TUGAS AKHIR
Oleh :
CYNDY INDAH RIAS PERDANA
0834010272
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
CYNDY INDAH RIAS PERDANA
0834010272
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ESTIMASI BIAYA
PADA PROYEK KONTRUKSI BANGUNAN
Disusun oleh :
CYNDY INDAH RIAS PERDANA
0834010272
Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan
Periode VI Tahun Akademik 2011/2012
Pembimbing
Sarwosri, S.Kom. M.T NIP/NPT. 19760809 200112 2001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ESTIMASI BIAYA
PADA PROYEK KONTRUKSI BANGUNAN
Disusun Oleh :
CYNDY INDAH RIAS PERDANA
0834010272
Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 28 Juni 2012
Pembimbing :
Sar wosr i, S.Kom. M.T
NIP/NPT. 19760809 200112 2001
Tim Penguji : 1.
I Gede Susr ama, ST. M.Kom.
NIP/NPT. 3 7006 06 0211 1
2.
RR. Ani Dijah Rahar joe, S.Kom, MSc
NIP/NPT. 197305 12 200501 2 003
3.
Ir. Kindr iari Nur ma W., MT.
NIP/NPT. 19600228 198803 2 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
KETERANGAN REVISI
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :
Nama : CYNDY INDAH RIAS PERDANA
NPM : 0834010272
Jurusan : Teknik Informatika
Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian
lisan gelombang VI, TA 2011/2012 dengan judul:
“DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN”
Surabaya, 20 Juni 2012 Dosen Penguji yang memeriksa revisi
1) I Gede Susr ama, ST. M.Kom.
NIP/NPT. 3 7006 06 0211 1
{ }
2) RR. Ani Dijah Rahar joe, S.Kom, MSc
NIP/NPT. 197305 12 200501 2 003
{ }
3) Ir . Kindr iar i Nurma W., MT.
NIP/NPT. 19600228 198803 2 001
{ }
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, karena atas
ridho dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk
memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata I pada Jurusan Teknik
Informatika di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Selain
itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh pada saat kuliah dengan kenyataan yang ada di
lingkungan kerja.
Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui
beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan
laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan
lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak.
Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada:
1. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan semangat dan
bantuan doa untuk menyelasaikan tugas akhir ini.
2. Ibu Sarwosri, S.Kom, M.T sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia
untuk meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa, serta
3. Seluruh staf pengajar Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur yang telah membimbing dan memberikan materi perkuliahan
kepada penulis.
4. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur yang telah membantu penulis dalam peminjaman buku.
5. Seluruh rekan-rekan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur, khususnya Jurusan Informatika Angkatan 2008 yang telah
memberikan saran dan kritikan kepada penulis.
6. Teman-teman kos satu perjuangan yaitu Tiara, Mariya, Lifa, Yani, Vera
yang telah dan saling memberikan support dalam proses pengerjaan tugas
akhir ini.
7. Wingga Satia Darma yang telah memberikan support, dukungan, tips-tips
dan doa agar tugas akhir ini dapat terselesaikan.
8. Ibu Henning yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan memberi
arahan pada setiap penyelesaian masalah.
9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu selama ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya
dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Mei 2012
PENYUSUN : CYNDY INDAH RIAS PERDANA
ABSTRAK
Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari besar biaya yang efisien, waktu yang singkat dan tepatnya kualitas produk yang dicapai. Dalam penyelenggaraan konstruksi, faktor biaya merupakan bahan pertimbangan utama karena menyangkut jumlah investasi yang besar yang harus ditanamkan oleh konsultan yang rentan terhadap resiko kegagalan. Estimasi biaya merupakan unsur penting dalam pengelolaan rencana anggaran biaya suatu proyek.
Perancang suatu aplikasi perlu diketahui dan diidentifikasi terlebih dahulu spesifikasi aplikasi yang akan dibuat. Disesuaikan dengan kebutuhan dari sisi user, fungsionalitas sistem yang akan dirancang serta dukungan lingkungan yang dibutuhkan sesuai dengan study lapangan, juga hasil wawancara dengan pihak yang terkait. Pada aplikasi estimasi biaya terdapat user admin sebagai penyedia data dan juga konsultan sebagai estimator dari estimasi biaya suatu proyek.
Ketepatan perhitungan sangat dibutuhkan dalam perencanaan proyek. Penghitungan estimasi biaya secara manual kurang efektif karena memakan waktu lebih banyak dalam melakukan perhitungan. Di samping itu, estimasi biaya secara manual lebih rawan terhadap terjadinya kesalahan data karena tidak ditunjang oleh suatu database. Oleh karena itu, aplikasi ini dapat membantu untuk melakukan estimasi biaya dengan cepat dan tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan estimasi biaya yang diperlukan dalam suatu proyek kontruksi.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...
i
KATA PENGANTAR ...
ii
DAFTAR ISI ...
iv
DAFTAR GAMBAR ...
viii
DAFTAR TABEL ...
xi
BAB I PENDAHULUAN ...
1
1.1
Latar Belakang ...
1
1.2
Rumusan Masalah ...
2
1.3
Batasan Masalah ...
3
1.4
Tujuan Penelitian ...
3
1.5
Manfaat Penelitian ...
4
1.6
Metodologi Penelitian ...
4
1.7
Sistematika Penulisan...
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...
8
2.1
Definisi Perangkat Lunak ...
8
2.2
Proyek Kostruksi ...
8
2.3
Konstruksi Gedung ...
9
2.4
Konsep Estimasi Biaya Konstruksi ...
10
2.4.1 Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain ...
10
2.4.4 Harga Satuan ...
12
2.4.5 Material, Peralatan, Pekerja ...
14
2.5
Rencana Anggaran Biaya ...
15
2.6
Anggaran Biaya ...
16
2.7
Perencanaan ...
17
2.8
Google MAPS ...
18
2.9
Basis Data ...
18
2.9.1
SQL Server ...
19
2.10
Flowchart ...
20
2.11
Unified Modelling Language (UML) ...
21
2.12
CDM (Conceptual Data Model) ...
21
2.13
PDM (PHYSICAL DATA MODEL) ...
22
2.14
Visual Basic 2008 ...
22
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...
24
3.1
Analisis Sistem ...
24
3.1.1
Analisis Permasalahan...
24
3.1.2
Deskripsi Sistem...
24
3.1.3
Proses Bisnis Sistem ...
26
3.1.4
Analisis Data ...
27
3.2
Perancangan Sistem ...
34
3.2.1
Use Case Diagram...
34
3.2.3
Sequence Diagram...
43
3.2.4
Class Diagram...
49
3.2.5
Perancangan Proses ...
51
3.2.6
Physical Data Model (PDM)...
54
3.3
Perancangan Basis Data...
55
3.4
Perancangan Antarmuka...
59
3.4.1
Perancangan Antarmuka Halaman Admin ...
60
3.4.2
Perancangan Antarmuka Menu MAP ...
61
3.4.3
Perancangan Antarmuka Menu Estimasi Biaya Konstruksi ...
61
3.4.4
Desain Menu ...
62
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM...
64
4.1
Kebutuhan Sistem ...
64
4.2
Implementasi konfigurasi database ...
64
4.2.1
Implementasi Database ...
64
4.2.2
Implementasi Proses ...
65
4.3
Implementasi Menu ...
66
4.3.1
Menu Utama ...
66
4.3.2
Menu Halaman Admin ...
66
4.3.3
Menu User ...
67
4.3.4
Menu Item MAP ...
68
4.3.5
Menu Satuan ...
69
4.3.6
Menu Edisi ...
