• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONTRUKSI BANGUNAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONTRUKSI BANGUNAN."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Oleh :

CYNDY INDAH RIAS PERDANA

0834010272

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

CYNDY INDAH RIAS PERDANA

0834010272

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(3)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ESTIMASI BIAYA

PADA PROYEK KONTRUKSI BANGUNAN

Disusun oleh :

CYNDY INDAH RIAS PERDANA

0834010272

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan

Periode VI Tahun Akademik 2011/2012

Pembimbing

Sarwosri, S.Kom. M.T NIP/NPT. 19760809 200112 2001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(4)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ESTIMASI BIAYA

PADA PROYEK KONTRUKSI BANGUNAN

Disusun Oleh :

CYNDY INDAH RIAS PERDANA

0834010272

Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 28 Juni 2012

Pembimbing :

Sar wosr i, S.Kom. M.T

NIP/NPT. 19760809 200112 2001

Tim Penguji : 1.

I Gede Susr ama, ST. M.Kom.

NIP/NPT. 3 7006 06 0211 1

2.

RR. Ani Dijah Rahar joe, S.Kom, MSc

NIP/NPT. 197305 12 200501 2 003

3.

Ir. Kindr iari Nur ma W., MT.

NIP/NPT. 19600228 198803 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(5)

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :

Nama : CYNDY INDAH RIAS PERDANA

NPM : 0834010272

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian

lisan gelombang VI, TA 2011/2012 dengan judul:

“DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN”

Surabaya, 20 Juni 2012 Dosen Penguji yang memeriksa revisi

1) I Gede Susr ama, ST. M.Kom.

NIP/NPT. 3 7006 06 0211 1

{ }

2) RR. Ani Dijah Rahar joe, S.Kom, MSc

NIP/NPT. 197305 12 200501 2 003

{ }

3) Ir . Kindr iar i Nurma W., MT.

NIP/NPT. 19600228 198803 2 001

{ }

Mengetahui, Dosen Pembimbing

Pembimbing

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, karena atas

ridho dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk

memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata I pada Jurusan Teknik

Informatika di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Selain

itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan

dan keterampilan yang diperoleh pada saat kuliah dengan kenyataan yang ada di

lingkungan kerja.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui

beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan

laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan

lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang setulus-tulusnya kepada:

1. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan semangat dan

bantuan doa untuk menyelasaikan tugas akhir ini.

2. Ibu Sarwosri, S.Kom, M.T sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia

untuk meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa, serta

(7)

3. Seluruh staf pengajar Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur yang telah membimbing dan memberikan materi perkuliahan

kepada penulis.

4. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur yang telah membantu penulis dalam peminjaman buku.

5. Seluruh rekan-rekan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur, khususnya Jurusan Informatika Angkatan 2008 yang telah

memberikan saran dan kritikan kepada penulis.

6. Teman-teman kos satu perjuangan yaitu Tiara, Mariya, Lifa, Yani, Vera

yang telah dan saling memberikan support dalam proses pengerjaan tugas

akhir ini.

7. Wingga Satia Darma yang telah memberikan support, dukungan, tips-tips

dan doa agar tugas akhir ini dapat terselesaikan.

8. Ibu Henning yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan memberi

arahan pada setiap penyelesaian masalah.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak

membantu selama ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya

dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu

penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan

manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Mei 2012

(8)

PENYUSUN : CYNDY INDAH RIAS PERDANA

ABSTRAK

Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari besar biaya yang efisien, waktu yang singkat dan tepatnya kualitas produk yang dicapai. Dalam penyelenggaraan konstruksi, faktor biaya merupakan bahan pertimbangan utama karena menyangkut jumlah investasi yang besar yang harus ditanamkan oleh konsultan yang rentan terhadap resiko kegagalan. Estimasi biaya merupakan unsur penting dalam pengelolaan rencana anggaran biaya suatu proyek.

Perancang suatu aplikasi perlu diketahui dan diidentifikasi terlebih dahulu spesifikasi aplikasi yang akan dibuat. Disesuaikan dengan kebutuhan dari sisi user, fungsionalitas sistem yang akan dirancang serta dukungan lingkungan yang dibutuhkan sesuai dengan study lapangan, juga hasil wawancara dengan pihak yang terkait. Pada aplikasi estimasi biaya terdapat user admin sebagai penyedia data dan juga konsultan sebagai estimator dari estimasi biaya suatu proyek.

Ketepatan perhitungan sangat dibutuhkan dalam perencanaan proyek. Penghitungan estimasi biaya secara manual kurang efektif karena memakan waktu lebih banyak dalam melakukan perhitungan. Di samping itu, estimasi biaya secara manual lebih rawan terhadap terjadinya kesalahan data karena tidak ditunjang oleh suatu database. Oleh karena itu, aplikasi ini dapat membantu untuk melakukan estimasi biaya dengan cepat dan tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan estimasi biaya yang diperlukan dalam suatu proyek kontruksi.

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

i

KATA PENGANTAR ...

ii

DAFTAR ISI ...

iv

DAFTAR GAMBAR ...

viii

DAFTAR TABEL ...

xi

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1

Latar Belakang ...

1

1.2

Rumusan Masalah ...

2

1.3

Batasan Masalah ...

3

1.4

Tujuan Penelitian ...

3

1.5

Manfaat Penelitian ...

4

1.6

Metodologi Penelitian ...

4

1.7

Sistematika Penulisan...

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...

8

2.1

Definisi Perangkat Lunak ...

8

2.2

Proyek Kostruksi ...

8

2.3

Konstruksi Gedung ...

9

2.4

Konsep Estimasi Biaya Konstruksi ...

10

2.4.1 Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain ...

10

(10)

2.4.4 Harga Satuan ...

12

2.4.5 Material, Peralatan, Pekerja ...

14

2.5

Rencana Anggaran Biaya ...

15

2.6

Anggaran Biaya ...

16

2.7

Perencanaan ...

17

2.8

Google MAPS ...

18

2.9

Basis Data ...

18

2.9.1

SQL Server ...

19

2.10

Flowchart ...

20

2.11

Unified Modelling Language (UML) ...

21

2.12

CDM (Conceptual Data Model) ...

21

2.13

PDM (PHYSICAL DATA MODEL) ...

22

2.14

Visual Basic 2008 ...

22

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...

24

3.1

Analisis Sistem ...

24

3.1.1

Analisis Permasalahan...

24

3.1.2

Deskripsi Sistem...

24

3.1.3

Proses Bisnis Sistem ...

26

3.1.4

Analisis Data ...

27

3.2

Perancangan Sistem ...

34

3.2.1

Use Case Diagram...

34

(11)

3.2.3

Sequence Diagram...

43

3.2.4

Class Diagram...

49

3.2.5

Perancangan Proses ...

51

3.2.6

Physical Data Model (PDM)...

54

3.3

Perancangan Basis Data...

55

3.4

Perancangan Antarmuka...

59

3.4.1

Perancangan Antarmuka Halaman Admin ...

60

3.4.2

Perancangan Antarmuka Menu MAP ...

61

3.4.3

Perancangan Antarmuka Menu Estimasi Biaya Konstruksi ...

61

3.4.4

Desain Menu ...

62

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM...

64

4.1

Kebutuhan Sistem ...

64

4.2

Implementasi konfigurasi database ...

64

4.2.1

Implementasi Database ...

64

4.2.2

Implementasi Proses ...

65

4.3

Implementasi Menu ...

66

4.3.1

Menu Utama ...

66

4.3.2

Menu Halaman Admin ...

66

4.3.3

Menu User ...

67

4.3.4

Menu Item MAP ...

68

4.3.5

Menu Satuan ...

69

4.3.6

Menu Edisi ...

69

4.3.7

Menu Tipe Kerja ...

70

4.3.8

Menu Harga Satuan ...

