH @OD KDH FH@D K @OE DBE @H FH @D K@O Y7 LMBNDBDC @H@HZD?DBD@B KMADJH@HFH @D CU MAEDH DAJDBKMFA@TKMFA@HFH @F CFN@

<4-[ ,-+,/

\D C KMAVMB K @BN ED CDG VA FHMH HFH@DC JMW @E RVDB GDH ID AD JD K DE D CDW DEDBID B @ CD @ EDB BFA GD H FH@D C IDBN E @PDE @JDB VMEF GDB UDN@ GDHID AD JD K HMUDND@ V MAD K RADB RB KRJ GMGDWD G @ C @BNJRBNDB H FH @D C URED IDBID7 ]@CD@ EDB BFAGD HFH@DC GMG @C @J@ VMADBDB VMB K@BN E D CD G HMK@DV GDHID AD JDK IDBN UMADE DU7 \D C @B @ E @DBNNDV VMB K @BN JDAMB D HMVMADBNJD K B @CD @ EDB BFAGD KMAHMURK U MAVMADBD B EDB U MAORBNH@ RB K RJ GMBND KRA KD KD JMW @E RVDB HMK@DV DBNNF K D GDHID ADJD K HMUDND@ GDJW C RJ H FH@D C^ HMW @BNND KMA ?DVD @ H RD KR U MB KRJJMKMAD KRADBIDBNU MA CDBEDH JDBVDEDH @HKMGUREDIDGDH@BNTGDH @BN7

(30)

konstruksi m

oral

b

So

siolog dapat m

elakukan pendekatan pada keteraturan m

oral dalam

kehidupan sosial dengan m

em

pertim

bangkan nilai dan norm

a sosial yang ditetapkan

m

asyarakat yang m

engatur terjadinya realitas sosial di dalam

m

asyarakat

b

Pada

akhirnya

cdefghi hh fhjklmkfnk dk f o pfq hrsk dkfrt ei pis ptukgh fmkh fsptk di hi ei hk jgkjko okimktk dk s mk fn s ptrej k ipq ktk spt k svt ipwk nkh gkikt rpfn powkf nk f rejk rpth jk dv ok fvihkb

xk jkodpnhk s k fwpjk u kth fhc k dk fo por pjk ukt hr p fnpt shk fcu pfhi gk f yvfni h

fh jk h gk f fetok iei hkj i pt sk d psptdk hsk f fh jk h gk f feto k ieihk j gk jko hfs ptk di h i ei hkj mk fn o pfqk dvr q ht hc imk tk sc wpfsvd gk f k fk jhi hi spet h opfnpfk h h fsptk di h iei hk jb

S

pwknk h wknh k f gkth dpdkmk k f wvgkmk cfeto k gk ffhjkh iei hk jlktvi gh uvfuvfnsh fnnhc ghwh fk gk f

ghrpt sklk fdk f ipl hfnnk

dpwptk g kk ffmk

sh gk d ghtpo pl dk f gk f sptk fqko

ovi fklb zh jk fhjk h gk f feto k sptipwvs ivgkl gh rpt jk dvdk f gpfnkf wk hd ok dk dpl hgvrkf okimktk dk s

k dkf jpwhl

spt dpfgk j h gkf

sptk svt i pivk h

gpfnk f fh jk h gk f fetok mk fn

wptjk dv

gk jko okimktk dk s

h svb

{ |} ~| € | ~}

‚h jk hiei hk jjkl htipwk nk h wk nhkfgkthdpwvsvl kfo kfvihkipwk nk hok dl jvdi ei hk j mkfn ghq hrsk dk f gk f ghi p rk dk sh wptiko k vfsvdo pfqk rk h dpspfstkok f gk f dpf mkok fkf l hgvr wpti ko k et kf n jk h fb ‚h jk h i eihkj ipwknk h k jk s vdvt wk nh ok fvi hk vfsvd o pfn pfgk jh dkf wpt k nkodpokvk f o kfvihk mkfn ipjk jvwptvwkl gk jko wptwknkhi hsvki hb xhlktk rdk f o kfvihk kdkf o po rvf mkh nkowktk f spfsk fn krk mkfn wkh d gk f k rk mk fn wvtvdco k fkmkf nwejplgk fo kfkmk fngh jktkfnb‚hjk hieihk jmk fnl hgvrjk fnn pfnk dkf okorvo pfuk ghi hi s pofh jk hwvgkmkb

‚h jk h i eihk j gk rk s ghkt s hdk f ipwk nkh defi pr kwistkd o pfn pfk h i pnk j k i pivksv mkfn wk hdc ghq hskƒq h sk dkfc mk fn rpfs hfnc gkf mk fn wpt nvfk wk nh dpl h gvrk f o kfvi hk o pfvtvs vdvtk f okimk tkdk s gho k fk fh jk h h sv ghuvfuvfn s hfnnhb ‚hjkh i ei hk j optvrk dk f jk fgki kfwk nho kimk t kdksvfsvdo pfpfsvdk fkrk mkfnwpfk tgk frpfsh fncopohj hdhq ht hƒ q ht h s ptipfght h iptsk o p fget efn hfgh„h gv vfsvd wptwvk s ipivkh feto k mkfn wpt jk dvb