69
4.3.7
Menu Tipe Kerja ...
70
4.3.8
Menu Harga Satuan ...
70
4.3.9
Menu Home Konsultan ...
71
4.3.10 Menu Data Diri ...
72
4.3.11 Menu Proyek ...
72
4.3.12 Menu System ...
73
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI...
74
5.1
Uji Coba Sistem...
74
5.2
Uji Coba Estimasi Biaya ...
74
5.2.1
Uji Coba Login Admin ...
75
5.2.2
Uji Coba Menu Utama Admin ...
75
5.2.3
Uji Coba Menu Satuan ...
76
5.2.4
Uji Coba Menu Edisi ...
77
5.2.7
Uji Coba Menu Harga Satuan ...
80
5.2.8
Uji Coba Menu Login Konsultan ...
81
5.2.9
Uji Coba Menu Utama Konsultan ...
82
5.2.10
Uji Coba Menu Proyek ...
83
5.3
Laporan (Report) ...
85
5.3.1
Report MAP ...
85
5.3.2
Report Satuan ...
85
5.3.3
Report Tipe Kerja ...
86
5.3.4
Report Edisi ...
87
5.3.5
Report Harga Satuan ...
87
5.3.6
Report Proyek ...
88
5.3.7
Report Rekapitulasi ...
88
BAB VI PENUTUP
90
6.1
Kesimpulan...
90
6.2
Saran...
91
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komputer merupakan salah satu media komunikasi yang memiliki peranan
sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan manusia untuk
menciptakan sebuah Aplikasi dari waktu ke waktu semakin bertambah pesat.
Realisasi dan implementasi dari suatu Aplikasi ditandai dengan adanya berbagai
fasilitas yang menggunakan komputer sebagai alat untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan. Perkembangan teknologi informasi sendiri pada saat ini sangat pesat
seperti banyaknya Aplikasi yang beredar dilingkungan masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan zaman pada saat ini, sangat diperlukan suatu
aplikasi yang cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan
dalam masyarakat yang paling mendasar dan bisa dikatakan primer yakni suatu
bangunan. Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari besar biaya yang
efisien, waktu yang singkat dan tepatnya kualitas produk yang dicapai. Dalam
penyelenggaraan konstruksi, faktor biaya merupakan bahan pertimbangan utama
karena menyangkut jumlah investasi yang besar yang harus ditanamkan oleh
konsultan yang rentan terhadap resiko kegagalan.
Estimasi biaya merupakan unsur penting dalam pengelolaan rencana anggaran
biaya suatu proyek. Bagi pemilik, pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk
yang diajukan oleh masing-masing konsultan . Sedangkan Bagi konsultan ,
keuntungan finansial yang akan diperoleh tergantung pada berapa jauh kecakapannya
memperkirakan biaya, dan untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
akan diajukan ke pemilik proyek untuk memenangkan
tender
.
Ketepatan perhitungan sangat dibutuhkan dalam perencanaan. Apabila
perhitungan lebih besar dari pada estimasi biaya maka akan menyebabkan
pembengkakan biaya proyek. Sedangkan apabila perhitungan tersebut memiliki nilai
yang jauh lebih kecil dari pada estimasi biaya maka bangunan yang akan dihasilkan
kemungkinan tidak memiliki kualitas sebagaimana yang diharapkan.
Penghitungan estimasi biaya secara manual kurang efektif karena memakan
waktu lebih banyak dalam melakukan perhitungan. Di samping itu, estimasi biaya
secara manual lebih rawan terhadap terjadinya kesalahan data karena tidak ditunjang
oleh suatu
database
. Maka dari itu diperlukan suatu aplikasi yang cepat dan tepat
untuk perancangan rencana anggaran biaya proyek kontruksi. Aplikasi tersebut
ditujukan agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan estimasi biaya yang
merupakan unsur penting dalam pengelolaan rencana anggaran biaya dalam suatu
proyek kontruksi.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditemukan rumusan masalah yaitu
1.3. Batasan Masalah
a.
Proyek kontruksi bangunan yang akan dibuat merupakan bangunan fisik.
b.
Metode yang digunakan dalam melakukan estimasi biaya konstruksi adalah
Metode Biaya Satuan (
Unit Cost Method
).
c.
Untuk menjaga privasi admin dan juga user maka aplikasi yang digunakan
berbasis desktop.
d.
Perangkat lunak akan dikembangkan dengan menggunakan Microsoft Visual
Basic, dengan
database
SQL Server .
e.
Formula untuk masing-masing item kerja mengacu pada standart nasional
konstruksi.
1.4. Tujuan
Bagi pemilik, pengetahuan tentang perhitungan tersebut dapat digunakan
untuk mempertimbangkan kelayakan dan kerealitissan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) yang diajukan oleh masing-masing konsultan . Sedangkan seorang konsultan
selalu dijenuhkan dengan perhitungan estimasi biaya yang dikeluarkan secara manual
pada setiap proyek yang akan dikerjakan. Keuntungan finansial akan diperoleh karena
tidak lagi menghitung secara manual untuk menentukan estimasi biaya yang
dikeluarkan dengan tepat dan cepat.
Maka dari itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah membuat aplikasi untuk
perancangan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek kontruksi. Aplikasi tersebut
dapat membantu dan bermanfaat bagi konsultan ataupun pemilik proyek. Yang mana
tidak terjadi kesalahan dalam penentuan estimasi biaya yang diperlukan dalam suatu
proyek kontruksi.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan aplikasi ini adalah:
a)
Mempermudah dalam penyediaan informasi jenis-jenis bahan bangunan untuk
user yang membutuhkan.
b)
Mempermudah konsultan dalam penentuan rencana anggaran biaya dalam suatu
proyek bangunan tanpa perhitungan manual.
c)
Agar tidak terjadi kesalahan dalam perancangan estimasi biaya proyek kontruksi.
d)
Agar terhindar dari pemborosan dan kecerobohan ataupun pengelembungan dana
yang yang berlebihan.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelotian pada tugas akhir ini adalah :
1.
Metode Observasi
a.
Melakukan pengambilan data untuk menentukan harga satuan dari setiap
tipe pekerjaan yang digunakan pada saat estimasi biaya.
b.
Cara menghitung estimasi dilakukan dengan mengalikan setiap item
harga satuan yang telah dipilih dengan volume pekerjaan yang
dimasukkan.
c.
Tata aturan menggunakan harga satuan yang telah ditentukan sebelumnya,
dan data satuan tersebut telah valid.
data yang telah disediakan oleh admin dan dengan memasukkan jumlah volume
pekerjaan.
2.
Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi, dokumen, buku,
sumber dari internet, dan lain-lain yang diperlukan untuk merancang dan
mengimplementasikan aplikasi estimasi biaya pada proyek kontruksi
bangunan.
3.
Analisis
a.
Analisis kebutuhan pada proyek, mencakup data-data yang diperlukan
untuk melakukan estimasi biaya.
b.
Analisis data yang diterapkan pada PDM.
c.
Arsitektur umum sistem merupakan gambaran dari alur bisnis sistem
yang akan dibuat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.
d.
Algoritma /prosedur umum sistem yang dijelaskan menggunakan konsep
UML
e.
Antar muka pengguna untuk menginformasikan data kepada pengguna
yang lebih memudahkan untuk dipahami.
4.