70

4.3.9

Menu Home Konsultan ...

71

4.3.10 Menu Data Diri ...

72

4.3.11 Menu Proyek ...

72

4.3.12 Menu System ...

73

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI...

74

5.1

Uji Coba Sistem...

74

5.2

Uji Coba Estimasi Biaya ...

74

5.2.1

Uji Coba Login Admin ...

75

5.2.2

Uji Coba Menu Utama Admin ...

75

5.2.3

Uji Coba Menu Satuan ...

76

5.2.4

Uji Coba Menu Edisi ...

77

(12)

5.2.7

Uji Coba Menu Harga Satuan ...

80

5.2.8

Uji Coba Menu Login Konsultan ...

81

5.2.9

Uji Coba Menu Utama Konsultan ...

82

5.2.10

Uji Coba Menu Proyek ...

83

5.3

Laporan (Report) ...

85

5.3.1

Report MAP ...

85

5.3.2

Report Satuan ...

85

5.3.3

Report Tipe Kerja ...

86

5.3.4

Report Edisi ...

87

5.3.5

Report Harga Satuan ...

87

5.3.6

Report Proyek ...

88

5.3.7

Report Rekapitulasi ...

88

BAB VI PENUTUP

90

6.1

Kesimpulan...

90

6.2

Saran...

91

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komputer merupakan salah satu media komunikasi yang memiliki peranan

sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan manusia untuk

menciptakan sebuah Aplikasi dari waktu ke waktu semakin bertambah pesat.

Realisasi dan implementasi dari suatu Aplikasi ditandai dengan adanya berbagai

fasilitas yang menggunakan komputer sebagai alat untuk menyelesaikan berbagai

permasalahan. Perkembangan teknologi informasi sendiri pada saat ini sangat pesat

seperti banyaknya Aplikasi yang beredar dilingkungan masyarakat.

Sejalan dengan perkembangan zaman pada saat ini, sangat diperlukan suatu

aplikasi yang cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan

dalam masyarakat yang paling mendasar dan bisa dikatakan primer yakni suatu

bangunan. Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari besar biaya yang

efisien, waktu yang singkat dan tepatnya kualitas produk yang dicapai. Dalam

penyelenggaraan konstruksi, faktor biaya merupakan bahan pertimbangan utama

karena menyangkut jumlah investasi yang besar yang harus ditanamkan oleh

konsultan yang rentan terhadap resiko kegagalan.

Estimasi biaya merupakan unsur penting dalam pengelolaan rencana anggaran

biaya suatu proyek. Bagi pemilik, pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk

(14)

yang diajukan oleh masing-masing konsultan . Sedangkan Bagi konsultan ,

keuntungan finansial yang akan diperoleh tergantung pada berapa jauh kecakapannya

memperkirakan biaya, dan untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang

akan diajukan ke pemilik proyek untuk memenangkan

tender

.

Ketepatan perhitungan sangat dibutuhkan dalam perencanaan. Apabila

perhitungan lebih besar dari pada estimasi biaya maka akan menyebabkan

pembengkakan biaya proyek. Sedangkan apabila perhitungan tersebut memiliki nilai

yang jauh lebih kecil dari pada estimasi biaya maka bangunan yang akan dihasilkan

kemungkinan tidak memiliki kualitas sebagaimana yang diharapkan.

Penghitungan estimasi biaya secara manual kurang efektif karena memakan

waktu lebih banyak dalam melakukan perhitungan. Di samping itu, estimasi biaya

secara manual lebih rawan terhadap terjadinya kesalahan data karena tidak ditunjang

oleh suatu

database

. Maka dari itu diperlukan suatu aplikasi yang cepat dan tepat

untuk perancangan rencana anggaran biaya proyek kontruksi. Aplikasi tersebut

ditujukan agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan estimasi biaya yang

merupakan unsur penting dalam pengelolaan rencana anggaran biaya dalam suatu

proyek kontruksi.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditemukan rumusan masalah yaitu

(15)

1.3. Batasan Masalah

a.

Proyek kontruksi bangunan yang akan dibuat merupakan bangunan fisik.

b.

Metode yang digunakan dalam melakukan estimasi biaya konstruksi adalah

Metode Biaya Satuan (

Unit Cost Method

).

c.

Untuk menjaga privasi admin dan juga user maka aplikasi yang digunakan

berbasis desktop.

d.

Perangkat lunak akan dikembangkan dengan menggunakan Microsoft Visual

Basic, dengan

database

SQL Server .

e.

Formula untuk masing-masing item kerja mengacu pada standart nasional

konstruksi.

1.4. Tujuan

Bagi pemilik, pengetahuan tentang perhitungan tersebut dapat digunakan

untuk mempertimbangkan kelayakan dan kerealitissan Rencana Anggaran Biaya

(RAB) yang diajukan oleh masing-masing konsultan . Sedangkan seorang konsultan

selalu dijenuhkan dengan perhitungan estimasi biaya yang dikeluarkan secara manual

pada setiap proyek yang akan dikerjakan. Keuntungan finansial akan diperoleh karena

tidak lagi menghitung secara manual untuk menentukan estimasi biaya yang

dikeluarkan dengan tepat dan cepat.

Maka dari itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah membuat aplikasi untuk

perancangan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek kontruksi. Aplikasi tersebut

dapat membantu dan bermanfaat bagi konsultan ataupun pemilik proyek. Yang mana

(16)

tidak terjadi kesalahan dalam penentuan estimasi biaya yang diperlukan dalam suatu

proyek kontruksi.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan aplikasi ini adalah:

a)

Mempermudah dalam penyediaan informasi jenis-jenis bahan bangunan untuk

user yang membutuhkan.

b)

Mempermudah konsultan dalam penentuan rencana anggaran biaya dalam suatu

proyek bangunan tanpa perhitungan manual.

c)

Agar tidak terjadi kesalahan dalam perancangan estimasi biaya proyek kontruksi.

d)

Agar terhindar dari pemborosan dan kecerobohan ataupun pengelembungan dana

yang yang berlebihan.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelotian pada tugas akhir ini adalah :

1.

Metode Observasi

a.

Melakukan pengambilan data untuk menentukan harga satuan dari setiap

tipe pekerjaan yang digunakan pada saat estimasi biaya.

b.

Cara menghitung estimasi dilakukan dengan mengalikan setiap item

harga satuan yang telah dipilih dengan volume pekerjaan yang

dimasukkan.

c.

Tata aturan menggunakan harga satuan yang telah ditentukan sebelumnya,

dan data satuan tersebut telah valid.

(17)

data yang telah disediakan oleh admin dan dengan memasukkan jumlah volume

pekerjaan.

2.

Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi, dokumen, buku,

sumber dari internet, dan lain-lain yang diperlukan untuk merancang dan

mengimplementasikan aplikasi estimasi biaya pada proyek kontruksi

bangunan.

3.

Analisis

a.

Analisis kebutuhan pada proyek, mencakup data-data yang diperlukan

untuk melakukan estimasi biaya.

b.

Analisis data yang diterapkan pada PDM.

c.

Arsitektur umum sistem merupakan gambaran dari alur bisnis sistem

yang akan dibuat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.

d.

Algoritma /prosedur umum sistem yang dijelaskan menggunakan konsep

UML

e.

Antar muka pengguna untuk menginformasikan data kepada pengguna

yang lebih memudahkan untuk dipahami.

4.

Perancangan

Sistem yang akan dibuat ini berorientasi objek maka diagram proses

bisnisnya menggunakan UML selanjutnya pembuatan pemodelan data yang

masih berbentuk konsep yaitu Conseptual Data Model (CDM). Setelah itu

(18)

Perancangan proses, dan juga antar muka pengguna menggunakan

konsep UML, CDM, PDM tersebut didesain untuk menginformasikan

persepsi tentang data kepada para pemakai baik pemilik proyek atau

konsultan .