U

fsvdjpwhl o poklko hfh jk hƒfhjkhiei hk jco kdk r pt jvsklv q ht hƒq ht hfh jk h i e i h k j mkfnk gk

gho kimk tkdk scmk h sv…

(31)

‰Š ‹

asikan m

itransform

elalui proses belajar seperti m

elalui proses sosialisasi atau

di

ŒŽ  ‘’“  Ž”•’•Ž  –—‘•”•’• Ž˜ ’’™Š šŠ ›• Ž—œ— ‘— Ž’– —œ•Ž– — Ž’ ˜™’ ”–— Ž— –ž•ž•’—Ÿ‘•‰— –—Ÿ’˜Š “Š ›• Ž‰•“  ‰•“ œ“ – œ‘• ˜žœ‘ž’—   •Š ¡’”  ž ’”’ ˜ ž•žœ—’™•¢• ‘™’ ”‰•Ž‰• “  ‰•“ ‰”–’“ ‘’ž’—   ¢Š ‹œ–ž•ž œ•’ ” Ž—Ÿ‘•œŽ‰“ ’’“ £“—•‰” ’ ””–ž™ Ž‘– ¤˜ •‰” —– — ‰”’ œ•’ –’ ” “ Ž ‘•‰—“ ™’ •Ÿ ’ ”” ’ ˜  •’ ’ – ‘’  ‘— – ‰• Ž—‰Ÿ • Ž’ ” œ•Ž‘•ž‰’ ”’ ž™Ž ‘–Š ¡˜’™ ‘•‰• Ž“ ’ – ™’ ” ’ –• ˜•£ Œ –  “ ¥’“’• ¦ œ• Ž˜Ÿ’ ˜Ÿ’ ž•’“Ž’ ” œ• Ž”•• Ž ’ ’˜ “ ˜ž ž™Ž‘ –Š¡  ˜’™Žž ‰— –™’ ”“ŒŽ’ “‘˜’ ”’Ž•ž§ “’ ””œ Œ §Ž‘Ž•’  ž•’” ‘— – ž “• Žž‰— – –• Ž‘’Š

T

• – œ

“— ˜— Žž ‰— – ™’ ” “Œ Ž’  “’””œ •‰” ‰•’ –— ‘œ• ˜’”” Ž’’ ˜ž Ž˜“ ˜ žž ™Ž‘–Š¤˜ ˜™’ ” ’ ”–‰• Ž”ž“ ’ ‘ž œ˜• ‘ ™’ ” “  “ ž™ Ž‘ –¦ “ œ– “ ‘˜  ¢‘‘’ ž•’— Ž— – §•’ ’™  •’“ ŽŠ ›•‰•Žœ §•’’˜  ˜ ™’ ”“  “ ˜žž™ Ž ‘–“ œ–“‰•“‘’•‰” ‰•Ž ‘— –¨ Š ¡•’— Ž— –©Ž¢Š¤ –’•”Ž¦’ ˜ ˜“‰•“ ‘’ž•’ § “ªžšž™–—¨ ‡Š ¤˜ ¡–• Ž˜ “ ˜ Ÿ ’˜ ™’ ” –• Ž‘ ’“—’ ” “ ˜ ž ž–• Ž — –— ‰•’“  ™’ ” ‰• Ž”—’ ‰”‘•Ÿ “—œ’ž’— Š¡ ˜’™‰Ÿ’‰’”—’’«œ Ž¦‰–— ‰ –— ’¬ ™’ ”‰• Ž”—’ —’ –— ‘ž•ž ‰— –Ž—žŸ¦”•“—’”‰•Ž– ’”‘–¦• ‘˜ Ÿ¦“ ˜˜Š

­Š ¤˜

Vital adalah sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan

aktivitas atau kegiatan dalam kehidupannya. Misalnya komputer sebagai alat

teknologi canggih yang membantu kegiatan administrasi di perkantoran.

(32)

°± ²

erdasarkan itensitasnya

³´µ° ¶·µ¸¹º» ¶´µ´ ¼ ¶½

¾± ¿µÀ¶µÁºµÀ¶µ ¶º · ùĹºÅ¶º ¶Æ¶º ¶´ ¶À¶Ç ºµÀ¶µÁºµÀ¶µ ¶º · ùÀ¶Ç ¸¹ºÂ¶Ã¼ ´ ¶À¶¸ Èĵ ° ¶´µÉ¹ ɹ ÊĶº ·É¹Çµ º··¶ÉµÆ¶È´ ¶ºÈ¹ÄµÀ¶Æ¼ºÂ¶É¹À¶À¼É¹ ɼ¶µ´ ¹º ·¶ººµÀ¶µÁºµÀ¶µ ¶º · ´µ » ¼º» ¼º· õº ··µ ÊÀ¹Ç ¸¶É¶Ķƶñ 赃 ¶ÀºÂ¶ ºµÀ¶µ ·ÊÃʺ· ÄÊÂʺ · ´µ ´ ¶À¶¸ ¸¶É¶ĶƶÃȹ´¹ ɶ ¶º±