Perancangan
Sistem yang akan dibuat ini berorientasi objek maka diagram proses
bisnisnya menggunakan UML selanjutnya pembuatan pemodelan data yang
masih berbentuk konsep yaitu Conseptual Data Model (CDM). Setelah itu
Perancangan proses, dan juga antar muka pengguna menggunakan
konsep UML, CDM, PDM tersebut didesain untuk menginformasikan
persepsi tentang data kepada para pemakai baik pemilik proyek atau
konsultan .
5.
Pembuatan Aplikasi
Perancangan UML menggunakan Rational Rose serta Sybase Power
Designer 12.0 Evolution untuk perancangan Conseptual Data Model (CDM)
dan PDM. Hasil perancangan sistem tersebut diterapkan dalam Visual Basic
serta dukungan SQL Server sebagai
engine database-
nya.
6.
Testing
Pada tahap ini
setelah aplikasi selesai dibuat maka
dilakukan pengujian aplikasi untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut
telah bekerja dengan benar sesuai dengan konsep yang di ajukan atau tidak.
7.
Laporan
Pembuatan laporan dari sistem yang telah dibuat, merupakan tahap
akhir dari proyek pengembangan tugas akhir. Penyusunan laporan, dapat
memudahkan pembaca untuk mengetahui alur dari aplikasi yang dibuat. Dari
laporan tersebut pembaca bisa menyempurnakan dan mengembangkan
aplikasi lebih lanjut.
1.7 Sistematika Penulisan
biaya pada proyek kontruksi bangunan. Agar lebih memahami materi, laporan tugas
akhir ini dibagi menjadi lima bab yang dilengkapi dengan penjelasan langkah-langkah
dan ilustrasinya.
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Dasar Teori
Menjelaskan tentang teori-teori dasar yang berhubungan dengan pengerjaan
Tugas Akhir.
BAB III Perancangan Sistem
Menjelaskan tentang perancangan dan awal pembuatan perangkat lunak yang
meliputi pembuatan UML, CDM, PDM, dan desain menu perangkat lunak.
BAB IV Implementasi dan Uji Coba Sistem
Menjelaskan tentang pengimplementasian perangkat lunak dan uji coba sistem
perangkat lunak untuk proses validasi.
BAB V Penutup
Mengambil kesimpulan dari Tugas Akhir yang telah dilakukan dan
menyebutkan saran-saran pengembangan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang literatur sebagai teori pendukung pembahasan pada
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Per angkat Lunak
Perangkat Lunak merupakan Program komputer, prosedur, dan dokumentasi
terkait serta data yang berkaitan dengan pengoperasian suatu sistem komputer.
Sedangkan perangkat lunak Aplikasi merupakan Program komputer yang sering
dijumpai dan digunakan oleh pengguna komputer. Contoh: Ms Office, Aplikasi
Bisnis, Aplikasi Keuangan, Chatting, Winamp, Games dan lain-lain. (Pressman, R.
S., 2007)
Ada beberapa karakteristik yang terdapat pada perangkat lunak, diantaranya
adalah :
1. Pembuatan perangkat lunak berdasarkan logika. Ini menyebabkan pembuatan
perangkat lunak berbeda antara satu programmer dengan programmer
lainnya.
2. Perangkat lunak dikembangkan bukan dibuat oleh pabrik-pabrik tertentu. Hal
ini berarti bahwa perangkat lunak tidak dibuat secara massal, karena dalam
pembuatan perangkat lunak memerlukan perancangan yang baik.
3. Perangkat lunak tidak akan pernah usang karena selalu diperbaharui
2.2 Proyek Konstr uksi
Proyek adalah merupakan suatu rangkaian kegiatan dan kejadian yang saling
berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu dan membuahkan hasil dalam suatu
jangka tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Dalam
tertentu dengan sumber daya tertentu pula, seperti menurut Seutji Lestari (1990
dalam hermiati,2007) , bahwa sistem manajemen proyek adalah bagaimana
menghimpun dan mengelola masukan (input) yang bersumberdaya (tenaga,
manusia, dana, waktu, teknologi, bahan, peralatan dan manajemen) untuk
menghasilkan keluaran/hasil proyek (output) yang telah ditentukan untuk
mencapai suatu tujuan proyek yang mendukung suatu program dalam suatu
jangka waktu batas tertentu. (Muzayanah Yannu, 2008)
Konstruksi bangunan adalah suatu proses perakitan material bangunan
untuk membentuk suatu bangunan. Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan
yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Konstruksi merupakan suatu
kegiatan membangun sarana maupun prasarana . (Muzayanah Yannu, 2008)
2.3. Konstr uksi Gedung
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung
perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan lain-lainnya.
Berdasarkan klasifikasinya, menurut ditjen ciptakarya mengenai pedoman Teknis
Bangunan Gedung tahun 1997, bahwa gedung dapat dibedakan menjadi dua jenis
gedung. Adapun klasifikasi bangunan gedung diantaranya sebagai berikut :
1. Bangunan Sederhana
Bangunan gedung yang termasuk sebagai bangunan sederhana didasarkan
pada teknologi Bangunan dengan teknologi sederhana. Selain itu Bangunan
dengan jumlah lantai sampai dengan 2 lantai.
2. Bangunan Tidak sederhana / non sederhana
sederhana / non sederhana didasarkan pada teknologi Bangunan dengan teknologi
tidak sederhana. Selain itu Bangunan dengan jumlah lantai lebih dari 2 lantai.
2.4 Konsep Estimasi Biaya Konstr uksi
Estimasi biaya konstruksi adalah memperkirakan jumlah biaya yang
dibutuhkan untuk merealisasikan suatu proyek konstruksi dengan metode tertentu.
Estimasi biaya konstruksi merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi.
ketidak akuratan estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses
konstruksi dan semua pihak yang terlibat.
Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan
owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan
kontraktor dapat menerima keuntungan yang layak Estimasi biaya konstruksi
dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik dilakukan dan memerlukan analisis detail
dan kompilasi dokumen penawaran dan lainnya. Estimasi biaya mempunyai
dampak pada kesuksesan proyek dan perusahaan pada umumnya. Keakuratan
dalam estimasi biaya tergantung pada keahlian dan ketelitian estimator dalam
mengikuti seluruh proses pekerjaan dan sesuai dengan informasi terbaru.
Jika desain untuk suatu bangunan telah dispesifikasikan maka proyek
dapat didekomposisi ke dalam elemen-elemen dengan tingkat kedetilan tertentu
untuk digunakan dalam estimasi biaya. Harga satuan untuk setiap elemen yang
ada dalam rancangan desain bangunan harus ditaksir untuk menghitung
keseluruhan biaya konstruksi. (Nuqoba Barry, 2006)
2.4.1 Estimasi Anggar an Biaya Tahap Desain
fasilitas, dan biasanya dilengkapi dengan detail perencanaan dan spesifikasi, yang
kemudian di implementasikan pada tahap kontruksi. Tahap desain merupakan
tahap berikutnya setelah tahap perencanaan konseptual, namun masih termasuk di
dalam tahap pra-kontruksi.
Tahap desain ini ada 2 (dua) bagian, yaitu : Desain Skematik dan Detail
Desain. Pada tahap Desain Skematik, tim desain (yang terdiri dari arsitek dan
engineer) menginvestigasikan alternatif desain, material, dan sistem. Sedangkan
pada tahap Detail Desain, tim desain mengevaluasi, memilih, menyelesaikan
sistem utama dan komponen proyek. Jadwal proyek dan anggaran terus
dikembangkan dan dimonitor selama tahap ini. (Nuqoba Barry, 2006)
2.4.2 Har ga Satuan Ter tinggi Rata-Rata Per M2 Bangunan Ber tingkat Untuk bangunan Gedung.
Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan gedung bertingkat adalah didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan
gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk
jumlah lantai yang bersangkutan. Metode yang bisa digunakan untuk melakukan
estimasi biaya konstruksi, yaitu menggunakan Metode Biaya Satuan Sederhana.