5.

Pembuatan Aplikasi

Perancangan UML menggunakan Rational Rose serta Sybase Power

Designer 12.0 Evolution untuk perancangan Conseptual Data Model (CDM)

dan PDM. Hasil perancangan sistem tersebut diterapkan dalam Visual Basic

serta dukungan SQL Server sebagai

engine database-

nya.

6.

Testing

Pada tahap ini

setelah aplikasi selesai dibuat maka

dilakukan pengujian aplikasi untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut

telah bekerja dengan benar sesuai dengan konsep yang di ajukan atau tidak.

7.

Laporan

Pembuatan laporan dari sistem yang telah dibuat, merupakan tahap

akhir dari proyek pengembangan tugas akhir. Penyusunan laporan, dapat

memudahkan pembaca untuk mengetahui alur dari aplikasi yang dibuat. Dari

laporan tersebut pembaca bisa menyempurnakan dan mengembangkan

aplikasi lebih lanjut.

1.7 Sistematika Penulisan

(19)

biaya pada proyek kontruksi bangunan. Agar lebih memahami materi, laporan tugas

akhir ini dibagi menjadi lima bab yang dilengkapi dengan penjelasan langkah-langkah

dan ilustrasinya.

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan, manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Dasar Teori

Menjelaskan tentang teori-teori dasar yang berhubungan dengan pengerjaan

Tugas Akhir.

BAB III Perancangan Sistem

Menjelaskan tentang perancangan dan awal pembuatan perangkat lunak yang

meliputi pembuatan UML, CDM, PDM, dan desain menu perangkat lunak.

BAB IV Implementasi dan Uji Coba Sistem

Menjelaskan tentang pengimplementasian perangkat lunak dan uji coba sistem

perangkat lunak untuk proses validasi.

BAB V Penutup

Mengambil kesimpulan dari Tugas Akhir yang telah dilakukan dan

menyebutkan saran-saran pengembangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang literatur sebagai teori pendukung pembahasan pada

(20)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Per angkat Lunak

Perangkat Lunak merupakan Program komputer, prosedur, dan dokumentasi

terkait serta data yang berkaitan dengan pengoperasian suatu sistem komputer.

Sedangkan perangkat lunak Aplikasi merupakan Program komputer yang sering

dijumpai dan digunakan oleh pengguna komputer. Contoh: Ms Office, Aplikasi

Bisnis, Aplikasi Keuangan, Chatting, Winamp, Games dan lain-lain. (Pressman, R.

S., 2007)

Ada beberapa karakteristik yang terdapat pada perangkat lunak, diantaranya

adalah :

1. Pembuatan perangkat lunak berdasarkan logika. Ini menyebabkan pembuatan

perangkat lunak berbeda antara satu programmer dengan programmer

lainnya.

2. Perangkat lunak dikembangkan bukan dibuat oleh pabrik-pabrik tertentu. Hal

ini berarti bahwa perangkat lunak tidak dibuat secara massal, karena dalam

pembuatan perangkat lunak memerlukan perancangan yang baik.

3. Perangkat lunak tidak akan pernah usang karena selalu diperbaharui

2.2 Proyek Konstr uksi

Proyek adalah merupakan suatu rangkaian kegiatan dan kejadian yang saling

berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu dan membuahkan hasil dalam suatu

jangka tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Dalam

(21)

tertentu dengan sumber daya tertentu pula, seperti menurut Seutji Lestari (1990

dalam hermiati,2007) , bahwa sistem manajemen proyek adalah bagaimana

menghimpun dan mengelola masukan (input) yang bersumberdaya (tenaga,

manusia, dana, waktu, teknologi, bahan, peralatan dan manajemen) untuk

menghasilkan keluaran/hasil proyek (output) yang telah ditentukan untuk

mencapai suatu tujuan proyek yang mendukung suatu program dalam suatu

jangka waktu batas tertentu. (Muzayanah Yannu, 2008)

Konstruksi bangunan adalah suatu proses perakitan material bangunan

untuk membentuk suatu bangunan. Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan

yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Konstruksi merupakan suatu

kegiatan membangun sarana maupun prasarana . (Muzayanah Yannu, 2008)

2.3. Konstr uksi Gedung

Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung

perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan lain-lainnya.

Berdasarkan klasifikasinya, menurut ditjen ciptakarya mengenai pedoman Teknis

Bangunan Gedung tahun 1997, bahwa gedung dapat dibedakan menjadi dua jenis

gedung. Adapun klasifikasi bangunan gedung diantaranya sebagai berikut :

1. Bangunan Sederhana

Bangunan gedung yang termasuk sebagai bangunan sederhana didasarkan

pada teknologi Bangunan dengan teknologi sederhana. Selain itu Bangunan

dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai.

2. Bangunan Tidak sederhana / non sederhana

(22)

sederhana / non sederhana didasarkan pada teknologi Bangunan dengan teknologi

tidak sederhana. Selain itu Bangunan dengan jumlah lantai lebih dari 2 lantai.

2.4 Konsep Estimasi Biaya Konstr uksi

Estimasi biaya konstruksi adalah memperkirakan jumlah biaya yang

dibutuhkan untuk merealisasikan suatu proyek konstruksi dengan metode tertentu.

Estimasi biaya konstruksi merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi.

ketidak akuratan estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses

konstruksi dan semua pihak yang terlibat.

Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan

owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan

kontraktor dapat menerima keuntungan yang layak Estimasi biaya konstruksi

dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik dilakukan dan memerlukan analisis detail

dan kompilasi dokumen penawaran dan lainnya. Estimasi biaya mempunyai

dampak pada kesuksesan proyek dan perusahaan pada umumnya. Keakuratan

dalam estimasi biaya tergantung pada keahlian dan ketelitian estimator dalam

mengikuti seluruh proses pekerjaan dan sesuai dengan informasi terbaru.

Jika desain untuk suatu bangunan telah dispesifikasikan maka proyek

dapat didekomposisi ke dalam elemen-elemen dengan tingkat kedetilan tertentu

untuk digunakan dalam estimasi biaya. Harga satuan untuk setiap elemen yang

ada dalam rancangan desain bangunan harus ditaksir untuk menghitung

keseluruhan biaya konstruksi. (Nuqoba Barry, 2006)

2.4.1 Estimasi Anggar an Biaya Tahap Desain

(23)

fasilitas, dan biasanya dilengkapi dengan detail perencanaan dan spesifikasi, yang

kemudian di implementasikan pada tahap kontruksi. Tahap desain merupakan

tahap berikutnya setelah tahap perencanaan konseptual, namun masih termasuk di

dalam tahap pra-kontruksi.

Tahap desain ini ada 2 (dua) bagian, yaitu : Desain Skematik dan Detail

Desain. Pada tahap Desain Skematik, tim desain (yang terdiri dari arsitek dan

engineer) menginvestigasikan alternatif desain, material, dan sistem. Sedangkan

pada tahap Detail Desain, tim desain mengevaluasi, memilih, menyelesaikan

sistem utama dan komponen proyek. Jadwal proyek dan anggaran terus

dikembangkan dan dimonitor selama tahap ini. (Nuqoba Barry, 2006)

2.4.2 Har ga Satuan Ter tinggi Rata-Rata Per M2 Bangunan Ber tingkat Untuk bangunan Gedung.

Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan gedung bertingkat adalah didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan

gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk

jumlah lantai yang bersangkutan. Metode yang bisa digunakan untuk melakukan

estimasi biaya konstruksi, yaitu menggunakan Metode Biaya Satuan Sederhana.

(Nuqoba Barry, 2006)

Misal suatu proyek didekomposisi menjadi n item kerja untuk estimasi biaya.