®± ¿µÀ¶µÁºµÀ¶µ ´ ʸµº ¶º ¶´ ¶À¶Ç ºµÀ¶µÁºµÀ¶µ ¶º · ´µ¼Ã¶¸¶Æ¶º ´ ¶ÄµÈ ¶´¶ ºµÀ¶µÁºµÀ¶µ À¶µ ººÂ¶±Ì´ ¶È ¼ºÅµÄµÁ ŵĵºµÀ¶µ ´ ʸµ º ¶º¶´ ¶À¶Ç° ¶ºÂ¶ÆºÂ¶ÊĶº · ¶º ·¸¹º ·¶º ¼Ã ºµÀ¶µÃ¹Äɹ° ¼Ã³À¶¸ ¶ºÂ¶ºµÀ¶µµÃ¼´µÄ¶É ¶Æ¶ºÊÀ¹ÇȶĶ¶º ··ÊöºÂ¶³ õº··µ ºÂ¶¼É ¶Ç¶ ¼ºÃ¼Æ¸¹ ¸È¹ÄöǶºÆ¶ºº µÀ¶µµÃ¼³Ãµ º··µ ºÂ¶Æ¹´ ¼´ ¼Æ¶ºÊĶº·Â¶º ·¸¹¸° ¶Í¶Æ¶º ºµÀ¶µ ùÄɹ° ¼Ã± ˵ɶÀºÂ¶ ɹ·¶À¶ ÉµÆ¶È ´ ¶º ȹĵÀ¶Æ¼ ¸ ¶º ¼Éµ¶ ɹÀ¶À¼ ´µ ´ ¶É¶Äƶº È ¶´ ¶ºµÀ¶µ¶·¶¸ ¶Â¶º ·´µ¶º ¼ÃºÂ¶±

ű ˹º ¼Ä¼Ã α ÏÀ¼ÆÇʺ³ ºµÀ¶µ ° ¼´ ¶Â¶ È ¶´¶ ¸¶É¶Ķƶà ¸ ¹º´ ¶É ¶Äƶº ȶ´ ¶ Àµ ¸ ¶ ¸¶É ¶À¶ÇÈ ÊÆÊƶµÃ¼½

¾± ¿µÀ¶µ ǶƵƶà ǵ´ ¼È ¸¶º ¼Éµ ¶³ ¸ ¶É¶Ķƶà ¶º · ¸¹º·¶º ··¶È ǵ ´ ¼È µÃ¼ ° ¶µÆ³

° ¼Ä¼Æ ¶Ã¶¼ ǵ ´ ¼È ° ¼Ä¼Æ ùöȵ °¹Ä¼É ¶Ç¶ ¼ºÃ¼Æ ¸¹º·¼°¶Ç ¸¹º»¶´µ ǵ ´ ¼È ¶º · ° ¶µÆ

®± ¿µÀ¶µ ǶƵƶà ƶĶ ¸¶º ¼Éµ ¶³ ¸ ¶É¶Ķƶà ¶º · ¸¹º·¶º ·· ¶È Æ¶Ä Â¶ ¸ ¶º ¼Éµ ¶ ¼ºÃ¼Æ ¸¹¸ ¼º·ÆµºÆ¶º ǵ´ ¼È³ ¸¹ ¸°¹ÄµÆ¶º ƹ´ ¼´ ¼Æ¶º ¶º · ùÄÇÊĸ¶Ã ¶Ã¶¼ ɹ° ¶·¶µ·¹Ä¶Æǵ ´ ¼È¼ºÃ¼Æ¸¹º·Ç¶ÉµÀ ƶºÆ¶Ä ¶À¶·µ±

б ¿µÀ¶µ ǶƵƶà ƹǵ ´ ¼È ¶º ¸¶º ¼Éµ ¶ ´ ¶À¶¸ ļ¶º· ´ ¶º Í ¶Æü³ ¸¶É¶Ķƶà ¶º · ¸¹ ¸ ¶º´ ¶º · ȹºÃµ º· °¹ÄÊĵ¹ºÃ¶Éµ ¸¶É ¶ À¶¸È ¶¼³ ¸ ¶É ¶ ɹƶĶº · ¶Ã¶¼ ¸ ¶É ¶ ¸¹º´ ¶Ã¶º ·±