(Nuqoba Barry, 2006)
Misal suatu proyek didekomposisi menjadi n item kerja untuk estimasi biaya.
Anggap Qi adalah material pada item kerja ke-i dan ui adalah volume item kerja
ke-i. Maka biaya proyek keseluruhan dapat diperoleh dari:
∑
= = n i i iQ u Y 1 (2.1) dimana:ui = biaya harga satuan ke-i
Qi = Volume harga satuan ke-i
n = jumlah item kerja
Jadi biaya satuan item kerja ke-i (ui) dalam persamaan 2.1 dapat
diuraikan sebagai berikut:
ui = Mi (2.2)
dimana:
ui = biaya harga satuan ke-i
Mi = biaya satuan bahan baku untuk harga satuan ke-i
Dari persamaan 2.1 dan 2.2 maka diperoleh rumus untuk menghitung
estimasi biaya proyek secara keseluruhan yaitu:
( )
∑
∑
= = = = n i n i i i i Q My Y
1 1
(2.3)
dimana:
Y = biaya estimasi proyek atau jumlah biaya seluruh harga satuan
yi = biaya harga satuan per tipe kerja ke-i
Qi = volume harga satuan ke-i
Mi = biaya satuan bahan baku untuk harga satuan ke-i
2.4.3. Volume Peker jaan
Volume suatu pekerjaan ialah menghitung jumlah banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi
volume (kubikasi) suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume (isi). Melainkan
jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan. (Nuqoba Barry, 2006)
2.4.4 Har ga Satuan
material berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat di pasaran,
dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan.
Harga satuan bahan di setiap daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghitung
dan menyusun anggaran biaya suatu bangunan/proyek, harus berpedoman pada
harga satuan bahan di pasaran dan lokasi pekerjaan. (Ardi Aryanto, 2011)
Harga satuan didasarkan pada struktur elemen-elemen yang menyusun suatu
proyek konstruksi, dimana biaya (cost) masing-masing elemen tersebut
merupakan bagian dari biaya proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi dapat
didekomposisi menjadi elemen-elemen yang lebih kecil. Setelah dilakukan
dekomposisi maka akan terlihat struktur elemen-elemen penyusun suatu proyek
konstruksi. Struktur elemen-elemen penyusun suatu proyek konstruksi dapat
dilihat pada Gambar 2.1:
Gambar 2.1. Struktur komponen penyusun proyek konstruksi
Gambar 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut (Nuqoba Barry, 2006):
1. Suatu proyek konstruksi apabila didekomposisi akan terdiri dari beberapa
tipe kerja (work type).
2. Setiap tipe kerja (work type) apabila didekomposisi akan terdiri dari
Setiap item kerja (work item) agar dapat direalisasikan maka
membutuhkan sumberdaya-sumberdaya, yaitu: material, peralatan, dan juga
pekerja
Dari Gambar 2.1 dapat diambil contoh pada pengerjaan proyek gedung
bertingkat, yang mempunyai tipe kerja persiapan, pekerjaan pondasi, pekerjaan
dinding dan beberapa tipe kerja lainnya. Untuk tipe kerja persiapan terdapat item
kerja pemasangan pagar kawat, urugan tanah, dan item kerja yang lainnya.
Sedangkan pada pekerjaan pemasangan pagar kawat, membutuhkan tiang kayu,
semen, kawat berduri, dan lain-lainnya.
3.4.5 Mater ial, Per alatan, Peker ja
Harga material bersifat dinamis, artinya selalu berubah-ubah dari waktu ke
waktu. Di samping itu, juga berbeda antara satu lokasi dengan lokasi yang lain.
Hal tersebut menyebabkan suatu proyek yang sama bisa memiliki biaya yang
berbeda jika berada pada saat atau tempat yang berbeda. (Ardi Aryanto, 2011)
Material-material memiliki harga yang berbeda disebabkan oleh
faktor-faktor sebagai berikut:
1. Jenis material, misalnya: batu bata, pasir, kerikil, semen, besi, dll.
2. Jumlah satuan pembelian, misalnya: per truk, per kotak, per biji, dll.
3. Perbedaan lokasi, misalnya: harga batu bata di Gresik berbeda dengan
di Surabaya.
4. Perbedaan waktu, misalnya: harga batu bata di Surabaya pada tahun
2009 berbeda dengan tahun 2012.
Para pekerja memiliki gaji yang berbeda disebabkan oleh faktor-faktor
1. Status jabatan, misalnya: manajer, supervisor, tukang batu, tukang cat,
dll.
2. Jumlah jam kerja per hari, misalnya: 12 jam per hari, 6 jam per hari, 3
jam per hari, dll.
3. Perbedaan lokasi, misalnya: gaji tukang batu di Lamongan berbeda
dengan gaji tukang batu di Kediri.
4. Perbedaan masa, misalnya: gaji tukang batu di Lamongan pada tahun
2002 berbeda dengan tahun 2005.
Sedangkan tiap-tiap peralatan memiliki harga yang berbeda disebabkan
oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Jenis peralatan, misalnya: pengaduk semen, katrol, dll.
2. Waktu sewa per hari, misalnya: 12 jam per hari, 6 jam per hari, dll.
3. Perbedaan lokasi, misalnya: harga sewa buldoser di Lamongan berbeda
dengan gaji tukang batu di Kediri.
Perbedaan masa, misalnya: harga sewa buldoser di Lamongan pada tahun 2002
berbeda dengan tahun 2005.
2.5 Rencana Anggar an Biaya (RAB)
Sebelum melakukan pengerjaan suatu bangunan, hal pertama yang dianggap
penting adalah membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB yang dihasilkan
tergantung dari ukuran, bentuk, desain, dan material yang digunakan. Oleh karena
itu dibutuhkan waktu yang cukup lama apabila membuat RAB dengan cara
manual, apalagi untuk masyarakat awam, menghitung RAB merupakan kegiatan
Dalam praktiknya, saat membuat suatu bangunan, pembuatan RAB
dipercayakan pada tukang, mandor ataupun pihak ketiga tanpa membuat RAB
sendiri. Maka sering kali pihak ketiga tersebut mengambil kesempatan untuk
memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan menggelembungkan
(mark up) RAB. Praktek yang lain adalah orang yang akan membangun bangunan
membuat sendiri RAB dengan perkiraan kasar atau hanya mengandalkan insting.
Oleh karena itu, secara umum kualitas RAB yang dibuat inipun kurang bisa
dipertanggungjawabkan.
Untuk itu diperlukan perhitungan yang teliti, baik jumlah biaya pembuatan,
volume pekerjaan, jenis pekerjaan, harga bahan, dan upah kerja. Semua itu
bertujuan untuk menekan biaya pembuatan bangunan sehingga lebih efisien dan
terukur sesuai dengan keinginan pemilik dalam membangun suatu bangunan.
Beberapa keuntungan apabila terlebih dahulu menghitung biaya pembuatan
bangunan adalah sebagai berikut:
1. Jenis pekerjaan apa saja yang akan digunakan untuk dibeli.
2. Volume macam-macam bahan yang dibutuhkan dalam membuat bangunan
dapat diketahui.
3. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan tersebut dapat
diperkirakan, sehingga keuangan dapat diatur.