Anggap Qi adalah material pada item kerja ke-i dan ui adalah volume item kerja

ke-i. Maka biaya proyek keseluruhan dapat diperoleh dari:

= = n i i iQ u Y 1 (2.1) dimana:
(24)

ui = biaya harga satuan ke-i

Qi = Volume harga satuan ke-i

n = jumlah item kerja

Jadi biaya satuan item kerja ke-i (ui) dalam persamaan 2.1 dapat

diuraikan sebagai berikut:

ui = Mi (2.2)

dimana:

ui = biaya harga satuan ke-i

Mi = biaya satuan bahan baku untuk harga satuan ke-i

Dari persamaan 2.1 dan 2.2 maka diperoleh rumus untuk menghitung

estimasi biaya proyek secara keseluruhan yaitu:

( )

= = = = n i n i i i i Q M

y Y

1 1

(2.3)

dimana:

Y = biaya estimasi proyek atau jumlah biaya seluruh harga satuan

yi = biaya harga satuan per tipe kerja ke-i

Qi = volume harga satuan ke-i

Mi = biaya satuan bahan baku untuk harga satuan ke-i

2.4.3. Volume Peker jaan

Volume suatu pekerjaan ialah menghitung jumlah banyaknya volume

pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi

volume (kubikasi) suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume (isi). Melainkan

jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan. (Nuqoba Barry, 2006)

2.4.4 Har ga Satuan

(25)

material berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat di pasaran,

dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan.

Harga satuan bahan di setiap daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghitung

dan menyusun anggaran biaya suatu bangunan/proyek, harus berpedoman pada

harga satuan bahan di pasaran dan lokasi pekerjaan. (Ardi Aryanto, 2011)

Harga satuan didasarkan pada struktur elemen-elemen yang menyusun suatu

proyek konstruksi, dimana biaya (cost) masing-masing elemen tersebut

merupakan bagian dari biaya proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi dapat

didekomposisi menjadi elemen-elemen yang lebih kecil. Setelah dilakukan

dekomposisi maka akan terlihat struktur elemen-elemen penyusun suatu proyek

konstruksi. Struktur elemen-elemen penyusun suatu proyek konstruksi dapat

dilihat pada Gambar 2.1:

Gambar 2.1. Struktur komponen penyusun proyek konstruksi

Gambar 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut (Nuqoba Barry, 2006):

1. Suatu proyek konstruksi apabila didekomposisi akan terdiri dari beberapa

tipe kerja (work type).

2. Setiap tipe kerja (work type) apabila didekomposisi akan terdiri dari

(26)

Setiap item kerja (work item) agar dapat direalisasikan maka

membutuhkan sumberdaya-sumberdaya, yaitu: material, peralatan, dan juga

pekerja

Dari Gambar 2.1 dapat diambil contoh pada pengerjaan proyek gedung

bertingkat, yang mempunyai tipe kerja persiapan, pekerjaan pondasi, pekerjaan

dinding dan beberapa tipe kerja lainnya. Untuk tipe kerja persiapan terdapat item

kerja pemasangan pagar kawat, urugan tanah, dan item kerja yang lainnya.

Sedangkan pada pekerjaan pemasangan pagar kawat, membutuhkan tiang kayu,

semen, kawat berduri, dan lain-lainnya.

3.4.5 Mater ial, Per alatan, Peker ja

Harga material bersifat dinamis, artinya selalu berubah-ubah dari waktu ke

waktu. Di samping itu, juga berbeda antara satu lokasi dengan lokasi yang lain.

Hal tersebut menyebabkan suatu proyek yang sama bisa memiliki biaya yang

berbeda jika berada pada saat atau tempat yang berbeda. (Ardi Aryanto, 2011)

Material-material memiliki harga yang berbeda disebabkan oleh

faktor-faktor sebagai berikut:

1. Jenis material, misalnya: batu bata, pasir, kerikil, semen, besi, dll.

2. Jumlah satuan pembelian, misalnya: per truk, per kotak, per biji, dll.

3. Perbedaan lokasi, misalnya: harga batu bata di Gresik berbeda dengan

di Surabaya.

4. Perbedaan waktu, misalnya: harga batu bata di Surabaya pada tahun

2009 berbeda dengan tahun 2012.

Para pekerja memiliki gaji yang berbeda disebabkan oleh faktor-faktor

(27)

1. Status jabatan, misalnya: manajer, supervisor, tukang batu, tukang cat,

dll.

2. Jumlah jam kerja per hari, misalnya: 12 jam per hari, 6 jam per hari, 3

jam per hari, dll.

3. Perbedaan lokasi, misalnya: gaji tukang batu di Lamongan berbeda

dengan gaji tukang batu di Kediri.

4. Perbedaan masa, misalnya: gaji tukang batu di Lamongan pada tahun

2002 berbeda dengan tahun 2005.

Sedangkan tiap-tiap peralatan memiliki harga yang berbeda disebabkan

oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Jenis peralatan, misalnya: pengaduk semen, katrol, dll.

2. Waktu sewa per hari, misalnya: 12 jam per hari, 6 jam per hari, dll.

3. Perbedaan lokasi, misalnya: harga sewa buldoser di Lamongan berbeda

dengan gaji tukang batu di Kediri.

Perbedaan masa, misalnya: harga sewa buldoser di Lamongan pada tahun 2002

berbeda dengan tahun 2005.

2.5 Rencana Anggar an Biaya (RAB)

Sebelum melakukan pengerjaan suatu bangunan, hal pertama yang dianggap

penting adalah membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB yang dihasilkan

tergantung dari ukuran, bentuk, desain, dan material yang digunakan. Oleh karena

itu dibutuhkan waktu yang cukup lama apabila membuat RAB dengan cara

manual, apalagi untuk masyarakat awam, menghitung RAB merupakan kegiatan

(28)

Dalam praktiknya, saat membuat suatu bangunan, pembuatan RAB

dipercayakan pada tukang, mandor ataupun pihak ketiga tanpa membuat RAB

sendiri. Maka sering kali pihak ketiga tersebut mengambil kesempatan untuk

memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan menggelembungkan

(mark up) RAB. Praktek yang lain adalah orang yang akan membangun bangunan

membuat sendiri RAB dengan perkiraan kasar atau hanya mengandalkan insting.

Oleh karena itu, secara umum kualitas RAB yang dibuat inipun kurang bisa

dipertanggungjawabkan.

Untuk itu diperlukan perhitungan yang teliti, baik jumlah biaya pembuatan,

volume pekerjaan, jenis pekerjaan, harga bahan, dan upah kerja. Semua itu

bertujuan untuk menekan biaya pembuatan bangunan sehingga lebih efisien dan

terukur sesuai dengan keinginan pemilik dalam membangun suatu bangunan.

Beberapa keuntungan apabila terlebih dahulu menghitung biaya pembuatan

bangunan adalah sebagai berikut:

1. Jenis pekerjaan apa saja yang akan digunakan untuk dibeli.

2. Volume macam-macam bahan yang dibutuhkan dalam membuat bangunan

dapat diketahui.

3. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan tersebut dapat

diperkirakan, sehingga keuangan dapat diatur.

4. Pekerjaan apa saja yang sudah dikerjakan atau belum selesai dikerjakan.

5. Pemilik dapat bernegoisasi harga penawaran kontraktor sehingga tidak

merugikan pemilik.

2.6 Anggar an Biaya

(29)

1. Menghitung volume dikalikan satuan biaya

2. Menghitung luas bangunan dikalikan harga satuan pekerjaan.

Volume pekerjaan dapat diketahui jika bangunan yang akan dibuat sudah

dirancang dan digambar terlebih dahulu dengan diberi ukuran riilnya. Jika tidak

ada gambarnya seseorang harus mempunyai kemampuan analisis konsep yang

matang. (Ardi Aryanto, 2011)

Sebelum melakukan perhitungan anggaran biaya, ada beberapa yang harus

diperhatikan, diantaranya:

1. Perhitungan bahan material yang dibutuhkan, seberapa banyak material yang

dipakai, dan berapa harga masing-masing material.