ѱ ¿µÀ¶µ ǶƵƶà Ǽ° ¼º·¶º ¸ ¶º ¼Éµ¶ ´¹º·¶º ¶À¶ ¸ ɹƵöij ¸ ¶É¶Ķƶà ¶º · ¸¹ ¸ ¶º´ ¶º · ¶À¶¸ ɹ°¶·¶µ É ¼¶Ã¼ ǶÀ ¶º · ´ ¶É¶ó ɼ¶Ã¼ ¶º · °µÉ¶ ´µÀ¶Í ¶º ¸¶º ¼Éµ ¶¶Ã¶¼°¹Ä¼É¶Ç¶¸ ¹ºÅ¶ÄµÆ¹ ɹÀ¶Ä¶É ¶º´ ¹º ·¶º¶À¶¸±

(33)

Ö

ari penjelasan panjang lebar tentang nilai sosial tersebut

× ØÙÚÙ ÛÜÝÙ Ü Þß Þ ÜÙÝ

ÞÙ ÛàÙá âãÛáÜÛà äÙàÜ ØÙÛåÞ ÜÙ ÚÙæãÛÙ ÞÙ ÛàÙá ØãØäãæÜÚÙ Û â ãÛàÙæåç äÙàÜ Þ ÜÚÙâ èÙ Û âãæÜÝÙÚå ØÙ ÛåÞ ÜÙé êèÙâåÛâãæÙ ÛÛÜÝÙ ÜÞß Þ ÜÙÝèÙÝ Ù Ø ØÙ Þ ëÙæÙÚ Ùá èÙâÙá èÜìãÝÙ ÞÚÙ Û Þã äÙàÙ Ü äãæÜÚå áí

Ùé

S

ã äÙàÙ Ü âã áåÛìåÚ ÙæÙç åÛáåÚ äãæÞÜÚÙâ èÙ Û ä ãæ áÜ ÛèÙÚ äÙàÜ îÙæàÙ Ø Ù Þ ëÙæÙÚÙáé ïÜ ÞÙÝÛëÙ àßáß Ûàæßëß Ûà ÙáÙå ÚãæìÙ äÙÚáÜ ØãØäã æÞ ÜçÚÙ Û ÞãÝ ßÚÙ Û ÙáÙå ØãØâãæäÙ ÜÚ Ü ìÙÝ ÙÛé

äé

S

ã äÙàÙ Ü ÙðåÙ Û èÙ Û ÞåØäãæ ØßáÜñÙ Þ Ü åÛáåÚ äãæ äåÙá ÞãÞåÙáåé ïÜ ÞÙÝÛëÙ â ãÛÙÛÙ ØÙÛ ÛÜÝ Ù ÜòÛÜÝ Ù ÜÚãÙàÙ ØÙ Ù ÛØãÝ ÙÝåÜâãÛàÙì ÜÙ Ûé

ðé êÝ Ùá ÞßÝ ÜèÙæÜáÙ Þ ÙáÙå ØãÛèßæß Ûà ØÙ ÞëÙæÙÚÙá åÛáåÚ ÞÙÝ Ü Ûà äãÚã æì Ù Þ ÙØÙ åÛáåÚ ØãÛðÙâÙÜ ÞãÞåÙáå ëÙ Ûà áÜèÙÚ èÙâÙá èÜðÙâÙÜ ÞãÛèÜæÜé ïÜÞÙÝ ÛëÙ ÛÜÝ Ù ÜòÛ ÜÝÙ Ü ëÙ Ûà èÜáÙ ÛÙØÚÙ ÛèÜÞã äåÙçÛãàÙæÙåÛáåÚØãÝÜÛèåÛàÜÛã àÙæÙèÙæÜÙ ÛðÙ ØÙ ÛÛã àÙæÙÝÙ ÜÛé èé ïãÛàÙæÙçÚÙÛ ØÙ ÞëÙæÙÚ Ùá åÛáåÚ äãæâÜÚ Üæ èÙ Û äãæáÜ ÛàÚÙç Ý ÙÚå ÞãÞåÙ Ü èãÛàÙ Û ÛÜÝ Ù Üò

ÛÜÝ Ù Ü ëÙÛà ÙèÙ èÙÝ Ù Ø ØÙ Þ ëÙæÙÚ Ùáé ïÜÞÙÝ Û ëÙ âãÛÙ ÛÙ ØÙ Û ÛÜÝ Ù ÜòÛÜÝÙ Ü èÙÝ ÙØ ÚãÝåÙæàÙ

ÚãîÙì ÜäÙ ÛåÛáåÚØãÛàçßæØÙáÜßæÙ ÛàáåÙé

ãé ó ãÛàÙîÙ Þ×âãØäÙáÙ Þ×âãÛèßæß Ûà×èÙ ÛâãÛãÚÙ ÛÜÛèÜñÜèååÛáåÚÞãÝ ÙÝåäãæ äåÙáäÙ ÜÚé

ôõö ÷ôøùúûùö ÷ü ý ÷ú

ôþÿ þ

versus Kebudayaan Nyata

Ù Û ëÙÚ èÜÙÛáÙæÙ ÛßæØÙ ëÙÛà ØãÛàÜáÙæÜ ÛÜÝ Ù Ü äå èÙ ëÙ çÙÛëÙ èÜÜÚå áÜ Þã ðÙæÙ ÞãäÙàÜÙÛé