4. Pekerjaan apa saja yang sudah dikerjakan atau belum selesai dikerjakan.
5. Pemilik dapat bernegoisasi harga penawaran kontraktor sehingga tidak
merugikan pemilik.
2.6 Anggar an Biaya
1. Menghitung volume dikalikan satuan biaya
2. Menghitung luas bangunan dikalikan harga satuan pekerjaan.
Volume pekerjaan dapat diketahui jika bangunan yang akan dibuat sudah
dirancang dan digambar terlebih dahulu dengan diberi ukuran riilnya. Jika tidak
ada gambarnya seseorang harus mempunyai kemampuan analisis konsep yang
matang. (Ardi Aryanto, 2011)
Sebelum melakukan perhitungan anggaran biaya, ada beberapa yang harus
diperhatikan, diantaranya:
1. Perhitungan bahan material yang dibutuhkan, seberapa banyak material yang
dipakai, dan berapa harga masing-masing material.
2. Perhitungan biaya tenaga kerja yang meliputi waktu yang dipakai dalam
menyelesaikan jenis pekerjaan dan berapa biaya yang diperlukan.
3. Perhitungan biaya peralatan yang dibutuhkan dalam pengerjaan, mulai jenis
dan banyaknya serta berapa lama pemakaian, dan berapa biaya yang
dibutuhkan.
4. Perhitungan biaya perizinan (IMB, izin lokasi, dal lain sebagainya).
5. Perhitungan biaya pajak dan biaya-biaya yang tidak terduga.
2.7 Perencanaan
Jika ingin mendirikan suatu bangunan, alangkah baiknya jika mempunyai
pengetahuan yang cukup seputar langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
perencanaan bangunan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum
mendirikan bangunan:
2. Menyesuaikan kebutuhan ruangan dengan ketersediaan lahan. Fenomena
umum yang terjadi dikota besar adalah keterbatasan lahan dan tingginya
harga tanah.
3. Membuat denah atau sketsa bangunan. Ini tahap yang membutuhkan waktu
dan kecermatan.
4. Memilih material bangunan. Material akan menentukan biaya yang
dibutuhkan.
5. Membuat Rencana Anggaran Biaya pembangunan. Secara garis besar biaya
untuk pembangunan terdiri dari biaya bahan material dan upah pekerja.
6. Membuat izin mendirikan bangunan. IMB tidak hanya untuk bangunan baru
tertapi juga untuk merenovasi, memperbaiki, menambah atau merubah
bangunan.
7. Menjadwalkan pekerjaan pembangunan. Buatlah target pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan. Perhatikan juga faktor cuaca. Udara
lembab dan juga musim hujan dapat menimbulkan banyak masalah. (Ardi
Aryanto, 2011)
2.8 Google MAPS
Google maps adalah teknologi dari Google yang memungkinkan kita melihat
peta atau mencari lokasi tertentu secara digital. Teknologi yang sifatnya gratis ini
memasukkan faktor jalan searah atau dua arah untuk menunjukkan jalan dari
lokasi awal ke lokasi tujuan. (www.vbdotnetheaven.com)
2.9 Basis Data
pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat
diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup
pemerolehan data maupun pemanipulasian data, seperti menambah dan
menghapus data.
Dengan adanya komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat yang
disebut hard disk. Dengan media ini, kehadiran kertas yang digunakan untuk
menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu, data menjadi lebih cepat untuk
siakses terutama kalau dikemas dalam bentuk database.
Database dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari data-data yang
memiliki relasi. Suatu database secara impilisit memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Suatu database merepresentasikan beberapa aspek dari dunia nyata.
2. Suatu database adalah suatu kumpulan data yang memiliki pertalian secara
logis dengan beberapa makna yang bertalian. Suatu kumpulan acak dari
data-data tidak bisa disebut sebagai database.
3. Suatu database dirancang, dibangun, dan diisi dengan data untuk suatu tujuan
yang khusus. (Nuqoba Barry, 2006)
2.9.1 SQL Ser ver
SQL Server memakai sebuah tipe database yang dinamakan database
relational. Database relational adalah database yang mengorganisasikan data
dalam bentuk tabel. Tabel dibentuk dengan mengelompokan data yang
mempunyai subyek yang sama. Dalam SQL Server database bukan sebuah file
tetapi merupakan sebuah konsep logis yang berisi sekumpulan obyek-obyek yang
2.10 Flowchart
Flowchart merupakan bagan yang menggambarkan urutan instruksi dan
hubungan antar proses dalam komputer dengan menggunakan simbol-simbol
tertentu, atau dengan kata lain, flowchart merupakan representasi grafis dari
urutan proses yang dijalankan sepenuhnya oleh komputer. Biasanya, flowchart
selalu berkaitan dengan bahasa algoritma. Beberapa simbol dalam flowchart,
antara lain (Nuqoba Barry, 2006) :
Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam flowchart
Ter minator :
• Start/Mulai
• Stop/Selesai Prepar ation :
• Harga Awal
• Assignment
Decision :
• Condition
• Operator Logika dan Boolean
• Hasil : YA atau TIDAK Pr ocess :
• Operasi
• Assignment
Input/Output
• Input Data
• Cetak data
Flow Line Connector
• Konektor untuk halaman yang sama
Connector
• Konektor pada halaman yang berbeda
Modular ity
2.11 Unified Modelling Language (UML)
UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program
berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML mulai diperkenalkan oleh Object
Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model,
teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. (Sri Dharwiyanti, 2003)
UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi
berorientasi objek, yaitu:
1. Use Case Diagram
2. Conceptual Diagram
3. Sequence diagram
4. Collaboration diagram
5. State Diagram
6. Activity Diagram
7. Class diagram
8. Object Diagram
9. Component Diagram
10. Deployment Diagram
2.12 CDM (Conceptual Data Model)
Pembuatan CDM adalah suatu tahap dimana proses indentifikasi dan analisa
kebutuhan-kebutuhan data hal ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk
menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, harus mengenal terlebih
dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari
koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan
(relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk
Entity Relationship Diagram. Entity, Relationship, Inheritance, Association
merupakan Jenis-jenis objek dalam CDM. (Forta Ben, 2005)
2.13 PDM (PHYSICAL DATA MODEL)
Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk
menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel
mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.
Perancangan database secara fisik.Tipe data bersifat lebih khusus dan
spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi fisik / sebenarnya dari
database. Table, View, Reference meruppakan Jenis-jenis objek dalam PDM.
(Forta Ben, 2005)
2.14 Visual Basic 2008
Visual basic 2008 merupakan bahasa pemprograman yang paling popouler
didunia komputer. Microsoft Visual Basic atau dikenal dengan VB, merupakan
salah satu perangkat lunak (software) yang digunakan untuk pengembangan
software (software development). Pada Visual Basic 2008 dihadapkan pada
tampilan grafis dan lingkungan IDE (Integrated Development Environment) yang
sangat berbeda dari versi sebelumnya. (Kusumo, 2006)
Visual basic adalah pengembangan dari bahasa komputer BASIC (Beginner’s
All-purpose Symbolic Instruction Code). Bahasa BASIC diciptakan oleh
pertengahan tahun 1960-an (Deitel&Deitel, 1999).