2. Perhitungan biaya tenaga kerja yang meliputi waktu yang dipakai dalam

menyelesaikan jenis pekerjaan dan berapa biaya yang diperlukan.

3. Perhitungan biaya peralatan yang dibutuhkan dalam pengerjaan, mulai jenis

dan banyaknya serta berapa lama pemakaian, dan berapa biaya yang

dibutuhkan.

4. Perhitungan biaya perizinan (IMB, izin lokasi, dal lain sebagainya).

5. Perhitungan biaya pajak dan biaya-biaya yang tidak terduga.

2.7 Perencanaan

Jika ingin mendirikan suatu bangunan, alangkah baiknya jika mempunyai

pengetahuan yang cukup seputar langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

perencanaan bangunan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum

mendirikan bangunan:

(30)

2. Menyesuaikan kebutuhan ruangan dengan ketersediaan lahan. Fenomena

umum yang terjadi dikota besar adalah keterbatasan lahan dan tingginya

harga tanah.

3. Membuat denah atau sketsa bangunan. Ini tahap yang membutuhkan waktu

dan kecermatan.

4. Memilih material bangunan. Material akan menentukan biaya yang

dibutuhkan.

5. Membuat Rencana Anggaran Biaya pembangunan. Secara garis besar biaya

untuk pembangunan terdiri dari biaya bahan material dan upah pekerja.

6. Membuat izin mendirikan bangunan. IMB tidak hanya untuk bangunan baru

tertapi juga untuk merenovasi, memperbaiki, menambah atau merubah

bangunan.

7. Menjadwalkan pekerjaan pembangunan. Buatlah target pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan kebutuhan. Perhatikan juga faktor cuaca. Udara

lembab dan juga musim hujan dapat menimbulkan banyak masalah. (Ardi

Aryanto, 2011)

2.8 Google MAPS

Google maps adalah teknologi dari Google yang memungkinkan kita melihat

peta atau mencari lokasi tertentu secara digital. Teknologi yang sifatnya gratis ini

memasukkan faktor jalan searah atau dua arah untuk menunjukkan jalan dari

lokasi awal ke lokasi tujuan. (www.vbdotnetheaven.com)

2.9 Basis Data

(31)

pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat

diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup

pemerolehan data maupun pemanipulasian data, seperti menambah dan

menghapus data.

Dengan adanya komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat yang

disebut hard disk. Dengan media ini, kehadiran kertas yang digunakan untuk

menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu, data menjadi lebih cepat untuk

siakses terutama kalau dikemas dalam bentuk database.

Database dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari data-data yang

memiliki relasi. Suatu database secara impilisit memiliki sifat-sifat sebagai

berikut:

1. Suatu database merepresentasikan beberapa aspek dari dunia nyata.

2. Suatu database adalah suatu kumpulan data yang memiliki pertalian secara

logis dengan beberapa makna yang bertalian. Suatu kumpulan acak dari

data-data tidak bisa disebut sebagai database.

3. Suatu database dirancang, dibangun, dan diisi dengan data untuk suatu tujuan

yang khusus. (Nuqoba Barry, 2006)

2.9.1 SQL Ser ver

SQL Server memakai sebuah tipe database yang dinamakan database

relational. Database relational adalah database yang mengorganisasikan data

dalam bentuk tabel. Tabel dibentuk dengan mengelompokan data yang

mempunyai subyek yang sama. Dalam SQL Server database bukan sebuah file

tetapi merupakan sebuah konsep logis yang berisi sekumpulan obyek-obyek yang

(32)

2.10 Flowchart

Flowchart merupakan bagan yang menggambarkan urutan instruksi dan

hubungan antar proses dalam komputer dengan menggunakan simbol-simbol

tertentu, atau dengan kata lain, flowchart merupakan representasi grafis dari

urutan proses yang dijalankan sepenuhnya oleh komputer. Biasanya, flowchart

selalu berkaitan dengan bahasa algoritma. Beberapa simbol dalam flowchart,

antara lain (Nuqoba Barry, 2006) :

Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam flowchart

Ter minator :

Start/Mulai

Stop/Selesai Prepar ation :

• Harga Awal

Assignment

Decision :

• Condition

• Operator Logika dan Boolean

• Hasil : YA atau TIDAK Pr ocess :

• Operasi

Assignment

Input/Output

• Input Data

• Cetak data

Flow Line Connector

• Konektor untuk halaman yang sama

Connector

• Konektor pada halaman yang berbeda

Modular ity

(33)

2.11 Unified Modelling Language (UML)

UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program

berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML mulai diperkenalkan oleh Object

Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model,

teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. (Sri Dharwiyanti, 2003)

UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi

berorientasi objek, yaitu:

1. Use Case Diagram

2. Conceptual Diagram

3. Sequence diagram

4. Collaboration diagram

5. State Diagram

6. Activity Diagram

7. Class diagram

8. Object Diagram

9. Component Diagram

10. Deployment Diagram

2.12 CDM (Conceptual Data Model)

Pembuatan CDM adalah suatu tahap dimana proses indentifikasi dan analisa

kebutuhan-kebutuhan data hal ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk

menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, harus mengenal terlebih

dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan

(34)

Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari

koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan

(relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk

Entity Relationship Diagram. Entity, Relationship, Inheritance, Association

merupakan Jenis-jenis objek dalam CDM. (Forta Ben, 2005)

2.13 PDM (PHYSICAL DATA MODEL)

Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk

menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel

mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.

Perancangan database secara fisik.Tipe data bersifat lebih khusus dan

spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi fisik / sebenarnya dari

database. Table, View, Reference meruppakan Jenis-jenis objek dalam PDM.

(Forta Ben, 2005)

2.14 Visual Basic 2008

Visual basic 2008 merupakan bahasa pemprograman yang paling popouler

didunia komputer. Microsoft Visual Basic atau dikenal dengan VB, merupakan

salah satu perangkat lunak (software) yang digunakan untuk pengembangan

software (software development). Pada Visual Basic 2008 dihadapkan pada

tampilan grafis dan lingkungan IDE (Integrated Development Environment) yang

sangat berbeda dari versi sebelumnya. (Kusumo, 2006)

Visual basic adalah pengembangan dari bahasa komputer BASIC (Beginner’s

All-purpose Symbolic Instruction Code). Bahasa BASIC diciptakan oleh

(35)

pertengahan tahun 1960-an (Deitel&Deitel, 1999).

Pemrograman Visual Basic begitu mudah bagi pemula dan programer

musiman karena ia menghemat waktu pemrograman dengan tersedianya

kom-ponen-komponen siap pakai. Hingga akhirnya Visual Basic juga telah

berkembang menjadi be-berapa versi, sampai yang terbaru, yaitu Visual Basic

2008. Bagaimanapun juga Visual Basic 6.0 tetap menjadi versi yang paling

populer karena mudah dalam membuat programnya dan ia tidak menghabiskan

(36)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Estimasi biaya suatu proyek konstruksi dapat kita hitung dengan

menggunakan metode biaya satuan sederhana (simpleunit cost method) . Adapun

metode biaya satuan sederhana (simple unit cost method) tersebut telah dijelaskan

dalam bab II pada persamaan (2.1). Persamaan tersebut dapat diterjemahkan

dengan kalimat yaitu metode biaya satuan sederhana (simple unit cost method)

merupakan suatu metode penghitungan biaya estimasi proyek dengan cara

menjumlahkan semua hasil perkalian antara kuantitas item kerja dengan harga

satuan item kerja tersebut.