S

ãÝ ÙÝå áãæ èÙâÙá âãæäã èÙÙ Û ÙÛáÙæÙ ÙâÙ ëÙÛà Ö ê äÙàÜ ÞåÙáå ÚãÝß ØâßÚ èãÛàÙ Û ÙâÙ ëÙ Ûà ê

T

ê èÜÝÙÚåÚ Ù Û âÙæÙ Ù ÛààßáÙ Û ëÙ é ã äå èÙ ëÙ Ù Û èãÙÝØãæåìåÚÛÜÝÙ Ü ×ÛßæØÙèÙ ÛáåìåÙ ÛëÙ ÛàßÝãçÞåÙáåÚãÝ ß ØâßÚèÜÙ ÛààÙâÜèãÙÝ× ëÙ Ûà âÙ ÛáÙ Þ èÜìÙèÜÚÙ Û Ù ÞâÜæÙ Þ Üé

S

ãèÙ Ûà ã äå èÙëÙ Ù Û ëÙáÙ Øã æåìåÚ âÙèÙ ÛÜÝÙ Ü× ÛßæØÙèÙ ÛáåìåÙÛÞã äãÛÙæÛëÙëÙ ÛàèÜ ÜÚå áÜßæÙ Ûàé

S

åØäãæ íãÛÞÝÜÛ×Ôí
(34)

Norma Sosial

Se

! "! " # "$% & '( ' )(!% $ % ( '$ % "& # ' )(!* +% ,% " % $( % "! " )(! % % ( "! "( ' ' ! " -! " % )( ! ) "%$ % '# '" )* .'$ (' !" ! " % $ '"!" ) #'% % " % ,% " ' #! ''( % ''% ( ! ($ ( " ''( * / && " ) ' ( "( & ' !'$% & ( ( % ( !" $ "( " % ) ( !**

0 % # "! '$ " - )% %&!% &!"$ % % ( ( '$ ' " 1 )( !* 2&# % % )(! !'$ '3 (

)# ' - (% % )(!(!' &! "!" !! $ "# " ) $ ! & %) &' !'$ %& $ (-$( '!& % ,% "

%

) (!* 0

% $ !"-! " % ' ( -(

'# &'% "! "( ' "( $ "# " % ) ( ! ) #' & '!$ 3" '' %& ! # '! ($ ( " ) &! " ' &! ( ('!'!# ( '! '!" % ( '% %

#' )(!*

2 %& " ! (! % # '%( '3% 4)! "5

* 6 7

U

'8

9 '!'( )!' " ' '"( ' $ (&!'!'!") % '# "! 7"'8* 6 7"'8 %$ "! " #'! "( & '# "! !'!'!" ) % ( "( % ,% " % "!" )( ! !'!& ! %( ' ! ' " ' '"*

S

( ) % # '( $) # ' "& ' * 0 ' & " ) ( '( "! ) ' $ % #% * : ) #' '% 1 %' ( ' % ( ' #'&( ' ) '( ( ' '( $ %*

#* ;'# 7<=>

kways

8
(35)

tidak m

enjadi

CDE FD GHI JK L DEM NHO PQ GPN GHIL JN JIF

folkway

R S HERHT JSU VMR DO I WD

R HPE DIFEHQ DXDN PS DWDIFQHQMO MN MT DIWDNS DSPL DS DIFN HR HT JDKLHR DQDN DL HIFDI R HIL MEM I WD DN DI Q HIL D GDSN DI FJIXM IFDI C DE F D L HR DU VHR N MGJI T HFM SJY E HQ DXD SHER HT JS SML DN DN DI SHEGH IFDE JK N DE HI D RHZDED R PRMDO EHQ DXD SHER HT JS KML JG L M N PS D WD IF QHI HE MQ D N HTHE DLDDI SDSP RHT DF DM IMO DM DESMR S MN QHR N M RHZDE D [MR MN T HE DL D L M L HR DU

ZU

T

DSDN HO DN J DI\

Mores

]

VPE HR DLDODK R HN JQ GJODI GHET J DS DI WD IF QH IZHEQ MIN DI R M[ DS^R M [DS K ML JG L DE M R HN HOPQGPN Q DIJRM D WD IF L MODN JN DI RHZDED R DLDE FJI D QHODNR DI DN DI G HIF DCDRDI PO HK N HOPQGPN S HEKDLD G DIFFPSD^DIFFPSDIWDU _HR DQ DDI QPE HR L DI [PO NC DWR SHEO HSDN GDLD N HIWDS D DI T DKCD N HL J D^L JDIWD S ML DN XHODR DRDO^JR JO IWDY SHEXDL M S ML DN SHE HIZDIDU `DRDE HNR MR S H IR M I WD GJI S ML DN GHEID K L MT DIS DKY L DI N HODIFRJIFDIIWD N DEHID L ML JN JIF SEDL MRM U a DO DJGJI DL D N HR DQDD IY IDQ JI Q PEHR R HO DOJ L MGDIL DIF R HT DFDM T DFMDI L DE M KDN MN DS N HT HIDEDIU bHO DIFFDEDI S HEKDLDG

folkways

DN DI

L MDIFF DGDI HK SHSDGMGHODIFF DE DI S HEK DL DG

mores

DN DIL MN JZMO N DIDS DJL MNJS JNPOHK R HT DFMDI THR DE QDRWDEDN DSU VMRDO I WD Q HQGHNHEXDN DI DIDN L MT DC DK J QJEY R JN D