Pemrograman Visual Basic begitu mudah bagi pemula dan programer
musiman karena ia menghemat waktu pemrograman dengan tersedianya
kom-ponen-komponen siap pakai. Hingga akhirnya Visual Basic juga telah
berkembang menjadi be-berapa versi, sampai yang terbaru, yaitu Visual Basic
2008. Bagaimanapun juga Visual Basic 6.0 tetap menjadi versi yang paling
populer karena mudah dalam membuat programnya dan ia tidak menghabiskan
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Estimasi biaya suatu proyek konstruksi dapat kita hitung dengan
menggunakan metode biaya satuan sederhana (simpleunit cost method) . Adapun
metode biaya satuan sederhana (simple unit cost method) tersebut telah dijelaskan
dalam bab II pada persamaan (2.1). Persamaan tersebut dapat diterjemahkan
dengan kalimat yaitu metode biaya satuan sederhana (simple unit cost method)
merupakan suatu metode penghitungan biaya estimasi proyek dengan cara
menjumlahkan semua hasil perkalian antara kuantitas item kerja dengan harga
satuan item kerja tersebut.
3.1.1 Analisis Per masalahan
Harga material yang dinamis dan tidak seragam tersebut memunculkan
berbagai kendala jika harus menghitung estimasi biaya proyek secara ‘manual’,
antara lain:
1. Untuk mengetahui biaya estimasi suatu proyek maka harus dilakukan
perhitungan ulang dari awal (tiap item kerja) meskipun proyek sejenis
sudah pernah dihitung sebelumnya.
2. Kesalahan perhitungan yang bersifat human error lebih dimungkinkan
terjadi.
3. Membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga.
3.1.2 Deskr ipsi Sistem
sebuah sistem yang memudahkan seorang konsultan ataupun pengguna.
Kemudahan tersebut adalah untuk melakukan estimasi biaya pada proyek
konstruksi yang telah direncanakan.
Perancangan suatu perangkat lunak yang diharapkan akan dapat mengurangi
permasalahan dan kendala yang muncul pada saat melakukan perhitungan
estimasi biaya dengan cara ‘manual’. Berikut ini adalah beberapa kemampuan
yang dimiliki oleh perangkat lunak yang akan dikembangkan:
1. Perangkat lunak akan menentukan bahan material, peralatan dan juga pekerja
apa saja yang diperlukan pada suatu proyek konstruksi secara otomatis sesuai
dengan spesifikasi bangunan.
2. Perangkat lunak akan melakuakan penghitungan biaya estimasi proyek
konstruksi secara otomatis sesuai dengan jenis dan banyaknya bahan material,
peralatan dan pekerja yang dibutuhkan pada suatu proyek konstruksi.
3. User dapat melihat biaya estimasi proyek sesuai dengan spesifikasi bangunan.
Berikut ini merupakan Arsitektur umum sistem.
Gambar 3.1 Arsitektur umum sistem analisis kebutuhan proyek
Aplikasi estimasi biaya pada proyek konstruksi merupakan sebuah sistem
membutuhkan ruang lingkup yang luas. Selain itu, adanya privasi dari data
konsultan untuk suatu proyek yang dikerjakan.
3.1.3 Pr oses Bisnis Sistem
Sebelum membangun model perancangan ke dalam bentuk Perancangan
Proses, UML (Unified Modelling Language), CDM (Conceptual Data Model)
serta PDM (Physical Data Model), akan dijelaskan proses bisnis sistem yang akan
dibangun. Rancangan sistem aplikasi analisis kebutuhan proyek konstruksi ini
terdiri atas :
1. Registrasi user pegguna
Proses ini dilakukan oleh administrator agar pengguna tersebut bisa
mengakses dan melakukan pengelolaan sistem.
2. Pengelolaan data material, peralatan, pekerja, item kerja, tipe kerja, harga
satuan
Proses pengelolaan data material, peralatan, pekerja, item kerja, tipe kerja,
harga satuan ini dilakukan oleh admin sebagai penyedia data yang akan digunakan
untuk estimasi biaya.
3. Membuat estimasi biaya
Sudah dijelaskan pada deskripsi sistem di atas bahwa sistem informasi ini
bertujuan untuk memudahkan dalam penghitungan biaya konstruksi agar tidak
lagi menggunakan perhitungan manual. Pada dasarnya proses estimasi biaya pada
aplikasi menggunakan rumus yang sama dengan rumus yang digunakan sebagai
perhitungan manual. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada persamaan 2.1 yang
dijelaskan bahwa biaya satuan item kerja (item harga satuan) dikalikan dengan
dilakukan oleh konsultan.
3.1.4 Analisis Data
Analisis data disini membahas tentang data-data yang nantinya akan
digunakan pada sistem, tetapi masih dalam bentuk konsep dari analisa data. ERD
(Entity Relation Diagram), Normalisasi, dan CDM (Conseptual Data Model)
menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini
independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang
digunakan dalam aplikasi ini.
A. ERD ( ENTITY RELATION DIAGRAM )
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam
basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar
relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada
tiga simbol yang digunakan, yaitu :
1. Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan
dengan persegi panjang.
2. Atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas
tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan
Gambar 3.2 ERD (Entity Relation Diagram)
B. NORMALISASI
Bentuk normalisasi 1NF :
• Merubah dari bentuk unnormalize ke normal pertama ( 1NF ).
• Suatu relation disebut 1NF Jika dan hanya jika semua attribut value-nya
atomic ( tidak boleh ada atribute yang composite & multivalue )
• Menghindari terjadinya Null value & duplikasi ( redudancy )
Bentuk normalisasi 2NF :
penuh )
• Normalisasi 2NF jika tabel berada dalam bentuk normalisasi 1NF dan setiap
atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer.
• Relasi adalah 2NF apabila setiap atribut nonprime atribut A ( yang bukan
anggota primary key ) dalam relasi adalah fully dependent terhadap primary
key dari relasi.
• Sehingga tidak ada atribut bukan kunci yang bergantung pada sebagian kunci
primer.
Syarat Normalisasi 2NF :
Memenuhi kriteria tabel 1NF
• Didalam tabel tersebut tidak ada redudasi/ pengulangan data dan null value.
• Field-field yang bukan primary key adalah full dependent (bergantung penuh)
pada primary key
Bentuk Normalisasi 3NF :
• Suatu relasi disebut normal ke tiga ( 3NF ) jika sudah memenuhi dalam
bentuk normal ke dua ( 2NF ) dan tidak dijumpai adanya ketergantungan
transitif ( transitif dependency )
• Transitif dependency adalah kebergantungan fungsional antara 2 atau lebih
atribut bukan primary key.
Syarat 3NF :
• Harus berada dalam bentuk 2NF
• Kebergantungan field-field yang bukan Primary key adalah harus secara
Tabel 3.1 sampai dengan tabel 3.6 merupakan tabel-tabel yang belum
dinormalisasi ( unnormalize ). Untuk lebih jelasnya atribut yang terdapat
didalamnya dapat dilihat pada setiap tabel.
1. Tabel Edisi
Tabel 3.1 Tabel Edisi
Id_edisi Waktu_edisi lokasi
2. Tabel MAP
Tabel 3.2 Tabel MAP
Id_map Nama_map harga
3. Tabel harga satuan
Tabel 3.3 Tabel harga satuan
Id_harga_satuan Nama_harga_satuan jumlah
4. Tabel proyek
Tabel 3.4 Tabel proyek
Id_proyek Nama_proyek alamat kota Tgl_pelaksanaan Tgl_selesai
Tabel 3.5 Tabel proyek lanjutan
5. Tabel user
Tabel 3.6 Tabel user
User_name Nama_lengkap password Level
Dari tabel yang belum dinormalisasi (unnormalize) maka dilakukan
normalisasi ke 1NF. Untuk tabel- tabel yang memerlukan normalisasi dan telah
dinormalisasi ke 1NF dapat dilihat pada tabel 3.7 sampai dengan tabel 3.11.