3.1.1 Analisis Per masalahan

Harga material yang dinamis dan tidak seragam tersebut memunculkan

berbagai kendala jika harus menghitung estimasi biaya proyek secara ‘manual’,

antara lain:

1. Untuk mengetahui biaya estimasi suatu proyek maka harus dilakukan

perhitungan ulang dari awal (tiap item kerja) meskipun proyek sejenis

sudah pernah dihitung sebelumnya.

2. Kesalahan perhitungan yang bersifat human error lebih dimungkinkan

terjadi.

3. Membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga.

3.1.2 Deskr ipsi Sistem

(37)

sebuah sistem yang memudahkan seorang konsultan ataupun pengguna.

Kemudahan tersebut adalah untuk melakukan estimasi biaya pada proyek

konstruksi yang telah direncanakan.

Perancangan suatu perangkat lunak yang diharapkan akan dapat mengurangi

permasalahan dan kendala yang muncul pada saat melakukan perhitungan

estimasi biaya dengan cara ‘manual’. Berikut ini adalah beberapa kemampuan

yang dimiliki oleh perangkat lunak yang akan dikembangkan:

1. Perangkat lunak akan menentukan bahan material, peralatan dan juga pekerja

apa saja yang diperlukan pada suatu proyek konstruksi secara otomatis sesuai

dengan spesifikasi bangunan.

2. Perangkat lunak akan melakuakan penghitungan biaya estimasi proyek

konstruksi secara otomatis sesuai dengan jenis dan banyaknya bahan material,

peralatan dan pekerja yang dibutuhkan pada suatu proyek konstruksi.

3. User dapat melihat biaya estimasi proyek sesuai dengan spesifikasi bangunan.

Berikut ini merupakan Arsitektur umum sistem.

Gambar 3.1 Arsitektur umum sistem analisis kebutuhan proyek

Aplikasi estimasi biaya pada proyek konstruksi merupakan sebuah sistem

(38)

membutuhkan ruang lingkup yang luas. Selain itu, adanya privasi dari data

konsultan untuk suatu proyek yang dikerjakan.

3.1.3 Pr oses Bisnis Sistem

Sebelum membangun model perancangan ke dalam bentuk Perancangan

Proses, UML (Unified Modelling Language), CDM (Conceptual Data Model)

serta PDM (Physical Data Model), akan dijelaskan proses bisnis sistem yang akan

dibangun. Rancangan sistem aplikasi analisis kebutuhan proyek konstruksi ini

terdiri atas :

1. Registrasi user pegguna

Proses ini dilakukan oleh administrator agar pengguna tersebut bisa

mengakses dan melakukan pengelolaan sistem.

2. Pengelolaan data material, peralatan, pekerja, item kerja, tipe kerja, harga

satuan

Proses pengelolaan data material, peralatan, pekerja, item kerja, tipe kerja,

harga satuan ini dilakukan oleh admin sebagai penyedia data yang akan digunakan

untuk estimasi biaya.

3. Membuat estimasi biaya

Sudah dijelaskan pada deskripsi sistem di atas bahwa sistem informasi ini

bertujuan untuk memudahkan dalam penghitungan biaya konstruksi agar tidak

lagi menggunakan perhitungan manual. Pada dasarnya proses estimasi biaya pada

aplikasi menggunakan rumus yang sama dengan rumus yang digunakan sebagai

perhitungan manual. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada persamaan 2.1 yang

dijelaskan bahwa biaya satuan item kerja (item harga satuan) dikalikan dengan

(39)

dilakukan oleh konsultan.

3.1.4 Analisis Data

Analisis data disini membahas tentang data-data yang nantinya akan

digunakan pada sistem, tetapi masih dalam bentuk konsep dari analisa data. ERD

(Entity Relation Diagram), Normalisasi, dan CDM (Conseptual Data Model)

menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini

independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang

digunakan dalam aplikasi ini.

A. ERD ( ENTITY RELATION DIAGRAM )

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam

basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar

relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada

tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1. Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan

dengan persegi panjang.

2. Atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas

tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan

(40)

Gambar 3.2 ERD (Entity Relation Diagram)

B. NORMALISASI

Bentuk normalisasi 1NF :

• Merubah dari bentuk unnormalize ke normal pertama ( 1NF ).

• Suatu relation disebut 1NF Jika dan hanya jika semua attribut value-nya

atomic ( tidak boleh ada atribute yang composite & multivalue )

• Menghindari terjadinya Null value & duplikasi ( redudancy )

Bentuk normalisasi 2NF :

(41)

penuh )

• Normalisasi 2NF jika tabel berada dalam bentuk normalisasi 1NF dan setiap

atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer.

• Relasi adalah 2NF apabila setiap atribut nonprime atribut A ( yang bukan

anggota primary key ) dalam relasi adalah fully dependent terhadap primary

key dari relasi.

• Sehingga tidak ada atribut bukan kunci yang bergantung pada sebagian kunci

primer.

Syarat Normalisasi 2NF :

Memenuhi kriteria tabel 1NF

• Didalam tabel tersebut tidak ada redudasi/ pengulangan data dan null value.

Field-field yang bukan primary key adalah full dependent (bergantung penuh)

pada primary key

Bentuk Normalisasi 3NF :

• Suatu relasi disebut normal ke tiga ( 3NF ) jika sudah memenuhi dalam

bentuk normal ke dua ( 2NF ) dan tidak dijumpai adanya ketergantungan

transitif ( transitif dependency )

Transitif dependency adalah kebergantungan fungsional antara 2 atau lebih

atribut bukan primary key.

Syarat 3NF :

• Harus berada dalam bentuk 2NF

• Kebergantungan field-field yang bukan Primary key adalah harus secara

(42)

Tabel 3.1 sampai dengan tabel 3.6 merupakan tabel-tabel yang belum

dinormalisasi ( unnormalize ). Untuk lebih jelasnya atribut yang terdapat

didalamnya dapat dilihat pada setiap tabel.

1. Tabel Edisi

Tabel 3.1 Tabel Edisi

Id_edisi Waktu_edisi lokasi

2. Tabel MAP

Tabel 3.2 Tabel MAP

Id_map Nama_map harga

3. Tabel harga satuan

Tabel 3.3 Tabel harga satuan

Id_harga_satuan Nama_harga_satuan jumlah

4. Tabel proyek

Tabel 3.4 Tabel proyek

Id_proyek Nama_proyek alamat kota Tgl_pelaksanaan Tgl_selesai

Tabel 3.5 Tabel proyek lanjutan

(43)

5. Tabel user

Tabel 3.6 Tabel user

User_name Nama_lengkap password Level

Dari tabel yang belum dinormalisasi (unnormalize) maka dilakukan

normalisasi ke 1NF. Untuk tabel- tabel yang memerlukan normalisasi dan telah

dinormalisasi ke 1NF dapat dilihat pada tabel 3.7 sampai dengan tabel 3.11.

1. Tabel Edisi

Tabel 3.7 Tabel edisi 1NF

Id_edisi hari tanggal kota

2. Tabel MAP

Tabel 3.8 Tabel MAP 1NF

Id_map material Alat Pekerja harga

3. Tabel harga satuan

Tabel 3.9 Tabel harga satuan 1NF

(44)

4. Tabel proyek

Tabel 3.10 Tabel proyek 1NF

Id_proyek alamat profinsi Kode_pos hari tanggal volume Jumlah_harga

5. Tabel user

Tabel 3.11 Tabel user 1NF

User_name konsultan Admin

Dari tabel-tabel yang telah dinormalisasi 1NF, tetapi masih terdapat atribut

yang multivalue maka dilakukan normalisasi 2NF. Untuk tabel- tabel yang

memerlukan normalisasi dan telah dinormalisasi ke 2NF dapat dilihat pada tabel

3.12 sampai dengan tabel 3.13.