QHODN JN DI G HE DQGDRDIcGHQDODN DIY RJN D THE SMI L DN N HNHE DRDIYLO O U dL DGJI [JIFR M QPE HRDL DO DKRHT DFDMTHE MN JSe

f U VHQT HEMN DIT DSDR DIGDLDGHEMO DN JM IL Mg ML JL DOD QQ DRWDEDN DSS HES HISJ

AU VHIL PE PIF RHR HPEDIF DF DE RDIFFJG QHIWHRJDMN DI S MIL DN DI^SM IL DN DII WD L HIF DIS DSDNHO DN JDN IWDIFT HEODN JL ML DO DQN HOP QGPN I WDU

BU VHQT HISJN R POML DE MS DR DIS DED DIFFPS D^DIFFPS D QDRWDE DNDS L DI R HNDOMFJR QHQT HE MN DIGHEO M IL JIF D ISHEKDL DGNHJSJKDIL DIN HEXDRDQDDISDEDDIFFPS DWDIF T HEFDJOL ML DO DQQ DRWDEDN DSU

L U h JN JQ\

Law

]
(36)

perkem

bangannya

nopqo rs tp tuv rrvprtqtwq xyvp z {zxv || tsyvuv} twv~ x|vpvp uv~ v }opy twrtsyvp uztz ovx~tpuvprtyoq o€vps vzv wv rvq

t ‚~vqxz q xv~vq

(customs)

T

vqv r t|v rovp vp u r trv | ~vp rovq xpq tuwvzxpv ~ tp uvp }{|v } twx|vro s vzvwvr vq

~v }vq stp uxrvq s tp ƒv~ x v~vq xz q xv~vq

(customs

„‚~vq xz q xv~vqv~v |v€ ros}o |vp q vqv rt|v rovp vp u }v |xpu qxpuux rt~o~o rvppv rv wtpv y twzx…vq rtrv | ~vp qt wxpq tu wvz x zvpuvq rovq q tw€v~v } svzvwv rvq vp u s ts x |x rxpv †t|vp uuvwvp q tw€v ~v} v~vq xz q xv~vq xp x v rvp stp twx sv z vp rz x vpu rt wvz ~vwx vp uu{qv |v xppv

T

tq v}x rv~vpu‡ rv~vp u }t|vp uuv wvp qtw€v~v }p {wsvv~vqq x~v rsts }opv x v rxyvq v }v‡v}vsxz v|pv o }vˆv wv v~vq }t wrv‰xpv p z o ro Šv‰v zt}t wq x z x wvs vp qx~v r y vpv r s vzvwv rvq z trv wvpu vp u s t|v ro rvppv rv wtp v y xvv vp u sv€v | ~vp qt|v€ y twˆvs}o wpv ~ tpuvprtyo~ vvvp|v xp

‹ty x€ |vp ƒoq n p {wsv z {zxv| vp u v~v ~ x svzvwv rvq q twyvux stp ƒv~ x m s vˆvs vp u rtz ts ovpv s t wo }v rvp }t~ {s vp v p u ~v }vq ~ xƒos }v x zt€vwx‡€v wx ~v | v s rt€x~o }vp

svzv wv rvq

v Œ{ws v‚ uvs v

two }v rvp p {wsv v p u y tw…op uzx zty v uvx } tqop ƒo r ~vp }tuvp uvp €x~ o } yv ux s vpoz xv vp u ytwvz v | ~vwx

T

o€vpn y twxzx } twx pqv€ ~vp | v wvp uvp † t| vpuuv wvp qtw€v~v } p {ws vv uvsv vrvp s tp~v }vq rvp zvp rzx~ {z v ~vp yv|vzvp ptwvr v~ x ~op xv v r€x wvqpvpqxpv

y Œ{ws vŽo ros

two }v rvp wvp urv xvp vqo wvp vp u ~ xqop ƒo rrvp rt}v~v vp uu{qv s vzvwvrvq v p u y twxzx rtqtpq ovpn }twxpqv€n rt‰v ƒxyvpn ~vp |vwvp uvp vuv w z o vq o s vzv wv rv q q twˆx}q v z ovqortqtwqxyvp~vprtv~x|vpvp uy xvz vpv~ xyovq{| t€|ts yvuvr€oz oz‚qo wvpxpx y twz x…vq qtwq o |xz zt€xpuuv zvp rzx vp u ~ xy t wxrvp | ty x€ ƒt|vz y t wo }v ~tp~vn }tp ƒv wvn ~vpvqvo€o ros vpsvq x