1. Tabel Edisi
Tabel 3.7 Tabel edisi 1NF
Id_edisi hari tanggal kota
2. Tabel MAP
Tabel 3.8 Tabel MAP 1NF
Id_map material Alat Pekerja harga
3. Tabel harga satuan
Tabel 3.9 Tabel harga satuan 1NF
4. Tabel proyek
Tabel 3.10 Tabel proyek 1NF
Id_proyek alamat profinsi Kode_pos hari tanggal volume Jumlah_harga
5. Tabel user
Tabel 3.11 Tabel user 1NF
User_name konsultan Admin
Dari tabel-tabel yang telah dinormalisasi 1NF, tetapi masih terdapat atribut
yang multivalue maka dilakukan normalisasi 2NF. Untuk tabel- tabel yang
memerlukan normalisasi dan telah dinormalisasi ke 2NF dapat dilihat pada tabel
3.12 sampai dengan tabel 3.13.
1. Tabel Edisi
Tabel 3.12 Tabel edisi 2NF
Alamat jln Profinsi Kode_pos
2. Tabel proyek
Tabel 3.13 Tabel proyek 2NF
C. CDM (Conseptual Data Model)
CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung
kedalam basis data yang sesungguhnya. Gambar 3.3 menunjukan perancangan
basis data untuk model data konseptual. Terdapat 9 tabel, diantaranya: table
proyek, estimasi, satuan, MAP, tipe_kerja, harga satuan, item harga satuan, edisi,
dan juga tabel user.
3.2 Per ancangan Sistem
Perancangan sistem disini membahas perancangan sistem mulai dari Unified
Modelling Language (UML), phisical data model, dan perancangan aplikasi.
Pada sistem yang berjalan dalam aplikasi ini menggunakan data-data
informasi yang telah disimpan di database. Formula untuk masing-masing item
kerja mengacu pada standart nasional konstruksi untuk dihitung pola dan rumusan
yang terjadi.
Sistem yang akan dibuat ini berorientasi objek maka untuk diagram proses
bisnisnya menggunakan UML. Dari 10 macam diagram untuk memodelkan
aplikasi berorientasi obyek, penulis hanya menggunakan 4 macam diagram.
Empat macam diagram tersebut adalah use case, aktivity diagram, sequence
diagram, dan class diagram.
3.2.1 Use Case Diagram
Diagram use case dapat digunakan untuk membantu menyusun
perencanaan sebuah sistem. Mengkomunikasikan rancangan antar aktor, untuk
semua feature yang ada pada sistem.
Pada Gambar 3.4 dapat dijelaskan bahwa dalam sistem yang dibuat ini
memiliki 2 aktor yaitu user dan admin. Seorang konsultan dapat melakukan
pengelolaan rencana anggaran biaya untuk suatu proyek dan selebihnya konsultan
hanya dapat melihat data-data yang telah tersedia. Sedangkan admin memiliki hak
penuh dalam sistem, yaitu admin dapat mengakses dan mengelola semua data
yang ada di administrator, kecuali untuk pengelolaan proyek admin hanya dapat
membuat laporan proyek mendaftarkan konsultan membuat estimasi proyek <<include>> mengelola data tipe
kerja Mengelola Data
MAP mengelola data
satuan
Mengelola Data edisi
menegelola data item
kerja mengelola data harga satuan
mengelola data
merubah data diri dan password Admin
melihat data proyek
melihat data harga satuan
konsultan
melihat data item
kerja melihat data tipe kerja
melihat data edisi daftar harga
melihat data satuan melihat data map
melihat data
Gambar 3.4. Use case diagram
3.2.2 Activity Diagr am
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,
decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram
juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa
eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah
sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih
menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara
umum. Oleh karena itu, Activity diagram merupakan cara lainnya untuk
A. Activity Diagr am Mendaftar kan Konsultan
Activity diagram mendaftarkan konsultan ini menjelaskan aktivitas-aktivitas
yang dilakukan oleh admin untuk mengelola data konsultan. Berikut ini
penjelasan alur aktifitas mendaftarkan konsultan seperti pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14 Activity Diagram Mendaftarkan Konsultan
Nama usecase Mendaftarkan konsultan
Nomor UC-001
Deskripsi Konsultan perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu sebelum dapat masuk ke dalam sistem melalui validasi. Pendaftaran hanya dapat dilakukan oleh admin
Aktor Admin
Kondisi Awal Konsultan belum terdaftar
Kondisi Akhir Pengguna telah terdaftar
Alur Normal 1.Admin membuka form pendaftaran
2.Sistem menampilkan form pendaftaran beserta isian yang harus dilengkapi
3.Admin mendaftarkan konsultan dengan mengisi user name, kata
sandi, dan nama lengkap pengguna
A1. Admin menyimpan data yang telah dimasukkan
A2. Admin tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan
4. Sistem menyimpan data konsultan baru
Alur Alternatif A1. Admin menyimpan data yang telah dimasukkan 1.Sistem menyimpan data konsultan baru 2.Selesai
A2. Admin tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan
1.Sistem tidak menyimpan data baru 2.Selesai
Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.14 dapat digambarkan tampilan activity
diagram mendaftarkan kosultan berikut ini seperti pada Gambar 3.5. Untuk
aktivitas mendaftarkan konsultan hanya dapat dilakukan oleh admin dengan
membuka form pendaftaran
mengisi form pendaftaran
menampilkan form pendaftaran
menyimpan data konsultan baru data disimpan
data tidak disimpan
s is tem adm in
Gambar 3.5 Diagram Activity mendaftarkan konsultan
B. Activity Diagr am Mengubah Data Dir i dan Passwor d
Aktivity mengubah data diri dan password dapat dilakukan oleh aktor
Konsultan dan juga dilakukan oleh admin. Berikut ini penjelasan alur aktifitas
mengubah data diri dan password seperti pada Tabel 3.15.
Tabel 3.15 Activity Diagram Mengubah Data Diri dan Password
Nama usecase Mengubah Data Diri dan Password
Nomor UC-002
Deskripsi Ketika konsultan dapat masuk dn ingin mengganti data diri ataupun
password sesuai dengan kepentingan konsultan
Aktor konsultan
Kondisi Awal Konsultan masuk menggunakan data yang telah disediakan oleh
admin
Kondisi Akhir Konsultan merubah data diri ataupun password yang akan digunakan untuk pengaksesan selanjutnya
Alur Normal 1.Konsultan membuka form data diri
2.Sistem menam[ilkan form data diri beserta isian yang telah diisi sebelumnya
3.Konsultan merubah data yang ada
A1. Admin menyimpan data yang telah dimasukkan
A2. Admin tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan
4. Sistem menyimpan data diri konsultan baru
Alur Alternatif A1. Admin menyimpan data yang telah dimasukkan 1.Sistem menyimpan data diri konsultan baru 2.Selesai
A2. Admin tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan
Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.15 dapat digambarkan tampilan activity
diagram mengubah data diri dan password berikut ini seperti pada Gambar 3.6.