1. Tabel Edisi

Tabel 3.12 Tabel edisi 2NF

Alamat jln Profinsi Kode_pos

2. Tabel proyek

Tabel 3.13 Tabel proyek 2NF

(45)

C. CDM (Conseptual Data Model)

CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung

kedalam basis data yang sesungguhnya. Gambar 3.3 menunjukan perancangan

basis data untuk model data konseptual. Terdapat 9 tabel, diantaranya: table

proyek, estimasi, satuan, MAP, tipe_kerja, harga satuan, item harga satuan, edisi,

dan juga tabel user.

(46)

3.2 Per ancangan Sistem

Perancangan sistem disini membahas perancangan sistem mulai dari Unified

Modelling Language (UML), phisical data model, dan perancangan aplikasi.

Pada sistem yang berjalan dalam aplikasi ini menggunakan data-data

informasi yang telah disimpan di database. Formula untuk masing-masing item

kerja mengacu pada standart nasional konstruksi untuk dihitung pola dan rumusan

yang terjadi.

Sistem yang akan dibuat ini berorientasi objek maka untuk diagram proses

bisnisnya menggunakan UML. Dari 10 macam diagram untuk memodelkan

aplikasi berorientasi obyek, penulis hanya menggunakan 4 macam diagram.

Empat macam diagram tersebut adalah use case, aktivity diagram, sequence

diagram, dan class diagram.

3.2.1 Use Case Diagram

Diagram use case dapat digunakan untuk membantu menyusun

perencanaan sebuah sistem. Mengkomunikasikan rancangan antar aktor, untuk

semua feature yang ada pada sistem.

Pada Gambar 3.4 dapat dijelaskan bahwa dalam sistem yang dibuat ini

memiliki 2 aktor yaitu user dan admin. Seorang konsultan dapat melakukan

pengelolaan rencana anggaran biaya untuk suatu proyek dan selebihnya konsultan

hanya dapat melihat data-data yang telah tersedia. Sedangkan admin memiliki hak

penuh dalam sistem, yaitu admin dapat mengakses dan mengelola semua data

yang ada di administrator, kecuali untuk pengelolaan proyek admin hanya dapat

(47)

membuat laporan proyek mendaftarkan konsultan membuat estimasi proyek <<include>> mengelola data tipe

kerja Mengelola Data

MAP mengelola data

satuan

Mengelola Data edisi

menegelola data item

kerja mengelola data harga satuan

mengelola data

merubah data diri dan password Admin

melihat data proyek

melihat data harga satuan

konsultan

melihat data item

kerja melihat data tipe kerja

melihat data edisi daftar harga

melihat data satuan melihat data map

melihat data

Gambar 3.4. Use case diagram

3.2.2 Activity Diagr am

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,

decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram

juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa

eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah

sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih

menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara

umum. Oleh karena itu, Activity diagram merupakan cara lainnya untuk

(48)

A. Activity Diagr am Mendaftar kan Konsultan

Activity diagram mendaftarkan konsultan ini menjelaskan aktivitas-aktivitas

yang dilakukan oleh admin untuk mengelola data konsultan. Berikut ini

penjelasan alur aktifitas mendaftarkan konsultan seperti pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Activity Diagram Mendaftarkan Konsultan

Nama usecase Mendaftarkan konsultan

Nomor UC-001

Deskripsi Konsultan perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu sebelum dapat masuk ke dalam sistem melalui validasi. Pendaftaran hanya dapat dilakukan oleh admin

Aktor Admin

Kondisi Awal Konsultan belum terdaftar

Kondisi Akhir Pengguna telah terdaftar

Alur Normal 1.Admin membuka form pendaftaran

2.Sistem menampilkan form pendaftaran beserta isian yang harus dilengkapi

3.Admin mendaftarkan konsultan dengan mengisi user name, kata

sandi, dan nama lengkap pengguna

A1. Admin menyimpan data yang telah dimasukkan

A2. Admin tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan

4. Sistem menyimpan data konsultan baru

Alur Alternatif A1. Admin menyimpan data yang telah dimasukkan 1.Sistem menyimpan data konsultan baru 2.Selesai

A2. Admin tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan

1.Sistem tidak menyimpan data baru 2.Selesai

Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.14 dapat digambarkan tampilan activity

diagram mendaftarkan kosultan berikut ini seperti pada Gambar 3.5. Untuk

aktivitas mendaftarkan konsultan hanya dapat dilakukan oleh admin dengan

(49)

membuka form pendaftaran

mengisi form pendaftaran

menampilkan form pendaftaran

menyimpan data konsultan baru data disimpan

data tidak disimpan

s is tem adm in

Gambar 3.5 Diagram Activity mendaftarkan konsultan

B. Activity Diagr am Mengubah Data Dir i dan Passwor d

Aktivity mengubah data diri dan password dapat dilakukan oleh aktor

Konsultan dan juga dilakukan oleh admin. Berikut ini penjelasan alur aktifitas

mengubah data diri dan password seperti pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15 Activity Diagram Mengubah Data Diri dan Password

Nama usecase Mengubah Data Diri dan Password

Nomor UC-002

Deskripsi Ketika konsultan dapat masuk dn ingin mengganti data diri ataupun

password sesuai dengan kepentingan konsultan

Aktor konsultan

Kondisi Awal Konsultan masuk menggunakan data yang telah disediakan oleh

admin

Kondisi Akhir Konsultan merubah data diri ataupun password yang akan digunakan untuk pengaksesan selanjutnya

Alur Normal 1.Konsultan membuka form data diri

2.Sistem menam[ilkan form data diri beserta isian yang telah diisi sebelumnya

3.Konsultan merubah data yang ada

A1. Admin menyimpan data yang telah dimasukkan

A2. Admin tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan

4. Sistem menyimpan data diri konsultan baru

Alur Alternatif A1. Admin menyimpan data yang telah dimasukkan 1.Sistem menyimpan data diri konsultan baru 2.Selesai

A2. Admin tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan

(50)

Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.15 dapat digambarkan tampilan activity

diagram mengubah data diri dan password berikut ini seperti pada Gambar 3.6.

Untuk aktivitas mengubah data diri dan password hanya dapat dilakukan oleh

admin dan juga konsultan dengan mengubah form data diri.

membuka form data diri

mengubah form data diri

menampilkan form data diri

menyimpan data diri baru

data tidak disimpan

data disimpan

s i s tem k ons ultan

Gambar 3.6 Diagram Activity mengubah data diri dan password

C. Activity Diagr am Mengelola Data

Activity mengelola data hanya dapat dilakukan oleh admin. Admin sebagai

penyedia data-data yang nantinya akan digunakan untuk estimasi biaya. Admin

dapat mengelolah data user, data item map, data satuan, data edisi, data tipe kerja,

data harga satuan, dan juga data item harga satuan. Berikut ini penjelasan alur

(51)

Tabel 3.16 Activity Diagram Mengelola Data

Nama usecase Mengelola Data

Nomor UC-003

Deskripsi Admin mempunyai hak akses untuk mengelola data yang dibutuhkan

Aktor Admin

Kondisi Awal Belum ada data yang dibutuhkan

Kondisi Akhir Data yang dibutuhkan sudah tersedia

Alur Normal 1.Admin memilih pilihan untuk mengelola data

2.Sistem menampilkan data-data yang bisa dikelola meliputi: 1. Mengelola data MAP

2. Mengelola data edisi 3. Mengelola data satuan 4. Mengelola data item kerja 5. Mengelola data tipe kerja 6. Mengelola data harga satuan 7. Mengelola data user

3.Admin memilih salah satu data yang akan dikelola

1. Fitur membuat data baru 2. Fitur menggubah data 3. Fitur menghapus data

4.Sistem akan memcatat aktifitas sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh admin

5. Sistem menyimpan data yang telah dibuat, diubah, atau dihapus

Alur Alternatif -

Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.16 dapat digambarkan tampilan activity

diagram mengelolah data seperti pada Gambar 3.7. Untuk Activity diagram

mengelolah data user, data item map, data satuan, data edisi, data tipe kerja, data

harga satuan, dan juga data item harga satuan prosesnya sama hanya saja yang

(52)

memilih form untuk masukkan data

membuat data baru

mengubah data

menghapus data

menampilkan form pengelolaan

mencatat aktifitas

menyimpan data data disimpan

data tidak disimpan

sistem admin

Gambar 3.7 Diagram Activity mengelola data

D. Activity Diagr am Membuat Estimasi Proyek

Activity membuat estimasi proyek hanya dapat dilakukan oleh konsultan.