ˆ  Œ{ws v tz oz x |v vp

two }v rvp} twvq o wvpz{zxv |vp uytwvz v |~v wx€vqxpo wvp xvp ustp u€vz x |rvpv r€|v r zt€xpuuv ztzt{wvp u ~v }vq stsy t~v rvp v }v vpu ~ xvp uuv } yv xr ~vp v }v v p u ~ xvpuuv} yo wo rŒ{ wsv xp x y xvz vpv opqo r s tp ƒ v |vp rvpp x |v x s{wv | ~v |v s wvp urv stpu€vwuv x€vwrvq~vps v wqvyvq{wvp u|v xp

(37)

M

erupakan pedom

an hidup bagi anggota m

asyarakat yang m

engatur bagaim

ana

seseorang harus bertingkah laku dalam

m

asyarakat

’

Na

“” •–— •˜ ™ š›œ “— žš Ÿ š ¡– ¡ Ÿœ ˜š š™ ž — ™¢ ™ –£Ÿ™ —š Ÿ¤ š •— ” ¢£   ¡œ¤ ˜ •¤ œ˜ – ¡š –¥– ˜š ›£ ™ ž£˜ ¢£ –—£ “¦¢£ –—£ “ –£Ÿ ™  ¤ £¤ œ › —šŸ¤ š  •— §–¥ ¡ž — ¡œ—š™ •œ ¡›™˜š “œ¡•ž –™¤§Ÿ˜ —¤ š “Ÿœ¦“Ÿœ’

¨›™ ˜š “œ¡•ž – ¤£¤ œ› ” —œ ¡˜ ¡ ˜š ›£™ ž£˜ ™–•¤ œ  §–¥ ¡ ž —  šŸ ›–¥¤ •–¥ —–ž  –£Ÿ™” ˜ Ÿš – –£Ÿ™ ™š™•–¥˜œ–˜ –  ¡–§ ˜š “œ ¡•ž – ¤£¤ œ› ¡š –¥– ¢Ÿ ™š™ •— ¤ •— • žšŸœ › ˜• ¡ž — ¡œžŸš ¡œ˜¤ œ˜ –’ ©› œ–œ ˜ Ÿš –  –£Ÿ™ ™ š –š–— •˜ – ž –¡•– •—™  ™š –¥š –œ  ¥œ ™ – ™ –•¤ œ “Ÿ•¤ ™š™œ–˜ – žšŸ–¡–  šŸœ –—šŸ˜¤ œ ¡š –¥–£Ÿ –¥› œ–’ª–— •˜œ — •”–£Ÿ™ ¤ £¤œ›™ š™ œ ›œ˜œ«•–¥¤ œ¤ š   ¥œ¬

­’

S

š  ¥œžš — •–® •˜žšŸœ ›˜•§–¥ š –Ÿ

T

•® •– —šŸ¢œ ž —–§ –£ Ÿ ™  ¤£¤ œ› ¡› “ ™ š¯•®•¡˜ – ˜š —šŸ —•Ÿ– ¤£¤ œ › °¤ £¤œ›

£Ÿ ¡šŸ± §œ — • žš –¥—•Ÿ – ¤£¤ œ › ¤•— • ˜š ›£™ ž£˜  šŸ ¡¤ Ÿ˜– ˜š  œ ¤ – ¤ š “œ –¥¥ ™¤§Ÿ ˜— —œ¡˜ ™ š –¥› ™ œ ˜š˜ ¢ •– ¤ £¤œ›’ ©› œ –œ ˜ Ÿš – œ –¡œ²œ¡• ¡›™

™¤§Ÿ ˜—™š™“™ œ–£Ÿ™ § –¥ šŸ ›˜ •’ ’

S

š  ¥œžš –¥—•Ÿ¤ œ¤—š™¡› ™™¤§Ÿ ˜ —

S

œ ¤—š™ ™ šŸ•ž ˜ – ¤šŸ  –¥˜ œ– žšŸœ › ˜ • §–¥ —šŸ¤—Ÿ •˜ —•Ÿ ¡– ¤ œ ¤ —š™ —œ ¤ ” ™ š ››•

—šŸ¢œ ž —–§–œ › œ¡––£Ÿ ™¤£¤ œ ›•–— •˜™š –® ™œ –™¤§Ÿ ˜ — šŸ®›–ž  ¡¤ œ¤ —š™ § –¥¡œ¤ š ž ˜ œ¤ š“œ–¥¥˜š¤šœ ™  –¥–“œ ¡•ž¡›™™ ¤§Ÿ ˜ —¡ ž ——šŸ ¢œž — ’ ³’

S

š  ¥œžš ›œ –¡•–¥ ¥œ™ šŸš˜ §–¥›š™ “

S

š¢ Ÿ •™•™ ”˜š ›£™ ž£˜™ ¤§Ÿ˜— —šŸ  ¥œ™ š –® ¡œ¡• §œ — •˜ š ›£™ ž£˜ ˜ •—¡–

˜š ›£™ž£˜ ›š™“ § –¥ —š ›“ ™ š ›š™ ¥ ¡›™ ˜š “œ¡•ž – ™¤§Ÿ˜ —’ ¨œ¤ šž ˜ —œ –§ –£Ÿ™ ¤£¤ œ › ¡› ™ ™¤§Ÿ ˜ — ¡œ “Ÿ ž˜ – ™ ™ ž • ™ š ›œ–¡•–¥œ ˜š ›£™ž£˜ ›š™ “ ¡ Ÿœ ˜ š—œ¡˜ –§™–– ¡– ¤ œ ˜ ž §–¥ ™š Ÿ •¥œ˜ – ¡ Ÿœ ˜ š ›£™ž£˜ ˜ •—§ –¥ œ¤–§™ š –®¡œžš –¥•¤°žš™ œ™ žœ –±’

´’

S

š  ¥œ˜ “¤– “ •¡§™ ¤§Ÿ˜ —

µ£Ÿ™ ¤ £¤ œ › ¡ž — ™ š–® ¡œ ¢œŸœ ˜ “¤ —• š —£ ¤  •¡§ ¤ •— • ™¤§Ÿ ˜ — § –¥ ™ š™  š ¡˜ –¡š–¥–™¤§Ÿ˜ —›œ –’

(38)

a

¹

Proses pelem

bagaan

º»¼½¾ »¾ ¿¾ »À¼Á »ÃÁ¾»À¼ Ä ÅÁ »¾ ¿ ¼ÀÆÇÁ ȼÀÆÇ Á Ç¿Â Á » É»Ê˼ Á ÌÉ»ÁÊ¿ »Ì É»ÍÁÆÎÁ» ÌÉÁ¼ÊËÇ¿ É»Á¼É »¾ÁÁ¾ » ¹

Ï ¹ Ð ÆÀ½ ˽ »¼¾ËƼÁÂ»Ã Ë Éº »¼¾ ËƼÁ»½ Á½ » ÄÅÁ»¾¿¼ÀÆÇ ÁȼÀÆ ÇÁ½¿ ÉÁÍÇ˼ ÉÁÆÁÍÉÁλ ¼ÎÉÁÂÁÇ Ñ»ÒÁÁ¼ÎÎÀ¾ÁÇÁ½ÅÁ ÆÁÊ Á¾ ¹

ÓË É¿Á ÔÆÀ½ ˽ ¾ËƽËÏ¿¾ ÅÁ ¼Î Ç ËÂËÎÁÂÊÁ¼ ¼À ÆÇÁȼÀÆÇ Á »¾¿ Ç Ë¼ÑÁ É» Ô Ë ÉÀÇ Á¼ ÏÁλ ÇÁ½ÅÁÆÁÊ Á¾ ¹

S

ËÔËƾ» Ç»½ Á¼ÅÁ Á¾ ¿ÆÁ¼ ÔËÇÏÁÅÁ ÆÁ¼ ÔÁÑÁÊ ¾ Á¼ÁÍ ÏÁλ ÔËÇ»Â»Ê Æ¿ÇÁÍ Á¾Á¿ ÂÁÍÁ¼ÅÁ¼ÎÉ»ÂËÇ ÏÁÎÁÊÁ¼ÉÁ ÁÇÏ˼¾¿ÊÔËÆ Á¾ ¿ÆÁ¼ÔËÇ ËÆ »¼¾ Á;˼¾ Á¼ÎÔ ÁÑÁÊÉÁ¼É»ÊËÂÀÂÁ ÀÂËÍ É»¼Á½ ÔÁÑÁÊ ¹

U

¼¾ ¿Ê ÂËÏ »Í ÑË Á½¼ÅÁ ÌÏ ÁÍÁ½ Á¼ ÂËÇÏÁÎÁ ½ À½»Á ÁÊÁ¼ É»ÑÁ ÏÁÆÊÁ¼ ÉÁÂÁÇ ÏÁÏÕÇÀ ɿ»¼ » ¹

In

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data

Sarana penunjang utama dalam melukis adalah tersedianya meja lukis wayang kaca yang memadai. Selama ini, para pengerajin wayang kaca menggunakan meja

Namun perlu diketahui pula bahwa batasan atau standar yang digunakan dalam pengiriman pada umumnya, yaitu ± 52 jam sehingga penambahan pasir sebesar 62,5 gram (efisiensi bobot)

Fungsi dan Makna Makanan Tradisional pada Perayaan Upacara Budaya Masyarakat Tionghoa.. Medan: Universitas Sumatera

World Civilizations &amp; Global Encounters is a two-semester compulsory university course providing a cross-cultural overview of world history from ancient to modern times..

Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan denyut jantung), meningkatkan katalisis dari

[r]

Pada percobaan error yang sangat sering terjadi jika nilai parameter ini melebihi 3 adalah jenis error-2 dan error-3 karena ukuran accumulator space yang