Untuk aktivitas mengubah data diri dan password hanya dapat dilakukan oleh
admin dan juga konsultan dengan mengubah form data diri.
membuka form data diri
mengubah form data diri
menampilkan form data diri
menyimpan data diri baru
data tidak disimpan
data disimpan
s i s tem k ons ultan
Gambar 3.6 Diagram Activity mengubah data diri dan password
C. Activity Diagr am Mengelola Data
Activity mengelola data hanya dapat dilakukan oleh admin. Admin sebagai
penyedia data-data yang nantinya akan digunakan untuk estimasi biaya. Admin
dapat mengelolah data user, data item map, data satuan, data edisi, data tipe kerja,
data harga satuan, dan juga data item harga satuan. Berikut ini penjelasan alur
Tabel 3.16 Activity Diagram Mengelola Data
Nama usecase Mengelola Data
Nomor UC-003
Deskripsi Admin mempunyai hak akses untuk mengelola data yang dibutuhkan
Aktor Admin
Kondisi Awal Belum ada data yang dibutuhkan
Kondisi Akhir Data yang dibutuhkan sudah tersedia
Alur Normal 1.Admin memilih pilihan untuk mengelola data
2.Sistem menampilkan data-data yang bisa dikelola meliputi: 1. Mengelola data MAP
2. Mengelola data edisi 3. Mengelola data satuan 4. Mengelola data item kerja 5. Mengelola data tipe kerja 6. Mengelola data harga satuan 7. Mengelola data user
3.Admin memilih salah satu data yang akan dikelola
1. Fitur membuat data baru 2. Fitur menggubah data 3. Fitur menghapus data
4.Sistem akan memcatat aktifitas sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh admin
5. Sistem menyimpan data yang telah dibuat, diubah, atau dihapus
Alur Alternatif -
Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.16 dapat digambarkan tampilan activity
diagram mengelolah data seperti pada Gambar 3.7. Untuk Activity diagram
mengelolah data user, data item map, data satuan, data edisi, data tipe kerja, data
harga satuan, dan juga data item harga satuan prosesnya sama hanya saja yang
memilih form untuk masukkan data
membuat data baru
mengubah data
menghapus data
menampilkan form pengelolaan
mencatat aktifitas
menyimpan data data disimpan
data tidak disimpan
sistem admin
Gambar 3.7 Diagram Activity mengelola data
D. Activity Diagr am Membuat Estimasi Proyek
Activity membuat estimasi proyek hanya dapat dilakukan oleh konsultan.
Data-data yang telah disediakan oleh admin dapat digunakan oleh konsultan
melakukan estimasi biaya. Berikut ini penjelasan alur aktifitas mengelola data
Tabel 3.17 Activity Diagram Membuat Estimasi Proyek
Nama usecase Membuat Estimasi Proyek
Nomor UC-004
Deskripsi Konsultan mempunyai hak akses untuk mengelola estimasi proyek yang akan dikerjakan
Aktor Konsultan
Kondisi Awal 1.Data proyek belum ada 2.Data proyek sudah tersimpan
Kondisi Akhir Estimasi proyek yang dibutuhkan
Alur Normal 1.Konsultan membuka form proyek
2.Sistem menampilkan form estimasi proyek beserta isian yang harus dilengkapi dan juga fitur-fitur yang ada
3.Konsultan menggunakan fitur yang ada dalam sistem 1. mengisi data proyek
2. menentukan tipe kerja
3. menentukan harga satuan untuk setiap tipe kerja 4. mengisi volume pada setiap harga satuan
4. Sistem akan mencatat aktifitas akun sesuai dengan apa yang telah dilakukan
5. Sistem menyimpan data
6.Konsultan membuat laporan proyek 7.Sistem mencetak laporan
Alur Alternatif A1. Konsultan menyimpan data yang telah dimasukkan 1.Sistem menyimpan data material baru
2.Konsultan membuat laporan proyek baru 3.Sistem mencetak laporan baru
4.Selesai
A2. Konsultan tidak menyimpan, atau membatalkan data yang diisikan
1.Konsultan membuat laporan dengan data yang ada 2.Sistem mencetak laporan
1.Selesai
Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.17 dapat digambarkan tampilan activity
diagram membuat estimasi proyek seperti pada Gambar 3.8. Untuk melakukan
estimasi biaya konsultan dapat menggunakan fitur-fitur yang ada didalam sistem.
Fitur-fitur tersebut diantaranya mengisi data proyek, menentukan tipe kerja,
menentukan harga satuan untuk setiap tipe kerja, mengisi volume pada setiap
membuka form proyek mengisi data proyek menentukan harga satuan mengisi volume menentuka tipe kerja
membuat laporan proyek data tidak disimpan
menampilkan form estimasi proyek mencatat aktifitas menyimpan data data disimpan mencetak laporan
s is tem k ons ultan
Gambar 3.8 Diagram Activity membuat estimasi proyek
E. Activity Diagr am View Da ta
Activity diagram view data yang telah dimasukkan sebelumnya dapat
dilakukan oleh konsultan dan juga admin. Berikut ini penjelasan alur aktifitas
mengelola data seperti pada Tabel 3.18.
Tabel 3.18 Activity Diagram View Data
Nama usecase View Data Nomor UC-005
Deskripsi Konsultan hanya bisa melihat data dan tidak bisa melakukan aktivitas lain untuk data material yang telah terisi
Aktor konsultan Kondisi Awal Data telah terisi
Kondisi Akhir Konsultan dapat melihat data yang ada
Alur Normal 1.Konsultan membuka form report salah satu data yang telah ditambahkan 2.Sistem akan menampilkan data yang dipilih
Berdasarkan dari penjelasan Tabel 3.18 dapat digambarkan tampilan activity
diagramviewdata seperti pada Gambar 3.9.
membuka form report data
melihat data
menampilkan data
s i s te m k o ns u l t an
Gambar 3.9 Diagram Activity view data
3.2.3 Sequence Diagr am
Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di
sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa massage yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram Terdiri dari dua dimensi yakni,
Sumbu X mewakili objek-objek terkait dan Sumbu Y mewakili waktu hidup
objek.
Sequence diagram biasa digunakan untuk rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
A. Sequence Diagr am mendaftar kan konsultan
Sequence diagram yang menggambarkan aktifitas mendaftarkan konsultan
yang dilakukan oleh aktor. Pada Gambar 3.10 menjelaskan bahwa hanya admin
yang mempunyai hak akses untuk mendaftarkan konsultan.
Form home digunakan untuk mempresentasikan hasil output. Selain itu juga
ada proses register dan entity user. Dimana admin membuka form pendaftaran.
data baru pada form home admin. Apabila terdapat data yang kurang atau salah
maka akan dilakukan cek validasi dan hasil validasi akan ditampilkan pada form
home admin untuk pengisian data user.
: admin : home admin : ctr register : user
1: membuka form
pendaftaran 2: menambah user
baru 3: simpan user baru
4: tampil data user
6: cek validasi 7: hasil validasi
5: tampil data user
Gambar 3.10. Sequence Diagram mendaftarkan konsultan
B. Sequence Diagr am Mer ubah Data Dir i dan Passwor d
Sequence diagram yang menggambarkan aktifitas merubah data diri dan
password untuk setiap aktor. Pada Gambar 3.11 menjelaskan bahwa terdapat 2
aktor yang dapat menjalankannya yakni admin dan juga konsultan.
Form data diri digunakan untuk mempresentasikan hasil output. Selain itu
juga ada proses mengubah data dan entity user. Dimana admin atau konsultan
membuka form edit data. Setelah proses berjalan, maka akan muncul data baru
pada form data diri.
: admin
user : data diri : mengubah data
: user
1: membuka form ubah data
2: mengubah data
3: mengubah data 4: tampil data aktor 5: tampil data aktor
C. Sequence Diagr am Mengelola Data Mater ial
Sequence diagram yang menggambarkan aktifitas mengelola data material
untuk aktor. Pada Gambar 3.12 menjelaskan bahwa hanya admin yang
mempunyai hak akses untuk melakukan pengelolaan data material.
: admin : form material : ctr material
: material.
2: menambah data material