Data-data yang telah disediakan oleh admin dapat digunakan oleh konsultan

melakukan estimasi biaya. Berikut ini penjelasan alur aktifitas mengelola data

(53)

Tabel 3.17 Activity Diagram Membuat Estimasi Proyek

Nama usecase Membuat Estimasi Proyek

Nomor UC-004

Deskripsi Konsultan mempunyai hak akses untuk mengelola estimasi proyek yang akan dikerjakan

Aktor Konsultan

Kondisi Awal 1.Data proyek belum ada 2.Data proyek sudah tersimpan

Kondisi Akhir Estimasi proyek yang dibutuhkan

Alur Normal 1.Konsultan membuka form proyek

2.Sistem menampilkan form estimasi proyek beserta isian yang harus dilengkapi dan juga fitur-fitur yang ada

3.Konsultan menggunakan fitur yang ada dalam sistem 1. mengisi data proyek

2. menentukan tipe kerja

3. menentukan harga satuan untuk setiap tipe kerja 4. mengisi volume pada setiap harga satuan

4. Sistem akan mencatat aktifitas akun sesuai dengan apa yang telah dilakukan

5. Sistem menyimpan data

6.Konsultan membuat laporan proyek 7.Sistem mencetak laporan

Alur Alternatif A1. Konsultan menyimpan data yang telah dimasukkan 1.Sistem menyimpan data material baru

2.Konsultan membuat laporan proyek baru 3.Sistem mencetak laporan baru

4.Selesai

A2. Konsultan tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan

1.Konsultan membuat laporan dengan data yang ada 2.Sistem mencetak laporan

1.Selesai

Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.17 dapat digambarkan tampilan activity

diagram membuat estimasi proyek seperti pada Gambar 3.8. Untuk melakukan

estimasi biaya konsultan dapat menggunakan fitur-fitur yang ada didalam sistem.

Fitur-fitur tersebut diantaranya mengisi data proyek, menentukan tipe kerja,

menentukan harga satuan untuk setiap tipe kerja, mengisi volume pada setiap

(54)

membuka form proyek mengisi data proyek menentukan harga satuan mengisi volume menentuka tipe kerja

membuat laporan proyek data tidak disimpan

menampilkan form estimasi proyek mencatat aktifitas menyimpan data data disimpan mencetak laporan

s is tem k ons ultan

Gambar 3.8 Diagram Activity membuat estimasi proyek

E. Activity Diagr am View Da ta

Activity diagram view data yang telah dimasukkan sebelumnya dapat

dilakukan oleh konsultan dan juga admin. Berikut ini penjelasan alur aktifitas

mengelola data seperti pada Tabel 3.18.

Tabel 3.18 Activity Diagram View Data

Nama usecase View Data Nomor UC-005

Deskripsi Konsultan hanya bisa melihat data dan tidak bisa melakukan aktivitas lain untuk data material yang telah terisi

Aktor konsultan Kondisi Awal Data telah terisi

Kondisi Akhir Konsultan dapat melihat data yang ada

Alur Normal 1.Konsultan membuka form report salah satu data yang telah ditambahkan 2.Sistem akan menampilkan data yang dipilih

(55)

Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.18 dapat digambarkan tampilan activity

diagramviewdata seperti pada Gambar 3.9.

membuka form report data

melihat data

menampilkan data

s i s te m k o ns u l t an

Gambar 3.9 Diagram Activity view data

3.2.3 Sequence Diagr am

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di

sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa massage yang

digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram Terdiri dari dua dimensi yakni,

Sumbu X mewakili objek-objek terkait dan Sumbu Y mewakili waktu hidup

objek.

Sequence diagram biasa digunakan untuk rangkaian langkah-langkah yang

dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

A. Sequence Diagr am mendaftar kan konsultan

Sequence diagram yang menggambarkan aktifitas mendaftarkan konsultan

yang dilakukan oleh aktor. Pada Gambar 3.10 menjelaskan bahwa hanya admin

yang mempunyai hak akses untuk mendaftarkan konsultan.

Form home digunakan untuk mempresentasikan hasil output. Selain itu juga

ada proses register dan entity user. Dimana admin membuka form pendaftaran.

(56)

data baru pada form home admin. Apabila terdapat data yang kurang atau salah

maka akan dilakukan cek validasi dan hasil validasi akan ditampilkan pada form

home admin untuk pengisian data user.

: admin : home admin : ctr register : user

1: membuka form

pendaftaran 2: menambah user

baru 3: simpan user baru

4: tampil data user

6: cek validasi 7: hasil validasi

5: tampil data user

Gambar 3.10. Sequence Diagram mendaftarkan konsultan

B. Sequence Diagr am Mer ubah Data Dir i dan Passwor d

Sequence diagram yang menggambarkan aktifitas merubah data diri dan

password untuk setiap aktor. Pada Gambar 3.11 menjelaskan bahwa terdapat 2

aktor yang dapat menjalankannya yakni admin dan juga konsultan.

Form data diri digunakan untuk mempresentasikan hasil output. Selain itu

juga ada proses mengubah data dan entity user. Dimana admin atau konsultan

membuka form edit data. Setelah proses berjalan, maka akan muncul data baru

pada form data diri.

: admin

user : data diri : mengubah data

: user

1: membuka form ubah data

2: mengubah data

3: mengubah data 4: tampil data aktor 5: tampil data aktor

(57)

C. Sequence Diagr am Mengelola Data Mater ial

Sequence diagram yang menggambarkan aktifitas mengelola data material

untuk aktor. Pada Gambar 3.12 menjelaskan bahwa hanya admin yang

mempunyai hak akses untuk melakukan pengelolaan data material.

: admin : form material : ctr material

: material.

2: menambah data material

Gambar

Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam flowchart
Gambar 3.2 ERD (Entity Relation Diagram)
Gambar 3.3 CDM (Conseptual Data Model)
Gambar 3.4. Use case diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian awal yang dilakukan di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, ditemukan adanya indikator yang berkaitan

Apakah fasilitas Anda memiliki kebijakan/ prosedur tertulis untuk menempatkan pasien dengan infeksi yang berpotensi menular dalam isolasi atau untuk melakukan

Sungai-sungai yang terbentuk pada saat yang sama dengan perubahan morfologi dan perkembangan sedimentasi di dalam Laguna Sagara Anakan merupakan sungai pasang surut sebagai

Penanganan sampah, yaitu rangkaian kegiatan penaganan sampah yang mencakup pemilahan (pengelompokan dan pemisahan sampah menurut jenis dan sifatnya), pengumpulan

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Political Historis dan menggunakan teori kebudayaan (cultur), teori negara (staat), teori kemauan (will). Ia adalah seorang

Tahapan identifikasi arsitektur proses bisnis yang sedang terjadi (as is), dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang proses yang terjadi pada

luar biasa pada siswa kelas VII tunagrahita ringan adalah bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih terbatas pada pengetahuan sehingga perlu dikembangkan

DRIVE TEST GS TEST GSM DANW M DANWCDMA P CDMA PADA PT HUAW ADA PT HUAWEI EI SERVICE SEMARANG XL-AXIATA PROJECT SERVICE SEMARANG XL-AXIATA PROJECT. DisusunOleh: DisusunOleh: